Sinopsis Pretty Man Episode 13 Part 2. Pada part sebelumnya
berakhir saat Bo Tong membelikan Ma Te sebuah dasi. Walaupun Ma Te mengatakan
ketidaksukaannya karena Bo Tong membelinya dipasar, dia tetap menerimannya. Bo
Tong juga datang untuk mengundang Ma Te makan malam bersama untuk merayakan
ulang tahun ibunya.
Sinopsis Pretty Man Episode 13 Part 2 !!!!
Keesokanharinya, Ma Te bersiap-siap untuk menghadiri rapat
direktur SS Home Shopping. Dan tebak dasi mana yang Ma Te pakai, Ma Te memakai
dasi pemberian Bo Tong. Euumm.... walaupun dasi dari pasar tapi karena Bo Tong
yang membelikannya, Ma Te tetap mau memakainya.
Ma Te memasuki ruang rapat dan mulai memperkenalkan diri
sebagai CEO Home Shopping. Tapi sepertinya semua direktur SS Home Shopping
meragukan kemampuan Ma Te. Mereka menanyakan Ma Te lulusan darimana? Apakah Ma
te sudah belajar tentang merger dan akuisisi? Apa Ma Te pernah belajar di luar
negeri? Apa jurusan Ma Te? Apa Ma Te sudah punya pengalaman menjalankan
perusahaan? Bagaimana hubungan Ma te sebelumnya dengan MG Home Shopping?
Mendapat pertanyaan sebanyak itu, Ma Te tidak bisa
menjawabnya. Dia hanya bisa diam, Sekretaris Hong yang juga bersamanya hanya
bisa kebingungan.
Dengan lemas, Ma Te pulang ke kantornya sendiri. Bo Tong
langsung menghampirinya dan dia langsung senang saat melihat ma te memakai dasi
pemberiannya. Tak mau membuat Bo Tong ke-ge-er-an, Ma Te beralasan kalau semua
dasi miliknya sedang di laundry, jadi dia tidak punya pilihan lain. Bo Tong
lalu bertanya tentang pertemuan direktur SS Home Shopping, tentu saja Ma Te
mengatakan kalau semua nya berjalan lancar.
“Itu sebabnya.... kau adalah Dogko Ma Te, “ puji Bo Tong.
Bo Tong lalu memberikan setumpuk buku pada Ma Te, buku-buku
itu tentang belajar menjadi seorang CEO. Dia menyuruh Ma Te mulai belajar
karena mulai sekarang Ma Te bukan hanya seorang presdir hanya nama, tapi juga seorang CEO.
Di sebuah toko bunga, seorang perempuan memesan sebuah buket
bunga untuk dikirimkan pada Jaksa Lee Kim dengan disertai sebuah gambar. Melihat
gambar yang dikirm bersama buket bunga itu, Jaksa Lee Kim langsung teringat
pada kasus Blue House yang terkena hack. Dan orang yang sudah meng hack-nya
meninggalkan gambar yang sama persis dengan gambar yang dikirm bersama buket
bunga. Jaksa Lee Kim lalu membuka
amplop-nya dan dia langsung gemetaran saat melihat cutter yang ada di dalam
amplop tersebut.
Seorang cleaning servis sedang membersihkan toilet, dia
mendengar dua orang pria yang membicarakan tentang Jaksa Lee Kim yang sudah
memberikan surat pengunduran diri. Ternyata cleaning servis itu adalah wanita
yang mengirimi Jaksa Lee Kim buket bunga.
Ternyata wanita itu adalah suruhan Hong Ran yang disuruh
untuk menurunkan Jaksa Lee Kim dari kejaksaan. Dan wanita itu juga adalah
wanita ketujuh yang memiliki kemampuan mencari informasi, wanita itu bernama
“Yeo Mim”.
Ma Te mendengar berita pengunduran diri Jaksa Lee Kim dari
radio. Ma te langsung mencoba menghubungi Jaksa Lee Kim, tapi teleponnya tidak
diangkat. Karena telepon tak diangkat, Ma Te langsung menemui Jaksa Lee Kim di
rumahnya.
“Kenapa kau terus muncul di rumahku?” tanya Jaksa Lee Kim
saat membuka pintu.
“Kau tidak mengangkat teleponmu karena kau ingin agar aku
datang bukan?” jawab Ma Te ke-pe-de-an.
Ma Te bertanya tentang alasan Jaksa Lee Kim mundur dari
kejaksaan. Karena dia yakin alasan Jaksa Lee Kim mundur bukan karena alasan
kesehatan.
“Saat kau bertanya apa itu keadilan, kau bilang seluruh
hidupku hanya tentang keadilan kan? Aku ingin tetap menjaga keadilan, jadi aku
melepaskan itu semua. 10 tahun yang lalu, aku bertemu dengan seorang pencuri,
dia adalah seorang anak SMP, dia mencuri ramen dari supermarket. Tanpa orang
tua... dia hidup dengan nenek yang sakit-sakitan dan juga sepupunya. Dia
mencoba memberi makan sepupunya dengan memilih jalan yang salah. Sebuah cutter
keluar dari dalam kantungnya, dan kalau itu diproses sebagai objek yang
berbahaya, hukuman buat anak itu mungkin cukup berat. Jadi aku mengambil
cutter tersebut, dan penyelidik yang
bertanggung jawab, sudah dipindahkan ke pulai Jeju, lalu cutter itu hanya jadi
rahasia yang hanya aku yang mengetahuinya. Aku mengira dulu itu adalah yang
terbaik. Dan sekarang anak itu sudah menjadi seorang guru SD. Setiap kali dia
menyapa dan bilang terima kasih dan semua karena aku, aku merasa malu. Karena
ingatan tidak bisa jadi seorang yang adil..”
“bagaimana kalau kau bisa kembali ke waktu itu? apa yang
akan kau lakukan?” tanya Ma Te.
“kalau aku bisa kembali.... aku akan lakukan hal yang sama.”
Jawab Jaksa Lee Kim.
“Jadi kenapa kau merasa malu? Kau melindungi orang itu dan
keluarganya.”
“Satu hal itu, akan membawa bencana bagi semuanya. Kalau aku
jadi kepala Jaksa, tanpa ragu, aku yakin bisa membuat kantor kejaksaan yang
bersih. Bagaimanapun, aku memikirkannya lagi, tidak.... sebenarnya aku tidak
melakukan itu.. walaupun aku bisa jadi seorang kepala jaksa dan membenarkan
banyak ketidakadilan yang lebih besar. Cutter itu... hal sekecil itu.... telah
membawa bencana bagi semuanya dalam hidupku.”
“tapi kehidupan teman itu, itu karena jaksa......”
‘”Tidak.... aku bisa hidup karena dia... yang aku bilang
seandainya... dia tidak belajar saat dia dilepaskan, dia malah melakukan
tindakan kriminal yang lebih buruk lagi. kalau dia jadi seorang kriminal, demi
keadilan, bahkan proses juga butuh waktu.”
“Aku mendapat pelajaran yang menarik. Terima kasih, aku rasa
aku sudah dapat jawabannya.” Ucap Ma Te. Dia lalu bertanya apa yang akan
dilakukan Jaksa Lee Kim setelah tidak menjadi jaksa lagi. Jaksa Lee Kim
menjawab kalau dia sudah banyak tawaran jadi dari tawaran-tawaran itu dia bisa
menghasikan uang.
Bo Tong merayakan ulang tahun ibunya bersama David dan
adiknya. Walaupun sudah menyanyikan lagu ulang tahun, mata Bo Tong terus
melihat kesekeliling, dia sedang menunggu kedatangan Ma Te. Bo Tong pun akhirnya menelpon Ma Te dan
ternyata Ma Te tidak bisa datang karena ada urusan mendadak.
Bo Tong kembali ke meja dan langsung mengatakan pada ibunya
kalau Ma te tidak bisa datang. Selesai makan, Bo Tong memanggil pelayan untuk
membayar tagihan. David berniat membayarnya namun ibu Bo Tong langsung
mencegahnya dan menyuruh Bo Tong saja yang membayarnya.
Ibu lalu memberitahu Bo Tong kalau dia sudah menjual rumah
mereka yang ada di Osan, selain itu dia juga sudah menyewa rumah yang ada di
samping toko mereka. Melihat usaha keras Dae Shik membantu ibunya dalam menjaga
toko, Bo Tong pun menjanjikan padanya hadiah laptop sebagai hadiah pindahan.
David pun berniat membelikan Dae Shik hadiah pindahan, tapi lagi-lagi ibu
mencegahnya.
“Bo Tong, kau harus pulang juga sekarang.” Ucap ibu.
Tentu saja Bo Tong terkejut, begitu juga dengan David. Dia
langsung mengatakan pada ibu kalau dia sudah tidak tinggal di luar rumah lagi,
karena Suk Saeng sudah pindah jadi David menempati kamarnya. David dan Bo Tong
berusaha memberi penjelasan kalau Bo Tong tidak bisa pindah dari rumah David,
tapi ibu tetap menginginkan Bo Tong keluar dari rumah David, karena tidak ada
alasan Bo Tong tinggal di rumah David lagi.
Bo Tong dan David sekarang sudah berada di rumah David. Bo
Tong melihat David dengan tatapan tidak tega, dia tidak tega meninggalkan David
di rumah sendirian. Apalagi Bo Tong sudah berjanji akan menemani David di rumah
itu, agar David tidak merasa sedih jika tinggal di dalam rumah. Tapi walaupun
begitu mereka tidak bisa menolak keinginan ibu Bo Tong.
“Tapi kalau aku pindah, apa kau akan kembali hidup diluar?”
tanya Bo Tong. David kebingungan menjawabnya. “Bagaimana aku bisa pergi saat
aku tahu cerita memilukan dari ketua Tim? Setelah aku membuka mulut besarku dan
akan merubah semuanya jadi kenangan lucu Kim Bo tOng.” Ucap Bo Tong dengan
penuh penyesalan.
“Bo Tong-shi... aku tidak akan pindah keluar dan membuatmu
khawatir. Kamar ini sudah terisi penuh dengan virus kebahagiaan dari Kim Bo
Tong. Aku tidak peduli dengan lantai bawah, jadi itu tidak masalah, aku akan
pindah kemari.” Janji David.
“Sungguh?”
“Orang-orang sangat aneh, setelah tinggal ditempat yang
hangat ini, bahkan kalau kau menyuruhku tinggal diluar tenda, aku rasa aku akan
kedinginan. Memikirkannya saja sudah membuat tangan dan kakiku membeku.”
Bo tOng senang dengan keputusan David untuk tetap tinggal di
dalam rumah, Bo Tong lalu mengatakan kalau dia akan selalu memeriksa apakah
david benar-benar tidur di dalam rumah tanpa sepengetahuan david.
Di kantornya, Ma Te belajar dengan serius. Dia belajar
menggunakan buku pemberian Bo Tong. Sepertinya Ma Te benar-benar ingin menjadi
CEO yang baik. Saking seriusnya belajar, Ma Te sampai-sampai ketiduran di
kantor. Keesokanharinya, David datang dan melihat Ma te masih tidur di meja
kerjanya. Menyadari kalau Ma Te habis belajar semalaman, David tidak
membangunkannya.
Jaksa Lee Kim menemui Yoo Ra dan memberikan rambut Ma Te.
Dia berkata walaupun Yoo Ra bisa melakukan semuanya untuk memenuhi
ketamakannya, tapi menurutnya Yoo Ra sudah salah memanfaatkan Ma Te. Jaksa Lee
Kim memberitahu Yoo Ra kalau anak
tersembunyi Presdir Park bukanlah Ma Te
melainkan Choi Joon Ha. Jika Yoo Ra tidak percaya, dia menyuruh Yoo Ra membuktikannya sendiri
dengan melakukan tes DNA dengan rambut Ma Te yang dia bawa.
“Alasan aku datang kemari dan memberimu informasi yang
sangat berharga ini karena aku ingin memberitahumu jangan menggunakan Dogko Ma
Te lebih lama lagi. Bukankah itu tidak berguna? Dia bahkan bukan anak
tersembunyi Presdir Park.” Ucap jaksa Lee Kim.
Ma te menemui Hong Ran, dia datang untuk memberitahu Hong
Ran tentang jawaban atas tawaran Hong Ran yang mengajak bekerja sama. Ma Te
menjawab kalau dia tidak akan menerima tawaran Hong Ran karena pasti nanti
setelah dia menerima tawaran Hong Ran, Hong Ran pun akan mencampakkannya juga.
Hong Ran mengingatkan Ma Te kalau dia terus bersikap seperti
itu, pasti dia akan kehilangan semuanya. Karena kalau Yoo Ra sudah bergabung
dengan Moon Soo dan Joon Ha, Ma Te pasti ditinggalkan.
“Yang aku cari bukan posisi di perusahaan atau kekuatan,
atau apapun seperti itu. Aku tidak mau jadi seorang anak yang diketahui karena
melakukan tes, tapi aku ingin memiliki hubungan
ayah-anak yang normal... aku rasa aku sudah memberikanmu jawaban. Ah,
mulai sekarang.. . dengan dukungan SS ome Shoping, aku.... Dokgo Ma Te akan
bekerja keras.” Ucap Ma Te.
“Kau pasti tidak takut apapun karena kau masih muda.”
“Aku tidak kehilangan apapun. Karena aku memulainya juga
tanpa apapun.” Jawab Ma Te dan pergi.
Hong Ran sangat marah dibuatnya, sampai-sampai dia
menjatuhkan guci yang ada disebelahnya.
Ma Te mendiskusikan tentang urusan bisnisnya dengan David.
Dia mengatakan pada David kalau dia ingin memindahkan semua produk mereka ke SS
Home Shopping dan untuk membedakan dengan produk-produk lain, mereka harus
membuat konsep kemewahan pada produk mereka. David setuju dengan ide Ma Te dan
langsung akan membuat proposal untuk di berikan SS Home Shopping.
Saat David akan pergi, MA te memanggilnya, sepertinya ada
sesuatu yang ingin Ma Te ucapkan mengenai David yang adalah anak tersembunyi
Presdir Park, namun dia mengurungkannya dan hanya berkata, “tolong bekerja
dengan keras.”
Hong Ran sedang berada di salon, saat sedang dirias dia
mendengar pengunjung salon yang lain sedang membicarakan novel yang ditulis
oleh Hwang Kyu. Dimana diceritakan kalau ada seorang wanita yang untuk
mendapatkan perusahaan, dia menyingkirkan semua saudara-saudaranya. Tentu saja
Hong Ran langsung sadar kalau cerita novel
itu adalah cerita tentang dirinya.
Penasaran, Hong Ran pun langsung membacanya sendiri.
Tau kalau itu semua adalah perbuatan Yoo Ra, diapun langsung
menemuinya. Yoo Ra mengatakan kalau sebelumnya dia sudah memberi kesempatan
pada Hong Ran. Tapi bukan Hong Ran kalau
mudah diusik dengan hal yang seperti itu.
“Ini bahkan masih belum memasuki klimaksnya, klimaksnya
berakhir seperti ini.... perang sedarah mengenai pewaris akhirnya sudah
selesai, tapi.... dia butuh jaminan yang lebih aman. Jadi dia memutuskan
pernikahan yang diatur. Dan anaknya sendiri, diapun tak bisa menjaganya.
Sehingga dia mencampakkanya.” Ucap Yoo Ra.
“itu adalah cerita yang sudah biasa bukan? Tidak ada yang
baru dengan hal itu.”
“hal yang baru, dimulai disini. Pada suatu hari kemudian,
karakter utama wanita itu... bertemu anak tersembunyi yang dia kira dari
suaminya... tentu saja dia langsung menghancurkannya tanpa ampun. Tapi anak
tersembunyi itu... adalah anak terbuang dari karakter wanita utamanya. Ibu
mertua, arloji itu, kau tahu.... Dokgo Ma Te juga mempunyainya. Arloji yang
sangat mirip.”
Tentu sajaHong Ran langsung shock setelah mendengar semuanya.
Dengan rasa penuh kemenangan, Yoo Ra berkata kalau dia yang akan mengambil
klimaks-nya, tapi kalau Hong Ran tidak mau semua itu terekspos, Yoo Ra
memintanya untuk turun dari jabatannya sebagai wakil Presdir.
“Kau harus memikirkan Ma Te juga. Kalau dia tahu orang yag
memperlakukan dia sebagai sampah adalah ibu kandungnya, rasa hancur itu... bisa
membuatnya melakukan keputusan ekstrim yang tidak masuk akal. Itulah yang aku
kuatirkan.” Ucap Yoo Ra dengan penuh rasa kemenangan, ditambah lagi dia bisa melihat
Hong Ran yang sangat shock dan mata yang berkaca-kaca.
Sepulangnya kerumah, Hong Ran langsung menemui Presdir Park
dan menanyakan kebenaran tentang Ma Te yang adalah anak kandungnya.
“Itu benar.... dia adalah anakmu.” Jawab Predir Park. Hong
Ran benar-benar shock, tanpa berkata sepatah katapun, Hong Ran keluar kamar
Presdir Park dengan langkah yang gontai.
Di ruang kerjanya, Hong Ran memandangi arloji miliknya. Dia
teringat saat dia meninggalkan Ma Te, dimana pada saat itu Ma Te masih bayi.
Dia meninggalkan Ma Te dengan arloji itu. Walaupun Ma te kecil terus menangis,
Hong Ran tetap memutuskan untuk meninggalkannya.
Kembali lagi pada Hong Ran yang sekarang, dia menangis
mengingat semuanya. Mungkin rasa bersalahnya meninggalkan Ma te dan memperlakukan
Ma te seperti sampah muncul.
Ma Te sendiri sekarang sedang lembur mempelajari semua
proposal. Bo Tong yang belum pulang kerja masuk dan membawakan makanan untuk Ma
Te yang lembur. Bo Tong bertanya pada Ma Te, apa yang pertama kali akan dia lakukan
setelah mendapatkan pengakuan sebagai anak Presdir Park.
“Euuum.... aku akan menggambarnya di wajahmu.” Jawab Ma Te.
Walaupun kecewa dengan jawaban itu, tapi Bo Tong tidak menanyakannya lagi. Dia
menemani Ma Te lembur, sampai-sampai ketiduran dikursi.
Ma Te langsung menyelimuti Bo Tong dengan jas-nya, pada Bo Tong yang sudah tertidur, Ma Te berkata, “Apa yang ingin kau lakukan pertama kali? Ayo kita lakukan yang ingin kau lakukan. “
Ma Te langsung menyelimuti Bo Tong dengan jas-nya, pada Bo Tong yang sudah tertidur, Ma Te berkata, “Apa yang ingin kau lakukan pertama kali? Ayo kita lakukan yang ingin kau lakukan. “
Tepat pada saat itu Ma Te menerima SMS dari Hong Ran yang
berisi, “Ada yang ingin aku katakan mengenai arloji itu.”
Penasaran, Ma Te pun menemui Hong Ran. Sebelum mengatakan
semuanya, Hong Ran mengeluarkan arloji miliknya. Tentu saja Ma Te terkejut
melihatnya dan bertanya kenapa Hong Ran sampai punya arloji yang sama seperti
miliknya.
“Apa dia bilang kau adalah anak tersembunyi dari MG? Dogko
Ma Te, kau bukan anak tersembunyi dari MG. Kau.... adalah anakku.” Ucap Hong
Ran
“Apa maksudmu dengan hal itu?” tanya Ma Te terkejut. “
Aku.... aku anak siapa?”
Hong Ran melihat ke arah Ma Te dan berkata, “Kau.... adalah
anak.... yang aku campakkan.”
Bersambung....
Pretty Man Episode 14 ( mbak ayu)
15 komentar
lanjut mb....semangat...
Balasmksih mb di tunggu klnjutan y,,semangat....
Balaswaww... ga sabar nih episode selanjutnya gimana ya.. mate shock deh kayaknya..
BalasMakasi mba ep 13 par 2 ny akhirny muncul jg..:) udh refresh trus dr kmrn..haha..
BalasEp 14ny kpn mba..pnasaran ne si Ma Te oppa mmg ank Hong Ran
Kasian bgt Ma Te oppa...ep14ny kpn mba..?lg seru2ny nih..
BalasGumawo ya mba sinopny..:)
Koq comen qu g bs d publish yaa..
BalasAkhirnya keluar juga sinopsisnya.... semakin penasaran dengan endingnya..... Semangat!!!!!
BalasKerennnn....semakin kesini tambah seru aja
BalasPenasaran jadinya
Keren abiz critanya,,ibu kandung ma te yng gila kedudukan,,kasihan dgn ma te nya,,,hikssss,,lanjut ya mbak ep 14
BalasThanks sudah mbuat sinopsisnya...
BalasThks udah bikin sinop...nya
BalasThks sdh buat sinop..nya
BalasThks sudah buat sinop..nya
BalasHeemmn.. dokgo ma te!! Menyedihkan. Udah kpingin ktmu ayah kandung eh malah ktmu ibu kandubh yg mencampakkabnya. Terombang ambing dehhh...
Balas