logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Gods Gift – 14 Days Episode 3 Part 2

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 3 Part 2. Pada part sebelumnya diceritakan bahwa Soo Hyun dan Dong Chan kembali ke masa lalu mereka 14 hari sebelum ditemukannya mayat Saet Byeol di danau yang sama dengan danau dimana mereka mendapatkan keajaiban. Soo Hyun berusaha menceritakan apa yang terjadi pada Ji Hoon, tapi Ji Hoon tidak mempercaianya. Untungnya bukan hanya Soo Hyun yang berasal dari masa depan, Dong Chan yang juga ditenggelamkan oleh sekelompok preman di danau yang sama, juga kembali ke masa lalunya. Dan sepertinya Soo Hyun dan Dong Chan akan menjadi partner untuk mengungkap kasus pembunuhan itu.


Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 3 Part 1

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 3 Part 2


Woo Jin datang karena di beritahu Detektif Na ada wanita yang ingin bicara dengannya. Mengetahui kalau wanita itu adalah Soo Hyun, Woo Jin mengajaknya masuk keruangannya. Woo Jin berkata kalau sudah 10 tahun mereka tidak bertemu. Apa yang Woo Jin katakan sekarang sama seperti yang dia katakan pada saat bertemu dengan Soo Hyun sebelumnya di stasiun TV. Dan Soo Hyun masih mengingat jelas tentang hal itu, karena pertemuan mereka bertepatan dengan hari dimana Saet Byeol diculik.

“Belum 10 tahun. Kita pernah bertemu di stasiun TV sebelumnya. Dan ditempat itu, kata2 yang barusan kau ucapakan... kau sudah mengatakan semuanya.” Ucap Soo Hyun.

“Apa yang sedang kau bicarakan?” tanya Woo Jin tak mengerti.


“Kau tak akan mengerti kata2 yangsedang kukatakan padamu, bahkan jika aku menjelaskannya. Akan kukatakan secara detail padamu lain kali. Jadi, tolong percayalah semua yang sedang kukatakan. Kumohon.” Setelah itu Soo Hyun menceritakan tentang dia yang kembali ke waktu 2 minggu sebelum Saet Byeol mati.


Walaupun sudah mendengarkan cerita Soo Hyun, Woo Jin masih tidak bisa percaya padanya. Melihat Woo Jin yang tidak mempercayainya, Soo Hyun kecewa.

“Siapa yang akan percaya ucapanku, bahkan suamiku juga tak mempercayaiku?” ucap Soo Hyun lemah, tapi dia tetap meminta bantuan pada Woo Jin.

Belum kita dengar bantuan seperti apa yang Soo Hyun minta, kita sudah dialihkan pada preman2 yang Dong Chan laporkan sedang menunggu Dong Chan di depan kantor polisi. Sepertinya mereka ingin memberi pelajaran pada Dong Chang karena sudah membawa mereka ke kantor polisi.



Soo Hyun  masuk ke dalam mobilnya, Dong Chan muncul di jendela. Dia menyelipkan kartu namanya di kaca depan mobil Soo Hyun. Dia juga meminta tolong pada Soo Hyun untuk mengantarkan dia ke stasiun bawah tanah. Tak ada jawaban dari Soo Hyun, jadi Dong Chan mengira Soo Hyun bersedia memberi tumpangan. Dong Chan hendak naik ke mobil, tapi Soo Hyun langsung menjalankan mobilnya. Tentu saja Dong Chan merasa kesal tapi rasa kesalnya langsung hilang karena dia harus segera berlari dari kejaran para preman.

Dong Chan berlari ke stasiun bawah tanah dan dengan cepat masuk ke kereta api yang hendak berjalan.  Dia pun lolos dari kejaran para preman itu.


Dong Chan duduk disamping seorang pria yang sedang membaca koran. Dong Chan penasaran dengan isi berita di koran. Saking ingin tahunya, Dong Chan malah menggangu pria yang membaca koran itu hingga membuat pria itu merasa kesal. Pria itu langsung beranjak dari samping Dong Chan untuk mencari tempat duduk lain, sebelum pergi pria itu melempar koran yang dia pegang pada Dong chan.


Dong Chan membaca ramalan zodiaknya untuk hari ini. “Hari ini.... hari yang penting dimana kau akan bertemu dengan seseorang yang akan mengubah takdirmu.” Membaca itu tentu saja Dong Chan penasaran siapa gerangan yangakan mengubah hiudpnya.



Dong Chan melihat tanggal koran tersebut dan tertera 10 Maret 2014. Dia pun protes dan mengatakan kalau koran itu adalah koran lama. Karena koran itu adalah koran lama, Dong Changpun melipat koran itu.

Dong Chan  melihat berita yang ada di halaman depan, berita itu tentang keinginan warga korea yang ingin hukuman mati bagi para pelaku pembunuhan. Membaca itu, Dong Chan teringat dengan telepon dari detektif Na tadi pagi yang berkata kalau Dong Ho akan dieksekusi hari ini.

Dong Ho yang masih belum sadar kalau dia sudah kembali ke masa lalu langsung merasa sedih. Dia mengira kalau kakaknya sudah mati.


Dong Chan menemui Young Gyu dan mengajaknya makan . Karena masih mengira hari itu adalah hari eksekusi Dong Ho, Dong Chanpun  bertanya apakah nenek mengatakan sesuatu pada Young Gyu tentang ayahnya. Mendengar pertanyaan itu, Young Gyu kesal dan menyebut neneknya pembohong.


“Dia selalu mengatakan aku bisa bertemu ayahku setelah tidur 10 malam. Mungkin ayah sudah melupakan Young Gyu. Young Gyu merindukan ayah.” Ucap Young Gyu dan melanjutkan lagi makannnya.



Mendengar itu, Dong Chan tak bisa menahan kesedihannya, diapun menangis. Young Gyu melihatnya dan bertanya “Paman, kau sedang menangis? Kau menangis karena kau juga ingin bertemu ayah?”

Tentu saja Dong Chan menjawab tidak, dia hanya menjawab karena toppoki yang Young Gyu makan terlalu pedas. Sehingga baunya mengenai matanya.

“Ini tidak terlalu pedas,” jawab Young Gyu dan melanjutkan makannya, dia tidak terlalu ambil pusing.



Soo Hyun sudah berada di rumahny, dia  tergesa-gesa mengemasi barang Saet Byul. Saet Byul bertanya apakah mereka benar-benar akan pergi ke Hawai? Lalu bagaimana dengan sekolah? Soo Hyun menjawab kalau dia  sudah mendapat izin dari sekolah dan menyuruh Saet Byul mengemasi barangnya.



Soo Hyun melihat jaket yang dikenakan Saet Byul saat dia diculik, diapun memisahkannya. Bukan hanya baju yang Saet Byeol pakai, Soo Hyun juga mengambil tas kantong yang selalu Saet Byeol bawa dan juga sepatu merahnya. Soo Hyun memasukkan semuanya ke dalam kantong dan menaruhnya di tempat sampah.


Dong Chan ke kantor dan kesal melihat  Jenny dan Byung Tae sedang asik2 makan jjajangmyeon. Ia memarahi mereka karena tidak memeriksa latar belakang suami pelanggan mereka yang seorang mafia. Ya, lagi2 Dong Chan belum menyadari kalau dia sudah kembali ke waktu 2 minggu yang lalu.


Jenny heran dan tak mengerti dengan apa yang Dong Chan katakan karena mereka belum mendapat satu peanggan pun selama sebulan.


“Kalian berdua sedang mempermainkanku?Hei, hari ketika kita makan jjajjangmyun, bukankah seorang nyonya berbaju biru dengan rok pendek masuk?” tepat disaat Dong Chan mengatakan itu, wanita yang Dong Chan maksud datang dari belakangnya.


Jenny dan Byung Tae senang karena dapat klien, sedangkan Dong Chan shock dan bertanya kenapa wanita itu datang lagi, dia hampir mati karena wanita itu. Wanita itu tak mengerti. Dia pun langsung duduk.


Dong chan bertanya lagi kenapa wanita itu menceritakan hal2 itu pada suaminya? Dong Chan berusaha menjelaskan kejadiannya bagaimana dia setelah bertemu wanita itu setelah memberikannya foto suaminya, dan dia bahkan tak mengingat tanggalnya. Dia melihat kalender dan kesal karena Byung Tae tak menyobek tanggal yang sudah lewat.

Jenny heran, karena kalendernya yag tertera benar. Dong Chan shock. Dia ingat koran yang dia baca di kareta juga tanggal 10 Maret. Dong Chan kebingungan  dan bertanya apakah hari ini benar-benar 10 maret? Jenny membenarkan dan bingung kenapa Dong Chan bersikap sangat aneh. Dong Chan berfikir ini tak mungkin. Dong Chan lalu  menghadap wanita itu dan bertanya dengan hati-hati.

“Apakah hari ini, pertama kali kau datang ke sini?” tanya Dong Chan pelan dan wanita itu membenarkan.  “Kalau begitu alasan kau datang kesini, untuk menangkap suamimu yang sedang selingkuh? Sekali lagi wanita itu membenarkan.

“Apakah suamimu adalah ketua geng?”  tanya Dong Chan.

“Apa ini tempat tinggal peramal, bukan pusat orang suruhan?” tanya wanita itu.

“Hei, ini bukan gurauan kan?” tanya Dong Chan pada Jenny dan Byeong Tae. Bukannya menjawab pertanyaan Dong Chan, Byeong Tae dan Jenny malah terperangah dengan apa yang Dong Chan ketahui tentang wanita itu.

“Kak, kenapa kau ini? Apa kau kerasukan roh?” tanya Byeong Tae penasaran.


Tak menjawab pertanyaan Byeong Tae, Dong Chan langsung mengusir wanita berpakaian biru itu. Kemudian ia bersandar didinding dan terduduk. Dia bertanya lagi, Byeong Tae, apakah sekarang benar-benar tanggal 10 maret?


Byeong Tae kesal karena Dong Chan terus saja bertanya. Sementara Dong Chan masih berfikir sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?

“Mungkinkah....?” Dong Chan teringat pada saat dia menyelamatkan Soo Hyun di danau. Tapi dia langsung menepis pemikiran itu. karena tidak masuk akal.


Dong Chan mendapat telpon dari seseorang yang menyuruhnya cepat pulang, orang itu meminta daging sapi korea. Dong Chan malas mendengarkan celotehan kakek  Choo yang terus mengomel. Tapi kemudian Dong Chan menyadari sesuatu, kakek Choo masih hidup bukankah dia sudah meninggal.


Dong Chan  menutup ponselnya. Karena takut, tapi dia penasaran juga. Dia menelpon kakek sekali lagi dan kakek Choo menjawabnya, Dong Chan langsung menutupnya dengan ketakutan. Dia menyadari kalau semua ini benar2 terjadi. Dong Chan bicara sendiri, Jika kakek Choo  masih hidup, maka ia bisa mendapatkan 10 Juta Won. Dong Chan pun  jadi bersemangat dengan 10 juta wonnya dan membuat kedua temannya bingung.



Soo Hyun benar2 membawa Saet Byeol ke Hawai. Saet Byeol sudah tertidur, sambil membelai wajah Saet Byeol, Soo Hyun berkata kalau semuanya sudah berakhir sekarang.


Soo Hyun memejamkan matanya dan tertidur. Saet Byeol yang sebelumnya tertidur sekarang sudah membuka matanya. Seorang pramugari menghampirinya dan menawari Saet Byeol es krim. Tentu saja Saet Byeol lanngsung mengiyakannya.

Kita beralih pada Dong Chan lagi yang pulang kerumah dengan semua makanan yang kakek Choo pesan. Saking senangnya karena pemberi 10 juta wonnya masih hidup, Dong Chan langsung menghampirinya dan memeluknya. Kakek choo pun kebingungan dan minta dilepaskan.


Dong chan lalu mengatakan kalau dia sudah membelikan karamel macchiato dengan banyak krim kocok untuk kakek Choo. Selain itu masih banyak lagi makanan-makanan yang lain untuk kakek Choo.


Melihat tingkah Dong Chan yang berubah baik padanya, tentu saja kakek Choo heran dan bertanya apa Dong Chan salah makan sesuatu?

Tak menjawab pertanyaan kakek Choo, Dong Chan malah menghampirinya dan berkata kalau beberapa hari ini, dia sudah membuat kakek Choo sedih. “tolong lupakan semuanya. Lupakan semuanya dan tinggallah dengan nyaman, anggaplah tempat ini rumahmu sendiri. Aku sudah memikirkannya dalam waktu singkat, aku punya banyak perasaan padamu kakek. Meskipun kita tidak mirip, kau mirip ayahku.” Ucap Dong Chan yang berusaha mencari simpati kakek Choo.

“Kenapa tiba2 kau seperti ini?” tanya kakek Choo yang heran dengan tingkah Dong Chan.


Masih tak memberitahu apa sebab perubahan sikapnya karena tak mungkin dia mengatakan kalau itu semua karena menginginkan uang kakek Choo. Dong Chan pun berjanji kalau dia akan berhenti dari pekerjaannya dan menjalani hidup sebagai orang yang baik  dengan menjadi sukarelawan di gereja. Diapun meminta kakek Choo untuk menjadi pengawasnya.

“Apa kau sakit?” tanya kakek Choo.

“Tidak, aku baik2 saja. Jadi... kakek... apa ada yang ingin kau katakan padaku?” tanya Dong Chan yang berharap kalau kakek Choo akan menawarinya uang 10 juta won.

“Apa?” tanya kakek Choo tak mengerti

“Pikirkanlah tentang itu. ada yang harus kau katakan padaku.”


Kakek Choo menyuruh Dong Chan pergi ke rumah sakit. Mendengar itu, Dong Chan menjawab kalau dia baik2 saja. Tiba2 perut kakek Choo sakit, Dong Chan mengiranya kalau kakek sakit tapi ternyata kakek hanya ingin buang air besar. LOL

Dong Chan begitu terlihat senang dan menebak  kalau kakek Choo pasti akan mengatakannya besok. Tiba2 dia teringat, pembaca berita saat itu memberitahukan kalau kakek Choo Byeong Woo meninggal karena penyakit jantung. Dong Chan lalu melihat kalender dan mengingat kalau kakek Choo akan meninggal pada tanggal 23 Maret. Diapun bertanya pada dirinya sendiri, apa yang harus dia lakukan.

Tepat disaat itu, kakek Choo keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil kopi yang dibeli Dong Chan. Melihat itu Dong Chan langsung merebut kopi itu dan membuangnya. Dia mengatakan pada kakek kalau kopi tidak baik untuk jantung kakek Choo.



Di pesawat terbang, Saet Byeol terbatuk2. Soo Hyun yang sedari tadi tidur akhirnya terbangun dan panik melihat Saet Byeol sakit. Dia bertanya pada pramugari, apa dia sudah memberi makan sesuatu pada Saet Byeol. Pramugari itu mengiyakan karena dia sudah memberikan es krim pada Saet Byeol.

“Es krim apa?” tanya Soo Hyun panik.


“Es krim kacang,” jawab pramugari yang tak tahu kalau Saet Byeol alergi pada kacang. Soo Hyun pun meminta pada pramugari kalau mereka harus membawa Saet Byeol ke rumah sakit. Untuk menyelamatkan Saet Byeol, pesawat yang sudah terbangpun kembali ke korea.




Saet Byeol langsung dilarikan ke rumah sakit. Soo Hyun menceritakan pada Ji Hoon tentang apa yang sudah dia alami, tapi tentu saja Ji Hoon tidak mempercayainya. Soo Hyun memberikan bukti foto yang pernah dia katakan sebelumnya.

“Aku yakin ini fotoku dan Saet Byeol. tapi lihat, hanya Saet Byeol yang tidak ada disini.” Ucap Soo Hyun.

Ji Hoon masih tak bisa percaya pada apa yang Soo Hyun katakan, dia hanya bisa menghela nafas. Soo Hyun terus mengatakan kalau 2 minggu lagi Saet Byeol akan mati.

“Akan mati? Karena itu kau berusaha melarikan diri ke luar negeri?” tanya Ji Hoon.

“Ya, kalau dia disini, dia akan diculik lalu dibunuh olehpembunuh itu.” teriak  Soo Hyun.


“Bukan 2 minggu lagi, tapi.... hari ini Saet Byeol hampir mati! Itu karena kau.” Jawab Ji Hoon dan pergi.

Soo Hyun benar2 terlihat frustasi.


Di rumah Soo Hyun menemani Saet Byeol tidur dikamaranya, sambil membelai Saet Byeol, Soo Hyun teringat dengan kata2 pemilik cafe Destiny.

Tak peduli berapa jauh kau berlari dan menghindarinya, takdir akan mengikutimu tidak peduli bagaimana. Tak ada gunanya melarikan diri dari itu. jadi, daripada melarikan diri dari itu, perjuangkanlah.”

Mengingat kata2 itu, Soo Hyun pun mengubah pemikirannya, dia tidak akan berlari lagi, tapi dia akan menghadapi semua itu dengan cara mengungkap dan menangkap pembunuh itu hingga dia bisa merbah takdir Saet Byeol.

“Saet Byeol.... ibu pasti akan menyelamatkanmu. Pasti....”


Keesokanharinya, Soo Hyun mulai beraksi, dia mencatat semua yang dia tahu tentang pembunuhan wanita kedua. Dimana wanita itu memakai baju atasan bunga2 dan berusia sekitar 20 tahunan. Yang menjadi fokus Soo Hyun yang pertama dalam misi menyelamatkan wanita itu dan mengungkap pembunuhnya adalah mencari wanita yang memakai baju atasan bunga2.

Saat Soo Hyun akan keluar rumah, Ji Hoon bertanya mau kemana? Soo Hyun pun menjawab kalau dia akan melindungi Saet Byeol.

“Mau kemana kau disaat anak itu sakit?” tanya Ji Hoon dengan emosi.



“Aku tidak peduli apakah kau menganggapku gila. Aku tidak akan melepaskan Saet Byeol untuk yang kedua kalinya.” Jawab Soo Hyun dan pergi.



Soo Hyun mengambil kartu nama Dong Chan yang ditinggalkannya di kaca depan mobil Soo Hyun. Dia teringat pada ucapan polisi yang mengatakan kalau dulu Dong Chan adalah polisi yang terhebat di Seoul dalam kasus pembunuhan. Sepertinya, Soo Hyun ingin mengajak Dong Chan kerja sama.



Saat keluar gerbang, dia melihat Young Gyu duduk di depan gerbang. Young Gyu terlihat ketakutan saat Soo Hyun menghampirinya.

“Aku... tidak bermain dengan Saet Byeol.” ucap Young Gyu dan Soo Hyun melihat ke kaki Young Gyu yang hanya dilindungi dengan kaos kaki karena sandal Young Gyu terbuka.


Penjaga perumahan mendatangi rumah Ji Hoon dan membawa kantong yang berisi baju dan sepatu Saet byeol yang Soo Hyun buang. Ji Hoon bertanya pada pengasuh  Saet Byeol apakah dia yang membuang barang2 itu. Dan pengasuh Saet Byeol menjawab kalau sepertinya Soo hyun yang membuangnya. Ji Hoon hanya bisa menghela nafas dengan semua tingkah Soo Hyun yang aneh.


Soo Hyun mengajak Young Gyu ke toko sepatu dan membelikannya sepasang sepatu. Denga cepat Young Gy memilih sepatu yang dia suka. Soo Hyun memakaikan sepatunya dan berkata, “pakai sepatu ini dan ketika seseorang mencoba membawa Saet Byeol pergi, kau harus berlari dan menghentikan mereka. Mengerti?” Young Gyu menjawab dengan anggukan.


Soo Hyun lalu mengajak Young Gyu berjanji dengan mengaitkan kelingking mereka.

“Aku berjanji.” Jawab Young Gyu.

“Young Gyu.... maafkan aku... bibi ini.” Ucap Soo Hyun dan menalikan tali sepatu Young Gyu.

Bersambung

Sinopsis Gods Gift – 14 Days episode 3 part 3


Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger