logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Docter Stranger Episode 2 Part 1

Sinopsis Docter Stranger episode 2 Part 1. PAda episode sebelumnya kita melihat awal kisah cinta antara Park Hoon dan Jae Hee yang indah. Namun sayangnya, baru sebentar kita melihat indahnya cerita cinta mereka, kita sudah melihat perpisahan mereka yang menyedihkan dan pertemuan kembali mereka yang mengharukan dan memilukan. Di akhir episode kita kembali disuguhi scene yang menyesakkan hati, pasalnya Park Chul mengorbankan dirinya agar Park Hoon bisa hidup bahagia tanpa beban seperti dirinya.

Sinopsis Sebelumnya !

Sinopsis Docter Stranger episode 2 Part 1 !!!


Park Hoon benar2 shock melihat ayahnya dibunuh tepat di depan matanya. Para prajurit Korea selatan yang mengira kalau Park Chul adalah penyelundup langsung berhambur mengelilingi Park CHul yang tak berdaya lagi. Tak ingin ayahnya di tembak lagi, Park Hoon langsung mendobrak pintu trali dan berlari menuju ayahnya. Dia berteriak pada semuanya untuk menyiapkan ruang operasi, tapi tak ada satupun dari mereka yang bergerak. Jin Soo pun yang melihat mereka dari atas hanya diam saja.



“Hoon… berjanjilah… padaku…” ucap Park Chul lemah.

“Ayah…”


“Mulai sekarang... fakta kalau kau adalah dokter, jangan pernah lupa itu… jangan lupa…” ucap Park Chul dan menghembuskan nafas terakhir. Park Hoon menangis, memeluk ayahnya yang sudah tak bernyawa lagi.


Park Hoon berdiri di depan tempat ayahnya di tembak. Melihat tempat itu mengingatkan Park Hoon pada ayahnya. Dia menatap kaca mata milik ayahnya yang masih ada bekas darahnya. Tepat disaat itu, Jin Soo muncul dan mengatakan pada Hoon kalau pemerintah korea utara membutuhkan bantuan dia, untuk mendapatkan bantuan medis dari Hungaria. Jin Soo menyuruh Hoon melakukan yang terbaik, jika Hoon macam2, dia akan berakhir seperti ayahnya. Tak punya pilihan lain Park Hoon pun melakukan semua yang diperintahkan. Dia pergi dengan mobil rombongan.

Pada anak buahnya, Jin Soo bertanya nama kekasih Park Hoon yang dioperasinya dan meminta anak buahnya itu untuk mencari tahu seperti apa hubungan Park Hoon dan Jae Hee sebenarnya.



Seok Joo juga mengunjungi Hungaria dan dia disambut sangat meriah oleh orang-orang disana. Saat Seok Joo akan memulai pidatonya, kita melihat Tae Soo dibisiki sesuatu oleh seorang penjaga.


Hoon tiba dengan ambulan bersama Jae Hee. Ternyata Jin Soo menyuruh Hoon mendapatkan bantuan medis dengan menggunakan Jae Hee. Saat Jae Hee sudah dibawa masuk ke rumah sakit, Jin SOo muncul. Tentu saja Hoon langsung merasa sedikit ketakutan, karena rencana melarikan dirinya akan sulit jika ada Jin Soo disana. Jin Soo mengaku kalau kedatangannya adalah untuk membantu Hoon mendapatkan dana bantuan.



Ruang dalam keadaan gelap dan Jae Hee siap diperiksa dengan menggunakan peralatan yang canggih (maaf aku gak tahu apa namanya). Tiba2 Jin Soo menyalakan lampu dan berkata kalau kemarin dia pernasaran dengan Jae Hee dan sekarang dia tahu kalau ternyata Jae Hee adalah teman Hoon saat di Pyongyang. Jin Soo menyebut kalau takdir memang aneh. Hoon berusaha menenangkan dirinya, karena setelah Jin Soo tau hubungannya dengan Jae Hee, itu akan mempersulitnya untuk membawa lari Jae Hee.


Seok Joo memulai pidatonya, dia berpidato tentang bagaimana masyarakat Korea di Hongaria yang dianggap membawa dampak positif bagi perekonomian mereka. Tae Soo diam-diam menerima uang dari dua orang, dimana mereka berkata kalau uang itu untuk pendanaan Capres. Mereka juga mengaku kalau mereka adalah pendukung Seok Joo. Jadi dapat disimpulkan kalau mereka adalah pendukung Seok Joo untuk menjadi Presiden di Korea dan setelah Seok Joo menjadi Presiden, mereka bisa mendapat bantuan dengan mudah dari Seok Joo.


Tae Soo kembali ke hotelnya dengan membawa dua tas besar yang semuanya berisi uang. Sebelum mendengarkan informasi yang dimiliki anak buahnya, Tae Soo membuka satu permen lollipop dan memakannya. Permen itu mirip dengan permen yang Park Hoon kecil berikan padanya.

Anak buahnya menunjukkan foto Jin Soo dan Park Hoon yang baru datang ke rumah sakit Hungaria. Melihat Cha Jin Soo, Tae Soo dapat dengan cepat mengenalinya, dia tau kalau Jin Soo adalah intelegen Korea Utara. Anak buahnya memberitahu kalau Jin SOo datang bersama rombongan untuk mendapatkan bantuan obat-obatan dan peralatan medis.

Saat diperlihatkan foto Park Hoon, Tae Soo langsung bertanya siapa dia? Anak buahnya menjawab kalau dia adalah dokter dari Korea Utara. Tae Soo pun bertanya lagi kenapa kedutaan ingin mengawasi rombongan korea utara itu? Dan jawabannya adalah karea ada yang meminta perlindungan politik dari korea selatan. Euuuum…. Hoon kah itu?


Berbicara tentang Hoon, kita beralih padanya yang diam-diam mendapat ampul yang dia minta pada dokter Hungaria. Setelah mendapatkan yang dia perlukan, dia langsung menemui Jae Hee di ruangannya. Saat hanya berdua di ruangan, Hoon mengganti perban Jae Hee. Tak lama kemudian Jae Hee membuka matanya.



“Jae Hee-a..” panggil Hoon.

“Hoon…”

“Kau.. mengenaliku?”

Jae Hee menjawabnya dengan anggukan, “Hoon…. Bagaimana dengan ayahku?”

Hoon tak bisa menjawabnya, dia tak bisa memberitahu Jae Hee kalau dialah yang sudah membunuh ayah Jae Hee untuk menolong dirinya. Melihat Hoon yang hanya menangis, Jae Hee bisa menebak kalau ayahnya sudah meninggal.

“Jae Hee-a…. apapun yang sudah terjadi, kau harus percaya padaku. Mengerti?” pinta Hoon dan Jae Hee hanya mengangguk.


Hoon pun mengeluarkan obat yang dia dapat dari dokter HUngaria dan meneteskannya ke mata Jae Hee. Setelah ditetesi obat itu, mata Jae Hee langsung tertutup. Dan tepat disaat itu Jin SOo masuk dan bertanya apa Jae Hee sudah sadar? Dengan cepat Hoon langsung memasukkan obatnya ke dalam saku jas dokternya dan menjawab kalau Jae Hee belum sadar.

“Ada yang meminta perlindungan politik pada Kedutaan Korea Selatan. Mungkinkah itu kau dr Park?” Hoon tak menjawab dan Jin Soo langsung mendekatinya dan berbisik, “Jangan pernah bermimpi. Kau dan dia, bisa terbunuh tanpa ada yang tahu.” Ancam Jin Soo dan tanpa Jin Soo sadari, Hoon menggenggam tangan Jae Hee.

Jin Soo keluar ruangan dan pada anak buahanya dia berkata kalau Hoon adalah orang yang nekad. Anak buahnya menawarkan diri untuk membunuhnya namun Jin Soo langsung melarangnya, karena kalau mereka  kembali ke korea utara dengan tangan kosong, mereka pasti akan dikirim ke kamp rahasia. Jadi dia meminta anak buahnya itu untuk terus mengawasi Hoon saja.

ANak buah Jin Soo tadi langsung masuk lagi ke kamar Jae Hee dan memborgol tangan Jae Hee. Itu semua dilakukan untuk berjaga2, supaya Hoon tak membawa larinya. Hoon memang orang yang nekad dan suka berperang melawan waktu. Dia menyuntikkan obat yang dia dapat dari dokter hungaria ke dalam selang infuse Jae Hee.

Sambil melihat reaksinya pada Jae Hee, dalam hati Hoon berkata, “Ini akan menhentikan jantungmu selama 3 jam. Sabarlah Jae Hee…”



Beralih pada Seok Joo yang baru selesai mandi. Tae Soo menunjukkan uang-uang yang mereka terima. Seok Joo berkata kalau mereka tak sia2 datang ke Negara itu, walaupun dia menerima uang itu, dia tak perduli pada hasil pemilu-nya karena pemenangnya sudah ditentukan oleh pemilih yang tak punya pilihan lain. Diapun menyuruh Tae Soo yang menyimpan semua uang-uang itu.

“Apa anda ingat, Park Hoon?” tanya Tae Soo. “Dia adalah anak Park Chul yang dikirim ke Korea Utara.”

“Lalu?”

“Dia ada disini sekarang.”

Kembali lagi ke rumah sakit dimana Jae Hee dinyatakan meninggal, jantung dan matanya menunjukkan kalau Jae Hee benar-benar meninggal. Obat yang di berikan Park Hoon benar2 bereaksi. Hoon sendiri berpura-pura berusaha menolong dengan melakukan CPR. Dengan alasan ingin menggunakan alat pacu jantung, Hoon meminta Jin Soo melepas borgol di tangan Jae Hee. Jin Soo pun langsung menyuruh anak buahnya melepaskannya.


Hoon menyetrum Jae Hee namun monitor tidak menunjukkan kehidupan. Semua itu karena monitornya dimatikan. Hoon mengetahui trik itu dari dokter yang membantunya. Jin Soo mencoba mengecek-nya sendiri, dan Jae Hee benar2 sudah tak bernyawa. Hoon teringat kembali pesan dokter Hungaria yang mengatakan kalau situasi akan menjadi berbahaya jika detak jantung Jae Hee tidak dikembalikan lagi. 


Jin Soo tentu saja langsung kesal dan marah pada Hoon, karena kalau Jae Hee meninggal, itu berarti mereka tidak akan mendapatkan bantuan dana.

Dokter Hungaria datang dan memeriksanya sendiri, Jin Soo berusaha menjelaskan pada dokter itu kalau operasi yang mereka lakukan berhasil dan pasien meninggal karena factor lain. Dokter Hungaria yang tahu tentang apa yang terjadi, pura2 marah dan keluar. Jin Soo yang tak mau kehilangan kesempatan mendapatkan dana bantuan langsung mengejarnya untuk memberi penjelasan.

Saat Jae Hee akan dipindahkan, Hoon teringat kembali kata2 dokter Hungaria yang berkata kalau setelah detak jantung Jae Hee berhenti, Hoon harus menyelamatkan Jae Hee dalam waktu 5 menit. Hoon melihat ke jam-nya untuk melihat waktu yang dia punya.

Karena menganggap kematian Jae Hee adalah kesalahn Hoon, jadi anak buah Jin Soo langsung membawanya pergi. Saat akan dibawa pergi, Hoon menyerang mereka dengan suntikan yang dia berikan pada Jae Hee. Satu diantara mereka kena, namun yang satunya lagi bisa mengelak dari serangan Hoon. Mereka berdua pun bertarung cukup sengit.



Para suster yang membawa Jae Hee langsung lari dan meninggalkan Jae Hee saat melihat Hoon dan anak buah Jin Soo berkahi. Karena tak punya kemampuan bela diri, Hoon pun kalah. Anak buah Jin Soo lansgung memanggil teman-temannya untuk datang.


Dengan kekuatan ingin menyelamatkan Jae Hee dan didesak waktu yang tinggal 3 menit lagi, Hoon pun berhasil melepaskan diri. Sayangnya anak buah Jin Soo yang lain mulai bermunculan. Begitu juga Jin Soo yang juga ikut mengejar Hoon. Untungnya Hoon bisa bergerak cepat, dia menggendong Jae Hee dan bersembunyi.  Dia bahkan bisa menghindari Jin Soo yang merasakan  keberadaannya.

Punya kesempatan lari, Hoon langsung membawa Jae Hee ke tempar yang lebih aman. Saat terus berlari sambil menggendong Jae Hee, tanpa sengaja pin milik Hoon terjatuh, namun Hoon tak menyadarinya.



Hoon membawa Jae Hee ke kamar mandi. Dia langsung membasahi sekujur tubuh Jae Hee. Berpacu dengan waktu, Hoon melakukan CPR dan nafas bantuan, dia berharap jantung Jae Hee kembali berdetak. Karena Jae Hee tak kunjung sadar, Hoon pun melakukan pukulan dengan keras di dada Jae Hee. Setelah tiga kali memukul, Jae Hee batuk-batuk.


Jin Soo menemukan pin milik Hoon, dari sana dia bisa tahu kemana Hoon bersembunyi. Dengan berjalan pelan-pelan dan mengeluarkan pistol, Jin Soo menuju kamar mandi. Dari balik tirai dia melihat bayangan seseorang. Betapa kesal dan marahnya Jin Soo saat membuka tirai, karena bayangan itu adalah bayangan dari orang-orangan yang dibuat oleh Hoon untuk mengelabuhi Jin Soo. Sampai-sampai dia berteriak pada anak buahnya untuk membunuh Hoon dan Jae Hee.


Hoon dan Jae Soo sendiri sudah berada di luar  dengan baju yang sudah berganti. Dengan cepat Hoon berlari sambil menggendong Jae Hee menuju sebuah mobil yang sudah dia persiapkan. Jin Soo yang mengetahui kepergian Hoon langsung mengejarnya.

Naasnya, belum jauh melarikan diri dan baru saja menjalankan mobil, Hoon malah menabrak mobil yang ada didepannya. Tentu saja kesempatan itu tak dibuang oleh Jin Soo, dia langsungmengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya ke mobil Hoon. Apa yang akan terjadi pada Hoon? Tunggu park berikutnya yah….. ^_^

Bersambung

Sinopsis Docter Stranger Episode 2 part 2.
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

5 komentar

Haduh....deg degan abis ini baca nya....
mksh ya mba lilik....^_^
sangat ditunggu part selanjt nya.semangat.

Balas

Aduh......apa yang akan terjadi...penasaran...

Balas

semangat oppa.. :*
semangat juga buat nulisnya unii :*

Balas

Makasiiiii buat yg nulisss ;;)
I lopyu full dah pkoknya hihi :*

Balas

Jalan ceritanya bagus .dan yg ngerekap jugs ok jadi ngerti jalan ceritanya.semangat terus dan jangan lama lama updatenya ya mbak
Hwaiting

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger