Keesokanharinya, Soo In sedang sibuk di dapur bersama Bok Nyeo. Tuan Park muncul dengan setelan jas yang rapi, dia mengaku akan pergi ke pesta pernikahan. Sebelum pergi, Tuan Park memberi sedikit kode pada Bok Nyeo. Euuum sebenarnya apa yang mereka sembunyikan? Ternyata mereka berencana pergi bersama-sama. Agar semua orang di rumah tidak tahu kalau mereka pergi bersama, jadi Tuan Park beralasan pergi ke acara pernikahan sedangkan Bok Nyeo beralasan pergi menemui teman lamanya.
Tanpa ada yang tahu, Bok Nyeo dan Tuan Park pergi bersama dengan mobil pinjaman. Wkwkwk... mereka berdua pergi berkencan. Mereka hendak pergi kepantai dan makan-makanan yang lezat. Mereka benar2 ingin pergi bersenang2.
Soo In selesai menyiapkan sarapan untuk Byeol dan Woo Seok. Ekspresi Woo Seok masih sama seperti ekspresinnya semalam. Dia masih merasa kesal pada Soo In. Karena tidak melihat Tuan Park dan Bok Nyeo, Woo Seok pun menyuruh Byeol bertanya pada Soo In kemana mereka berdua. Dengan ekspresi tak senang diperlakukan seperti itu, Soo In menjawab kalau Tuan Park pergi ke acara pernikahan sedangkan Bok Nyeo pergi menemui teman lamanya.
“Kakek pergi ke pesta pernikahan dan... “ jawab Byeol dan menghela nafas. “Aku lupa... tanyakan padanya sendiri, ayah.”
Tepat disaat itu Mi O dan anaknya ikut bergabung dengan mereka. Melihat Mi O, Woo Seok langsung berkomentar kalau pagi ini Mi O terlihat lebih cantik.
“Kulitku berantakan semenjak aku bekerja terlalu lama.” Jawab Mi O dengan nada tak enak, dia memberitahu kalau dia tak melakukan apa2 pada wajahnya.
“Ah! Ternyata itu hanya karena kau masih muda, dibanding Moon Soo In yang punya lingkaran hitam sampai turun ke dagu. Kau hebat ibu kang Ddang.” Ucap Woo Seok yang sengaja menyindir Soo In. Tentu saja hal itu membuat Soo In kesal dan langsung protes pada komentar Woo Seok. Dengan santainya, Woo Seok berkata kalau dia hanya mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, kalau Soo In merasa tersinggung maka dia minta maaf. Melihat tingkah Soo In dan Woo Seok yang seperti itu, Mi O hanya senyum2 saja. Dia bisa tahu kalau mereka berdua sedang bertengkar.
Tae San sedang mengadakan rapat dengan pemegang saham Shinwa. Mereka semua memuji kinerja Woo Seok yang sangat menakjubkan. Tentu saja Tae San sangat senang mendengarnya. Bahkan dia mengajak semua pemegang saham untuk menemui Woo Seok langsung. Dan ternyata tak semua orang senang pada pembicaraan itu, Won Jae yg juga ada di ruangan itu langsung terlihat kesal. Bahkan dia tak ikut rombongan untuk menemui Wook Seok. Do Jin juga tak ikut rombongan karena dia sedang tak bisa fokus dengan masalah pekerjaan.
Wook Seok sedang mengadakan pertemuan untuk menandatangani kontrak dengan kliennya, saat Tae San dan rombongan datang. Dengan ekspresi puas dan senangnya, Tae San memberikan applause pada Woo Seok.
Joo Ran menemui dua orang pria. Dia meminta mereka untuk menyingkirkan truk milik Soo In. Dia juga meminta mereka untuk tidak melibatkan dirinya kalau nanti ada masalah.
Soo In dan Mi O sedang berada di truk makanan bersama Kang Ddang. Tak lama kemudian, Mi O mendapat telepon dari Bo Kyung yang memintanya untuk ketemua. Ternyata Bo Kyung sengaja mempertemukan Aeng Ran dan Mi O. Tentu saja bertemu dengan cara seperti itu membuat Aeng ran dan Mi O sama2 terkejut.
Bo Kyung lalu berkata kalau dia tau fakta tentang Do Jin yang ternyata sudah punya anak. Dia merasa Aeng Ran dan Do Jin sudah membohonginya. Aeng ran lalu berkata kalau sampai sekarang Do Jin sendri tidak tahu kalau dia sudah punya anak, yang dia tahu adalah Mi O melakukan aborsi. Pernyataan Aeng ran di iyakan oleh Mi O.
Bo Kyung kemudian berkata kalau dia mau membesarkan anak Do Jin. Tentu saja ide itu langsung di tolak mentah2 oleh Mi O.
“Jadi... jangan pernah menelponku lagi dan mengatakan hal tak masuk akal seperti itu. lain kali, aku tidak akan pergi dengan diam saja.” Ucap Mi O dengan penuh emosi dan kemudian berjalan pergi.
Setelah Mi O pergi, Aeng Ran lalu berterima kasih pada Bo Kyung. Dia mengaku tidak bisa mengatakan semua pada Bo Kyung karena keadaan. Dan sekarang Bo Kyung sudah tahu semuanya jadi Aeng ran merasa lega karena tak ada lagi yang harus di tutup2i dari Bo Kyung. Dia juga berterima kasih pada Bo Kyung yang dia pikir sangat mencintai Do Jin, sampai2 bersedia mengurus anak Do Jin.
Dari luar restoran, Mi O tampak sedih, melihat Aeng ran yang begitu menyukai Bo Kyung.
Poong Geum membawa Young Wok ke truk makanan milik Soo In. Saat di tawari roti oleh Soo In, Young Wok tak menolak bahkan dia berjanji akan membukakan toko roti untuk Soo In, jika roti buatan Soo In lezat. Roti panggang milik Young Wok pun matang dan Young Wok melahapnya dengan nikmat. Young Wok memuji rasa roti buatan Soo In, bahkan dia berkata kalau roti itu adalah makanan yang paling enak yang pernah dia makan setelah keluar dari penjara. Karena roti buatan Soo In enak, Young Wok pun benar2 berjanji akan membuatkan toko roti untuknya.
Bok Nyeo dan Tuan Park sedang menikmati indahnya pemandangan pantai. Berasa masih anak muda, Tuan Park menggambar bentuk hati dan menunjukkannya pada Bok Nyeo. Mereka berdua terlihat bahagia. Kemudian mereka pergi ke restoran untuk makan kerang panggang. Setelah menikmati semuanya, mereka pun memutuskan pulang. Namun perjalanan pulang mereka harus mengalami masalah. Mobil mereka tak bisa berjalan, alhasil mobilnya pun harus di derek. Bok Nyeo yang tak pernah menyetir menggunakan kesempatan itu untuk duduk di banku kemudi. Hehhee.... dia seolah2 sedang mengemudikan mobil, padahal yang sebenarnya mobil itu sedang di derek. Ingin mengingat hari itu, mereka berdua pun berfoto bersama.
Joo Hee menemui Tae San dan memintanya untuk memberi toko roti pada Soo In agar Soo In keluar dari rumah mertua Woo Seok. Sehingga Soo In dan Woo Seok saling menjauh satu sama lain. Karena itu adalah rencana untuk mendapatkan Woo Seok, tentu saja Tae San menyanggupi permintaan Joo Hee itu.
Joo Hee kembali ke ruangannya dan disana sudah ada Joo Ran yang menunggunya. Joo Ran lalu berkata kalau dia sudah mengurus semua hal dengan baik untuk membantu Joo Hee dekat dengan Woo Seok. Saat ditanya apa yang Joo Ran lakukan, Joo Ran tak menjawab. Joo Hee pun mengingatkan kalau Joo Ran jangan sampai menimbulkan masalah seperti sebelumnya.
Woo Seok sedang menghias kue natal saat Bok Nyeo pulang. Dia membuat dua kue, yang satu untuk Byeol dan keluarga yang lain, sedangkan yang satunya adalah buat Sop In. Walaupun Woo Seok tak mengatakan langsung kalau kue itu untuk Soo In, tapi Bok Nyeo bisa menebaknya dan diapun menambahkan kalau Soo In sangat suka kalau Woo Seok membawakan kue itu padanya.
Bok Nyeo lalu bertanya apa kue itu akan Woo Seok gunakan untuk menembak? Tentu saja Woo Seok tak berpikiran seperti itu. Jadi Bok Nyeo memberi saran padanya untuk melakukan hal tersebut. Menggunakan kue itu untuk menyatakan perasaan pada Soo In.
Setelah keluar dari dapur, Bok Nyeo bergumam kalau Woo Seok sangat tidak romatis. Dia sangat berbeda dengan mertuanya.
Woo Seok masih berada di dapur, dia terus menatap kearah kue yang sudah di lumuri butter cream. Setelah berpikir beberapa saat, dia menuliskan sesuatu diatas kue-nya.
Soo In masih berada di truk makanannya. Dia sedang melayani 3 pelanggan pria saat Woo Seok datang. Kedua pria itu lalu menjodoh2kan Soo In dengan teman mereka. Sepertinya pria yang dijodohkan itu, menyukai Soo In, sehingga dia pun dengan pedenya langsung memberikan kartu namanya pada Soo In dan mengajak Soo In ketemuan besok di sebuah restoran. Pria itu bernama Park Kwang Ho dan bekerja di bagian asuransi. Setelah Kwang Ho pergi, kedua temannya terus menggoda Soo In dengan mengatakan kalau Soo In harus datang menemui Kwang Ho besok dan berkencan dengannya. Karena tak tahan mendengar itu semua, Woo Soek pun menegur mereka dengan mengatakan kalau apa yang mereka lakukan sudah keterlaluan.
Sama2 tak terima, kedua orang itu tak terima di tegur dan Woo Seok sendiri sedang terbakar cemburu. Jadi merekapun berkelahi. Kue yang Woo Seok bawa langsung jatuh dan hancur.
Woo Seok pulang dengan wajah terluka, saat Bok Nyeo tanya kenapa, dia tak berkata apa2. Masih di truk makanannya, Soo In menemukan kue yang dibawa Woo Seok. Namun kue itu sekarang sudah hancur karena jatuh, sampai2 Soo In tak bisa membaca tulisan yang ada di atas kue itu.
Soo In pulang dan tanpa sepengatahuannya, truk makanannya di curi oleh orang suruhan Joo Ran. Karena rasa penasarannya, Joo Ran pun diam2 menelpon orang suruhannya untuk mengetahui apakah rencananya berhasil. Saat orang suruhannya mengatakan rencananya berjalan dengan lancar, Joo Ran langsung terlihat senang dan puas. Tiba2 lampu menyala dan itu membuat Joo Ran terkejut. Ternyata Won Jae yang datang .
“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bersembunyi disini?” tanya Won Jae.
“Huh? Aku hanya menjawab telepon.” Jawab Joo Ran dengan nada panik.
“Siapa yang kau telpon larut malam seperti ini?” tanya Won Jae curiga, namun Joo Ran bisa dengan cepat membuang rasa curiga Won Jae itu.
Keesokanharinya, saat Soo In hendak berangkat, dia berpapasan dengan Woo Seok. Karena kemarin dia sudah lepas kendali, jadi Woo Seok pun meminta maaf pada Soo In. Namun Soo In tak terlalu mempermasalahkannya karena dia sedang terburu2 berangkat kerja. Setelah Soo In pergi, Woo Seok baru ingat kalau dia sebenarnya berencana mengajak Soo In ketemua di jam makan siang.
Saat berada di tempat parkir, Soo In langsung shock saat tak menemukan truk makanannya. Tanpa memberitahu siapapun, Soo In langsung melapor ke kantor polisi. Namun truk makanan-nya tak bisa langsung di cari karena harus masuk ke daftar pencarian terlebih dahulu, selan itu... Soo In juga harus melapor pada perusahaan asuransi.
Woo Seok pergi ke tempat biasa Soo In memarkir truk mobilnya, namun dia tak menemukan apa2 disana. Woo Seok kemudian berusaha menelpon namun tak diangkat oleh Soo In. Kemana Soo In, ternyata dia menemui Kwang Ho. Tapi dia menemuinya bukan untuk kencan, malainkan untuk meminta bantuan.
Karena tak menemukan Soo In dan truknya di tempat biasa, Woo Seok pun pergi ke restoran tempat Kwang Ho mengajak Soo In ketemuan. Betapa kesal dan emosinya dia saat mendapati Soo In sedang bersama Kwang Hoo. Dia mengira Soo In dan Kwang Ho sedang berkencan. Dia tidak tau kalau Soo In kehilangan truk makanannya.
Woo Seok yang terbakar cemburu langsung menghampiri mereka berdua dan menarik Soo In keluar.
“kenapa kau melakukan ini?” tanya Soo In dan menarik tangannya kembali.
“Kau tidak tahu kenapa? Apakah kau wanita gampangan Moon Soo In? Apakah kau selalu menemui semua orang yang mengajakmu keluar?” tanya Woo Seok dengan emosi.
“Apa yang kau katakan sekarang?”
“Aku membawakan kue Natal kemarin tapi kau tak senang melihat ku. Sekarang kau berkencan dengan orang asing. Apa artinya dirimu untukmu?”
“Ini tidak seperti kelihatannya.” Ucap Soo In coba menjelaskan.
“Aku mencintaimu..”
“Apa?”
“Aku mencintaimu, Moon Soo In.” Ucap Woo Seok mengulangi kata2nya dan tentu saja pernyataan itu membuat Soo In terkejut.
Bersambung
Sinopsis Legend of Witch ep 19
5 komentar
Tolong dilanjutkan sinopsis dramanya, benar' bikin penasaran, terima kasih.
BalasAku suka dengan ceritanya jadi tiap hari bolak-balik ke blog ini demi So In dan Woo Sek. Plisssss tlg dilanjutkan ya. Makasih...
Balastolong lah di percepattt
Balasbener-bener penasaran sama kelanjutan ceritanya :/
tolong dong dilanjutkan ..penasaran bgtttt
Balasyag 19nya mna in
Balaskok lma banget