Sinopsis Pretty Man Episode 16 Part 1. Pada episode ini dibuka dengan
Bo Tong yang berbicara tentang cinta, “bertanya kenapa aku mencintai orang
lain, adalah pertanyaan yang aneh. Dia punya wajah yang rupawan, dia sangat
pemikir, dia punya kemampuan dan dia baik pada keluargaku. Tapi bukan itu yang
membuatku jatuh cinta padanya, tentu saja benar.. aku memang terpesona
dengan Ma Te Oppa. Dia tampan,” ucap Bo
Tong sambil menunjuk foto besar Ma te yang ada di belakangnya. “bagaimanapun...
hal itu... bukanlah alasan aku mengejar Ma Te Oppa sejak remaja.” Sambil
menatap foto Ma Te, Bo Tong tersenyum dan berkata,”aku suka bagaimana Oppa
tersenyum. Kalau oppa tersenyum tipis, aku merasa akan pingsan. Itu sebabnya
aku ingin melakukan segalanya buat dia. Untuk membuat dia tersenyum.
Dan Bo Tong adalah wanita ke 9 untuk Ma Te.
Pretty Man Episode 16 Part 1 !!!
Pada epiosde sebelumnya diceritakan Bo Tong yang di culik
oleh orang suruhan Hong Ran. Ma Te yang tahu kalau itu perbuatan Hong Ran,
langsung menjauhi Bo Tong, agar Bo Tong tidak terluka karena dirinya. Namun Bo
Tong tidak mau percaya kalau Ma Te benar-benar berubah. Agar Bo Tong percaya,
Ma Te menyobek foto Presdir Park dan ibunya ( Mi Suk) tepat di depan Bo Tong.
Bo Tong menangis dan meminta Ma Te tidak bersikap seperti
itu. Berpikir sejenak, Ma Te pun meminta sebuah permintaan pada Bo Tong, Ma Te
meminta Bo Tong keluar dari kehidupannya. Tentu saja permintaan itu langsung
membuat Bo Tong shock dan perlahan melepaskan tangan Ma Te.
Dalam perjalanan pulang, Bo Tong terus menangis. Dia
teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Ma Te bersama ibunya. Juga saat
Ma Te mulai perhatian padanya, membawa dia ke rumah sakit, membelikan dia
sebuah gaun. Bo Tong juga teringa saat Ma Te berjanji akan melindunginya dan akan
selalu datang pada Bo Tong.
Mengingat itu semua membuat Bo tOng tak kuat menerima
kenyataan dia harus berpisah dengan Ma Te. Bo Tong bahkan sampai terduduk di
jalan dan menangis. Dia tidak perduli
pada orang-orang yang melihat ke arahnya.
Di rumah, Ma Te menyambung kembali foto Presdir Park dan
ibunya yang sudah dia sobek. Dia membuka kotak cincin yang sudah dia persiapkan
untuk BO Tong. Dia menangis mengingat semua yang sudah dia lakukan, tapi dia
juga tidak punya pilihan lain.
Keesokanharinya, Ma Te menemui Presdir Park dan mengatakan
password yang diinginkan ibunya. Ma Te dengan yakin mengatakan kalau
password-nya adalah KIM BO TONG. Presdir Park tersenyum mendengarnya dan
berkata kalau dia yakin Ma Te benar-benar menemukannya.
“Aku yakin ibumu.... akan sangat bangga padamu.” Ucap
Presdir Park. Dia juga bertanya kenapa Ma te tidak membawa serta passwornya itu
bersamanya.
“Aku tidak bisa membawanya kemari, password-ku.... akan lebih bahagia jika berada disuatu tempat
yang lain.... dan bukan disampingku.” Jawab Ma Te dan dia
langsung teringat pada pembicaraan dirinya dengan David di rumah sakit.
Dia berkata pada David kalau dirinya adalah pria yang paling
berbahaya bagi Bo Tong. Seperti yang pernah dikatakan David kalau Bo Tong
berada terus disamping Ma Te, Bo Tong akan terus menangis dan akan terluka.
Sekarang Ma Te ingin membuat Bo Tong berhenti menangis dan terluka karena
dirinya dan untuk itu dia mempercayakan Bo Tong pada David. Dia hanya bisa
percaya pada David untuk membahagiakan Bo Tong.
Kita beralih lagi pada Ma Te dan Presdir Park. Presdir Park
tersenyum mendengar jawaban Ma Te, dia dapat menebak apa yang terjadi. Diapun
berkata kalau dia akan memberi Ma Te 100 poin jika membawa Bo Tong bersamanya,
tapi karena Ma Te tidak membawanya, Presdir Park akan memberi 200 poin untuk Ma Te.
David pergi ke rumah Bo Tong untuk menjenguknya, namun
sayang Bo Tong masih tidak ingin ditemui. Setelah pertemuan terakhirnya dengan
Ma Te, Bo Tong hanya berbaring dikamarnya, tidak makan dan tidak melakukan
apa-apa. Mengetahui kondisi Bo Tong yang
seperti itu tentu saja membuat David khawatir.
David pulang dan tanpa sepengetahuannya ternyata Ma Te ada
di sebelah rumah Bo Tong. Walaupun dia yang meminta Bo Tong keluar dari
kehidupannya, tapi Ma Te tidak bisa membohongi dirinya kalau dia juga khawatir
pada Bo Tong.
Ibu masuk kekamar Bo Tong dan bertanya apa ada yang ingin Bo
Tong makan. Tapi Bo Tong hanya diam saja dan itu membuat ibu bertanya apa yang
sebenarnya terjadi padanya, “Apa ada sesuatu yang terjadi padamu dan Ma Te?”
Bo Tong masih tidak mau menjawab. Ibu jadi semakin penasaran
dan terus bertanya karena selama ini Bo Tong tidak pernah seperti itu.
“Ibu... aku ngantuk.” Jawab Bo Tong singkat. Mengerti kalau
putrinya sedang ingin sendiri dan tidak ingin diganggu, ibu pun keluar.
Saat sendiri, Bo Tong teringat lagi pada Ma Te yang meminta
Bo Tong untuk keluar dari kehidupannya.
“Oppa.... hidupku penuh denganmu.... apa yang harus aku
lakukan?” ucap Bo Tong dalam hati.
Ma Te bertemu dengan Yuh Mim untuk bertanya semua informasi
tentang Hong Ran. Belum sempat kita mendengar jawaban Yuh Mim, kita sudah
dialihkan pada Hong Ran yang sedang berbicara dengan Duk Saeng.
Dia merayu Duk Saeng untuk menyerahkan semua kontrak milik Bo Tong Compeny dengan merk terbaru mereka. Jika Duk Saeng mau melakukannya, Hong Ran akan memberik imbalan sebuah bar anggur. Tentu saja Duk Saeng langsung teringat pada Ma Te.
Dia merayu Duk Saeng untuk menyerahkan semua kontrak milik Bo Tong Compeny dengan merk terbaru mereka. Jika Duk Saeng mau melakukannya, Hong Ran akan memberik imbalan sebuah bar anggur. Tentu saja Duk Saeng langsung teringat pada Ma Te.
“Apa Dokgo Ma Re bisa membantu hidupmu dengan hidupnya? Itu
sebabnya kau selalu jadi yang kedua dan dibelakang hidup orang lain. Tentu saja
sukses dengan kejujuran adalah jalan terbaik. Bagaimanapun, ini adalah jalan
yang panjang dan sangat jarang. Hanya sekali seumur hidupmu. Seseorang harus
mencoba mengambil jalan pintas jika ingin dapat sebuah keberuntungan.” Ucap
Hong Ran dan sepertinya Duk Saeng termakan omongannya.
Ma Te sudah berada dirumahnya, dia teringat ucapan Yuh Mim
yang mengungkapkan semua informasi tentang Na Hong Ran.
“Na Hong Ran sudah diperlakukan dengan sangat kejam oleh
sepupunya yang paling dia percaya dan orang yang paling dia cintai. Kebencian
sudah menjadi tenaga untuk Na Hong Ran.”
Kita beralih pada David yang terus melihat foto besar Bo
Tong. Dia masih terus khawatir pada Bo Tong. Davidpun menelpon Dae Shik untuk
bertanya kondisi Bo Tong sekarang. Dae Shik menjawab kalau Bo Tong masih
seperti kondisi sebelumnya, dia tidak mau keluar kamar.
Setelah menutup telepon, David langsung pergi ke rumah Bo
Tong dan memakaikan Bo Tong jaket. David menggendong Bo Tong dan membawanya
keluar untuk jalan-jalan. Ibu berusaha melarang, tapi dengan bantuan Dae Shik,
David berhasil membawa Bo Tong keluar.
Hong Ran menyuruh asistennya untuk menghubungi diam-diam
semua merek yang melakukan kontrak dengan Bo Tong Company dan meminta mereka
untuk mendistribusikannya pada MG Group. Agar mereka mau, Hong Ran memberi
penawaran 3 kali lipat dari jumlah uang yang Bo Tong Company tawarkan. Dan
untuk masalah hukum, Hong Ran siap menanggungnya.
(Hong Ran benar-benar ingin menjatuhkan Ma Te, huufh!!!! Ibu
macam apa ini...)
David membawa Bo Tong ke pantai. Bo Tong keluar mobil dan
menghirup udara segar. Sambil melihat hamparan laut yang luas, Bo Tong mulai
bisa bercerita tentang apa yang terjadi padanya.
“Oppa bilang padaku untuk keluar dari kehidupannya.”
Beralih pada Ma Te yang sedang duduk dikursi dengan lemas
seperti orang yang tak bersemangat lagi hidup. Dia melihat kuku kelingking
kakinya yang berwarna pink. Melihat itu dia teringat saat dia mengecat semua
kuku kaki Bo Tong dan berkata kalau semua itu miliknya. Pada saat itu Bo Tong
terlihat sangat senang.
Kembali pada Bo Tong dan David. David meraih tangan Bo Tong
dan bertanya apakah dia tidak bisa selalu berada disisi Bo Tong,”aku tidak
perlu berada dalam hatimu... “
Bo Tog menggeleng dan menjawab kalau dia tidak bisa.
Mencintai orang lain selain Ma Te, Bo Tong tidak bisa melakukannya.
“kau bisa jalani hidup dengan memikirkan orang lain
sepanjang hidupnya. Kita bisa lakukan
itu sampai kakek-kakek dan nenek-nenek, aku tidak perduli. “ ucap David.
“tapi jika saja.... seandainya.... aku mencintai seseorang
nantinya. Hanya akan tersisa sebesar jari kelingking kaki yang berwarna ini.
Cinta yang aku miliki untuk Ma Te oppa adalah sebesar itu. Dan juga ketua
Tim......”
Belum sempat Bo Tong menyelesaikan kata-katanya, David
langsung memotong kalau semua itu tidak masalah untuknya. David berjanji tidak
akan mengusik semua masalah Bo Tong, yang hanya dia inginkan adalah dapat
selalu melihat Bo Tong. Karena disaat David tidak bisa melihat Bo Tong, dia
merasa sulit bernafas.
“Kenapa kau seperti ini ketua Tim? Itu adalah hal yang
sulit.” Ucap Bo Tong dan menitikkan air mata. Tak dapat berkata-kata lagi,
David langsung memeluk Bo Tong.
David mengantar Bo Tong kembali ke kamarnya. Sebelum pergi,
David meminta Bo Tong untuk tidak berfikir apa-apa dulu dan hanya istirahat.
David mencoba membuat gurauan dengan mengatakan kalau sekarang dia harus
membuat surat permohonan maaf karena tidak masuk kerja, namun sayang gurauan
David tidak mempan untuk membuat Bo Tong tertawa ataupun tersenyum.
David pergi. Bo Tong menghela nafas, dia melihat ke foto
besar Ma Te dan berkata kalau sebaiknya Ma Te makan walaupun sedikit. Dia juga
bertanya-tanya apakah Ma Te baik-baik saja.
“kalau aku keluar dari kehidupan oppa, apa kau benar-benar
akan bahagia?”
Keesokanharinya, semua karyawan Ma Te panik, karena
kejaksaan menuntut Ma Te. David yang mengetahuinya langsung menemui Ma Te dan
bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Ma Te sendiri tidak tahu kenapa semua itu
bisa terjadi. Dia hanya diberitahu kalau dirinya dituntut atas tuduhan
manipulasi harga saham.
“Apa?” tanya David terkejut.
“Itu tidak masalah, kita tidak melakun kesalahan apapun,
jadi aku yakin tidak ada masalah sampai selesai penyelidikannya, mereka akan
melihatnya. “ ucap MA Te yakin.
Do Hwi datang dengan panik dan berkata kalau semua kontrak
dari semua barang yang akan dilaunching hilang. Tentu saja mendengar itu Ma Te
sangat shock begitu juga dengan David.
Kontrak yang hilang itu sekarang sudah berada di tangan Hong
Ran semuanya, dan tentu saja yang membawa semua kontrak itu adalah Duk Saeng
yang sudah termakan oleh iming-iming yang Hong Ran tawarkan.
Pihak Kejaksaan mulai melakukan pemeriksaan di kantor Ma Te.
Mereka mengambil semua aset BoTong Company yang dapat dijadikan bukti. David
panik melihat semuanya, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Apa yang terjadi pada Ma Te dan perusahaannya langsung
menjadi pemberitaan. Ma Te pun langsung diinterogasi oleh Jaksa, dan dari semua
tuduhan Jaksa yang dilontarkan, Ma Te
tak dapat mengelak karena semua bukti yang dia punya sudah dicuri.
Di rumah, Dae Shik memberi tahu ibu tentang beritaa Ma Te
yang dia baca di internet. Bo Tong keluar kamar dengan raut wajah bingung dan
khawatir. Ibu yang ingin bertanya tentang apa yang terjadi takdi hiraukan oleh
Bo Tong. Bo Tong langsung keluar rumah dan pergi ke rumah David.
Bo Tong langsung menemui David dikamarnya dan bertanya apa
yang terjadi, kenapa Ma Te bisa dituduh memanipulasi, padahal mereka
benar-benar sudah menandatangi semua kontrak. David menjawab kalau semua bukti
yang mereka punya sudah hilang. Mendengar itu, Bo Tong langsung sadar kalau
semua itu pasti ulah Na Hong Ran. David berusaha menenangkan Bo Tong dengan
mengatakan kalau mereka hanya harus mencari satu saksi untuk membuktikan kalau
mereka tidak bersalah.
“Bagaimana dengan oppa? Apa oppa akan baik-baik saja?” tanya
Bo Tog tiba-tiba. David hanya terdiam dan Bo Tong langsung meminta David untukberada
disisi Ma Te, agar David bisa mengawasi Ma Te supaya tidak melakukan hal-hal
bodoh. Melihat Bo Tong yang masih begitu perduli pada Ma Te, David pun
mengajaknya duduk untuk berbicara dengan tenang.
“Bo Tong-shi... kau mengejekku karena aku menamai mobilku Bo
Tong kan?” tanya David.
“Ketua Tim, sekarang.....”
David memotong kata-kata Bo Tong dan mengatakan kalau Ma Te
juga sama dengan dirinya, dia menamani
perusahaannya Bo Tong karena dia juga menyukai Bo Tong. David meraih tangan Bo
Tong dan menggenggamnya. Dan meyakinkan Bo Tong kalau itulah alasan sebenarnya
Ma Te menggunakan nama Bo Tong.
Dengan lemas Bo Tong menjawab kalau semua itu tidak ada
bagusnya, karena sekarang Ma Te menyuruhnya untuk tidak muncul di hidupnya
lagi. David menyebut Bo Tong bodoh karena berpikiran seperti itu.
“Bo Tong-shi..... keinginan terakhir yang ditinggalkan
ibunya Presdir Dogko adalah password itu.....password itu..... password itu....
adalah kau.... Bo Tong. Kim Bo Tong. Kenapa ibunya membuatmu sebagai password?
Karena dia tahu kau harus ada disisinya Presdir Dogko agar dia bisa bahagia.
Orang yang paling berharga dalam kehidupan presdir Dokgo... adalah kau, Bo
Tong. Mungkin itu sebabnya dia meninggalkan password tersebut.”
Bo Tong meneteskan air mata mendengar semua itu, “Apa aku
benar-benar passwordnya?” tanya Bo Tong masih tak percaya.
“Maaf aku tidak bisa segera memberitahumu. Kalau aku
memberitahumu dulu, kau mungkin akan langsung pergi ke oppa-mu, karena itu aku
bersikap egois.” Aku David.
“Ketua Tim... “ Bo Tong menangis.
“Oppa mungkin sudah tahu semuanya kalau kau adalah password
nya. Jadi cepatlah dan pergi pada oppa-mu. Karena orang yang paling diinginkan
Presdir Dokgo sekarang adalah.... kau,Bo Tong.”
“ketua Tim..... apa aku benar-benar bisa pergi?” tanya Bo
Tong dengan menangis.
David yang sedari tadi berusaha kuat melepas Bo Tong,
akhirnya meneteskan air matanya juga. Namun dia tetap berusaha menguatkan
dirinya dan berkata kalau dia tidak bisa mengantarkan Bo Tong. Bo Tong terus
menangis.
“cepatlah pergi padanya,dia mungkin sedang mengalami masa
yang sulit sekarang.”
“Maafkan aku... aku benar-bena minta maaf Ketua Tim. “ ucap
Bo Tong dan pergi.
Setelah Bo Tong pergi, air mata david langsung keluar. Dia
tidak bisa membohongi dirinya kalau dia terluka. Dia teringat saat dia pertama
kali kenal dengan Bo Tong dan momen-momen indah bersama Bo Tong. Saat mereka
berdua berkemah, saat mereka belajar gitar bersama dan saat David mengungkapkan
perasaannya dengan sebuah lagu dimalam natal.
Bersambung...
Sinopsis Pretty Man Episode 16 part 2
4 komentar
poor david :(
Balasditunggu part 2.nya mba ^^
kamsahamida
na hong ran itu kemasukan setan apa yach ????
Balasamit" deh......
na hong ran itu kemasukan setan apa yach.....???
Balasmak stresssssss
Sedih bgt liat david yg relain bo tong
Balas