logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Yong Pal Episode 8 Part 1


Saat hanya berdua, Chyintia menghampiri Yeo Jin dan duduk di sampingnya. Ternyata Chyntia tahu kalau itu adalah Yeo Jin, Chyntia pun berpesan pada Yeo Jin, jika Yeo Jin ingin menghabiskan waktu dengan bersembunyi, maka Tae Hyunlah orang yang terbaik untuknya. Setelah mengatakan itu, Chyntiapun berjalan pergi tanpa mempedulikan keterkejutan dan kebingungan yang dirasakan Yeo Jin.


Tae Hyun kembali dengan membawa dua kopi instan, saat dia bertanya dimana Chyntia, Yeo Jin tak menjawab. Yeo Jin seperti sedang berada dalam kebingungan dan kebimbangan.

“Apa... apa yang sudah aku lakukan?” ucapnya.

****

Keesokan paginya, perawat So sengaja mengisengi Tae Hyun dengan menempelkan bunga lavender ke hidung Tae Hyun. Tae Hyun yang sudah terbangun langsung berkata kalau jahitannya bisa rusak dan dia akan mati jika dia bersin. Mendengar itu si perawat langsung menjawab kalau jahitan Tae Hyun tidak ada masalah dan dia sekarang sudah baik-baik saja. Si perawat kemudian menggoda Tae Hyun dengan megikuti kata2 Tae Hyun saat memberika bunga lavender pada Yeo Jin. Tak mau diledek oleh perawat So, kepala perawat dan dokter juniornya, Tae Hyun langsung berusaha menjelaskan kalau tujuan dia memberikan bunga lavender karena bunga lavender bisa menenangkan saraf. Namun bantahan Tae Hyun malah membuat ketiganya makin bersemangat menggoda dirinya. Mereka semua bisa tahu dengan jelas kalau Tae Hyun mulai menyukai Yeo Jin. 

Si dokter junior kemudian membahas tentang CPR yang di lakukan Tae Hyun pada Yeo Jin di ruang operasi. Ledekan juniornya itu membuat Tae Hyun kesal dan hendak menendangnya, namun saat dia menggerakkan kakinya, dia langsung merasa kesakitan di bagian jahitannya. Melihat tingkah Tae Hyun yang seperti itu, malah membuat ketiganya tertawa lebar.


Dari ruang sebelah Tae Yong dan junornya melihat mereka berempat. Si junior berkomentar kalau dia benar2 mual melihat Tae Hyun dan kawan-kawannya. Tae Yong menanggapinya dengan senyuman sinis dan dia langsung berkata kalau jalan yang mereka pilih, berbeda dengan jalan Tae Hyun dan kawan-kawan. Si junior tak mengerti maksud Tae Yong, namun Tae Yong tak mau menjelaskannya. 


Tepat disaat itu mereka melihat Chae Young mengunjungi Tae Hyun. Tentu saja hal itu membuat mereka semakin tak menyukai Tae Hyun. Karena Chae Young datang, kepala perawat dan lainnya langsung pergi meninggalkan Tae Hyun. Saat hanya berdua, Chae Young langsung berkata kalau Tae Hyun pengkhianat dan Tae Hyun hanya bisa mengucapkan maaf. Chae Young tahu kalau apa yang dilakukan Tae Hyun adalah untuk kebaikannya karena itu diapun sudah melakukan yang terbaik untuk pegobatan Tae Hyun. Ya, Chae Young lah yang menyuruh dokter-dokter untuk mengobati dan memeriksa Tae Hyun saat dia tahu Tae Hyun masih belum sadarkan diri. 

Namun walaupun sudah sama2 saling menyelamatkan nyawa satu sama lain, Chae Young tetap meminta imbalan dari Tae Hyun karena dia sudah menyelamatkan nyawanya. Tak punya pilihan lain, Tae Hyun pun mengiyakannya. Tiba2 Chae Young memegang tangan Tae Hyun dan dengan nada menggoda bertanya bagaimana Tae Hyun akan membayarnya.

“Lihatlah.. tidak peduli bagaimana aku membayarmu kembali, tapi jelas ini bukan pilihan.” Ucap Tae Hyun sambil melepaskan tangan Chae Young. 

“Kau terlihat sudah baikan sekarang.” Ucap Chae Young dan merekapun tertawa bersama.



Tanpa mereka sadari, Yeo Jin memperhatikan mereka berdua dari tempat tidurnya. Euuum... Yeo Jin terlihat cemburu dengan kedekatan mereka berdua.


Perawat So masuk ke kamar Yeo Jin, dia masuk untuk mengubah posisi tubuh Yeo Jin. Semua itu dilakukannya agar semua perawat tidak curiga kalau Yeo Jin bukan pasien koma. Sebab semua pasien koma harus diubah posisi tubuhnya setiap dua jam sekali agar tidak mengalami luka saat tertidur.Sebelum pergi dari ruangan kamar Yeo Jin, perawat So memberikan air beras untuk diminum Yeo Jin, namun Yeo Jin tak mau. Tak mau memaksa peraawat So pun meninggalkan air beras itu di samping tempat tidur Yeo Jin.

Di luar ruangan Yeo Jin, kepala perawat melihat Yeo Jin dengan tatapan sedih karena Yeo Jin tidak mau makan apa2. 


Perawat So kemudian menemui Tae Hyun dan bertanya apa yang sudah dilakukan Tae Hyun pada Yeo Jin sehingga membuat Yeo Jin bersikap seperti itu. Mendengar itu Tae Hyun terlihat bingung. Dia kemudian langsung duduk dan melepas selang infusnya. Saat ditanya kenapa melakukan hal itu, Tae Hyun menjawab kalau dia sudah merasa baikan jadi tak ada gunanya berbaring seperti itu. Masih duduk di tempat tidurnya, Tae Hyun melihat kearah Yeo Jin, dengan ekspresi bertanya2 apa yang sebenarnya terjadi pada Yeo Jin.

Dr Lee masuk ke kamar Yeo Jin yang dulu, dia menoleh ke tempat tidur yang dulu digunakan Yeo Jin. Melihat tempat itu sekarang ditempati sebuah boneka, dr Lee tersenyum sinis. Dia kemudian berjalan menuju rak untuk mengambil obat, tiba2 dia mendengar suara Yeo Jin yang berkata “pembunuh”. Karena disekeliling tidak ada siapa2, dr Lee pun beranggapan kalau hal itu hanyalah halusinasinya saja, dan dia melanjutkan mencari obat. Namun suara Yeo Jin terdengar lagi dan berkata, “kau juga akan mati.” Untuk suara kali ini, dr Lee langsung melihat ke arah boneka.



Penasaran, dr Lee lalu menghampiri boneka dan membuka kain penutupnya. Betapa terkejutnya dr Lee saat melihat kalau orang yang ada di tempat tidur itu bukanlah boneka melainkan Yeo Jin, dia tambah terkejut saat melihat tatapan tajam Yeo Jin. Saking shocknya, dr Lee sampai berteriak dan jatuh kelantai.

Teriakan kuat dr Lee itu sampai membangunkan dr Lee dari tidurnya, owalah... ternyata dr Lee mimpi.


Tae Hyun masuk ke kamar Doo Chul, dan dia langsung melongok saat melihat kondisi Doo Chul dan anak buahnya. Doo Chul dan anak buahnya babak belur gara2 menolong Tae Hyun. Karena mereka berdua seperti itu karena dirinya, Tae Hyun pun mengucapkan terima kasih pada Doo Chul. Doo Chul yang memang sudah sangat suka pada Tae Hyun, langsung menjawab kalau semua ini tak masalah untuk dirinya. Dia juga berkata kalau dia tak mau keluar dari rumah sakit, karena sekarang dia benar2 sedang terluka. 


Tepat disaat itu perawat yang merawat mereka berdua. Melihat perawat itu, Doo Chul dan anak buahnya langsung ketakutan dan anak buah Doo Chul langsung berkata kalau mereka harus segera keluar dari rumah sakit. Wkwkkw... semua itu karena perawat yang meraawat mereka berdua selalu salah menyuntik, salah obat dan sebagainya. Wkwkkkw untung aja mereka masih hidup walaupun selalu salah mendapatkan perawatan. 

Tae Hyun hanya tersenyum melihat Doo Chul dan anak buahnya yang ketakutan disuntik oleh si perawat.



Detektif Lee mendatangi rumah sakit lagi, dia bertanya pada Perawat Song dan Kepala Perawat tentang Doo Chul dan anak buahnya. Karena Doo Chul dan anak buahnya di rawat di lantai 12 dengan identitas tersembunyi, kepala perawat pun menjawab kalau dia tidak tahu. Ya, kepala perawat memang belum pernah melihat mereka berdua. 

Tepat disaat detektif Lee bertanya apa ada pasien luka tembak di departemen bendah, Tae Hyun muncul. Tentu saja dia langsung sembunyi dan mencuri dengar apa yang detektif tanyakan pada kepala perawat. 

Kepala Perawat menjawab kalau deketif Lee ingin mengetahui hal tersebut, maka dia bisa memeriksa langsung di departemen kardiotoraks atau unit ortopedi. Karena tak mendapatkan jawaban apa2, detektif Lee melanjutkan pertanyaan, dia bertanya apakah ada dokter yang melakukan kunjungan keluar rumah sakit. 

Mendengar itu, perawat Song langsung menjawab kalau tidak mungkin ada dokter yang melakukan hal tersebut. Tepat disaat itu Tae Yong muncul dan berkata kalau ada kemungkinan seorang dokter melakukan hal tersebut. Tentu saja mendengar jawaban itu, langsung membuat detektif Lee tertarik untuk menanyai Tae Yong.


Mereka sekarang sudah berada di tempat istirahat. Detektif Lee menanyakan tentang Yong Pal. Tanpa mereka sadari Tae Hyun mendengar pembicaraan mereka dari meja yang tak jauh dari tempat mereka berempat duduk. Karena tae Yong tidak tahu siapa Yong pal, detektif Lee pun menjelaskan kalau Yong Pal adalah dokter yang mengobati para kriminal. Saat mendengar detektif Lee berkata  kalau uang hasil pengobatan para kriminal cukup besar, Tae Yong seperti memikirkan sesuatu dan ekspresi itu ditangkap oleh detektif Lee. Namun tae Yong menjawab tidak, dia pikir tidak ada dokter seperti itu di rumah sakitnya. 

“Jika kau tidak memberi tahu kami sekarang, kau mungkin akan dipanggil nanti.” Ucap detektif Lee sedikit memaksa.


Tepat disaat itu, bagian keamanan datang menghampiri mereka. Ketua keamanan menyuruh Tae Yong untuk tidak mengatakan apa2 pada detektif Lee dan melaporkan semua yang mereka bicarakan. Merasa tak melakukan hal yang salah, detektif Lee langsung berkata kalau ketua keamanan sudah menggangu urusan polisi. 

Tanpa berkata sepatah katapun, si ketua langsung menelpon seseorang dan memberikan telponnya itu pada detektif Lee agar orang yang ditelpon itu yang langsung bicara. Baru saja detektif Lee berkata halo, orang yang ditelpon langsung memakinya. Euuuum... siapa sih yang ditelpon pak ketua keamanan? Ternyata dia adalah atasannya detektif Lee. Tak punya pilihan lain, detektif Lee pun memilih pergi dari rumah sakit, karena atasannya tidak mengizinkannya dan memarahinya.

Sebelum detektif Lee pergi, Tae Yong meminta maaf padanya karena tidak bisa membantu apapun. Karena merasa Tae Yong bisa membantunya, detektif Lee pun memberikan kartu namanya dan meminta Tae Yong menghubunginya, kalau tae Yong mendapatan petunjuk tentang kira2 siapa yang menjadi Yong Pal di rumah sakit tersebut. 


Saat berjalan pergi, tae Yong melihat Tae Hyun yang masih duduk ditempatnya tadi. Tae Yong hanya melihatnya sebentar dan pergi tanpa berkata sepatah katapun. 

Detektif Lee dan detektif Kim keluar rumah sakit dengan perasaan kesal karena tak bisa mendapatkan informasi apa2. Namun penghalangan yang dilakukan bagian keamanan itu tambah membuat detektif Lee yakin, kalau Yong Pal pasti ada di rumah sakit itu. 


Dari kejauhan, tae Hyun melihat kepergian dua polisi itu. Saat berbalik dia melihat ketua keamanan sudah berdiri didepannya. Ternyata Ketua keamanan itu sudah tahu kalau Tae Hyun adalah Yong Pal dan dia melakukan hal yang tadi adalah untuk menyelamatkan Tae Hyun. Euuum.... tae Hyun benar2 sudah dilindungi oleh Doo Joon. 

Saat Tae Hyun hendak pergi, siketua berpesan agar Tae Hyun lebih berhati2 karena detektif Lee tidak akan pernah menyerah untuk mencari tahu tentang Yong Pal. Si ketua kemudian menyampaikan pesan kalau Tae Hyun dan dr Lee diundang makan malam di rumah Doo Joon. Setelah mengatakan kalau mobil jemputan akan siap pukul 5 sore, si ketua pun berjalan pergi.


Tae Hyun menemui Yeo Jin di kamarnya. Melihat Yeo Jin tak meminum air berasnya, tae Hyun pun langsung mengambilnya dan meminumnya. Dia berkomentar kalau air beras itu sangat menyegarkan dan dia sangat ingin meminumnya saat dia masih berada di ruang operasi. Dia kemudian meminta Yeo Jin meminumnya juga, namun Yeo Jin tak mau. 

Tae Hyun lalu meminta maaf atas apa yang sudah terjadi pada Yeo Jin, dia mengaku kalau dia tidak tahu dr Lee akan melakukan hal tersebut. Namun yang lebih penting sekarang adalah Yeo Jin masih hidup. 


“Aku lelah. Aku ingin sendiri.” Ucap Yeo Jin dengan nada tak bersemangat. Tae Hyun lalu bertanya apa Yeo Jin marah karena belum bisa keluar dari rumah sakit. Yeo Jin menjawab tidak, dia beralasan seperti itu karena dia merasa lelah. 

Tae Hyun kemudian menawarkan untuk jalan keluar rumah sakit dengan Yeo Jin setelah Yeo jin merasa baikkan, namun Yeo Jin tetap tidak mau, dia meminta ditinggal sendirian. Melihat sikap Yeo Jin yang seperti itu, Tae Hyun pun tak bisa berkata2 lagi. 



Yeo Jin membalikkan badannya, dia membelakangi Tae Hyun dan kemudian berkata, “Aku tahu... kau mempertaruhkan hidum untuk mengeluarkan aku dari lantai 12. Aku tahu akau tidak seharusnya seperti ini. Tapi aku tidak bisa berhenti membencimu. Aku..... tidak akan bisa kembali ke kehidupan lamaku.”

“Apa karena... aku tidak bekerja sama dengan Presdir Go?” tanya Tae Hyun dan Yeo Jin menjawab kalau hal itu tidak penting lagi. Tae Hyun lalu berkata kalau yang sekarang harus Yeo Jin lakukan adalah memulihkan kesehatannya terlebih dahulu. Lalu setelah itu Yeo Jin bisa bebas..... belum sempat Tae Hyun menyelesaikan kata2nya, Yeo Jin tersenyum sinis. 

“Kau benar2 naif.... kekuasaan tidak sama dengan keadilan. Aku orang mati sekarang dan kekuasaan akan direstrukturisasi. Selama Han Doo Joon dan Presdir Go bersama-sama.... tidak ada tempat bagiku. Aku sekarang musuh mereka. bahkan jika aku kembali dari kematian.... aku hanyalah... pion yang tak berdaya. Media akan memanipulasi... dan otoritas akan mentransferku kembali ke perawatan Han Doo Joon. Akan ada banyak kecelakaan kerja.... dan banyak karyawan rumah sakit akan terluka. Kau mungkin yang paling parah. Dan aku akan.... aku mungkin akan dikurung lagi... atau mati.” Ucap Yeo Jin dan Tae Hyun bertanya apa yang seharusnya Tae Hyun lakukan adalah menyerahkan Yeo Jin. 

“Mungkin.” Jawab Yeo Jin.

“Kau tidak tau... mereka berdua itu buaya.... mereka akan merobek dan mengoyakmu.”

Yeo Jin berbalik ke arah Tae Hyun dan berkata, “Aku juga buaya. Seekor buaya seharusnya hidup diantara buaya lainnya. Dan karena kau.... aku sudah didorong keluar dari air.”

Disalahkan seperti itu oleh Yeo Jin, membuat Tae Hyun tak bisa berkata2 lagi.



Tae Hyun dan dr Lee baru saja tiba di rumah Doo Joon. Saat melihat lukisan besar Yeo Jin, dr Lee terlihat sedikit ketakutan. Hehhehe... dia bukan penjahat banget kayaknya di drama ini, buktinya dia ketakutan abis bunuh. Kalau penjahat sejati kan gak pernah takut, hehhehe... kayak karakter ne ahjusi di i can hear your voice. 

Chae Young menyambut kedatangan mereka.  Dia tahu kalau Tae Hyun dan dr Lee pasti tidak merasa nyaman dengan jamuan makan malam seperti ini. 

Saat akan pergi ke tempat perjamuan, Chae Young tanpa ragu dan malu menyuruh Asisten Doo Joon untuk mengantarkan dr Lee dan dia sendiri yang akan mengantarkan Tae Hyun. Ya, mereka pergi ke tempat perjamuan dengan mengunakan mobil kecil, euuum... mobil2 yang suka ada di lapangan golf itu nah. 


Sebelum naik mobil itu, Chae Young berkata pada Tae Hyun, kalau ada dua alasan Doo Joon mengundang Tae Hyun seperti ini. Yang pertama dia ingin menyuap Tae Hyun dan yang kedua, Doo Joon ingin mengancam Tae Hyun, atau bisa jadi keduanya. Jadi Chae Young menyuruh Tae Hyun untuk tidak gugup. Dengan santai Tae Hyun menjawab kalau tidak ada alasan baginya untuk gugup. Dan jika dia disuap, maka dia akan menerima suapan itu dengan senang hati. Mendengar ucapan Tae Hyun yang tenang itu, Chae Young langsung memuji kalau Tae Hyun memang imut. 


Sesampainya di tempat perjamuan, mereka di sambut oleh Doo Joon yang sudah berada di tempat itu terlebih dahulu. Waktu sore berganti malam, matahari pun sudah tenggelam. Mereka berlima sudah duduk dimeja makan dan makan malam bersama. Setelah meneguk anggur, Doo Joon langsung mengucapkan terima kasih atas apa yang dr Lee lakukan. Dia kemudian beralih pada Tae Hyun dan bertanya tentang kondisinya. Tae Hyun menjawab iya, dan menambahkan kalau dia bisa sembuh berkat Doo Joon. 

Mendengar itu Doo Joon langsung meralatnya, dia menjawab kalau Tae Hyun sembuh bukan karena dirinya melainkan karena Chae Young yang merawatnya. Tae Hyun pun menanggapi kalau hal itu sama saja, karena Chae Young adalah istri Doo Joon. Melihat Tae Hyun yang begitu santai, membuat Doo Joon tersenyum dan memuji sikap Tae Hyun yang seperti itu, diapun menebak kalau sikap itu pasti terbentuk karena Tae Hyun selama ini bergaul dengan para penjahat. 

Mendengar kata penjahat, Chae Young pura2 tak tahu dan berkata kalau dia tak menduga sama sekali tentang Tae Hyun yang bergaul dengan penjahat. Chae Young lalu berkata pada Doo Joon kalau Tae Hyun pasti orang yang menakutkan. 


“Memang... orang ini sangat menakutkan. Terutama ketika menyangkut adiknya.” Jawab Doo Joon yang kemudian menyuruh Tae Hyun secepatnya mengirim So Hyun ke Amerika dan untuk biaya pengobatan, Doo Joon yang akan menanggungnya. Mendengar hal itu tentu saja Tae Hyun langsung mengucapkan terima kasih sambil membungkukkan badannya. Dalam hati Tae Hyun berkata kalau dia baru saja menerima suap dari Doo Joon. 

Ternyata Doo Joon tahu tentang Presdir Go yang menawari Tae Hyun uang untuk pengobatan adiknya. Dan Doo Joon merasa senang karena walaupun begitu Tae Hyun tetap berada di pihaknya. Doo Joon lalu berkomentar kalau Presdir Go adalah orang tua yang tidak berguna, dan dia kemudian meminta pendapat Chae Young. Seperti biasa Chae Young pura2 tidak tahu akan hal itu. Doo Joon hanya tersenyum melihat tingkah istrinya. Euuum.... Doo Joon kayaknya sedikit curiga sama Chae Young. 


Doo Joon lalu membahas tentang direktur rumah sakit yang tak kunjung sembuh padahal lukanya tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan luka yang di terima Tae Hyun. Dr Lee menjawab semua itu karena faktor usia direktur yang sudah beranjak tua. Dalam kondisi yang mulai mabuk, Doo Joon berkata kalau direktur memang sudah tua, maa dia harus segera pensiun dan pergi berlibur, sedangkan untuk posisi direktur bisa diambil oleh dr Lee. Tentu saja ucapan Doo Joon itu membuat Dr Lee terekejut dan langsung mengatakan kalau dia tak berani menggusur kedudukan direktu rumah sakit yang sekarang. 

Doo Joon lalu berpendapat kalau dr Lee pasti menginginkan posisi direktur itu, dr Lee mengiyakan namun itu nanti, karena kalau sekarang dia beranggapan direktur masih cukup berkompeten untuk memimpin rumah sakit. Mendengar dr lee terus menolak dengan berbagai alasan, Doo Joon pun mengakhiri pembicaraan tentang hal itu.

Daging berbeque pun matang dan Doo Joon mengambilnya dan membagikannya pada yang lain. Dia membagikannya dengan cara yang cukup kasar, dia menusuk dagingnya dan membantingnya di piring mereka. 

Sambil mengiris daging panggang yang ada di piringnya, Doo Joon bertanya apa Chae Young ingat saat mereka pertama kali bertemu, saat itu adalah pesta berbeqyu juga. Chae Young yang sepertinya menikah dengan Doo Joon bukan karena cinta langsung balik bertanya, “ Oh ya, benarkah?” dia pura2 lupa. Doo Joon melanjutkan ceritanya, pada saat itu Yeo Jin ikut jadi mereka berdua pergi bersama. 

“Ah, Sung Hoon juga ada disana.” Tambah Doo Joon dan saat mendengar nama Sung Hoon, terlihat sedikit perubahan raut wajah pada Chae Young dan sekretaris Doo Joon. Doo Joon menambahkan kalau dulu Chae Young sagat populer di kalanga mahasiswa asing, sedangkan dirinya hanyalah pendamping/ jasa pengiriman untuk Yeo Jin. 

“Kau bahkan tidak tertarik padaku, bukan begitu?” tanya Doo Joon.

“Aku agak populer.” Ucap Chae Young yang sepertinya menghindari pertanyaan Doo Joon. Tae Hyun yang mendengar percapakan itu, langsung bisa menebak apa yang terjadi pada hubungan suami istri tersebut. 

Doo Joon lalu bercerita kalau dulu dia sangat berharap ayahnya mengirim dia keluar negeri. Namun sang ayah menentangnya, padahal biayanya tidak mahal. Dia pun langsung mengambil kesimpulan kalau dia memang ditakdirkan hidup dibawah Yeo Jin. 

“Sejujurnya aku anak sulung. Tapi bagi Hanshin Group, aku hanya anak yang tak berguna.” Ucap Doo Joon dan semuanya hanya terdiam, tak ada yang berani menanggapinya. Doo Joon lalu melihat ke arah Chae Young dan berkata, “Itu sebabnya kau tidak pernah memberiku kesempatan.” Mendengar itu Chae Young hanya tersenyum.


Tak ingin Doo Joon mengatakan hal2 yang lain lagi, sekretarisnya langsung beranjak menghampiri Doo Joon dan memintanya untuk berhenti minum. Bukannya berhenti bicara, Doo Joon malah melanjutkannya dengan berkata kalau dia merasa kasihan pada Yeo Jin karena dia sudah banyak menderita. Namun apa yang terjadi sekarang adalah yang terbaik untuk Yeo Jin karena akhirnya dia bisa berada di sisi Sung Hoon. 

“Kalau dipikir2, kedua orang itu mati ditanganku.” Ucap Doo Joon sambil tersenyum dan tertawa, sedangkan yang lain hanya terdiam. Sekretarisnya lagi2 mengingatkan Doo Joon, kalau dia sudah banyak minum. Bukannya menyadari kalau dia sudah bicara ngelantur, Doo Joon malah melanjutkan ucapannya, dia berkata kalau dia tak masalah mengatakan semua itu dihadapan Tae Hyun, dr Lee dan Chae Young, karena dia merasa ketiganya adalah kaki tangannya. 

“Dan jujur, bukan aku yang membunuhnya atau  memberikan obat tidur. Bukan begitu?” tanya Doo Joon pada Tae Hyun dan dr Lee dan tentu saja mereka berdua hanya bisa mengiyakannya. 

“Jadi... bunuh mereka semua jika tidak tunduk padaku.” Ucap Doo Joon pada sekretarisnya dan dia langsung tertawa puas saat melihat dr Lee ketakutan. Dia kemudian berkata kalau apa yang dia katakan tadi hanya lelucon. 

Dr Lee memang benar2 merasa ketakutan, karena dia ingat kata2 Yeo Jin saat akan dibunuh olehnya. Pada saat itu Yeo Jin berkata, “Pada akhirnya, kau juga akan mati di tangan Han Doo Joon.”

Doo Joon lalu berkata kalau pemakaman Yeo Jin akan segera diurus, jadi dr Lee tidak perlu takut lagi. Mendengar itu, Tae Hyun berkata dalam hati kalau tidak ada waktu lagi untuk menyelamatkan Yeo Jin. Dia harus segera membawa Yeo Jin keluar dari rumah sakit, sebelum ketahuan kalau yang mati bukan Yeo Jin, melainkan orang lain. 

Doo Joon menambahkan kalau dia berencana mengubur Yeo Jin di gereja yang sama dimana Sung Hoon di kubur. Semua itu dia lakukan karena Yeo Jin dan Sung Hoon pernah berencana meinikah disana. 


“Jika Sung Hoon menepati janjinya... dia tidak akaan mati seperti itu.” ucap Doo Joon lagi. Tak ingin Doo Joon terus membongkar tentang semua rahasianya, sekretaris nya pun langsung membawanya pergi dan menyuruh dr Lee dan Tae Hyun pulang. 

Dr Lee pun pamit pulang dan Chae Young menyuruhnya pulang sendirian karena masih ada hal yang ingin Chae Young bahas dengan Tae Hyun. Hmmmm.... apa sih yang akan Chae Young bahas dengan Tae Hyun? Tunggu di part selanjutnya yah. 

Bersambung
Sinopsis Yong Pal episode 8 Part 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger