Sinopsis Docter Stranger Episode 2 part 2. Pada part sebelumnya
Hoon nekad menggunakan obat untuk menghentikan detak jantung Jae Hee. Setelah
semuanya tertipu dengan kematian Jae Hee, Hoon menggunakan kesempatan itu
membawa lari Jae Hee. Hoon berhasil menghidupkan kembali Jae Hee dan membawanya
keluar rumah sakit. Namun sayang pada saat dia menjalankan mobil untuk
melarikan diri, mobil itu malah menabrak mobil didepannya.
Sinopsis Doctor Stranger Episode 2 part 2 !!!
Jin Soo langsung menyerbu mobil yang di bawa Hoon, namun saat dia
melihat ke dalam mobil, Hoon dan Jae Hee sudah tak ada di dalam mobil. Ternyata
Hoon sudah membawa Jae Hee naik sepeda motor, hoon pun langsung memacu gas
motor curiannya itu dengan cepat. Anak
buah Jin Soo mengejarnya dengan mobil. Terjadilah kejar mengejar yang
menegangkan antara mereka.
Jin Soo muncul dengan mobil lain dan datang dari arah berlawanan.
Melihat mobil Jin Soo yang menuju kencang dari arah depan, Hoon tak sedikitpun
bergeming, dia terus memacu gas motornya dan tepat didepan mobil Jin Soo, Hoon
membelokkan motornya dan dia mengambil jalan trotoar. Tak ada waktu untuk membelokkan mobilnya, Jin
Soo pun menjalankan mobilnya dengan jalan mundur. Setelah menemukan belokan,
akhirnya Jin Soo bisa menjalankan mobilnya dengan jalan lurus ke depan. Dan
sekarang gantian Jin Soo yang mengejar Hoon. Karena saking bernafsunya mengejar
Hoon, sampai2 Jin soo menabrak sana sini. Polisi setempat yang menganggap Jin
Soo sudah melanggar langsung mengejarnya.
Jin Soo dengan mudah dapat lolos dari kejaran polisi dan terus
berlanjut mengejar Hoon lagi. Tak punya jalan lain, Hoon pun nekad menuruni
tangga dengan motor. Sialnya, dibawah sudah ada anak buah Jin Soo menunggu.
Hoon terjebak ditengah-tengah.
Diam sejenak, hoon mengencangkan lagi pegangan Jae Hee. Setelah
itu Hoon memainkan gas motornya lagi dan dengan nekad dia menaiki tangga dengan
motor. Bahkan dia menabrak Jin Soo yang hendak menembaknya. Dengan kesal, Jin
Soo menyuruh anak buahnya mengikuti Hoon yang sekarang sedang menuju ke
kedutaan Korea Selatan.
Di kedutaan, Seok Joo bertanya pada Tae Soo apa pihak kedutaan
tahu kalau Park Hoon adalah anak Park Chul. Tae Soo menjawab kalau pihak
kedutaan tidak tahu tentang itu.
“Sudah 10 tahun yang lalu. Park Hoon…. Dia… seberapa banyak yang
dia tahu.” Tanya Seok Joo lagi.
Tak ada jawaban dari tae Soo, kita langsung dialihkan pada Hoon
yang terus melajukan motornya menuju ke kedutaan Korea Selatan. Selama
perjalanan menuju ke kedutaan, Hoon dan Jae Hee menikmati kebersamaan mereka di
atas motor yang melaju kencang.
Hoon dan Jae Hee sampai di depan kedutaan. Hoon yang merasa akan
mendapat perlindungan politik yang dia ajukan, langsung merasa lega. Diapun
memeluk dan mencium kening Jae Hee sebagai ungkapan rasa lega karena akan selamat dari kejaran dan
ancaman Jae Hee. Disisi lain, Jin Soo terus menjalankan mobilnya menuju ke
kedutaan korea.
Sedangkan di dalam ruangannya, Seok Joo yang sedang memakai
dasinya sendiri, mengatakan pada Tae Soo kalau alasan kenapa hanya dia yang
menjadi perwakilan dari partainya adalah karena ancaman nuklir dari Korea Utara
pada tahun 1994. “Satu-satunya pahlawan yang menyelamatkan Korea Selatan dari
perang. Jang Seok Joo…. Jika tidak begitu, aku hanya akan tetap menjadi angota
dewan biasa yang tak bisa berkutik.”
Tae Soo bertanya apa itulah alasan kenapa Seok Joo membunuh
mereka. Dengan tanpa rasa bersalah, seok Joo menjawab kalau pengorbanan lebih
penting untuk mendapatkan tujuan yang lebih tinggi. Dan ternyata Seok Joo bukan
hanya menyuruh Korea Utara membunuh Park Chul dan Park Hoon, tapi dia juga
sudah menyuruh Tae Soo untuk membunuh ibunya Hoon.
Pada saat ibu Hoon muncul, Tae Soo langsung membawanya dengan
mobil kesuatu tempat. Ibu Hoon yang terlihat lemah dengan tangan diborgol terus
bertanya keberadaan anaknya.
Kembali lagi pada Seok Joo yang menelpon seseorang. Kemudia kita
beralih lagi pada Hoon yang hampir saja dibukakan pintu oleh pihak kedutaan.
Namun tiba2, seseorang datang dan membisikkan sesuatu pada orang yang hendak
membukakan pintu. Jin Soo dan rombongan sampai di kedutaan dan langsung mencari
Hoon. Setelah mendapat bisikan, orang yang hendak membukakan pintu untuk Hoon
malah menutup pintunya lagi.
Tentu saja Hoon dan Jae Soo terkejut ditolak oleh pihak kedutaan.
Padahal kedutaan Korea Selatan lah satu-satunya harapan mereka yang bisa
menyelamatkan mereka dari Jin Soo. Hoon terus berteriak meminta dibukakan
pintu. Jae Hee yang melihat Hoon seperti itu pun menjadi sedih.
Tepat disaat itu rombongan Jin soo muncul dan langsung mengejar
mereka lagi. Ternyata yang menolak Hoon adalah Seok Joo karena dia takut, kalau
Hoon kembali ke Korea Selatan, image pahlawan tunggal yang dia terima saat ini
hilang. Pasalnya, orang yang harusnya menjadi pahlawan korea selatan adalah
Park Chul yang berhasil mengoperasi. Dan Hoon mengetahui semua kebenaran itu.
Dengan santai, Seok joo melihat Hoon dikejar2 oleh rombongan Jin Soo.
“Pemilihan Presiden akan segera dilaksanakan di Korea. Jika aku
menang, aku akan menjadi presiden.
Dengan kata lain, aku akan menjadi Pemimpin dari Republik Korea. Hingga
saat itu, Jang Seok Joo tak bisa memiliki kelemahan apapun. Tapi dia, yang bisa
menjadi kesalahan fatalku, muncul. Lalu, apa yang harus kita lakukan?” ucap
Seok Joo dan pergi.
Saat hanya sendirian, Tae Soo melihat permen lollipop miliknya
yang ada di toples. Melihat permen-permen itu, dia teringat pada Park Hoon
kecil yang memberinya permen yang sama.
Hoon dan Jae Hee terus berlari dari kejaran Jin Soo. Jae Hee yang
memang baru saja sembuh, tentu saja merasa tak sanggup berlari bersama Hoon.
Dia menyuruh Hoon berlari sendiri dan meninggalkannya, tapi tentu saja Hoon
tidak akan mau melakukannya.
Hoon dan Jae Hee tertangkap. Mau tak mau Hoon pun harus melawan
mereka. Hoon berusaha menahan anak buah Jin Soo dan menyuruh Jae Hee lari
duluan. Tapi Jae Hee tidak mau. Hoon kembali bertarung dan anak buah Jin Soo
menodongkan pistonya pada Hoon dan Jae Hee. Setelah mendapat izin dari Jin Soo,
anak buahnya itu pun langsung melepaskan
tembakan.Hoon memejamkan matanya, saat tembakan dilepaskan.
Dan saat Hoon membuka matanya lagi, dia langsung terbelalak saat melihat
Jae Hee yang terkena tembakan. Jae Hee terus berjalan mundur sampai2 dia
terjatuh. Untungnya Hoon dengan cepat menangkapnya.
“Jae Hee…. Ya, kau akan baik2 saja.” Ucap Hoon yang terus
memegangi tangan Jae Hee agar tak terjatuh. Tiba2 anak buah Jin soo dari
belakang menodongkan pistolnya tepat di kepala Hoon. Melihat Hoon akan
ditembak, Jae Hee berkata jangan.
Terdengar suara tembakan? Siapa lagi yang terkena tembakan?
Ternyata yang tertembak adalah anak buah Jin Soo yang hendak menembak Hoon.
Siapa yang menembaknya? Yang menembaknya adalah Tae Soo. Sepertinya Tae Soo
tidak mengikuti perintah Seok Joo untuk menyingkirkan Hoon, karena sekarang dia
malah melakukan yang sebaliknya. Dia membantu Hoon dengan menembak semua anak
buah Jin Soo yang hendak menembak Hoon. Jin Soo pun bersembunyi agar dia tak
kena tembakan juga.
Hoon sendiri masih focus menyelamatkan Jae Hee. Dari tempat
persembunyiannya, Jin soo berhasil menembak Hoon tepat di pundaknya. Hoon terus
menyemangati Jae Hee kalau dia pasti bisa selamat, namun Jae Hee sudah tak
sanggup lagi, dia tak tega melihat Hoon terus terluka karena dirinya.
“Aku tidak bisa…. Hoon…. “ ucap Jae Hee dan tersenyum.
“Tidak…tidak boleh..” pinta Hoon yang tahu maksud Jae Hee.
“Jangan lupakan aku.”
“Tidak… jangan! Jangan lakukan itu Jae Hee. Jangan…. “
“Temanku, dr park Hoon. Selamat tinggal.” Ucap Jae Hee dan melepaskan
tangannya dari genggaman Hoon. Jae Hee pun jatuh ke dalam sungai. Hoon shock
dan hendak menyusul Jae Hee dengan terjun ke sungai. Untungnya polisi datang
dan mencegah dia melakukan hal tersebut. Polisi yang melihat keberadaan Jin Soo pun
langsung mengejarnya juga.
Dua tahun kemudian di Seoul !!!!
Di sebuah rumah sakit di Seoul, dr Moon Hyung Wook sedang
melakukan bedah jantung yang disaksikan oleh beberapa wartaawan. Salah satu wartawan
yang menyaksikan bertanya apakah dokter2 yang sedang melakukan operasi itu yang
akan mengoperasi perdana menteri Jang Seok Joo. Wartawan disebelahnya berkata
kalau dokter dari universitas Kedok juga merupakan kandidat yang kuat. Namun Seok
Joo lebih memilih rumah sakit yangdisukainya.
Setelah melakukan operasi, para wartawan2 itu mewawancarai Hyung
Wook. Pada wartawan, Hyung Wook berkata kalau mahasiswa jaman sekarang
menghindari bedah jantung – dada karena kesulitannya. “Saat seperti ini, jika
kita tidak punya tim untuk operasi jantung Perdana Menteri, maka akan menjadi
masalah. Dan mungkin banyak yang tak akan masuk kesini. Yang ku dengar, bahkan
Blue House juga menjaga ketat untuk event ini.”
“Blue House?” tanya salah satu wartawan.
“Presiden mengkhawatirkan kesehatan Perdana Menteri, bukannya ada
yang aneh?”
“Menurut, tidak juga.” Jawab wartawan yang lain.
“Benar, dulu mereka adalah saingan saat pemilu.” Ucap wartawan
yang satunya.
“Tapi, partai mereka sama. Jika presiden menunjuknya menjadi
Perdana Menteri, mungkin hubungan mereka sudah membaik.” Jelas Hyung Wook yang
membahas tentang politik. Namun dia segera mengakhiri pembicaraan mereka dan
mengajak mereka keluar karena dia akan mentraktir mereka semua makan malam.
Tiba2 terdengar, “Keadaan darurat, ICU… Keadaan darurat, ICU… Keadaan
darurat, ICU…” semua dokter dan perawat berlarian menuju ICU termasuk Hyung
Wook. Namun di tengah kepanikan tersebut, kita melihat seorang dokter yang tetap
tenang di dalam ruangannya. Ternyata dokter itu sedang menyusun balok2 kecil
menjadi sebuah istana. Dia juga adalah dokter
bedah jantung – dada, namanya Han Jae Joon.
Di ruang ICU, pasien yang mengalami kritis adalah pasien yang baru
saja Hyung Wook operasi. Dengan panic, Hyung Wook bersiap-siap memaju jantung
pasien dengan alat pacu jantung. Sebelum Hyung Wook melakukannya, tiba2
terdengar suara yang mengatakan, “Pindahkan dia ke ruang operasi.”
Yang berkata itu adalah Han Jae Joon yang sudah sudah berada di
ruang ICU. Hyung Wook menjawab kalau yang harus mereka lakukan hanyalah membuat
detak jantungnya kembali.
“Dr Moon…. Apa terjadi kesalahan selama operasi?” tanya salah satu
wartawan yang ikut ke ruang ICU.
Tak menjawab langsung pertanyaan wartawan, Hyung Wook malah marah
dengan teman dokternya dan bertanya apa yang terjadi. Tepat disaat itu,
direktur rumah sakit muncul dan berkata kalau orang memang biasa membuat
kesalahan. Pada direktur rumah sakit, watawan itu tetap menanyakan pertanyaan
yang sama, apa terjadi kesalahan saat operasi.
Dengan tenang, direktur itu menjawab, “Apa pertanyaan itu lebih
penting daripada menyelamatkan pasien?”
Sedikit panic Hyung Wook berkata kalau dia bisa
melakukannya, dia berjanji pada direktur kalau dia bisa menyelamatkan nyawa
pasien. Tentu saja direktur sudah tak bisa mempercayakan pasien itu pada Hyung
Wook, direktur pun beralih pada Jae Joon, karena dia lebih percaya pada
kemampuan Jae Joon ketimbang Hyung Wook. Tak mau membuang2 waktu, Jae Joon pun
langsung menyuruh seseorang untuk memanggil semua tim operasinya. Siapa saja
tim operasi Jae Joon? Dan apakah Jae Joon berhasil menyelamatkan pasien itu? Tunggu
pada part berikutnya…
Bersambung !
Sinopsis Docter Stranger Episode 2 part 3
7 komentar
Engga utara engga selatan, sama aja, klo menyangkut kekuasaan siapa pun bisa di korbankan,
BalasSeok joo jg tega bgt ama hoon.. >.<
Hwi kyung-ah sekarang kamu jd dokter ya, engga odong lg dong.heee *plak slah fokus,
Gomawo mb lilik di tunggu part selanjut nya, hwaiting.
Semangat mbak,.ditunggu part selanjutnya
BalasMbak semangat nulis nya
BalasPenasaran dgn part selanjutnya.......
Hwi kyung ada dsni...hhuhuu
BalasKasian kisah cinta hoon,berakhr dg tragis....
aduuu..uri hoon-na, malang nian nasibmu,mana tetep ganteng lagi;),bak lilik kamsahamnida udah bikin sinopnya DS,keep fighting,kita sllu nunggu...
BalasAkhir nya park hae jin nongol ....
BalasHaha park hae jin akhirnya nongol.kenapa selalu jadi second male oppa.aktingnya disini berubah 360 derajat ya.jsdi serius gitu gak oon.
Balas