logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Legend of Witch Episode 16 Part 1



Bok Nyeo bersama ketiga anak angkatnya pergi ke rumah Keluarga Ma untuk membahas tentang kelakukan Joo Ran yang sudah menuduh Soo In. Karena tak mau orang lain mendengar apa yang terjadi di keluarganya, Tae San pun membiarkan Bok Nyeo dan ketiga anaknya masuk ke dalam rumah. Saat hendak masuk ke dalam rumah, Poong Geum di tahan oleh Wol Han yang penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Karena hubungan mereka yang belum membaik, Poong Geum pun tak mau memberitahu Wol Han. 

Poong Geum masuk ke dalam rumah, karena masih penasaran dengan apa yang terjadi Wol Han pun hendak masuk ke dalam rumah dan menguping pembicaraan mereka. Namun belum sempat dia masuk, Aeng Ran keluar dan memintanya untuk menjaga keluar. Dia menyuruh Wol Han mencegah Do Jin masuk ke rumah, karena dia tak ingin membiarkan Do Jin bertemu dengan Mi O. 


Joo Ran tentu saja shock saat melihat kedatangan Bok Nyeo dan anak-anaknya. Apalagi ayahnya terus menatap marah kearahnya. Karena ingin tahu masalah apa yang sebenarnya terjadi, Tae San pun menyuruh semuanya duduk. Tepat disaat itu Joo Hee muncul dan ikut bergabung dengan mereka. 

Karena sudah malam dan tak mau bertele-tele, Bok Nyeo pun menyuruh Soo In untuk menjelaskan. Saat mendengar Bok Nyeo menyebut Soo In anak, Tae San  langsung tertawa mengejek, apalagi saat tahu kalau mereka semua bertemu  di penjara. 


Soo In lalu membeberkan apa yang di lakukan Joo ran terhadap usahanya. Tentu saja Joo Ran langsung menyangkal, karena Joo Ran terus-terusan menyangkal, Poong Geum pun mengeluarkan bukti kalau apa yang Joo Ran tuduhkan pada Soo In adalah kebohongan belaka. Bukti itu berupa pengakuan dari karyawan Joo Ran yang disuruh pura2 keracunan. 

Melihat video pengakuan karyawan itu, Tae San pun tak bisa berkata2 lagi selain menyalahkan Joo Ran atas apa yang dia lakukan. Pihak Soo In pun berkata kalau mereka datang dan menunjukkan semua itu bukan karena ingin mengancam keluarga Tae San, tapi karena ingin membuat Joo Ran meminta maaf atas apa yang dia lakukan. 

Joo Ran langsung mentah2 menolak meminta maaf.  Namun karena Tae San  tidak mau mendapat masalah dengan pemberitaan Joo Ran, diapun memaksa Joo Ran meminta maaf. Dengan terpaksa Joo Ran pun mengucapkan permintaan maafnya. Setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan, Bok Nyeo dan ketiga putrinya pun pulang.



Tae San langsung memarahi Joo Ran sampai2 melempar bantal padanya. Sambil menangis Joo Ran berkata kalau dia melakukan semua itu karena dia ingin membalas dedam untuk Joo Hee. Namun Tae San tak mentolerir alasannya dan langsung memilih pergi. Joo Hee lalu berkata pada Joo Ran kalau dia tak seharusnya melakukan itu semua. Joo ran terus menangis, jadi Won Jae pun mengajaknya masuk ke kamar. 

Saat hanya berdua saja, Aeng Ran berkata pada Joo Hee kalau Joo Ran ingin membalaskan dendam untuknya karena Joo Ran menyayanginya. Mendengar ucapan itu, Joo Hee malah marah karena dia merasa sedang diejek oleh Aeng ran. 


Saat dalam perjalanan keluar rumah keluarga Ma, Soo In berhenti sejenak saat berada di depan kamar Da Sim. Terlihat rasa rindu di wajah Soo In, namun dia tak mau membuat masalah dengan masuk ke kamar Da Sim. Lagi pula lampu kamar Da Sim sudah mati, jadi Soo In pun menebak kalau Da Sim sudah tidur. Bukan hanya Soo In yang ingin bertemu dengan Da Sim, Bok Nyeo yang notabennya sahabat lamanya juga ingin bertemu dengannya. Poong Geum yang sudah merasa lapar langsung mengajak mereka semua pulang dan makan malam. Tanpa mereka tau, Aeng Ran melihat kepergian mereka.


Di depan gerbang, mereka bertemu lagi dengan Wol Han. Kesempatan itupun di gunakan oleh Poong Geum untuk memberitahu mereka semua kalau Wol Han lah laki2 yang sudah menipu dirinya. Tentu saja Wol Han membela diri dengan mengatakan kalau semua itu terjadi begitu saja tanpa dia rencanakan. Wol Han lalu bertanya pada Soo In tentang alasan dia datang ke rumah keluarga Ma. Namun Poong Geum yang sudah merasa lapar langsung mengajak mereka semua pergi dan jika Wol Han masih merasa penasaran dengan apa yang terjadi, dia menyuruhnya untuk bertanya langsung pada majikannya. 


Bok Nyeo dan ketiga putrinya masuk ke dalam taksi. Tepat disaat itu Do Jin muncul dan dia langsung shock melihat Mi O yang baru saja dari rumahnya. Dia berusaha menghampiri, namun taksi yang membawa Mi O sudah keburu pergi. Dengan panik Do Jin bertanya pada Wol Han tentang alasan Mi O datang ke rumahnya, namun Wol Han hanya bisa menjawab tidak tahu, karena dia memang tidak tahu apa2. 

Do Jin benar2 merasa khawatir dan panik. Karena dia tak mendapat jawaban apa2 dari Wol Han, diapun langsung masuk ke dalam rumah untuk mencari tahu semuanya. 

Bok Nyeo dan ketiga putri angkatnya sekarang sudah berada di rumah Tuan Park, mereka makan malam bersama. Mereka menceritakan pada Tuan Park dan Woo Seok tentang apa yang baru saja mereka lakukan. Poong Geum menambahkan kalau dia tak bisa membayangkan betapa sulitnya Soo In tinggal bersama Keluarga Ma selama 3 tahun. Mendengar itu, Soo In hanya menjawab kalau itu semua hanyalah masa lalu. Woo Seok yang juga ada di sana, hanya bisa melihat Soo In dengan tatapan iba.


Setelah makan malam, Soo In duduk sendirian di dapur. Tepat disaat itu Woo Seok muncul dan berkata kalau dia mencium bau sesuatu. Mendengar itu Soo In langsung tersadar dia kelupaan pada roti yang di panggangnya. Karena buru2 mengambil roti di dalam panggangan, tangan Soo In tanpa sengaja menyentuh loyang yang panas sehingga membuat tangannya  terpanggang. Woo Seok yang melihatnya langsung membawa Soo In ke dekat keran air dan membasahi tangan Soo In. Setelah membasahi tangan Soo In, Woo Seok juga memberinya plester. Namun Woo Seok bukan hanya memberi plester pada jari Soo In yang terluka, tapi juga pada kening Soo In. Kenapa Woo Seok memplester kening Soo In? 

Woo Seok berkata kalau itu adalah pengobatan spesial untuk Soo In, agar Soo In bisa melupakan apapun yang mengecewakannya. Soo In hanya tersenyum mendengarnya. Woo Seok bisa tahu kalau Soo In sudah melewati hari yang melelahkan hari ini  dan Soo In sudah melakukan yang terbaik. Jadi dia berharap agar  Soo In tidak mengkhawatirkan semua itu. 

Soo In berterima kasih karena Woo Seok sudah mau memujinya dan itu membuatnya lebih bersemangat lagi. Mendengar itu, Woo Seok pun menjawab kalau Soo In memang harus berterima kasih, karena dia adalah orang yang selalu pilih2 saat memuji orang lain. Dan tanpa sengaja Woo Seok menyebut Soo In adalah orang yang spesial. 

“Apa aku spesial bagimu, instruktur?” tanya Soo In dan pertanyaan itu langsung membuat Woo Seok bingung untuk menjawabnya. Woo Seok pun memberi alasan kalau Soo In adalah murid narapidananya yang spesial dibanding tahanan yang lainnya. Namun karena Soo In terlihat tak percaya pada jawabannya, Woo Seok pun menambahkan kalau Soo In juga spesial karena Soo In adalah satu2 murid yang mendapatkan sertifikat membuat roti. Mendengar tambahan jawaban itu, Soo In pun langsung mempercayainya dan itu membuat Woo Seok lega.


Di kamarnya, Joo Ran terus saja menangis. Joo Hee pun memintanya untuk berhenti menangis, karena apa yang terjadi juga karena ulahnya sendiri. Joo ran tentu saja tak mau di salahkan, dia  berkata kalau semua itu adalah salah Joo Hee. Karena Joo Hee selalu sedih setelah kehilangan Woo Seok gara2 Soo In. Dengan pedenya Joo Hee berkata kalau dia tidak bisa di bandingkan dengan Soo In, dan itu yang membuatnya tidak mau menyerah untuk mendapatkan Woo Seok.

Tepat disaat itu Won Jae masuk dan membawakan obat untuk Joo Ran agar dia bisa merasa tenang.   Setelah meminum obatnya, Joo Ran terus menggerutu atas apa yang sudah terjadi padanya. Won Jae yang tahu betul karakter istrinya, hanya bisa diam saja.


Tae San juga sedang merasa risau di kamarnya. Dia teringat kembali pada Bok Nyeo saat datang bersama ketiga anak angkatnya. Aeng Ran masuk dan bertanya apa Tae San belum mau tidur. Tae San menjawab kalau dia masih mau membaca buku terlebih dulu, baru nanti pergi tidur. Saat Aeng ran hendak pergi, Tae San memanggilnya dan bertanya tentang Mi O . Ternyata Tae San ingat kalau Mi O adalah wanita yang datang ke pemakaman Do Hyun dan mengaku2 kalau dia sudah hamil anak Do Jin. 

 Mendengar itu, Aeng Ran pun langsung ikut duduk di samping Tae San dan mengungkapkan ketidakpercayaannya tentang hubungan antara Bok Nyeo, Soo In dan Mi O. Dia lalu berkata kalau ada pepatah yang mengatakan “sulit jika hidup dengan dosa2mu.”

Tae San langsung menoleh dengan tatapan marah pada Aeng Ran saat Aeng Ran berkata seperti itu. Menyadari hal itu, Aeng Ran langsung meminta maaf dan meminta Tae San melupakan atas apa yang baru saja dia bilang. 



Aeng ran lalu menghampiri Do Jin yang sedang duduk menyendiri diri di meja makan. Dengan ekspresi sedih, Do Jin berkata kalau Mi O sudah merusak diri gara2 dirinya. Sebelum bertemu dengan Do Jin, Mi O adalah seorang model yang punya masa depan cerah, namun sekarang dia harus menjual roti panggang di jalanan. Mendengar itu Aeng Ran langsung membujuk Do Jin agar tidak goyah lagi. Agar Do Jin mau mengikuti rencananya, Aeng Ran pun berkata kalau cara untuk menebus rasa bersalah pada Mi O adalah dengan cara menikahi Bo Kyung dan miliki Shinhwa Group. Karena setelah Do Jin melakukan semua itu, Aeng Ran tidak akan lagi mlarang Do Jin untuk bersama dengan Mi O. Do Jin pun mengangguk mengerti. 


Bo Nyeo masuk ke kamar dimana sudah ada Soo In dan Mi O di dalamnya. Bok Nyeo lalu mengungkapkan kalau akan lebih baik jika Do Jin diberitahu tentang Kwang Ddang. Soo In menyetujui pendapat Bo Nyeo. Namun  Mi O tak sependapat dengan hal itu, dengan emosi dia meminta Bok Nyeo dan Soo In untuk tidak membicarakan hal seperti itu. Mi O berkata kalau dia tidak mengharapkan apa2 dari keluarga Do Jin, yang dia inginkan hanya membesarkan Kwang Ddang dan hidup damai. Bok Nyeo bertanya bagaimana kalau Kwang Ddang sendri yang nanti ingin bertemu dengan ayahnya. Mi O semakin emosi dan diapun berkata kalau Bok Nyeo terus berkata seperti itu, maka dia akan pergi dari rumah itu tanpa ada yang tahu. Setelah berkata seperti itu, Mi O pun keluar kamar. Melihat Mi O yang begitu emosinya, Soo In pun mengejarnya untuk bicara.


D luar Mi O menangis. Soo In menghampirinya dan duduk di sampingnya. Melihat Soo In, Mi O pun langsung meminta maaf karena dia tadi sudah berkata kasar pada Soo In dan Bok Nyeo. Soo In memeluk Mi O dan berkata kalau dia tahu bagaimana perasaan Mi O sekarang, jadi dia tidak akan mengatakan hal itu lagi. Mi O sendiri hanya bisa menangis dan tak bisa berkata2 apa. 

Tepat di saat itu, Woo Seok dan Byeol muncul namun mereka hanya diam dan tak menggangu Soo In yang sedang menghibur Mi O. Soo In berkata kalau Kwang Ddang ada seorang nenek, bibi, seorang kakek, instruktur dan Byeol jadi dia tidak akan merasa sepi karena tidak ada ayah. Woo Seok tersenyum mendengar apa yang Soo In katakan.  

Byeol lalu bertanya pada ayahnya, tentang apa yang mereka lakukan ditempat itu. Woo Seok yang tak mau Soo In dan Mi O merasa teganggu langsung membawa Byeol pergi. Tepat di saat Woo Seok pergi, Soo In menoleh ke tempat Woo Seok berdiri tadi, namun disana sudah tidak ada siapa2. 


Soo In pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Saat dia melihat plester yang di tempel Woo Seok di keningnya, dia pun teringat pada saat Woo Seok menempelkannya. Soo in pun bergumam walau Woo Seok terkadang suka memilih, tapi terkadang dia juga terlihat manis. Soo In memutuskan untuk tidak melepas plester itu malam ini. 


Di kamarnya, Poong Geum sedang membersihkan wajahnya. Tepat disaat itu terdengar suara ketukan dan orang yang mengetuk adalah Wol Han. Wol han datang untuk mengatakan kalau dia sudah tahu tentang Poong Geum yang pernah di penjara selama 2 tahun. Wol Han akhirnya tahu kalau Poong Geum sudah membohonginya dengan mengatakan dia pergi ke New York padahal yang sebenarnya adalah Poong Geum sudah masuk penjara. Tak mau terus disalahkan, Poong Geum juga berkata kalau Wol Han sudah membohonginya dengan menjadi orang kaya. Lagi2 mereka bertengkar. Tak mau terus berdebat, Poong Geum pun menutup pintu kamarnya. Saat sendirian, Poong Geum memutuskan untuk segera pindah dari asrama itu kalau dia ingin terbebas dari Wol Han. 

Bok Nyeo mendapat telepon dari Young Wok yang mengeluh gara2 Bok Nyeo selama ini tidak pernah menjenguknya di penjara. Lagi2 mereka pun bertengkar seperti biasanya. Sebelum menutup telepon Young Wok berkata kalau mereka tidak akan lama lagi akan bertemu. Young Wok lalu mengeluarkan kertas lotrenya dan dia kemudian tertawa senang. 

Manager Kim muncul dan memberitahu Young Wok kalau besok dia akan bebas. Karena lotre yang dia dapatkan, Young Wok pun dengan sombong berkata kalau dia akan membelikan mobil untuk manager Kim sebagai tanda perpisahan. Tentu saja manager Kim hanya tertawa tak percaya mendengar semua itu. 



Di tempat laundry, Bok Nyeo merasa ada sesuatu yang terjadi pada Young Wok.  Kita kemudian beralih pada Soo In yang terlihat cemas karena tak ada satupun pelanggan yang membeli rotinya. Semua itu karena rumor yang disebar Joo Ran tentang rotinya, jadi semua pelanggan takut untuk membeli rotinya lagi. Poong Geum datang terlambat dan langsung prihatin saat melihat masih banyak roti panggang yang belum terjual. 


Tepat disaat itu muncul dua pelanggan yang membeli roti panggan, namun tiba2 muncul lagi teman dari dua pelanggan itu dan menyuruh temannya itu untuk membatalkan pesanan karena rumor roti itu beracun. Poong Geum berusaha menjelaskan kalau semua itu hanya rumor yang di sebar Joo Ran, namun ketiga pelanggan itu tidak mau mendengar dan memilih pergi. 

bersambung
Sinopsis Legend of Witch Episode 16 Part 2
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger