logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Remember : War of the Son Episode 10



Pada episode sebelumnya, berakhir saat Jin Woo pingsan ketika tengah membela ayahnya di pengadilan. Dong Ho keluar dari ruang pengadilan dengan lemas karena proses pengadilan tidak teralu berjalan lancar untuk Jin Woo. Jaksa Chae menghampirinya dan berkata kalau proses pengadilannya sangat mudah baginya. Dong Ho pun menjawab kalau Jin Woo pingsan karena kelelahan menyiapkan bahan sidang ayahnya. Mendengar pembelaan itu, Jaksa Chae pun mengingatkan Dong Ho untuk memperjelas pihak mana yang dia pilih. 

Jin Woo sadar dan langsung teringat pada sidang ayahnya. Tanpa memperdulikan kesehatannya, Jin Woo langsung bergegas pergi ke pengadilan untuk melanjutkan persidangan. 

Dalam perjalanan menuju ruang sidang, Jin Woo berpapasan dengan Dong Ho dan Dong Ho pun mengingatkan Jin Woo kalau kesehatannya lebih penting dari persidangan. Namun bukannya disambut baik oleh Jin Woo, rasa khawatir Dong Ho malah dianggap Jin WOo sebagai usaha Dong Ho untuk mencegah dirinya mengungkap kebenaran. Jin Woo kemudian bertanya apa yang sebenarnya Dong Ho ingin kan dan Dong Ho menjawab kalau keinginannya adalah ayah Jin Woo dinyatakan tidak bersalah. 

Mendengar keinginan itu, Jin Woo pun menilai kalau Dong Ho adalah orang bermuka dua. Dia berada di kubu Gyu Man, tapi mengatakan hal tersebut. Dong Ho pun terlihat sedih karena Jin Woo tak percaya padanya, namun dia tetap mengungkapkan rasa leganya melihat Jin Woo baik-baik saja dan dia berharap Jin Woo menang. 


Sidang dimulai lagi dan dr Lee masih duduk di bangku saksi. Dr Lee memberi kesaksian kalau 4 tahun yang lalu dia sudah memberi kesaksian palsu. Dia meralat kalau Jae Hyuk benar-benar menderita alzaimer pada saat itu. Namun saat ditanya apa ada yang memerintahkan atau menyuap dr Lee untuk memberikan kesaksian palsu, dr Lee menjawab tidak. Dia mengatakan kalau semua itu adalah keinginannya sendiri. Mendengar jawaban itu, Jin Woo pun hanya bisa menghela nafas.


Sidang selesai, Gyu Man menemui dr Lee di ruangannya. Tentu saja Gyu Man menemui dr Lee karena dr Lee sudah berani bersaksi untuk Jin Woo. Dia terlihat marah pada dr Lee. Tanpa diminta dr Lee pun langsung berlutut dan meminta maaf pada Gyu Man.

Gyu Man jongkok di depan dr Lee dan menampar-nampar wajah dr Lee sambil berkata kalau kata-kata itu bisa membunuh seseorang ataupun bisa menyelamatkan orang-orang. Dan dr Lee itu, adalah tipe orang yang membunuh dirinya dengan kata-katanya. 

Gyu Man kemudian memecahkan papan nama dr Lee dan menyuruh dr Lee mengambil pecahan kaca dari papan nama itu dengan mulutnya dan keluar ruangan seperti anjing. Tentu saja dr Lee tak bisa melakukannya.

Gyu Man keluar ruangan dr Lee dan langsung menelpon Jaksa Chae. Dia memberitahu Jaksa Chae kalau dia sudah mengurus dr Lee dan sekarang giliran Jaksa Chae untuk menghukum Jin Woo. 

Jin Woo sudah berada di ruang rahasiannya dan melihat peta hubungan orang-orang di Il Ho group. Jin Woo memfokuskan pada bagian Dong Ho, sepertinya dia sedang penasaran tentang Dong Ho. Dia teringat saat Dong Ho membantunya, yang pertama saat Dong Ho mencegah Jin Woo mengejar orang suruhan Presdir Suk, saat detektif Gwak hendak menembaknya dan terakhir saat Dong Ho mengungkapkan keinginannya tentang  agar Jin Woo bisa membuktikan ayahnya tidak bersalah. 

Manager Yoon muncul dan berkata tentang keadaan Jin WOo, dia bertanya apa keadaan Jin Woo tidak memburuk, bagaimana jika... belum sempat Manager Yoon menyudahi pertanyaannya, Jin Woo langsung memotong dengan mengatakan belum. Jin Woo lalu mengatakan harapannya agar tidak ada yang tahu tentang hal tersebut untuk sekarang. 

Jin Woo lalu bertanya pendapat manager Yoon tentang Dong Ho, apa Dong Ho tulus saat mengatakan keinginannya tentang pembebasan ayah Jin WOo. Dan Manager Yoon menjawab kalau dia tidak  bisa memastikannya dan mereka hanya  bisa menunggu dan melihat apa yang terjadi.



Jin Woo mengunjungi Jae Hyuk. Berbeda dengan kunjugan sebelumnya, kali ini Jae Hyuk mengenali Jin Woo sebagai anaknya. Mereka pun membahas tentang kenangan-kenangan bahagia mereka. Bahkan Jae Hyuk bisa mengingat saat hari ulangtahunnya dimana dia dan Jin Woo bernyanyi bersama. 

Jaksa Hong menemui In A dan menayakan tentang perkembangan penyelidikan In A tentang dirinya. In A dengan jujur menjawab kalau dia tahu tentang Jaksa Hong yang bekerja keras membantu Il Ho group. Tak ingin In A membuat masalah untuknya dan juga untuk Il Ho group, Jaksa Hong pun memindahkan In A ke kantor cabang Chanwon dan dia sudah bisa memulai kerjanya mulai senin. 

Presdir Nam sedang bersama Gyu Man, dia menelpon Jaksa Chae dan memberitahunya kalau dia sudah melakukan apa yang Jaksa Chae minta, sekarang tinggal Jaksa Chae sendiri yang melakukan tugasnya. 

Setelah menutup telepon, Presdir Nam memberitahu Gyu Man kalau urusan persidangan sudah ditangani oleh Jaksa Chae, sehingga Gyu Man hanya harus fokus pada perusahaan saja. Presdir Nam juga mengatakan kalau Gyu Man lah yang akan menggantikan posisinya bukan Yeo Kyung. Mendengat itu tentu saja Gyu Man merasa senang. 

Gyu Man lalu memanggil Soo Bum dan memberitahunya untuk mengurus detekif Gwak sebelum Jin Woo mengajaknya bergabung dengan pihaknya. 

Jin Woo sendiri sedang berdiskusi dengan Manager Yoon dan Jae Ik. Jin Woo menebak kalau sekarang Gyu Man pasti sedang berencana mendekati detektif Gwak, jadi untuk berjaga-jaga, Jin Woo meminta Jae Ik untuk terus mengawasi Soo Bum. 

Jin Woo dan Jae Ik menemui detektif Gwak yang sekarang menjadi polisi lalu lintas. Jin Woo memberitahu Detektif Gwak kalau sekarang Gyu Man pasti sedang berencana untuk menjatuhkan semua kesalahan pada detektif Gwak, jadi Jin Woo memberinya penawaran kalau dia akan menyelamatkan detektif Gwak jika dia mau menjadi saksi di pengadilan dan mengungkapkan yang sebenarnya.


In A menemui Jaksa Hong dan memberikan surat pengunduran dirinya sebagai Jaksa, namun walaupun berhenti sebagai jaksa, In A bersumpah akan mengungkap semua kejahatan Jaksa Hong. 

Saat hendak keluar gedung, In A berpapasan dengan Jaksa Chae dan Jaksa Chae pun memberitahu In A kalau dimanapun dia berada, dia tidak akan pernah menemukan kesempurnaan. 

In A pulang dan memberitahu orang tuanya tentang pengunduran dirinya sebagai Jaksa. Sang ayah bisa mengerti dan menerima keputusan In A, namun tidak dengan ibunya. Si ibu yang beranggapan mencari kerja susah, langsung menyuruh In A kembali ke kantornya dan menarik surat pengunduran dirinya. Tentu saja In A tak mau dan dia merasa kesal karena menganggap si ibu tak mengerti perasaannya. 

Tak mau bertengkar dengan sang ibu, In A pun masuk ke kamar dan tepat disaat itu dia mendapat telepon dari Jin Woo, namun sebelum dia mengangkat telepon Jin WOo, ibunya masuk dan menyuruh In A kembali ke kantor , jika tidak In A harus pergi dari rumah. In A pun semakin kecewa pada sang ibu, tanpa berkata apa-apa In A langsung berjalan pergi. 

Gyu Man sedang bersama Presdir Suk dan Dong Ho. Seperti biasa, dia selalu menganggap orang lain rendah. Dia mengejek Presdir Suk dan Dong Ho, dan mereka berdua tak ada yang bisa membalasnya. Mereka hanya bisa diam. Setelah merasa bosan mengejek mereka, Gyu Man pun pulang meninggalkan mereka berdua.


Saat hanya berdua, Dong Ho memberitahu Presdir Suk kalau mobil yang ditabrak ayahnya saat kecelakaan itu adalah mobil keluarga Jin Woo, dan akibat kecelakaan itu ibu dan kakak Jin Woo meninggal. Dong Ho kemudian bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya saat itu, karena pada saat kecelakaan, sang ayah terlihat aneh. Presdir Suk menjawab kalau dia tak tau apa-apa, seandainya dia tahu, pasti dia akan memberi tahu Dong Ho.

Dong Ho kemudian berkata kalau dia ingin membantu Jin Woo karena dia berhutang banyak pada Jin Woo. Mendengar itu Presdir Suk hanya mendesah khawatir karena dia tak bisa lagi mengubah keputusan Dong Ho untuk berkhianat dari Gyu Man. 

Keluar dari rumah, In A pergi ke kantor Jin Woo. Saat ditanya tentang kebenaran In A keluar dari kerjaannya, In A pun mengiyakan dan juga mengaku kalau dia sekarang merasa lega. In A kemudian bertanya apa di firma Jin Woo ada kamar ekstra untuk dirinya. 

In A dan Jin Woo sekarang sedang ngobrol santai sambil minum bir. Mereka membahas masa lalu mereka dan saat Jin Woo meledek In A yang pernah mabuk dan berkata, "Haruskah kita bertengkar?"



Reflek In A langsung menutup mulut Jin Woo dengan tangannya. Dalam posisi yang tak wajar, mereka pun jadi merasa canggung. In A pun langsung menarik tangannya dan menjauh dari Jin Woo. Jin Woo kemudian mengubah topik pembicaraan, dia meminta maaf karena dirinya In A keluar dari pekerjaannya. 

In A menjawab kalau semua itu bukan salah Jin Woo. Tujuan dia menjadi Jaksa adalah membantu orang-orang seperti Jae Hyuk, tapi sekarang kerja kerasnya tidak ada gunanya lagi.

Jin Woo menyiapkan tempat tidur untuk In A dan menyuruhnya untuk tidur dengan nyanyak. Tanpa memikirkan masalah yang sedang dia hadapi.

Tanpa Jin Woo ketahui, ayahnya sedang meringkuk kesakita di dalam penjara. Dia menjerit kesakitan namun tak ada seorang pun yang menolongnya, mereka beranggapan kalau Jae Hyuk sedang berpura-pura sakit. 


Paginya Jae Ik dan Manager Yoon terkejut saat mendapati Jin Woo tidur di sofa. Mereka semakin terkejut saat melihat In A keluar dari kamar Jin Woo. Melihat mereka berdua bermalam di tempat yang sama, Jae Ik pun tersenyum jahil dan itu membuat keduanya malu. 


Ketika melihat Jin Woo berdiskusi bersama tim-nya, In A pun menghampiri mereka dan mengatakan keinginannya untuk bergabung dengan mereka. Tentu saja keinginan In A itu langsung diterima di sambut baik oleh mereka semua. Dan mulai sekarang In A menjadi pengacara di tim-nya JIn Woo, untuk merayakan hal tersebut, mereka pun mengambil foto bersama. 


Tepat disaat itu, Jin Woo mendapat telepon yang memberitahukan tentang kondisi ayahnya. Tanpa berkata apapu pada yang lain, Jin Woo langsung pergi untuk melihat ayahnya di rumah sakit. Di rumah sakit, dia mendapati ayahnya sudah tak sadarkan diri dan sudah dipasang beberapa alat medis di tubuhnya.

Soo Bum memberitahu Presdir Suk tentang keinginan Gyu Man tentang dektektif Gwak. Presdir Suk mengerti dan akan melakukan rencana mereka tepat pukul 9 malam di pembuangan mobil bekas. Tanpa mereka berdua sadari, Jae Ik mendengar pembicaraan mereka dan Jae Ik pun langsung melaporkannya pada Jin Woo. 

Ayah In A menemui In A di kantor Jin Woo. Saat In A bertanya tentang ibunya, sang ayah menjawab kalau ibunya masih merasa marah dan kecewa. Ayah In A lalu melihat kesekeliling ruangan dan bertanya apa In A merasa baik-baik saja berada di tempat itu. In A pun mengiyakan dan menambahkan kalau orang-orang di kantor itu sangat baik padanya. Sang ayahpun ikut senang dan dia juga berkata kalau dia mendukung semua keputusan In A karena dia tahu, In A sudah sangat memikirkan semuanya sebelum dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Sang ayah juga berpesan agar In A menjalani hidupnya dengan sepenuh hati dan menghadapi semua kesulitan hidupnya sama seperti moto In A, agar tak merasa menyesal nantinya.

Presdir Suk benar-benar ingin membunuh detektif Gwak di sebuah pembuangan mobil bekas. Jae Ik dan Jin Woo yang mengetahui rencana tersebut langsung menyelamatkannya. Detektif Gwak pun akhirnya membenarkan kata-kata Jin Woo, tentang Gyu Man yang akan menghapus semua bukti tentang pembunuhan Jung A, termasuk membunuh semua saksinya dan salah satunya adalah detektif Gwak.

Dong Ho sekarang sudah berada di kamar raawat Jae Hyuk, dia pun bertanya pada dokter tentang penyebab kondisi Jae Hyuk memburuk dan si dokter menjawab kalau saat di penjara Jae Hyuk tidak mendapatkan pengobatan yang benar selain itu juga karena Jae Hyuk punya komplikasi penyakit lainnya.

Mendengar itu, Dong Ho pun langsung mengeluarkan uang yang ada di dompetnya, dia memberikan pada si dokter dan meminta dokter agar menyelamatkan Jae Hyuk. Mendapati sikap Dong Ho yang seperti itu membuat dokter itu terkejut, namun dia mengiyakan permintaan Dong Ho dan kemudian berjalan pergi.

Saat hanya berdua dengan Jae Hyuk, Dong Ho meminta Jae Hyuk agar bisa bertahan, agar dia bisa melihat bagaimana Jin Woo membelanya di persidangan.

Jin Woo dan Dong Ho berpapasan di koridor rumah sakit, tentu saja Jin Woo tak merasa senang melihat Dong Ho. Dong Ho kemudian berjanji akan membayar semua kesalahannya pada Jae Hyuk di pengadilan besok.


In A sedang mempelajari berkas-berkas persidangan besok. Dong Ho sedang merasa bimbang antara menunjukkan video rekaman Gyu Man dan temannya atau tidak. Jin Woo sendiri sedang bersama ayahnya yang masih belum sadarkan diri. Didalam hati Jin Woo berharap agar sang ayah bisa bertahan untuk melihat dia memenangkan persidangan.

Keesokanharinya, Dong Ho sudah mantap akan membantu Jin Woo dengan menunjukkan bukti video itu. Sang Ho yang tak ingin Dong Ho berada dalam masalah langsung berusaha menghentikannya, namun tak sanggup. Sehingga saat Dong Ho meninggalkannya sendirian, dia pun langsung menelpon Presdir Suk dan memberitahukan semuanya.

Detektif Gwak berjanji pada Jin Woo akan membantunya di persidangan nanti dengan cara mengungkap semuanya, namun Jin Woo tak terlalu percaya padanya.

Semua orang memasuki ruangan persidangan. In A dan Jin Woo langsung dibuat kaget saat melihat hakimnya di ganti. Ya, hakim untuk persidangan ini bukan lagi Suk Kyu, melainkan hakim yang di pilih agar bisa membantu Il Ho group. Mendapati hal itu, Jaksa Chae pun tersenyum penuh kemenangan ke arah Jin Woo.

Suk Kyu melakukan protes kenapa dia diganti pada atasannya dan si atasan menjawab kalau Suk Kyu dianggap kurang kompeten memimpin persidangan ulang, jadi diapun di ganti dengan hakim yang lebih senior.


Persidangan di mulai dan sebelum In A memanggil saksi-nya, si hakim berkata kalau bukti video rekaman Kim Hyun Ok dianggap tidak konsisten isinya, jadi dia meminta agar In A dan Jin Woo membawa bukti lain yang lebih kuat. Bukan hanya menolak bukti, hakim yang satu ini juga melarang In A melakukan protes karena kalau dia terus memprotes maka dia akan di keluarkan dari persidangan. Melihat sikap hakim yang tak adil itu, In A pun langsung melempar pandangannya pada Jaksa Chae dengan pandangan tak senang.



Dong Ho sudah sampai di tempat parkiran, tiba-tiba muncul Presdir Suk dengan banyak anak buah. Karena Dong Ho berusaha melawan, diapun dipukuli oleh anak buah Presdir Suk. Presdir Suk kemudian mengambil CD yang berisi pengakuan Gyu Man atas kejahatannya.



Kembali lagi dipersidanga, dimana Detektif Gwak sudah duduk di bangku saksi. Namun sayang apa yang Jin Woo harapkan agar detektif Gwak membantunya sirna sudah. Detektif Gwak tidak mengatakan yang sebenarnya, dia tak mengaku sudah memaksa Jae Hyuk membuat pengakuan palsu.

Apa yang sebenarnya terjadi? ternyata sebelum Jin Woo menemui Detektif Gwak, dia sudah dipanggil oleh Gyu Man terlebih dahulu. Dan Gyu Man meminta agar detektif Gwak menjadi umpan untuk menipu Jin Woo.

Dong Ho masuk ke ruang pengadilan dengan wajah lesu dan lembam. Dia sedih karena tak bisa membantu Jin Woo. Jaksa Chae kemudian berkata kalau Jin Woo sudah mati-matian membela ayahnya dengan memberikan bukti dan saksi palsu, jadi dia meminta sang hakim untuk menghukum terdakwa dengan hukuman yang seberat-beratnya.

Hakim kemudian meminta JIn Woo mengungkapkan pernyataannya. Jin Woo berkata kalau Jae Hyuk tidak mengetahui kalau dia mengidap alzaimer dan di penjara dia sering ketakutan sendiri setiap kali ingatannya terus menghilang. Karena itulah dia melakukan segalanya untuk membuktikan kalau ayahnya tidak bersalah. Jin Woo juga menambahkan kalau Jae Hyuk saat ini tidak bisa menghadiri persidangan karena sedang sakit. Tepat disaat dia berkata seperti itu, ponselnya berdering dan itu adalah telepon dari manager Yoon yang memberitahunya kalau ayahnya meninggal.

Jin Woo langsung terdiam dan menundukkan wajahnya. In A yang melihatnya seperti itu bisa menebak kalau sudah terjadi sesuatu yang menyakitkan Jin Woo sehingga dia hendak menggantikan Jin WOo untuk memberikan pernyataan, namun Jin WOo mencegah karena dia yang harus melanjutkan pernyataannya.

Jin Woo mengatakan kalau beberapa saat yang lalu ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya. Dia juga menambahkan kalau orang-orang yang berkuasa dengan mudah merasakan kebebasan, namun bagi orang yang tidak berkuasa, jangankan kebebasan, pengobatan saja mereka tak mendapatkannya. Contohnya adalah Jae Hyuk. Walaupun dia sekarang dinyatakan tak bersalah, dia tetap tidak akan bisa kembali, namun hanya kebenaranlah yang dapat memenangkan orang yang sudah tiada.


Setelah mendengar pernyataan Jin Woo, Hakim pun mengungkapkan keputusannya. Dia memutuskan bahwa Jae Hyuk tetap bersalah dan tetap di jatuhi hukuman mati. Karena persidangan sudah selesai, Jin Woo pun langsung bergegas pergi ke tempat ayahnya. Jin Woo pun menangis histeris saat melihat ayahnya tak bernyawa lagi.

Di mobil, Gyu Man melihat berita kematian Jae Hyuk dan dia berkomentar kalau Jae Hyuk mati disaat tidak tepat. Karena dia tak bisa menunjukkan rasa senangnya pada Jae Hyuk yang lagi-lagi kalah melawannya. Mendengar itu Soo Bum terlihat tak senang dan muak dengan sikap Gyu Man yang tak punnya rasa kemanusiaan sedikitpun.

Upacara pemakaman Jae Hyuk di laksanakan, namun hanya ada Jin Woo, In A, Jae Ik dan manager Yoon disana.

Di tempat lain, Il Ho Group mengadakan acara perayaan besar. Itu adalah perayaan marger antaa Il Ho Life Insurance dan Lymos Insurance. Semua orang yang mendukung Il Ho group datang. Presdir Suk yang tak melihat batang hidung Dong Ho langsung terlihat cemas dan terus berusaha menghubunginya.


Dalam pidatonya, Ketua Nam mengumumkan kalau mulai saat ini, Nam Gyu Man menjadi penggantinya sebagai Ketua Il Ho Group. Gyu Man yang tak menyangka akan hal itu langsung melihat kaget ke  arah ayahnya dan sang ayah langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda kalau dia benar-benar akan menyerahkan posisi itu pada Gyu Man.

Presdir Suk menelpon dan bertanya Sang Ho tentang keberadaan Dong Ho, namun Sang Ho menjawab tak tahu. Jadi dia pun diperintahkan untuk mencarinya dan membawanya ke acara penting Il Ho Group.

Sang Ho menutup teleponnya dan ternyata dia sedang bersama Dong Ho, namun tadi dia mengaku pada Presdir Suk kalau dia tak tahu keberadaan Dong Ho. Dong Ho lalu menyuruh Sang Ho untuk tak khawatir padanya, karena dia bisa menjaga dirinya sendiri.

Gyu Man menghampiri Presdir Suk dan bertanya tentang keberadaan Dong Ho. Tak mau Gyu Man marah, Presdir Suk pun berbohong dengan mengatakan kalau Dong Ho sedang dalam perjalanan menuju ke tempat acara. Gyu Man lalu meminta Presdir Suk untk menyampaikan pesannya pada Dong Ho, pesannya adalah "Walaupun kau seorang anak singa, kau akan digigit oleh anjing liar, disaat kau membuang harga dirimu."


Kemana sebenarnya Dong Ho pergi? ternyata dia pergi ke pemakaman ayah Jin Woo. Saat melihat Dong Ho, Jin Woo langsung mencengkram baju DOng Ho dan berkata kalau Dong Ho lah yang membunuh ayahnya. Kalau saja Dong Ho saat itu tidak berkhianat, maka ayahnya tidak akan mengalami semua ini. Dong Ho pun hanya bisa meminta maaf pada Jin Woo. Dengan penuh kemarahan dan kesedihan, Jin Woo menyuruh DOng Ho melihat bagaimana dia membuat Dong Ho hancur nanti. Mendengar itu, Dong Ho hanya diam. In A muncul dan dia hanya bisa menangis melihat mereka berdua.


Di acara perayaan, Gyu Man dan ayahnya bersulang dengan Jaksa Hong dan Jaksa Chae atas kemenangan mereka dan untuk kejayaan Il Ho Group.


Jin Woo kembali ke rumah lamanya. Saat memeriksa barang-barang ayahnya saat dipenjara, Jin Woo menemukan surat yang ditulis tangan oleh ayahnya sendiri. Dalam surat itu, sang ayah mengaku kalau ada banyak hak yang ingin dia tanyakan pada Jin Woo, dia juga mengaku walau dia kehilangan ingatannya, tapi Jin Woo tetap berada di hatinya. Sang ayah meminta agar Jin Woo menjadi orang yang banyak mengingat kenangan indah daripada kenangan buruknya. Jin Wo pun menangis membaca surat itu. Namun dalam tangisannya, terlihat tatapan balas dendam yang besar dimatanya.

Bersambung Remember : War of the Son Episode 10
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger