logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Golden Rainbow Episode 21 Part 2

Sinopsis Golden Rainbow Episode 21 Part 2. Pada sinopsis Golden Rainbow part sebelumnya diceritakan bahwa Man Won tertangkap basah oleh Baek Won sedang memukuli Min Seok. Man Won yang memang berencana menyerahkan diri pada Do Young langsung membiarkan dirinya ditangkap oleh Baek Won. Tentu saja terkuaknya fakta kalau Man Won adalah preman sangat membuat Baek Won sock. Sampai-sampai dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepolisian.


Sinopsis Golden Rainbow Episode 21 Part 2 !!!


Do Young menemui Baek Won. Dia mengira Baek Won sudah mau bicara lagi dengannya, namun senyumnya langsung pudar saat Baek Won tak membalas senyumannya dan malah berpaling. Do Young duduk disamping Baek Won dan bertanya apa Baek Won benar2 harus berhenti menjadi detektif? Dengan ekspresi tidak senang, Baek Won menjawab kalau semua itu bukan urusan Do Young.

“Bisakah kita menjadi teman? aku bertanya padamu sebagai teman.” ucap Do Young.

Baek Won langsung bangkit dari duduknya dan berkata, “Aku tahu kau pintar. Mengapa kau membuatku mengulangi apa yang aku katakan?”


Do Young ikut berdiri, dengan menahan air matanya dia berkata, “Kau tahu... jarak terjauh di dunia adalah jarak antara kepala dan hati. Sekeras apapun aku mencoba untuk mencari tahu dengan menggunakan kepalaku, hatiku tidak mengerti. Ya, kau mungkin tidak memahami apa yang aku katakan. Bagi beberapa orang, perlu seumur hidup untuk memahami.”



Do Young meraih tangan Baek Won dan meletakkan liontin ditangannya. Liontin yang dulu pernah dia berikan pada Baek Won. “Aku sudah menyimpan ini selama empat belas  tahun. Aku tidak bisa membuangnya. Jadi kau yang harus membuangnya.”

Baek Won menggenggam erat liontin tersebut. tepat disaat itu bus datang dan Baek Won langsung masuk ke dalam bus tanpa bicara sepatah katapun pada DO Young. Dan Do Young hanya bisa melihat Baek Won pergi begitu saja tanpa bisa berbuat apa-apa.



Di dalam bus, Baek Won membuka liontin itu dan didalamnya terdapat foto dirinya dan Do Young saat masih remaja. Baek Won menangis.


Setelah mengaku sebagai tunangan Man Won, akhirnya Hwa Lan diberi izin untuk  bertemu dengan Man Won. Saat masuk ruangan interogasi Hwa Lan langsung bertanya pada Man Won, apakah dia merasa nyaman berada di ruangan tersebut, karena dia baru saja dikunjungi pacarnya. (Hwa Lan mengira Baek Won adalah pacar Man Won.. dan dari ekspresi Hwa Lan sepertinya dia kecewa mengetahui Man Won sudah punya pacar).

“Pacar?” tanya Man Won tak mengerti.

“Gadis yang baru saja mengunjungimu. Dia memanggilmu... oppa.”

Man Won akhirnya mengerti siapa orang yang dimaksud Hwa Lan, “dia adikku.” Jawab Man Won.

“Sudah kuduga..” Hwa Lan terdiam sejenak. “Adik? Adik kandungmu?” tanya Hwa Lan terkejut.

“Memangnya kenapa?” tanya Man Won.

Hwa Lan langsung menggeleng dan mengatakan bukan apa2. Tentu saja dia tidak akan bilang kalau dia cemburu pada Baek Won yang dikiranya adalah pacar Man Won.

Man Won pun langsung to the point bertanya apa yang membawa Hwa Lan ke kantor kejaksaan. Hwa Lan menjawab kalau Man Won sudah menyelamatkan nyawanya, “Tidakkah kau bertanya-tanya bagaimana kabarku? Kau menyelamatkan hidupku, itu artinya hidupku adalah milikmu. Kau harus bertanggung jawab atas hidupku.”


Man Won hanya mendesah mendengar ocehan Hwa Lan. Sebelum pergi Hwa Lan menyuruh Man Won bersabar karena dia akan membantu pembebasan Man Won. Hwa Lan juga mengedipkan matanya pada Man Won.


Ha Bin pergi ke kantor Young Hye. Dia membuka brangkas dan mengambil saham milik Tae Young dan surat perjanjian antara Jin Ki dan beruang kutub. Saat akan keluar, Young Hye datang dan berusaha menghentikan apa yang sedang direncakan Ha Bin dan Jin Ki untuk mengambil Golden Fishery. Namun pikiran tamak Ha Bin sudah mengalahkan semuanya, dia tetap meninggalkan Young Hye untuk mencapai tujuannya.


Ha Bin menyerahkan semua saham Tae Young pada Presdir Kang, semua itu dia lakukan untuk mendapatkan kepercayaan darinya. Tentu saja Presdir Kang sangat merasa berterima kasih pada Ha Bin sampai2 dia menyebut Ha Bin adalah keberuntungannya.

Jin Ki masuk ke ruangan Presdir Kang dan memberitahunya kalau Kang Dong Pal sudah dibebaskan dari penjara. Jin Ki pun bertanya pada Presdir Kang apakah dia harus mencaritahu tentang keberadaan Dong pal untuk memastikan identitas Ha Bin. Presdir Kang langsung menolaknya dan berkata semua itu sudah tidak penting lagi karena dia sudah yakin kalau Ha Bin yang ada di hadapannya dalah Ha Bin asli.


Presdir Kang lalu memberikan semua saham Tae Young pada Jin Ki dan menyuruh Jin Ki untuk memperbaiki semua masalah perusahaan dengan saham2 itu. melihat saham2 itu, Jin Ki langsung melihat ke arah Ha Bin dan Ha Bin hanya tersenyum padanya.


Jin Ki dan Ha Bin bicara berdua di ruangan Jin Ki. Ha Bin langsung bertanya apa benar Kang Dong Pal sudah dibebaskan karena yang dia tahu, Dong Pa dijatuhi hukuman seumur hidup. Jin Ki hanya menjawan kalau Dong Pal mungkin sedang bersembunyi dan dia akan terus mencaritahu dimana keberadaannya. Ha Bin kuatir kalau sampai Dong pal muncul semua rencana mereka akan kacau. Jin Ki langsung menyuruh Ha Bin untuk tidak perlua khawatir karena dia sendiri yang akan mengurusnya.

“BTW, kau sangat pintar, aku tak menyangka kau akan mengambil saham Tae Young darinya. Kau pasti akan mendapatkan kepercayaan dari wanita tua itu. tindakanmu bagus.” Puji Jin Ki.

“Dibandingkan denganmu, aku belum melakukan apa2. Kau yang membuat Tae Young menyelundupkan ikan kan? Kau mendapatkan sahamnya dan menyebabkan Tae Young kehilangan posisinya. Membunuh dua burung dengan satu batu.”


Jin Ki memuji kepintaran Ha Bin. Dia juga berkata kalau Presdir Kang pasti akan memberikan  hartanya lebih cepat dari yang mereka harapkan. “Jika itu terjadi, kau harus membagi saham denganku.”

“Membagi?”

“Tentu saja. Kau belum lupa kalau kita berada di perahi yang sama kan?” tanya Jin Kin.


Belum ada jawaban pasti dari Ha Bin, kita sudah dialihkan pada Young Hye yang ketemua dengan Han Joo untuk berkencan. Sebelum menemui Han Joo, Young Hye menata hatinya agar Han Joo tidak bisa tahu kalau dia sedang punya masalah. Young Hye  menutupinya dengan senyuman.


Melihat Han Joo minum shake, Young Hye menebak kalau suasana hati Han Joo sedang kacau. Young Hye berkata kalau dia sudah melihat berita tentang Man Won. Young Hye ingin menghibur Han Joo, dengan senyum cerianya, Young Hye meminta shake juga pada Han Joo.

Han Joo masih terlihat murung, Young Hye pun menawarkan diri untuk mencarikan seorang pengacara yang bagus untuk Man Won. Namun Han Joo langsung menolaknya karena dia tak mau mengganggu Young Hye, lagi pula mereka masih punya cukup uang untuk membayar pengacara.

“Oppa... bisakah aku bekerja di restoranmu?” tanya Young Hye.

“Kau sudah menjalankan sebuah perusahaan pinjaman.”

“Aku akan berhenti. Aku akan berhenti dan tinggal disisimu. Tapi anak2mu tidak akan menyukai ini kan?”


“Tidak. Kurasa mungkin Chun Won... maksudku Ha Bin..  dia akan lebih membenci gagasan itu daripada anak2ku. Dia telah banyak berubah.” Jawab Han Joo. Mendengar itu raut wajah Young Hye berubah sedih, karena apa yang dikatakan Han Joo memang benar, Ha Bin sudah banyak berubah. Sebelum Han Joo melihat ekspresi sedihnya, Young Hye langsung mengubahnya dengan senyuman dan mengajak Han Joo jalan2 diluar.


Young Hye mengajak Han Joo membeli ubi bakar. Han Joo mengupaskan ubi bakar dan Young Hye memakannya dengan begitu senangnya. Young Hye berkata kalau rasa ubi itu sama seperti ubi yang Han Joo bakar dengan menggunakan api briket. Young Hye menyuruh Han Joo mencoba ubinya, namun Han Joo menolak . Young Hye memaksa sehinga Han Joo pun memakannya.




Young Hye mengusap2kan tangannya pada bagian gosong di ubi. Dengan jahilnya dia mengusap bekas arang itu ke wajah Han Joo. Namun Han Joo yang tidak menyadarinya, dia hanya diam saja. Young Hye tertawa dan mengeluarkan cerminnya agar Han Joo bisa melihat wajahnya yang penuh dengan arang.  Melihat wajahnya yang compang-camping Han Joo ikut tertawa. Young Hye langsung mengeluarkan sapu tangannya dan membersihkan wajah Han Joo.


Melihat Young Hye yang seperti itu, Han Joo bertanya apa Young Hye baik2 saja. Young Hye terdiam sejenak, namun dia langsung tersenyum dan bertanya apa maksud Han Joo bertanya seperti itu.

“Ketika sesuatu yang buruk terjadi, kau berpura2 bahagia dan tertawa. Kau melakukannya dulu ketika suamimu meninggal dan putrimu dibawa pergi.”


“Oppa... aku tersenyum karena aku benar2 bahagia. Aku sangat senang bersamamu seperti ini.” Jawab Young Hye sambil menggandeng lengan Han Joo. Masih dengan senyum cerianya, Young Hye mengajak Han Joo jalan berdua di tengah keramaian.


Ha Bin pulang dan bertemu dengan  Tae Young yang sedang mabuk. Tae Young tak ingin bicara dengan Ha Bin dan memilih pergi namun Ha Bin langsung mencegahnya.

“Kenapa kau menghindariku? Apakah kau minum?” Tae Young masih diam saja. “Oppa, bergembiralah. Kau cucu tertua. Nenek tidak akan membuatmu sedih. Dia akan memberimu kesempatan lain.”

“Bagaimana kau bisa memanggil namaku bagitu cepat?”

“Kenapa? Kau tidak menyukainya?” tanya Ha Bin sambil menggandeng lengan Tae Young. tae Young hanya menjawab tidak ada apa2, karena tak mungkin dia mengatakan kalau dia menyukai Ha Bin dan tak bisa menerima kenyataan kalau Ha Bin adalah saudaranya.


Tepat disaat itu Do Young muncul dan memuji keakraban antara Ha Bin dan Tae Young. namun Do Young tidak mau berbicara panjang lebar dengan mereka karena orang yang dia cari adalah ayahnya.


Do Young menemui Jin Ki di ruang kerjanya. Do Young bertanya apakah Jin Ki dan Young Hye berasal dari panti asuhan yang sama. Jin Ki tidak membantah dan bertanya bagaimana Do Young bisa tahu. Do yOung menjawab kalau dari informasi yang dia peroleh Yoon Young Hye adalah seorang yatim piatu dan menantu dari presdir Kang. Do Young bertanya kenapa Jin Ki tidak memberitahu semuanya.

“Apa gunanya memberitahumu tentang masa lalu yang buruk?” ucap Jin Ki.

“Apakah kau menyukai dia?” tanya Do Young.

“Apa yang kau bicarakan?” tanya Jin Ki dengan ekspresi tidak suka.

Do Young tertawa dan menjawab kalau dari yang dia tahu, Young Hye dan Jin Ki punya hubungan khusus. Jin Ki menjawab kalau dia dan Young Hye dibesarkan di panti asuhan yang sama dan menikah dengan keluarga yang sama, dan itulah hubungan khusus mereka.

Do young lalu bertanya tentang Ha Bin, “Apakah dia benar2 putri Yoon Young Hye? Apakah dia benar2 cucu nenek?”

“Kau sudah dengar semuanya. Mulanya aku tak percaya. Tapi tampaknya itu benar. Hasil tes DNA nya menunjukkan begitu.” Jawab Jin Ki yang pura2 tidak mengenal Ha Bin sebelumnya.

“Tapi semua yang berjalan begitu sempurna tampaknya sangat mencurigakan. Aku juga tahu banyak tentang dia. Ada yang tidak beres disini.” Ucap Do Young.


Baek Won sedang bersama Han Joo di dapur. Dia memberitahu ayahnya kalau dia sudah berhenti menjadi polisi. Han Joo bertanya apa Baek Won keluar karena Man Won. Baek Won menjawab kalau dia tidak membenci Man Won.

“Aku tertalu terpaku pada masa lalu sehingga aku tidak bisa merawatnya dengan baik. bagitu masa hukumannya selesai, aku ingin membantu keluarga menjalankan restoran. Dan oppa juga menginginkan ini.”

“terima kasih Baek Won.” Ucap Han Joo senang.

“Mungkin tiga tahun dia baru bisa keluar. Sementara itu, mari kita menghasilkan banyak uang dari restoran ini. Mari kita memperluas restoran ini dan membuat kejutan untuknya!” ajak Baek Won.

“Tentu. Mari kita lakukan itu.” jawab Han Joo setuju.


Soo Pyo masuk ke rumah keluarga Kim dengan membawa ayam goreng. Dia sengaja datang untuk bertemu dengan Shib Won dan mengajaknya makan ayam bersama, agar Shib Won tidak terus dalam kesedihan karena penangkapan Man Won. Shib Won menolak ayam tersebut karena besok dia akan mengikuti audiisi dan juga  karena ayam2 dari SooPyo bisa membuat wajahnya bengkak seperti Soo Pyo. Shib Won menyuruh Soo Pyo makan ayamnya sendiri dan dia meneruskan latihan aktingnya.

Melihat akting Shib Won yang buruk, Soo Pyo langsung berkomentar kalau akting Shib Won menyebalkan. Tentu saja Shib Won kesal mendengarnya dan bertanya apa Soo Pyo sendiri bisa berakting. Soo Pyo pun langsung mengambil buku naskah Shib Won dan mengajak Shib Won berlatih bersama, Shib Won menjadi istrinya dan soo Pyo menjadi suaminya.


Mereka mulai mengucapkan kata2 yang ada di dalam naskah. Tiba2 Soo Pyo mendekatkan wajahnya pada Shib Won dan memejamkan mata.  Shib Won tersadar kalau Soo Pyo sedang mengambil kesempatan agar dia mencium pipi Soo Pyo  seperti yang tertulis pada naskah. Tapi karena Soo Pyo terus berkata kalau dia harus berlatih akting dengan benar agar bisa lulus audisi. Shib Won pun meneruskan latihannya dengan setengah hati dan bersandar dipundak Soo Pyo.



Tapi dasar Soo Pyo, dia tidak puas mendapatkan sadaran dari Shib Won, dengan semangatnya dia memberitahu Shib Won kalau Shib Won harus lebih agresif lagi padanya agar bisa berakting total. Untungnya Shib Won bisa berpikir normal. Dia tidak mengikuti perkataan Soo Pyo, dengan marah dia mengusir Soo Pyo dari rumahnya.


Yeol Won menghampiri meja dimana Eok Joo sedang makan. Dia heran dengan Eok Joo yang terus berada di restoran  tempat dia bekerja. Eok Joo terus menunggui Yeol Won karena dia sudah memberikan sejumlah uang pada Yeol Won dengan imbalan Yeol Won akan membujuk kakak2nya untuk menyetujui kerja sama membuat restoran tapi sampai sekarang tidak ada pembicaraan tentang itu. Eok Jo meminta Yeol Won mengembalikan uangnya atau dia harus meyakinkan Baek Won agar mau melakukan kerja sama.

“Paman, siapa yang akan menjadi kepala keluarga jika kakakku tidak ada? Itu aku. Kau mengerti? Kau meminta bantuanku dengan sejumlah kecil uang.”ucap Yeol Won. Tentu saja Eok Jo langsung percaya dan itu langsung dimanfaatkan Yeol Won untuk mendapatkan uang dari Eok Jo lagi.



Di restoran Han joo memberitahu Yeol Won dan Shib Won kalau dia berencana ingin bekerja sama dengan Eok Jo. Tentu saja mendengar itu Yeol Won langsung semangat menyetujuinya. Hehhehe.... Yeol Won benar2 beruntung, dia mendapatkan uang dari Eok Jo dan keluarganya pun sudah berencana ingin bekerja sama tanpa dia minta.


Tepat disaat itu Hwa Lan masuk ke restoran. Shib Won langsung berdiri dan memberitahu Hwa Lan kalau restoran mereka sudah tutup. Tapi Hwa Lan tidak memperdulikannya, dia hanya bertanya apakah restoran itu adalah restoran Man Won. Shib Won mengiyakan dan dia memanggil Hwa Lan dengan sebutan Ahjumma. Hwa Lan hampir marah di panggil Ahjumma, namun saat pandangannya beralih pada Han Joo, Hwa Lan langsung tersenyum dan memberi salam.

“Anyeong haseo.... aku seseorang yang berhutang budi pada Kim Man Won.” Ucap Hwa Lan pada Han joo.

“Hutang budi?” tanya Han Joo tak tahu.

“Ketika aku diculik, Man Won yang menyelamatkanku.” Jelas Hwa Lan.

“Oppa melakukannya?” tanya Shib Won memotong.

“Kau adiknya? Ya, kakakmu adalah orang hebat.” Jawab Hwa Lan.

Han Joo bertanya apa yang membuat Hwa Lan datang menemui mereka. Hwa Lan berkata kalau dia yang akan mencarikan pengacara untuk Man Won. Dia juga menambahkan kalau dia sudah tak sabat melihat keluarga Man Won lebih sering lagi. Han Joo, Shib Won dan Yeol Won terheran2 dengan sikap Hwa Lan. Hehhehe... Hwa Lan bener2 sudah jatuh cinta pada Man Won.


Presdir Kang memberitahu Jin Ki kalau dia akan memberikan  posisi CEO pada Ha Bin karena dia menilai Tae Young sudah tidak layak menjadi CEO lagi. Jin Ki berusaha menolaknya agar dia terlihat tidak bekerja sama dengan Ha Bin, dan tentu saja Presdir Kang terpancing. Dia langsung mengira Jin Ki sedang ketakutan kalau2 Ha Bin akan mengambil alih perusahaan dan dia tidak mendapatkan apa2.

Jin Ki menjelaskan kalau dia takut perusahaan akan diambil alih oleh Young Hye dengan menggunakan Ha Bin, jadi dia memberi saran agar Presdir Kang menguji terlebih dahulu apakah Ha Bin benar2 mempunyai potensi menjalankan sebuah perusahaan. Presdir Kang berpikir sejenak.



Belum ada pernyataan setuju atau tidak dari presdir Kang, kita sudah dialihkan pada Baek Won yang sedang berada di kamarnya. Dia membuka liontin yang diberikan Do Young padanya. Dia teringat saat pertama kali Do Young memberikan liontin itu pdanya dan saat Do Young memberikannya lagi. Baek Won juga teringat saat Do Young mengorbankan dirinya saat mereka dikeroyok preman.

“Mengapa kau melakukan ini padaku? Siapa aku bagimu?” tanya Baek Won pada gambar dia dan Do Young saat remaja.


Persidangan Man Won digelar. Pengacara Man Won membela kalau Man Won menjadi preman untuk menghidupi keluarganya. Pengacara juga mengatakan kalau dia tahu apa yang dilakukan Man Won adalah sebuah kejahatan, karena itu dia ingin hukum dapat bersimpati padanya.

Do Young maju sebagai jaksa penuntut, dia langsung berkata kalau begitu banyak celah dalam penalaran pengacara Man Won. Dia bertanya pada pengacara Man Won, apakah selalu orang2 menjadi preman karena mereka tidak punya uang untuk operasi? “Jika kau ingin membela, lakukanlah dengan benar,” ucap Do Young.


Do Young menghadap hakim dan membeberkan semua yang dilakukan Man Won, “dimulai dengan insiden Seo Hyun bar. Crown Gangmengambil alih bar dan meminta upeti. Terdakwa melawan para preman itu dan menyuruh mereka pensiun. Sejak terdakwa mengambil alih bar, kejahatan disana menurun. Banyak orang yang mau bersaksi. Kedua, insiden penyerangan CEOIm Tae Kyung, insiden ini melibatkan dia dalam perampokan lahan petani untuk pengembangan kota baru. Terdakwa bukan preman, tapi pembela rakyat kecil.” Ucap Do Young dalam tuntutannya yang semua isinya lebih mengarah pada pembelaan bukan tuntutan.


Hakim memanggil DO Young dan berkata apa yang sedang dia lakukan? Karena seharusnya Do Young menginterogasi terdakwa bukannya melakukan pembelaan. Do Young menjawab dengan yakin kalau yang sekarang dia lakukan adalah sedang menginterogasi terdakwa.


Do Young melanjutkan kata2.nya, “terdakwa bergabung dalam kegiatan kriminal karena tekanan Kim Jae Soo. dia membela yang lemah dan melawan yang jahat. Selain itu, ia terlibat dalam premanisme untuk melawan premanisme. Sebagai jaksa, aku percaya dia harus dipuji bukannya dihukum.”

Tentu saja keluarga Kim terkejut dengan kata2 Do Young tersebut, mereka tak menyangka seorang Jaksa penuntut memberikan pembelaan pada Man Won. Hwa Lan yang juga datang melihat persidangan terlihat sangat senang karena apa yang dikatakan Do Young sangat membela Man Won.  


Selesai persidangan, DO Young kena semprot oleh bosnya. Si bos langsung berkata kalau Do Young harus meninggalkan kasus Man Won karena dia akan menggantikannya dengan jaksa lain. Do Young menolak dan akhirnya dia mendapat tendangan dari si bos.

“Berhentilah jadi jaksa dan jadilah pengacara! Aku belum pernah melihat orang gila sepertimu.” Teriak si Bos dengan kesal.


Masih merintih kesakitan Do Young melihat Baek Won yang sedang melihatnya.


Han Joo pulang bersama Shib Won dan Yeol Won dengan bergandengan tangan. Shib Won bertanya pada Han Joo, apakah kalau yang dikatakan jaksa ( Do Young ) benar, berarti Man Won akan segera dibebaskan? Yeol Won juga bertanya2 kenapa seorang jaksa bisa membela lebih baik daripada seorang pengacara. Han Joo menjawab kalau Man Won tetap tidak akan dibebaskan secepat itu, karena kejahatan yang sudah dia lakukan, tapu mungkin saja karena pembelaan Do Young, Man Won bisa mendapatkan keringanan.

“Ayah, jaksa dan Baek Won adalah teman satu SMA.” Ucap Yeol Won.

“Benarkah?”

“Iya, sepertinya jaksa naksir Baek Won, itulah mengapa ia berbuat baik pada Man Won.”

“Tidak mungkin. Mengapa jaksa naksir wanita seperti Baek Won?” tanya Shib Won tak percaya. Yeol Won tetap yakin pada pendapatnya.




Tiba-tiba langkah mereka terhenti saat melihat pria tua meringkuk di pinggir jalan. Han joo menghampirinya dan membangunkan pria tua itu. betapa terkejutnya Han Joo saat mengetahui kalau pria itu adalah Kang Dong Pal, ayah kandung Ha Bin palsu.

Baek Won dan DO Young pergi ke sebuah cafe. Do Young mencoba membuka pembicaraan dengan membahas kopi yang diberi gambar senyum, tapi celotehan itu tak ditanggapi oleh Baek Won.


“Aku melihat semuanya di pengadilan.” Ucap Baek Won tiba2.

“Oh ya?” jawab DO Young merasa tak enak. “Bukankah aku terlihat bagus dnegan pakaian dinasku? Aku merasa seperti berada di atas panggung. Rasanya seperti seorang pembicara yang hebat.” Jawab Do Young mengalihkan apa yang ingin Baek Won bahas.

“Mengapa kau melakukan itu?”

“Melakukan apa?”

“Mengapa kau melakukan itu?” tanya Baek Won sekali lagi.


“Apakah kau tahu prinsip dasar petugas peradilan? Sama seperti dewi keadilan di depan pengadilan, “ DO Young menepuk tangannya, “ada keseimbangan yang tidak bersandar pada satu sisi. Dengan kata lain, kau dapat meluruskan kesalahanmu.”

“Apakah segalanya bagitu mudah bagimu? Kau bisa dipecat untuk ini dan kau masih bercanda?”

“Seperti kata bosku, aku bisa bekerja disebuah firma hukum. Aku bisa menjadi pengacara hebat. Aku tidak akan mati kelaparan.” Jawab DO Young.


Baek Won beranjak dari duduknya, “Aku benar2 tak mengerti dirimu.” Ucap Baek Won dan berjalan keluar.

Do Young mengejarnya, Baek Won langsung menepis tangan Do Young. Do Young langsung menangkap dia lengan Baek Won dan bertanya, “Apa masalahmu? Apakah kau ingin saudaramu membusuk di sel bertahun2?”


“Apakah aku yang menyuruhmu melakukannya?”

Do Young melepaskan tangannya, “maafkan aku. Begitu usilnya aku sampai tak disuruhpun aku tetap melakukannya.”

“sudah kubilang aku tak mau melibatkan diri denganmu. Mengapa kau membuatku terjerat denganmu? Mengapa kau membuat aku merasa sangat menyesal?” teriak Baek Won.


“kau tak perlu merasa menyesal. Aku melakukannya karena aku ingin.”

“Aku tidak menyukainya,” ucap Baek Won pelan. “Aku tak suka bila ada seseorang yang memberikan seluruh hidupnya untuk orang lain.”

“Mengapa kau mengatakan itu? aku sangat mencintaimu. Bagaimana aku bisa memikirkan diriku sendiri?”



Baek Won terdiam mendengar kata2 Do Young. Dengan ekspresi marahnya, Baek Won menarik kerah jas Do Young, dan dengan tiba2 Baek Won mengecup bibir Do Young. Cukup lama dan baek Won tersadar de ngan apa yang baru saja dia lakukan, dia langsung melepaskan ciumannya dan kerah baju Do Young.


“Aku.... aku hanya... “ ucap Baek Won dengan ragu. Tak memberikan kesempatan Baek Won untuk memberikan penjelasan, Do Young langsung menarik leher Baek Won dan mencium bibirnya. Lebih lama dan lebih hot dari yang Baek Won lakukan. Woooow.....

Bersambung

Sinopsis Golden Rainbow Episode 22 ( dari mbak fifien )
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

5 komentar

Makasih oenni... tp pic nya mana oen???

Balas

Lanjuuut...lanjuuutt.....

Balas

gomawo sinopnya^^ dtunggu klanjutanny..:)

Balas

kok ga ada gambarnya?? Padahal aku nungguin episode ini :'(
Wae geurae, Unnie?

-Ayu

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger