logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Golden Rainbow Episode 27 Part 3

Sinopsis Golden Rainbow Episode 27 Part 3. Pada part sebelumya kita melihat anak-anak Han Joo berkumpul. Cuma sayang tak ada Young Won diantara mereka. Man Won, Yeol Won dan Shib Won yang tak pernah bertemu dengan Chun Won merasa senang bertemu dengannya lagi. Tapi tak tahu nanti bagaimana respon mereka saat mengetahui kalau Chun Won sudah menjadi Ha Bin.

Sinopsis Golden Rainbow Episode 27 Part 3 !!!!


Baek Won dan Ha Bin bicara di luar ruangan makam. Ha Bin bertanya apakah Young Hye sudah datang? Baek Won menjawab kalau Young Hye pingsan dan sekarang dia dirumah sakit. Diapun menyuruh Ha Bin untuk datang menjenguknya.


“Tidak. Jika dia melihatku, dia akan menangis lagi. Lalu aku akan menangis juga.” Jawab Ha Bin dan meminta Baek Won untuk menjaga ibunya.

Baek Won berkata  kalau yang Young Hye butuhkan sekarang adalah anak kandungnya. Ha Bin tetap meminta Baek Won untuk menjaga ibunya untuk sementara dan dia akan kembali lagi nanti.

( Euuum... ya iyalah... mana berani Ha Bin nemuin Young Hye kan mereka lagi gak akur.)

Dirumah sakit, Young hye berusaha menghidupkan jam milik Han Joo dan menangis. Baek Won datang dan terkejut dengan kondisi Young Hye yang terus saja bersedih. Dia menyuruh Young Hye beristirahat. Masih menangsi, Young Hye berkata kalau dia tidak ingin hidup lagi.

“Ayahmu dipenjara dan menyia-nyiakan hidupnya disana karena aku. Aku akan menebus kesalahanku dengan tinggal bersamanya. Mengapa semua ini terjadi padanya? Mengapa Tuhan melakukan ini padanya? Mengapa Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk bahagia? Dia menjalani hidupnya bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk orang lain. Mengapa ini semua terjadi padanya?”

Baek Won mengusap air mata Young Hye dan memintanya untuk tidak menangis karena ada dia disamping Young Hye. “Tepat sebelum dia meninggal, katanya kau ibuku. Aku rasa aku tahu mengapa dia mengatakan itu. dia ingin aku menganggapmu sebagai ibuku.”

“Baek Won....”

“Aku akan melakukannya dari sekarang... kita akan seperti itu. jadi jangan terlalu bersedih. Jika ayah melihatmu bersedih, itu akan sedih menyakitkan baginya. Janga menangis. Ibu.....” panggil Baek Won dengan menagis.

Young Hye langsung memeluk Baek Won dan mereka menangis berdua.

Keluarga Kim plus Young Hye dan Ha Bin serta keluarga Eok Jo mengantarkan abu Han Joo bersama-sama. Mereka tak bisa menahan air mata mereka yang terus mengalir.

Do Young meminta informasi tentang kecelakaan Han Joo pada detektif Lee. Detektif Lee berkata kalau waktu kecelakaan antara pukul 02.00 sampai 04.00 dan penyebabnya kecelakaan adalah rem blong. Selain itu tidak ditemukan sidik jari Jo Kwang Do di mobil.

(Euuuum.....bukannya waktu Kwang Do dudukin Han Joo di mobil, dia gak pake sarung tangan. Pasti ada dong sidik jari dia di baju Han Joo, orang Han Joo bajunya gak diganti. Wah panggil Dong Chan aja dah... biar cepet ketahuan penjahatnya.... hhahahha)

Do Young bertanya tentang ponsel Han Joo, dan detektif Lee menjawab kalau polisi tidak menemukan ponsel Han Joo di TKP. Detektif Lee menduga kalau Kwang Do membunuhnya, pasti dia sudah menyingkirkannya disuatu tempat. Detektif Lee juga memberikan catatan panggilan ke nomor Han Joo. Panggilan terakhir ke nomor Han Joo adalah dari Baek Won dan sebelumnya Han Joo menelpon Young Hye dan mengiriminya SMS. Do Young penasaran dengan sms yang dikirim Han Joo, tapi mereka tidak bisa mengetahuinya karena mereka tak mempunyai ponsel Han Joo.

“Ah.. jika kita bertanya pada Yoon Young Hye, kita akan tahu apa isi pesan SMS itu.” ucap detektif Lee.

Yeol Won pergi ke tempat kerjanya dan minta cuti selama seminggu untuk masa berkabung. Bos nya memberikannya izin dan juga memberikannya  beberapa mangkuk bubur beras untuk Yeol Won dan keluarganya, karena dia melihat Yeol Won yang kurang tidur.

Yeol Won menyajikan bubur yang diberi oleh bosnya pada  saudara-saudaranya dan Young Hye. Shib Won menyuruh Young Hye makan buburnya supaya dia tidak pingsan lagi.

Young Hye berkata kalau kepergian Han Joo pasti sangat berat juga bagi Baek Won dan saudara-saudaranya.  Yeol Won juga menyuruh Man Won, Baek Won dan Shib Won makan supaya mereka tidak jatuh sakit.

“Kita semua harus bisa hidup dengan baik agar ayah dapat bangga dengan kita.”

Young Hye mulai mengambil sendoknya dan hendak makan diikuti yang lainnya. Namun saat Young Hye akan menyuapkan bubur ke mulutnya, dia menurunkan sendoknya lagi dan berkata, “aku ingin menikahi ayah kalian dan menjadi bagian dari keluarga ini.” Mendengar itu Shib Won dan Yeol Won mulai menangis lagi. “Jika kalian tidak keberatan, bisakah aku menjadi ibu kalian?”

“Sebelum meninggal... ayah mengatakan kepadaku untuk menganggap ahjumma sebagai ibu.” Tambah Baek Won.

“Iya... kau satu-satunya wanita yang dicintai ayah.” Ucap Yeol Won sambil menangis.

“Sudah dari dulu kami menganggapmu sebagai ibu kami. Kami hanya khawatir kami akan menjadi bebanmu.” Ungkap Man Won.

“Kalian bukan beban. Kalian adalah semangat terbesar Han Joo. Dan bagiku juga.” Jawab Young Hye.

“Jadi.... bisakah aku memanggilu ‘ibu’?” tanya Shib Won menangis.

“Tentu saja” jawab Young Hye tersenyum.

“Ibu...”panggil Shib Won dan memeluk Young Hye.

Semuanya menangis dalam sedih dan haru.


Baek Won sedang siap-siap pergi ke kejaksaan saat Man Won masuk kekamarnya. Dia  ingin mengetahui tentang perkembangan pencarian Jo Kwang Do, Baek Won juga mengatakan kalau dia sendiri yang ingin mencari keberadaan Jo Kwang Do walau harus mengejarnya sampai ke neraka.

Presdir Kang menemui ha Bin di kamarnya dan bertanya tentang pemakaman Han Joo. Ha Bin menjawab kalau semuanya berjalan lancar.

“Kau pasti merasa hancur. Aku tak percaya hidupmu penuh dengan cerita gila sejak kau masih kecil.” Ucap Presdir Kang.

“Nenek... kau harus berumur panjang. Ini benar2 menghancurkanku.” Pinta Ha Bin.

“Aku harap bisa begitu.” Jawab Presdir Kang dan mengajaknya duduk. Presdir Kang memberitahu Ha Bin kalau dia menderita penyakit Alzheimer.

“Apa?” tanya Ha Bin terkejut.

“Apakah kau tidak merasa aku bertindak agak aneh? Aku bahkan tidak ingat pernah berbicara tentang saham denganmu.”

“Nenek....”

“Hari demi hari, kondisiku semakin parah. Aku bahkan lupa apa yang sudah kuktakan beberapa detik yang lalu. Aku bahkan tak yakin apakah aku sudah makan atau belum.”

“Nenek, jangan katakan itu. aku belum siap dengan....”

“Aku bilang dengarkan aku baik2... “ potong Presdir Kang. “Dalam satu tahun, aku tidak akan bisa mengenali orang.  Jadi, kau perlu meneguhkan hatimu. Aku akan memberikan sahamku padamu.”

“nenek, aku tidak menginginkannya.”

“Aku belum selesai bicara. Aku tidak mempercayai ayah Do Young. Jika dia tahu tentang penyakitku, dia akan melakukan apa saja untuk mengambil alih perusahaan. Kaulah satu-satunya harapanku. Selama aku dalam kondisi baik, aku akan melakukan apa saja untuk melindungimu. Tapi setelah itu, kau akan sendirian dalam pertarungan ini.”

Ha Bin berkata kalau dia bisa mengurus semuanya, “tapi apa gunanya? Karena kaulah yang paling penting bagiku. Dapatkah kau disembuhkan? Apa yang harus kulakukan jika kau tidak dapat mengenaliku? Kaulah satu-satunya yang paling mengasihiku di dunia ini.” Ungkap Ha Bin dengan ekspresi sedih.

“Aku tahu.... aku juga merasa sedih. Aku berharap kita bisa saling bertemu lebih awal.” Ucap Presdir Kang dan langsung memeluk Ha bin. Dari balik pelukan itu, kita melihat ekspresi Ha Bin yang tersenyum jahat.

Jin Ki masuk kekamarnya dan memberikan foto Mi Rim bersama Tuan Jung. Pura2 tak tahu, Jin Ki bertanya siapa pria itu.  Dengan terbata2 Mi rim menjawab kalau pria di dalam foto itu adalah adiknya Hye Sook.

Jin Ki bertanya apa Mi Rim pergi ke hotel bersama adik temannya. Mi Rim masih menutupi kebohonganya dengan mengatakan kalau mereka hanya pergi minum di bar hotel.  Jin Ki pun mengeluarkan senjata pamungkasnya, dia menunjukkan foto Mi Rim dan Tuan Jung yang sedang bersama di kamar hotel. Tentu saja Mi Rim terkejut, dia sendiri tidak tahu kalau ada foto seperti itu.

“Dia menunjukkan padaku gambar ini dan mengancamku dengan minta uang. Jika aku tidak membayar, dia akan menempel gambar ini diseluruh kantorku.” Ucap Jin Ki dan bertanya mulai kapan Mi Rim berkencan dengan orang itu dan siapa dia.”

Dengan terbata-bata dan ketakutan, Mi Rim menjawab kalau pria itu adalah seorang detektif swasta yang dia sewa untuk mengawasi Jin Ki dan Young Hye. Mendengar itu Jin Ki pura-pura bertambah marah.

“Pria brengsek! Aku memberinya uang dan sahamku! Kenapa dia melakukan ini padaku?” gerutu Mi Rim pada Tuan Jung.

“Kau memberinya uang dan sahammu?” tanya Jin Ki yang mendengar ucapan Mi Rim.

Mi Rim langsung berlutut pada Jin Ki dan berkata kalau dia menyesal. Tak mau membuang2 kesemparan, Jin Ki pun berkata kalau dia ingin bercerai. Jin Ki beralasan kalau dia juga sudah tak tahan diperlakukan seperti anjing oleh Presdir Kang.

“Aku membantu perusahaan tapi yang kudapatkan hanyalah penghinaan. Aku bahkan tidak memiliki saham diperusahaan. Aku bisa bertahan dari semua itu karena cintamu. Tapi sekarang kau mengkhianatiku? Aku ingin bercerai.”

Tentu saja Mi Rim tidak mau bercerai dengan Jin Ki, dia pun terus meminta maaf dan berkata kalau dia akan memberikan semua sahamnya pada Jin Ki asal Jin Ki masih mau menjadi suaminya. Rencana Jin Ki berhasil untuk mempunyai saham di Golden Fishery.

Jin Ki menelpon Tuan Jung dan berterima kasih padanya, karena jasa Tuan Jung, urusan Jin Ki jadi lebih mudah. Tuan Jung juga berterima kasih karena Jin Ki dia mendapatkan banyak uang.

“Aku percaya kau bisa memberikan bantuan terakhir yang aku minta. Jika kau gagal, kau mungkin harus pergi ke penjara karena ini.” Ucap Jin Ki yang sepertinya punya rencana lagi untuk menjebak Mi Rim.

Baek Won dan Man Won sudah dikantor Do Young. Mereka terlihat kecewa karena belum ada kabar tentang keberadaan Kwang Do. Do Young juga memastikan kalau Kwang Do tidak melarikan diri keluar negeri secara ilegal karena dia sudah memerintahkan polisi ke semua pelabuhan.

Man Won berkata kalau mereka harus menangkap Kwang Do karena ayahnya meninggal karena dirinya. Do Young tak mengerti maksud Man Won.

“Ia mendendam kepadaku karena kasus ikan selundupan itu. dia mencoba membunuhku tapi karena tidak berhasil, ia mencoba untuk membunuh ayahku.” Ungkap Man Won yang terus merasa bersalah.

“Aku rasa tidak. Dari awal dia tidan berniat menjual ikan.  Itu adalah umpan untuk mantan CEO Golden Fishery Seo Tae Young, agar turun dari jabatannya. Ini tidak ada hubungannya denganmu. Jadi jangan salahkan dirimu sendiri.” Jelas Do Young.

Baek Won bertanya kenapa Kwang Do mencoba membunuh Han Joo. “Ayahku sudah menanggung semua kesalahan atas penyelundupan sebelumnya.”

“Aku belum tahu alasannya. Tapi aku akan menemukannya.” Jawab Do Young.

Diluar kantor kejaksaan, Man Won bertanya-tanya apa yang sebenarnya Kwang Do inginkan. Kenapa dia muncul di depan ayah mereka? Dan kenapa Kwang Do kembali lagi ke korea setelah melarikan diri ke China?

“Sungguh aneh bila ia menyelundupkan ikan senilai 10 Miliyar lalu melarikan diri ke China. Mungkin industri perikanan lain mengincar Golden Fishery.” Ucap Baek Won yang mulai mencurigai sesuatu.

“Maksudmu Jo Kwang Do melakukan semua ini untuk membantu industri perikanan Jin Kang?” tanya Man Won.

“Entahlah.. apa sebenarnya yang diketahui ayah?”

“Lagipula, jika itu pertarungan antara dua industri ikan, kita seharusnya tidak mempercayai Jaksa Seo.”

“Apa maksudmu?”

“Kau tak tahu? Jaksa Seo adalah cucu Golden Fishery.”

“Bagaimanapun, ini tidak ada hubungannya denganmu. Jadi tak perlu terlibat lagi. Aku akan mengorek  habis kasus ini. Aku akan membawa bajingan yang membunuh ayah ke kuburnya.” Ucap Baek Won dengan penuh kebencian.

Detektif Lee melaporkan kalau Jin Ki meninggalkan kantor dari pukul 11.00 dan kembali pukul 18.00. dan  sekretaris Oh mengatakan dia tidak tahu Jin Ki pergi kemana.

“Tapi sekretarisnya mendengar Tn Seo menangis diruang kerjanya.” Tambah Detektif  Lee.

“Menangis?” tanya Do Young terkejut.

Young Hye sedang berada dirumahnya. Dia melihat cincin pemberian Han Joo dan teringat saat Han Joo melamarnya. Mengingat itu membuat Young Hye menangis lagi.

Do Young datang kerumah  Young Hye dan bertanya tentang telepon Han joo sekitar pukul 12.00 siang. YoungHye menjawab kalau dia tidak menerima telepon ataupun menelpon  Han Joo karena ponselnya hilang.

“Setelah aku bertemu dengan wakil presdir Golden Fihery....”

“Kau bertemu dengan ayahku?”

“Apa maksudmu? Jik Ki oppa adalah ayahmu?”

“Ya, apakah Ha Bin tidak memberitahumu?”

“Tidak.”

“Lalu kenapa kau bertemu ayahku?”

Young Hye terlihat bingung menjawabnya setelah dia tahu kalau DO Young adalah anak Jin Ki. Dan akhirnya dia menjawab kalau mereka bertemu untuk membicarakan masalah Ha Bin.

“Kau kehilangan ponselmu setelah kau bertemu dengan ayahku?”

“Ya, tapi kenapa kau bertanya? Apakah ini ada hubungannya dengan kematian Han Joo oppa?”

“Tidak.. aku hanya menyelidiki keberadaan Tn. Kim.” Jawab Do Young.

“Jo Kwang Do lah yang mencoba mencelakakannya. Mengapa kau tidak bisa menangkapnya? Jika kau menangkapnya, kita bisa mengetahui mengapa ia melakukan itu. aku juga punya alasan untuk bertemu dengannya. Tolonng tangkap dia.” Minta YoungHye dengan menggebu-gebu.

Do Young mengajak ayahnya ketemuan di pinggir sungai. Dia bertanya pada ayahnya, “Dimana kau pada hari Kim Han Joo meninggal jam 16.00- 18.00?”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Aku meminta alibimu. Mengapa kau tidak bisa memberiyahuku? Dimana kau waktu itu?” teriak Do Young.

Dengan entengnya, Jin Ki berkata kalau dia tidak ingin membicarakannya.

“Kenapa tidak? Karena kau berada di tempat kejadian?”

“Do Young..!”

“Kau bertemu Tn Kim bukan? Kau membunuh Tn Kim Han Joo dengan menggunakan Jo Kwang Do bukan?” teriak Do Young marah.

Mereka pun saling menatap dan bersambung.


Sinopsis Golden Rainbow episode 28 dari mbak Fifien.
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

kok ga ada fotonya ?

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger