logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis She Was Pretty Episode 8 Part 2



Setelah berbicara dengan Shin Hyuk, Ha Ri langsung pergi dengan mobilnya. Kita kemudian kembali lagi ke studio pemotretan, dimana mereka semua sedang beres-beres karena pemotretan di tunda. Seorang wanita menghampiri Sung Joon dengan menangis dan mengaku bersalah. Dia mengaku kalau dialah yang merusak gaun itu karena gaun itu cantik dan dia ingin mencobanya. 

Mendengar itu Joo Young langsung menghampirinya dan bertanya siapa dia. Sun Min menjawab kalau wanita itu adalah model pemula dari sebuah agensi. Sung Joon sendiri hanya lemas mendengarnya tanpa bisa berkata-kata lagi. Ya, tentu saja dia merasa bersalah pada Hye Jin, namun dia tak bisa mengakui kesalahannya pada semuanya. Bahkan saat Joo Young menyinggung tentang Hye Jin, Sung Joon tak mau membahasnya dan menyuruh mereka semua pulang. 

Tepat di saat itu Shin Hyuk muncul dan dia tahu tentang apa yang terjadi dari Joon Woo. Di sisi lain, Ha Ri terus berusaa menghubungi Sung Joon sambil mengendarai mobilnya. Namun Sung Joon yang sedang merasa kacau, tak mau mengangkat telepon darinya. 

Ha Ri kemudian mendapat telepon dari Hye Jin yang memberitahukan tentang dia yang dipecat oleh Sung Joon. Mendengar itu, Ha Ri langsung menanyakan keberadaan Hye Jin dan diapun langsung menuju ke sana. 


Saat Ha Ri datang, Hye Jin bersikap kalau dia baik2 saja. Setelah mereka berdua duduk bersama, Hye Jin mengungkapkan kalau dia merasa Sung Joon sudah balik seperti Sung Joon-nya yang dulu saat mereka melakukan perjalanan bisnis bersama, sehingga dia mengira kalau mereka bisa kembali seperti dulu, jadi itulah alasan dia ingin memberitahu semuanya pada Sung Joon. Tapi sebelum semua itu terjadi, dia malah di pecat. Hye Jin merasa kalau selama ini dia sudah seperti orang bodoh, dengan merasa kegirangan sendiri dan menganggap Sung Joon menyukainya. 

Mendengar itu, Ha Ri hanya bisa berkata maaf sambil memeluk Hye Jin. Dia masih belum bisa memberitahu Hye Jin yang sebenarnya. Karena ketidakmampuan dia mengungkapkan semuanya pada Hye Jin, Ha Ri pun hanya bisa menangis. Tepat disaat itu ponsel Ha Ri berdering dan itu adalah telepon dari Sung Joon, namun Ha Ri tak mau mengangkatnya, dia langsung mematikannya. 

Euuum.... semoga ha Ri bener2 mau menjauh dari Sung Joon, bukan hanya  menolak mengangkat telepon gara2 ada Hye Jin di dekatnya.

Sung Joon sendiri sudah ada di ruangannya, dia melihat meja Hye Jin yang tepat berada di depan ruangannya. Dia kemudian keluar dan melihat id card milik Hye Jin. Melihat id card itu membuat Sung Joon teringat pada ucapan Hye Jin yang sangat senang saat memakai id card tersebut. 

Hye Jin-a. Aku harus bagaimana? Kita harus bagaimana?” ucap Ha Ri dalam hatii dan memeluk Hye Jin lagi.

Semua tim editor bekerja seperti biasa, namun mereka masih tak bisa  bekerja tanpa Hye Jin, karena Hye Jin benar2 membantu semua pekerjaan mereka dan sekarang mereka semua harus mengerjakannya sendiri-sendiri. Sung Joon mendengar keluhan mereka, namun dia tak bisa berkomentar apa2, dia hanya pura2 tak mendengarnya.

Hye Jin sendiri sedang berada di rumah dan sibuk mencari pekerjaan, namun mencari pekerjaan di usianya sekarang sangatlah sulit. 

Gwang Hee menemui manager Boo dan memberitahukan berita tentang pemecatan Hye Jin. Manager Boo mengatakan kalau dia sudah mengetahuinya namun dia tak bisa meminta Hye Jin kembali pada mereka karena tim editor lah yang punya kendali.  Gwang Hee langsung lemas karena mereka tak bisa meminta Hye Jin balik ke tim mereka. Ya, mereka memang membutuhkan Hye Jin karena Seul Bi tidak bisa diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan kantor, yang dia lakukan di kantor hanya melakukan perawatan kecantikannya dan sekarang dia malah sibuk mengecat kukunya.



Tim editor melakukan rapat dan Sung Joon memimpin rapat dengan sifat kepemimpinannya yang keras. Dia menanyakan konsep baru yang bisa mereka usulkan. Shin  hyuk lalu mengusulkan untuk mengusung sebuah dongeng, namun dibuat berbeda dari biasanya, karena ceritanya dilihat dari sudut pandang karakter pendukungnya. Ide Shin Hyuk di sambut baik oleh semuanya, mereka semua rata2 menyutujuinya. Saat di tanya pendapat Sung Joon, dia hanya meminta kalau konsep itu jangan hanya dibuat menjadi seperti dongeng biasa, mereka harus merubah sudut pandang, sehingga membuat dunia terlihat berbeda, namun mereka harus tetap membuat karakter utama menjadi karakter utamanya. Setelah menyuruh mereka semua untuk berdiskusi dengan tim masing2, Sung Joon pun meninggalkan ruang rapat. 



Shin Hyuk menemui Sung Joon di kantornya dan memberikan buku milik Hye Jin.  Buku itu berisi tentang konsep yang Shin Hyuk ungkapkan tadi. Ternyata ide itu sebenarnya berasal dari Hye Jin, bukan dari Shin Hyuk. Namun karena Sung Joon yang masih gengsi, dia pun menolak melihat isi buku tersebut sampai habis. 

Shin Hyuk meminta Sung Joon untuk memanggil Hye Jin kembali, namun Sung Joon tak mau. Dia tak mau meminta maaf pada Hye Jin dan memintanya kembali. Saking tidak maunya, Sung Joon lebih memilih mengganti konsep dari pada meminta maaf pada Hye Jin. 

Melihat sikap Sung Joon yang seperti itu, Shin Hyuk pun langsung menyindirnya. Dia menyindir Sung Joon yang tak bisa berpikir rasional kepada Hye Jin. Shin Hyuk juga berkata kalau penyebab Sung Joon bersikap seperti itu pasti karena Sung Joon mulai menyukai Hye Jin. Sung Joon mencoba menyangkal namun Shin Hyuk memotongnya.

“Aku tanya satu hal. Kalau itu adalah orang lain. Apa kau juga akan marah? Dan langsung memecatnya?”

“Aku tidak mau menjawab, pergilah.” Jawab Sung Joon yang masih gengsi, namun  Shin Hyuk tetap ingin Sung Joon menjawab. 

“Kalau hatimu O tapi kau mengatakan X, atau hatimu X tapi kau mengatakan O. Itu adalah keraguan. Kau ragu.” Ucap Shin Hyuk dan kalimat itu langsung membuat Sung Joon emosi.  

“Lalu bagaimana denganmu? Kau yang selalu terlibat dalam kehidupannya.” Tanya Sung Joon.

“Aku menyukainya.” Jawab Shin Hyuk dengan pasti dan yakin. “Aku menyukai Kim Hye Jin. Apa itu cukup?” tambah Shin Hyuk dan keluar  dari ruangan Sung Joon tanpa membawa buku Hye Jin.


Shin Hyuk menemui Hye Jin, namun dia beralasan kalau dia berada di dekat rumah Hye Jin untuk meliput. Hye Jin berjalan pergi dan Shin Hyuk mengikutinya sambil terus menjelaskan kalau Sung Joon sudah salah paham. Dia meminta Hye Jin balik ke tim editor namun Hye Jin menolak, dia merasa lega setelah keluar dari tim tersebut. 

Hye Jin hendak pergi namun Shin Hyuk mencegahnya. Dia meminta Hye Jin menjadi asistennya hari ini. Hye Jin mau menolak namun Shin Hyuk memperdengarkan rekaman janji Hye Jin. Walaupun sudah mendengar rekaman itu, Hye Jin tetap menolak karena dia tak mau lagi terlibat dengan urusan The Most. Namun keputusannya langsung berubah saat mendengar gaji asistennya lumayan besar.  

Shin Hyuk berkeliling sambil mengambil gambar dan Hye Jin terus memegangi minuman Shin Hyuk. Ya, Hye Jin benar2 bekerja sebagai asisten Shin Hyuk, dia juga membawakan tas Shin Hyuk. 



Saat hendak menuruni anak tangga, Shin Hyuk memberitahu Hye Jin kalau mereka menuruni anak tangga dengan satu kaki, maka keinginan mereka bisa terkabul. Seperti biasa Hye Jin percaya saja dengan apa yang Shin Hyuk katakan. Saat Hye Jin menuruni anak tangga dengan satu kaki sambil mengucapkan keinginannya untuk mendapat pekerjaan, Shin Hyuk langsung mengambil gambarnya. Hye jin langsung kesal saat menyadari kalau dia dibohongi. 

Shin Hyuk lalu mengajak Hye Jin ke suatu tempat dengan motornya. Kemana Shin Hyuk mengajak Hye Jin? Dia mengajaknya ke taman bunga. Berada di taman itu Hye Jin benar2 merasa nyaman. Shin Hyuk kemudian mengeluarkan kameranya dan mereka berselfi bersama. 


Shin Hyuk baru membeli minuman, dia berhenti sejenak dan melihat Hye Jin yang tertawa sendiri dari jauh. Hye Jin tertawa karena melihat hasil selfi-an mereka. 



Mereka kemudian berdiri di sebuah jembatan. Hye Jin mengaku pada Shin Hyuk kalau dia sebenarnya menganggap Sung Joon sebagai seorang pria, bukan sebagai teman kecilnya. 

“Bagaikan sebuah cermin.... kau tidak bisa melihat ke dalamnya. Tapi dari dalam kau bisa melihat semuanya. Hubungan kami, sama seperti cermin itu. Aku bisa melihatnya dengan jelas. Tapi dia tak bisa. Suatu ketika aku berpikir untuk terus bersembunyi. Tapi disaat yang lain, aku berharap Sung Joon dapat menemukanku. Karena itulah... aku semakin menderita.” Ucap Hye Jin yang kemudian berterima kasih pada Shin Hyuk, karena berkat Shin Hyuk, suana di tim editor menjadi menyenangkan.  Hye Jin juga bisa menebak kalau Shin Hyuk datang pasti untuk menghiburnya, jadi Hye Jin pun berterima kasih untuk hal itu. 

“Kalau mau berterima kasih, jadilah pacarku.” Jawab Shin Hyuk dan Hye Jin langsung menolak dengan alasan kalau dia tak menyukai Shin Hyuk. Tepat di saat itu Hye Jin mendapat telepon dari seseorang.


Kita beralih pada Sung Joon yang mulai membuka buku Hye Jin dan membaca isinya. Di dalam buku itu, Hye Jin menulis cerita berdasarkan sudut pandang dari karakter kedua. Sung Joon kemudian teringat pada kata  Shin Hyuk yang berkata kalau Sung Joon tidak bersikap rasional pada Hye Jin. Mengingat tentang Hye Jin, Sung Joon langsung melihat bawang bombay yang masih berada di meja kerja Hye Jin.


Ternyata yang menelpon Hye Jin tadi adalaha Manager Boo. Dia menghubungi Hye Jin untuk memberitahu kalau temannya membutuhkan pegawai dan Manager Boo merekomendasikan Hye Jin untuk bekerja disana. Hye Jin pun sangat senang karena akhirnya dia mendapatkan pekerjaannya. Sebagai imbalan sudah membantu, Manager Boo meminta dibelikan permen karet oleh Hye Jin. 

Hye Jin baru turun dari bis, saat dia berjalan dia melewati mobil Sung Joon, namun dia tak sadar kalau itu mobil Sung Joon dan ada Sung Joon di dalamnya. Sung Joon mengikuti Hye Jin secara sembunyi2 sampai ke taman.

Setibanya di taman, Sung Joon kembali sembunyi saat mendengar ponsel Hye Jin berdering. Orang yang menelpon Hye Jin adalah manager Boo yang memberitahu Hye Jin kalau temannya itu akan menelpon Hye Jin besok pagi. 


Setelah telepon ditutup, Sung Joon masih belum mau menemui Hye Jin, Hye Jin pun berjalan pergi dan Sung Joon  malah masuk ke dalam perosotan. Sung Joon meluncur dengan posisi kepala duluan, dia meluncur dan berada tepat di bawah Hye Jin. 



Mereka kemudian duduk dibangku taman. Sung Joon mengungkapkan kalau dia dan tim editor ingin menggunakan konsep Hye Jin. Sung Joon juga meminta maaf karena sikapnya kemarin, dia mengaku kalau dia terlalu sensitif. Walaupun sudah mendengar permintaan maaf dan permintaan kembali dari Sung Joon. Hye Jin tetap pada keputusannya. Dia tak mau kembali ke tim editor The Most. Namun dia mempersilahkan untuk tim editor menggunakan idenya. 

Hye Jin mengungkapkan kalau dia merasa tidak nyaman bekerja dengan Sung Joon, selain itu dia juga sudah mendapatkan pekerjaan baru. Tak mau lagi mendengarkan kata2 Sung Joon, Hye Jin pun pamit, namun sebelumnya dia mengucapkan terima kasih karena Sung Joon sudah jauh2 menemuinya secara pribadi. 

Sung Joon masuk kantor dan disapa oleh semuanya. Tepat di depan meja Hye Jin, dia berhenti sejenak untuk melihat bawang bombay Hye Jin yang sudah tumbuh daun. 

Di rumah Hye Jin terus menunggu telepon dari teman manager Boo. Karena teman manager Boo tidak kunjung menelpon dirinya, maka Hye Jin pun langsung menelpon manager Boo untuk menanyakannya. Kabar buruk pun harus diterima Hye Jin, karena ternyata teman manager Boo tak mau merekrut Hye Jin. 

Setelah telepon di tutup, Hye Jin teringat pada kata2 Sung Joon yang memintanya balik ke tim editor. Namun Hye Jin dengan cepat membuang pikiran itu, karena dia tak mau membuang harga dirinya. Agar lebih semangat saat mencari kerja, Hye Jin pun memutuskan untuk makan terlebih dahulu. 

Hye Jin hendak masak nasi tapi ternyata persedian berasnya habis. Mendapati hal tersebut, langsung membuat Hye Jin menangis dan memanggil ibunya. 

Hye Jin pergi ke tempat percetakan ayahnya. Tapi ayahnya sedang tak ada di tempat, yang ada hanya jjajangmyun yang belum di makan. Hye Jin lalu punya ide untuk mengejutkan ayahnya, jadi dia sembunyi. 

Ayahnya muncul dan saat dia hendak mengejutkannya, tiba2 seseorang datang dan Hye Jin memutuskan tetap berada di tempat persembunyiannya. Orang itu meminta Tuan Kim untuk menyelesaikan pamflet yang sudah dipesannya, namun Tuan Kim belum bisa mengerjakannya karena mesinnya baru saja bisa hidup. 

Orang itu jaditambah kesal karena Tuan Kim masih menggunakan mesin usang untuk mencetak. Dia lalu menyuruh Tuan Kim untuk meminta uang dari Hye Jin karena Hye Jin sudah bekerja di perusahaan majalah terkenal.  Hye Jin tentu saja langsung merasa sedih mendengarnya.

Selesai makan, Tuan Kim langsung mengerjakan pesanan orang tadi. Tepat disaat itu Hye Jin menelpon. Hye Jin sudah berada di luar percatakan. Hye Jin berpesan pada sang ayah agar tidak hanya makan jjajangmyung, tapi makan nasi juga. Dia juga bertanya apa keadaan sang ayah baik2 saja dan sang ayah pun menjawab iya, Tuan Kim tidak mau menceritakan hal yang sebenarnya. Tentu saja, dia tak mau membuat putrinya khawatir. 


Tuan Kim lalu bertanya apa Hye Jin tetap bekerja bulan depan. Dengan mata berkaca2 Hye Jin menjawab iya. Dia meminta ayahnya percaya pada dia. Hye Jin menutup telepon dengan alasan kalau wapimred memanggilnya. 

Hye Jin sekarang sudah berada di taman dengan ponsel yang menampilkan kontak Sung Joon. Hye Jin ingin menelpon Sung Joon untuk kembali bekerja denganya, namun dia teringat pada kata2nya sendiri yang menolak kembali  dan juga berkata kalau dia merasa tak nyaman jika bekerja dengan Sung Joon. Teringat pada kata2nya sendiri, membuatnya takut untuk menelpon. 

Ditengah kebingungannya, Manager Boo menelpon dan memberi tahu  kalau temannya sudah setuju untuk menerima Hye Jin. Tentu saja Hye Jin senang mendengarnya. Setelah telepon dari manager Boo di tutup, Hye Jin mendapat pesan gambar darii Sung Joon. 



“Dia menangis, karena pemiliknya pergi. Kau akan meninggalkannya seperti ini?” sms Sung Joon dengan gambar bawang bombai yang diberi emo menangis.

Sung Joon masuk kantor dan lagi2 dia berhenti sejenak di dekat meja Hye Jin. Tim editor kembali sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sampai2 tak ada yang bisa mengangkat telepon yang terus berdering. Tiba2 seseorang muncul dan mengangkatnya.


“Iya, tim editing Most Korea denga Kim Hye Jin.” Mendengar suara Hye Jin, semua orang langsung menuju ke sumber suara dan mata mereka langsung melongo saat mereka melihat penampilan Hye Jin yang sudah berubah total.

Bersambung
Sinopsis she was pretty ep 9

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger