logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 14 Part 1

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 14 Part 1. Semakin kesini, aku makin penasaran sama jalan cerita drama ini. Bagaimana akhir cerita cinta segiempat antara Kim Shin, Mi Rae, Se Joo dan Yo Kyung? Untuk episdoe 14 ini, giliran saya yang menulis  setelah dua episode sebelumnya ditulis oleh mbak fiefien. Hehehe...  Sebenernya hari ini pengen nulis sinopsis Jung Yi episode terakhir, tapi karena subtitle Bahasa Indonesia Marry Him If You Dare ep 14 sudah keluar,  jadi saya putuskan untuk menulis drama ini terlebih dulu. Buat yang sudah penasaran dengan ending Jung Yi... sabar yaaaah..... 



Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 14 Part 1 !!!


Selesai siaran, Kim Shin mengumumkan pada semua orang kalau siaran yang baru saja dia lakukan adalah siaran terakhirnya karena dia akan meninggalkan program kotak pandora dan juga YBS. Setelah mengatakan itu, Kim Shin pergi.


Mi Rae ingin mengejar Kim Shin, namun di cegah oleh Se Joo. Mi Rae mengatakan kalau dia ingin menemui Kim Shin bukan untuk mencegahnya, tapi untuk mengucapkan salam perpisahan. Se Joo pun membiarkan Mi Rae menemui Kim Shin.


Mi Rae bertanya pada Kim shin, apa yang Kim Shin lakukan itu semua karena dirinya. Tentu saja Kim Shin mengatakan kalau semua itu tidak ada hubungannya dengan Mi Rae. Mi Rae berkata kalau dia sudah mendengar semuanya dari Madam Na, Kim Shin terkejut mendengarnya, tapi Kim Shin tetap tidak ingin Mi Rae mengira kalau dia keluar dari YBS karena Mi Rae.


“Aku meninggalkan tempat ini, bukan karea dirimu....  tapi karena diriku sendiri. Aku ingin sukses. Menjadi bawahan Park Se Joo di YBS... sejauh mana menurutmu aku bisa berhasil? Kepala departemen? GM? Yang jelas, hanya dapat gaji bulanan. Aku meninggalkan tempat ini untuk meraih yang lebih baik.”

Mi Rae bertanya apakah Kim Shin akan ke NTN? Kim Shin mengiyakan. Mi Rae pun menebak alasan Kim Shin menemui wanita itu adalah untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik. Untuk pertanyaan itu Kim Shin tidak menjawab. Mi Rae lalu berkata lagi kalau keputusan yang Kim Shin ambil sudah benar. 

Kim Shin menggigit bibirnnya, dia berusaha menegarkan dirinya dan berkata “terima kasih Na Mi Rae. Telah kembali ke masa ini, untuk mencegah kau dan aku bersatu. Berkatmu, aku bisa hidup menjadi orang yang berbeda. Berbahagialah dengan Park Se Joo. Aku sungguh-sungguh”


Kim shin keluar dari YBS dan terduduk lemas di pinggir jalan. Tak lama kemudian wakil presiden NTN datang menghampirinya.



Mi Rae kembali ke studio dan melihat Se Joo masih berada disana menunggunya. Se Joo memberi Mi Rae setangkai bunga sebagai ucapan selamat atas siaran pertama Mi Rae sebagai penulis utama. 


Kim Shin dan wakil presiden NTN berada di atas gedung NTN melihat pemandangan malam Seoul. Wakil Presiden NTN mengetahui kalau Kim Shin langsung bekerja sejak dia lulus SMA, “kau belum pernah punya waktu bersantai kan? Terus bekerja keras tanpan henti.... aku tidak akan memintamu langsung masuk kerja besok. Aku akan memberimu waktu istirahat beberapa waktu.”


Keesokanharinya, Tim 3 berkumpul bersama Penulis Bae yang sudah berkumpul bersama mereka lagi. Penulis Bae bertanya tentang kepergian Kim Shin yang tidak berpamitan pada mereka sesama TIM 3, PD Lee juga bertanya-tanya tentang alasan Kim Shin keluar dari YBS dengan tiba-tiba. 


Yoo Kyung yang diam saja langsung ikut bicara, dia menyayangkan Kim Shin keluar setelah melakukan siaran yang hebat dengan Mi Rae. Dia juga mengatakan kalau Kim Shin dan Mi Rae terlihat serasi seperti pasangan yang sudah menikah selama 20 tahun. Mendengar itu, Mi Rae diam saja, dia bahkan seolah-olah tidak mendengarnya. 

“benar sekali! Penulis Na sungguh luar biasa. Bahkan Presdir Se Joo langsung memeriksa sendiri situasi siaran. Kita benar-benar meninggalkan kesan yang baik kan?” ucap PD Lee. Dia juga mengajak semuanya untuk memberi tepuk tangan atas usaha keras Mi Rae sebagai penulis. 

“Aku juga! Aku juga sudah bekerja keras! “ ucap Yoo Kyung yang juga tidak mau kalah. PD Lee pun langsung memberi selamat juga pada Yoo Kyung. 


Kim Shin dan Jo Hyun bertemu. Jo Hyun meminta maaf atas semua sikap kasarnya selama ini. Dia beralasan semua itu karena dia mendengar Mi Rae akan sengsara karena Kim Shin. Kim Shin memotong kata-kata Jo Hyun dengan berkata kalau sebelum itu Jo Hyun juga sudah membencinya. Jo Hyun berkata kalau sikap Kim Shin terus akan seperti itu saat berada di perusahaan lain, suka memotong pembicaraan orang, itu akan merugikan dirinya sendiri. 

“Kau kira dengan pergi ke tempat yang tidak ada Park Se Joo-nya, kau bisa merendahkan dirimu kan? Tapi kau kira di NTN tidak ada orang yang seperti Park Se Joo? “ ucap Jo Hyun.

“Jadi apa kesimpulannya?” tanya Kim Shin.

“Kau tidak akan pernah berubah, tidak akan mampu.” Jawab Jo Hyun.

Kim Shin membenarkan komentar pedas Jo Hyun. Sebelum pergi Kim Shin berkata kalau dia  sudah merekomendasikan pembawa acara untuk menggantikannya dan dia meminta Jo Hyun membimbingnya. 


Kim Shin keluar dari  gedung YBS, sepertinya dia sudah benar-benar mengundurkan diri dari YBS. Sambil menatap gedung YBS, Kim Shin teringat saat dia masih menjadi pembaca berita nomor satu di YBS, saat dia melawan Miranda, saat dia membentak Park Se Joo ketika Se Joo pertama kali datang sebagai VJ, dan juga saat dia memperkenalkan Se Joo sebagai Presiden baru YBS. 


Kim Shin juga mengingat hari-harinya bersama Mi Rae, saat dia menunjukkan semua ruangan di gedung YBS, saat Kim Shin ingin melihat luka di kaki Mi Rae, saat Kim Shin dan Mi Rae pertama kali bekerja sama mewawancarai kakek pemilik toko dan juga saat mereka berhasil lolos dari kebakaran kereta api. 


Kim shin berbalik dan mulai berjalan pergi. Dari kejauhan Mi Rae menatap kepergian Kim Shin, “hati-hati Penyiar Kim.”


Se Joo menemui Mi Rae yang baru akan pulang. Se Joo mengajak Mi Rae pergi minum. Setelah minum beberapa gelas, Mi Rae bertanya apakah Se Joo  pernah menyakiti perasaan orang lain? Dengan sesuatu yang sebenarnya tidak Se joo lakukan. Se Joo menjawab kalau semua orang pasti pernah melakukannya. 

Dengan mata berkaca-kaca Mi Rae berkata, “aku pernah.... bukan... bukan aku yang melakukannya. Aku akan melaku.... aku benar-benar tidak tahu.  Aku melukai perasaan seseorang dengan sangat dalam. Bagaimana ini? Aku merasa sangat bersalah.” 

SeJoo bertanya apa orang yang Mi Rae maksud adalah Kim Shin. Mi rae tidak menjawabnya secara pasti, dia hanya berkata kalau semakin dia pikirkan semuanya semakin rumit. 

“Tidak boleh begini lagi. Aku juga jadi merasa bersalah padamu.” Ucap Mi Rae menangis. Se Joo langsung mengeluarkan saputangannya dan meminjamkannya pada Mi Rae. Sambil me-lap air matanya, Mi Rae berjanji kalau dia hanya akan menangis sampai hari ini. 

Keesokanharinya, Mi Rae mendapat perlakuan istimewa di kantor. Dia juga mendengar para karyawati bergosip tentang dirinya yang berpacaran dengan Se Joo.


Baru menjadi presiden YBS, Se Joo sudah dihadapkan dengan masalah tentang JK Group yang akan menghentikan kontrak iklannya dengan YBS semua itu dikarenakan mereka tidak percaya dengan pimpinan baru yang berusia muda. Yang lebih parahnya lagi, jika JK Group benar-benar menarik iklannya maka iklan yang lain pasti akan mundur juga. 

Kita beralih pada Tim 3 dengan pembawa acara baru mereka. Siapa yang menggantikan Kim Shin? Dia adalah pembaca berita nomor 1 YBS, mengetahui kalau Kim Shin yang merekomendasikan dia, Jo Hyun terus mendumel. 

Bagaimana tidak, bukan saja pembaca berita itu tidak bisa menyebut huruf R, dia juga tidak bisa berpikir cepat seperti Kim Shin, sampai-sampai PD Lee mengeluh kalau dia sangat merindukan Kim Shin. 



Mi Rae lalu memberikan ide yang sudah dia dapat untuk tema baru mereka. Si Pembaca Berita langsung merevisi hal-hal yang tidak perlu dimasukkan dan menyuruh Mi Rae memperbaiki. Sebelum dia lebih banyak lagi menyalahkan tulisan Mi Rae, PD Lee langsung memberitahu Pembaca Berita kalau Mi Rae dan Presiden Park Se Joo pacaran. Setelah mendengar itu, Si Pembaca berita langsung berkata kalau dia akan memperbaikinya sendiri. 


Mi Rae yang merasa Penulis Bae merasa tidak nyaman dengan keberadaannya langsung mengajaknya bertemu dan berbicara 4mata. Mi Rae berusaha meyakinkan Penulis Bae kalau dia tidak akan mengambil posisinya sebagai penulis utama. 

“Bagaimana kalau Park Se Joo yang memberimu jabatan?” tanya Penulis Bae.

“Apa?” tanya Mi Rae tak mengerti.

“Oppamu dan semua orang disekitarmu selalu memperhatikanmu. Mereka peduli padamu. Tapi orang lain tidak melihatnya seperti itu. Mereka menganggap kau tidak punya keahlian, dan kau mencapai posisi ini karena pengaruh orang lain. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Kalau mereka berkata seperti itu, sangat tidak adil.” Ucap Penulis Bae yang memberitahu Mi Rae tentang gosip yang sedang beredar.

“Karena.... pengaruh orang lain?”

“Sejujurnya, aku merasa bersalah, tapi kurasa aku harus memberitahumu.” Ucap Penulis Bae dan pergi. 


Madam Na menemui Black Man, dia bertanya kenapa Black Man tidak berubah sedikitpun berbeda dengan Madam Na yang bertambah tua. Black Man berkata kalau semua itu karena dia sering pulang pergi dari masa lalu ke masa depan. 

Madam Na lalu bertanya tentang bekas luka Mi Rae yang tidak dia miliki selain itu dia juga bertanya kenapa isi buku hariannya juga tidak berubah, “Bagian mana yang terlewati olehku?”

Black Man tidak bisa menjawab pertanyaan Madam Na. Madam Na pun mengancam tidak mau pulang kalau Black Man tidak memberitahunya semua. Akhirnya Black Man menjawab  kalau semua itu akan berubah jika Madam Na kembali ke masa depan. 

Black Man mengajak Madam Na untuk pulang bersamanya, namun Madam Na meminta waktu sebentar untuk menyelesaikan sesuatu sebelum dia pergi. 

Apa yang akan Madam Na lakukan? Ternyata dia pergi ke biro jodoh lagi, kali ini dia tidak mencarikan jodoh untuk Mi Rae, tapi untuk kakaknya, Jo Hyun. 


Di rumah Madam Na beres-beres rumah. Jo Hyun masuk dan bertanya apa yang diinginkan Madam Na? Madam Na tidak mau meminta apa-apa, dia hanya meminta Jo Hyun pulang lebih awal seminggu ini. ( Ya seminggu, sepertinya Madam Na meminta tambahan waktu selama seminggu pada Black Man).  


Madam Na tanya tanggal operasi Jo Hyun? Dia menjawab akan segera operasi setelah urusan pembawa acara yang baru selesai. Madam Na sedih, karena disaat itu, dia sudah kembali ke masa depan. Dia khawatir tidak ada yang merawat Jo Hyun. 


Jo Hyun meraih tangan Madam Na dan memintanya untuk tiidak khawatir, karena itu hanya operasi sederhana, kangker stadium satu.

Madam NA menemui Mi Rae di kamarnya, dia teringat dengan apa yang Yoo Kyung katakan kalau Mi Rae tidak bahagia dengan apa yang sudah Madam NA lakukan. 


“Mi Rea-ah, kau bahagia kan?” Mi Rae tidak menjawab. “dibanding saat kau bekerja di call center, sekarang lebih bahagia kan?”

“Ya, aku bahagia. Berkat ahjumma aku jadi bahagia.” Jawab Mi Rae tanpa menoleh. Madam Na lega dengan jawaban Mi Rae. Dia pun hendak keluar kamar, tapi langkahnya terhenti saat mendengar kata-kata Mi Rae lagi.

“Tapi ahjumma, kenapa ahjumma belum kembali ke masa depan? Saat ahjumma kembali, aku dan penyiar Kim, mungkin akan menjadi orang yang tidak saling kenal kan?” tanya Mi Rae. Madam Na menjawab kalau dia tidak terlalu tahu apa yang akan terjadi. 

“Kenapa tidak  tahu? Sama seperti ahjumma, mungkin saja ada orang lain yang kembali dari masa depan kan?” mendengar pertanyaan Mi Rae, Madam Na seperti terpikir sesuatu.

Yo Kyung sedang melakukan audisi untuk menjadi pembawa acara. Saat dia sedang di toilet, dia mendengar peserta lain mengatakan kalau audisi itu hanya formalitas, karena pembawa acaranya sudah ditentukan sebelum audisi. 


Se Joo mendapat nasehat dari neneknya yang berkata kalau di dunia bisnis tidak ada perusahaan yang butuh eksekutif yang tidak bisa menghasilkan uang. Se Joo menjawab kalau saat ini, memang belum terlihat hasil usahanya dalam memajukkan YBS, tapi kedepannya...


Belum sempat Se Joo menyelesaikan kata-katanya, Miranda memotong, “Di YBS.... semua orang yang bekerja di YBS tidak ada yang peduli dengan perkembangan. Mereka hanya peduli dengan bertambahnya jumlah uang di buku tabungan mereka. Kalau kau tidak bisa membayar mereka, mereka semua akan mengundurkan diri. Lantas aku tidak punya pilihan lain selain menendangmu.  Sekarang,.... kau tahu apa yang harus kau lakukan kan?” tanya Miranda dan Se Joo tidak mengeluarkan sepatah katapun yang artinya dia tidak punya rencana apa-apa.

Miranda mengeluarkan surat dari Taeguk Group. Dia berkata  kalau beberapa wartawan sudah saling bertukar berita dan Taeguk Group  meminta agar para atasan menangani dengan baik. 

“Hal-hal seperti ini masih sampai ketelingaku, artinya kau masih jauh dari berhasil. Kau tahu kalau Taeguk Group adalah investor terbesar YBS kan? “

Cara kepemimpinan Se Joo benar-benar sedang diuji. Saat dia kembali keruangannya, dia melihat Yo Kyung sedang menunggunya. Yo Kyung berkata kalau hari ini dia mengikuti audisi MC Program  “Kebudayaan Malam” dan sepertinya dia tidak akan terpilih. Terang-terangan dia meminta Se Joo untuk memenangkan dirinya di audisi tersebut. 


“Kau adalah koneksi terbaik yang kumiliki di YBS. Afiliasi, posisi, latar belakang pendidikan, pengalaman, katanya tidak jadi pertimbangan. Aku ikut audisi karena katanya yang jadi pertimbangan hanya talenta. Tapi ternyata hasilnya sudah ditentukan.”


“Maksudmu yang memperoleh posisi itu sudah ditentukan?” tanya Se Joo tak mengerti.

“Perubahan tidak akan dapat terwujud dengan hanya janji-janji. Untuk mengubah orang tidak cukup hanya dengan kata-kata. Kalau hal inipun kau tidak tahu, artinya kau masih seorang cucu yang berlindung dibalik ketiak nenekmu.” Ucap Yo Kyung dan pergi.

Hari itu, benar-benar terasa berat bagi Se Joo. Baru saja dia mendapat kritik pedas dari neneknya tentang cara kepemimpinannya, dan sekarang dia juga harus menerima kritik pedas juga dari Yo Kyung. 

Untuk menenangkan pikirannya, Se Joo menelpon Mi Rae untuk bertemu sebentar. Namun Mi Rae menolak dengan alasan kalau dia merasa tidak nyaman bertemu di kantor, banyak mata yang melihat mereka. 

Se Joo mengerti, “tapi aku bisa apa, aku tidak bisa menyembunyikan rasa sukaku padamu” ucapnya.
 Se Joo bertanya lagi apa mulaii sekarang mereka  tidak bisa bertemu di kantor lagi? Mi Rae menjawab kalau mereka bisa bertemu diluar kantor. 

“Diluar?” Se Joo tersenyum senang. “kalau begitu, hari ini aku benar-benar akan menemuimu.”

Mi Rae pulang dan disambut Madam Na yang mengajaknya makan bersama sup kimchi yang sudah dia buat. Tak lama kemudian mucul Se Joo dari belakang Mi Rae, tentu saja itu membuat Madam Na terkejut. 


Se Joo makan bersama Mi Rae sekeluarga. Mereka terlihat akrab dan nyaman satu sama lain. 


Setelah selesai makan, Mi Rae mengajak Se Joo ke kamarnya. 

“Se Joo-shi... aku... mau menyampaikan sesuatu. Aku berencana pindah ke perusahaan lain. Sebenarnya aku sudah wawancara dengan sebuah rumah produksi beberapa waktu lalu. Waktu itu aku berencana pindah ke perusahaan lain, aku mengirim CV dan mereka menghubungiku.”

Se Joo bertanya apa Mi Rae melakukan itu semua karena dirinya? Mi Rae menjawab bukan karena itu, alasan dia pindah karena Jo Hyun dan Se Joo sering membantunya, “bisa sampai seperti ini, aku sangat bersyukur. Tapi seandainya aku berusaha sendiri, apa yang bisa kucapai? Sebelumnya, rencana hidup saja aku tidak punya. Memang aku dipanggil penulis, tapi itu hanya sebutan saja. Didalamnya, aku tetaplah Na Mi Rae pegawai call center. Aku tidak akan berhenti tiba-tiba, akan kuselesaikan sampai program sekarang berakhir. Rumah produksi itu juga menginginkan demikian. Aku minta maaf baru memberitahumu setelah membuat keputusan.”

Se Joo mengerti dengan keinginan Mi Rae dan dia tidak akan mencegahnya. Dia juga mengatakan kalau yang paling dia inginkan adalah kebahagiaan Mi Rae. 

Se Joo menghela nafas panjang, “hari ini, sangat berat buatku.” Dia memegang dadanya, “disini.... aku mendengar komentar yang menusuk hatiku. Sakit sekali. Rasanya aku ingin melarikan diri karena merasa malu. Tapi tidak ada tempat yang bisa kutuju. Tapi pergi ke rumahmu dan bertemu dengan keluargamu, rasanya aku sudah sembuh total.”


Se Joo membaringkan tubuhnya di ranjang milik Mi Rae, “kamarmu.... persisi seperti yang kubayangkan. Kecil dan sangat nyaman. Orang tuamu pasti sangat baik. aku bisa menghirupnya... aroma kehangatan.” Se Joo memejamkan matanya, “aku lelah sekali. Aku mau tidur sebentar.”

Se Joo benar-benar tertidur dan Mi Rae menyelimuti dia dengan jas miliknya. 

Di luar, Jo Hyun dan Madam NA terlihat senang dengan perkembangan hubungan Mi Rae dan Se Joo. 

Bersambung 

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 14 Part 2
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

15 komentar

Ngaa sabar nunggu part 2 nya... makasih eonnie...

Balas

Huaa...hua...hua...makin binun akhirnya gimn,part 2nya ݪªª..!!ga sabar nunggu minggu depan.Makash sinopsisnya ݪªª.. Eoni jaiyooooooo

Balas

Huaa...hua...hua...makin binun akhirnya gimn,part 2nya ݪªª..!!ga sabar nunggu minggu depan.Makash sinopsisnya ݪªª.. Eoni jaiyooooooo

Balas

kereeeeeeeeeeeeeeeen... Na mi rae nikah m Se jo donk... Ganteng bgt sich...
Nadine

Balas

Yg pertama comment y??.. Hihihi..
Akhir yg blm bs dtebak.. Comment saya cm 1.. Poor Kim Shin..

Balas

Yong Hwa loppeee lopppeee loopppeee (k)

Balas

Gak sabar nunggu crt slanjutnya

Balas

Makasih sinopsis nya di tunggu part 2 nya

Balas

:-t SEJOO

Balas

kok aq lbh setuju mi rae ma se joo aja ya
kesannya lbh dlm gt ......
klu kim shin ma aq aja
haha

Balas

yong hwa oppa saranghae......... mksh banyak sinopsisnya.

Balas

Ga sabar liat kelanjutan nya.mksh ya mba.semangat.!!^_^

Balas

Mb' ,kapan lanjut ..hee
.Bner" uda ga sabar .. Semangat !!! ^_^

Balas

Mb' ,kapan lanjut ..hee
.Bner" uda ga sabar .. Semangat !!! ^_^

Balas

Makasih buat sinopsisnyaaa..ngebantu bngtttt..btw,mbak diatas blg 'subtitle bhs indo nya uda keluar',mank nonton dr mana??mohon infonya yaa..makasihhh..

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger