logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Ex-Girlfriends Club Episode 8 Part 1


Myeong Soo melakukan perjalan ke suatu tempat untuk mendapatkan inspirasi. Dalam perjalanannya, dia terus saja mengingat tentang Soo Jin. Soo Jin sendiri juga sedang memikirkan Myeong Soo, bahkan dia hendak mengirim SMS yang berisi “Myeong Soo, aku suka padamu.” Tapi karena suatu hal, Soo Jin mengurungkan niatnya tersebut. Saat Myeong Soo sedang menunggu bis untuk pulang, tiba2 dia mendapatkan sebuah inspirasi, tak mau inspirasi itu hilang begitu saja, Myeong Soo pun langsung mengeluarkan buku gambarnya dan mulai menggambar. Saking asyiknya menggambar, Myeong Soo sampa melewatkan bis yang melintasinya. Sebenarnya apa dan siapa yang dia gambar, ternyata dia menggambar Soo Jin, orang yang sedang berada di dalam pikirannya sekarang.


Soo Jin datang ke restoran milik Ji A, dimana ketiga mantan Myeong Soo sedang mempersiapkan pesta kejutan untuk Myeong Soo. Soo Jin hendak membantu, dia menium balon, namun balon itu langsung kempes kembali saat dia melihat Ji A memakai kaos merah yang pernah Myeong Soo  pinjamkan padanya. Soo Jin bertambah shock dan kecewa saat Ji A berkata kalau Myeong Soo memberikan kaos itu, gara2 saat mereka minum wine bersama, tanpa sengaja wine-nya menumpahi bajunya. 

Tak bisa fokus setelah mendengar apa yang Ji A katakan, Soo Jin pun memilih langsung pergi dan dia juga berkata kalau dia tak bisa datang ke pesta kejutan untuk Myeong Soo. Mendengar Soo Jin tak bisa datang, orang yang paling senang adalah Ji A. Euuum.... ne orang benar2 masih menaruh suka sama Myeong Soo, sampai2 dia berbohong seperti itu pada Soo Jin. 


Soo Jin memilih pergi ke kantor dan mengerjakan pekerjaannya, namun sayang dia tak bisa fokus. Saat melihat selimut milik Myeong Soo yang tertinggal di kantor, Soo Jin seperti memikirkan sesuatu. 


Myeong Soo pulang dan langsung terkejut saat melihat Soo Jin menunggunya di depan rumah. Ternyata Myeong Soo tak tau menau tentang pesta kejutan yang di lakukan di restoran Ji A. Soo Jin beralasan datang karena ingin mengembalikan selimut milik Myeong Soo. Saat di tanya apa Soo Jin datang hanya karena selimut itu, Soo Jin pun terdiam dan bingung. Myeong Soo lalu mengajak Soo Jin masuk ke dalam rumah dengan alasan kalau dia hendak mengatakan sesuatu pada Soo Jin. 


Rumah Myeong Soo dalam keadaan gelap dan mereka berdua mengira kalau listrik sedang mati saat itu. Tak mau membuang waktu lama, Myeong Soo lalu mengungkapkan isi hatinya pada Soo Jin. Myeong Soo nembak Soo Jin, dia bertanya apa Soo Jin mau menjadi pasangan sungguhannya. 


Belum sempat Soo Jin menjawab, tiba2 mereka dikejutkan dengan suara ledakan. Ternyata eh ternyata ketiga mantan Myeong  Soo bersama Jin Bae dan Jo Gwon sedang bersembunyi di dalam kegelapan itu. Mereka semua berencana memberi pesta kejutan untuk Myeong Soo, tapi ternyata merekalah yang mendapatkan kejutan dari pernyataan cintanya Myeong Soo pada Soo Jin. Tentu saja melihat mereka semua, membuat Myeong Soo dan Soo Jin malu setengah mati. 

Orang yang paling kecewa diantara semuanya adalah Ji A, dari ekspresi wajahnya, dia terlihat sangat kecewa. Karena mereka sudah mendengar pernyataan Myeong Soo, mereka pun menuntut untuk mendengar apa jawaban dari Soo Jin. Melihat semua mata menuju kearahnya, Soo Jin pun jadi bingung, alhasil dia hanya berkata kalau apa yang Myeong Soo katakan tadi adalah lelucon karena mereka berdua hanyalah sepasang sahabat. Dengan wajah lemas, Myeong Soo bergumam kalau semua itu bukanlah lelucon, tapi Soo Jin tetap bersikukuh berkata kalau mereka berdua hanya teman dan tidak lebih. 

Karena sudah tak berminat melanjutkan pesta, Ji A menghampiri Myeong Soo dan memberikan bunga dan kacamata miliknya pada Myeong Soo lalu dia pergi setelah berkata, “kau sudah berusaha keras, kau di tolak,” dengan nada kesal.  

Hwa Young juga menghampiri Myeong Soo untuk memberikan makanan ringan dan topi miliknya pada Myeong Soo. Dia juga memilih pergi setelah berkata, “selamat atas selesainya pekerjaanmu. Selamat juga karena berhenti bekerja.”

Ra Ra yang merasa biasa saja dengan pengungkapan yang di lakukan Myeong Soo, hanya bengong dan bertanya kenapa semuanya pergi dan siapa yang akan memakan semua makanannya. Jo Gwon yang jga merasa tak nyaman, memilih pergi setelah memakaikan topi miliknya pada Soo Jin. Melihat Jo Gwon pergi, Ra Ra pun langsung mengikutinya dan Jin Bae mengikuti Ra Ra. 


Soo Jin dan Myeong Soo di tinggalkan dengan pose yang sangat lucu, mereka berdua sama-sama kaku, setelah merasa malu di hadapan semuanya. 


Jo Gwon dan Ra Ra pergi ke sebuah restoran. Tanpa basa basi, Jo Gwon bertanya tentang Soo Jin dan Myeong Soo pada Ra Ra. Awalnya Ra Ra jual mahal dengan berkata kalau dia tak tahu apa2, tapi karena Jo Gwon hendak memilih pergi, Ra Ra pun langsung berkata kalau dia tau sesuatu yang menarik. Namun sebelum Ra Ra memberitahu semuanya, dia ingin bertanya tentang Jo Gwon terlebih dahulu. Mendengar pertanyaan itu tentu saja Jo Gwon bisa menebak kalau Ra Ra sudah menyukai dirinya sebagai pria. Tanpa memikirkan perasaan Ra Ra terlebih dahulu, Jo Gwon blak2an berkata kalau Ra Ra bukanlah tipenya. 

“Kurasa kau tidak sepenasaran itu tentang Soo Jin Unni.” Ucap Ra Ra.

“Aku setengah mati ingin tahu, tapi tidak sampai ingin memanfaatkanmu. Harga dirimu.... kenapa kau biarkan orang lain memanfaatkanmu?” tanya Jo Gwon dan pergi.

Soo Jin dan Myeong Soo masih di tempat yang sama. Myeong Soo terlihat sangat kecewa karena Soo Jin sudah menolak dirinya. Soo Jin menjawab kalau dia berkata hal tadi karena semua orang memaksanya menjawab, sedangkan yang dia pikirkan adalah kalau masalah membuka hati dan menerima seseorang adalah hal yang sangat pribadi. Soo Jin bertanya apa tak bisa, semua yang tadi di antara mereka, hanya mereka berdua saja yang tahu. 



“Apa kau tahu betapa wanita berharap dan memimpikan saat seperti itu?” tanya Soo Jin dan mendengar itu Myeong Soo pun langsung menyadari kalau Soo Jin sebenarnya juga sangat menyukai dirinya. Myeong Soo lalu menghampiri Soo Jin untuk memastikan apa yang dipikirkan Soo Jin tentang dirinya. Namun Soo Jin terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya, sehingga dia memilih pulang. 


Myeong Soo menghalanginya dan mereka berduapun bercanda bersama. Tepat disaat itu Jin Bae muncul dan reflek Soo Jin-Myeong Soo langsung melepaskan pegangan tangan mereka. Jin Bae yang sedang merasa kesal karena di tinggalkan oleh Ra Ra, langsung mengungkapkan ketidaksukaannya pada tingkah mereka berdua. Karena ketidaksukaan Jin Bae itupun dimanfaatkan Soo Jin sebagai alasan pulang. Myeong Soo hendak mengejarnya namun dia dihalangi oleh Jin Bae yang menyuruhnya untuk memberesi rumah. 



Ketiga mantan Myeong Soo sedang berkumpul lagi, Hwa Young bertanya2 tentang apa yang sebenarnya Myeong Soo sukai dari Soo Jin. Ra ra berkata kalau dia tak masalah Myeong Soo bersama Soo Jin, karena yang dia tak mau adalah jika Myeong Soo mendapatkan wanita yang lebih cantik dari dirinya. Berbeda dengan Ra ra, Hwa Young berpendapat kalau dia lebih senang, jika Myeong Soo mendapatkan wanita yang lebih baik dari dirinya. Kalau Ji A sendiri lebih sependapat dengan Ra ra, dia tidak  suka kalau mantan pacarnya bertemu dengan wanita yang lebih baik darinya. Pada intinya mereka bertiga tak suka Myeong Soo bersama Soo Jin, sehingga mereka berencana untuk meyakinkan Myeong Soo tentang ketidakbagusan Soo Jin. 


Hwa Young menjadi orang yang pertama menemui Myeong Soo. Dia meminta Myeong Soo untuk tidak pacaran dengan Soo Jin, karena hal itu akan menjadi sangat tak nyaman jika mereka bertemu, terlebih Soo Jin dan Hwa Young bekerja di tempat yang sama. Hwa Young bahkan berani menyuruh Myeong Soo untuk meninggalkan Soo Jin untuk Jo Gwon, karena dia merasa Soo Jin lebih cocok dengan Jo Gwon. 


Orang kedua yang menemui Myeong Soo adalah Ji A yang blak2an berkata kalau dia tidak menyukai Soo Jin. Ji A bahkan menuduh kalau Soo Jin sedang menduakan Myeong Soo dan Jo Gwon. 


Dan yang terakhir adalah   Ra Ra. Dia memberitahu Myeong Soo kalau Jo Gwon tertarik pada Soo Jin, sehingga dia terus memperlakukan Soo Jin dengan istimewa. Namun Jo Gwon adalah orang yang hanya ingin memuaskan rasa penasarannya, jadi Ra Ra takut Soo Jin akan terluka karenanya. Hehehhe.... ra Ra masih tetap mendukung agar Myeong Soo jadian dengan Soo Jin, jadi dia punya kesempatan untuk mendapatkan Jo Gwon.


Myeong Soo masuk ke dalam kantor Soo Jin secara diam2. Dia datang membawa ayam goreng untuk makan siangnya bersama Soo Jin. Saat dia hendak mengejutkan Soo Jin, tiba2 terdengar suara Jo Gwon dan itu langsung membuat Myeong Soo bersembunyi di bawah meja. Soo Jin tentu saja langsung terkejut saat melihat Myeong Soo ada di bawah meja, tapi dia tak berkata apa2 pada Jo Gwon. Dia menyembunyikan keberadaan Myeong Soo dari Ji Gwon. 


Hidung Jo Gwon mencium bau sesuatu dan Soo Jin menjawab tidak, namun saat dia mendapat kode dari Myeong Soo kalau dia membawa ayam goreng, Soo Jin pun langsung meralat jawabannya dengan mengatakan kalau dia baru saja makan ayam goreng. Jo Gwon pun percaya begitu saja. Jo Gwon kemudian hendak mencari stapler, tak mau Jo Gwon melihat Myeong Soo, Soo Jin pun langsung menghampiri Jo Gwon dan menanyakan pendapat Jo Gwon mengenai sesuatu yang berhubungan dengan film mereka. Jo Gwon lalu menjawab kalau dia akan bekerja secara perlahan namun juga cepat. 

“Jika aku merasakan sesuatu, aku bisa selesai cepat, tapi butuh waktu untuk mendapatkan perasaan itu.” jawab Jo Gwon dan kemudian menanyakan tentang pendapat Soo Jin sendiri, tentang kapan dia merasa sudah waktu yang tepat untuk memberikan hatinya pada seseorang. Karena menurut Jo Gwon adalah tipe orang yang selalu berhati2. Soo Jin lalu menjawab kalau dia penah jatuh cinta pada pandangan pertama. 

“Dengan Penulis Bang?” tanya Jo Gwon dan tentu saja Soo Jin tak bisa langsung menjawab karena orang yang sedang mereka bicarakan juga ada di dalam ruangan itu. 

“Bukan.” Jawab Soo Jin dan tentu saja Myeong Soo terlihat kecewa mendengarnya. 


“Kenapa kau menolaknya? Kenapa kau begitu waktu itu? kupikir kau punya perasaan pada penulis Bang. Jika kau ditembak, kau harus menerimanya.”

“Karena terlalu banyak orang di sekitar kami. Aku tidak suka menjadi pusat perhatian.”

“Kau harus menyerang lebih dulu sehingga orang lain tidak bisa mengganggu.” Ucap Jo Gwon dan Soo Jin merasa Jo Gwon sedang menekan dirinya, untuk cepat menjawab perasaan Myeong Soo. Jo Gwon berkata kalau dia hanya merasa senang bisa bekerja sama dengan Soo Jin.

“Apa kalian berdua benar2 teman?” tanya Jo Gwon namun Soo Jin tak menjawab dia malah mengingatkan Jo Gwon kalau Jo Gwon harus segera mendatangi rapat. 


“Aku suka hal yang tepat dan pasti. Jika kau tidak menjawab, maka aku akan menganggap kalian seperti yang aku dengar. Teman baik.” Ucap Jo Gwon dan Soo Jin bertanya apa hubungan Jo Gwon dengan kejelasan antara hubungan Soo Jin dan Myeong Soo. Dengan wajah serius, Jo Gwon menjawab kalau ada kemungkinannya semua itu ada hubungannya dengan dirinya. 

Jo Gwon lalu memilih pergi namun sebelum dia pergi, dia berkata “selamat menikmati ayammu.” Hah! Ternyata Jo Gwon tahu kalau Myeong Soo ada di sekitar mereka. wkwkwkkw.....


Setelah Jo Gwon pergi, Myeong Soo pun keluar dari persembunyiannya dan mengajak Soo Jin makan ayam gorengnya di luar. Saat makan, Myeong Soo bertanya apa yang sebenarnya Soo Jin pikirkan tentang dirinya. Myeong Soo ingin memperjelas hubungannya dengan Soo Jin, karena sampai sekarang Soo Jin tak pernah mengatakan apa perasaannya. 

“Aku sudah menunjukkan perasaanku padamu dengan jelas. Harus ada semacam reaksi, seperti aku suka padamu atau aku tidak suka padamu atau menurutku begini, yang seperti itu.” ucap Myeong Soo.

“Apa aku harus mengatakannya?”

“Jika tidak dengan kata2 apa maksudmu hanya dengan pikiran? Aku hanya ingin mendengar bagaimana perasaanmu sebenarnya apa sulit sekali? Aku hanya ingin mendengar bagaimana perasaanmu sebenarnya. Apa sulit sekali?”


“Aku juga.... suka padamu....” ucap Soo Jin dan Myeong Soo langsung tersenyum senang saat mendengarnya. “Aku rindu padamu dan memikirkanmu. Aku selalu ingin menelponmu seperti itu.” tambah Soo Jin yang kemudian mengaku kalau dia takut terluka lagi seperti sebelumnya kalau dia melakukan semua itu. Ya, Soo Jin takut kalau perasaannya akan bertepuk sebelah tangan lagi. Karena masih ada bekas luka sakit hatinya itu, Soo Jin pun meminta waktu pada Myeong Soo, agar dia bisa benar2 menghilangkan rasa sakit itu. Myeong Soo pun tak bisa berkata apa2 lagi, dari ekspresinya terlihat jelas kalau dia merasa bersalah pada Soo Jin.



Malam harinya, Myeong Soo menelpon Soo Jin yang saat itu sedang mengetik sesuatu di laptopnya. Soo Jin tentu saja merasa senang mendapat telepon dari Myeong Soo, namun dia berusaha bersikap biasa saja. Myeong Soo menelpon untuk mengajak Soo Jin nonton film besok, namun Soo Jin tak bisa karena besok dia harus mengecek lokasi syuting. Dan Soo Jin besok akan pergi ke sana sendiri.

“Jangan sampai tersesat dan jangan lupa makan.” Pesan Myeong Soo.

“Aku mengerti.” Jawab Soo Jin dengan nada manja. Mendengar itu Myeong Soo meminta Soo Jin mengulangi kata2nya lagi, namun Soo Jin yang malu tak mau melakukannya. Saking malunya, Soo Jin bahkan sampai menutup teleponnya.

Soo Gyeong dan Ji Hoon sedang menyeleksi baju2 mereka yang tak bisa di pakai lagi. Soo Gyeong mengambil satu pakaian yang dia pikir masih bisa dipakai namun Ji Hoon pikir baju itu sudah pantas untuk dibuang. Karena baju itu sudah berumur 10 tahun dan hanya diletakkan di dalam lemari. Soo Gyeong bersikekeuh mempertahan baju itu karena dulu dia membelinya dengan harga yang mahal. 

Saking ingin mendapat pengakuan kalau baju itu masih bisa dipakai, Soo Gyeong pun mencoba memakainya. Tepat disaat itu Soo Jin muncul untuk mencari cola di kulkas, namun dia tak menemukannya. Ji Hoon berkata kalau Soo Jin harus berhenti minum cola dan menggantinya dengan air putih kalau dia tak mau gendut. 


“Hey, pilih pakaian yang tidak kau pakai lagi. Sepatunya juga.” Ucap Soo Gyeong pada Soo Jin sambil terus berusaha memakai pakaian lamannya.

“Nanti, akan kulakukan saat libur.” Ucap Soo Jin.

“Kapan saat kau libur? Kau selalu tidur! Oh, hey, itu sepatu baru, punyamu kan? Akan kupakai saat ke lapangan baseball.” Ucap Soo Gyeong dan tanpa berkata sepatah katapun Soo Jin langsung mengambil sepatu yang Soo Gyeong maksud dan menyimpannya. Heehhe ternyata sepatu yang dimaksud adalah sepatu pemberian Myeong Soo. 


“Omo! Omo, pelit sekali. Hey, aku tidak mau pakai sepatu kotor itu!” teriak Soo Gyeong melihat tingkah Soo Jin yang seperti itu. Soo Gyeong akhirnya menyerah untuk memakai pakaian yang sedari tadi dia coba pakai, karena terlalu sempit dia pun menjadi kesulitan bernafas. 

Bersambung
Sinopsis Ex-Girlfriends Club Episode 8 Part 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

Hehehe....mantan pacar myung soo itu ada julukannya masing masing yah?
Saya lupa apa julukan utk jiA, apa dia cheetah????kalo Rara rubah, kalo hea yong Singa....nah seo jin sih menurut myung soo dianalogikan beruang.....
Semoga sii beruang entar nggak jadi mantan juga.....
Gumapshimnida bak lilik.....

Balas

kalo Ji A.. julukannya kucing mbak.... heheheh.. sama2... :)

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger