logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Doctor Stranger Episode 20 Part 1

Sinopsis Doctor Stranger episode 20 part 1. Pada episode sebelumnya diceritakan bahwa kondisi presiden semakin memburuk, sehingga operasinya pun langsung dilaksanakan saat itu juga. Setelah melakukan operasi, PM Jang Seok Joo diberitahu oleh Tae Sool kalau Presiden masih dalam keadaan kritis. Seok Joo pun mempercayainya. Tanpa curiga sedikitpun, Seok Joo langsung mengeluarkan umpatannya pada presiden dan rencananya  menyingkirkan presiden.

Sinopsis Doctor Stranger episode 18




Sinopsis Doctor Stranger episode 20 part 1


“Kau harus menhancurkan yang lemah, saat kau ada kesempatan dan saat kau masih kuat, itulah hukum alam dan rencana hidup!” ucap Seok joo dan tertawa. “Tapi, dia jelas tidak tahu itu. Ketidaktahuannya itu membuat dia jadi begini sekarang. Hei, bodoh. Kau harusnya sudah memecatku, Saat kau tahu tentang kasus penyuapanku. Selama pemilihan itu, kau pikir aku akan menurut dan melakukan yang disuruh padaku. JIka aku di pertahankan olehmu? Tidak mungkin…..” Seok Joo lalu mendekatkan dirinya pada presiden. “kita akan… segera mengadakan pemilu… kau harus tetap istirahat sampai saat itu tiba… aku akan mensukseskan pertemuan tingkat tinggi, dengan Korea Utara dan membuat warga bodoh kita terkesan. Lalu….. aku akan membuatmu tidur selama-lamanya. Kau mengertikan?”

Tepat di saat itu, Presiden membuka matanya dan tentu saja itu langsung membuat Seok Joo terperangah. Tak lama kemudian, Hoon dan Jae Hee muncul bersama pengawal presiden. Melihat kedatangan mereka berdua, Seok Joo bisa menebak kalau dia sudah dijebak.

Ternyata sebelum operasi, Hoon meminta Jae Hee untuk memanipulasi BIS-nya setelah operasi. Semua itu dilakukan karena pasti Jang Seok Joo nanti akan berpikir kalau semuanya berjalan lancer, dan dia pasti akan langsung mengumpat Presdien. Ternyata apa yang Hoon rencanakan berjalan dengan lancer, Seok Joo benar2 masuk jebakannya.

Dengan bangganya, Seok Joo berkata kalau sekarang di rumah sakit sudah tidak ada lagi pengawal dari Blue House, jadi dia masih tetap akan menang. Seok Joo lalu menyuruh anak buah Tae Sool untuk menyeret Hoon dan Jae Hee pergi. Namun tak ada satupun diantara mereka yang bergerak, bahkan Tae Sool juga ikut diam tak melakukan apa-apa.

“PM Jang….. kau harus berhenti sekarang. Maafkan aku.” Ucap Tae Sool yang akhirnya menyadari kalau ternyata semua anak buahnya sudah berusaha menyerangnya semua.


Sama seperti yang Tae Sool katakana, Presiden juga menyuruh Seok Joo meghentikan semua ambisinya, “Kau tau politikus kan? Hari ini kau bisa jadi teman, tapi besok kau bisa jadi musuh. Kau bisa jadi musuh hari ini, tapi besok bisa jadi teman terbaik.” Mendengar ucapan Presiden itu langsung membuat Hoon dan Jae Hee terkejut, apalagi Presiden  saat presiden berkata kalau Seok Joo mau berhenti sekarang, dia akan merahasiakan semua yang Seok Joo lakukan dan menganggapnya tidak akan pernah terjadi. Bahkan Presiden juga akan tetap membiarkan Seok Joo menjadi Perdana Menteri. Namun dengan syarat,  “kau harus mengatakan…. ‘ya’ aku mengerti….’ya’ akan ku lakukan. Atas semua yang kusuruh.”


Mendengar semua ucapan Presiden tentu saja membuat Hoon marah, dia mencoba mengingatkan presiden kalau PM Seok Joo mencoba membunuhnya. Namun dengan santainya Presiden berkata kalau Hoon tak usah ikut campur dengan urusan antara dirinya dan Seok Joo.


Setelah berpikir sejenak, akhirnya Seok Joo mengiyakan penawaran yang diberikan Presiden. "Aku akan berjanji... perwakilan dari partai-ku akan memathui semua perintahmu. namun... aku punya syarat untuk hal itu." ucap Seok Joo dan melihat ke arah Tae Sool, mengerti apa yang Seok Joo maksud, Presiden langsung berkata kalau Tae Sool akan terus melayani Seok Joo. Seok Joo pun tak mempermasalahkannya, namun dia tetap mempunya satu permintaan lagi pada presiden dan permintaan itu adalah Hoon dan Jae Hee tetap berada di sisinya. Mendengar permintaan itu Presiden langsung menyanggupinya.






Jelas saja Hoon dan Jae Hee langsung protes pada presiden karena sebelumnya presiden sudah berjanji akan menyelamatkan mereka. Tapi Presiden dengan santai menjawab, "aku yakin tidak akan ada masalah." Hoon terpancing emosi sehingga dia harus diseret keluar ruangan oleh penjaga.

Presiden dipindahkan dari rumah sakit Myung Woo dengan penjagaan ketat. Setelah kepergian presiden, Seok Joo menatap sinis pada Seok Joo, "aku yakin kita punya banyak hal untuk dibicarakan kan?" ucap Seok Joo dan pergi. Tanpa Tae Sool sadari kalau diantara pengawalnya ada Jin Soo menyamar. Euuum.. apa yang akan di lakukan Chi Soo. kita lihat nanti?


Ruang operasi dijaga ketat oleh penjaga Perdana Menteri, bahkan dokter2 Myung Woo juga tidak diperbolehkan masuk.  Hoon dan JAe Hee menyesali apa yang sudah mereka rencanakan, mereka menyesal sudah mempercayakan semuanya pada presiden. Mereka tak pernah menyangka presiden akan menipu mereka.

Flashback!!

Pada saat presiden menjelaskan tentang kondisi jantungnya pada Hoon, dia meminta Hoon mengatakan apa yang ingin Hoon sampaikan padanya sebelumnya. Dan saat itulah Hoon memberitahukan semua rencana Seok Joo pada presiden. Dia juga meminta pada presiden untuk menyelamatkan dia, Jae Hee dan Tae Sool. Karena mereka bertiga sudah memutuskan menyerang Seok Joo diam2. Setelah mendengar semuanya, Presidenpun menyanggupi permintaan Hoon.


Kembali pada Hoon dan Jae Hee yang menyadari kalau presiden hanya memanfaatkan mereka untuk menyelamatkan nyawanya saja. Setelah nyawanya selamat, Presiden dengan seenaknya menjerumuskan orang2 yang menyelamatkannya itu ke mulut buaya.

"Maafkan aku Hoon-a... aku sungguh menyesal... seharusnya aku memilih pilihan yang tepat. semua ini terjadi karena aku meraih tangan Cha Jin Soo dan membantunya. Ini dimulai karena keserakahanku yang ingin bertemu denganmu. Aku tidak pernah tahu, masalahnya akan membesar seperti dibakar api, dan berubah menjadi mimpi buruk." sesal Jae Hee.

"Ini bukan salahmu."

"Jika aku bisa kembali. jika kau bisa memutar kembali waktu, aku akan..... menyimpan dirimu saja di hatiku. agar semua ini tidak pernah terjadi."



Hoon meraih tangan Jae Hee dan berkata kalau semua ini belum berakhir. Tepat disaat itu Seok Joo muncul dan langsung bertepuk tangan.

"Jika kejadian ini terulang, berarti tandanya memang takdir. aku yang meminta agar kau dan ayahmu dibunuh 20 tahun yang lalu. Tapi secara kebetulan, kau masih hidup. AKu juga bahkan menyuruh menutup pintu kedutaan untukmu di Hungaria. Secara kebetulan lagi, kau masih hidup." ungkap Seok Joo.


"Jadi kau yang melakukan itu?" tanya Hoon marah.


"Ya, kini aku mulai berpikir aku harus bagaimana denganmu. Ini hanyalah kebetulan. Ini pasti takdir. Takdir? omong kosong. Langit berubah kuning, saat kurasa semua kerja kerasku akan berubah menjadi abu tadi. Ini perasaan yang sama. saat aku kalah dalam pemilu 2 tahun lalu. Sudah lama aku tidak merasa begini. Aku tidak terbiasa merasakan ini. Menurutmu, presiden itu manusia seperti apa dia?  apa menurutmu dia akan melakukan semua yang kau minta padanya? kalian harusnya sudah minta ampun padaku. Lakukan yang kusuruh, dan bantu aku menjadi Presiden. Jadi aku akan mendapat posisi tertinggi yang pernah kudapat. Saat aku jadi yang paling kuat nanti, disaat itulah kalian akan minta ampun padaku. Dan memohon padaku untuk tidak mengambil nyawa  berharga kalian."

Dari kata2 Seok Joo bisa diambil kesimpulan kalau dia tidak akan membiarkan Hoon dan Jae Hee pergi. Dia akan terus menggunakan Hoon dan Jae Hee untuk mencapai posisi presiden. Karena Seok Joo tak leluasa mengungkapkan kemarahannya pada Hoon dan Jae Hee di rumah sakit, jadi dia menyuruh mereka mengikutinya.

Sebelum Seok Joo masuk mobil, dia menyuruh pengawalnya mengurus Hoon dan Jae Hee. Mobil yang membawa Seok Joo tiba2 berhenti setelah memutari taman. Semua orang yang melihatnya bingung, namun tak ada satupun diantara mereka yang mendekati mobil.




Apa yang terjadi? ternyata orang yang menjadi supir mobil Seok Joo itu adalah Jin Soo. Setelah berkata kalau Seok Joo harus mati duluan, Jin Soo langsung menembakkan pistolnya pada Seok Joo.

Melihat cahaya kilatan dari dalam mobil, semua pengawal Seok Joo langsung berlari menuju mobil. Dan saat pintu mobil dibuka, Seok Joo sudah tak sadarkan diri dengan dada penuh darah karena luka tembak.

Hoon ikut menghampiri Seok Joo dan langsung memeriksa keadaannya. Melihat ada orang sekarat di depannya, Hoon secara reflek langsung menyuruh semuanya untuk melakukan pertolongan pada Seok Joo karena Seok Joo masih bernafas.


Tae Sool menelpon presiden dan memberitahunya tentang apa yang terjadi pada Seok Joo. Disisi lain, Hoon sedang sibuk membawa Seok Joo masuk ke dalam ruang operasi.


Chang Yi pergi ke rumah sakit untuk mencari Hoon. Namun bukannya bertemu dengtan Hoon, dia malah bertemu dengan dr Kim. Pada dr kim, Chang Yi dengan sedih bercerita kalau Hoon tidak mengangkat teleponya, selain itu ibunya juga tiba2 menghilang. "Aku haru bagaimana?" tanya CHang Yi hampir menangis.

Melihat Chang Yi seperti itu tentu saja dr Kim jadi tidak tega, dia berusaha menghiburnya dengan berkata "Semuanya akan baik2 saja. aku akan bantu mencari." sebelum pergi mencari dr Kim menyuruh Chang Yi menghubungi Soo Hyun, karena mungkin saja dia tahu dimana Hoon.

Dr Kim bertanya pada Perawat Min tentang keberadaan Hoon, namun dia juga tidak tahu dimana Hoon. Perawat Chun Hee muncul dan berkata kalau ada sesuatu yang aneh di ruang operasi. karena di sana banyak agen 007, selain itu juga para dokter tidak boleh masuk kesana. Jadi pasien yang akan dioperasi harus dipindahkan ke ruang operasi yang baru.




Kita beralih pada Hoon dan JAe Hee. Dimana Jae Hee langsung menahan Hoon membawa Seok Joo masuk ke ruang operasi. Jae Hee meminta Hoon untuk mengurungkan niatnya menolong Seok Joo, karena kalau mereka membiarkan Seok Joo mati, mereka semua akan bisa hidup dengan damai. Namun sayang Hoon tak bisa melakukannya, karena pesan terakhir ayahnya adalah menyuruhnya menjadi seorang dokter, dan seorang dokter tidak boleh membiarkan seorang pasien meninggal.

“Rasakanlah… jantungnya masih berdetak.” Ucap Hoon dan menempelkan tangan Jae Hee di dada Seok Joo. “Persis seperti jantung kita. Sama seperti si kembar, ibunya Jae Chul, ataupun ahjussi. Ini tidak berbeda dari mereka. Kita selamatkan dia Jae Hee. Ku mohon….”

Mendengar permintaan Hoon yang seperti itu, Jae Hee pun tak punya pilihan lain. Dia pun membantu Hoon mempersiapkan operasi untuk Seok Joo.

Saat mereka berdua tengah bersiap2 melakukan operasi, tiba2 Tae Sool  bersama semua penjaga Seok Joo membuka pintu. Melihat pandangan mereka yang aneh, Hoon pun menghampirinya. Tanpa basa basi, Tae Sool berkata kalau Seok Joo meninggal sekarang, Hoon pasti akan bisa langsung bebas.

“Apa maksudmu?” tanya Hoon tak mengerti.


Ternyata Tae Sool bisa berkata seperti itu karena Presiden lah yang memberitahunya. Pada saat dia memberitahu tentang kondisi PM Seok Joo, Presiden dapat menebak kalau Hoon pasti akan menyelamatkannya. Dan jika Hoon benar2 melakukan itu, Presiden mengatakan kalau Hoon bisa menjadi teman mereka. Jadi agar mereka semua selamat,  PM Seok Joo dibiarkan mati.



“Tuanku pernah bilang padaku…. Polisi harus pintar menangkap pencuri, dan dokter juga harus pintar menyembuhkan orang sakit. Aku minta maaf  karena harus memberitahumu kalau akau akan menyelamatkannya.” Hoon kemudian beralih melihat ke Seok Joo yang sudah tak sadarkan diri. “Kau telah banyak melakukan hal yang mengerikan. Tidak ada yang menginginkanmu hidup.”

“Semua tergantung pada kalian. Apa kau tetap akan melanjutkan?” tanya Tae Sool untuk yang terakhir kalinya dan Hoon tetap pada pendiriannya untuk menyelamatkan PM Seok Joo.

Pintu ruang operasi sudah ditutup. Pengawal PM Seok Joo menghampiri Tae Sool dan berkata, “Jika dia bangun, kita semua akan dalam bahaya. Aku akan mengeluarkan Park Hoon dari sana.”

Tae Sool menjawab kalau mereka harus membiarkan apa yang ingin Hoon lakukan karena dia penasaran apa yang akan terjadi setelah PM Seok Joo sadar nanti.

Presiden diberitahu asistennya kalau Hoon benar2 melakukan operasi. Di ruang operasi hanya Hoon dan Jae Hee yang mengoperasi PM Seok Joo. Dengan kemampuannya, Hoon mengetahui dimana saja posisi peluru yang ditembakkan Jin Soo.


Presiden menyaksikan operasi yang dilakukan oleh Hoon dari TV. Asisten Presiden memuji kemampuan Hoon yang bisa melakukan operasi sulit itu sendirian. Dengan bantuan Jae Hee, Hoon berhasil mengeluarkan pelurunya.


Hoon berhasil menyelamatkan PM Seok Joo. Dengan cepat pengawal PM Seok Joo menghampiri Hoon dan Jae Hee yang sedang membawa PM Seok Joo keluar ruangan operasi. Pengawal2 itu pun langsung membawa PM Seok Joo ke dalam ruangan rawat.


“Kau telah menyelamatkan Jang Seok Joo. Saat dia sudah ada di gerbang surga. Sekarang kami punya kembali mempunyai pemimpin yang berambisi. Kami juga akan jadi pengikutnya lagi.” Ucap Tae Sool yang kemudian menyuruh Hoon dan Jae Hee segera pergi sebelum PM Seok Joo sadar dan menyuruh semua anak buahnya menangkap mereka.

Tae Sool memberikan kunci mobil yang sudah dia siapkan di pintu belakang rumah sakit. selain itu, dia juga sudah menyiapkan beberapa uang untu Hoon dan Jae Hee gunakan. Tae Sool menyuruh Hoon pergi sejauh mungkin dari soul dan ketika persiapan untuk mereka keluar dari Korea selesai, Tae Sool berjanji akan menghubungi mereka lagi.

Hoon bertanya tentang ibunya, Tae Sool menjawab kalau Hoon tak perlu mengkhawatirkannya. Dia berjanji akan membawa ibu Hoon ke tempat yang aman. Sebelum mereka berpisah, Tae Sool menjabat tangan Hoon.


Soo Hyun baru selesai melakukan operasi saat dr Kim menelponnya dan mengatakan kalau Chang Yi sedang mencarinya. Merasa ada masalah serius, diapun menyuruh dr Kim untuk menyuruh Chang Yi datang ke kantornya.

Chang Yi memberitahu semua tentang Jae Hee dan Hoon pada Soo Hyun. Tepat disaat itu, dr Kim menelpon dan mengatakan kalau dia melihat Hoon keluar dari pintu belakang.




Kita melihat Hoon dan Jae Hee berlari menyusuri jembatan untuk menuju mobil yang dipersiapkan Tae Sool. Tiba2 seseorang menembak Hoon. Siapa dia? Dia adalah Jin Soo. Hoon berusaha melindungi Jae Hee dari Jin Soo dengan berdiri di depan Jae Hee. Jin Soo yang memang dendam pada Hoon, tanpa basa basi langsung menembakkan pistolnya untuk yang kedua kalinya. Tak mau Hoon terluka, Jae Hee pun langsung membalik posisi dan menjadi perisai untuk Hoon.



Kita beralih pada Soo Hyun dan Chang Yi yang berusaha mencari Hoon dan Jae Hee. Mereka melihat ke arah jembatan dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Jae Hee tergaantung di jembatan. Adegan yang sama seperti saat mereka berada di Hungaria. Chang Yi pun langsung menelpon polisi.

Apa yang akan terjadi pada Jae Hee? Apa Hoon akan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya? Membiarkan Jae Hee terjatuh ke dalam air. Kita tunggu kelanjutan pada sinopsis part selanjutnya.

Bersambung
Doctor Stranger episode 20 part 2


Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

Teteh, ga ada sinopsis film "you're still the one " ya.. Yg lg tayang d K drama.. Penasaran akhir ceritanya pd panjang bgit episodenya

Balas

nice, update lagi donk yang baru baru

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger