Sinopsis Emergency Couple Episode 12 Part 1. Pada episode
sebelumnya diceritakan kalau Jin Hee terluka pada bagian pundaknya, karena
Chang Min mengerem mendadak. Karena perasaannya pada Jin Hee sudah tumbuh lagi
dan mungkin lebih dari sebelumnya, Chang Min dengan alasan rasa bersalah,
mengajak Jin Hee untuk tinggal di rumahnya sementara waktu. Jin Hee menolaknya,
tapi Chang Min menahan kepergiannya dengan cara memeluk Jin Hee dari belakang.
Euuum.. apakah Jin Hee akan menerima tawaran Chang Min untuk tinggal
dirumahnya? Yuk kita cari jawabannya di episode 12 ini.
Sinopsis Emergency Couple Episode 12 Part 1 !!!!
Episode 12 diawali dengan Chang Min yang sedang
mempersiapkan tempat tidurnya di sofa. Dan dari sini kita bisa menyimpulkan
kalau Jin Hee bersedia tinggal di rumah Chang Min untuk sementara waktu. Tapi
walaupun sudah menerimanya tawaran itu, Jin hee tetap saja merasa kurang
nyaman, dia berpikir bagaimana jika orang2 tahu dia tinggal bersama mantan
suaminya.
Tak merespon ketidaknyamanan Jin Hee, Chang Min langsung
menggendong Jin Hee dan membawanya masuk kekamar. Euuuuumm.......... So
sweet...^^
“Sudah bertahun2, tapi kau tidak mengalami penuaan.”
Komentar Chang Min saat wajah Jin Hee benar2 berada di depannya. Mendengar itu
Jin Hee tambah tak nyaman lagi dan minta Chang Min menurunkannya.
“Apa kau mengkonsumsi obat awet muda?” tanya Chang Min lagi
yang tak perduli pada permintaan Jin Hee yang minta diturunkan. Jin Hee
langsung berteriak kesal. Melihat Jin Hee yang kesal, Chang Min malah tersenyum
dan langsung menurunkan Jin Hee di tempat tidur.
“Kenapa kau benar2 melakukan ini?” tanya Jin Hee.
“Hanya beristirahatlah disini. Apakah sulit melakukan hal
itu?” jawab Chang Min.
“Hal ini sulit dilakukan. Tidak peduli bagaimana kacaunya
situasi rumahku, yang pasti sekarang kau dan aku......”
“Kita pernah menikah...”potong Chang Min.
“Kita sudah bercerai.”
Chang Min menghela nafas, “baik, kau menceritakan kisah yang
sama dalam versi yang berbeda.”
“Apa?”
“Oke,lalu bagaimana tentang hal itu? karena kita bercerai...
apa aku harus memalingkan pandanganku
saat kau sedang sakit?”
Jin Hee menjawab kalau Chang Min melakukan itu karena dia
merasa nyaman tapi semua itu tidak masuk akal. Chang Min membenarkan kalau dia
melakukan itu agar dia sendiri merasa senang, tapi semua yangdia lakukan masuk
akal.
“Kau menelpon istri pasien dan bilang padanya untuk
datang.kau memintanya untuk datang. Mereka sudah berpisah karena perceraian.
Aku merasa itu tak jauh beda dengan perasaanmu saat kau menelponnya. Apa kau
masih tak mengerti?” Jin Hee terdiam menyadari semua itu. Chang Min pun
langsung menyuruh jin Hee tidur.
Chang Min membantu Jin Hee melepas jaketnya. Jin hee menatap
Chang Min dengan tatapan tak nyaman. Melihat ekspresi Jin Hee yang seperti itu
Chang Min pun berkata kalau dia tidak akan memakan Jin Hee hidup2. Heheheh...
“Jika kau merasa terbebani, tinggal saja disini selama 24
jam. Jangan memikirkan apapun selama 24 jam dan istirahatlah. Hanya satu hari.
Kau bisa melakukannya untukku kan? Walaupun kita sudah bercerai. Kau sudah
mengalami banyak tekanan mental dan fisik. Jadi relaks-lah, kau terluka
sekarang dan beristirahatlah sebelum kau pergi. Bateraimu sudah hampir habis,
jadi isilah sekarang.” setelah mematikan lampu, Chang Min keluar dan sebelum
menutup pintu dia berkata, ‘Tidur yang nyenyak.”
Chang Min dan Jin Hee sama2 belum bisa tidur. Jin Hee
mengirimi Chang Min sms yang berisi kalau dia akan menuruti kata2 Chang Min
untuk beristirahat dirumahnya selama 24 jam. Dan untuk berjaga2 Jin Hee juga
berkata kalau dia akan mengunci pintu, dia meminta Chang Min untuk tidak
tersinggung.
Saat Jin Hee akan mengunci pintu, ponselnya berbunyi dan itu
adalah balasan sms dari Chang Min yang mengatakan kalau Jin Hee bisa melakukan
apa saja yang dia mau, karena Chang Min punya kuncinya. Jin Hee kesal dan akhirnya
dia kembali ke tempat tidur tanpa mengunci pintu.
“Jadi bergegaslah tidur.” Jin hee membalas sms.
“Kau pasti akan tidur lebih dulu dariku.” Jawab sms Chang
Min.
Jin Hee yang tak menjawab sms Chang min lagi karena dia
memilih untuk tidur. Chang Min yang masih menatap ponselnya menunggu balasan
sms dari Jin Hee, jadi penasaran apakah Jin Hee benar2 sudah tidur duluan.
Perlahan Chang Min membuka pintu kamar, dia tersenyum saat melihat Jin Hee yang
benar2 sudah tidur.
Paginya, Chang Min menggulung Jin Hee dengan selimut dan
menggendongnya ke kamar mandi. Chang Min so sweet banget dah, dia membantu Jin
Hee membasuh wajahnya dan menyikat gigi Jin Hee. Setelah itu Chang Min membawa
Jin Hee ke meja makan. Chang Min memasakan sarapan untuk Jin Hee. Bukan hanya
memasakkan sarapan untuk Jin Hee.
Semua sarapan yang Chang Min buat sudah terhidang di meja,
dia hendak menyuapi Jin Hee tapi Jin Hee hanya diam saja. Jin Hee tertegun, dia
tak percaya pada apa yang dilakukan Chang Min padanya. Chang Min bertanya apa Jin Hee tersentuh? Jin
hee hanya menjawab dengan senyuman. Chang Min berkata kalau memang seharusnya
Jin Hee tersentuh dengan apa yang dia lakukan, “Tapi dulu aku juga melakukannya
sekali2.” Tambah Chang Min. “Apa kau tak ingat?”
“Aku ingat.” Jawab Jin Hee dengan senyum.
Chang Min senang dan melanjutkan suapan rotinya pada Jin Hee
dan Jin Hee melahapnya. Selagi Jin Hee menguyah rotinya, Chang Min membuka
pudingnya ( aku gak tahu itu puding atau yogurt, biar enak kita sebut puding
aja yah). Sambil makan puding, Chang Min bergumam kalau dia berharap setiap
pagi selalu seperti itu. Tapi dia langsung meralatnya saat dia melihat Jin Hee melihat kearahnya.
“Mungkin karena inilah orang hidup bersama.” Ucap Chang Min.
“Tapi itu hanya berlangsung selama beberapa hari.” Jawab Jin
Hee yang mengingat saat mereka menikah, mereka hanya melakukan hal seperti itu
diawal pernikahan mereka.
“Benar... kenapa begitu?” tanya Chang Min.
“Karena kau disuruh untuk melakukan itu.”
“Benarkah?” ucap Chang Min. Tak mau membahas tentang semua
yang sedih2 dari pernikahan mereka dulu, Chang Min langsung mengalihkannya pada
sarapan mereka. Dia mengambil satu roti tawar dan menyobek bagian pinggirnya,
dan mencelupkannya ke dalan kuning telur yang sudah digoreng setengah matang. Setelah
itu dia menyuapkannya pada Jin Hee karena Jin hee sangat menykainya.
“Aku rasa kadanga2 ini sesuatu yang baik untuk dilakukan.” Ucap
Jin Hee dan tersenyum lalu melahap roti yang ada ditangan Chang Min. Melihat makanan
yang begitu banyak, Jin Hee tak tahan melihatnya saja dan menunggu Chang Min
menyuapinya. Dia melepaskan diri dari belutan selimut, dan berkata kalau dia
harus memakan masakan Chang Min sendiri dengan tangannya. Jin Hee mulai
mengambil satu persatu makanan dan melahapnya. Chang Min senang melihat Jin Hee
yang menyukai masakannya.
Selesai makan, Chang Min membantu Jin Hee menganti
perbannya. Jin Hee berkata kalau orang lain melihatnya pasti mereka akan
mengiranya sedang sakit parah.
“Bukankah sangat baik, kau punya seorang dokter disampingmu?
Dokter yang tampan dan juga masih sangat muda.” Ucap Chang Min dan Jin Hee tak
bisa berkata2.
Chang Min memakai jasnya dan berkata kalau sudah waktunya
dia pergi kerja. Melihat ekspresi Jin Hee yang seperti tak nyaman ditinggal
sendirian, Chang Min pun berkata,”Kenapa? Apa kau merasa sedih jika aku pergi?”
“Bukan, itu karena aku tidak bisa pergi ke rumah sakit. Aku merasa
tak enak pada rekan2 yang lain..... tanpa aku..... “ jawab Jin Hee.
“Aku bilang jangan khawatir tentang hal itu. Aku yang akan
mengurus semuanya. Ini sesuatu yang baik untuk bekerja sama. Aku bisa
melakukannya untukmu disaat aku libur. “
“Apa sekarang hari liburmu?”
Chang Min mengiyakan. Sebelum dia pergi dia mengingatkan Jin
Hee untuk tidak pergi kemana2 sampai dia pulang kerja dan Jin Hee juga tidak
boleh melakukan apa2 karena itulah tujuan Chang Min membawa Jin Hee
kerumahnya.Jin Hee mengerti dan menyuruh chang Min cepat pergi karena dia bisa
terlambat.
“Kita seperti pasangan yang baru menikah kan?” goda Chang
Min.
“Hei! Cepatlah, kau bisa terlambat.”
Chang Min pun pergi kerja.
Beralih di rumah ibunya Jin Hee dimana Jin Ae sedang main
game diponselnya dan ibunya sedang bermain dengan Gook. Euuuum.... Gook lucu bangeet... gemes aku liatnya.
Tengah asik bermain game, Jin Ae mendapat telepon dari Jin Hee.
Mendengar Jin Ae menyebut “Eonni.” Tentu saja ibu dapat tau kalau itu adalah
Jin Hee, dia langsung menyuruh Jin Ae bertanya pada Jin Hee tentang
keberadaannya karena Jin Hee tak pulang semalaman.
Bukannya menanyakan hal yang ibunya pinta, Jin Ae malah
menutup teleponnya setelah mengatakan kalau ibu mereka ada disampingnya. Ibu
kesal dan langsungmemukul Jin Ae karena dia ingin bicara dengan Jin Hee. Jin Ae
menjawab kalau Jin Hee sedang sibuk dirumah sakit, jadi dia tak bisa menelpon
lama2.
Tapi tetap saja, ibu masih penasaran kenapa Jin Hee tak
pulang semalaman. Kwang Soo yang baru datang dengan membawa vacum cleaner
langsung nyeletuk kalau Jin Hee pasti sedang pergi berkencan. Tentu saja Ibu
langsung bertanya Jin Hee berkencan dengan siapa? Mendapat pelototan dari Jin
Ae, Kwang Soo langsung sadar kalau dia salah bicara.
‘Dia pergi untuk menemui seorang teman.”jawab Jin Ae.
“Seorang teman? Apakah seorang teman?” tanya ibu yang terus
penasaran.
“Bagaimana aku tahu?” jawab Jin Ae sekenanya.
“Dimana dia tidur?”
“Dia bilang dia tidur ditempat temannya.” Jawab Jin Ae lagi.
Tidak percaya dengan kata2 Jin Ae, ibu hendak menelpon Jin
Hee dan menanyakannya sendiri. Untungnya Jin Ae bisa meyakinkan ibu kalau Jin
Hee sedang sibuk di rumah sakit dan ibu tidak boleh mengganggunya. Tak mau
salah bicara lagi, Kwang Soo langsung mulai bersih2 dan menjalankan vacum
cleanernya.
Ibu lalu beralih topik dengan menayakan tentang gaya
berpakain Jin Ae. Tak mau terus2an dimarahi ibunya, Jin Ae langsung pamit kerja
pada anaknya. Euuum Gook lucu bener.
DI rumah sakit, dr Gook memberitahu semua dokter magang
kalau hari ini dia akan menilai sikap mereka terhadap pasien dan bagaimana cara
mereka memberi penjelasan tentang keadaan pasien pada pasien itu sendiri. Setelah
dr Gook dan dokter senior pergi. Sang Hyuk mengeluh kalau hari ini mereka akan
sangat sibuk karena Jin Hee tak datang. Young Ae pun mengiyakannya. Chang Min
yang mendengar keluhan mereka langsung berkata kalau dia datang ke rumah sakit
untuk menggantikan Jin Hee.
Ah reum yang juga mendengar itu langsung bertanya apa Chang
Min sedang menukar jadwalnya dengan Jin Hee. Tanpa basa basi, Chang Min pun
hanya mengiyakannya. Chang Min lalu meminta semua daftar pasien yang ditangani
Jin Hee pada perawat Heo.
“Kau akan menangani semuanya?” tanya perawat Heo terkejut
yang tak dijawab langsung oleh Chang Min.
“Jadi inilah kekuatan cinta.” Bisik Yong Gyu pada Chang Min.
“Kenapa kau mengataka hal2 yang tak berguna?” jawab Chang
Min dan memberi isyarat pada Yong Gyu untuk diam. Chang Min berjalan pergi,
tapi dia masih berbalik lagi dan memberi isyarat pada yOng Gyu untuk diam.
“Apakah dr Oh Chang Min menyukai dr Oh Jin Hee?” tanya
perawat Heo pada Yong Gyu. Ah Reum yang mendengar pertanyaan perawat Heo
langsung terkejut.
“Siapa yang tahu..”
jawab Yong Gyu singkat.
“Itu tidak mungkin. Tidak mungkin...” jawab seorang perawat
yang tiba nimbrung.
Ah reum menghembuskan nafas, sepertinya dia terlihat
khawatir kalau Chang Min benar2 menyukai Jin Hee, karena jika itu terjadi tentu
saja kesempatan dia mendapatkan Chang Min hilang begitu saja.
Dr Gook sedang berjalan bersama Dr Shim. Dia bertanya apakah
dr Shim sudah sarapan. Bukannya menjawab pertanyaan dr Gook, dr Shim malah
balik bertanya apa sekarang dr Gook mulai mengkhawatirkannya. Dr Shim lalu
membahas tentang pasien yang terkena penyakit kuning kemarin sudah dinyatakan
positif hepatitis B, selain itu dr Shim juga mengtakaan tentang pasien bayi
dengan darah di popoknya, ternyata bayi itu mengidap tumor diperutnya.
“Untuk sementara... jangan menangani pasien anak2. Serahkan saja
pada Dae Il dan Min Ki.” Ucap dr Gook yang khawatir dr shim akan teringat
anaknya sendiri saat menangani pasien anak2.
“Bagaimana mungkin aku memilih2 pasien? Ini adalah UGD.”
“Apa kau benar baik2 saja?”
Dr Shim mengiyakan, “Tapi aku merasa senang kau
mengkhawatirkanku. Dan.... aku juga
ingin memberitahumu sesuatu. Jangan mengkhawatirkanku lagi dan ekspresikanlah
perasaanmu jika ada seseorang yang kau sukai.”
“Apa yang kau bicarakan?”
“Sangatlah tidak mudah untuk bisa mendapatkan hati Gook Chun
Soo.... tapi seseorang bisa memecahkan
dinding yang tebal dan masuk kedalamnya.”ucap dr Shim yang membahas tentang dr
Gook yang mulai menyukai Jin Hee.
Dr Gook jadi terlihat seperti orang salah tingkah dan itu
membuat dr Shim terus menggodanya. Dia berkata kalau dia tak tahan melihat dr
Gook dengan ekspresi bingungnya, dr Shim bahkan mencubit pipi dr Gook dan
pergi.
Dr Gook mulai melakukan penilaian pada semua dokter magang
yang sedang menangani pasien. Young Ae bisa menangani pasiennya yang masih
anak2. Dan Sang Hyuk, mungkin saking gugupnya karena sedang dinilai, dia
terlalu kencang mengikatkan perban di kepala pasien sampai2 si pasien mengeluh.
Yong Gyu dan Ah Reum bisa mengatasi pasien mereka dengan baik.
Dokter magang yang terakhir di nilai adalah Chang Min. Dia sedang
menangani pasien yang mengidap anoreksia nervosa (gangguan psikis dimana
penderitanya merasa bahwa dirinya terlalu gemuk dan membiarkan diri mereka
kelaparan). Chang Min berkata kalau tubuh si pasien tidak gemuk kenapa pasien
terus melakukan diet ketat. Diapun meresepkan obat untuk pasien dan juga
menyuruh pasien untuk makan.
“Aku ingin menjadi model. Aku akan mengikuti audisi besok.” Ucap
pasien memberikan alasannya melakukan diet ketat.
“tapi anda tetap harus makan dengan benar dan minum obat. Jika
tidak, anda akan terus merasa mual dan muntah bahkan saat anda hanya minum air
putih.”
“Aku lebih suka mati.”
“Nona....”
“Aku telah bekerja mati-matian untuk sampai sejauh ini...
kau menyuruhku menyerah sekarang? Bagaimana bisa kau mengatakan itu,hanya
karena itu bukan masalahmu?”
“Saya tidak mengatakan anda harus menyerah...” ralat Chang
Min yang merasa sudah salah bicara.
Pasien itu sudah terlanjur sakit hati pada ucapan Chang Min,
diapun beranjak dari tempat tidur dan pergi, pasien itu juga berkata kalau dia
ingin mencari rumah sakit yang lain. Chang Min berusaha memberi penjelasan
kalau pasien itu sudah salah paham pada apa yang diakatakan. Tapi pasien itu
tetap memilih pergi.
Dr Shim menghampiri Chang Min dan berkata kalau menghadapi
pasien memang sulit. Chang Min mengeluh karena pasien yang dia temui hari ini
bertingkah sama padanya. Dr Shim memberitahu Chang Min kalau itulah mengapa
hubungan pasien dan dokter sangatlah penting.
“Hubungan sialan, aku sudah mendengar begitu banyak teori
itu hingga aku merasa muak. Tapi itu jelas berbeda dengan kenyataan. Mungkin yang
aku lakukan salah..”
“Pikirkanlah pasien seperti pacarmu. Lalu kau akan berpikir
lebih keras tentang hal yang tak ingin dia dengar.... “ ucap dr Shim.
“Pacar?”
Dr Shim mengiyakan dan bertanya apa Chang Min tak punya
pacar. Dengan tersenyum Chang Min menjawab kalau dia sudah punya. Dr Shim pun
berkata kalau begitu Chang Min pastii tau apa yang harus dilakukannya. Euuuum....
yang dimaksud chang Min pacar itu Jin Hee kah...? Chang Min bener2 dah jatuh
hati untuk yang kedua kali nya pada Jin Hee.
Seorang wanita masuk
ke UGD dan berkata kalau suaminya
terluka di lokasi kontruksi dan dibawa ke UGD. Mendengar itu, Chang Min dengan
cepat menebak kalau wanita itu pasti istri Choi Eun Suk, pasien yang dia tolong
kemarin.
Istri Eun Suk mengiyakan, “Dokter magang disini terus
menelponku.”
“Ya, dia Oh Jin Hee. Aku senang kau datang. Aku benar2
senang kau datang. Suami anda sekarang berada di ICU.”
“ICU?”
“Luka yang dideritanya harus mendapatkan perawatan lebih...
suami anda punya gagal ginjal kan?”
“Iya, ada apa?”
“Dia mendapatkan dialisi dengan cepat, sehingga dia berhasil
melewati masa kritis... tapi dia harus dirawat karena mengalami gagal ginjal
akut, sehingga dia dipindahkan ke ICU. Kita harus melihat perkembangannya...
tetapi jika ginjalnya rusak telalu parah, ia mungkin perlu transplantasi
secepatnya. Jadi dia mungkin akan dikirim ke rumah sakit tempat dia dirawat
dulu. Aku dengar untungnya ginjal anda cocok untuk suami anda.”
“Ya, tapi kami hampir selesai mengurus proses perceraian,
jadi butuh beberapa waktu untuk berpikir tentang hal itu. “
“Saya mengerti.. lalu bagaimana sekarang?” tanya Chang Min.
“Aku datang karena aku sudah memikirkannya dengan matang. Dokter
magang terus menelponku, jadi aku datang.”
“Aku senangg kau datang. Terima kasih. Terima kasih banyak.”
“Ah, itu bukan apa2. Orang2 menyumbangkan ginjal untuk orang asing. Aku tak bisa berpura2
tidak tahu hanya karena kita akan bercerai. Aku merasa bersalah karena mengulur
terlalu banyak waktu.”
Chang Min menjawab kalau apa yang dilakukan istri Eun Suk
tak masalah karena itu adalah hal yang wajar. Chang Min terlihat kagum pada apa
yang sudah Jin Hee lakukan.
Perawat Choi memanggil Chang Min dan memintanya menangani
pasien yang terkena infeksi telinga. Chang Min pun menyanggupinya dengan senang
hati.
Bersambung...
Sinopsis Emergency Couple episode 12 part 2.
12 komentar
Waa...akhirnya yang ditunggu2 keluar jg... Gomawo mba lilik :D , tetep semangat buat sinopsisnya fighting!!! :)
BalasSenyam senyum sendiri bacanya, so sweet bgt sh chang min, ga pake jaim ngasih perhatian ke jin hee .. Tinggal liat klanjutan ceritanya nih, mkin seru kayanya, gmna nasib ah reum n dr gook?
BalasMksih eonie sinopsisnya daebak..
ahirnya keluar jg...
Balaschang min uda terang2ngat sekarang
wa makin penasaran...
di tungguya mbak lanjutannya......
Suka banget scene pas chang min ngegulung jin hee trua, nyikati giginya ama bersiin wajahnya, bikin senyum2 sendiri..., lucu,,,,, hahahaha
BalasDitunggu kelanjutannya.
Walo dah nton ampek 13, tetep ngikuti trio daebak yang cantik2, hehe
Gumawo...
Fighting!
Cie... Cie.. Kekuatan cinta... Makasih mbak lilik sinopx...
BalasMba mira nontonnya dimana ya?aku jg mau ntn streaming tp bln nemu linknya
Balasgomawo mba lili sinopnya... fighting ya!!!
Balasjadi kebawa suasana chang min yang cinta lagi ma jin ae lanjut mbak. makasih
Balasbanyak kok link buat nonton online-nya. dramafever dan dramacrazy salah duanya
BalasMakasi sinopnya eonni ^^
BalasAkhirnya keluar juga sinopnya, thanks sinopnya
BalasGomawoo sinopnya mbak ^_^
Balas