logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Blood Episode 9 Part 3


Hye Ri menemui Jae Wook dan melaporkan kondisi pasien yang ada di bangsal 21A. Dia berkata kalau tahap pertama yang mereka rencanakan sudah tercapai, pasien mengalami gejala tinnitus dan hipersensitif pada cahaya. Jae Wook menambahkan kalau hal itu akan berlangsung selama seminggu. Mereka berdua terlihat senang akan hal itu. 


Di rumah Ri Ta merasa kesakitan, dia menelpon Soo Eun dan mengatakan kalau obat yang diberikan Soo Eun tak memberikan efek apa2 padanya. Soo Eun pun jadi panik karena Ri Ta mengatakan kalau dia serasa akan mati. Dia pun berkata akan meresepkan obat baru untuk Ri Ta. Namun tepat di saat itu, dia mendapat telepon dari Ji Tae yang sepetinya sedang membutuhkan bantuannya.


Agar Ketua Yoo percaya pada apa yang tim pengembangan obat kerjakan, jadi Jae Wook pun mengajaknya masuk ke lab dan menunjukkan obat yang akan mereka buat. 

“Apa yang anda lihat adalah sebuah tumor dari tahap kanker, diterpai menggunakan reagen. Setelah pengobatan... tumor ini ternetralisasi tujuh kali lebih cepat dibandingkan dengan kemoterapi. Anda bahkan bisa melihatnya dengan mata telanjang.” Ucap Jae Wook memberi penjelasan atas apa yang Ketua Yoo lihat di mikroskop. Tentu saja Ketua Yoo sangat percaya kalau itu benar2 obat untuk kanker dan tumor, dan hal itu sangat membuatnya senang dan puas. Dia bahkan minta maaf pada Jae Wook karena sudah meragukannya. Karena Ketua Yoo sudah terlihat percaya pada apa yang dia kerjakan, Jae Wook pun meminta sesuatu padaya.
(Euum... ternyata Ketua Yoo tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, dia hanya di janjikan oleh Jae Wook untuk dibuatkan obat tumor yang baru dan efektif... padahal nyatanya, semua pasien di rumah sakit itu akan di jadikan vampire)


Ri Ta masih merasa kesakitan saat dia menunggu kedatangan Soo Eun. Tepat disaat itu Soo Eun menelpon untuk memberitahu Ri Ta kalau dia tak bisa datang jadi dia mengirim Ji Sang untuk merawat Ri Ta dan membawakan obatnya. Tentu saja Ri Ta tak senang dengan kedatangan Ji sang, karena Ji Sang lah yang membuatnya sakit seperti sekarang. Tak mau dirawat oleh Ji Sang, Ri Ta pun mengaku kalau dia sudah baik2 saja, jadi Ji Sang sudah boleh pulang. Namun Ji Sang tak mau, dia malah menyerobot masuk ke dalam rumah Ri Ta  dengan alasan kalau dia harus mengukur suhu tubuh Ri Ta terlebih dulu. 

Tak ingin Ji Sang berlama2 di rumahnya, Ri Ta pun menyuruh Ji Sang mengobatinya di ruang tamu saja, tapi Ji Sang menyuruhnya pindah ke kamar. Ri Ta menolak karena dia ingin Ji Sang mengukur suhu tubuhnya saja setelah itu pergi. Penolakan Ri ta itu membuat  Ji Sang bertanya apa Ri Ta mau dia  gendong  ke kamar kalau dia tak mau jalan sendiri, dengan cepat Ri Ta pun menjawab tidak.



Ri Ta sudah berbaring di kamar dan di pasang infus serta di beri suntikan obat. Dia kemudian memberitahu Ji Sang kalau dia sakit karena dia merasa marah.  Dengan lembut Ji Sang kemudian memegang kening Ri Ta.

“Kenapa kau memeriksa suhu tubuh dari dahiku ?” tanya Ri Ta.

“Aku tidak bermaksud mengecek suhu tubuhmu. Aku mendinginkanmu. Kau tahu kan kalau tanganku sedingin balok es.”

“Ak tahu. Seluruh tubuhmu seperti balok es. Tanganmu seperti balok es, begitupun hatimu. Beberapa hari ini aku takut padamu, manager... aku sangat takut padamu.” Ucap Ri Ta dan kemudian menurunkan tangan Ji Sang dari keningnya. “karena aku mabuk... tidak.... karena aku berada di bawah pengaruh iobat-obatan, biarkan aku bertanya padamu tentang suatu hal.”

“Apa?”

“Apa kau sungguh bertransformasi? Seperti saat kau menyelamatkan pasien Gong Ja Bok?” tanya Ri Ta dan Ji Sang terkejut mendengarnya. “Aku melihat semua itu. semuanya... tapi ini sungguh... tidak seperti cidera yang sembuh sendiri di depan mataku sebelumnya.... tidak juga seperti grafik komputer atau semacamnya... seperti seorang yang....” belum selesai Ri Ta berkaata kita langsung dialihkan pada Jae Wook.



Jae Wook menyuruh anak buahnya untuk membunuh dr Lee, dokter yang memeriksa Ja Bok. Tepat disaat dr Lee baru sampai di parkiran, anak buah Jae Wook langsung beraksi untuk membunuhnya. Ya... tentu saja dia bisa dengan mudah membunuh dr Lee.... dia melempar dr Lee dari tempat parkiran.


Kembali lagi ke kamar Ri Ta, dimana Ji Sang bertanya kenapa Ri Ta pura2 tidak tahu, setelah melihatnya berubah. Ri ta menjawab karena  dia ketakutan, dia takut Ji Sang menghisap darahnya. 

“Kenapa aku harus meminum darahmu... apa aku monster?” ucap Ji Sang.

“Lalu apa sebenarnya kau ini, Manajer? Apa kau memiliki kemampuan supranatural atau sejenisnya?” tanya Ri Ta besar

“Apa kau hantu penunggu hutan atau semacamnya?” tanya Ri Ta kecil (flashback )

“Um..’Kurasa kau bisa menyebutnya begitu.”jawab Ji Sang besar dan Ji Sang kecil.

“Bukankah makhluk supranatural terlalu ambigu?” tanya Ri Ta kecil.

“Ada hantu yang ambigu juga di dunia ini.” Jawab Ji Sang kecil.

“Ada makhluk supranatural yang ambigu juga di dunia ini.” Jawab Ji Sang besar.

“Ah... apa-apaan ini? Apa ini de ja vu? Ini aneh.” Keluh Ri Ta yang kemudian bertanya sejak kapan Ji Sang seperti itu. 

Ji Sang menjawab kalau dia sudah seperti itu sejak lahir, “Jadi... aku tinggal di hutan dimana tak ada orang lain yang tinggal. Ibuku dan aku, hanya kami berdua.”

“Hutan?”

“aku sangat nyaman disana. Sekalipun aku selalu sendirian. Aku hidup disana dengan nyaman. Sampai suatu hari, seorang gadis muncul entah darimana. Da terlihat seperti hendak pergi ketaman hiburan, bukannya hutan. Baju dan topi berwarna pink... dan rok bermotif bunga. Dia berjalan terlalu masuk ke dalam hutan dan tersesat. Saat tersesat itu, dia berlari hingga akhirnya bertemu sekawanan anjing liar dan hampir mendapatkan masalah. Untungnya, aku ada di dekat sana dan menyelamatkannya. Dan.... aku mengusap cideranya... saat itu, aku benar2 ingin menyelamatkannya. Sekalipun aku sangat takut.” Cerita Ji Sang.


“Ini pasti sebuah mimpi kan?” tanya Ri Ta terkejut dengan apa yang dia dengar. “Semua yang kau katakan padaku sekarang... aku sungguh berharp ini bukanlah mimpi. Artinya..... sekarang, akhirnya aku bertemu anak laki2 yang telah menyelamatkanku. Sekali saja dalam hidupku. Aku ingin bertemu dengannya. Anak laki2 itu.... “ ucap Ri Ta dengan mata berkaca-kaca dan tertidur.... dia tidur karena pengaruh obat yang di suntikkan padanya. Saat Ri Ta tidur, dengan lembut Ji Sang membelai rambutnya.




Ji Tae masih terus meneliti dan mempelajari catatan ayahnya. Di rumah, Hyun Woo sedang melacak informasi-informasi yang sedang di akses di komputer rumah sakit. Dan akhirnya dia menemukan gambar yang sedang terpampang di komputer Ji Tae. 

(euuum... baru tahu saya... ternyata kemaren2 Hyun Woo bisa tahu gambar yang sedang Soo Eun lihat.... bukan dari web atau situs, melainkan dengan cara menyadap sistem PC-nya)


Ri Ta terbangun dan kaget saat melihat Ji Sang masih berada di sampingnya. Pagi ini, Ri Ta sudah sembuh karena bibirnya sudah merah (adeuuuy... mana ada sih orang bangun tidur dengan make-up on... drama ini kadang ngada2 banget yah.... di Go Hye Sun kenapa harus kayak gitu sih... knp gak dibikin natural aja... walau dia udah sembuh... masak pake lipstik semerah itu )

Ri Ta lalu teringat pada obrolannya tadi malam, namun karena Ji Sang diam saja, jadi dia merasa hal itu hanyalah mimpi. 

“Jika kau mencoba untuk mengingatnya, ingatlah dengan benar.”

“Apa?” tanya Ri Ta tak mengerti karena sebelumnya Ji Sang tak mengiyakan kalau obrolan semalam bukanlah mimpi.


“Apa yang terakhir kali kau katakan padaku? Berapa banyak anjing liar yang kau bilang? Oh benar, sepuluh anjing liar. Hanya ada 5 anjing liar disana. Hanya lima. Dan apa? Aku melompat setinggi 30 meter? Memangnya aku ini apa? Kutu? Itu hanya 5 meter.”

“Manager.” Panggil Ri ta yang akhirnya sadar kalau obrolan semalam bukanlah mimpi. 

“Dan pada akhirnya.... aku mengatakan kau cantik? Men.... dan aku menciummu? Cium apanya. Kenapa aku harus menciummu?”

“Ini bukan mimpi kan? Ini nyata kan?” tanya Ri Ta dan Ji Sang pun mendekatkan wajahnya. 

“Ini bukan mimpi, kenapa kau menjatuhkan kehormatanku?”


“Ini nyata... ini sungguhan?” tanya Ri Ta dan Ji Sang menjawabnya dengan senyuman. Perlahan Ri Ta menyentuh wajah Ji Sang dan melihatnya dalam2 sehingga membuat Ji Sang tak nyaman. Tepat di saat itu Soo Eun muncul dan melihat apa yang Ri Ta lakukan. 



Soo Eun terkejut dan langsung berlari keluar setelah mengatakan, “Nikmati pagimu dan aku akan menemuimu di rumah sakit!”


Ri Ta berusaha menjelaskan kalau dia tidak melakukan apapun seperti yang Soo Eun pikirkan.... wkwkkwk.... lagian posisinya kayak Ri Ta mau nyium Ji Sang. Setelah hanya berdua mereka pun tersenyum.


Ji Sang dan Ri Ta berangkat ke rumah sakit bersama. Di perjalan menuju ruma sakit, Ri Ta berkata kalau sudah saatnya Ji Sang melepas plesternya, karena tak banyak  seorang pun yang tahu tentang luka Ji Sang. Ji Sang menjawab kalau Soo Eun sudah melihat jahitan luka palsunya itu. 

“Aku akan mengurusnya. Dia tidak akan mengatakan apa-apa.” Ucap Ri Ta yang kemudian bergumam kalau Ji Sang masih sama seperti saat dia kecil. 

Sampai di rumah sakit, mereka mendapat pengumuman kalau mulai hari ini tidak ada seorang staff pun yang dapat meminta diadakan rapat. Komunikasi mengenai saran perawatan antar dokter harus dilakukan secara pribadi. Pengumuman itu di keluarkan langsung oleh Ketua Yoo dan sepertinya itu semua adalah permintaan Jae Wook. 


Ji Tae muncul diantara Ji Sang dan Ri Ta dengan berkata kalau rencana yang hendak mereka lakukan dengan mengadakan rapat akhirnya tak bisa di lakukan. Pada akhirnya mereka pun kalah. 



Hyun Woo masih di depan komputernya, dia sedang mencari tahu tentang Ji Tae. Dia sepertinya akhirnya mengetahui kalau Ji Tae adalah anak dari Prof Jung hansu ( guru Jae Wook dan kedua orang tua Ji Sang) Setelah mendapat semua data itu, Hyun Woo langsung menghubungi Ji Sang dan menyuruhnya melihat sendiri data2 itu di komputernya. 


Ji Sang pergi kekantornya, sambil melihat data2 di komputer, Hyun Woo yang masih menelponnya menjelaskan kalau Ji Tae adalah anak dari Jung Han Su. Hyun Woo tau siapa Jung Han Su karena dia adalah dokter yang sangat dihormatinya, seorang legenda dalam bidang HPB. Setelah Hyun Woo membaca-baca artikel lama tentang Jung Han Su, diapun mendapatkan informasi baru dan Hyun Woo menyuruh Ji Sang melihatnya sendiri. Informasi yang Hyun Woo dapatkan adalah foto kebersamaan Jung Han Su bersama Jae Wook dan kedua orang tua Ji Sang.


Di kantornya, Jae Wook menikmati minumannya sambil tersenyum senang dan puas. Sepertinya gambar2 yang di posting berikut artikelnya itu adalah  postingan Jae Wook. Agar Ji Sang mengetahui apa yang sebenarnya dan siapa Ji tae itu.

Bersambung
Sinopsis blood ep 10 dari ratna ( partner baru )

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

Tetep ya Ji Sang mempermasalahkan jumlah hewan, lompatan dan yang dikira Ri Ta nyium :p

Balas

insert song yg di scane ri ta sama ji sang pas di mobil apa ya ?

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger