logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Blood Episode 16 Part 1


Setelah di pancing oleh Ji Sang akhirnya Jae Wook mengaku kalau dialah yang sudah membunuh Prof Han Su dan kedua orang tua Ji Sang. Jae Wook mengaku kalau alasan dia membunuh semuanya karena mereka menolak untuk menyelamatkan dunia dengan menyebarkan virus itu kesemua orang, sehingga mereka tidak akan pernah mati.  Karena pembicaraan mereka yang begitu memancing emosi, mereka pun saling mencengkram leher lawan sampai2 leher mereka berdarah. 


Jae Wook kemudian melepaskan cengkramannya dan menyuruh Ji Sang untuk membunuh dirinya. Menyadari walau dia membunuh Jae Wook sekarang tetap tidak bisa menghentikan semua yang sudah terjadi, jadi Ji Sang pun juga melepaskan cengkramannya. Namun dia berjanji pada Jae Wook, kalau dia akan menghancurkan semua yang berharga bagi  Jae Wook. 



Ri Ta masih di kantornya saat Ji Sang menelpon. Dalam perjalanan pulang Ji Sang teringat kembali dengan pengakuan Jae Wook kalau dia sudah membunuh kedua orang tua Ji Sang. Tepat disaat itu muncul tiga preman berpapasan dengannya. Ji Sang tanpa sengaja menabrak mereka dan itu membuat preman2 marah. Ji Sang meminta mereka pergi sebelum dia memukulinya, namun bukannya pergi mereka malah menantang Ji Sang. Ji Sangpun hampir emosi dan memukul mereka, untung saja Ri Ta muncul dan mencegahnya. 

Setelah mereka pergi dari ketiga preman itu, Ri Ta dengan emosi bertanya kenapa Ji Sang memintanya keluar, apa semua itu karena Ji Sang ingin menunjukkan pertengkarannya dengan ketiga preman itu. Ji Sang hanya diam saja, Ri Ta pun mengucapkan terima kasih karena Ji Sang sudah mau menahan emosinya. Ri Ta melihat bekas darah di kemeja Ji Sang dan diapun bertanya apa Ji Sang sudah melukai lehernya sendiri dan kemudian sembuh sendiri. 


Belum ada jawaban dari Ji Sang, kita sudah dialihkan pada Ga yeon yang bertanya pada dokter baru. Dia bertanya apa dokter itu yang sudah membunuh Kim Byung Soo. Dokter itu mengiyakan karena Byung Soo sudah mengetahui siapa dirinya. Ga Yeon pun berkata kalau semua itu adalah kesalahan dokter itu sendiri. Karena ga Yeon selalu menyudutkannya, dokter itu pun emosi dan langsung mencengkram leher Ga Yeon. Sambil mencengkram dokter itu berkata kalau ga yeon belum tahu siapa dia sebenarnya. Dia juga memperingatkan Ga Yeon kalau sekarang inilah kesempatan terakhir Ga Yeon mendapatkan perlakuan istimewa dari Jae Wook. 


Hyun Woo frustasi karena Ji Sang sudah memberitahu semua rencana mereka  pada Jae Wook. Masih bersikap tenang Ji Sang berkata kalau hal yang harus mereka lakukan sekarang adalah menghentikan vaksinasi di bangsal 21A. Namun mereka sadar hal itu bukan hal yang mudah, apalagi untuk pasien yang sudah di suntik vaksin itu. Tepat disaat itu Ri Ta tersadar kalau ponselnya tak ada, ya.... ponselnya terjatuh saat mereka menghadapi ketiga prrman tadi.



Ga yeon menemui Jae Wook untuk membahas tentang manager  Joo In Ho yang sudah membunuh Byung Soo. Jae Wook tak mau membahasnya karena masalah itu sudah selesai. Dia juga berkata pada Ga Yeon kalau mulai sekarang, dia tidak mau lagi mengingat-ingat masa lalunya dan akan menatap lurus ke depan, jadi segala sesuatu yang akan mengganggu rencana mereka, akan dia hancurkan. 


Ji Sang sudah berbaring di tempat tidurnya dan Ri Ta duduk di sampingnya. Dia bertanya kenapa Ji Sang melepaskan Jae Wook. Ji Sang menjawab kalau membunuh Jae Wook bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Dia juga merasa kalau dia sampai membunuh Jae Wook, maka dia akan menjadi monster yang sesungguhnya. Ternyata saat dalam perjalan pulang, Ji Sang masih berpikir untuk kembali lagi ke tempat Jae Wook dan untuk menghentikan pikiran itu, Ji Sang pun menelpon Ri Ta untuk menemuinya. Ri Ta memuji apa yang sudah Ji Sang lakukan, dia mengatakan kalau hal itu adalah keputusan yang tepat di lakukan. 

Sambil menutup mata, Ji Sang lalu mengaku kalau Ri Ta adalah orang yang selalu dia dengarkan dan patuhi ucapannya selain ibunya. Dan sepertinya setelah mengatakan hal itu, Ji Sang pun tertidur, sehingga dia tak mendengar ucapa Ri Ta yang mengatakan kalau setelah kematian kedua orangtuanya , dia tak pernah berani menggantungkan hidupnya denga orang lain dan tak pernah merasa takut kehilangan seseorang. Namun sekarang dia merasa takut kehilanga Ji Sang. 

Keesokanpaginya, Ri Ta menyuruh Ji Sang pergi ke rumah sakit duluan karena Ri Ta sendiri hendak menemui pamannya terlebih dulu. Ri Ta masih belum menceritakan apa2 tentang pamannya pada jI Sang. 


Ri Ta yang tahu kalau tujuan pamannya mengizinkan Jae Wook mengembangkan obatnya di rumah sakit, meminta Ketua Yoo untuk menghentikannya dan tidak menggunakannya juga. Sangking emosinya, Ri Ta hampir mengatakan tentang kebenaran virus itu, namun dia menahan diri dengan mengatakan kalau obat itu terbuat dari virus berbahaya. Ketua Yoo menolak sampai2 dia mengeluarkan tuduhannya pada Ri Ta kalau Ri Ta ingin mengambil alih rumah sakitnya setelah dia meninggal nanti. Mendengar tuduhan itu Ri Ta tercengang. Ri Ta pun berkata kalau baginya Ketua Yoo lah yang lebih berharga dari apapun, tapi ternyata ketua Yoo beranggapan berbeda kalau Ri Ta tak lebih penting dari uang dan rumah sakit.

Ri Ta berkata lagi kalau penyakit yang Ketua Yoo idap adalah penyakit ginetik dan ada kemungkinan Ri Ta juga akan mengidapnya, jadi sebagai paman yang baik, seharusnya Ketua Yoo memberitahunya tentang semua itu, agar Ri Ta bisa berhati2. Ri Ta benar2 emosi dan langsung pergi. Di luar ruangan Ketua Yoo Ri Ta menangis.


In Hoo menghadap Jae Wook dan memberitahunya kalau dia baru ditanyai di kantor polisi tentang hilangnya Hye Ri. Mendengar itu, Jae Wook pun mengubah rencana mereka lagi untuk melihat situasi, jadi dia menyuruh In Hoo untuk menghentikan vaksinasi untuk sementara waktu. In Hoo tak setuju dengan keputusan itu, dia mengingatkan Jae Wook untuk tidak mengubah prinsip mereka dengan mengubah2 rencana setiap saat. Mendengar ucapan itu, Jae Wook pun balik bertanya apa dia pernah meninggalkan prinsipnya.


Kyung In mendapat telepon dari seseorang yang memberitahu kalau dari rekaman CCTV, pada malam itu Hye Ri buru2 pergi dengan membawa koper. Setelah itu dia masuk ke dalam mobil dan mobil itupun pergi dengan cepat. Tiga jam kemudian mobil itu kembali, namun hanya ada seorang pria yang keluar dari mobil itu. Karena pria itu menutupi wajahnya, jadi si informan tak bisa mengetahui siapa orang itu. Si Informan berkata kalau sebelum melaporkan hilangnya Hye Ri, dia sudah mengambil kartu memori kotak hitam di mobil Hye Ri. Namun si informan sepertinya belum melihat isinya, jadi Kyung In pun menyuruhnya mencaritahu tentang kemana Hye Ri pergi. Tepat setelah Kyung In menutup telepon, Ri Ta muncul dengan ekspresi sedih dan marah.



Ji Sang menyapa Jae Wook yang baru saja masuk ke area ruang operasi. Ji Sang kemudian berkata karena Jae Wook tak sedikitpun merasa terguncang atas apa yang dia katakan tadi malam, jadi Jae Wook pasti masih mengingat jelas tentang apa yang Ji Sang katakan padanya. Ji Sang pun mengingatkan kalau Jae Wook punya hutang permintaan maaf padanya. Setelah mengatakan itu, Ji Sang pun berjalan pergi.


Kita kembali lagi pada Ri Ta dan Kyung In yang masih membahas tentang penyakit Ketua Yoo. Ri Ta berkata kalau dia heran pada Kyung In dan Ketua Yoo, kenapa mereka berdua sama2 tak memberitahunya tentang penyakit itu, padahal penyakit itu adalah penyakit ginetik dan ada kemungkinan Ri ta juga akan terserang, jadi kalau mereka berdua benar2 memikirkan dirinya, maka seharusnya mereka memberitahukannya. Kyung In sendiri tak bisa menjawab dan memberitahu Ri Ta tentang hubungan Kyung In dan Ketua Yoo yang tak harmonis lagi sekarang, jadi Kyung In tak bisa melakukan apa yang Ri Ta katakan, dimana Kyung In seharusnya memberikan dokter yang terbaik untuk memeriksa dan mengobati pamannya. 


Ayah Soo Yeon sedang berjalan2 dengan istrinya, saat mereka sedang ngorol dengan seorang suster, tiba2 seorang pasien dari bangsal 21A menabrak pundak ayah Soo Yeon, dan itu langsung membuat ayah Soo Yeon emosi lagi. Untungnya si istri mengingatkannya, jadi dia tak terlalu terpancing emosi. Suster yang masih ada di sana, terlihat kaget melihat ayah Soo Yeon yang berubah jadi emosian. 

Ji Sang hendak masuk ke bangsal 21A, namun dia di larang masuk oleh keamanan yang berjaga. Diperlakukan seperti itu, JI Sang pun mengangkat tangannya dan berhitung.  Tak mau di pukuli lagi oleh Ji Sang setelah hitungan kelima, kedua penjaga itu pun membiarkan Ji Sang masuk. Ji Sang menyuruh perawat yang berjaga untuk tidak mengizinkan tim pengembangan obat baru pada pasien mulai sekarang. Tentu saja perintah itu sangat berat untuk dilakukan, apalagi tidak ada perintah resmi. Ji Sang pun berkata kalau dia akan membuat perintah itu menjadi perintah resmi sesegera mungkin. Kepala perawat bertanya bagaimana jika tim pengobatan memaksa, Ji Sang pun menjawab kalau mereka tinggal memanggil dirinya, Ri Ta ataupun Ji Tae untuk mengatasinya. Tepat disaat itu, seorang perawat datang dengan panik dan menyuruh mereka semua untuk masuk ke bangsal 21A. 


Ternyata ayah Soo Yeon sedang berkelahi dengan pasien yang menabraknya tadi. Mereka berdua sama2 pasien yang sudah di suntik vaksin jadi  sama2 punya emosi yang tinggi. Ji Sang dengan cepat memisahkan mereka berdua. Setelah mengetahui alasan mereka berdua berkelahi dan kondisi pasien bangsal 21A yang lain yang terlihat tak peduli dan malah terlihat senang saat menyaksikan perkelahian itu, Ji Sang pun bisa mengetahui dengan cepat kalau semua itu pasti efek dari vaksin berbahaya itu.


Tanpa menunggu waktu lama, Ji Sang langsung menemui In Hoo di ruangannya. Dia menyuruh In Hoo untuk menghentikan pengobatan pada pasien, tentu saja In Hoo tak mau melakukannya karena dia hanya mau mematuhi perintah dari Jae Wook. Ji Sang hendak pergi, namun In Hoo memanggilnya dan mengatakan kalau dia tidak akan melakukan pengobatan pagi ini, karena Jae Wook yang memerintahkannya seperti itu. 


Kita beralih pada Ri Ta yang meminta Jae Wook untuk tidak memberikan obat miliknya itu pada Ketua Yoo. Tanpa rasa takut sedikitpun, Ri Ta mengatakan kalau obat yang Jae Wook buat itu bisa mengakibatkan manusia jadi terinfeksi. Mendengar itu, Jae Wook pun mengingatkan Ri Ta untuk tidak menekannya dengan cara seperti itu, karena selama ini Ri Ta bisa selamat karena dia sangat menghargai Ketua Yoo. Ri Ta benar2 tak punya rasa takut sedikitpun, dia menjawab kalau sampai dirinya tak selamat, maka Ji Sang pasti akan menyiapkan sebuah bom untuk Jae Wook. 

“Apakah kau belum menerima bom dari manager?” tanya Ri Ta dan Jae Wook terlihat masih tak mengerti.


Ji Sang sedang berada di lorong rumah sakit sendirian, dia teringat pada ucapan Ri Ta yang menyarankan agar mereka memberitahu tentang semuanya pada Ji Tae. Rahasia apa yang Ji Sang dan kawan-kawan belum beritahukan pada Ji Tae? Ternyata itu adalah pengakuan Jae Wook yang mengaku kalau dia sudah membunuh Prof Han Su. Ji Sang saat itu merekam semua pembicaraan mereka. 


Kita beralih keruangan dimana Na jung di rawat, lagi2 dia berbicara kasar dengan pasien yang ada di sebelahnya. Karena pasien itu juga sudah di vaksin, jadi emosinya pun tidak stabil. Sehingga saat dia mendengar Na Jung berbicara kasar padanya, dia pun langsung marah dan menghampirinya. Pasien yang bernama Yoo Jin itu menggoyang2 tubuh Na Jung dan membuat Na Jung kesakitan dan ketakutan. Untungnya Ga Yeon datang dan melindungi Na Jung. Tiba2 emosi Yoo Jin stabil lagi dan dia langsung meminta maaf pada Na Jung.




Ji Tae akhirnya tahu kalau Jae Wook lah yang membunuh ayahnya. Ji Tae langsung emosi dan hendak menemui Jae Wook dan membunuhnya, untungnya Ji Sang mencegahnya, karena kalau sampai Ji tae menemui Jae Wook, pasti Ji Tae lah yang akan terbunuh. Ji Sang meminta Ji Tae untuk lebih bersabar. Ji Tae melampiaskan kemarahannya dengan membuang semua barang2 yang ada di meja, tepat di saat itu Soo Eun masuk dan melihat kemarahan Ji Tae. Ji Sang lalu meminta Soo Eun meninggalkan mereka berdua.

Bersambung
Sinopsis Blood Ep 16 Part 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

Gumapshimnida bak lilik....
Jisang-Rita....cute.
Semoga ga yeon entar menghianati jae wook , pastinya itu akan jd pukulan berat sama dia......

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger