logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 20 Part 1


Setelah menyadari kalau muncul kepribadian baru lagi, Ri Jin langsung menemui dr Seok dan menanyakan tentang hal itu. Dr Seok menjawab kalau proses penyatuan kepribadian memang tidak bisa berjalan dengan mulus. Mereka hanya bisa menunggu apa yang akan mr X itu lakukan, apakah dia akan menjad kepribadian baru yang membantu penyatuan atau malah menjadi pengganggu. 



Di kantor Do Hyun tiba2 dikejutkan dengan kemunculan mr X. Yang membuat Do Hyun terkejut adalah, kepribadian barunya itu bukannya muncul dengan memakai tubuhnya tapi muncul di hadapannya, DO Hyun seperti sedang mengalami halusinasi.

Mr X menunjukkan sebuah koper dan bertanya apa Do Hyun ingin membukanya. Bukannya menjawab, Do Hyun malah merasa ketakutan. Mr X pun menghilang dan sekretaris Ahn masuk ruangan. Pada sekretaris Ahn, Do Hyun mengatakan apa yang baru saja terjadi padanya. Tiba2 Do Hyun sakit kepala dan sekretaris Ahn pun langsung membawanya pulang kerumah.


Di rumah Do Hyun sudah terlihat baikan dan dia memberikan laporan sementara berikut rekening yang berafiliasi group Seung Jin yang sudah dia susun. Dia juga sudah memeriksa dan melampirkan saham yang dimiliki oleh dewan direksi dan pemegang saham utama. Dia meminta sekretaris Ahn untuk mengurus semuanya agar bisa dijadikan bahan rapat selanjutnya. 

Sekretaris Ahn memberitahu kalau supir Min Seo Yeon sudah menghubunginya, namun dia tidak akan datang karena menganggap semua itu hanyalah masa lalu. Si sopir memberitahu kalau orang yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah Joon Pyo. Buktinya adalah sopir baru yang diperintahkan mengantarkan Seo Yeon dan Gun Ho adalah sopir dari Joon Pyo. 


Lagi2 Do Hyun mendadak sakit kepala setelah mendengarnya. Namun Do Hyun masih bisa menahannya, dia kemudian menyuruh sekretaris Ahn untuk menemui supir itu dan merekam kesaksiannya.

Saat sendirian, Do Hyun teringat kembali saat Ri Jin kecil menunjukkan foto ibunya.  Setelah mengingat hal itu, lagi2 Do Hyun merasa sakit kepala. 



Ri Jin baru sampai di depan rumah, langkahnya langsung terhenti saat dia melihat Do Hyun keluar rumah dengan mengendap2. Do Hyun sudah menggunakan pakaian yang biasa Yo Na pakai... Ya... dia bukan Do Hyun melainkan Yo Na. Tentu saja Ri Jin langsung mengejarnya, karena dia tidak bisa membiarkan Yo Na pergi ke rumahnya dan menemui Ri On. 

Saat Ri Jin terus  menarik2nya, Yo Na reflek berteriak memanggil Mr. X. Mendengar nama itu Ri Jin langsung terdiam dan memegang wajah Yo Na.



“Yo Na, apa kau tahu siapa Mr X?” tanya Ri Jin dan Yo Na mengiyakannya sambil melepas tangan Ri Jin dari wajahnya. Ri Jin menunggu penjelasan Yo Na tentang mr X. Namun bukannya jawaban yang di berikan Yo Na, dia malah melempar permen karet yang dia makan ke wajah Ri Jin.  Yo Na bersedia memberitahu siapa Mr X, namun dia punya syarat untuk informasi tersebut. 



Apa syarat Yo Na? Nanti juga kita bakal tahu, karena sekarang kita sudah diperlihatkan pada Ri On yang sedang fokus menulis novelnya. Ri Jin tiba2 muncul dan berkata kalau dia sungguh2 minta maaf pada Ri On. Kenapa Ri Jin meminta maaf? Ternyata karena dia membawa Yo Na dan mengunci Ri On bersamanya di kamar. Takut Ri Jin mengingkari janjinya, jadi Yo Na pun mengunci pintu dari dalam juga. 


Ri On tentu saja langsung merasa ketakutan, namun dengan tenaganya,  Yo Na berhasil menjatuhkan Ri On ke tempat tidur. Di luar, Ri Jin terus berucap maaf pada Ri On. Kita kembali lagi ke dalam kamar dimana Ri On dan Yo Na sudah duduk berhadapan. Yo Na mengapit ke dua kaki Ri On hingga membuat Ri On kesakitan. Scene bertambah lucu karena Yo Na bertindak seperti ingin memukul Ri On, sedangkan Ri On melakukan gerakan sit-up. Karena lelah, Yo Na pun menyuruh Ri On berhenti dan kemudian menariknya agar dia duduk tegap. 




“Oppa... bersoraklah... Yo Na disini.. oppa bersoraklah! Yo Na akan memberimu ciuman. Ah.” Yo Na bernyanyi dan setelah itu bersiap mencium. Dengan sigap Ri On mencegahnya dan berkata kalau dia akan segera pergi melakukan wajib militer. Mendengar itu Yo Na menangis sedih. Yo Na pun berkata kalau dia akan menunggu, dan dengan cepat Ri On menjawab kalau Yo Na tidak perlu menunggunya karena dia berencana bertahan di tempat wajib militer itu. 


“Unit Eul Ji, Divisi 12, Anggota Bidang Informasi dan Edukasi. Selesai bertugas pada tahun 2010. Kau...” ucap Yo Na kesal dan berhenti menangis. Ri On shock karena katahuan berbohong. Bahkan Ri Jin punya surat tentang wajib militernya Ri On dan itu membuat Ri On tak bisa berkata2 lagi. 


Yo Na mengapit lagi kaki Ri On dan kemudian mengambil gambarnya. Yo Na lalu duduk di samping Ri On dan memaksanya foto bersama. Hal yang membuat Ri On tak tahan adalah saat Yo Na mencium pipinya. 

Ri Jin merasa kalau sudah cukup waktu yang dia berikan pada Yo Na, jadi dia hendak membuka pintu dan menghentikan Yo Na namun ternyata pintunya masih terkunci dari dalam, jadi dia pun tak bisa berbuat apa2. 


Pintu terbuka dan dengan senang Yo Na menunjukkan fotonya pada Ri Jin. Ri Jin shock dan langsung masuk ke kamar kakaknya untuk melihat kondisi Ri On. Ri On benar2 merasa hancur karena lagi2 dia dicium oleh laki2. 

Di kamar Ri Jin, Yo Na sedang melihat2 kembali fotonya. Dia begitu sangat senang dan bahagia. Ri Jin masuk dengan membawa kasur untuk tempat Yo Na tidur. Namun sebelum mereka tidur, Ri Jin meminta Yo Na menceritakan siapa mr X itu. 


“Tersenyumlah dengan cerah. Sebagaimana kau benar2 bahagia, sungguh bahagia. Mr X akan menghilang saat kau bahagia.” Ucap Yo Na dan kembali fokus pada ponselnya. Ri Jin meminta penjelasan atas apa yang Yo Na katakan, namun Yo Na tak mau membahasnya lagi karena dia mengantuk. Yo Na langsung berbaring di kasur Ri Jin, karena itu Ri Jin pun mengalah dan memilih tidur di lantai. 



Yo Na kemudian memanggil Ri Jin dengan sebutan brengsek dan Ri Jin pun menyahuti dengan panggilan serupa. Mereka bicara tanpa melihat satu sama lain. Yo Na mengucapkan terima kasih karena Ri Jin  sudah mau berteman dengann dirinya dan mau mengabulkan keinginannya. Mendengar itu Ri Jin langsung membuka matanya, apa yang Yo Na katakan seperti orang yang akan pergi jauh. Yo Na berkata kalau Ri Jin adakah satu2 gadis yang dia kenal dan bisa bertarung. Ri Jin langsung menghampiri Yo Na dan memanggilnya. Kita melihat Yo Na menangis sambil memejamkan matanya.


Di alamnya Yo Na sedang manatap sedih ke rumah Ri Jin dan kita melihat Yo Sub juga berada di sana. Yo Sub mengajak Yo Na pergi. Yo Sub berkata kalau sekarang sudah ada Ri Jin di samping Do Hyun, jadi mereka harus membiarkan Ri Jin dan Do Hyun hidup dengan nyaman. Yo Na menangis dan langsung berlari pergi. Dia menghilang.

Yo Sub masih berada di sana dan sebelum pergi dia berucap, “Angin bertiup, kita harus mencoba untuk hidup.” (quote dari puisi Paul Valery) Yo Sub berkata  terima kasihnya pada Ri Jin.  Setelah berkata semua itu, Yo Sub pun pergi.

Do Hyun terbangun dan dia masih mengenakan pakaian Yo Na. Do Hyun kemudian melepaskan pakaian Yo Na dan melipatnya dengan rapi. Sepertinya Do Hyun juga merasa kehilangan. Do Hyun lalu menghampiri Ri Jin yang sedang menangis. 

“Yo Na... sudah pergi....” ucap Ri Jin tanpa berbalik.

“Aku tahu...”



“Setelah melakukan ini...” ucap Ri Jin dan menunjukkan tulisan yang di buat Yo Na di dahinya. Do Hyun tersenyum. “Setelah melakukan ini...” Ri Jin menunjukkan foto dimana Yo Na mengambil gambar dirinya dengan Ri Jin yang sedang tertidur lelap plus dahinya yang sudah di coret. Ri Jin mengaku waktu dia mengawasi Yo Na, dia tertidur dan saat dia tertidur, Yo Na pergi. Ri Jin menangis karena Yo Na pergi tanpa berkata padanya.

Kita beralih ke rumah sakit dan mengejutkan,  Joon Pyo sadar, dia sudah membuka matanya. Do Hyun yang diberitahu akan hal itu langsung berjalan keluar rumah Ri Jin dengan pandangan seperti orang bingung. Ri Jin mengejarnya dan bertanya Do Hyun mau kemana. Do Hyun hanya berkata kalau dia akan menemui Ri Jin di rumah. Setelah mengatakan hal itu Do Hyun berjalan pergi. 


Dalam perjalanan, Do Hyun terus berkata dalam hati kalau penyiksa itu kini sudah sadar dan penyiksa itu adalah ayahnya sendiri. Do Hyun masih bertanya2 apakah ayahnya benar2 sudah membunuh ibunya Ri Jin. Pertanyaan itu malah membuat kepala Do Hyun tiba2 sakit. 


Ri Jin sudah sampai di rumah Do Hyun dan langsung memanggilnya. Namun karena tak ada jawaban, jadi Ri Jin memutuskan masuk ke kamarnya. Disana dia terkejut melihat seseorang bersembunyi di balik selimut. Ri Jin lalu membuka selimutnya dan ternyata di dalamnya ada Do Hyun sedang memeluk sebuah boneka beruang. Karena Do Hyun tak menjawab, Ri Jin pun menebak kalau itu bukan Do Hyun melainkan kepribadian Do Hyun yang lain.

“Mungkinkah.... Nana?” ucap Ri Jin.

“Inilah Nana. Namaku adalah.... “

“Aku tahu... Cha Do Hyun kan?”

Dan Cha Do Hyun ( kepribadian Ri Jin kecil ) mengangguk, dia mengiyakan tebakan Ri Jin. Kita kemudian tak melihat Do Hyun lagi, kita diperlihatkan pada Ri Jin kecil.

“bagaimana kau bisa tahu namaku?”


“Karena kau adalah.... aku....” jawab Ri Jin dan kemudian dia duduk di depan Ri Jin kecil. “Kau lihat, unni ini... adalah sosok dewasa dari dirimu. Dan kau adalah... sosok masa kecil Unni.” Jelas Ri Jin dan Ri Jin kecil mengerti pejelasan Ri Jin. “Unnie cantik kan?”

“yeah! Cantik.”

“Lihatkan? Unni tumbuh dewasa secantik dan sebaik ini. Aku melakukan dengan baik. Menerima banyak cinta dari orang tuaku. Aku memiliki kakak yang hebat dan memiliki banyak teman juga. Jadi kau bukan lagi anak yang dikurung di ruang bawah tanah.”

“benarkah? Aku mendapatkan banyak cinta?”

“Banyak... sangat banyak... sampai tumpah-tumpah.”

“Itu bagus.”

“Jika aku bertemu denganmu... ada sesuatu yang sangat ingin kukatakan.”

“Apa itu.”

“Saat itu.... ketika paman itu marah padamu.... itu bukanlah kesalahanmu... itu bukan karena kau anak yang buruk atau layak di benci. Itu adalah kesalahan dari paman itu. Kau mengerti yang kukatakan?” Ri Jin kecil mengiyakan. “Jadi jangan berkubang dalam rasa sakit lagi, dan jangan ketakutan lagi, oke? Dan kau tahu,,, sekarang unni akanberada di sisi Tuan Cha. Jadi... kau bisa pergi sekarang. Apa kau bisa melakukannya?”

Ri Jin kecil mengangguk namun dia berkata kalau dia tidak bisa pergi sendirian karena dia tak tahu jalannya. Ri Jin lalu bertanya apa yang harus dia lakukan untuk membantunya. Ri Jin kecil berkata untuk memanggil Mr. X. Mendengar itu Ri Jin terkejut dan bertanya siapa sebenarnya Mr. X. Dengan wajah tersenyum, Ri Jin kecil menjawab kalau Mr X itu adalah ayahnya.


Kita kembali lagi ke masa lalu dimana Do Hyun dan Joon Young sedang bermain di gudang. Saat itu Do Hyun berkata kalau dia sangat ingin pergi keluar dan bermain di luar. Do Hyun dengan sedih berucap, andai saja ayahnya masih ada, pasti ayahnya itu yang akan menjemputnya dan membawanya keluar. Joon Young ikut sedih mendengarnya dan di berkata kalau yang dia dengar dari orang2 ayah Do Hyun sudah meninggal. Mendengar ucapan Joon Young itu, Do Hyun langsung menangis. 

Joon Young tentu saja merasa bersalah karena sudah mengatakan hal itu, dia langsung meminta maaf pada Do Hyun dan berkata kalau ayah Do Hyun pasti akan menjemputnya. Mendengar ucapan JoonYoung kalau ayahnya akan datang menjemput, Do Hyun pun berhenti menangis dan tersenyum karena Joon Young berkata kalau ayah Do Hyun pasti sekarang sedang melihatnya dari surga. 



Do Hyun terbangun dan terkejut saat melihat dirinya memegang boneka. Dia mendekati Ri Jin yang juga masih ada di tempat itu, dia bertanya pada Ri Jin apakah Nana muncul. Tak berkata apa2, Ri Jin langsung memeluk DO Hyun dan mengucapkan terima kasih.

“Ada apa kenapa tiba2 begini?” tanya Do Hyun tak mengerti. 

“Karena membuat pecahan lain dalam pikiranmu karenaku. Aku minta maaf, dan maaf lagi. Tapi terima kasih. Berapa banyak yang sudah kau lakukan untukku. Seberapa jauh kau terluka untukku.... kupikir aku sudah tahu sekarang. Kau sungguh adalah penyelamat dan harapanku. Sebuah keajaiban kita bisa bertemu lagi. Dengan begitu aku bisa mengatakan padamu betapa bersyukurnya aku. 


Do Hyun mencuci wajahnya dan saat melihat  ke cermin, dalam hati dia masih bertanya2 apakah benar ayahnya yang membunuh ibu kandung Ri Jin. Lagi2 dia dikejutkan dengan halusinasinya pada sosok mr X. Mr X menawari Do Hyun apa dia mau membuka koper yang dia bawa. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Do Hyun menganggukkan kepalanya. Mr X pun membuka kopernya dan ternyata isi di dalamnya hanya sebuah boneka beruang.

“bagaimana... saat kau membukanya sekarang... tak terjadi apapun kan ?” ucap mr X

“Kau benar.”

“Entah ada sebuah bom di dalamnya atau merupakan batangan emas, kau tidak akan tahu sampai kau membukanya. Imajinasiku menentukan sebesar apa rasa takutku. Rasa takut adalah sesuatu yang diciptakan oleh diri sendiri, dan buah dari imajinasi. Lalu sekarang, apa yang harus kulakukan untukmu?” tanya mr X.

“Aku harus memastikannya sendiri.” Jawab Do Hyun dan mr X membenarkannya dan menyuruh Do Hyun agar mengkonfortasikan masa lalunya. Jangan sampai imajinasi atas masa lalu Do Hyun ikut campur karena Do Hyun harus menyingkirkan imajinasi itu demi masa depannya. Do Hyun lalu bertanya apa mr X itu benar2 ayah Nana. Mr X membenarkan dan alasan dia datang adalah untuk memainkan perasn mr X itu. Kepribadian baru yang membantu proses penyatuan. 

“Tapi... kenapa penampilanmu seperti itu? kau lebih mirip seorang pesulap dibandingkan seorang ayah.” Tanya Do Hyun.

“Imajinasi seorang anak kecil atas sosok seorang ayah, pastilah seperti ini. Kau tidak tahu betapa bahagianya aku katena tidak menjadi superman.”jawab Mr X dan Do Hyun berjanji padanya kalau mulai sekarang dia akan melindungi Ri Jin. Dan untuk itu Do Hyun akan menjadi lebih kuat lagi, sehingga mr X bisa beristirahat dalam damai. Mr X senang mendengarnya dan diapun menghilang. 



Do Hyun kemudian menemui ayahnya untuk bertanya kebenarannya. Joon Pyo tentu saja senang dengan kedatangan Joon Young, namun dia tak bisa berbuat apa2 saat mengetahui kalau anaknya sangat membencinya . 

“Tolong jangan salah paham. Aku tidak kesini untuk menemuimu. Hanya karena kau terbaring di bangsal rumah sakit selama 21 tahun. Tidak berarti seorang penyiksa berubah menjadi korban. Jadi, jangan bersikap seolah kau lemah dan seakan menjadi korban. Aku ada disini hanya untuk satu alasan. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa kau mendalangi kematian dari direktur Min Seo Yeon dan komisaris Cha Geon Ho?” tanya Do Hyun.

Apakah Joon Pyo akan menceritakan yang sebenarnya pada Do Hyun? Tunggu jawabannya di sinopsis part kedua yah.

Komentar :

*Ri Jin meminta maaf dan juga  sangat berterima kasih pada Do Hyun karena dia menyadari semua kepribadian yang tercipta di diri Do Hyun, semuanya berhubungan dengan dirinya. Yang pertama Shin Se Gi, tercipta karena Do Hyun yang tak mampu menolong Ri Jin saat kecil, hingga jadilah kepribadian yang sangar dan kejam. Kedua Ferry Park adalah kepribadan yang tercipta karena dia merindukan ayahnya yang pegertian dan baik seperti dulu. Ayah yang tidak suka menyiksa Ri Jin. Ketiga Yo Sub, tercipta karena Do Hyun berpikiran ingin bunuh diri sebab masa lalunya bersama Ri Jin yang kelam. Yo Na tercipta karena untuk menggantikan Do Hyun saat Do Hyun merasa sangat kesakitan atas kenyataan di masa lalunya. Nana tercipta karena Nana adalah boneka kesayangan Ri Jin saat kecil. Dan yang terakhir Mr X muncul karena Ri Jin saat kecil sangat menunggu kedatangan ayahnya dan orang yang bisa membawa kepribadian  Nana pergi dari kehidupan Do Hyun adalah Mr X. Mr X adalah kepribadian ayah Ri Jin dan dia juga muncul untuk membantu Do Hyun menyatukan keping2 di dirinya. 

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

3 komentar

Udh gak sabar akhir ceritanya gak bisa di tebak, bagus bgt dramanya, makasih sinopsisnya

Balas

penasaran part 2nya lanjut mba part 2nya semangat

Balas

Yo Na lucu sm Ri On. Kepribadian CDY satu persatu pergi sedih deh. Se Gi bakal muncul d akhir episod g rela rasanya berpisah sm Se Gi. Part 2nya q tunggu mbak, makasih.

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger