Yoon Ha bertemu dengan Gyeong Joon di tempat yang sudah dijanjikan. Gyeong Joon mengajak ketemuan di villa karena itulah termpat aman yang tak ada mata2. Mendengar itu, Yoon Ha pun bisa menebak mata2 itu berasal dari siapa, antara Won Sik dan Ye Won. Pada Gyeong Joon, Yoon Ha berkata kalau dia sudah menyelesaikan masalahnya dengan Chang Soo. Dia kemudian bertanya kenapa sekarang Gyeong Joon begitu baik padanya, padahal dulu Gyeong Joon sama sekali tak peduli padanya. Gyeong Joon menjawab kalau semua itu karena dua sudah berumur.
“Karena aku berumur, bercerai, gagal beberpa kali dalam bisnis dan dikhianati orang. Meskipun bukan salahku tapi aku disalahkan. Meski aku berkata sesuatu... mereka akan bilang ‘kau tahu apa?’” jawab Gyeong Joon.
Yoon Ha lalu meminta Gyeong Joon untuk tidak terlalu baik padanya, karena dia takut kehilangan Gyeong Joon. Yoon Ha merasa dirinya adalah pembawa sial, setiap orang yang dia sayangi pasti akan pergi. Melihat sikap baik kakaknya itu, Yoon Ha pun menebak kalau sang kakak tidak akan menjadi seperti ayah mereka. Menanggapi itu, Gyeong Joon tidak bisa janji karena dulu ayah mereka juga punya sikap seperti dirinya, setelah mengalami beberapa kesulitan sang ayah menjadi seperti sekarang ini. Namun Yoon Ha tetap yakin, sang kakak akan tetap baik hati dan hangat seperti sekarang ini.
Yoon Ha lalu mengungkapkan kalau dia punya simpanan rahasia, simpanan itu dia dapat dari hasil kerja paruh waktunya dan uang yang biasa diberikan padanya. Selain itu, Yoon Ha juga sudah membeli saham perusahaan tanpa ada yang tahu.
“Sekitar tahun depan, nilainya akan sesuai keinginanku. Lalu, aku akan tinggalkan rumah ini.” Ucap Yoon Ha dengan senyum senang. Dia sengaja merencanakan semua itu tanpa sepengetahuan semua orang. Dia juga menberitahu Gyeong Joon tentang rencananya bersama Ji Yi untuk membuat usaha sendiri setelah keluar dari Food Market.
“Aku kira aku Cuma berlagak jadi orang baik agar kau bisa bertahan.” Ucap Gyeong Joon menanggapi rencana Yoon Ha.
“Tentu saja aku bekerja sambilan. Karena sisi lain hidupku yang tidak dianggap, terdapat kehidupan. Kita manusia, kita perlu memiliki arti dalam hidup.” Jawab Yoon Ha dan mendengar itu Gyeong Joon tersenyum.
“Sudah lama tidak dengar kata ‘arti’, ‘mimpi’ dan ‘harapan’ jadi itu mengusikku.”
“Jangan meledekku.” Pinta Yoon Ha dan Gyeong Joon langsung mengajak Yoon Ha masuk ke rumah untuk makan bersama karena setelah makan dia harus pergi untuk rapat.
****
Chang Soo dalam perjalanan menuju ke tempat konstruksi, dia menelpon Joon Ki untuk mengajaknya namun Joon Ki tak mau datang. Joon Ki lalu bertanya bagaimana Chang Soo bisa kenal dengan Yoon Ha. Namun Chang Soo tak mau menjawabnya dengan alasan dia sedang tak ingin membahas tentang Yoon Ha.
Walau Joon Ki tak bilang dia sedang apa, Chang Soo bisa menebak kalau Joon Ki sekarang sedang naik sepeda.
“Berhentilah naik sepeda. Kau kira kau bisa kalahkan aku?” ucap Chang Soo dan menutup telepon.
Ternyata Joon Ki tidak kalah hebat dari Chang Soo dalam berlomba sepeda, Joon Ki sengaja mengalah dari Chang Soo, agar Chang Soo senang dan tak merasa dikalahkan.
****
Ye Won datang ke kantornya dan melihat barang2 di kantornya disita. Disisi lain, Won Sik sedang melihat berita tentang kasus Ye Won di TV. Setelah melihat berita itu, Won Sik langsung menyuruh sekretarisnya untuk menghubungi Gyeong Joon.
****
Ji Yi menghampiri seorang pelanggan wanita yang hendak mencoba jelly kacang organik. Namun saat memakannya, pelanggan itu berkata kalau jelly itu rasanya tidak enak, saking tidak enaknya, pelanggan tersebut sampai memuntahkannya lagi. Mendengar itu Ji Yi pun mencobanya juga dan dia berkomentar kalau rasa jelly itu enak. Namun Ji Yi tanpa sengaja berkata dengan bahasa informal dan hal itu langsung memancing emosi si pelanggan.
Pelanggan itu semakin bertingkah dan terus mengomeli Ji Yi sampai2 dia menyebut Ji Yi mirip dengan gisaeng. Yoon Ha yang tak sengaja melintas, mendengar hal tersebut dan langsung menghampiri mereka. Dengan nada kesal dia berkata kalau pelanggan itu boleh menghina barang yang ada di supermarket itu namun da tidak boleh menghina pegawai yang menjualnya.
“Pelanggan adalah raja.” Ucap wanita itu dengan sombongnya. “Kau harusnya tahu itu, apa kau pegawai penjual juga?”
“Dengan logikamu, aku juga raja di toko lain. Kita sama2 raja, jadi kenapa begini?” jawab Yoon Ha dan meminta wanita itu untuk minta maaf pada Ji Yi karena sudah mengatainya mirip pekerja bar. Saking kesalnya Yoon Ha juga menambahkan kalau wajah wanita itu juga tidak menarik.
Mendengar ejekan Yoon Ha itu, si pelanggan murka dan berusaha menampar Yoon Ha. Namun karena Yoon Ha mengelak, maka si pelanggan malah jatuh sendiri ke lantai.
****
Karena kejadian itu sipelanggan marah dan melaporkan Yoon Ha dan Ji Yi ke polisi. Di kantor polisi Yoon Ha berusaha membela diri dengan mengatakan kalau wanita itu lah yang salah. Namun polisi yang mencatat kasus tersebut hanya memberi saran kalau memang apa yang Yoon Ha katakan benar, maka YoonHa bisa menuntut balik wanita tersebut. Tentu saja Yoon Ha tak bisa melakukannya, karena hal itu bisa berdampak besar dan identitasnya bisa ketahuan. Tak lama kemudian Joon Ki datang dan membebaskan mereka dengan membawa surat perjanjian dimana si pelanggan mencabut tuntutanya.
Di luar kantor polisi, Joon Ki menyuruh Yoon Ha dan Ji Yi untuk meminta maaf pada wanita itu, karena itulah persyaratan dari si wanita untuk membebaskan mereka. Tentu saja Yoon Ha tidak mau, karena dia merasa dirinya benar dan wanita itu yang salah. Karena ketidakmauan Yoon Ha itu, Joon Ki pun tanpa pikir panjang langsung memecatnya. Walaupun dengan ancaman di pecat, Yoon Ha tetap pada pendiriannya dengan alasan dia punya harga diri.
“Kau tahu apa arti harga diri yang sesungguhnya? Itu adalah saat kau tidak lagi terluka oleh orang. Jang Yoon Ha, harga diri hanyalah pajangan.” Ucap Joon Ki dan menyuruh yoon Ha untuk tidak masuk kerja lagi mulai besok. Joon Ki kemudian bertanya pada JI Yi, apa yang mau dia lakukan. Karena tak tega meninggalkan Yoon Ha sendiri dan membuatnya di pecat sendirian, Ji Yi pun mengajak Yoon Ha meminta maaf. Namun Yoon Ha tetap tidak mau, jadi dia menyuruh Ji Yi pergi bersama Joon Ki untuk minta maaf.
****
Di rumah, Gyeong Joon menjelaskan pada sang ayah kalau Group mereka tidak melakukan korupsi, media hanya mengaitkan korupsi yang dilakukan Ye Won pada Group mereka. Karea itu, dia akan berusaha mengatasi agar Group mereka tidak kena imbas dari apa yang Ye Won lakukan. Dari pembicaraan mereka yang sekarang, akhirnya Gyeong Joon tahu kalau ayahnya tahu apa yang Ye Won lakukan namun selama ini, ayahnya pura2 tidak tahu. Dan hal itu sedikit membuat Gyeong Joon kecewa.
*****
Dengan ditemani Joon Ki, Ji Yi pergi kerumah wanita itu dan meminta maaf. Dalam perjalanan kembali ke supermarket, Ji Yi meminta Joon Ki untuk membatalkan pemecatannya pada Yoon Ha, namun Joon KI tidak mau.
Ji Yi lalu mengaku walau dia tak tahu banyak tentang Yoon Ha, tapi dia sangat yakin kalau Yoon Ha adalah orang yang baik. Karena disaat ada banyak hal yang harus ditutupinya, itu artinya dia punya banyak kesedihan. Namun pemikiran Joon KI berbeda dengan JI Yi, dia berpendapat, kalau banyak yang disembunyikan berarti dia adalah orang yang meragukan.
“Lee Ji Yi.. mencemaskan orang lain hanya buang2 waktu. Pikirkan soal dirimu sendiri.” Ucap Joon Ki dan merekapun sampai di depan supermarket.
****
Orang yang sedang Ji Yi dan Joon KI bicarakan sekarang sedang berolahraga. Tepat disaat itu Yoon Ha mendapat kiriman pesan gambar dari So Jin. Itu adalah gambar dimana pelanggan wanita itu hendak memukulnya. Yoon Ha lalu mengirim foto itu ke Gyeong Joon dan memintanya untuk mengatasi masalah tersebut.
****
Sesampainya di depan supermarket, Ji Yi dan Joon Ki disambut oleh Chang Soo yang sudah berada disana. Karena sedang merasa sedih, Ji Yi pun langsung pamit pulang pada Joon Ki dan tak sedikitpun menoleh pada Chang Soo. Diperlakukan seperti itu membuat Chang Soo sedikit kecewa.
Chang Soo berkata kalau tujuan dia pergi melihat konstruksi karena untuk membuktikan pada kakaknya kalau dia bisa bekerja serius, tidak hanya bersantai di rumah. Saat Chang Soo hendak pergi, Joon Ki lagi2 bertanya tentang Yoon Ha pada Chang Soo. Dia bertanya dari mana Chang Soo kenal dengan Yoon Ha.
“Kau tidak tahu?” tanya Chang Soo balik.
“Aku kenal dia?” tanya Joon Ki tak mengerti.
“Sudahlah... aku bosan.. lakukan dengan baik Joon Ki-a..” ucap Chang Soo sambil menepuk pundak Joon Ki dan berjalan pergi.
Setelah Chang Soo pergi, Joon Ki dengan kesal mengusap bekas tangan Chang Soo tadi. Hehhehe... Joon Ki kayaknya bener2 gak suka sama Chang Soo..... waah... Joon Ki benar2 lupa kalau Yoon Ha adalah putri dari Group Taejin yang dijodohin sama Chang Soo. Padahal kan Joon Ki yang mencari tahu tentang Yoon ha untuk Chang Soo.
****
Chang Soo melihat Ji Yi yang sedang berjalan sendirian, dia pun langsung menghampirinya. Chang Soo hendak marah saat Ji YI mengabaikannya lagi, namun amarahnya langsung hilang saat melihat Ji Yi menangis. Ji Yi menangis karena dia mengingat ejekan di pelanggan wanita yang mengatainya mirip Gisaeng.
Ji Yi dan Chang Soo sekarang sudah berada di Pojangmacha. Ji Yi terus minum tanpa menyadari kalau Chang Soo tak nyaman berada di tempat itu, bahkan dia tak minum soju sedikitpun dan juga tak makan ceker ayam yang tersedia. Ingin berada di tempat yang lebih nyaman, Chang Soo pun mengajak JI Yi pergi namun Ji Yi tak mau, dia lebih memilih pulang.
Dalam kondisi mabuk, Ji Yi terus mengoceh kalau dia sangat menyukai chaebol. Bahkan dia langsung berteriak histeris saat Chang Soo memegang tangannya. Hal itu benar2 membuat Chang Soo tak nyaman, namun dia tetap tak tega kalau meninggalkan Ji Yi sendirian disana, jadi diapun mengantarkan Ji Yi pulang.
****
Yoon Ha baru selesai berolahraga dan saat dia hendak melakukan pendinginan, So Hyun muncul dan lagi2 dia menyindir Yoon Ha. Yoon Ha lalu bertanya kenapa So Hyun begitu membenci dirinya.
“Kau memuakkan. Kau mirip orang yang selalu meringkuk ditengah kelas olahraga karena kau lelah.” Jawab So Hyun santai. “Ibu dan ayah tidak peduli padamu. Kau hidup sendirian. Aku ingin sekali main2 sepertimu. Aku tidak ingin ke kantor.”
“Kau tahu rasanya tidak mendapat cinta dari orang tua?” tanya Yoon Ha.
“Itu sebabnya kau menempel pada Oppa. Agar ada yang menjagamu saat ayah meninggal.” Sindir So Hyun.
“Lupakan. Buat apa aku bicara dengan orang yang punya kepandaian anak 7 tahun.” Ucap Yoon Ha dan berjalan pergi. Namun saat dia melintasi So Hyun, So Hyun dengan marah menarik rambut Yoon Ha. Dia kesal karena Yoon Ha mengejeknya seperti anak 7 tahun. Tak ingin terus-terusan di bully, Yoon Ha pun balik menyerang sang kakak.
“Kalau aku kau, aku akan menghamburkan uangku dan pergi. Kenapa kau masih disini?” ucap So Hyun.
“Kau saja yang pergi. Gunakan uang untuk main2. Karena kau mensponsori model favoritemu. Kau mau bergabung dengan gadis2 yang Cuma tahu membuang uang untuk bersenang2?” ucap Yoon Ha dan itu membuat So Hyun emosi sampai ingin memukul Yoon Ha, namun Yoon Ha bisa dengan cepat menangkap tangannya.
“Aku... aku tidak akan pergi kalau belum siap. Saat aku siap, aku akan pergi tanpa kau suruh. Jadi jangan memancing emosiku saat aku disini.” Pinta Yoon Ha pada sang kakak.
“Kau pengecut. Menemukan kekuatan. Tidak ada yang namanya persiapan sempurna. Lakukan saja meski kau kekurangan. Kau bisa?” ucap So Hyun namun Yoon Ha tak mau bicara lagi. Dia memilih pergi. Baru berapa langkah Yoon Ha pergi, So Hyun menarik rambut Yoon Ha sampai dia terjatuh. Dengan rasa penuh kemenangan, So Hyun pun meninggalkan Yoon Ha.
****
Gyeong Joon sudah berada di bandara untuk menjemput ibunya. Tepat di saat itu dia mendapat pesan dari Yoon Ha yang membatalkan permintaannya, dengan alasan kalau dia sudah dipecat dari Food Market. Saat mengirim sms itu, Yoon Ha sudah berada di dalam mobilnya, dia sedang menuju ke suatu tempat.
Tahu masalah yang sedang Gyeong Joon hadapi dengan Ye Won, Hye Soo pun berpesan agar Gyeong Joon tidak lengah, anggap saja semua itu sebagai pelajaran managemen.
****
Ternyata Yoon Ha pergi ke rumah Ji Yi. Karena Ji Yi belum pulang jadi diapun menunggunya di luar. Tak lama kemudian dia melihat mobil Chang Soo datang.
Di dalam mobil, Ji Yi sudah tertidur pulas. Karena bingung bagaimana cara membangunkan Ji Yi, Chang Soo pun sengaja mengerem mobilnya tiba2 dan cara itu berhasil membuat Ji Yi bangun. Ji Yi lalu berusaha membuka sabuk pengaman namun tak bisa. Chang Soo hendak membantu namun saat mengingat kalau Ji Yi paling senang di sentuh oleh orang kaya, jadi diapun mengurungkan niatnya.
Ji Yi lalu mngaku kalau dia sebeneranya tidak kuat minum, kekuatannya hanya bisa minum setengah botol tapi malam ini, dia sudah minum lebih dari sebotol. Menyadari hal itu, membuat Ji Yi langsung menangis.
“Kenapa kau menangis?” tanya Chang Soo bingung.
“Aku menangis kalau mabuk.” Jawab Ji Yi sambil berusaha membuka sabuk pengaman.
“Tidak.... kau tidak boleh menangis.” Ucap Chang Soo kesal dan kemudian membantu Ji Yi membuka sabuknya. Chang Soo semakin tambah heran dengan Ji Yi, karena setelah dibukakan sabuknya, Ji Yi tak lagi menangis, tapi tertawa.
“Aku cantik kan? Aku cantik sekali.” Tanya Ji Yi tiba2. “Ayah Yoon Ha kerja di rumahmu ya? Sebagai supir? Atau mengurus hal lain?” tanya Ji Yi lagi.
“Kau bahkan tidak tahu siapa dia dan berteman dengannya.” Jawab Chang Soo.
Ji Yi lalu mengubah topik pembicaraan dengan membahas tentang dirinya yang hanya lulus SMA. Ya, dia mengaku pada Chang Soo kalau dia tak kuliah. Ji Yi lalu berkata kalau dirinya sama seperti Suzy dan Iu yang juga lulusan SMA. Selain kesamaan itu, dia juga mengaku kalau mereka bertiga sama2 cantik. Setelah mengatakan hal itu, Ji Yi tiba2 menangis lagi.
“Yah, kau jadi menakutkan.” Ucap Chang Soo yang kesal melihat Ji Yi menangis lagi.
“Aku mengerti Yoon Ha.... jujur saja.... baru dua tahun sejak aku bisa memberitahu orang aku Cuma lulusan SMA.” Ucap Ji Yi dan menangis.
Yoon Ha lalu muncul dan mengetuk jendela kaca mobil Chang Soo. Yoon Ha datang dengan membawa batu. Dengan wajah serius, Yoon Ha bertanya apa yang sudah Chang Soo lakukan pada Ji Yi, kenapa Yi Ji tidak turun2. Mendengar itu, tambah membuat Chang Soo frustasi. Dengan kesal dia berkata kalau dia tidak tahu apa2 dan kenapa Ji Yi bertingkah seperti itu.
“ji Yi-a.... kau tak apa2?” tanya Yoon Ha. Mendengar itu Ji Yi langsung meraih tangan Yoon Ha tanpa peduli ada Chang Soo di antara mereka. Tentu saja posisi seperti itu membuat Chang Soo sangat tak nyaman. Dia menyuruh Ji Yi keluar dari pintu disampingnya. Namun Ji Yi tidak perduli dengan apa yang Chang Soo katakan, dia terus meminta maaf pada Yoon Ha, karena dia sudah meminta maaf sendirian.
“Dikehidupan yang lain, ayo hidup sebagai putri bungsu konglometar.” ucap Ji Yi dan kemudian menangis di dada Chang Soo. Apa yang di lakukan Ji Yi semakin membuat Chang Soo kesal dan tak nyaman. Chang Soo kemudian membuka pintu mobil dan keluar. Tapi apa yang terjadi, kemeja yang Chang Soo pakain robek. Hahhahaha.... ternyata Ji Yi memegang kemeja Chang Soo dengan sangat kuat, sehingga disaat Chang Soo bergerak keluar, kemejanya langsung sobek.
“Daebak!” ucap Ji Yi saat menyadari apa yang sudah dia lakukan. Setelah itu Ji Yi langsung pingsan.
Bersambung
Sinopsis High Society ep 3