Sinopsis Golden Rainbow Episode 15 Part 2.
Pada part sebelumnya diceritakan Young Hye terlepas dari tuntutan dan
dibebaskan. Tentu saja Young Hye dapat
bebas dengan bantuan Presdir Park.Walaupun begitu Baek Won dan Do Young tidak
ingin menyerah untuk mengungkap persengkokolan Young Hye dan Jin Ki.
Sinopsis Golden Rainbow Episode 15 Part 2 !!!!
Baek Won dan Young Hye bicara berdua di
sebuah restoran. Young Hye langsung bertanya bagaimana Young Won bisa hilang.
Tapi Baek Won tidak ingin menjawab pertanyaan Young Hye, karena dia mengajak
Young Hye bicara hanya untuk membahas masalah tentang kasus penyelundupan. Baek
Won bertanya apakah uang yang digunakan untuk penyelundupan adalah uang yang Young Hye curi dari Presdir Park (
Beruang kutub ). Young Hye mengiyakan, dia juga mengakaui kalau dia sudah
melakukan suatu dosa yang tak terampuni pada Baek Won dan Han Joo. Baek Won
langsung berkata kalau Young Hye seharusnya juga mendapatkan hukuman.
Young Hye bertanya apa
yang diinginkan Baek Won? Jika Baek Won ingin Young Hye berlutut dan memohon
ampunan Han Joo, dia bersedia melakukannya berhari-hari bahkan berbulan-bulan.
Tapi Baek Won tidak butuh permohonan maaf Young Hye yang seperti itu, dia ingin
Young Hye mengakui semua kesalahannya didepan media masa agar semua orang tahu
kalau Han Joo tidak bersalah.
Mendengar permintaan Baek
Won yang begitu berat, tentu saja Young Hye tidak bisa melakukannya. Baek Won
pun berjanji kalau dia akan berusaha sekuat tenaga untuk mengungkap kejahatan
Young Hye, sehingga tidak akan ada korban lagi seperti ayahnya.
Jin Ki menemui Han Joo
dan memberitahunya tentang apa yang sudah Baek Won lakukan pada Young Hye.
Young Hye pulang dengan
lemas. Ha Bin langsung bertanya apa yang Baek Won katakan padanya. Young Hye
hanya diam saja. Ha Bin pun meminta ibunya terus menguatkan hatinya untuk tidak
menemui Baek Won lagi dan tidak merasa bersalah atas semua yang terjadi dimasa
lalu. Ha Bin juga menyuruh Young Hye istirahat, namun Young Hye menolak karena
dia harus langsung berangkat kerja.
Ha Bin mendapat telepon
dari Tae Young yang memintanya bertemu. Ha Bin pun langsung menemui Tae Young
di kantornya. Tae Young yang sudah terpikat dengan kecantikan Ha Bin langsung
menawarinya untuk bekerja padanya denga n gaji 2x lipat dari perusahaan yang
memperkerjakannya sekarang. Tentu saja Ha Bin langsung menerimanya karena
memang itulah tujuannya mendekati Tae Young, untuk bisa berada disampingnya dan
menjadi orang kepercayaannya.
Do Young dan Baek Won
berada di tempat penjual kue yang sama saat Baek Won mengikuti Do Young. Mereka
masih membahas tentang penyelidikan kejahatan PT Pinjaman Dunia. Karena masih
ada waktu satu bulan dari sidang, Do Young berkata kalau mereka tidak perlu
buru-buru.
“Bukankah itu enak?”
tanya Do Young pada Baek Won yang sedang asik makan kue. “aku mencari tempat
ini melalui internet hanya untukmu,” tambah Do Young.
“Jangan bohong ! aku
menemukan tempat ini ketika aku membututimu waktu itu.” bantah Baek Won.
“Itulah maksudku. Aku
makan kue tak enak disana agar kau bisa makan ini.” Ucap Do Young sambil
menunjuk tempat penjual kue yang dia beli waktu itu.
“Jadi waktu itu kau sudah
tahu kalau aku sedang membuntutimu?”
“Apakah kau menikmati
filmnya? Aku sudah berusaha memilih film sesuai seleramu.” Tambah Do Young.
“K...kau, apa sih maumu?”
“Jika kau ingin
menghilangkan jarak....” jawab Do Young dan terus mendekatkan wajahnya ke wajah
Baek Won. Baek Won yang tak ingin terlihat salah tingkah langsung mengangkat
tangannya untuk memukul Do Young, namun Do Young bisa dengan cepat menangkap
tangan Baek Won.
“Aku suka reaksi tubuhmu
sebelum bicara, tapi daripada kepalan tanganmu bagaimana kalau bibirmu?” goda
Do Young dan masih mendekatkan wajahnya pada wajah Baek Won. Tak mau terus
digoda seperti itu oleh Do Young apalagi di tempat umum, Baek Won langsung
membenturkan kepalanya ke kepala Do Young. Tepat disaat Do Young sedang
mengaduh kesakitan, dia mendapat telepon dari atasanya yang langsung membuatnya
terkejut.
Sepertinya masalah
serius, Do Young langsung menemui atasnya di kantor. Dan ternyata yang membuat
Do Young terkejut adalah kabar kalau dia dipindahkan ke departemen urusan
kriminal asing. Do Young bertanya dengan sedikit emosi kenapa dia bisa
dipindahkan, atasanya menjawab kalau dia sendiri juga tidak tahu, dia menyuruh
Do Young menanyakannya sendiri pada Kepala Kejaksaan. Diperlakukan seperti itu
membuat Do Young sadar kalau Departemen Kejaksaan tidak menginginkan dirinya
meneruskan kasus yang sedang dia selidiki.
Jin Ki masuk kantornya
dan terkejut melihat Do Young sudah duduk di kursinya. Do young menyindir
ayahnya yang bisa mengontrol Petinggi Kejaksaan. Dengan emosi Do Young berkata
kalau dia tidak akan melupakan kata-kata yang pernah ayahnya bilang dulu.
“Bertindak seperti anak
anjing dan tunjukkan cakarmu ketika kau tumbuh. Ini belum berakhir, aku kalah
sekali ini. Tapi aku tidak akan menyerah.”
Kita dialihkan pada Jae
Soo yang menemui Man Won. Melihat Jae Soo yang sudah keluar dari penjara, Man
Won langsung minta maaf karena dia belum sempat menjenguk Jae Soo di penjara.
Jae Soo yang tahu kalau Man Won senang dia penjara sehingga dia bisa berhenti
dari pekerjaannya langsung mengingatkan Man Won, kalau Man Won ingin berhenti,
Man Won harus membayar ganti rugi
sebesar 1 miliyar won. Jae Soo juga mengancam Man Won, kalau sampai Man Won
bersembunyi darinya, dia akan melaporkan semua kejahatan Man Won pada polisi.
Man Won yang ingin bisa
keluar dari pekerjaan hitam itu langsung teringat pada tawaran Tae Young yang
akan memberinya imbalan jika dia mau bekerja sama.
Baek Won pulang dan
langsung diajak bicara oleh Han Joo. Dia bertanya apakah Baek Won menjadi
polisi benar-benar karena dirinya. Baek Won membenarkannya, dia juga berkata
kalau sampai sekarang dia tidak bisa memaafkan Young Hye atas apa yang sudah
dia lakukan di masa lalu.
“Baek Won, kau harus
menghentikan itu.” pinta Han Joo tepat disaat Man Won datang dan mendengar
pembicaraan mereka.
“Kenapa?” tanya Baek Won.
“Tuduhan kepadaku itu
tidak salah. Apapun alasannya, aku telah melakukan kejahatan. Dan aku telah
dihukum untuk itu. Jadi, jangan libatkan orang lain.” Jawab Han Joo.
Mendengar ayahnya yang
masih terus membela Young Hye, membuat Baek Won bertanya apakah ayahnya masih
mempunyai perasaannya pada Young Hye. Han Joo tak bisa menjawab, dengan emosi
Baek Won bertanya, “Apakah dia lebih penting daripada kami?”
Man Won yang sedari tadi
diam langsung ikut bicara dan meminta Baek Won menghentikan kata-katanya. Tapi
Baek Won tidak mau menghentikan kata-katanya, dia terus berkata kalau Han Joo
benar-benar perduli pada anak-anaknya, seharusnya dia membela diri. Han Joo
benar-benar tak bisa menjawab, dia hanya diam saja.
Man Won berusaha
menghentikan Baek Won yang terus mendesak Han Joo menjawab. Tapi Baek Won tidak
memperdulikan Man Won, “Aku tahu hatimu hancur setelah Il Won meninggal.
Ayah... aku tahu kau ingin menyerah. Tapi.... jika kau benar-benar mencintai
kami, kau seharusnya tidak membuat keputusan itu. siapa wanita itu bagimu?
Siapa dia hingga kau tega meninggalkan kami sendirian?” teriak Baek Won.
“Aku bilang berhenti!”
teriak Man Won. “Dia melakukan itu bukan karena dia,” tambah Man Won.
“Man Won,” panggil Han
Joo yang berusaha menghentikan Man Won mengatakan yang sebenarnya pada Baek
Won.
“Itu karena aku. Ayah
menyelundupkan barang karena aku.” Ucap Man Won.
“Apa?”
Man Won langsung menarik
Baek Won keluar dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada 14 tahun yang
lalu. Han Joo terpaksa melakukan penyelundupan untuk melindungi Man Won yang
dijebak oleh Kwang Do. Saat itu Kwang Do
mengancam Han Joo akan menyerahkan video Man Won yang memukuli orang
pada polisi. Sedangkan untuk urusan utang Young Hye, Man Won berkata kalau itu
hanya salah satu alasannya.
Man Won menambahkan kalau
Han Joo menyuruhnya untuk tidak boleh menjalani hidup seperti dia, Baek Won
benar-benar shock. Dengan menangis, dia memukuli Man
Won, “Bagaimana bisa kau melakukan itu? Kau seharusnya mengungkapkan kebenaran.
Kau sama saja dengan wanita itu. Kau harusnya dihukum atas apa yang kau
lakukan. Kenapa ayah yang harus menanggung semua kesalahannya? Dari semua
orang, kau… bagaimana kau bisa melakukan itu pada ayah?”
“Aku ingin melakukannya, aku ingin
mengungkapkan semua kebenaran dan masuk penjara. Tapi ayah menghentikan aku.
Jika aku masuk penjara, kau pasti harus mengurus keluarga. Aku memikirkan hal
itu ratusan kali dan aku tak punya pilihan. Aku tidak bisa membiarkan kau
membawa beban itu.” Jawab Man Won.
Baek Won tak bisa berkata-kata lagi. Dia
menangis dan terduduk lemas. Man Won langsung melepas jaketnya dan
memberikannya pada Baek Won.
“Maafkan aku, BAek Won. Maafkan aku…..”
ucap Man Won.
Han Jo sudah berada di kamar Baek Won, dia
memandangi foto Il Won dan Young Won. Dia juga teringat semua kata-kata Baek
Won yang mempertanyakan seberapa pentingnya Young Hye bagi Han Joo.
Mengingat tentang Young Hye, Han Joo pun
jadi teringat pada surat-surat yang Young Hye kirimkan untuknya saat masih
berada di dalam penjara. Dari semua surat-surat itu belum ada satupun yang
dibaca Han Joo. Penasaran, Han Joo pun membuka satu surat terakhir yang ditulis
Young Hye untuknya.
“Han Joo oppa… ini adalah suratku yang ke
12. Aku mengerti kau tak ingin menemuiku. Aku sudah menghancurkan hdiupmu…. Dan
aku membenci diriku sendiri karena sudah menjalani hidup tanpa malu-malu. Kau
mengatakan kepadaku untuk menjalani hidup yang paling indah dan terang ketika
aku lulus dari perguruan tinggi.”
Dikamarnya, Young Hye juga sedang
merindukan Han joo. Dia terus melihat foto dirinya dan Han Joo.
“Jika aku bisa memutar kembali waktu, aku
berharap aku bisa kembali. Maafkan aku mengatakannya sekarang, tapi aku tahu
bahwa waktu itu kau memiliki perasaan padaku. Jika seandainya, kau menyatakan
perasaanmu padaku waktu itu, kita mungkin telah menjalani hidup bahagia dengan
bayi kita sekarang. Mengapa bukan aku yang duluan menyatakan isi hatiku? Aku
tahu kau tak bisa menyatakannya karena situasimu waktu itu. Begitu banyak hal
yang kusesali sekarang. Tapi kita sudah terlalu jauh untuk mengubahnya kembali.
Aku akan segera ke Jepang. Aku mungkin tak bisa hdiup dengan cara yang kau
inginkan. Mungkin saat ini aku tak bisa menjadi wanitamu. Takdirku telah
diputuskan. Maafkan aku, Han Joo oppa… aku…. Sangat mencintaimu…jika ada
kehidupan lain… aku ingin hidup sebagai wanitamu. Jagalah kesehatanmu…. Han
Joo… oppa.”
Han Joo menutup surat itu dengan parasaan
sedih, dia berniat membuka satu surat lagi, namun Baek Won muncul, jadi Han Joo
mengurungkannya dan langsung menyimpannya.
“Ayah.. kenapa kua hidup seperti itu?
Seluruh hidupmu kau isi dengan mengkhawatirkan orang lain. Kenapa kau tidak
bisa mengurus hidupmu sendiri? Kau sangat bodoh! Aku benci ayah…” ucap Baek Won
sedih.
“Maafkan aku… tapi inilah aku…” jawab Han
Joo.
“Ayah…”
“Aku tahu bagaimana perasaanmu, aku sangat
menyesal… tapi mari kita lupakan saja. Aku juga akan melupakan masa lalu. Mari
kita menguburnya dalam hati kita, Baek Won.” Pinta Han Joo.
“Ayaaaaah,” panggil Baek Won dan langsung
memeluknya.
Restoran Eok Jo tutup, dia benar-benar
bangkrut karena tak ada seorang pelangganpun yang mau makan di restorannya.
Saat sedang mengemasi barang-barang, Se Ryun datang dan marah-marah dengan
membawa surat tagihan pinjaman dan surat peringatan untuk melelang apartemen
mereka. Se Ryun bertanya bagaimana mereka akan menjalani hidup dalam cuaca
dingin tanpa sebuah rumah.
Soo Pyo datang dan mengatakan pada Se Ryun
kalau Eok Jo sudah membeli sebuah rumah untuk mereka tinggali. Se Ryun senang
mendengarnya, namun saat dia bertanya dimana tempat itu, Eok Jo dan Soo Pyo
ragu memberitahunya.
“Incheon” jawab Eok Jo dan langsung
menunduk, menghindari kemarahan Se Ryun. Mendengar nama Incheon, Se Ryun
benar-benar marah dan tidak terima karena dia dulunya mau pindah dari Busan
karena akan tinggal di Seoul, tapi sekarang mereka harus pindah ke Incheon.
Namun walaupun menolak pindah, Se Ryun
tetap ikut ke rumah baru mereka. Melihat rumah itu kecil dan kumuh tambah
membuat Se Ryun uring-uringan. Eok Jo berusaha menenangkan Se Ryun dengan
merayunya, tapi tidak mempan, karena dia semakin marah, sampai-sampai Eok Jo di
dorong sampai terjatuh.
Se Ryuun keluar gedung dengan masih terus
mengomel namun dia tiba-tiba terdiam dan melihat Eok Jo dengan tatapan lebih
marah. Siapa yang Se Ryun lihat? Dia adalah Han Joo dan Shib Won.
Se Ryun bertanya apa Han Joo lah alas an
Eok Jo mengajak pndah ke Incheon. Tidak mengiyakannya, Eok Jo malah berakting
seolah-olah dia baru tahu kalau Han Joo tinggal didaerah itu. Tapi tentu saja
Se Ryun, Han Joo dan Shib Won tidak percaya dengan acting Eok Jo.
“Bagaimana kau tahu kami tinggal disini?”
tanya Han Joo. Eok Jo tidak mau
menjawabnya di depan Se Ryun, jadi dia menarik Han Joo untuk bicara berdua. Soo
Pyo yang baru melihat Shib Won dewasa, langsung menyuukai kecantikannya.
Eok Jo menceritakan pada Han Joo kalau
restorannya bangkrut jadi mereka harus pindah. Dan alasannya pindah didekat
rumah Han Joo karena dia ingin berada dekat dengan Han Joo lagi. Han Joo
terlihat tak perduli, pertanyaannya sama dengan pertanyaan sebelumnya,
bagaimana Eok Jo tahu dia tinggal di tempat itu.
Eok Jo menjawab kalau dia bertanya pada
orang-orang dimana pemilik warung rainbow tinggal. dan rumah sebelah Han Joo
kebetulan di jual, “ ini adalah takdir kita, “ucap Eok Jo dengan semangat.
“Kenapa kau begitu berisik, aku tidak bisa
hidup disini, tembak saja aku!” potong Se Ryun dengan kesal dan pergi.
“Kita adalah tetangga sekarang,” ucap Soo
Pyo dengan begitu semangat. “Kau bisa memanggilku Soo Pyo oppa seperti
sebelumnya.” Tambahnya pada Shib Won.
Shib Won menghela nafas, “keluargamu tidak
punya rasa malu, aku harus mengakui betapa memalukannya keluargamu.” Jawab Shib
Won.
Kita dialihkan pada Ha Bin yang sedang
bersiap-siap pergi. Young Hye masuk dan bertanya kenapa Ha Bin bekerja pada
Golden Fishery sebagai penasehat hukum mereka. Ha Bin menjawab kalau dia ingin
membantu Young Hye untuk mengambil Golden Fishery.
“Aku bertemu Tae Young, aku memanipulasi
dia dan mendapatkan sahamnya.”
“Aku sudah menyuruhmu menjauh dari bisnis
ini. Mengapa kau malah mencoba melibatkan diri?”
“Berapa lama lagi kau akan menunggu? Selama
14 tahun, Golden Fishery belum beranjak satu inci pun, dan aku tidak percaya
pada Seo Jin Ki.”
“Hentikan, ini berbahaya. Ini tidak semudah
yang kau pikirkan. Untuk mendapatkan saham yang cukup untuk membeli Golden
Fishery.”
“Jangan khawatir, siapa lagi yang ingin
memiliki Golden Fishery sebanyak yang kau inginkan? Kakek? Semua yang harus
kulakukan adalah mendapatkan uang dari orang tua itu. Percayalah, bu.” Ucap Ha
Bin dan Young Hye hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat ambisi Ha Bin yang
lebih besar daripada dirinya.
Jae Soo menemui Presdir Park dan belutut
padanya. Dengan marahnya, Presdir Park mendorong Jae Soo dengan kakinya.
Presdir Park sangat marah pada Jae Soo karena tidak bisa mengontrol bisnisnya
sehingga Young Hye terseret dalam masalah. Presdir Park pun mengancam Jae Soo,
kalau Young Hye tersangkut masalah lagi dan itu karena Jae Soo, Presdir Park
sendiri yang akan membunuh Jae Soo. Sebagai hukuman, Presdir Park menarik semua
bisnis yang diberikannya pada Jae Soo dan hanya membiarkan Jae Soo mengelola
klub malam. Jae Soo berusaha mengatakan kalau hukuman Presdir Park terlalu
berat, bukannya mendapat keringanan, Jae Soo malah mendapat pukulan dari
Presdir Park.
Keluar dari kamar rawat Presdir Park, Jae
Soo langsung mengerutu dan menyalahakan semua yang terjadi
padanya karena Baek Won.
Jae Soo pergi ke kantor
Man Won untuk mencari Man Won. Namun sayang Man Won sedang tidak ada ditempat,
bahkan ponsel-nya pun tak aktif. Itu membuat Jae Soo tambah kesal karena setiap
dia membutuhkan Man Won, dia tidak pernah ada ditempat.
Dimana Man Won? Ternyata dia
sedang menemui Kwang Do bersama Tae Young. Tae Young mengatakan pada Kwang Do
kalau Man Won akan ikut bergabung dengan bisnis yang mereka lakukan. Walaupun terkejut,
Kwang Do tak bisa menolaknya.
Do Young sedang makan
bersama Baek Won, dia memberitahu BaekWon kalau mulai sekarang Do Young
dipindahkan ke departemen urusan kriminal asing yang mengurus bea cukai,
imigrasi dan lansekap pesisir.
“Seorang yang berkuasa
menjauhkan aku dari kasus ini.” Tambah Do Young.
“Kau juga gagal...” ucap
Baek Won sedih.
“Tapi jangan khawatir,
aku jaksa pahlawan, aku tidak pernah menyerah. Aku akan menangkap Yoon Young Hye
dan juga beruang kutub.”
“Do Young, kau tak perlu
mengejar mereka lagi.”
“mengapa tidak? Kau begitu
terobsesi menangkap mereka.”
“Aku tidak ingin
menangkapnya lagi.” jawab Baek Won dengan ekspresi sedih. “Aku ingin pergi
melihat pantai. Aku merasa sesak nafas,” tambah Baek Won.
Mendengar Baek Won ingin
pergi ke pantai, Do Young pun langsung mengajaknya pergi ke pantai. Sambil
menatap laut yang luas, DO Young berkata kalau setiap melihat pantai, dia selalu
teringat pada masa lalu.
“Sashimi dari ikan
peternakanmu dulu begitu lezat. Dan kau juga.. begitu seksi dengan pakaian
renangmu.”
“Hei, waktu itu aku baru
berusia 15 tahun. Apa yangkau bayangkan?”
“Haei, maksudku pakaian
renangmu yang seksi. Kau sih tidak seksi sama sekali.” Ledek Do Young dan hanya
dibalas dengan senyuman oleh Baek Won.
“Bukankah menernak ikan
adalah hobimu? Kau menyukainya.”ucap Do Young.
“Aku tahu.... Menjalani hidup, tidak mudah dikontrol.” Jawab
Baek Won.
Man Won pulang
kekantornya dan anak buahnya langsung mengatakan kalau Kim Jae Soo mencarinya
untuk membunuh seseorang, karena Man Won tidak ada di tempat, jadinya Jae Soo
memanggil kelompok geng yang lain. Man Won bertanya siapa yang ingin Jae Soo
bunuh. Anak buahnya menjawab kalau orang yang ingin dibunuh Jae Soo adalah
seorang polisi yang bernama Baek Won.
Mendengar kalau Baek Won
yang akan dibunuh oleh Jae Soo, Man Won langsung mengendarai mobilnya untuk
mencari Baek Won. Dia menelpon Baek Won dan bertanya Baek Won sedang berada
dimana.
“Aku di Eul Wang...”
“Eul Wang dimana?” tanya
Man Won. Belum sempat Baek Won menjawabnya, ponsel Man Won keburu mati karena
habis batre.
Merasa ada sesuatu yang
tidak beres karena Man Won tiba-tiba menelponnya seperti itu, Baek Won pun
mengajak Do Young pulang. Saat menuju ke mobil tiba-tiba sekelompok orang
dengan pakaian serba hitam mendekati Baek Won dan Do Young. Setelah
mengkonfirmasi kalau orang yang mereka hadang adalah benar-benar Baek Won,
mereka pun langsung menyerang Baek Won dan Do Young.
Baek Won kalah, saat
ketua geng itu akan memukulkan besi pada Baek Won, Do Young datang dan
menghalanginya dengan badannya. Do Young langsung terjatuh dan pingsan. Baek
Won terus memanggilnya dengan perasaan khawatir.
Bersambung...
Sinopsis Golden Rainbow Episode 16
2 komentar
ceritanya nambah seru, ditunggu sinopsis episode 16 nya^^
Balasmakasih ditunggu sinopsis selanjutnya..Gumawoo
Balas