Sinopsis Doctor Stranger Episode 14 Part 3. Pada part
sebelumnya diceritakan kalau Jae Joon akhirnya yakin kalau Hoon adalah anak
Park Cheol dan mereka pergi Korea Utara disaat Park Cheol sudah berjanji akan
menjadi saksi atas kasus mal praktek yang membuat ayah Jae Joon sampai
meninggal. Bagaimana kelanjutan drama ini? Yuk kita lanjutkan sinopsisnya.
Sinopsis Doctor Stranger Episode 14 Part 3
Soo Hyun menemui Hoon dan memberikan kembali jas dokter
milik Hoon sebelumnya. Soo Hyun juga mengucapkan selamat datang kembali. Dia
terlihat begitu senang Hoon kembali ke rumah sakit.
Hoon menemui pasiennya untuk mengetahui kondisinya. Tepat
disaat itu pria itu sadar, dia langsung ingin kabur lagi saat tahu akan dioperasi.
Hoon menyuruhnya untuk tidak khawatir karena semua biaya operasi akan
ditanggung oleh rumah sakit. Dia juga menunjukkan VAD yang akan di
pasangnya di jantung pria itu, VAD
dengan harga $ 100rb.
“Jika kami sudah memasangnya, rasa sakitmu akan berkurang
hingga kau mendapatkan donormu.” Jelas Hoon.
Pria itu langsung berterima kasih pada Hoon, tepat disaat
itu keluarga pasien datang. Mereka menguatkan pria itu untuk tetap bertahan
karena semuanya akan baik2 saja.
Seung Hee menemui Hoon diruangannya karena Hoon mencarinya.
Hoon langsung berkata, “kau bilang, karena rencanamu itu. Aku tak bisa menemui
ibuku. Jelaskan padaku.”
“Kau mau menunggu kan?” tanya Seung Hee.
“Aku tidak bisa. Aku bahkan tak bisa menunggunya 1 menit
saja.” Ucap Hoon tapi karena Seung hee masih tak mau mengatakanya, dia langsung
menyeret Seung Hee ke lantai atas.
Hoon sekali lagi meminta Seung Hee mengatakan rencananya,
namun Seung Hee masih tak mau menceritakannya sampai Hoon mengancam akan
melukai tangannya sendiri, supaya dia tak bisa melakukan operasi lagi.
“Rencanaku adalah untuk bertemu dengan Presiden!” teriak
Seung Hee untuk menghentikan Hoon melukai tangannya.
Hoon langsung menjatuhkan batu yang hendak dia gunakan untuk
melukai tangannya. “Bagaimana kau bisa bertemu dengan Presiden?”
“Tim untuk operasi Pak Menteri, sebenarnya adalah tim untuk
operasi Presiden. Kita bisa bertemu dengannya jika kita terpilih.” Jelas Seung
Hee.
“Mengoperasi Presiden?” tanya Hoon terkejut. “Lalu kenapa
kau bilang ini adalah operasi Pak Menteri?”
“Ini adalah rahasia nasional kalau Presiden sedang sakit.
dia ingin merahasiakannya.”
“Kenapa dia mau merahasiakannya?”
“Siapa yang mau hormat pada seseorang yang bisa mati kapan
saja? Dia akan diabaikan bahkan jika dia adalah Presiden.”
“Lalu bagaimana dengan Jang Seok Joo? Kenapa dia memintaku
melakukan operasi ini?”
“Karena dia ingin membunuh Presiden! Dia berpikir kau akan
melakukan apapun, jika dia mengancammu dengan menggunakan aku dan ibumu.” Ucap
Seung Hee yang tiba2 merasa lemas. “Jika presiden meninggal, Pak Menteri akan
mengambil alih. Itulah yang diinginkan Jang Seok Joo.”
“Jadi ini rencanamu? Membunuh siapapun atas perintah Jang
Seok Joo?”
“Dia tak akan membunuhnya sekarang, tapi saat dia dalam
keadaan koma. Dengan begitu, dia akan merebut kursi kekuasaan itu. Dan jika
saja aku bisa bertemu dengan presiden, aku akan….” Seung Hee membayangkan
dirinya bertemu dengan presiden dan berkata padanya, ‘jika anda mau berjanji
untuk membantu kami. Aku akan menyelamatkan anda’.
“Dasar bodoh! Apa kau bisa melakukannya?” tanya Hoon.
“Kita bisa mati jika kita gagal. Tapi, kita masih punya
harapan.” Ucap Seung Heed an hendak pergi. Hoon menghentikan langkahnya dan
bertanya kenapa Seung Hee tidak memberitahunya sejak awal karena apa yang Seung
Hee recanakan sangat berbahaya.
“Kau tak perlu tahu ini.” Ucap Seung Hee.
“Aku akan memimpin operasi. Apa aku akan diam saja?”
“dr Han juga bisa melakukannya. Dia akan meminta Jang Seok
Joo untuk mengeluarkanmu dan dr Han yang akan melakukannya. Atau tidak, semua
tidak akan berjalan sesuai rencana.”
“Masih banyak anestesi terampil yang lainnya. Kenapa? Kenapa
harus kau?” tanya Hoon.
“Karena aku mencintaimu! Saat mereka mengancam akan
membunuhmu, aku harus melakukan apa yang mereka katakan. Aku tidak memberitahumu karena kau tak harus
terlibat dalam hal ini. Jadi, tolong lupakan semua yang aku katakan tadi.
Bahkan kau juga harus kalah dalam kompetisi ini. Teruslah menatap ke depan dan
menjadi dokter yang baik. Jalani apa yang kau inginkan. Aku mohon.” Ucap Seung
Hee dan pergii.
Jae Joon membelikan Soo Hyun sebuah tas cantik. Tentu saja
Soo Hyun menerimanya dengan senang hati.
“Semua orang akan secara alami tertarik pada hal2 baru yang
menarik. Sama seperti tas itu.” Ucap Jae Joon dan Soo hyun masih tak mengerti
maksud perkataan Jae Joon. “Anggap dr Park seperti tas itu. Bayangkan kau hanya
memegangnya sebentar. Aku tak bisa membiarkanmu melakukan lebih dari itu.”
Mendengar itu Soo Hyun hanya diam saja. Dia tak bisa
membantah kalau dia memang sudah tertarik pada Hoon dan hampir melupakan Jae
Joon.
Di kamarnya, Soo Hyun terus memandangi stetoskop pemberian
Hoon. Sambil terus memandang stetoskop, soo Hyun juga teringat pada kata-kata
Jae Joon yang berkata kalau semua orang akan tertarik pada hal2 baru yang
menarik.
Keesokanharinya,
tim Hoon maupun tim Jae Joon sama-sama mempersiapkan pasiennya untuk dioperasi.
Saat akan masuk ruang operasi Hoon berpapasan dengan Seung Hee. Hoon meminta
maaf pada Seung Hee atas perkataan dan sikap kasarnya kemarin.
"Kau belum
lupa apa yang aku tanyakan padamu kan? kau tak usah memikirikan kompetisi ini
lagi." ucap Seung Hee.
"Sayang
sekali. aku akan menang sekarang. aku tidak akan membiarkanmu masuk ke ruang
operasi itu sendiri."
"Hoon-a..."
"Jangan
khawatir. putaran ini hanyalah tentang keselamatan pasien."
Kita beralih
keruangan direktur Oh dimana ada direktur Oh bersama dr Moon dan Sang Jin.
Mereka bertiga menyaksikan operasi yang di lakukan oleh Hoon dan Jae Joon dari
TV. dr Moon berkomentar kalau kompetisi kali ini pasti akan sulit menentukan
pemenangnya karena Hoon dan Jae Joon mempunya kemampuan yang sama2 hebat dalam
mengoperasi. Dengan santai direktur Oh berkata kalau dia akan menilai menang
atau kalahnya dari hasil akhir operasi.
Direktur Oh
tersenyum sendiri melihat video persiapan operasi Hoon dan Jae Joon.
Sebenarnya apa yang sudah dia rencanakan untuk mengalangi Hoon menang? Euuummmm….
Direktur Oh menawari dr Yang posisi asisten professor di RS
Cabang, jika dia mau melakukan apa yang direktur Oh perintahkan. Direktur Oh
menyuruh dr Yang untuk menyembunyikan informasi dari Hoon kalau pasiennya Hoon
sedang mengalami gangguan pembekuan darah.
Beralih ke ruang operasi tim Hoon. Perawat Min manatap
curiga pada dr Yang, walau dia tak tau apa yang disembunyikan dr Yang, tapi dia
bisa merasa kalau dr Yang sudah menyembunyikan sesuatu agar Hoon gagal dalam
operasi.
“Kau sudah menyelesaikan semua pemeriksaan pra operasi?”
tanya Seung Hee pada dr Yang dan dr Yang langsung menjawab tak ada masalah.
“dr Han….. ayo kita ulang pemeriksaannya.” Usul Perawat Min.
“Haruskah?” tanya Seung Hee.
Tak menjawab pertanyaan Seung Hee, Perawat Min malah melihat
kea rah dr Yang. Disisi lain, Hoon dan Jae Joon sedang mencuci tangan mereka.
“Ayahmu adalah orang yang hebat.” Ucap Jae Joon. Mendengar
pernyataan Jae Joon yang tiba2 membahas tentang ayahnya membuat Hoon tak
mengerti. “Maksudku, Profesor Park Cheol. Dia pergi ke Korea Utara untuk
operasi penting.”
“Bagaimana kau tahu?” tanya Hoon.
“Bagaimana? Kau pasti hidup enak karena sudah menyelamatkan
pemimpin mereka. Ya, karena itulah kau alumni Universitas Kedokteran Pyongyang.”
“Kau aneh sekali hari ini. Ada yang mengganggumu?” tanya
Hoon tak mengerti kenapa Jae Joon tiba2 membahas tentang Hoon dan ayahnya.
“Tak ada. Semoga operasimu berhasil.” Jawab Jae Joon dan
pergi.
Masih berada di dalam kebingungan dengan sikap Jae Joon yang
aneh, tiba2 Soo Hyun masuk. Hoon menyapanya dan berkata semoga operasinya
berjalan lancer. Namun tak seperti biasanya, Soo Hyun sama sekali tak
mengacuhkan Hoon, jangankan menjawab sapaan Hoon, melihat kea rah Hoon saja
tidak.
“Kenapa dengan semua orang hari ini?” gumam Hoon yang merasa
ada perubahan sikap Jae Joon dan Soo Hyun padanya.
Saat akan melanjutkan cuci tangannya, Hoon tak sengaja
melihat ke ruang operasi dan melihat semua anggota timnya sedang kebingungan.
Sepertinya Seung Hee mengulangi pemeriksaan dan akhrinya mereka tahu kondisi
sebenarnya pasien Hoon.
Semua pegawai RS Myeong Woo menyaksikan kebingungan tim
Hoon. Mereka semua meragukan Hoon bisa menyelamatkan pasien itu. Disisi lain,
keluarga pasien sedang menunggu dengan gelisah.
Kita kembali keruang operasi Hoon. Dr Yang menunjukkan
pemeriksa terakhir pasien pada Hoon.
Seung Hee menjelaskan pada Hoon kalau pasien mengalami gangguan pembekuan
darah. Agar Hoon tak curiga padanya, dr Yang langsung meminta maaf pada Hoon
dengan alasan dia lupa melakukan tes pada pasien. Hoon lalu menanyakan trombositnya
dan Seung Hee menjawab kalau trombositnya hanya ada 50.000, dengan trombosit
seperti itu mereka tak bisa mengoperasi pasein itu.
“Hentikan operasinya.” Ucap dr Yang.
“Pasien akan meninggal jika tidak dioperasi.” Jawab Hoon.
“Kita tak bisa menyuntikkan heparin atau warfarin. Pasien bisa
meninggal.” Jelas dr Yang.
“Dia bisa meninggal karena gagal jantung jika tidak
dioperasi.” Jawab Hoon.
Disisi lain, dr Moon hendak pergi ke ruang operasi untuk
menghentikan Hoon namun sayang lift yang ingin dia naiki tak kunjung terbuka.
Dr Eung melihat kekacauan yang terjadi di ruang operasi Hoon
dan dia pun memberitahu anggota timnya. Mendengar ada kekacauan Soo Hyun pun
bertanya apa yang terjadi. dr Eun mengatakan pasien Hoon mengalami gangguan
pembekuan darah.
“Jumlah trombosit normal adalah 300.000 hingga 400.000. Tapi,
dia hanya memiliki 50.000.” tambah dr Eun.
“Mereka tak bisa menanamkan VAD.” Ucap dr Keum.
“Tamat sudah. Dr Han sudah menang, permaian berakhir.” ujar dr
Eun.
“Sudah cukup. Segera bersiap.” Ucap Jae Joon yang tak mau
memperdulikan Hoon dan ingin terus melanjutkan operasinya.
Walaupun sebelumnya Soo Hyun bersikap acuh pada Hoon, tapi
dia tetap tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya pada HOon.
Diruangan operasinya Hoon sedang berpikir keras, dia sedang
memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk menyelamatkan pasiennya.
“Jika kita tak bisa menyuntikkan warfarin pada pasien. Kita
tak usah melakukan sesuatu yang memerlukan warfarin. Kita akan melakukan
prosedur SAVER ( tindakan darurat dalam menangani infark Miokard).” Ucap Hoon
membuat keputusan. Mendengar keputusan Hoon, semuanya langsung terperangah.
Kita beralih pada Perawat Chun Hee yang bertanya apa yang
dimaksud SAVER pada dr Kim. Dr Kim pun menjelaskan SAVER dengan menggunakan
jeruk yang dia pegang.
“Mereka membuka permukaan jantung, seperti ini…. (dr Kim
membuka kulit jeruk) untuk menghilangkan jaringan yang mati, seperti ini.. (dr
Kim mengambil satu jeruk) dan membuangnya… ( dr Kim menyuapkan jeruk yang dia
ambil tadi pada perawat Chun Hee). Kemudian mereka menutupnya kembali ke
keadaan semula.” Jelas dr Kim.
“Kedengarannya cukup mudah.” Komen Perawat Chun Hee.
“Mudah? Ini adalah prosedur operasi yang sudah tak terpakai.”
Tambah dr Kim.
Kita beralih ke ruang direktur Oh, dimana Sang Jin bertanya
apa tentang prosedur SAVER pada ayahnya. Sama seperti ucapan dr Kim tadi,
direktur Oh juga berkata kalau SAVER tidak dipakai lagi karena tingkat
keberhasilannya sangat rendah.
Kembali pada dr Kim dan Perawat Chun Hee, dimana dr Kim
mulai merayu Perawat Chun Hee. Dia merangkul perawat Chun Hee dengan alasan
ingin memperbesar video. Namun aksinya langsung dia urungkan karena banyak
dokter berdatangan untuk melihat video rekaman operasi tim HOon dan tim Jae
Joon.
Bukan hanya dokter dan perawat RS MYeong Woo yang
menyaksikan operasi tersebut, tapi presiden juga ikut menyaksikannya.
Dr Moon sampai di ruang nonton operasi, dia hendak berbicara
dengan Hoon namun Hoon mengabaikan panggilannya. Dr Yang yang sedari awal tak
menginginkan Hoon menang, terus berkata pada Hoon untuk berhenti melakukan
operasi. Dia memperingatkan Hoon kalau mereka melakukan SAVER, nanti akan
terjadi pendarahan.
“Kita bisa melakukannya dengan persiapan darah dan trombosit
dan jangan sampai lengah.” Ucap Hoon.
“Katup kiri hanya lebih dari 40 % nekrotik.”
“Itu adalah batas prosedur SAVER. Iya kan?” tanya Hoon.
Tak berhasil menakut-nakuti Hoon dengan kemungkinan berhasil
yang sangat kecil, dr Yang pun berkata kalau walinya tidak akan mengizinkan
Hoon melakukan SAVER. “Kau tak akan bisa melihat wajah mereka, jika beroperasi
tanpa izin mereka.”
Seung Hee memberitahu kalau tekanan darah pasien menurun. Mendengar
itu, HOon langsung mengajak timnya untuk memulai operasi. Namun dr Yang terus
saja tak mau melakukan operasi karena belum mendapat persetujuan keluarga
korban.
“Persetujuan apa? Setelah dia meninggal?” ucap Hoon yang
langsung berdiri di posisinya. Tak punya pilihan lain, dr Yang pun langsung
berdiri ke posisinya untuk menjadi asisten utama.
Hoon menyuruh Seung Hee untuk menyiapkan daya kejut. Dia juga
member tugas pada dr Yang untuk memberitahu dirinya jika dr Yang melihat
tanda-tanda pendarahan. Hoon lalu memejamkan matanya sejenak dan kemudian
berkata, “Prosedur SAVER akan dimulai.”
Hoon mulai membedah pasien. Euuum apa yang akan terjadi
selanjutnya? Apa Hoon akan berhasil melakukan prosedur SAVER? Kita tunggu
jawabannya pada episode 15 yang akan ditulis oleh mbak Anna.
Bersambung
Sinopsis Doctor Stranger Episode 15 dari mbak ANna
4 komentar
Sbg seorang dokter.. saya salut bgt ama drakor yg berlatar kedokteran, semua istilah dan tindakan medisnya bener.. dan dibuat seprofesional mungkin, ga kya sinetron indonesia yg peran dokternya ga bgtt deh.. btw gumawo mbak.. fighting..
BalasAh... penasaran apa hoon bakal brhasil dlm operasi ini..liat ktulusan seung hee jadi pngen hoon ma dia, truz gmn dg soo hyun, kasian jg dia... uh... bingung sendiri... jae joon... rebut kmbali hati soo hyun.... →_→
BalasDi episode 15 nanti, Hoon berusaha dijegal banyak pihak. Bahkan, dituduh membunuh pasien. Padahal, pasien masih belum sadarkan diri pasca operasi. Dan Soo Hyun akan mengungkapkan cintanya. Nah, mungkin sambungannya akan ada di episode 16, soal menang-tidaknya Hoon.
BalasWah tambah menegangkan. . .
Balas