logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Doctor Stranger Episode 11 Part 2

Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 2. Pada part sebelumnya kita melihat Jae Joon menawari Hoon sejumlah uang agar dia mau mundur dari tim operasi jantung PM Seok Joo. Namun tentu saja Hoon tak mau menerimanya. Karena semua tawarannya pada Hoon di tolak, Jae Joon pun melakukan rencana berikutnya yaitu melaporkan Hoon dan dr Moon ke polisi. Apa yang akan terjadi pada Hoon dan dr Moon? Apa mereka akan benar-benar dimasukkan ke penjara? Yuk kita cari jawabannya di part dua ini.


Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 2


Dr Moon yang mengira kalau Jae Joon benar2 akan di pindahkan ke rumah sakit cabang, langsung memesan papan nama  yang bertuliskan direktur RS. Myeong Woo Moon Hyung Wook. Tepat di saat dr Moon sibuk memilih-milih papan nama mana yang bagus, tiba-tiba dua  orang polisi masuk ke ruangannya dan menangkapnya.

Bukan hanya dr Moon yang di datangi polisi, Hoon juga mengalami nasif yang sama, tiga orang polisi mendatanginya dan mengatakan kalau Hoon di tangkap atas laporan melanggar peraturan dengan melihat catatan medis orang lain. Mendengar tuduhan itu, Hoon teringat saat dia menyobek amplop catatan medis milih Seung Hee, dia melakukan itu semua untuk memastikan apa Seung Hee itu adalah Jae Hee atau bukan.


Hoon tersenyum mengetahui dia ditangkap karena hal itu, lalu dia melihat kea rah Jae Joon dimana Jae Joon juga melihat ke arahnya.


Dr Moon dibawa paksa oleh polisi, saat dia melihat Hoon, dia langsung berkata kalau Hoon lah yang bersalah, karena Hoon yang merobek amplop tersebut dan melihat semua file yang ada dalam CD.


Hoon langsung menghampiri Jae Joon dan mencengkram kerah bajunya. “Saat kau mengatakan kalau aku akan menyesal, apa ini maksudmu?”

“Apa kau menyesal?”

“Sedikit. Tapi yang kau inginkan tak akan pernah terjadi.”


“Ini akan terjadi seperti yang kuinginkan. Bagiku, ada sesuatu yang lebih penting daripada mencari seorang gadis.” Ucap Jae Joon dan melihat kea rah Presdir Oh dan Soo Hyun.

Hoon pun melepas cengkramannya dan kembali ke tempatnya semula. Dr Moon melepaskan diri dari polisi dan menghampiri Presdir Oh untuk meminta pengampunan, namun Preside Oh tak berkata apapun, dia hanya. JAdi polisi langsung menyeret dr Moon pergi.


Dr Moon dan Hoon di masukkan ke dalam mobil yang sama. Di dalam mobil dr Moon bertanya apa mereka akan benar2 dimasukkan kedalam  penjara karena mereka tidak di borgol. Mendengar pertanyaan itu, Hoon balik bertanya apa dr Moon belum pernah masuk ke dalam mobil polisi?

“Tentu saja, kenapa warga negara yang demokratis patriotic sepertiku harus masuk ke mobil polisi?”

“Jangan khawatir. Sepertinya kita tidak akan dipenjara.”

“Bagaimana kau tahu itu?”

“Tidak ada yang membanggakan tapi…. Aku punya beberapa pengalaman.”

“Apa kau memiliki catatan criminal?”


“Pokoknya, kau hanya perlu mengingat 3 hal yang paling penting.” Ucap Hoon. Yang pertama lari, kedua menyangkal dan ketiga mengaku. Hoon pun langsung mengajak dr Moon untuk melakukan yang pertama yaitu lari. Saat hendak membuka pintu mobil, ternyata pintunya dikunci dan polisi pun melihat apa yang dilakukan Hoon. Tertangkap basah seperti itu, Hoon pun hanya bisa tertawa.

Hoon mengatakan pada drMoon kalau cara pertamanya gagal. Jadi mereka harus melakukan cara yang kedua yaitu menyangkal semua tuduhan.


Kali ini Hoon dan dr Moon sudah berada di kantor polisi, mereka sedang di interogasi. Keduanya benar-benar melakukan cara yang Hoon katakan, yaitu menyangkal. Namun saat polisi mengatakan kalau pelapor akan membawa hasil pemeriksaan fisik yang robek sebagai barang bukti, dr Moon dan Hoon langsung tak bisa berkata apa-apa lagi.



Dr Moon lalu bertanya apa cara ketiga yang harus mereka lakukan untuk keluar dari masalah ini. Hoon terdiam dan tiba-tiba dia berakting menangis lalu berkata, “Maafkan aku, pak…. Aku akan mengakui semuanya.” Dr Moon tersenyum mendengar Hoon akan mengaku. “Aku memang melakukannya, tetapi aku melakukannya karena dia memintaku untuk melakukannya,” ucap Hoon dan menunjuk dr Moon sebagai orang yang menyuruhnya melakukan semua itu. Tentu saja dr Moon langsung berteriak geram dengan tingkah Hoon yang tiba-tiba menjadi orang teraniaya.


Soo Hyun menemui Jae Joon, sebelum Soo Hyun berkata sepatah katapun, Jae Joon langsung menyuruhnya bersiap2 karena akan ada operasi dalam waktu satu jam lagi. Namun Soo Hyun mengabaikan perintah itu dan mulai berbicara tentang Hoon yang ditangkap polisi. Jae Joon mengaku kalau dialah yang meminta Presdir Oh untuk melaporkan Hoon ke polisi karena menurutnya Hoon sudah melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan.

Soo Hyun mencoba menjelaskan pada Jae Joon kalau Hoon melakukan itu semua karena Seung Hee sangat mirip dengan kekasihnya saat di Korea Utara. Mendengar itu Jae Joon dengan tegas berkata kalau perasaan pribadi tidak dapat membenarkan sebuah tindakan criminal.

“Kenapa kau melakukannya? Apakah karena kau kalah operasi?” tanya Soo Hyun akhirnya. “Aku benar2 tidak bisa mengerti dirimu. Jae Joon yang ku kenal tidak seperti ini.”


“Bagaimana dengan Soo Hyun yang seharusnya kukenal?” tanya Jae Joon balik dengan ekspresi menahan marah. “Kau bertanya kenapa aku  melakukan itu kan? Benar. Aku frustasi karena aku kalah. Tapi yang membuatku sangat tidak tahan adalah Soo Hyun. Kau selalu memikirkan bajingan itu.”

“Apa kau cemburu?”

“Kau membuatnya seperti ini.”

“Jae Joon, kau sudah salah. Kau tidak punya hati. Kau bukan siapa2, tapi orang jahat.” Ucap Soo Hyun marah.

“Kau marah? Karena tidak ada tempat untukmu didalam hatinya?”


“Jae Joon-shi” ucap Soo Hyun yang tak bisa melanjutkan kata-katanya lagi. Jae Joon meraih tangan Soo Hyun dan bertanya apa Soo Hyun membencinya. Dia juga meminta Soo Hyun untuk kembali dalam tim-nya. Soo Hyun menjawab kalau dia juga mau kembali, “tapi kaulah yang menghalangi. Kau menyuruhku pergi.” Ucap Soo Hyun dan menarik perlahan tangannya dari genggaman Jae Joon.


Soo Hyun langsung menemui  Seung Hee untuk meminta bantuannya membebaskan Hoon dan dr Moon dari penjara. Karena dalam kasus tersebut Seung Hee lah korban yang sebenarnya.  

Chang Yi melakukan pekerjaannya yaitu memasang semua gallon yang kosong di setiap sudut rumah sakit. Setelah selesai memasang gallon, dia melihat Seung Heed an Soo Hyun lewat, reflek Chang Yi langsung bersembunyi. Dia lalu bertanya pada dirinya sendiri kenapa dia harus bersembunyi dari SeungHee dan Soo Hyun. Euuuuum…..

Tepat di saat itu, tak sengaja dia mendengar obrolan dr Kim dengan seorang perawat tentang Hoon yang ditangkap polisi dan menurut informasi yang dr Kim terima, Hoon akan di jatuhi hukuman 3 tahun penjara.

“Apa yang kau bicarakan? Apakah sesuatu terjadi pada hyung-ku?” tanya Chang Yi pada mereka berdua.

“Hei tomboy… hyung-mu dibawa ke kantor polisi.” Jawab dr Kim dan berjalan menghampiri Chang Yi.

“Hyung-ku? Kenapa?”

“Dia jadi sombong karena ia berbakat. Ini adalah hal yang baik karena aku muak padanya. Akan benar2 hebat jika dia bisa berada di penjara selama beberapa tahun.”

Mendengar itu Chang Yi langsung mengangkat gallon kosong nya dan “PANG” gallon kosong itu melayang ke kepala dr Kim. Dia marah karena dr Kim menjelek-jelekan Hoon dan menyumpahinya di penjara.

“Jika aku mendengarmu mengatakan omong kosong lagi, kau akan berurusan denganku. Paham?” ucap Chang Yi dengan kesal dan langsung pergi.


Hoon dan dr Moon sudah dimasukkan ke dalam sel, namun mereka berdua tidak di masukkan ke dalam sel yang sama. Dari sel-nya dr Moon bertanya kenapa Hoon melakukan semua itu padanya. Dr Moon terus mengeluh karena dari awal dia memang tidak setuju Hoon melihat catatan medis itu, tapi Hoon nekad melihatnya.


Tepat di saat itu Seung Hee datang bersama Soo Hyun. Soo Hyun langsung berkata pada polisi kalau dia sudahmembawa pemilik catatan medis itu dan dia bertanya apa Hoon dan dr Moon bisa dibebaskan kalau pemilik catatan memaafkan mereka. Polisi menjawab kalau penangkapan itu tak bisa dibatalkan kecuali orang yang melaporkannya lah yang mencabut laporannya.


Tepat disaat itu orang yang melaporkan datang, siapa lagi kalau bukan Han Jae Joon yang datang bersama orang-orang yang menjaga semua data medis karyawan Myeong Woo. Jae Joon menghampiri dr Moon. Mengetahui kalau Jae Joon lah orang yang melaporkannya, membuat dr Moon berkata, “Ketua Han, apa kau benar2 akan menjadi seperti ini?”


“Ini akibat karena kau menolak kesempatan yang kuberikan.” Jawab Jae Joon namun bukan melihat ke arah dr Moon melainkan Hoon.


Mendengar itu, membuat dr moon penasaran tentang kesempatan yang Jae Joon maksud. Dengan santai Jae Joon menjawab kalau semua ini karena masalah tim operasi perdana menteri. Dr Moon langsung berkata kalau tim –nya lah yang menang. Jae Joon membenarkan kalau Hoon memang menang,  tapi tak akan lama lagi lisensi medis Hoon akan segera disita, jadi dapat dipastikan Hoon tidak akan mengoperasi Perdana Menteri.

“Jadi apa yang akan kau lakukan?” tanya dr Moon.

“Kita akan mengadakan 3 pertandingan , termasuk yang sudah kau menangkan.” Jawab Jae Joon. Mendengar itu dr Moon langsung setuju karena tim-nya sudah menang 1-0 dari Jae Joon. Namun sayang Hoon masih tetap pada pendiriannya, dia tetap tidak setuju. Jae Joon yang sepertinya ingin terus bersaing dengan Hoon, langsung memberi penawaran kalau untuk kompetisi kali ini, Hoon berhak memilih pasiennya.


Mendengar tawaran terakhir Jae Joon, Hoon diam sesat dan melihat kea rah Seung Hee. Seung Hee member isyarat pada Hoon untuk menerima tawaran itu. Hoon menghela nafas karena dia tak punyapilihan lain lagi selain menerima tawaran Jae Joon. Dengan berat hati Hoon pun menerima tawaran Jae Joon.

Keluar kantor polisi, Soo Hyun langsung menarik Jae Joon untuk bicara berdua. Sedangkan Dr Moon mengejar penjaga file medis untuk membuat perhitungan. Hanya tinggal Hoon dan Seung hee yang masih ada ditempat.


Soo Hyun berkata kalau Jae Joon sudah melakukan cara yang kotor untuk membatalkan kemenangan Hoon. Dituduh seperti itu, Jae Joon kesal, “kukira kau akan mengucapkan terima kasih. Jika mereka berurusan dengan regulasi, mereka pasti sudah masuk pen jara. Kalau begitu, tidak perlu untuk melakukan pertandingan lain. Tapi aku memberinya kesempatan karena kita dokter dari rumah sakit yang sama. Apakah itu busuk?” Soo Hyun hanya diam saja. Jae Joon pun menyuruh Soo Hyun masuk ke mobilnya, karena Jae Joon akan mengantarkannya pulang. Namun Soo Hyun menolak diantar  Jae Joon, dia lebih memilih pulang naik taksi.


Hoon pulang bersama Seung Hee. Di tengah jalan Seung Hee meminggirkan mobilnya, agar mereka bisa berbicara lebih lama, tanpa ada yang tahu. Hoon bertanya alasan Seung Hee menyuruhnya melakukan operasi jantung Jang Seok Joo.

“Aku akan memberitahumu nanti. Sebelum itu, ayo lakukan apa yang Cha Jin Soo katakana.” Jawab Seung Hee.

“Bahkan jika kita melakukannya, ia tidak akan melepaskan kita.”

“Tolong percaya padaku. Aku juga ingin melindungimu.”

“bagaimana?”

“Aku punya rencana.”

“rencana?”

“Iya, rencana yang dapat membuat kita bisa bersama. Kita tidak akan diawasi oleh orang lain dan hidup bahagia. Rencana seperti itu. Untuk melakukan itu, kau harus memimpin tim bedah Perdana Menteri.”


Hoon mengerti dan berjanji akan melakukan apapun yang Seung Hee minta. Hoon lalu berkata kalau dia ingin minta satu hal pada Seung Hee. Dia ingin mendengar suara tawa Seung hee. Seung Hee pun berusaha tertawa seperti yang Hoon pinta.


Chang Yi sedang memasukkan galon2 kosong ke dalam truknya. Tak lama kemudian mobil Seung Hee muncul dan keluarlah Hoon dan Seung Hee dari dalamnya. Chang Yi memanggil Hoon untuk bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Hoon. Hoon pun menjawab kalau dia baik2 saja jadi Chang Yi tak perlu khawatir padanya.


“Kenapa kau tiba2 memakai make up?” tanya Hoon saat menyadari kalau Chang Yi memakai make up. Chang Yi sedikit salah tingkah saat menjawab kalau tempat kerjanyalah yang menyuruh dia berdandan. Hoon lalu memegang wajah Chang Yi untuk melihat wajah Chang Yi lebih jelas. “Kau cantik,” Komen Hoon.

“benarkah?” tanya Chang Yi yang terlihat sangat senang dipuji cantik oleh Hoon.

“Chang Yi, kau sudah dewasa, kau bahkan bisa menikah.”

“Jika aku berdiri disamping mobil, mereka akan memberiku 200.000 won. Aku mengenakan pakaian bagus. Apa kau ingin melihatnya?” ucap Chang Yi seraya hendak membuka kemejanya, namun sayang Hoon sedang tak punya waktu banyak untuk melihatnya. Hoon pun pergi dan Chang Yi terlihat sangat kecewa karena Hoon tak melihat penampilan femininnya.


Walau tak dilihat Hoon, Chang Yi tetap melepas pakaiannya dan tepat disaat itu dr Kim datang membawa gallon kosong untuk diberikan pada Chang Yi. Tanpa Chang Yi sadari dr Kim melihat perubahan penampilannya dan dr Kim pun terpesona pada penampilan feminin Chang Yi sampai2 dr Kim menjatuhkan gallon yang dia pegang. Mendengar suara gallon jatuh, Chang Yi baru sadar kalau dr Kim sedang memperhatikannya.



Dengan senyum manisnya, Chang Yi menghampiri dr Kim dan tepat di depan dr Kim, Chang Yi mengangkat dua gallon kosong dan langsung menghentakkan kedua gallon itu ke kepala dr Kim sambil berteriak, “KAU LIHAT APA? DASAR BAJINGAN MESUM!!!”

Walaupun sudah dipukul oleh Chang Yi dengan gallon dua kali, dr Kim tak marah, dia malah senyum2 sendiri. Euuuum…. Apakah dr Kim akan mulai mengejar Chang Yi? Yuk kitalanjutkan sinopsisnya untuk mencaritahu jawabannya.


Hoon hampir ditabrak sebuah tasi yang berjalan ngebut. Dari dalam taksi itu keluar seorang ahjuma yang jalannya sempoyongan. Hoon berusaha membantu jalannya ahjumma, tapi karena ahjumma berkata kalau dia baik-baik saja, jadi Hoon pun membiarkan ahjumma itu jalan sendiri.

Tenyata ahjumma itu datang ke rumah sakit untuk menemui anaknya yang bernama Jae Cheol. Jae Cheol adalah salah satu pasien Myeong Woo. Saat bertemu dengan Jae Cheol, ahjumma  langsung bertanya tentang keadaan kaki Jae Cheol. Melihat ibunya terlihat tak sehat, Jae Cheol dan ayahnya berkata kalau ibu tak seharusnya datang ke rumah sakit. Ibu Jae Cheol menjawab kalau dia datang ke rumah sakit karena dokter yang menyuruhnya datang.

Hoon yang sedari tadi memperhatikan ahjumma dan keluarganya, langsung berbalik dan hendak pergi karena dia merasa ahjumma dalam kondisi baik-baik saja. Namun tiba2 Ahjumma kesakitan dan pingsan. Hoon mendengarnya, dia pun langsung berbalik dan berlari menghampiri ahjumma.

Hoon langsung  bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada ahjumma. Suami ahjumma awalnya diam saja dengan disertai tatapan curiga, tapi saat Hoon menjawab kalau dia adalah dokter Myeong Woo, si suami  ahjumma pun membiarkan Hoon memeriksa istrinya.


Hoon memeriksa dengan indera ke enamnya. Dengan mata hatinya, dia melihat jantung ahjumma. Setelah tau kondisi ahjumma, Hoon langsung memanggil perawat untuk membantunya membawa ahjumma ke UGD.

Setelah sampai di UGD, Hoon langsung melepas switer birunya dan menyuruh perawat untuk menyiapkan pericardiocentesis.

“Minggir!” teriak seorang dokter yang datang bersama rombongannya. “Aku yang menelpon pasien itu.”

“Jika kau terlalu lama, jantung akan berhenti, lakukan pericardiocentesis sekarang.” Ucap Hoon.

“Minggir. Kubilang dia pasienku.” Ucap dokteryang merasa paling berkuasa atas diri ahjumma.

“Tidak ada ‘pasienmu’ atu ‘pasienku’ omong kosong!” teriak Hoon.

Tepat disaat itu Presdir Oh muncul dan menengahi perdebatan Hoon dan dokter tua itu. Karena Presdir Oh memang tak pernah berpihak pada Hoon, dia pun menyuruh tim dokter tua itu yang membawa dan menangani ahjumma.

“Kenapa dengan mereka? Apa mereka melakukan kecelakaan?” tanya Hoon yang bisa menebak kalau dokter tua itu pasti sudah salah dalam mengobati. Tak mau menjawab di tempat itu, Presdir Oh pun menyuruh Hoon mengikutinya.


Di ruangan yang hanya ada mereka berdua, Presdir Oh langsung membahas kalau Hoon pasti anak Park Chul. “20 tahun yang lalu, apa kau tahu kenapa ayahmu melalui semua itu?”

“Bagaimana mungkin aku tidak tahu….. “

“Baik… itu karena dia menjadi saksi kecelakaan medis. Jika gugatan itu terjadi, bagaimana menurutmu ? apa yang akan terjadi?” tanya Presdir Oh.

Hoon tersenyum dan menjawab kalau Myeong Woo akan hancur. Presdir Oh membenarkan dan dia bertanya lagi apa Hoon tahu kalau RS Myeong Woo sudah menyelamatkan puluhan ribu nyawa selama 20 tahun, “jika Myeong Woo tidak ada, apa yang akan terjadi pada orang2 itu?”


“Menurutku kau salah. Bukan rumah sakit yang menyelamatkan nyawa seseorang, tapi dokter.” Jawab Hoon.

“Bisakah dokter menyembuhkan orang dengan tangan kosong? Mulai dari pisau bedah yang harganya lebih dari jutaan won, untuk peralatan diagnosis yang harganya lebih dari miliaran won. Jika rumah sakit tidak menyiapkan itu, apa menurutmu dokter bisa mengobati pasien?”

“Apakah uang bisa membeli semua yang jatuh dari langit? Tidak… mereka dibeli dengan uang yang dibayar oleh pasien yang datang kesini.”

Presdir Oh tersenyum sinis. “Apa ada dokter yang berpikir seperti itu?”

“Pasien ingin dokter yang berpikir seperti itu. Itu sebabnya ayahku ingin menjadi saksi.”

“Jadi apa yang terjadi? apa yang terjadi dengan ayahmu yang berlagak untuk menjadi saksi?” mendengar pertanyaan Presdir Oh membuat Hoon mengepal tangannya menahan kemarahannya. “Jangan sombong dengan keahlianmu. Anak2 muda sepertimu sering keliru terhadap orang tua sepertiku yang sudah hidup selama puluhan tahun.” Ucap Presdir Oh dan pergi.


Jae Cheol dan ayahnya  menghampiri Hoon dan bertanya tentang keadaan ahjumma. Hoon hanya menjawab kalau dokter lain yang sudah merawat ahjumma. Tepat disaat itu perawat muncul dan bertanya apa ayah Jae Cheol adalah wali dari Lee Gyu Won. Euum… jadi nama ahjumma itu Lee Hyu Won, so… kita panggil Nyonya Lee aja yah.


Tae Sool memberitahu Jin Soo kalau ada 3 pertandingan yang akan Hoon dan Jae Joon lakukan. Jin Soo berkata kalau dia tak bisa percaya dengan JAeJoon. Tae Sool pun menyuruh Jin Soo berdoa agar Park Hoon menang.


Setelah bertemu dengan Jin SOo, Tae Sool juga bertemu dengan PM Seok JOo, dimana PM Seok Joo merasa senang, karena aka nada 3 pertandingan untuk, mencari siapatim yang mampu mengoperasi jantungnya. PM Seok Joo bahkan menebak kalau di pertandingan ke dua, dia menebak kalau Jae Joon yang akan menang. Karena dengan begitu babak ke tiga-nya pasti akan menyenangkan. Walaupun begitu, PM Seok Joo tetap menginginkan kalau Jae Joon lah yang akan memenangkan semua kompetisi itu.

Bersambung

Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 3
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

4 komentar

Gomawo mb lilik.
Ditunggu part 3 dst.nya... *.*

Balas

part 3 sedang otw....

Balas

Part 3 sangat ditunggu eonnie ^^
Gomawo

Balas

Kzel sendiri liat presdir Oh kok bisa ya ada orang sesabar Dr Park -______________________________________________-

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger