Spoiler Emergency Couple episode 2. Pada episode kedua ini
dibuka dengan adegan Jin Hee yang menemukan kotak yang berisi barang-barang
yang berhubungan dengan masa lalunya dan langsung membakarnya dengan penuh
semangat. Setelah itu kita diperlihatkan dengan potongan dari episode satu yang
menceritakan pertengkaran hebat antara Jin Hee dan Chang Min. Akibat
pertengkaran itu mereka bercerai dan dipertemukan lagi 6 tahun kemudian. Yang
lebih mengejutkan lagi, mereka dipertemukan di sebuah rumah sakit tempat mereka magang.
Jin Hee dan
Chang Min sama-sama shock mengetahui mereka magang di rumah sakit yang sama
apalagi mereka juga berada dalam satu tim yang sama.
Jin Hee mandi untuk membersihkan diri dari bau alkohol. Dia
begitu senang saat melihat jas dokter dengan namanya sendiri. Namun
kesenangannya langsung hilang saat dia menyadari kalau dia tidak punya baju
ganti, untungnya saja di ruang ganti ada Ah Reum yang juga sedang berganti
baju, Jin Hee pun meminjam bajunya.
Setelah berganti baju Jin Hee langsung diminta bertemu
dengan Dr Gook. Pada Jin Hee, Dr Gook langsung memberitahu semua kesalahan Jin
Hee dan semua yang dilakukan Jin Hee saat tidak sadarkan diri, yaitu memutahi
Dr Gook dan menamparnya. Jin Hee yang tidak mengingat itu semua hanya bisa
meminta maaf. Dr Gook pun bertanya apa alasan Jin Hee ingin menjadi seorang
dokter.
Belum sempat Jin Hee menjawab seorang dokter masuk dan
memberitahu Dr Gook tentang kondisi
seorang pasien. Dokter itu bertanya apa yang harus mereka lakukan terhadap
pasien itu. Dr Gook yang menyadari kalau Jin Hee menguping pembicaraan mereka,
langsung bertanya pada Jin Hee tentang apa yang harus mereka lakukan.
“Tes untuk mengetahui STIs ( bakteri ) tes kehamilan, biopsy
endometrium...” jawab Jin Hee terbata-bata, dia berusaha mengingat,
“klamidia... USG panggul.”
Dr Gook langsung memotong dan berkata kalau melakukan USG
panggul terlalu cepat. Dokter itu mengerti dengan apa yang harus mereka lakukan
pada pasien itu. Dr Gook beralih lagi pada Jin Hee dan bertanya alasan Jin Hee
menjadi dokter. Jin Hee bingung dan ragu menjawabnya. Melihat Jin Hee yang
seperti itu,Dr Gook langsung menarik kesimpulan kalau Jin Hee tidak mampu untuk
menjadi dokter, diapun menyarankan Jin Hee untuk berhenti sekarang sebelum
terlambat.
Di luar ruangan, Chang Min melihat teman-temannya sedang
menguping, diapun menghampiri mereka. Ternyata bukan hanya Dr Gook yang
beranggapan Jin Hee tidak mampu menjadi dokter, semua anggota timnya juga
menganggap demikian. Mereka tidak ingin karena Jin Hee semua anggota jadi
gagal. Ingin terlihat punya wibawa diantara yang lain, Chang Min pun menyuruh
teman-temannya untuk tidak menguping dan mengajak mereka untuk belajat panduan
UGD.
Tapi setelah rekan2nya pergi, Chang Min malah menguping
sendiri. Bukan hanya menguping, dia juga membuka pintu untuk melihat apa yang
terjadi pada Jin Hee.tepat disaat itu Jin Hee sedang berlutut dan memohon pada
Dr Gook agar diberi kesempatan magang. Chang Min tak tega melihat Jin Hee yang seperti itu, diapun
memilih pergi.
Masih berlutut, Jin Hee mengangkat kepalanya dan bertanya
apa karena dia bukan lulusan sekolah ternama, dengan nilai yang tidak bagus dan
juga sudah berumur, sehingga dia dinilai tidak cocok untuk menjadi dokter.
Mendengar pertanyaan itu tentu saja Dr Gook merasa bersalah karena bukan karena
itu dia menganggap Jin Hee tidak cocok. Namun Jin Hee tetap beranggapan seperti
itu, diapun menambahkan kalau dia sudah
berjuang keras untuk bisa lulus, dia juga bisa magang di RS itu dengan jujur
dan adil. Jadi kalau Dr Gook tidak ingin melihatnya, Dr Gook harus
mengelurkannya berdasarkan prosedur yang benar. Jin hee berjanji kalau dia akan
tetap ikut uhian magang di RS itu, kalaupun dia gagal, dia akan ikut lagi dan
lagi. Melihat tekad Jin Hee yang besar untuk menjadi dokter, Dr Gook pun memberi Jin Hee kesempatan.
Tim 4 diberitahu oleh perawat tentang kejadian saat Jin Hee
tak sadarkan diri karena mabuk. Selesai mereka bercerita Jin Hee datang dan
mereka langsung berpencar. Chang Min mendekati Jin Hee dan berbisik mengajak
bicara. Tapi karena Jin Hee tidak mau dan malah pura-pura tidak kenal, Chang
Min langsung menyeretnya ke tempat sepi untuk bicara.
Chang Min menyuruh Jin Hee berhenti menjadi dokter, tentu
saja Jin Hee tidak mau. Walaupun dia juga merasa tak nyaman berada di tempat
yang sama dengan Chang Min, dia tidak bisa melepas usaha kerasnya menjadi
dokter begitu saja. Karena Jin Hee tidak menuruti perkataannya, Chang Min mulai
mengejek Jin Hee . Belum sempat Jin Hee membalas ejekan Chang Min, ponsel
mereka bunyi dan setelah membaca pesan itu mereka langsung berlari. Bukan hanya
Jin Hee dan Chang Min yang berlarian, tapi semua tim 4 berlarian menuju ruang
UGD.
Tepat di depan ruang UGD Jin Hee menghentikan langkahnya,
dia baru tersadar kalau tempat magangnya adalah sebuah ruangan yang benar-benar
seperti neraka dimana penuh dengan kesigapan dari perawat dan dokter. Dan
selama 3 bulan, ia harus menjalaninya. Untung saja Young Ae menjemput Jin Hee
dan mengajaknya untuk bergegas.
Tim 4 hanya terbengong2 melihat dokter dan perawat menangani
pasien. Sampai seorang dokter meminta mereka bergerak untuk membantu. Chang Min
dengan tanggap langsung membantu mengambilkan peralatan yang dibutuhkan. Dokter
itu lalu meminta salah seorang tim 4 untuk mengambil sampel darah pasien. Sang
Hyuk dan Young Gyu hanya saling pandang. Jin Hee pun langsung menawarkan diri
untuk melakukannya.
Dr Gook datang dan melihat Jin Hee yang kebingungan
menentukan letak dimana dia harus menusukkan jarum suntik. Namun dia tidak
berkata apa-apa. Dia membiarkan Jin Hee melakukan pekerjaannya. Chang Min yang juga masih berada di ruangannya
itu hanya bisa melihat Jin Hee dengan cemas, dia takut Jin Hee melakukan
kesalahan. Setelah Jin Hee berhasil mengambil darah, Dr Gook langsung menyuruh
Chang Min membawa sampel darah itu ke lab untuk diperiksa.
Chang Min sedang menunggu hasil tes darah, dia melihat Jin
Hee tapi dia tidak perduli dan menoleh kearah lain. Betapa terkejutnya dia saat
melihat ibunya datang ke RS. Dia pun sadar kalau Jin hee sedang berjalan dari
arah yang berlawanan, tidak ingin ibunya bertemu dengan Jin Hee, Chang Min
langsung menghampiri Jin Hee dan langsung mendorongnya untuk bersembunyi. Chang
Min juga membekap mulut Jin Hee agar tidak bersuara.
Tau kalau Chang Min
melakukan semua itu karena dia tak ingin ibunya melihat Jin Hee, tentu saja
membuat Jin hee marah karena sudah tak
ada alasan lagi Jin Hee harus menghindari ibunya Chang Min. Toh mereka sekarang
sudah bercerai dan bukan suami istri lagi. ChangMin menjawab kalau ibunya sampai
tau Jin Hee berada di rumah sakit yanga sama dengannya, pasti ibu Chang Min
akan melakukan segala cara untuk
mengeluarkan Jin Hee. Chang Min pun menyarankan sebelum Jin Hee
dikeluarkan oleh ibunya, lebih baik Jin Hee keluar sendiri. Saking kesalnya Jin
Hee menyiram urin yang dibawanya ke wajah Chang Min.
“Mengapa aku harus melakukannya hanya karena ibumu? Apa kau
punya hubungan denganku? Ataukah kita diam-diam pacaran? Kau dan aku hanyalah
orang asing tanpa hubungan apapun,” ucap Jin Hee dengan kesal.
“Orang asing? Baik, kita hanyalah orang asing. Kau hanya
perlu berhenti! Jangan merepotkan orang lain. Jangan membuat ibuku marah dengan
kau berada disekitarku! Berhentilah sekarang!” teriak Chang Min.
Chang Min pergi ke toilet dan mencuci mukanya, tepat disaat
dia sedang mengoceh-ngoceh ibunya menelponnya dan mengingatkan Chang Min untuk tidak lupa pada kencan
butanya.
Jin Hee kembali ke ruang UGD tak lama kemudian Chang Min
juga muncul di ruang UGD dengan membawa tes darah. Dr Gook langusng kesal saat
mengetahui kalau tes darah itu bukanlah tes darah arteri melainkan tes darah
vena. Dr Gook tak hanya marah pada Jin Hee yangsalah ambil darah tapi juga pada
Chang Min yang tak mengecek terlebih dahulu sebelum membawa darah itu pergi
untuk di cek.
Jin Hee ingin memperbaiki kesalahannya dan mengambil sampel
darah untuk kedua kalinya, namun Dr Gook langsung melarangnya dan menyuruh
Chang Min yang mengambilnya. Dr Gook benar-benar marah pada Jin Hee.
Chang Min bergabung dengan anggota Tim 4 lainnya tanpa Ah
Reum dan Jin Hee. Mereka semua membicarakan Jin Hee yang bodoh dan tak bisa
apa-apa. Mereka takut kalau Jin Hee tetap meneruskan magangnya, dia akan
menghancurkan hasil magang semua anggota Tim 4. Ada dua cara untuk mengatasi
itu semua, yang pertama Jin Hee benar-benar mau berubah dan mau belajar dan
yang kedua adalah Jin Hee dengan kesadaran sendiri berhenti dari magang.
“Aku tidak akan hanya duduk diam, aku akan membuatnya
berhenti apapun itu.” ucap ChangMin. Semua anggota mendukung apa yang dikatakan
Chang Min, bahkan mereka langsung menyuruh Chang Min melakukannya saat melihat
Jin Hee mengantri makanan di kantin.
Chang Min dengan sengaja menerobos antrian Jin Hee, dia juga
menyalahkan Jin Hee atas apa yang terjadi dan menyuruh Jin Hee menyerah menjadi
dokter. Tak lama kemudian Ah Reum datang dan Chang Min langsung menariknya
untuk berdiri diantrian didepannya. Tapi Chang Min menyadari kalau ada Jin Hee
dibelakangnya yang sudah dia rebut antriannya. Dia pun langsung menarik Jin Hee
untuk berada diantrian didepannya juga.
Ah Reum langsung to the point mengatakan ketidaksukaannya
pada Jin Hee, dia menyuruh Jin Hee melakukan sesuatu degan benar jika tetap
ingin berada di UGD. Ah Reum juga mengingatkan Jin hee kalau semua anggota tim
bisa gagal hanya karena Jin Hee seorang. Jin Hee menjawab kalau Ah Reum tak
perlu khawatir karena dia tidak akan menghancurkan hasil tes magang Ah Reum dan
yang lain.
Chang Min menemui Dr Gook dan meminta Dr Gook untuk
memindahkan Jin Hee ke departemen yang lain. Dia bicara sebagai ketua TIM 4
yang takut kalau Jin Hee bisa menghancurkan tes mereka. Namun Dr Gook tidak
mengabulkan keinginan Chang Min, dia hanya menyuruh ChangMin melakukan semua
pekerjaannya tanpa kesalahan dan selalu mengutamakan kerja tim.
Malam pun tiba dan semua anggota tim 4 pulang kerumahnya
masing-masing. Dalam perjalanan pulang Jin Hee teringat semua yang dikatakan
Chang Min kalau dia tidak akan berhasil menjadi dokter, tapi Jin Hee langsung
menepisnya.
Setibanya dirumah, Jin Hee melihat ibunya sedang merayakan keberhasilan
Jin Hee menjadi dokter bersama
teman-temannya. Yang jadi ibunya Jin Hee sama dengan yang menjadi ibunya Bo
Tong.
Jin Hee masuk kamar dan ibunya lanjut ngerumpi dengan
teman-temannya. Salah seorang teman ibunya mengatakan kalau dia kenal seorang
laki-laki yang cocok untuk dijodohkan dengan Jin Hee. Tapi ibu langsung marah
saat mengetahui kalau laki-laki yang mau dijodohkan itu adalah seorang duda
yang sudah punya anak berusia 6 tahun. Ibu mengatakan kalau Jin Hee sekarang
adalah seorang dokter, lagi pula dia hanya menikah selama satu tahun jadi dia
berhak mendapatkan seorang laki-laki yang belum menikah.
Membahas tentang pernikahan Jin Hee seorang teman ibunya
yang lain penasaran tentang penyebab perceraian Jin Hee yang begitu cepat. Ibu
tidak memberitahunya dengan jelas dia hanya berkata kalau semua itu karena
perbedaan prinsip dan ego dari Jin Hee dan suaminya yang sama-sama masih muda
saat menikah. Teman-teman ibu masih penasaran dengan perceraian Jin Hee, itu
membuat ibu tidak nyaman dan langsung menyuruh mereka semua pergi dari
rumahnya.
Ibu Chang Min mengajak adik-adiknya kesalon dan melakukan
perawatan bersama. Ternyata dari semua saudara-saudaranya hanya ibu Chang Min
yang gagal punya suami seorang dokter, karena itu dia begitu antusian
menjadikan Chang Min seorang dokter. Salah satu adiknya bertanya kenapa Ibu
Chang Min memanggilnya mereka.
Ibu Chang Min memanggil mereka untuk meminta bantuan
menjodohkan Chang Min dengan putri seorang menteri. Dia juga meminta kedua
adiknya itu untuk mengingat apa yang dikatakannya, “Chang Minku belum pernah
menikah, karena dia belum pernah menikah, jadi dia tidak bercerai juga.”
( Baru dapet nama ibunya Chang Min itu adalah Sung Sook )
Kedua adiknya protes dan mengatakan kalau semua itu tidak
mungkin, suatu saat pasti akan ketahuan kalau Chang Min sudah pernah menikah
karena semua itu ada di catatan pernikahan. Sung Sook menjawab kalau itu hanya
selembar kertas dan dia akan menggunakan semua uangnya dan koneksinya untuk
menghapus semua itu.
Jin Hee baru selesai mandi dan dia teringat semua makian Dr
Gook padanya. Jin Hee membuka lagi buku catatan medis-nya yang penuh dengan
tempelan kertas, buku itu membuktikan usaha kerasnya untuk mendapatkan gelar
dokter.
Chang Min mendapat seorang pasien yang bernam Shim Ji Hye. Sedangkan
Jin Hee menangani pasien kecelakaan motor. Dia dapat tahu dengan mudah apa yang
terjadi pada pasiennya dan cara penanganannya. Dr Gook membenarkan apa yang
dikatakan Jin Hee dan melakukannya.
Kembali lagi pada ChangMin dan pasiennya dimana si pasien
minta diberi demerol, tentu saja Chang Min tidak langsung mengiyakan karena
suntikan itu harus diberikan setelah melakukan tes darah dan CT Scan terlebih
dahulu. Tapi karena Ji Hye terus meminta dan mengeluh kesakitan, Chang Min pun
tak punya pilihan lain, dia pun mengiyakannya. Setelah Chang Min pergi, Jin Hye
berhenti mengeluh sakit. (Euuuuum.... dia ini juga dokter kan... jangan2 dia
lagi nge tes)
Jin Hee membantu Dr Gook melakukan operasi kecil untuk
memasukkan tabung ke dalam paru2 pasien, dan semuanya berjalan mulus. Dr Gook
hendak keluar tapi Jin Hee memanggilnya karena dia merasa ada yang aneh pada
pasien. Karena seharusnya setelah dipasang tabung, pasien akan lebih mudah
bernafas, tapi yang ada pasien seperti merasa kesulitan bernafas. Dr Gook hanya
berkata kalau memang akan ada rasa sakit setelah dimasukkannya tabung selain itu
tekanan darah juga normal, jadi Dr Gook tetap pergi dan menyuruh Jin Hee
mengawasi pasien itu.
Dr Gook pergi ke ruang CPR karena ada pasien yang sangat
membutuhkan bantuannya. Chang Min masuk dan bertanya tentang pasien yang
mengeluh nyeri perut. Tapi Dr Gook tidak menjawabnya karena dia harus segera
menangani pasien yang mulai kritis.
Di ruang UGD, pasien yang ditangani Jin Hee keadaannya
memburuk, tekanan daranya menurun dengan cepat. Jin Hee panik dan langsung
keluar untuk memanggil Dr Gook. Tapi sayang dia tidak bisa memanggil Dr Gook
karena sedang berada di ruang CPR menangani pasien yang juga sekarat. Jin Hee
malah bertemu dengan Chang Min, tak ada pilihan lain, Jin Hee pun memberitahu
Chang Min apa yang terjadi.
Ji Hye mendengar pembicaraan Jin Hee dan Chang Min.
Chang Min memeriksa pasien dan langsung dapat tahu apa yang
terjadi pada pasien, dia juga tahu kalau yang harus dilakukan adalah membuat
sayatan di dada pasien untuk mengeluarkan darahnya, tapi dia tidak berani
melakukannya karena belum pernah terlebih lagi dia adalah dokter magang. Jin
Hee yang panik malah membuat ribut dan bertengkar dengan Chang Min. Perawat
yang juga berada di ruangan itu langsung marah dan keluar melihat Chang Min dan
Jin Hee yang bertengkar.
Ji Hye masuk dan langsung mengambil sarung tangan dan pisau.
Jin Hee dan Chang Min yang tidak mengenalnya terus berusaha menghentikan Ji Hye
yang hendak menyayat dada pasien. Tapi untungnya Ji Hye berhasil menyayat dada
pasien dan pasienpun tertolong.
Ditengah keterkejutan Jin Hee dan Chang Min atas apa yang
dilakukan Ji Hye, Dr Gook datang dan juga langsung terkejut saat melihat
keberadaan Ji Hye.
Dan ternyata Ji Hye benar-benar seorang dokter, jadi kita
sebut saja dia dengan nama Dr Shim ( biar gak ketuker sama nama Jin Hee ). Dr
Shim adalah teman lama Dr Gook dan sepertinya mereka satu angkatan. Alasan kenapa
dia datang dengan menyamar sebagai pasien karena itu adalah misi yang diberikan
direktur rumah sakit padanya untuk memeriksa sistem di UGD, “tapi dokter magang
yang kekanak2an itu mengacaukan rencanaku,” keluhnya.
Dr Shim menambahkan kalau dia akan mulai bekerja di UGD
mulai besok, mendengar itu Dr Gook terkejut. melihat keterkejutan Dr Gook, Dr
Shim pun bertanya apakah Dr Gook masih merasa tidak nyaman berada di dekatnya.
Malam harinya di UGD terjadi keributan karena kedatangan dua
orang polisi yang membawa orang mabuk. Salah seorang polisi mengatakan kalau
orang mabuk itu berusaha membunuh diirnya sendiri dengan membenturkan kepalanya
didinding. Bahkan dia malah menusuk polisi yang berusaha menolongnya dengan
pecahan botol.
Dr Gook menyuruh Chang Min menangani pasien mabuk itu
sedangkan Jin Hee mengurus polisi yang ditusuk. Pasien mabuk itu tidak ingin
diobati, dia terus berkata, “kembalikan Soon Young ku sekarang,” pasien itu
sepertinya habis ditinggal pacarnya.
Perawat melepas pistol milik polisi dan menaruhnya di bawah
rancang. Jin Hee baru akan menangani pasien itu, tapi Chang Min malah
menghampirinya dan mengatakan tindakan yang harus dilakukan terlebih dulu. Perawat
yang sebelumnya marah pada mereka, langsung berkata kalau dia ingin mendapatkan
perintah dari satu orang saja, biar dia tidak bingung.
Pasien mabuk yang ditinggalkan sendirian melihat pistol
polisi yang tergeletak. Dia pun langsung mengambiul pistol itu dan
menembakkannya ke atas. Tentu saja itu membuat semua penghuni UGD ketakutan. Pasien
mabuk itu terus meminta dibawakan pacaranya.
Dr Gook berusaha menenangkan pasien mabuk itu dengan
mengatakan kalau dia akan membawakan pacarnya. Jin Hee melihat darah polisi
yang terus mengalir. Dia memberitahu Chang Min, tapi Chang Min hanya
menyuruhnya diam. Jin Hee tidak bisa membiarkan polisi itu begitu saja apalagi
polisi itu terlihat akan pingsan. Chang Min berusaha menghentikan Jin Hee, tapi
dia malah menyenggol nampan dan menimbulkan
suara.
Pasien mabuk itu melihat Chang Min dan langsung menyuruhnya
mendekat. Chang Min dijadikan sandera. Jin Hee merasa bersalah pada Chang Min. Dia
melihat alat pemacu jantung ( aku gak tahu namanya apa, belum sempet nyari tahu
) dan langsung terpikir untuk menolong Chang Min dengan menggunakan alat itu.
Jin Hee mendorong alat itu dengan sangaat pelan, setelah
berada dekat dengan pasien mabuk itu, Jin Hee menghidupkan alatnya dengan
tegangan paling tinggi dan langsung menempelkannya pada pasien mabuk itu.
karena pasien itu memegang chang Min, jadi dia juga terkena sengatan dasyat
itu. semua orang terkejut melihat apa yang Jin Hee lakukan.
Bersambung....
Sinopsis Emergency Couple Episode 3