Sinopsis Angel Eyes episode 12 part 1. Pada episode
sebelumnya kita melihat Dong Joo melamar Soo Wan dan tentu saja Soo Wan tidak
menolaknya, dia menerima lamaran Dong Joo dengan senang hati. Karena mereka
berdua memang saling mencintai satu sama lain. Pada Dong Joo, Soo Wan juga
berjanji akan menunggunya di rumah setiap hari.
Sinopsis Angel Eyes episode 12 part 1
Dong Joo mengantarkan Soo Wan pulang. Sebelum Soo Wan masuk
ke dalam rumah, Dong Joo memeluknya lagi dan berkata kalau dia ingin bersama
Soo Wan sebentar lagi. Mereka berdua memang tidak bisa terpisahkan lagi. Dari
dalam rumah dr Yoon melihat mereka berdua yang masih berpelukan.
Saat bertemu dengan ayahnya di dalam rumah, Soo Wan berkata
kalau dia sangat bahagia dan dia berterima kasih pada ayahnya yang sudah
merestui hubungannya dengan Dong Joo. Melihat Soo Wan yang begitu bahagianya,
dr Yoon terlihat khawatir, dia khawatir Soo Wan akan sangat terpuruk saat dia
tahu kalau mata yang dia gunakan selama ini adalah mata Jung Hwa.
Soo Wan dan Teddy lagi2 mendapat pasien tanpa wali, jadi
mereka harus datang ke rumah pasien tersebut.
Tapi karena ada mobil yang diparkir di lorong rumah pasien, jadi Teddy
tidak bisa memasukkan mobil ambulannya, karena itu mereka berdua harus berjalan
kaki ke rumah si pasien.
Di dalam rumah si pasien sudah terkapar di lantai. Pada Soo
Wan dan Teddy, si pasien mengeluh jantungnya sakit. Awalnya dia merasakan sakit
perut, namun kemudian jantungnya berdegung kencang dan membuatnya kesakitan.
Setelah di cek, cenyut nadi si pasien mencapai 200. Soo Wan
panic, diapun langsung menyuruh Teddy mengambil defibrillator di ambulans.
Pasien mengaku kalau dia tidak punya penyakit jantung, namun dia terus mengeluh
kalau jantungnya mau meledak. Saking kesakitannya, pasien itu hampir tak
sadarkan diri.
Soo Wan panic dan langsung menelpon Dong Joo. Setelah
mendengar kondisi pasien dari Soo Wan, Dong Joo berpikir sejenak dan kemudian
menenangkan Soo Wan yang panic.
“Ada yang harus kau lakukan sebelum memindahkan pasien.”
Ucap Dong Joo.
“Apa yang harus aku lakukan?” tanya SOo Wan.
“Tanpa riwayat penyakit jantung, tapi mengeluh sakit perut.
Denyut nadinya mencapai 200 kan? Berapa umurnya?”
“Wanita 20 tahunan.”
“Kurasa itu PSVT. Kita harus menurunkan denyut nadinya. Apakah
kau tahu bagaimana melakukan pijatan karotis? Coba itu dulu.” Pinta Dong Joo
dan Soo Wan langsung melakukanya.
[PSVT (Paroxysmal Supraventricular Takikardia ) =>
ketidakteraturan detak jantung.]
[Pijat arteri karotis di leher akan melambatkan denyut nadi]
Setelah Soo Wan memijat leher pasien beberapa kali, pasien
mulai sadar dan bisa bernafas dengan normal kembali.
Sepulangnya mengantarkan pasien ke rumah sakit, Soo Wan
langsung menemui Dong Joo di ruangannya dan memeluknya dari belakang.
“Terima kasih…. Kupikir tadi aku akan kehilangan pasienku.
Aku seperti orang bodooh. Aku takut akan kehilangan pasien. Tapi ketika aku
mendengar suaramu, aku menjadi yakin. Aku tahu kau akan menyelamatkanku.” Ucap
Soo Wan dengan sedih.
Dong Joo berbalik dan meraih tangan SOo Wan, “Syukurlah…
karena kau membutuhkan aku seperti ini.” Ucap Dong Joo dan hendak mencium Soo
Wan. Namun niat itu langsung diurungkan saat mereka mendengar suara Teddy yang
bercerita pada kedua atasannya tentang penyelamatan pasien yang baru saja dia
lakukan.
Dong Joo dan Soo Wan tertawa menyadari kalau mereka seperti
anak kecil yang diam-diam pacaran. Dong Joo tak nyaman jika harus seperti itu,
diapun berkata kalau dia akan mengatakan pada semuanya kalau mereka berdua
pacaran.
Saat akan pulang kerja, Teddy mendapat SMS dari Elle yang
mengajaknya bertemu. Teddy pun langsung menemuinya. Elle mengajak bertemu untuk
bertanya pada Teddy apa Jin Mo dan ayahnya masih belum mau berbicara satu sama
lain. Teddy mengiyakannya. Mendengar itu, Elle langsung berkata kalau mereka
harus mendamaikan ayah dan anak itu.
Min Soo sampai di kantornya, betapa kesalnya dia saat
melihat barang2nya sudah dikemasi ke dalam kardus. Oleh Inspektur licik, dia
dipindahkan ke bagian lalu lintas, semua itu dimaksudkan agar Min Soo tak lagi
melakukan penyelidikan atas kasus Jung Hwa.
Malam harinya, Tae Seob mentraktir anggotanya kentang rebus.
Woon Chan protes, karena seharusnya untuk acara kantor, Tae Seob membelikan
mereka sup iga atau daging barbeque bukannya kentang rebus. Tae Seob menjawab
kalau kentang rebus masih bernilai paling tidak makanan ini cocok untuk citra
PNS, ucapan Tae Seob di iyakan oleh Dong Joo yang juga menyukai kentang rebus.
Direstoran lain, kita melihat inspektur licik sedang
mentraktir Woo Chul makan. Dia menawari Woo Chul pekerjaan sebagai penjaga
keamanan rumah jompo di pegunungan dengan udara segar. Woo Chul menerima
tawaran itu, namun dia akan mengambilnya 3 bulan kemudian.
“Hei, ini kesempatan terakhirmu. Jangan lagi mengurusi
insiden tabrak lari yang dulu. Pergi sajalah.” Tawar inspektur licik. Mendengar
itu Woo Chul langsung bertanya, inspektur tahu dari mana kalau dirinya sedang
menyelidiki kasus tersebut.
“Kau pikir aku tak tahu, apa yang kau lakukan bersama Cha
Min Soo?” jawab Inspektur.
“Kau memang kompeten. Kau member perhatian kepada juniormu.”
Ucap Woo Chul dan kemudian lebih memilih memakan daging yang sudah dipanggang.
Dr Choi sengaja menunggu di depan rumah Dong Joo untuk
memberikannya berkas-berkas tentang Jung HWa. Namun langkahnya langsung
terhenti saat dia melihat Dong Joo sedang bersama Soo Wan.
Dong Joo dan Soo Wan masuk rumah sambil bergandengan tangan,
bahkan Dong Joo tak mau melepaskan tangan SOo Wan walau mereka sudah berada di
dalam rumah. Dong Joo berkata kalau dia akan mengatakan pada anggota tim-nya
tentang hubungan mereka berdua. Semua itu Dong Joo lakukan agar mereka bisa
bebas berpegangan tangan seperti yang sedang mereka lakukan sekarang. Soo Wan
melarang Dong Joo, karena takut mereka berdua nanti akan dikucilkan oleh
mereka. Namun Dong Joo tetap pada keputusannya.
“Jika aku bisa, aku
akan memasang stiker di dahimu dengan tulisan: ‘Milik Park Dong Joo.’ Mengapa
aku tak bisa memegang tanganmu di depan umum? Aku akan memberitahu mereka.”
“tidak boleh.”
“Aku sudah memutuskan. Hari H-nya adalah di rapat kantor
berikutnya. Aku akan memberitahukannya”
“Aku tidak akan bekerja.” Ucap Soo Wan namun Dong Joo tidak
perduli.
Woon Chan masuk kantor, namun tidak ada satupun dari mereka
yang menanggapinya. Tepat di saat itu alarm berbunyi dan semua tim langsung
berlari keluar. Woon Chan yang masih merasa penasaran dengan apa yang terjadi,
ikut-ikutan keluar.
Betapa terkejutnya Woon Chan saat melihat Jin Mo dan
teman-teman sekelasnya berikut dengan wali kelasnya sudah berada di depan
kantor pemadam kebakaran. Wali kelas bertanya pada anak-anak, “dimana kita
sekarang?”
“Di stasiun pemadam kebakaran.” Jawab anak-anak kompak.
“Siapa pemimpin tim paramedis?” tanya wali kelas lagi.
“Ayahnya Jin Mo!” teriak anak-anak. Jin Mo tersenyum bangga
pada ayahnya.
“Mari kira memanggilnya bersama-sama.” Ajak wali kelas.
“Ayahnya Jin Mo!” teriak anak-anak.
“Jin Mo-a…” panggil Woon Chan.
“Ayah!” ucap Jin Mo dengan senang.
Elle muncul namun hanya Teddy yang melihatnya. Mereka
sama-sama member isyarat pertanda kalau rencana mereka berhasil.
Semua tim 119 mengajari dan memberitahu tentang bagaimana
mereka melakukan pekerjaan mereka pada anak-anak. Setelah semuanya selesai
mereka pun berfoto bersama. Sebelum kembali ke sekolahnya, Jin Mo berlari
kearah ayahnya.
“Aku sudah membuat kesalahan. Maafkan aku ayah. AKu tidak
akan marah lagi.” Ucap Jin Mo.
“Tidak apa-apa. Ini salahku. Maafkan aku. Aku tidak akan
melakukannya lagi.” Jawab Woon Chan dan langsung mencium anaknya.
Semua anak-anak sudah pergi dan dengan cepat Woon Chan
menangkap Teddy. Dengan polosnya, Teddy bertanya apa dia sudah membuat kacau
lagi.
“Hei, siapa yang menyuruhmu membuatku terharu seperti ini?”
tanya Woon Chun kesal.
“Aku tidak melakukan apa2. Orang lain yang harusnya
mendapatkan pujian.” Jawab Teddy.
Kita beralih pada Dong Joo dan Soo Wan yang sedang
membicarakan tentang anak-anak yang nakal namun mereka begitu lucu dan berisik
hingga membuat hati senang. Dong Joo lalu bercerita tentang pertama kali dia
sampai ke korea dan melihat SOo Wan dan Jin Mo. Dulu dia mengira kalau SOo Wan
adalah ibunya Jin Mo. Dan hati Dong Joo langsung hancur mengetahuinya.
“Kapan kau mengetahui kalau dia bukan anakku?” tanya SOo
Wan.
“Ketika akau mendengar Jin Mo dan ayahnya mengatakan kalau
kau lebih jelek dari ibunya.” Jawab Dong Joo dan mereka berdua tertawa.
Dong Joo lalu menatap Soo Wan serius dan berkata kalau dia
berjanji akan menjadi ayah yang baik. Soo Wan juga berjanji kalau dia akan
menjadi ibu yang baik.
“Aku ingin menjadi ibu seperti Jung Hwa.” Tambah Soo Wan.
“Kau bisa meniru dia dalam segala hal… kecuali satu. Mari
kita hidup dengan anak2 kita, untuk waktu yang sangat lama. “
“Baik. Mari kita lakukan bersama.” Jawab Soo Wan.
Saat tengah bersiap2 pulang, Woon Chan mendapat pesan dari
Jin Mo. Jin Mo mengirim foto saat mereka berfoto bersama, dia juga berkata
kalau ayahnya yang terbaik. Woon Chan
sangat senang, diapun mengajak Teddy makan malam bersama. Karena semua itu
adalah ide Elle, Teddy pun meminta Woon Chan mengajak Elle untuk ikut serta.
Jin Mo sudah tidur dipangkuan Woon Chan, sedangkan Elle
sudah mabuk berat. Elle terus mengoceh tentang perasaannya yang selalu
ditinggal ayahnya bekerja saat dia masih kecil. Semua itulah yang membuat dia
mengetahui apa yang dirasakan Jin Mo. Setelah banyak minum dan mengoceh, Elle
pingsan. Mendengar apa yang Elle ucapkan, Woon Chan bisa mengerti karena ketika
ayah Dong Joo meninggal, saat itu Elle masih sangat kecil dan Elle masih sangat
dipengaruhi oleh semua itu.
Saat akan pulang, Teddy berusaha sekuat tenaga untuk
menggendong Elle, namun dia tak kuat hingga akhirnya Elle digendong oleh Woon
Chan dan Teddy menggendong Jin Mo. Teddy tak terima Elle digendong Woon Chan,
tapi dia tak bisa berbuat apa2 karena dia tak kuat menggendong Elle.
Di gendongan Woon Chan, Elle berucap “Aku mencintaimu… ayah…
aku sangat mencintaimu.”
Dong Joo sedang menunggu Soo Wan di luar kantor saat dr Choi
menelpon dan mengajaknya bertemu. Karena
dr Choi berkata kalau dia akan mengatakan hal yang penting, Dong Joo pun
langsung menemuinya dan sebelumnya dia mengirim SMS pada Soo Wan kalau dia tak
bisa mengantarkan SOo Wan pulang malam ini.
Dr Choi berkata pada Dong Joo, kalau apa yang dr Yoon
lakukan selama ini padanya, hanyalah untuk menutupi kesalahannya. Agar Dong Joo
percaya pada kata2nya. Dr Choi menyerahkan catatan Jung HWa saat dia berada di
rumah sakit.
“Sebagai seorang dokter, kau akan tahu dengan melihat
catatan medisnya. Operasinya berjalan lancar. Jika dia pulih setelah itu, ibumu
masih hidup.”
“Apa yang kau bicarakan.”
“Direktur Yoon tahu…. Kalau Yoo Jung HWa ingin menyumbangkan
kornea matanya sebelum operasi. Jika Yoo Jung Hwa meninggal, ia tahu betul,
kalau putrinya ada di urutan pertama sebagai penerima donor. Aku bergegas
datang karena penggilan darurat. Tapi bukannya menyelamatkan pasien… direktur Yoon malah membuka masker
oksigennya. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.”
“Jangan berbohong. Kau tiba2 muncul dan menceritakan ini.
Apakah kau pikir aku akan percaya
padamu?”
“Aku yakin kau tidak menginginkan ini. Aku mengerti. Karena
dia seperti seorang ayah bagimu.”
“Dr Choi Jin Sang.” Ucap Dong Joo mulai kesal.
“Sulit untuk mempercayai kebenaran, ketika kebenaran itu
menyakitkan. Jika kau ingin mengetahui semuanya, hubungi aku kapan saja.” Ucap
dr Choi dan pergi.
Dong Joo benar2 dalam kebingungan dan kemarahan. Dia tidak
tahu mana yang benar dan harus memperayai siapa?
Soo Wan berjalan pulang sendiri. Dia sangat senang saat
melihat cincin pemberian Dong Joo. Di salah satu butik dia juga melihat gaun
pengantin yang sangat cantik. Soo Wan terlihat sangat bahagia membayangkan
dirinya menikah.
Di sisi lain kita melihat Dong Joo yang berjalan dengan
lemas. Dia benar2 dalam kebingungan setelah mendengar ucapan dr Choi. Semua itu
membuatnya teringat pada saat dr Yoon begitu berusaha mengembalikan denyut
jantung Jung Hwa.
Di kamarnya, Dong Joo membuka catatan Jung Jwa dan apa yang
dr CHoi katakana sesuai dengan catatan itu. Untuk membuktikan kebenarannya,
Dong Joo menemui dr Choi Jung Shik yang saat iitu menjadi asisten kedua saat
operasi Jung Hwa. Saat Dong Joo bertanya apa Jung Shik mengingat sesuatu yang
khusus saat itu, Jung SHik menjawab kalau operasi berjalan baik ketika itu,
namun kemudian mereka bergegas masuk ruangan Jung Hwa karena panggilan darurat.
Dan saat mereka tiba disana, dr Yoon sudah berada di dalam ruangan, dia sedang
melakukan CPR. Jung Shik menambahkan kalau ketika itu dr Yoon terlihat gelisah.
Dong Joo jadi percaya pada apa yang dr Choi katakan setelah
mendengar penjelasan dari Jung SHik. Euuum… apakah Dong Joo akan membenci dr
Yoon? Dan bagaimana hubungan Dong Joo dan Soo Wan nanti. Buat yang penasaran
tunggu kelanjutan sinopsisnya nanti malam yah.
bersambung
Sinopsis ange eyes ep 12 part 2