logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Legend Of Witch Episode 12 Part 2


Woo Seok dan Soo In berada di kedai soju. Woo Seok sengaja mengajaknya kesana agar Soo In bisa melupakan kesedihannya karena di tolak bekerja di toko roti dengan alasan dia pernah di penjara. Setelah meneguk soju di gelas pertama, Woo Seok pun bertanya, apa sudah terjadi sesuatu pada Soo In. Dia berpura2 tidak tahu tentang apa yang terjadi pada Soo In sebelumnya. 

Soo In kemudian menceritakan semuanya. Dia juga memberitahu kalau alasan dia jujur tentang  penjara karena dia tak ingin kebohongan itu mempengaruhi pikirannya nanti saat membuat roti. Setelah menceritakan semuanya, Soo In pun terus meneguk soju hingga membuatnya mabuk. 


Di kamarnya, Aeng Ran sedang melihat foto  pohon yang sebelumnya pernah di datangi Bok Nyeo. Saat Joo Ran tiba2 masuk. Aeng Ran kaget dan langsung memasukkan foto itu ke dalam laci. Melihat Aeng Ran yang gugup seperti itu, tentu saja membuat Joo Ran penasaran dengan apa yang Aeng ran sembunyikan di dalam laci, namun dia tak menanyakannya pada Aeng ran, dia hanya melihat ke arah laci saja. 

Joo Ran lalu berkata maksud kedatangannya, dia datang menemui Aeng Ran untuk mengungkapkan rasa herannya pada Bo Kyung. Dia merasa pasti ada sesuatu yang salah yang keluarga Bo Kyung sembunyikan karena mereka begitu terburu2 menunangkannya dengan Do Jin. Mendengar itu, Aeng ran hanya berpikir kalau Joo Ran pasti iri dan takut dengan kekuasaan yang nantinya akan di dapat Do Jin jika menjadi menanti Samwon Retail. Jadi diapun meminta  Joo Ran untuk menjaga mulutnya agar tak mengatakan sesuatu yang tak berguna. Agar Joo Ran cepat pergi dari kamarnya, dia pun mengingatkannya kalau sebentar lagi tae San pulang, jadi Joo Ran harus secepatnya ke kamar Da Sim. 



Won Jae, Joo Hee dan Do Jin pulang bersama. Mereka pulang tanpa Tae San, saat Aeng ran bertanya dimana Tae San, Won Jae menjawab kalau Tae San sedang menemui Da Sim. Aeng Ran pun seperti tak mempermasalahkannya, karena dia kemudian langsung beralih pada Joo Hee dan bertanya apakah Woo Seok sudah mulai bekerja di kantor pusat hari ini. 

“Sepertinya kau cukup tertarik dengan situasi di kantor.” Jawab Joo Hee sinis.

“Jika anggota keluarga Ma tidak tertarik dengannya, itu pasti bohong, benarkan?” tanya Aeng ran dan Won Jae pun membenarkannya. Won Jae malah secara blak2an membahas tentang rumor yang mengatakan kalau Joo Hee akan menikah dengan Woo Seok. Joo hee hanya diam saja tak menjawab hingga membuat Aeng ran berkata kalau hal itu bukanlah hal yang mudah karena mereka tak akan pernah tahu bagaimana perjalanan kehidupan ini. Mendengar semua itu, Joo Hee hanya menghela nafas dan pergi.

Aeng ran lalu meminta Do Jin untuk bicara berdua dengannya namun dengan wajah malas Do Jin menolak. Dia bahkan meminta ibunya untuk tidak mengganggunya hari ini. Melihat respon Do Jin yang seperti itu padanya, tentu saja membuat Aeng ran bertanya-tanya.


Joo Ran baru selesai memandikan ibunya dan setelah memberi bedak di wajah sang ibu, Joo Ran berkata, “Kau senang kan karena anak tertuamu ini memandikanmu?” sambil mengusap2 tangan Da Sim.

“Kau ini siapa, nona?” tanya Da Sim dan menarik tangannya. “Kenapa kau selalu memanggilku “ibu”?”

“Ibu, kenapa ibu bicara padaku seperti itu? Aku anak tertuamu, Joo Ran.” Ucap Joo Ran yang saat itu tak menyadari kalau Tae San sudah datang dan mendengarkan pembicaraan mereka.

“Kau pikir aku bodoh? Apa kau tahu berapa usia Joo Ran? Kau sendiri sudah seperti seorang ibu, tapi memanggilku ibu.” Teriak Da Sim.

“Berapa usia Joo Ran?”

“Putriku? Dia akan berulang tahun bulan ini, jadi... sekarang usianya 5 tahun.”


“Lima tahun?” ucap Joo Ran dengan mata berkaca-kaca. “Ibuku kembali ke 40 tahun yang lalu dengan mesin waktu. Kau pasti sangat bahagia kan bu, 40 tahun yang lalu. Hubunganmu dengan ayah baik2 saja dan tidak ada si srigala putih itu. Do Hyun, Joo Hee dan kita semua bahagia kan?” ucap Joo Ra dan menangis. “Ibu... aku juga ingin kembali ke masa itu. bisakah ibu mengajakku kesana?” pinta Joo Ran dan menagis. Tepat di saat itu dia baru sadar kalau tae San sudah berada di dekat mereka. 

Tae San menghampiri Joo Ran yang sedang berusaha menutupi kesedihannya. Dia berkata kalau Joo Ran pasti sangat merasa tertekan karena ibunya sendiri tak mengingatnya. Tae San lalu mendekati Da Sim dan memberitahunya kalau wanita yang ada di dekat mereka itu adalah Joo Ran, putri pertama mereka. Melihat ayahnya membela dirinya, Joo Ran menangis lagi dan langsung memeluk sang ayah. 


“Ayah... kemarin sepertinya aku sudah keterlaluan. Maafkan aku, ayah. Aku benar2 minta maaf.” Ucap Joo Ran pada ayahnya.

“Tak ada hal seperti itu antara ayah dan anak.” Ucap Tae San.


Joo ran benar2 merasa terharu melihat sikap ayahnya, dia bahkan mengucapkan “sarangheo appa” dan kemudian  memeluk ayah ibunya .

Euuum... walau Tae San dan Joo Ran di sini adalah karakter yang jahat, tapi si penulis tetap memperlihatkan rasa peduli mereka terhadap keluarganya sendiri. Aku suka scene ini.


Saat sedang sendirian di kamarnya, Do Jin teringat kembali dengan Mi O. Dia marah, karena Mi O mengatakan kalau dia benar2 menggugurkan anak mereka demi uang.  Tepat di saat itu Aeng ran muncul dan mengajak Do Jin pergi membeli baju untuk Bo Kyung. Mendengar ibunya yang selalu membicarakan tentang Bo Kyung, Do Jin pun menjadi kesal dan memilih pergi. Do Jin pergi dengan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.


Wol Han dan Poong Geum sampai di villa yang akan mereka tempati. Itu adalah villa milik keluarga Ma. Agar tak diadukan oleh si penjaga villa, Wol Han pun memberinya amplop berisi uang. 



Poong Geum terkagum-kagum saat melihat kamar mandi  yang sudah Wol han persiapkan untuknya. Kamar mandinya sudah dipenuhi dengan bunga dan lilin dimana-mana. Wol han berkata kalau malam ini adalah malam pertama mereka, jadi diapun harus mempersiapkan semuanya dengan sempurna. Tenyata bukan hanya Wol Han yang sudah mempersiapkan semuanya, Poong Geum pun juga sudah mempersiapkan dirinya, dia membawa gaun malamnya yang terlihat  begitu seksi. 

Wol han bergumam pada dirinya sendiri, kalau malam inilah kesempatan untuknya mendapatkan Poong Geum, wanita kaya pemilik sebuah gedung. Dia melakukan semua itu agar dapat menjadi orang kaya dan terlepas dari hinaan keluarga Ma. Tak lama kemudian Poong Geum muncul dengan gaun malamnya. 



Wol Han kemudian mengeluarkan sebuah kotak yang didalamnya berisi cincin yang sangat indah. Tentu saja Poong geum senang mendapatkan cincin itu karena dia mengira cincin itu adalah cincin berlian 5 karat. Dengan cincin itu, Wol Han melamar Poong Geum. Di lamar dengan begitu romantisnya dan dengan cincin berlian, Poong Geum pun tak menolak. 



Tepat di saat Wol Han hendak mencium Poong Geum, mereka sama2 terkejut karena mendengar suara klakson mobil. Yang datang adalah Ma Do Jin yang asli. Wol Han berkata pada Poong Geum kalau do Jin adalah supir pribadi ibunya yang diperintahkan untuk membuntuti diriny a untuk mencari tahu seperti apa wanita yang dia kencani. Tak ingin Wol Han mendapat masalah, Poong Geum pun bersedia ikut pergi tanpa bertanya-tanya lagi. 


Karena sudah di bayar, si penjaga villa berusaha menahan Do Jin di depan villa, dan kesempatan itu di gunakan Wol Han dan Poong Geum untuk pergi secara diam-diam. 


Soo In mabuk berat, dalam perjalanan pulang dia berkata kalau dia ingin sekali menjadi orang yang sukses dan dia sangat yakin, dia bisa melakukan semua itu. 

“Aku akan menjadi pembuat roti yang sukses. Agar orang-orang yang meremehkanku atau yang tidak memperlakukanku sebagai manusia.... bang! Bang! Bang! Aku akan dengan mudah menjatuhkan mereka.” 

“Wow, aku jadi takut.”

“tentu saja.. kau memang harus takut juga.”

“Apa? Aku membelikanmu soju dan mie, tapi kau juga akan menembakku?”

“Baiklah. Kau terkecuali.” Jawab Soo In.

“Terima kasih atas pengecualianmu.”


“Kecuali kau, semua orang di Shinhwa Group akan kujatuhkan. Bang! Bang ! Bang!” ucap Soo In sambil bergaya menembak yang kemudian tiba2 roboh. Woo Seok berusaha membangunkannya namun Soo In tak mau bangun. Jadi mau tak mau Soo In pun harus menggendong Soo In pulang.


Di atas gendongan Woo Seok, Soo In terus mengoceh. Bahkan dia bernyanyi lagu yang sering Young Ok nyanyikan saat berada di kelas memasak dulu. Soo In bahka tak perduli, waktu Woo Seok menyuruhnya diam. Soo In terus bernyanyi sambil menggerakkan tangannya. 



Keesokan paginya, Soo In menemui Bok Nyeo dengan perasaan bersalah karena semalam dia pulang dalam kondisi mabuk. Soo In langsung terkejut saat mengetahui apa yang sudah dia katakan dan lakukan semalam pada Woo Soek. Tentu saja mengetahui apa yang sudah dia lakukan, membuat Soo In malu dan bingung harus bagaimana. 

Bersambung
Legend of Witch ep 12 part 3

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger