logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Remember : War of the Son Episode 16 Part 2


In Ah sedang berada di ruang rahasia saat Presdir Suk dan anak buahnya datang dan mengobrak-abrik ruangan Jin Woo. Presdir Suk melihat pintu rahasia, namun dia tak membukanya. In Ah yang sudah merasa ketakutan di dalam ruangan  langsung menelpon Jin Woo dan memberitahunya tentang kedatangan Presdir Suk. Jin Woo yang saat itu sedang mengendarai mobilnya, langsung melajukan kecepatan mobilnya untuk cepat sampai kekantor dan menyelamatkan In Ah. 

Karena tak menemukan berklas apa-apa yang berhubungan dengan Gyu Man, Presdir Suk pun mengajak anak buahnya pergi. Dia mengajak anak buahnya untuk menangkap Kim Chan. Dari dalam ruangan, In Ah bisa mendengar apa yang Presdir Suk katakan.


Suk Kyu dan Soo Bum ketemuan diam-diam disebuah perpustakaan. Suk Kyu memberitahu Soo Bum kalau mereka harus hati-hati dalam mengungkap siapa Gyu Man sebenarnya karena kekuasaan Gyu Man dan ayahnya sangat besar di bidang hukum. Kalau mereka gegabah dan salah langkah, bukti kuat yang mereka punya akan sia-sia saja. Namun Suk Kyu tetap tidak akan tinggal diam, dia berencana untuk memberikan bukti pembuka wine itu pada orang yang berhak.


Jin Woo sampai kantor dan langsung mencari In Ah. In Ah kemudian memberitahu Jin Woo kalau Presdir Suk sekarang sedang mengincar Kim Chan. Tanpa buang waktu lagi, Jin Woo langsung menelpon Kim Chan dan memberitahunya kalau dia akan dibunuh oleh orang suruhan Gyu Man.  Namun Kim Chan tak langsung percaya.

Presdir Suk dan anak buahnya mendatangi gedung Kim Chan. Tapi Kim Chan sudah berada di luar gedung. Kim Chan kemudian menelpon seseorang.


Gyu Man sedang meditasi di ruangannya dan Soo Bum hanya berdiri di sampingnya tanpa berkata apa-apa. Tepat di saat itu Jaksa Tak masuk dan memperkenalkan dirinya pada Gyu Man.  Gyu Man lalu bertanya apa Jaksa Tak tidak bisa menggantikan Jaksa Chae dalam persidangannya nanti. Jaksa Tak menjawab kalau dia masih belum punya hak untuk melakukan semua itu, tapi dia yakin Pengcara Hong pasti akan memenangkan persidangannya. 

Gyu Man lalu terang-terangan berkata kalau dia berharap Jaksa Tak bukan pengkhianat seperti Dong Ho. Jaksa Tak pun menjawab kalau dia sudah mentaruhkan hidupnya untuk Gyu Man dan meminta Gyu Man percaya. 


Setelah Jaksa Tak pergi, Gyu Man lalu bertanya pada Soo Bum, apa Jaksa Tak bisa membantu mereka karena sepertinya Jaksa Tak tidak terlalu berkuasa. Soo Bum menjawab kalau Jaksa Tak adalah orang yang bisa diandalkan. Gyu Man lalu berkata kalau dia tak perduli dengan hukum, yang ada di kepalanya adalah ingin membunuh mereka semua. 


Kim Chan memberikan USB yang berisi video Ha Young dan Gyu Man.  Sebelum pergi, Jin Woo meminta Kim Chan untuk tidak mengganggu Ha Young lagi.


Setelah mendapatkan USB itu, Jin Woo kemudian menelpon Gyu Man dan mengatakan kalau sekarang dia sudah punya video2  Gyu Man. Jin Woo juga  berkata  kalau dia akan membuat DVD “Gyu Man Collection”.


“Hei, dengar aku brengsek... apa kau sungguh-sungguh...” belum selesai Gyu Man bicara teleponnya langsung di tutup oleh Jin Woo. Di perlakukan seperti itu oleh Jin Woo membuat Gyu Man tertawa, euum.... tertawa yang menyeramkan. Karena setelah tertawa dia melempar gelas ke dinding sampai membuat Soo Bum ketakutan. 


In Ah berusaha menelpon Ha Young namun nomornya tak aktif. Jae Ik lalu berkata kalau apa yang Jin Woo memang penuh dengan persiapan. In Ah tak mengerti dengan apa yang Jae Ik katakan.

Flashback!
Jin Woo menyuruh Jae Ik untuk terus mengawasi  Ha Young, karena ha Young pasti akan diancam dan dalam bahaya.


Jae Ik dan In ah sekarang sudah berada di mobil, mereka dalam perjalanan menjemput Ha Young. Karena In Ah pergi, Jin Woo pun ke persidangan bersama Dong Ho. Di depan patung dewi keadilan, mereka bertemu dengan Gy u Man dan Pengacara Hong. 

Gyu Man bertanya apa mereka sudah merasa puas karena berhasil membuat dirinya ke pengadilan. Tak menjawab Jin Woo malah balik tanya, dia bertanya bangaimana perasaan Gyu Man sekarang. Gyu Man menjawab kalau dia merasa santai, sebab ada pengacara Hong bersamanya. Dong Ho lalu menyapa Pengcara Hong dan Pengacara Hong berkata kalau dia memang lebih senang bermusuhan seperti itu dengan Dong Ho. 

Gyu Man pun mengungkapkan kalau situasi sekarang mengingatkannya pada 4 tahun yang lalu. Dimana Jin Woo dan Dong Ho berada di pihak yang sama. Karena itu Gyu Man jadi penasaran dengan hasil persidangan nanti.


In Ah menemui ha Young dan membujuknya agar tetap mau menjadi saksi dan melanjutkan persidangan. Dia meminta Ha Young untuk percaya padanya, karena video Ha Young sudah di tangan mereka dan In Ah berjanji video itu tidak akan tersebar. In Ah juga memastikan kalau Gyu Man dan Kim Chan pasti akan mendapatkan hukuman mereka.


Jin Woo dan Dong Ho melihat dengan tatapan tak senang pada Gyu Man. Sedangkan Gyu Man dengan santai melambai ke arah mereka. 

“Dimulai dengan sidang ini, aku akan membuktikan bahwa kau tak bersalah... ayah...” ucap Jin Woo dalam hati.


Persidangan di mulai, tak lama kemudian In Ah dan Ha Young masuk ke ruang persidangan. Ha Young terlihat gugup saat melihat Gyu Man.  Ha Young lalu duduk di kursi saksi dan diapun membeberkan awal mula perkenalannya dengan Gyu Man. Orang yang mengenalkan dirinya dengan Gyu Man adalah Kim Chan, managernya. Mereka kemudian makan malam di sebuah restoran Jepang dan Ha Young langsung hilang kesadaran setelah minum 2 gelas. Saat terbangun, Ha Young sudah berada di tempat yang berbeda. Tempat itu adalah ruangan rahasia dibagian kantor Kim Chan. Untuk menguatkan pernyataan Ha Young, Jaksa Chae kemudian memberikan bukti kalau ruangan itu benar-benar ada. 

Flashback!
Jin Woo dan Jae Ik diam-diam masuk ke gedung Kim Chan dan mengambil rekaman cctv-nya. Dan mereka pun menemukan rekaman saat Gyu Man dan Kim Chan membawa Ha Young dalam keadaan mabuk. 


Rekaman cctv itu pun dijadikan bukti dan diperlihatkan di persidangan.  Dari rekaman itu, Ha Young memang tak sadarkan diri. Dia di gendong oleh Kim Chan dan dibawa ke sebuah kamar. Dari laporan visum dokter juga, terbukti kalau yang Ha Young dapatkan adalah tindakan pemerkosaan. 


Pengacara Hong  membantah semuanya dengan mengatakan kalau apa yang Gyu Man dan Ha Young lakukan adalah hubungan sama-sama suka. Namun bantahan itu langsung dipatahkan oleh Jaksa Chae yang berkata kalau tak pantas dua orang pria membawa wanita mabuk ke dalam sebuah kamar kosong. 


Flashback!
In Ah memberikan data tentang siapa Kim Chan sebenarnya pada Jaksa Chae. Yang In Ah berikan adalah keuangan IG Entertainment. Setelah kasus Ha Young, Il Ho Group menjadi sponsor perusahaan Kim Chan. 

Kembali ke persidangan dan Jaksa Chae memberikan pada hakim bukti keuangan yang In Ah berikan padanya. Jaksa Chan juga menjelaskan kalau IG Entertainment bukanlah agensi untuk para artis tapi adalah perusahaan pencucian uang dan tempat prostitusi. Untuk mendukung pernyataan itu, hakim meminta Jaksa Chae memberikan bukti.

Flashback!
Jin Woo berkata kalau mereka membutuhkan pencarian dan penyitaanm jadi mereka harus mencari waktu yang tepat. Mereka harus menyusun jadwal persidangan agar pihak Gyu Man tak merekayasa hal lain. Jaksa Chae membenarkan dan dia akan membuat surat perintah penyitaan. In Ah lalu menambahkan kalau mereka sudah punya bukti yang tak terbantahkan.

“Tapi, aku sudah ber janji pada Ha Young, jadi.. tolong berhati-hatilah,” ucap In Ah dan bukti yang dimaksud adalah video Ha Young dan Gyu Man.


Kembali ke persidangan dan Jaksa Chae menujukkan foto  ruangan rahasia itu, dia menemukannya saat melakukan pencarian dan penyitaan di gedung Kim Chan.  Jaksa Chae juga punya bukti lain namun itu  bukti non-public jadi Jaksa Chae tidak bisa memutarnya di persidangan. 

Jaksa Chae dan Pengcara Hong diminta maju. Jaksa Chae memberika USB yang berisi video Gyu Man dan Ha Young. Mendengar itu, Pengacara Hong langsung berkata kalau bukti itu belum di konfirmasi, sehingga tak bisa dihadirkan. 

Flashback!
Apa yang Pengcara Hong katakan, sudah diprediksi oleh tim Jin Woo. Jin Woo kemudian mengatakan kalau saat itu adalah waktu yang tepat untuk mereka. Dia meminta  Jaksa Chae untuk  mengatakan bahwa bukti itu di temukan pagi tadi, sehingga bukti itu terlambat untuk di daftarkan. 

“Apa hakim akan menyetujuinya?” tanya Jaksa Chae dan Jin Woo menjawab pasti, karena itu adalah bukti yang kuat. 

Kembali ke persidangan dan hakim mengatakan kalau dia menerima video itu sebagai bukti. Sang hakim juga mengistirahatkan persidangan karena dia akan memeriksa bukti yang diberikan Jaksa Chae untuk menentukan keasliannya. Persidangan akan dilanjut ketika dia sudah memeriksa video itu. 

Gyu Man yang awalnya merasa santai, langsung berubah tegang. Dia melihat Jin Woo dan Ha Young dengan tatapan tak senang.


Keluar dari ruang sidang, Ha Young menangis dan In Ah memgang tangannya untuk memberikan kekuatan pada Ha Young. Manager Yoon, Tak Ik dan Jin Woo melihat mereka berdua dan tersenyum. 



Jin Woo baru keluar dari kamar rahasia dan dia melihat In Ah tertidur di sofa. Jin Woo pun menghampirinya dan membenarkan selimutnya. Jin Woo kemudian mengucapkan terima kasih pada In Ah dan tersenyum.

Jin Woo kembali ke ruang rahasianya dan membuat rekaman untuk In Ah. Tapi kita tidak diperdengarkan pada apa yang Jin Woo katakan, karena kita langsung dialihkan pada Presdir Suk yang sudah mempersiapkan pisau untuk membunuh Dong Ho, karena Ketua Nam yang menyuruhnya.


Presdir Suk kemudian menyembunyikan pisau itu di dalam jasnya, saat melihat Dong Ho datang dan masuk ke dalam mobilnya.  Presdir Suk meminta Dong Ho untuk menghentikan semuanya sekarang karena Ketua Nam adalah orang yang berbahaya, tentu saja Dong Ho menolak. 

Presdir Suk kemudian mengganti topik pembicaraan, dia bertanya apa Dong Ho sudah punya pacar karena diumur sekarang harusnya Dong Ho memikirkan pernikahannya. Don Ho harusnya menikah, punya anak dan hidup bahagia. 

“Mimpiku itu adalah untuk bisa menjadi walimu saat kau menikah nanti,” ucap Presdir Suk.

“Apa kau ingin berakting menjadi ayahku lagi?” tanya Dong Ho dan Presdir Suk balik bertanya apa Dong Ho bisa memanggilnya dengan sebutan “Hyungnim” lagi. Namun Dong Ho tak bisa melakukannya lagi, walaupun kecewa,  Presdir Suk tetap berusaha tersenyum dan menyuruh Dong Ho pulang.


Tanpa keduanya sadari, ada orang yang mengawasi mereka. Dong Ho keluar dari mobil Presdir Suk dan pergi. Presdir Suk kemudian mengeluarkan lagi pisaunya dan meletakkannya di samping. Tiba-tiba seorang pria dengan pakaian serba hitam dan masker, masuk ke mobil Presdir Suk dan menusuk Presdir Suk dengan pisaunya sendiri. Setelah itu, pria itu pergi membawa pisau yang digunakannya untuk menusuk. 


Kita kemudian melihat Dong Ho dan Sang Ho berlari menuju kamar Presdir Suk dirawat. Ternyata Presdir Suk tidak meninggal, namun dia sekarat dan tak sadarkan diri. Melihat Presdir Suk dalam kondisi seperti itu, tentu saja Dong Ho shock dan dia teringat kembali pada pertemuan pertama mereka.

Saat itu Presdir Suk berkata kalau hal yang paling kuat di dunia ini adalah tangan yang bisa mengendalikan hukum. Jadi dia menyuruh Dong Ho untuk belajar hukum.

Dong Ho terlihat lemas melihat Presdir Suk seperti itu, dia kemudian berkata pada Sang Ho, kalau mulai sekarang dia akan bermain darah lagi. Karena apa yang Ketua Nam lakukan sudah kelewatan dan dia juga tak bisa mundur lagi.


Dong Ho masuk ke kantornya dan melihat Jin Woo sudah menunggunya. Jin Woo datang untuk bertanya apa Ketua Nam yang sudah menyerang Presdir Suk. Dong Ho menjawab kalau mulai sekarang dia juga akan bermain darah.  Dia juga meminta Jin Woo untuk memenangkan sidangnya. Tepat disaat itu, rombongan detektif Bae masuk dan menangkap Dong Ho dengan tuduhan percobaan pembunuhan  pada Presdir Suk. 

“Singkirkan! Ini dari tanganku, ” ucap Dong Ho dengan ekspresi marah saat melihat tangannya di borgol. 

Sang Ho masuk dan bertanya apa yang terjadi. Dong Ho dan Jin Woo saling menatap, mereka bisa menebak kalau semua itu pasti ulang Ketua Nam.


Bersambung ke Sinopsis Remember ep 17 dari mbak Dee.

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger