logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Legend of Witch Episode 12 Part 3


Joo Ran masuk kamar Aeng Ran dengan mengendap-endap, dia mencari tahu apa yang Aeng ran sembunyikan kemarin darinya. Diapun menemukan foto pohon itu, tapi karena tak mengerti maksud foto itu, Joo Ran pun mengembalikan foto tersebut. Saat dia hendak pergi, dia melihat lipstik  milik Aeng Ran dan mencobanya. Merasa suka menggunakannya, dia pun mengambilnya dan pergi.



Di ruangannya, Woo Seok mendapat kiriman surat yang berisi foto pohon yang baru saja Joo ran lihat dan sepucuk surat. Ternyata orang yang selama ini mengirim sepotong2 informasi tentang identitas Woo Seok yang sesungguhnya adalah Aeng Ran. Kita diperlihatkan saat Aeng Ran menulis surat itu.

“Sudah lama sekali, Tuan Nam Woo Seok. Aku mengirim surat ketiga tentang ingatanmu yang hilang. Aku pikir ini sudah jelas dan aku sudah mengirimkan dua petunjuk padamu. Tapi kau tidak bisa mengungkapkannya. Aku kira kau pria yang cerdas, jadi aku merasa kecewa. Aku harap kali ini kau bisa mendapatkan kembali ingatanmu dan kau bisa mengetahui apa yang seharusnya kau ketahui. Semoga beruntung.”

Setelah membaca surat itu, Woo Seok kemudian melihat foto yang Aeng Ran kirim. Melihat foto itu, Woo Seok bingung dan bertanya2 bagaimana bisa pohon di foto itu yang menjadi petunjuknya, karena itu adalah pohon biasa dan dia  bisa menemukannya dimanapun. Saat dilihat lebih fokus, Woo Seok melihat nomor telepon di toko yang ada di gambar. Diapun langsung menelpon nomor itu dan bertanya dimana alamatnya. 



Setelah mengetahui alamatnya, Woo Seok langsung pergi kesana. Tanpa dia sadari, Aeng Ran memperhatikanya dari jauh. Melihat pohon itu, Woo Seok bertanya2 apa hubungannya pohon itu dengan ingatannya yang hilang. 


Joo Ran pergi ke toko laundry Tuan Park dengan membawa satu pakaian untuk di laundry. Terlihat jelas sekali kalau dia hanya alasan saja pergi kesana, dia datang sebenarnya untuk mencari tahu tentang tempat tinggal Woo Seok. Tepat disaat itu Bok Nyeo datang membawakan ubi rebus untuk Tuan Park. Joo Ran pun bertanya apa hubungan Tuan Park dan Bok Nyeo karena setahu dia Woo Seok tinggal bersama ayah mertuanya, namun dia melihat Tuan Park dan Bok Nyeo terlihat memiliki hubungan seperti sepasang suami istri. Dari pertanyaan itu, akhirnya Tuan Park tahu kalau Joo ran adalah kenalan Woo Seok. Karena Joo Ran mengaku kalau dia dan Woo Seok bekerja diperusahaan yang sama, maka diapun bertanya nama dan di bagian apa pekerjaan Joo ran agar dia bisa menyampaikannya ke Woo Seok. Tak mau ketahuan identitasnya, Joo Ran pun memilih pergi.



Saat dia berjalan menuju mobilnya, dia berpapasan dengan Soo In. Tentu saja saat bertemu mereka tak akur, dengan sombongnya Joo Ran berkata kalau dia pikir Soo In sudah punya banyak uang sehingga tidak mau menerima uang dari ayahnya. Tak mau diinjak2 lagi oleh Joo Ran, Soo In pun dengan berani menjawab kalau dia tidak akan mau mengambil hak orang lain seperti yang biasa Joo Ran lakukan. Merasa sudah tak ada yang harus di obrolkan dengan Joo ran, Soo In pun memilih berjalan pergi. Joo ran yang masih ingin bicara, terus memanggilnya. Soo In menghentikan langkahnya dan berkata kalau Joo Ran ingin bicara padanya, Joo Ran sendirilah yang mendekat karena dia tak mau menjadi Soo In yang dulu, yang selalu datang dan pergi saat joo Ran menyuruhnya. Joo Ran terkejut mendapati Soo in yang sudah berani padanya.



Mi O sedang mengepel lantai tempat dia bekerja, tiba2 seseorang dengan sengaja menumpahkan kopi-nya. Siapa orang jahil itu? ternyata dia adalah Do Jin. Awalnya, Mi O hanya membersihkan tumpahan kopi itu dengan diam, namun untuk yang ketiga kalinya, dia mulai protes. Walaupun begitu dia tak bisa melanjutkan protes dan kesalnya pada Do Jin, karena Do Jin berkata itulah tugas Mi O sebagai pelayan restoran. 


Tepat disaat itu Bo Kyung datang dan Do Jin menyambutnya dengan lembut, bahkan dia memanggil Bo Kyung dengan sebutan sayang. Tentu saja Do Jin sengaja melakukan itu semua karena dia ingin memanas-manasi Mi O. Bo Kyung sendiri merasa terkejut dengan sikap Do Jin yang tiba2 baik padanya. Namun dia tak curiga sedikit pun kalau dia hanya di gunakan sebagai alat pemancing cemburu oleh Do Jin. Mi O tentu saja cemburu melihat semua itu, namun dia berusaha menahan dirinya dan melanjutkan pekerjaannya.


Poong Geum pergi ke tempat penggadaian, dia hendak menggadaikan cincin pemberian Wol Han. Betapa terkejutnya dia saat di tukang gadai mengatakan kalau cincin itu palsu, itu hanya cincin imitasi. Cincin yang Poong Geum terima itu hanya senilai $130. 



Untuk menghilangkan stress-nya atas rasa kesalnya karena sudah diberi cincin palsu, Poong geum pun memilih pergi ke kedai dan minum soju. Sambil minum dia terus mendumel. Tepat disaat itu, Wol Han datang dan tanpa basa basi terlebih dahulu, Pooong Geum langsung memberikan amplop yang berisi uang. Saat di tanya uang apa itu, Poong Geum menjawab itu adalah untuk uang bensin. Tentu saja Wol Han berkata Poong Geum tidak perlu memikirkan tentang hal itu, Poong Geum tak perlu mengkhawatirkan hubungan mereka. Mendengar Wol Han menyebut tentang kata “hubungan”, dengan emosi Poong Geum bertanya sebenarnya apa hubungan mereka berdua. Wol Han menjawab kalau dia sudah melamar Poong Geum jadi itu adalah janji sah untuk mereka bersama. 

“Lupakan! Aku tidak akan hidup bersama pria yang merendahkanku, lupakan saja. Ayo kita batalkan.” Ucap Poong Geum dan jatuh pingsan. 

Melihat itu, Wol Han bingung dan menjadi kesal. Diapun memilih untuk minum soju juga. Dalam keadaan mabuk, Wol Han bertanya kenapa sikap Poong geum seperti itu padanya. Poong Geum menjawab semua itu karena Wol Han sudah merendahkannya dengan menghargainya $130. Wol Han sendiri belum mengerti maksud Poong Geum yang selalu menyebut $130. Namun Poong Geum tidak juga memberitahukan tentang harga cincin itu.


Kita beralih pada Woo Seok yang bertanya2 tentang alasan orang yang  mengirim semua hal yang berhubungan di masa lalunya itu. Ngomong2 tentang Woo Seok, kita kemudian melihat Joo Hee yang marah2 pada Joo Ran karena dia pergi ke rumah Woo Seok. Diapun memperingati kakaknya itu untuk tidak melakukan hal itu lagi dan berhenti ikut campur urusannya. Joo Ran lalu berkata kalau dia bertemu dengan Soo In didepan laundry. Joo Hee sepert memikirkan sesuatu namun dia tak berkata apa2. 


Soo In dan yang lainnya makan malam bersama. Melihat Woo Seok yang diam saja, Soo In pun menawarinya sup lagi, namun Woo Seok menjawab tidak. Tuan Park yang juga merasa kalau Woo Seok sedang memikirkan sesuatu, lalu bertanya apa sudah terjadi sesuatu yang buruk di kantor, sehingga membuat Woo Seok seperti itu. Woo Seok hanya menjawab kalau dia hanya merasa lelah saja. Tepat disaat itu, telepon berdering dan Mi O langsung segera mengangkatnya. Karena orang yang ditelpon ingin bicaara pada Bok Nyeo, jadi Mi O pun langsung memberikannya pada Bok Nyeo.  Itu adalah telepon dari asosiasi pembuat roti di korea, orang yang menelpon mengungkapkan kalau resep Bok Nyeo sudah lulus dalam penjurian, dan penjurian kedua akan diadakan di sekolah membuat roti di korea. Tentu saja Bok Nyeo bingung dengan kabar itu karena dia merasa tidak pernah mengikuti audisi apapun dan  ternyata yang mengirimkan resep milik Bok Nyeo adalah Woo Seok. 


Bok Nyeo, Soo In dan Mi O terkejut saat mengetahui kalau hadiah untuk pemenang lomba itu sebesar $10.000. Namun Bok Nyeo tidak percaya diri bisa memenangkan lomba itu. Woo Seok pun menyemangatinya dengan mengatakan kalau dia pasti berhasil dengan resep kue donat itu. Soo In dan Mi O pun ikut menyemangatinya. Karena Bok Nyeo merasa kalau dia tidak bisa melakukan lomba itu sendirian, jadi dia meminta Soo In untuk membantunya dan menemaninya. Tentu saja Soo in tidak keberatan.


Bok Nyeo dan Soo In mulai membuat adonan donat dan mendiamkan adonan itu selama semalam dengan di tutup rapat. Tanpa mereka berdua sadari, Woo Seok melihat apa yang mereka lakukan, Woo Seok tersenyum senang.


Hari perlombaan pun datang. Bok Nyeo dan Soo In sudah berdiri di belakang mejanya. Ada beberapa peserta yang juga ikut berlomba. DI bangku penonton ada Woo Seok, Tuan Park, Byeol, Kkang Ddang, Mi O dan Poong Geum yang datang untuk mendukung Bok Nyeo dan Soo In. 

Proses memasak pun dimulai, dengan begitu mahirnya Bok Nyeo menguleni adonan yang sudah dia diamkan selama 12 jam sedangkan Soo In membantu pekerjaan lainnya. Ketika Soo In menggoreng donatnya, Bok Nyeo membuat kacang yang akan di menjadi taburan pada donatnya. Seorang juri bertanya apa yang sedang Bok Nyeo buat dan Bok Nyeo menjawab kalau itu adalah kacang yang di haluskan dan diberi gula. 


Waktu habis dan semua makanan yang dibuat oleh semua peserta sudah siap. Sebelum juri menilai, juri memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu. Mereka kemudian bertanya tentang resep donat buatan Bok Nyeo. Mereka bertanya dari mana Bok Nyeo belajar metode mengembangkan donat dengan air panas. Bok Nyeo menjawab kalau dia belajar dari suaminya yang dulu pernah membuka toko roti. Tujuan memberikan air panas untuk mengadon adalah agar adonan menjadi kenyal. Saat ditanya kenapa Bok Nyeo menggunakan bubuk kacang, Bok Nyeo menjawab kalau anaknya lebih menyukai injeomi ( kue beras yang diberi bubuk kacang) daripada roti buatan suaminya, jadi suaminya punya ide untuk membuat roti dengan menggunakan bubuk kacang agar anak mereka mau memakannya. 

“Lalu apakah toko roti suami mu masih ada sekarang?” tanya juri yang lain. 

“Suami dan anaknya sudah meninggal 30 tahun yang lalu. Roti kacang ajaib ini dibuat dengan cinta dan kasih untuk mereka.” jawab Soo In.

“Kenapa kau menyebut roti ini ajaib?”


“Saat aku membuat roti ini, ajaibnya, aku merasa seperti kembali ke 30 tahun yang lalu. Saat dulu suami dan anakku masih hidup. Sebenarnya,.... aku pernah dipenjara selama 30 tahun. Belum lama ini aku dibebaskan.” Ungkap Bok Nyeo dan tentu saja pernyataan itu membuat semuanya terkejut. 

“Kami adalah teman satu sel yang belajar membuat roti, tapi sekarang kami sudah seperti ibu dan anak. Ibu sangat takut untuk kembali ke dunia luar karena dia sudah 30 tahun di penjara, tapi setelah dia mengikuti kelas membuat roti, dia mulai mencoba berani. Saat dia membuat adonan, itu mengingatkannya pada masa lalu. Itulah kenapa keberanian keluar dari penjara bisa muncul. Ini adalah roti pertama yang dia buat setelah bebas.” Jelas Soo In.

“Roti ini membuatku berani menatap dunia dan juga membawaku kembali ke masa lalu, jadi ini adalah keajaiban untukku.” Tambah Bok Nyeo.



Pengumuman pemenangpun tiba dan pemenangnya adalah Bok Nyeo dan Soo In dengan resep roti kacang ajaib. Tentu saja Bok Nyeo dan Soo In beserta keluarga mereka ikut senang atas kemenangan itu.

Bersambung
Sinopsis Legend of Witch ep 13

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger