logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 3 Part 1

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 3 Part 1. Pada episode 2 diceritakan kalau  Saet Byeol sudah di bunuh dan mayatnya diketemukan di sebuah danau. Di awal mulai drama ini dah begitu sangat menyedihkan. Bagaimana cerita kelanjutannya, apakah si pembunuh berantai itu bisa tertangkap. Kita ikuti saja kelanjutan drama ini. Cekidot.....

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 3 Part 1 !!!!!


Pada episode 3 ini diawali dengan suara Soo Hyun yang berkata, “aku punya harta karun istimewa yang tidak dapat digantikan dengan apapun didunia ini. Anakku yang aku cintai, Saet Byeol. Saat siaran langsung, semua orang menyaksikan anakku diculik. Anakku hilang... dan kembali setelah menjadi mayat yang dingin. Sekarang dalam tanah yang dingin, dalam dan gelap, anakku ada disana.  Seberapa dingin rasanya? Seberapa menakutkannya itu? jadi aku.... akan menemui anakku sekarang.”

Soo Hyun berdiri ditepi danau dimana itu adalah danau tempat Saet Byeol ditemukan. Dia masih sangat terpukul setelah kehilangan Saet Byeol ditambah lagi karena  Ji Hoon juga menghindarinya. Dengan semua yang teradi,Soo Hyun berniat bunuh diri.


Tak jauh dari tempat Soo Hyun berdiri, ada Dong Chang yang berteriak padanya meminta dia memanggil polisi. Tapi Soo Hyun tak menoleh sama sekali.


Sementara itu, Dong Ho akan segera menerima hukuman matinya, dia akan digantung. Dong Ho yang ketakutan terus memanggil nama Dong Chan dan ibunya.




Dong Chang terus meronta minta dilepaskan, Soo Hyun melepas sepatunya dan bersiap terjun, sedangkan Dong Ho dipaksa polisi untuk memakai tutup kepala dan berdiri tepat di tempat eksekusi. Setelah menampilkan mereka bertiga secara bergantian akhirnya Dong Chan benar2 di lempar ke danau dengan kedua tangan diikat dan kaki diikatkan pada sebuah batu beton, Soo Hyun melompat ke danau dan membiarkan dirinya jatuh ke dasar danau dan Dong Ho benar2 sudah tergantung.



Dari semuaya, yang berusaha menyelamatkan diri hanya Dong Chan, dia berusaha melepaskan dirinya dari ikatan.



Soo Hyun yang memang ingin mati, membiarkan tubuhnya berada di dasar danau, tiba2 muncul cahaya hijau dan mengelilinginya selain itu juga muncul akar2 putih yang merambat ke tubuh Soo Hyun.

Setelah memperlihatkan akar2 tersebut, kita dialihkan pada kejadian2 yang terjadi sebelumnya dan diputar secara mundur.



Saet Beol memanggil nama ibunya, mendengar itu Soo Hyun tersadar dan dia sudah berada di tepi danau. Dia melihat keseliling dan hanya melihat beberapa orang yang sedang memancing. Soo Hyun berdiri dan berjalan menuju gudang dengan tanpa menggunakan alas kaki.



Langkah Soo Hyun terhenti ketika dia melihat gudang yang dia datangi sebelumnya dalam keadaan terkunci dan tidak ada lagi garis polisi yang terpasang disana. Penasaran, Soo Hyun mendekati gudang tersebut dan membuka gembok gudangdengan menggunaka batu.



Bukan hanya tapilan luar gudang yang berbeda dari sebelumnya, di dalam gudang pun terlihat berbeda. Tidak ada matras di dalam gudang tersebut dan dinding gudang juga tidak ada gambar yang di buat Saet Byeol.


Ponsel Soo Hyun berdering dan di layar tertulis nama “Putriku”.  Dengan cepat Soo Hyun menerima panggilan itu dan terdengar suara Saet Byeol yang memanggil Soo Hyun dengan sebutan “Ibu.”

Masih ragu dengan apa yang dia dengar, Soo Hyun menjawab “Hallo?”

“Ibu, dimana?” tanya Saet Byeol.

Soo Hyun menyadari kalau suara itu benar2 suara Saet Byeol. “Apa ini Saet Byeol?” tanya Soo Hyun.

Saet Byeol mengiyakan, “Aku lapar. Cepat buatkan aku makanan.” Ucap Saet Byeol. Mendengar itu, Soo Hyun benar2 yakin kalau Saet Byeol masih hidup.

~ 14 hari sebelum kejadian ~



Soo Hyun pulang ke rumah, saat melihat rumah dalam keadaan kosong Soo Hyun langsung terduduk lemas. Dia sedih karena tidak menemukan Saet Byeol.



Tapi tiba-tiba terdengar suara musik dan Saet Byul keluar dengan  membawa kue ulang tahun dan berkata, “Kejutan! Selamat ulang tahun, ibuku!”

 Tentu saja Soo Hyun langsung terbelalak melihat Saet Byeol benar2 ada di depan matanya. Tak lama kemudian Ji Hoon muncul dan berdiri dibelakang Saet Byeol sambil tersenyum pada Soo Hyun. 



Soo Hyun masih diam tak percaya. Ji Hoon melihatnya dan mengatakan pada Saet Byul kalau ibunya pasti sangat terkejut. Ji Hoon lalu mematikan musik.


“Apa ibu terkejut? Aku menyiapkan ini jadi aku bisa membuat pesta kejutan bersama ayah.” Ucap Saet Byeol dan Soo Hyun masih terdiam tak percaya pada apa yang dia lihat. Saet Byeol mendekati ibunya dan meminta ibunya untuk meniup lilin.



Melihat Saet Beyol benar2 ada didepannya, Soo Hyun langsung membelai rambut Saet Byeol dan bertanya, “Apa kau benar2 Saet Byeol? kau benar2 Saet Byeol ku?”

Mendengar pertanyaan ibunya, tentu saja Saet Byeol bingung. Ji Hoon yang mendengarnya juga heran dan langsung bertanya ada apa dengan Soo Hyun.



Tak menjawab Soo Hyun langsung memeluk Saet Beol dengan erat dan menangis. Saet Byeol yang saat itu sendang memegang kue untuk ibunya, terus berusaha agar kuenya tidak jatuh karena ibunya begitu erat memeluknya. Ji Hoon langsung mengambil kue yang dipegang Saet Byeol.



“Kau baik2 saja? Apa ada yang terluka? Oh Tuhan!” ucap Soo Hyun dan memeluk Saet Byeol lagi. Saet Byeol sampai terbatuk2 karena Soo Hyun terlalu erat memeluknya.

“Ibu! Aku tidak bisa bernafas.” Ucap Saet Byeol. Ji Hoon langsung mendekat dan melepaskan Saet Byeol dari pelukan Soo Hyun. Ji Hoon menyuruh Saet Byeol untuk siap2 ke sekolah. Saet Byul pergi ke kamarnya  dengan wajah masih bingung. Sementara itu Soo Hyun terus memandangi Saet Byul.


Melihat istrinya yang begitu mengkhawatirkan Saet Byeol, Ji Hoon pun bertanya apa Soo Hyun baik2 saja, “kemana kau pergi pagi2? Apa tadi kau pergi ke stasiun TV?”

Tak menjawab pertanyaan Ji Hoon, Soo Hyun malah balik bertanya, “Sayang, apa yang sudah terjadi pada Saet Byeol kita?”

“Apa?”


“Dia sudah mati. Aku yakin dia sudah mati. Kita sudah melakukan kremasi dan pemakamannya.” Ucap Soo Hyun yang juga kebingungan dengan semua yang terjadi.

“Apa yang kau bicarakan? Saet Byeol mati? Apa kau memimpikan itu?” tanya Ji Hoon. Ji Hoon tertawa sambil memegang pundak Soo Hyun, ia menyuruh Soo Hyun segera sadar. Mendengar ucapan suaminya, Soo Hyun  jadi kebingungan, apa benar semua yang terjadi padanya itu hanya mimpi.


Ji Hoon masuk kekamarnya dan mengeluh karena Soo Hyun belum menyetrika bajunya. Soo Hyun masuk ke kamar dengan membawa kalender, dia berkata kalau ada yang salah. Ji Hoon bertanya apa itu.

“Itu 2 minggu sebelumnya.”

“2 minggu?” tanya Ji Hoon tak mengerti.

Soo Hyun mengiyakan. “hari ini adalah hari ulang tahunku, jadi sebelum hari ini, tepat 2 minggu sebelumnya. Hari ini, Saet Byeol kita meninggal. Aku ingat itu dengan jelas.” Ucap Soo Hyun sambil menunjuk tanggal di kalender.

Ji Hoon mulai kesal karena Soo Hyun terus mengatakan kalau Saet Byul meninggal. Soo Hyun mengatakan kalau itu benar, dia bahkan tak tahu apa yang terjadi. Ji Hoon menyuruh Soo Hyun tidur dulu dan mereka bisa bicara nanti.

Ji Hoon keluar kamar untuk menyetrika. Soo Hyun yang masih merasa ada sesuatu yang aneh, masih membawa kalender dan mencoba menjelaskan pada Ji Hoon pada apa yang terjadi. Tak mau mendengar ucapan2 aneh Soo Hyun lagi, Ji Hoon pun menyuruh dia pergi tidur.




Saet Byul turun dan bertanya apa Soo Hyun melihat buku catatannya. Mendengar pertanyaan itu, Soo Hyun teringat kalau Saet Byeol pernah menanyakan hal yang sama dan saat akan mengambil jurnal itu, Saet Byeol tersandung kabel dan tangannya terluka.


Saet Byul melihat catatannya dan akan berlari mengambilnya. Soo Hyun yang tak mau Saet Byeol terluka langsung berteriak untuk menghalangi tapi tangan Soo Hyun tak sengaja terkena setrika panas. Ji Hoon khawatir dan dia menyuruh Saet Byeol mengambil air dingin.


Sambil memegangi tangannya yang terkena setrika, Soo Hyun teringat kalau hal serupa pernah terjadi.



Tak lama kemudian terdengar suara pecahan gelas dan ternyata Saet Byeol terjatuh dan gelas yang dia bawa pecah sehingga melukai jarinya. Melihat itu Soo Hyun dan Ji Hoon langsung menghampiri Saet Byeol. Lagi2 Soo Hyun teringat kalau hal itu juga pernah terjadi sebelumnya. Hanya saja proses terlukanya yang berbeda. Soo Hyun mulai berfikir keras atas semua yang terjadi.


Terlihat  setrikaan di atas baju Ji Hoon membuat baju Ji Hoon gosong. Dan 3 kejadian yang terjadi pada 2 minggu sebelum diketemukan mayat Saet Byeol semuanya benar2 terjadi. Jadi dapat disimpulkan kalau pun Soo Hyun berusaha melindungi Saet Byeol, tetap saja sesuatu akan terjadi juga pada Saet Byeol. euuum.... semoga saja Saet Byeol gak tetep mati.



Soo Hyun mengantar Saet Byul ke sekolah. Saet Byul mendengar lagu Snake di mobil. Soo Hyun sambil menyetir teringat saat dia juga mengantarkan Saet Byeol sebelumnya, saat  itu dia mematikan tape karena merasa lagu Snake menganggunya. Saet Byul tahu ibunya pasti berfikir lagunya mengganggu dan ia mematikannya meski ibunya bilang tidak.


Saet Byul lalu mengeluarkan hadiah ulang tahun untuk ibuny, Saet Byeol memberikan pada ibunya sebuah pulpen yang bisa mengeluarkan  laser. Soo Hyun teringat, kalau sebelumnya  Saet Byul juga memberikannya hadia yang sama.

Soo Hyun teringat lagi kalau kejadian setelah itu adalah dia hampir menabrak seorang siswi. Saet Byeol melihat kedepan dan ternyata benar2 ada siswi yang memakai sepeda melintas didepannya. Sebelum hal yang sama terjadi, Soo Hyun langsung merem mobilnya dan melindungi Saet Byeol dengan tangannya. Soo Hyun berhasil dan tidak menabrak siswi itu untuk yang kedua kalinya. Tepat di saat dia mengerem mendadak, kertas2 yang ada di atas Saet Byeol terjatuh.


Mengalami semua kejadian2 itu, Soo Hyun merasa sudah mengalami Dejavu. (hmmmmm.... jadi inget drama Another Parting... sama2 kembali ke masa lalu)


Ingin membuktikan kalau yang sudah dia alami benar2 terjadi, Soo Hyun menghidupkan radio dan sama seperti sebelumnya, di radio di beritakan tentang kasus pembunuhan wanita dan mayatnya diketemukan di tempat sampah. Soo Hyun mendengarkan berita itu sambil berusaha mengingat tentang  pembunuh berantai itu. Saet Byul heran melihat ibunya dan bertanya ada apa? Soo HYun merasa ketakutan dan mengatakan kalau hal itu tidak mungkin terjadi.


Masih tak bisa percaya  pada apa yang terjadi, Soo Hyun mencari amplop kejutan dari suaminya dan ternyata kejutan itu benar2 ada di mobilnya.


Soo Hyun juga menemukan foto yang dia dan Saet Byul ambil saat mereka berkunjung  di Toko Destiny, Soo Hyun melihat foto itu dan langsung terkejut karena dia tidak melihat gambar Saet Byeol disana. Reflek Soo Hyun melempar foto itu dan Saet Byeol yang kebingungan dengan sikap ibunya langsung mengambil foto itu kembali. Belum sempat Saet Byeol melihat foto itu, Soo Hyun langsungmerebutnya.


Dengan penuh kekhawatiran Soo Hyun memeluk Saet  Byeol dengan erat.


Saet Byeol tentu saja kebingungan dengan sikap Soo Hyun dan bertanya ada apa. Tapi Soo Hyun hanya terus memeluk Saet Byeol dan tidak menjawab. Masih didalam mobil dan dipeluk ibunya, Saet Byeol melihat Eun Joo berjalan ke sekolah membawa anjingnya. Euuum.... sama seperti sebelumnya.



Soo Hyun pergi ke cafe destiny lagi. Tapi aneh, cafe itu bukanlah cafe destiny lagi dan pemilik cafe berkata kalau tak ada lagi cafe selain cafe miliknya. Soo Hyun melihat sekeliling cafe dan  dia yakin kalau cafe itu adalah cafe yang sama. Euuuum.... kenapa pemilik cafe yang dia temui bersama Saet Byeon tidak ada. Apa yang sebenarnya terjadi?



Tak ingin terjadi apa2 pada Saet Byeol, Soo Hyun menitipkan Saet Byeol di rumah Min Ah karena dia tak bisa menghubungi pengasuh Saet Byeol. Soo Hyun juga berpesan pada Min Ah untuk tidak pergi dari rumah sebelum dia kembali menjemput Saet Byeol.




Dari rumah Min Ah, Soo Hyun pergi ke lokasi ditemukannya mayat wanita di tong sampah. Soo Hyun berusaha melihat ke dalam tong sampah, dia ingin memastikan apakah wanita yang ada di dalam tong sampah itu sama dengan wanita di foto dari TKP yang sudah dia lihat sebelumnya. Dulu, 14 hari sebelum kematian Saet Byul, Soo Hyun akan memberitakan kasus itu dan dia dengan jelas melihat foto korban pembunuhan itu


Karena tidak bisa melihat dari jarak jauh, Soo Hyun menerobos garis polisi. Detektif Na yang sedang ada di lokasi langsung menghalangi Soo Hyun untuk tidak mendekati TKP.


Tak memperdulikan teguran dari detektif Na, Soo Hyun malah bertanya apa baju yang dipakai oleh wanita yang meninggal itu. Detektif Na tidak menjawabnya.  Soo Hyun terus melanjutkan kata-katanya, “Apa itu gaun bermotif loreng? Rambutnya sampai ke bahunya dan....... benar! Ada sayatan di wajahnya. Apakah itu dibawah sisi kanan dagunya?” tanya Soo Hyun namun masih juga tidak dijawab oleh detektif Na.


Soo Hyun  yang sangat penasaran dengan apa yang terjadi langsung memperagakan pose korban saat ditemukan.

“Apa kau saksi mata?” tanya detektif Na.

Tanpa sepengetahuan mereka, ada seorang pria yang melihat Soo Hyun. Seorang pria yangmemakai kaca mata hitam. Waduh jangan2 itu penjahatnya, kalau benar, Soo Hyun dalam bahaya.


“Apa aku benar?” tanya Soo Hyun. Tak ada pilihan lain, detektif Na menyuruh anak buahnya untuk membawa Soo Hyun kekantor polisi.


Di kantor polisi, Soo Hyun mengatakan kalau pembunuh itu akan membunuh lagi malam ini, dan dia meminta detektif Na untuk  menangkap penjahat itu  secepatnya. “Kau harus menangkapnya agar putriku selamat.”

“Jadi,penjahat dalam kasus ini akan membunuh 2 orang wanita lagi besok, kemudian putrimu?” tanya detektif Na  dengan nada tak serius.

Soo Hyun mengiyakannya. Detektif Na bertanya bagaimana Soo Hyun bisa tahu tentang semua kejadian itu dengan begitu baik? Soo Hyun meminta Detektif Na mempercayainya, kalau tidak bagaimana dia bisa tahu detail tentang wanita yang menjadi korban itu.


Detektif Na berkata kalau memang itu yang membuatnya penasaran, bagaimana Soo Hyun bisa tahu dengan baik, fakta yang bahkan wartawan saja belum diberitahu, kecuali Soo Hyun adalah pelakunya.

“berpura-puralah tertipu dan dengarkan saja apa yang sedang kukatakan... jika kau tahu dimana R Club berada dan bersembunyi disana, kau akan tahu apakah aku benar atau tidak.” Ucap Soo Hyun.


Detektif Na mulai kesal dengan apa yang Soo Hyun katakan. “Jika kau terus mengatakan ini, kau mungkin ditahan sebagai penjahat aslinya. Jika kami menerima semua yang kau katakan sebagai masukan, itu lebih dari cukup untuk menahanmu. Kau harus tinggal disini selama beberapa hari. Dan jika kau dikirim ke jaksa, itu benar2 akan menjadi rumit.....” belum habis detektif Na berkata2, tiba2 terdengar suara Dong Chan yang meminta polisi mempercayainya.


Dong Chang berusaha menjelaskan pada polisi kalau preman2 yang dibawanya itu sudah berusaha membunuhnya dengan menenggelamkan dia ke danau. Euuuum... danau..... jangan2 Dong Chan juga sudah kembali ke masa lalunya. Ternyata Soo Hyun juga punya teman.


Preman2 yang dituduh oleh Dong Chang terus membantah sudah melakukan itu semua, apalagi mereka baru saja bertemu mana mungkin mereka akan membunuh Dong Chan. Dong Chan yang menganggap mereka berakting berusaha menjelaskan kalau mereka disuruh oleh bos mereka karena Dong Chan sudah berhasil menangkap basah bos mereka yang berselingkuh.

Dong Chan meminta bantuan Detektif Na untuk menangkap mereka. Saat dia melihat ke arah detektif Na, dia baru sadar kalau Soo Hyun juga ada dikantor polisi. Dong Chan pun langsung menghampiri Soo Hyun dan meminta dukungan dari Soo Hyun  kalau apa yang dia katakan itu benar. Karena saat Dong Chan akan ditenggelamkan, Soo Hyun juga berada disana.


“Kau masih hidup! Kau disini ahjumma. Tiba2 kau menghilang, jadi aku pikir kau terjun ke danau lagi. Aku senang bertemu denganmu lagi. Sekarang karena kita bertemu lagi dan kau masih hidup, aku lebih senang.”

Melihat ekspresi Soo Hyun yang tak merespon pada apa yang dia katakan, Dong Chan pun terlihat kecewa. “Ahjumma, kau tdak ingat padaku? Aku yang telah menyelamatkanmu.”



Ternyata saat itu Dong Chan berhasil melepaskan diri. . Saat ia akan berenang ke atas, cahaya hijau mulai menyelimutinya dan ia melihat Soo Hyun di dasar danau dan langsung membawanya ke permukaan.

Soo Hyun masih saja terdiam. Dong Chan menambahkan  kalau setelah membawa Soo Hyun ke permukaan, dia menelpon 112 namun saat dia kembali lagi, Soo Hyun sudah tidak ada lagi ditempat.

Belum mendapatkan jawab pasti dari Soo Hyun apakah dia masih ingat atau sudah lupa, Dong Chan berdiri dan mengatakan pada para preman2 itu kalau mereka tidak akan selamat karena dia sudah punya saksi mata atas kejahatan mereka. Dong Chan lalu menyuruh detektif Na untuk memeriksa preman2 itu. Sebelum melakukan apa yang Dong Chan minta, detektif Na bertanya pada Soo Hyun tentang kebenaran yang Dong Chan katakan.


Soo Hyun berpikir sejenak dan berkata, “Aku tidak tahu apa maksudmu.”

“Ahjumma, kenapa?” tanya Dong Chan yang tak percaya Soo Hyun tak mau membantunya.

“Aku tidak pernah ke danau yang kau  maksud, dan.... aku juga tidak pernah melihat mereka sebelumnya.” Tambah Soo Hyun.


Dong Chan bertanya kenapa Soo Hyun seperti itu pada orang yang sudah menyelamatkan dia. Dengan tenang, Soo Hyun bertanya “kenapa aku mau bunuh diri? Sepertinya kau salah lihat orang.”



Dong Chan kesal karena Soo Hyun pura2 tak mengenalnya. Apalagi karena kesaksian Soo Hyun, polisi yang bersama Dong Chan sebelumnya langsung membebaskan preman2 itu. Dong Chan langsung meluapkan kekesalannya pada polisi yang membebaskan preman2 itu. polisi itu juga tak mau disalahkan karena preman2 itu punya alibi, mereka sedang ada di Seoul.


“Hei, katakan sejujurnya padaku. Kau sudah disuap oleh mereka kan? Berapa banyak kau dibayar?” tuduh Dong Chan yang masih belum sadar kalau dia sudah kembali ke masa lalu.

“Apa? Kau sudah keterlaluan! Aku akan membiarkanmu karena kau seniorku!” teriak polisi itu yang terpancing amarah karena tuduhan Dong Chan.

Tak hanya polisi itu, Dong Chan juga terpancing emosi sampai dia mencengkram kerah polisi itu. Detektiif Na langsung membawa Dong Chang keluar. Para polisi yang masih berada di kantor polis mengeluh kenapa Dong Chan menjadi seperti itu, menjadi pembuat onar.

“Dia dulu salah satu polisi terhebat pada bagian pembunuhan di Seoul.” Ucap seorang polisi.

“Orang itu?” tanya polisi wanita yang seperti baru masuk karena tidak mengenal Dong Chan.



“tentu saja, Ki Dong Chan dulu adalah salah satu legenda di Seoul. Dia benar2 seorang legenda sejati. Dia lebih pandai berkelahi dari para gangster. Dia lebih cerdas dari para penjahat dan biasanya selangkah di depan mereka. Tidak polisi yang seperti Ki Dong Chan disini.” Jelas polisi itu dan Soo Hyun mendengarnya. 

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 3 Part 2
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

Halo mba lilik....
Asik bgt nih cerita drama ini..
Aku mau ksh saran nih, bkn ttg penulisannya yg jls (krn penceritaannya udah oke bgt :) ),, tp buat bikin link sinopsisnya.
Krn aku baca via handphone, agak susah cari kelanjutan cerita sinopsis antar episode, baik yg nyambung ke blog lain atau yg msh di blog ini.
Mungkin pemberian tag per judul akan sangat membantu.
Makasih banyakk. ..
Ganbatte ne :)

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger