logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Entertainer Episode 6 - 1



Ha Neul duduk bersama Suk Ho di sana, Ha Neul memberitahu kepada Suk Ho kalau Ha Neul dan Geu Rin pindah ke Seoul mereka tinggal bersama Kayle, Yun Soo, dan Chan Hee. Geu Rin mengumpulkan mereka karena mereka kehilangan arah saat Suk Ho menghilang. Ha Neul berkata kalau yang di katakan Suk Ho memang benar kalau KTOP akan menghancurkan mereka dan oleh karena itu Suk Ho menyalahkan dirinya sendiri.

Ha Neul memberitahu kalau dia masih ingin bernyanyi, namun ia mengatakan kalau dia ingin bernyanyi bersama Suk Ho. Ha Neul ingin beryanyi lagu yang Suk Ho buat dan dan bernyany di panggung yang Suk Ho persiapkan. Ha Neul mengeluarkan sesuatu dari sakunya lalu dia memberikannya pada Suk Ho dan meninggalkan Suk Ho di sana.


Di Rumah Ha Neul memberitahu pada Geu Rin kalau dia menemukan Suk Ho, Geu Rin sangat terkejut dan bertanya dimana dia? apa yang dia lakukan? Apa dia sakit? Apa dia di rumah sakit?. Mendengar Geu Rin menanyakan semua itu, Ha Neul pun berpendapat kalau Geu Rin pasti sangat merindukannya.

Namun Geu Rin membantahnya kalau dia tidak merindukannya, hanya saja dia senang Ha Neul sudah menemukan Suk Ho, karena mereka perlu membuat sebuah album. Geu Rin menanyakan kapan Suk Ho akan kembali dan menanyakan alamatnya agar Geu Rin bisa membawanya kembali. Namun Ha Neul tidak memberikan informasi tentang keberadaan Suk Ho, karena Ha Neul ingin memberi banyak waktu untuk Suk Ho berpikir.




Di luar Kayle bekerja sebagai supir, dan Yun Soo bekerja di restaurant punya orang tua Suk Ho. Beralih ke Suk Ho yang sedang duduk dan memandang ke arah laut. Suk Ho memikirkan perkataan Ha Neul yang mengataakn kalau Ha Neul ingin bernyanyi bersama Suk Ho. Suk Ho tersenyum penuh makna.


Keesokannya saat Joo Han ingin masuk ke dalam kantor KTOP, Joo Han Mendengar suara seseorang, saat Joo Han menoleh kearah suara itu ternyata itu adalah suara Suk Ho. Joo Han tersenyum dan mengatakan kalau dia khawatir karena tidak ada yang bisa mendapat kabar dari Suk Ho,namun sekarang tidak lag karena melihat Suk Ho baik-baik saja.

Suk Ho memberitahu kepada Joo Han, Entertainer Band akan di mulai, Suk Ho tidak ada alasan untuk melapor pada Joo Han, dan hanya ada sat hal yang ingin Suk Ho katakan pada Joo Han, kalau Joo Han akan menghentikan mereka bagaimana pun caranya dan itu benar, karena Suk Ho sempat bermain kotor sebelum dia pergi.

Dan apapun yang Joo Han lakukan, Entertainer Band tidak akan goyah. Suk Ho juga akan membersihkan nama Ha Neul bagaimana pun caranya. Dan Suk Ho memberitahu kalau Joo Han lebih baik bersiap. Suk Ho pun pergi meninggalkan Joo Han yang merasa gugup atas apa yang Suk Ho katakan padanya tadi.


Suk Ho datang ke gedung Mango. Dia tersenyum melihat papan nama yang telah berubah menjadi mango music. Suk Ho masuk dan melihat-lihat keadaan di dalam. Min Joo saat itu sedang berada di dalam mendengar pintu terbuka bertanya apa itu Geu Rin, Namun Min Joo menoleh ia terkejut dan langsung mengeluarkan air mata saat ia tahu kalau orang itu adalah Suk Ho. Suk Ho berjalan mendekati Min Joo


“Ayo kita makan, aku lapar karena aku belum sarapan.”ucap Min Joo sambil mengelap air matanya. “Kau hanya perlu membiarkannya keluar. Kau senang melihatku ,bukan?” ucap Suk Ho yang melihat Min Joo menangis. “Ya ampun, aku malu” ucap Min Joo dan mengaca poninya. Suk Ho mengucapkan terima kasih paad Min Joo dan Min Joo menganggukan kepalanya.


Kayle dan Ha Neul sedang makan, tak lama Yun Soo datang, Geu Rin menanyakan apa Chan Hee sudah pergi, Yun Soo menjawab kalau Chan Hee naik bus sekolah. Yun Soo mengira Chan Hee sudah punya pacar karena dia tidak menetap Yun Soo sambil duduk di kursi dan Geu Rin tertawa lalu memberi Yun Soo minum.

Kayle berkata kalau Chan Hee pasti mirip dengan ayahnya sudah ada dalam darahnya. Mendengar iyu membuat Yun Soo sedikut kesal. Ha Neul menyuruh Kayle untuk membuka mata da makan. Ha Neul menanyakan apa yang Kayle lakukan sepanjang malam. Kayle menggerutu dan memberikan amplop pada Geu Rin sebagai bayaran dari utangnya.

Geu Rin membuka nya dan terkejut melihat uang ang ada di dalam amplop itu. Geu Rin menanyakan apa itu uang hasil pekerjaan paruh waktu yang ilegal. Kayle menjawab dengan kesal kalau dia dibayar untuk bermain musik di sebuah tempat bernama “Jazz Cafe”.

Tiba- tiba ponsel mereka semua berbunyi, Kayle mengira kalau itu adalah pesan teks penipuan. Namun saat mereka semua melihat pesan itu, mereka semua terkejut karena itu adalah pesan dari Suk Ho, Suk Ho menyuruh mereka semua untuk datang ke kantor sekarang. Tanpa pikir panjang Geu Rin menyuruh Kayle, Ha Neul, dan Yun Soo untuk berhenti makan dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor mango entertaiment


Mereka sampai di kantor dengan tergesa-gesa. Mereka berhenti saat tepat di belakang Suk Ho, Suk Ho tidak menoleh dan malah berjalan ke arah jendela dan mereka mengikuti Suk Ho. Saat Suk Ho, membalihan badannya mereka langsung mengatakan “Tuan” dengan serempak, Suk Ho mengatakan kalau mereka terlihat buruk.

Kayle menangis dan itu membuat semua yang ada di sana tersenyum karena sebelumnya Kayle mengatakan kalau Suk Ho itu penipu ahli melarikan diri. Suk Ho berterima kasih karena mereka masih bersama, dan tidak berpisah setelah mendengar Suk Ho membubarkan band.

Suk Ho mengatakan kalau mereka jangan berfikir bahwa Suk Ho akan lebih baik atau ramah, karena mulai sekarang Suk Ho akan menjadi lebih tegas. Kayle kesal dan mengatakan kalau Suk Ho itu pria egois karena ia mengatakan itu setelah enam bulan menghilang. Suk Ho bertanya apa Kayle sudahh selesai menangis dan langusng memeluk kayle begitu juga dengan anggota band lainnya. Suk Ho memegang kedua lengan Geu Rin dan tersenyum. Min Joo yang berada di belakang tesenyum melihat mereka.


Di luar Geu Rin menemui Suk Ho yang tadi memanggilnya. Suk Ho menyuruh Geu Rin duduk. Dan Geu Rin menurutinya.

“Seharusnya kau melapor, karena kau manajernya.” Ucap Suk Ho

“Maaf? Oh, benar. Kyle bekerja keras dalam band yang kau rekomendasikan dan....” ucap Geu Rin namun belum selesai

“Dia mematahkan lengan pemain drum dan ditendang keluar.” Potong Suk Ho

“Dia menampar Kyle terlebih dulu.” bela Geu Rin

“Aku mendengar kau mengancam akan melakukan penuntutan hukum jika dia melakukannya.” Ucap Suk Ho

“Aku marah.” Ucap Geu Rin

“Kau memiliki bakat alami. Seorang manajer harus selalu memihak pada kliennya. Kerja bagus.” Ucap Suk Ho

“Yun Soo melakukan pekerjaannya di akademi dengan baik, Tapi Chan Hee terluka dan...” ucap Geu Rin namun belum selesai Suk Ho memotongnya lagi

“Jadi dia pergi ke restoran milik ayahku.” Potong Suk Ho

“Nona Yeo pikir itu akan menjadi yang terbaik.” Ucap Geu Rin

“Baiklah.” Ucap Suk Ho

“Semuanya terlambat membayar sewa, jadi aku harus membawa mereka pindah ke tempatku.” Ucap Suk Ho

“Bagaimana dengan biaya hidup? Apa kau melakukan lima pekerjaan paruh waktu lagi?” tanya Suk Ho

“Tidak, tidak, aku tidak melakukan itu lagi. Semua orang memberi  kontribusi. Ha Neul menyanyikan jingle sesekali dan memberiku uang juga.”jawab Geu Rin

“Misi pertama sebagai manajer. Menyampaikan hadiahku kepada Ha Neul dan membuatnya berkesan.”ucap Suk Ho lalu berdiri.” Aku berjanji untuk membelikan sesuatu yang manis sebagai hadiah. Maaf aku terlambat.”ucap Suk Ho sambil memberikan roti yang dilapisi coklat.

“Kupikir kau sudah lupa.” Ucap Geu Rin sambil mengambil roti itu


“Kau melakukannya dengan baik. Kau sangat tangguh...dan bertahanlah di sana.” Ucap Suk Ho, lalu mengelus kepala Geu Rin.” Kerja bagus, Jeong Geu Rin.” Tambah Suk Ho. Ha Neul yang baru keluar dari kantor melihat kejadian itu.


Saat di dalam kantor mereka sedang membicarakan tentang album yang akan mereka buat. Namun Ha Neul selalau meperhatikan ke arah Geu Rin. Ha Neul mengangkat tangannya dan mengelus kepala Geu Rin tepat di tempat Suk Ho mengelus kepala Geu Rin, Ha Neul berkata “Ada sesuati di kepalamu”. Mendengar itu Geu Rin langusng mebersihkan kepalanya sekilat, lalu Ha Neul tersenyum tipis.


“Bagaimana dengan lagunya?” tanya Suk Ho

“Musik dari Kyle dan lirik dari Ha Neul sangat cocok. Aransemen dari Man Shik juga bagus. Lagu ini...layak untuk diedarkan.” Jawab Min Joo senang

“Dengan kata lain, bahkan seorang ahli tidak akan bisa menemukan kekurangan di dalamnya.” Ucap Suk Ho

“Aku mencari seorang pemain drum, dan aku tidak bisa menemukan seseorang yang pas dengan suaranya. Kita harus terus mencari.” Ucap Min Joo

“kita bisa mengadakan pertunjukan kecil setelah kita mendapatkan seorang pemain drum, jadi aku mencari di beberapa klub di Hongdae. Mereka sering mengadakan pertunjukan kecil. Kenapa kita juga tidak memulainya seperti itu?” Sarah Geu Rin

“Siapa yang mengatakan kalau kita akan melakukan pertunjukan kecil?” tanya Suk Ho

“Maaf?” ucap Geu Rin

“Kita harus mulai dengan sesuatu yang besar. Tidak peduli apa yang dikatakan orang, debut kita akan dimulai di panggung yang besar. Kita harus melakukan apa pun untuk menempatkan mereka di panggung yang besar.” Ucap Suk Ho
“Iya?” tanya Suk Ho dan yang lain meng iya kan.


Disebuah kafe Ha Neul dan Suk Ho bertemu, Suk Ho menanyakan kenapa Ha Neul tidak masuk perguruan tinggi. “Aku mencoba untuk masuk sekolah musik. Kupikir aku akan berhasil masuk. Nilaiku tidak buruk, dan aku melakukannya dengan baik saat percobaan ujian.”jawab Ha Neul. “Tapi?”tanya Suk Ho, “Aku gagal, Kurasa mereka melihat catatanku dan tidak menerimaku..”jawab Ha Neul lalu tersenyum. “Aku akan... membersihkan namamu. Kita tidak boleh menyerah. Aku tidak melakukannya karena kau istimewa. Yang bersalah harus membayar dosa-dosa mereka. Itu wajar. Jadi, jangan menyerah,  dan katakan apapun yang kau ingat.” Ucap Suk Ho dan dibalas senyuman oleh Ha Neul.




Di restaurant ibu Suk Ho sedang membersihkan meja, dan langsung berhenti saat melihat Suk Ho datang, Ibu Suk Ho langsung menghampiri Suk Ho

“Kau tidak sakit, bukan? Kau sudah makan? Kau semakin kurus.” Tanya Ibu Suk Ho khawatir lalu mengelus wajah Suk Ho

“Dia tampak sehat bagiku. Kau kurang ajar. Setidaknya kau harus tetap melakukan kontak. Ibumu hampir mati.” Ucap Ayah Suk Ho. Lalu ibu Suk Ho memukul Suk Ho pelan.


“Maafkan aku. Kau semakin kurus karena kau merindukanku.” Ucap Suk Ho pada ibunya. Lalu memeluk ibunya itu

“Halo, tuan.” Ucap Yun Soo

“Halo.” Ucap Chan Hee.

“Kudengar kau terluka di kepala.” Ucap Suk Ho sambil berjongkok di depan Chan Hee dan mengelus kepalanya.”Apa kau baik-baik saja?”tanya Suk Ho

“Paman Kyle mengatakan aku baik-baik saja karena kepalaku penuh dengan batu.” Jawab Chan Hee sambil menunjuka kepalanya. Mendengar apa yang Chan Hee katakan membuat semua yang ada di sana tertawa. Suk Ho mengelus pipi Chan Hee dan mencubit hidungnya.


Suk Ho dan Yun Soo berjalan berdua mereka balu pulang dari restaurant milik orang tua Suk Ho. Suk Ho bertanya apa orang tuanya membayar Yun Soo. Yun Soo menjawab mereka bahkan memberiku bonus, dan berkata kalau ibu Suk Ho juga menjaga Chan Hee dengan baik. Yun Soo berhenti dan menyuruh Suk Ho menunggu ia mengeluarkan amplop yang pernah di beri oleh Suk Ho padanya waktu itu, Yun Soo mengembalikan uang itu pada Suk Ho. Suk Ho terkejut karena Yun Soo belum memakai uang yang ia berikan itu. Suk Ho tidak mau mengambilnya namun Yun Soo memaksa lalu memberikan amplop itu dan pergi meninggalkan Suk Ho.


Di apartemant Man Sik sedang tertidur, ia terbangun saat mendengar orang ingin membuka pintu apartemantnya. Man Sik mengira itu adalah peramponk, ia pun mengambil patung spiderman dan bersiap-siap untuk memukul perampok itu dan melepas maskernya. Saat Man Sik Ingin memukulnya ia terkejut karena orang yag dia kira perampok itu adalah Suk Ho.


“Kenapa kodenya bukan ulang tahunmu atau aku, tapi Min Joo? Kau sangat setia. Ya ampun” Ucap Suk Ho

“Siapa kau?” tanya Man Sik

“Kau terlihat seperti tidak khawatir tentang aku sama sekali. Kau terlihat baik-baik saja.” Ucap Suk Ho

“Kau terdengar seperti Shin Suk Ho.” Ucap Man Sik

“Yang mana ruanganku?” tanya Suk Ho santai

“Apa maksudmu? Ini rumahku. Kau tak tahu malu. Kau menghilang tanpa kata dan membuatku khawatir, dan sekarang kau ingin sebuah kamar? Apa kau bercanda?” tanya Man Sik

“Apa kau tidak senang melihatku?” tanya Suk Ho

“Aku senang melihatmu, tetap saja ini rumahku.” Jawab Man Sik

“Apa aku harus tinggal di sini?” tanya Suk Ho

“Tidak! Ibuku memberiku tempat ini dengan mengatakan aku hanya membutuhkan seorang istri. Tapi kau merangkak masuk dan ingin pindah kesini? Tidak mungkin!” Jawab Man Sik

“Belikan aku sebuah kasur. Lantai membuat punggungku sakit.” Ucap Suk Ho

“Kau kurang ajar. Keluar.” Minta Man Sik

“Tidak!” ucap Suk Ho


Keesokannya anggota band sedang berlatih dan Geu Rin sedang membersihkan tempat yang ia sewa dari Tn. Byun

“Sial. Aku tidak bisa berkonsentrasi pada suaranya. Dan ada apa dengan dindingnya?” tanya Kayle membuat Geu Rin tidak enak, Ha Neul hanya memandang ke arah Geu Rin

“Amplifiernya mungkin tua, tapi suaranya bagus.” Ucap Yun Soo

“Aku yakin itu lebih baik dari pada pub tempatmu bekerja.” Ucap Kayle, mendengar itu membuat Yun Soo kesal, tak lama Suk Ho datang dan berkata kalau ini bukan studio, Suk Ho menarik tempat telur yang melekat di di dinding dan merobeknya. Mendengar itu membuat Geu Rin takut. Suk Ho meminta Geu Rin mengubunginya, Geu Rin memberi kartu nama pemilik studio itu dengan rasa takut. Suk Ho pun pergi untuk menemui pemilik studo itu.


Saat Suk Ho menelepon pemilik studio itu namun nomornya tidak aktif, saat ia sedang berjalan ia berpapasan dengan Tn. Byun yang sedang menelepon sengan seseorang. Suk Ho terkejut melihat Tn. Byun, Suk Ho tidak tahu kalau Tn. Byun adalah pemilik studio itu. mereka pun mengobrol di sebuah kafe.


“Wow. Sudah berapa lama?” tanya Tn. Byun

“Aku tahu. Aku sangat penasaran apa yang akan kau lakukan setelah kau tiba-tiba berhenti dari KTOP.” Ucap Suk Ho

“Kau masih ada disana, bukan? Kudengar kau dalam keadaan baik.” Ucap Tn. Byun

“Aku juga keluar. Aku melakukan sesuatu yang besar... Dan menjadi sibuk.” Ucap Suk Ho

“Bagus. KTOP bukan satu-satunya agensi. Apa yang akan kau lakukan?”tanya Tn. Byun

“Aku membentuk sebuah grup band.” Jawab Suk Ho

“Kau membentuk grup band? Aku mengakui keterampilanmu saat kau menjadi manajer.” Ucap Tn. Byun

“Bagaimana denganmu? Apa yang telah kau lakukan?” tanya Suk Ho

“Aku? Aku melakukan distribusi album. Mereka memanggilku "tuan Byun" di Hongdae.” Jawab Tn. Byun

“Kalau begitu... apa kau pernah mendengar tentang Bangeurae Distributions?” tanya Suk Ho

“Apa? Bagaimana kau bisa tahu?” tanya Tn. Byun

“Manajer kami menyewa sebuah studio selama aku pergi, dan itu adalah sebuah gudang. Aku jadi gila. Aku ingin bertemu pencuri kurang ajar ini dan mengatakan kepadanya apa yang aku pikirkan. Aku ingin melihat seperti apa dia.” Ucap Suk Ho, dan Tn. Byun telihat takut lalu meminum minumannya dengan sedikit gugup.

“Dia terlihat seperti ini.” Ucap Tn. Byun

“Apa?” tanya Suk Ho

“Dia terlihat seperti ini.” Ucap Tn. Byun lalu mengeluarkan kartu namanya. Dan mereka tertawa

“Kau kurang ajar. Apa? Itu kau?” tanya Suk Ho sambil tertawa kecil

“Studionya tidak buruk, bukan?” tanya Tn. Byun

“Tidak mungkin. Itu terlihat angker. Kau harus memberi kami diskon. Tapi apa sebenarnya yang kau distribusikan?” ucap Suk Ho

“Musik meditasi.” Ucap Tn. Byun

“Musik meditasi?” tanya Suk Ho

“Aku pergi ke kuil... dan bertanya-tanya bagaimana aku harus mencari nafkah... dan menyadari bahwa aku harus membuat musik meditasi. Aku berbakat alami sebagai pengusaha. Ini adalah pasar yang sangat stabil.” Jawab Tn. Byun

“Kau pasti mendapat cukup uang untuk membiayai pendidikan anak-anakmu.” Ucap Suk Ho

“Aku tidak punya anak. Aku masih lajang.” Ucap Tn. Byun

“Kau masih belum menikah?” tanya Suk Ho

“Tepat sekali. Itu sebabnya aku beralih ke musik gereja, jadi sekarang aku pergi ke gereja. Seperti yang kau ketahui kemungkinan bertemu seorang wanita di sebuah kuil Buddha adalah nol.” Ucap Tn. Byun

“Aku yakin. kau belum berubah.” Ucap Suk Ho lalu mreka tertawa bersama.


Disebuah toko alat musik Suk Ho melihat - lihat sebuah gitar, namun perhatiannya langusng teralihkan saat ia mndengar seseorag memainkan drum. Suk Ho mencari asal suara itu. ia melihat sebuah toko yang mencual pralatan drum, dan melihat seseorang sedang memainkan drum. Suk Ho memerhatikan pria itu.

Pelayan itu bertanya apa Suk Ho ingin membeli sesuatu, namun Suk Ho malah menanyakan siapa anak yang bermain drum tadi. Playan itu menjawab kalau dia bukan seorang musisi, dia pergi ke universitas Seoul, dia sangat tergila-gila pada drum, dia mampir setiap kali dia memiliki waktu dan memainkan drum dan pria itu mengatakan kalau drumitu seperangkat drum bekas yang aku letakkan diluar untuk dijual. Perlahan Suk Ho mundur ke belakang dan bertanya apa Jurusan yang diambil abak tadi.


Suk Ho mencari anak itu di unversitaa yang dikatakan oleh playan itu. Suk Ho melihat anak itu baru saja mau keluar dari kelas, Suk Ho mengikuti anak itu, saat di luar anak itu dijemput oleh ibunya, Suk Ho berkata kalau tidak mudah meyakinkan anak mama.


Saat Jae Hoon itu kembali ke toko drum itu dia terlihat sangat senang namun wajahnya langsung berubah saat melihat drum yang biasa ia mainkan sudah tidak ada di tempatnya. Jae Hoon menanyakan dimana drum itu, pelayan itu menjawab kalau dia menjualnya, playan itu memberikan sebuah kertas pada Jae Hoon. Jae Hoon membukanya dan di dalam kertas itu bertuliskan ‘Jika kau ingin drumnya kembali, datang temukan aku di alamat ini!’



Jae Hoon pun datang ke alamat yang diberikan Suk Ho

“Permisi.” Ucap Jae Hoon lalu masuk kedalam, ia melihat Suk Ho yang sedang memainkan Drum itu.

“Halo. Kau menemukan aku dengan baik.” Ucap Suk Ho

“Halo, tuan.” Ucap Jae Hoon

“Kau cukup bagus dalam bermain drum. Apa kau bermain untuk bersenang-senang?” tanya Suk Ho

“Iya. Semacam itu. Lagi pula, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Jae Hoon

“Ini sebuah studio band. Grup band milikku berlatih di sini.” Jawab Suk Ho

“Jadi begitu.” Ucap Suk Ho

“Apa kau ingin bermain drum? Dalam grup band kami?” tanya Suk Ho

“Dalam sebuah band?” tanya Jae Hoon

Mereka pun duduk di kursi dan membicarakan tentang band.

“Aku suka minuman ini.” Ucap suk Ho sambil memberikan botol susu pada Jae Hoon, “Terima kasih” ucap Jae Hoon.

“Aku bisa membuat namamu terukir di perangkat drum itu.” ucap Suk Ho

“Benarkah?” tanya Jae Hoon terkejut

“Tentu saja. Aku mengira kau adalah seorang pemain drum dari sebuah film.” Ucap Suk Ho

“Ibuku akan kaget kalau sampai dia tahu.” Ucap Jae Hoon

“Kau seorang mahasiswa. Bukankah kau punya waktu luang? Kau sudah dewasa.” Ucap Suk Ho

“Berapa kali kau berlatih setiap pekannya?” tanya Jae Hoon

“Setiap kali kau bisa datang. Kau cukup terampil, jadi tidak akan butuh waktu lama untuk memainkan sebuah lagu bersama-sama. Aku tidak memintamu untuk mengubah jurusanmu. Kau belajar keras untuk bisa ada disana. Kenapa kau berhenti? bagaimana bisa kau menghabiskan seluruh hidupmu hanya melakukan satu hal? Itu tidak menyenangkan. Kau bisa belajar keras dan bermain drum untuk kesenangan.” Bujuk Suk Ho

“Aku harus pergi segera setelah ibuku menelepon. Yang lain tidak akan menyukai itu.” ucap Jae Hoon

“Jika anggota band kami diberi peringkat menurut kepribadian mereka, mereka juga akan berhasil masuk ke Universitas Seoul.” Ucap Suk Ho. Jae Hoon pun menoleh ke arah drum itu dan berfikir.



Di kantor mango Kayle bertanya apa benar Suk Ho membeli seperangkat drum sebelum merekrut pemain drum. Man Sik menjawab iya, Suk Ho membeli yang bekas dulu. tak lama Suk Ho datang dengan seorang pemuda.

“Katakan Hai. Dia pemain drum kita!” ucap Suk Ho

“Halo, namaku adalah Seo Jae Hoon.” Ucap Jae Hoon. Man Sik menanyakan apa Jae Hoon seorang mahasiswa, Jae Hoon pun menjawab “Iya, dia seorang mahasiswa. Dia mengatakan aku tetap bisa bergabung dengan band.”

“Siapa yang mengatakan itu?” Tanya Kayle

“Aku yang mengatakannya.” Ucap Suk Ho, saat Kayle ingin berdiri tiba-tiba Geu Rin langsung menghalangi denga kedua tangannya dan berkata “Selamat datag.” Suk Ho mengatakan kalau Geu Rin adalah manajer mereka, Jae Hoon pun menunduk hormat.

“Jadi... Kami sudah menunggu Jae Hoon sejak tahun lalu. Mari kita memperkenalkan...” ucap Suk Ho. “Untuk menghemat waktu, Aku akan memberitahu beberapa hal. Dengarkan.” Ucap Kayle yang tiba- tiba berdiri. Suk Ho mendorong Kayle dan menyuruhnya duduk.

“Ada beberapa hal yang perlu kau ketahui tentang kami.” Ucap Kayle dan langsung berdiri, Geu Rin ingin menahanya tapi tidak bisa begitu pua dengan Suk Ho. Kayle langsung naik ke atas tangga.” Dia harus tahu sebelumnya. Tidak ada gunanya membuang-buang waktu di kemudian hari. CEO kami yang menciptakan Jackson dan Lucy Girls. Dia mencoba untuk membuka sebuah agensi baru bersama Jackson, tapi dia dikhianati dan kehilangan segalanya.” Ucap kayle sambil menahan tangan Suk Ho. “Pemain bass kami memiliki seorang anak. Itu anaknya yang ada di sampingnya.” Ucap Kayle, Chan Hee pun memberi salam pada Jae Hoon. Kayle turun dari tangga dan merangkul Jae Hoon “Orang yang ada di sebelahnya adalah seorang mantan narapidana. Itu bukan kejahatan serius, tapi ia hampir berakhir di penjara khusus remaja saat SMA.” Ucap Kayle sambil menunjuk ke arah Ha Neul.” Aku satu-satunya orang yang normal di sini. Aku lulus dari Juilliard. Ini adalah kami. Aku tahu apa yang kau rasakan. Aku pernah merasakannya.” Ucap Kayle bangga


Kayle berharap Jae Hoon tidak suka dan meningglkan band itu namun kenyataannya malah terbalik, Jae Hoon malah merasa senang ia suka kekacauan yang gila seperti itu dan kagum dengan para anggota band itu. Ia juga sangat suka dengan nama Band tersebut. melihat Jae Hoon yang merasa senang membuat orang yang ada di sana tersenyum janggung kecuali Kayle yang bingung dengan sikap Jae Hoon


Kini hanya ada Min Joo, Man Sik dan Suk Ho saja. Mereka sedang membicarakan tentang album yang akan mereka buat.

“Apa kita mampu menghasilkan album di bawah Mango Music?” tanya Suk Ho

“Memangnya kau pikir siapa aku? Apa rencanamu untuk pernampilan pertama? Kurasa kita harus mencoba untuk konser penyanyi populer.” Tanya Min Joo

“Itu tidak akan berhasil. Sebaiknya penampilan pembuka untuk acara musik televisi nasional.” Jawab  Suk Ho

“Kau sudah gila. Siapa yang akan membiarkan seorang amatir untuk penampilan pembuka?” tanya Man Sik

“Ada apa dengan anak-anak kita? Bukankah semua penyanyi melalui masa mereka sebagai amatir?” ucap Suk Ho

“Lalu, apa rencanamu?” tanya Man Sik

“Aku akan membuat mereka tampil di televisi nasional.” Ucap Suk Ho



“Menurutku kau bahkan tidak perlu mencobanya.” Ucap Man Sik. Tiba-tiba Geu Rin datang membawa tiga gelas air dan memasukkan tablet vitamin, Geu Rin memberi mereka segelas vitamin dan  menyuruh mereka untuk meminumnya.


“Apa tugasku?” tanya Geu Rin

“Kau supir,Apa? Apa kau tidak memiliki SIM?.” ucap Suk Ho

“Ya, aku punya. Tapi sudah lama sejak terakhir aku mengendarai mobil.” Ucap Geu Rin

“Aku akan mengajarimu. Kau akan bisa melakukannya dalam waktu singkat. Jangan khawatir.” Ucap Suk Ho


Keesokannya Suk Ho sedang mengajari Geu Rin untuk mengendarai mobil. Geu Rin mengendarai mobil dengan sangat pelan, Suk Ho meminta Geu Rin untuk mengendarainya lebih cepat. Suk Ho berkata kalau tidak ada mobil di jalan dan menyuruh Geu Rin menginjak pedal gasnya. Geu Rin pun menginjak pedal gasnya.


Suk Ho marah karena mengira Geu Rin menginjak remnya padahal dia tidak menginjak remnya, mobil itu berhenti karena keamanan dalam kota diaktifkan. Suk Ho bertanya kenapa bisa mobilnya lebih pintas dari pada Geu Rin dan mengatakan kalau mereka memberi SIM kepada siapapun. Geu Rin yang mendengar itu pun marah dan keluar dari mobil.


Geu Rin berjalan ke pinggir jalan dan menangis di sana.

“Keadaannya sangat sulit di jalanan. Kadang-kadang, ada orang-orang yang mengamuk di jalanan.” Ucap Suk Ho

“Lenganku sakit... dan otot-otot kakiku terasa kencang. Bahuku juga kaku. Tapi kau tetap berteriak kepadaku... dan mengatakan aku hanya "siapapun".” Ucap Geu Rin sambil menangis

“Sekarang setelah kau mengatakannya, kurasa aku terlalu keras. Maaf untuk memanggil kau "siapapun".Bahumu terasa sakit, bukan? Kau tidak membelokan kemudinya. Lenganmu juga terasa sakit, bukan? Bagaimana dengan tumitmu? Haruskah aku memijat bahumu?” tanya Suk Ho dan memijat bahu Geu Rin


“Berhenti menyentuhku!” teriak Geu Rin lalu berdiri

“Aku tidak menyentuhmu! Aku memijat bahumu jika kau merasa kesakitan! Itu sebabnya mereka mengatakan jangan pernah mengajarkan.istri atau pacarmu cara mengemudi.” Ucap Suk Ho kesal

“Aku bukan istri atau pacarmu!” ucap Geu Rin


“Aku hanya mengatakannya! Apa yang sudah aku lakukan pada diriku?” ucap Suk Ho kesal, mereka pun menoleh dan berjalan ke arah mobil tanpa memandang satu sama lain.


Di studio Entertainer Band sedang berlatih, namun Jae Hoon bermain drum dengan sangat keras sehingga suara Ha Neul tidak terdengan dan itu membuat Kayle marah.



“Hei hei hei Salah satu kekuatan terbesar kita adalah suara vokalis. Kau tidak boleh memaksakan suaranya.” Ucap Kayle, Ha Neul yang mendengarnya merasa merinding.

“Lalu, bagaimana jika Ha Neul beristirahat dan kita mencoba untuk.. bermain sendiri?.” sarah Yun Soo.

“Kalian bekerja sama dengan baik. Berapa lama kalian sudah bermain bersama?” tanya Jae Hoon

“Ini adalah latihan pertama kami.” Jawab Kayle

“Benarkah? Ini seperti kalian semua mengalami titik terendah dalam hidup kalian... dan membuat hubungan secara alami dengan satu sama lain.” Ucap Jae Hoon

“Apa yang dia katakan? Apa kau pikir belajar di Juilliard adalah titik terendah dalam hidupku?” tanya Kayle

“Apa kau memeriksa ijazahnya? Sudah umum bagi orang-orang untuk memalsukan latar belakang pendidikan mereka.” ucap Jae Hoon dan itu membuat Kayle kesal.

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger