logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 23

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 23. Maaf reader lama posting, karena kemarin abis pulang dari tempat tes cpns, kecapek.an dan banyak tugas-tugas yang keteteran jadi harus di rampungkan terlebih dahulu. sinopsis episode 23 ini aja baru selesai tulisannya, gambarnya belum sempat di edit. sabaaar yah.... insya alloh nanti malam di tambahkan gambarnya.


Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 23


P Gwang Hae dibawa ke istana, betapa terkejutnya dia saat mengetahui kalau dia sudah di tuduh sebagai pengkhianat. Walaupun dia mengatakan kalau surat itu palsu, Raja tetap tidak percaya dan tetap bersikeras menghukum P Gwang Hae agar mengaku.

P Im Hae menemui Ratu dan menagih janjinya untuk membantu menjadikan dirinya sebagai putra mahkota. Namun Ratu yang memang tidak akan membantu P Im Hae menyuruh P Im Hae untuk lebih bersabar sampai waktunya tepat. 


Beralih lagi pada P Gwanng Hae lagi, dimana dia mengatakan pada Raja tentang konsekwensi jika dia dikeluarkan dari istana. Keseimbangan antara partai Barat dan partai Timur akan hancur, posisi yang sebelumnya ditempati oleh Guru Dae dan pengikutnya,  akan di isi oleh Partai Timur. Bukankah itu sudah menghancurkan prinsip Raja yang tidak ingin memihak pada partai mana pun. 

Raja akhirnya dapat berpikir jenih, dia tidak akan membuat hal itu terjadi, namun dia juga tak bisa membiarkan P Gwang Hae begitu saja, jadi Raja akan tetap menghukum P Gwang hae.

P Gwang Hae lalu meyakinkan Raja kalau dia tahu posisinya, dia tahu dia tidak akan bisa menjadi putra mahkota karena ulahnya yang menentang utusan Ming karena itu dia berjanji tidak akan pernah menginginkan kedudukan putra mahkota. Dan untuk surat-surat itu, P Gwang Hae mngatakan kalau dia hanya ingin bertanya pendapat para cendekiawan, untuk membantunya mengatasi semua masalah yang terjadi pada rakyat, dan semua itu dia lakukan karena mengikuti ajaran Raja sendiri. 

Raja terkejut menyadari kalau apa yang dilakukan P Gwang Hae semata-mata ingin menjadi seperti dirinya. Diapun menasehati P Gwang Hae untuk tidak bertindak bodo lagi, karena apa yang dia lakukan akan menimbulkan prasangka dari yang lain kalau dia sedang merencanakan pengkhianatan, dan semua itu akan merugikan dirinya sendiri, dan orang-orang di sekelilingnya yang dia sayangi.

Raja pun memerintahkan P Gwang Hae untuk tidak pergi keluar istana dan akan mendapat hukuman kurungan disiplin.


Mendengar P Gwang Hae hanya mendapat hukuman kurungan disiplin, Ratu tidak terima dan langsung menemui Raja. Raja dengan santai mengatakan kalau semua itu adalah hanya kesalahpahaman, P Gwang Hae bukanlah seorang pengkhianat. Namun Ratu terus mendesak Raja untuk menghukum P Gwang Hae.

“aku ingin diingat sebagai pemimpin yang penuh kebijakan. Bagaimana bisa kau terus mendorongku menjadi pemimpin jahat?” ucap Raja akhirnya dan membuat Ratu tidak bisa berkata apa-apa lagi. Rajapun meminta Ratu menerima keputusannya.


Bukan hanya Ratu yang terkejut dan tidak terima P Gwang Hae tidak mendapat hukuman berat, P Im Hae juga merasakan hal yang sama. Padahal P Im Hae sudah dengan pede-nya berkata pada Jung Yi kalau Jung Yi sudah membantu seorang pengkhianat dan akan mendapat hukuman berat. Jung Yi tidak tahu apa-apa tentu saja sangat cemas pada P Gwang Hae. 


P Gwang Hae membawa Jung Yi pergi dari interogasi P Im Hae. P Gwang hAe mngatakan apa yang terjadi pada mereka berdua kemarin seperti mimpi. Saat P Gwang hAe ingin membahas tentang apa yang dikatakan pada Jung Yi sebelumnya, ( tentang pernyataan cinta P Gwang Hae pada Jung Yi) Jung Yi langsung memotongnya dengan mengatakan kalau dia sudah melupakannya. 

Dalam hati P Gwang Hae berkata, “itu merupakan kejujuranku yang sebenarnya Jung. Selalu.... aku masih punya perasaan sampai sekarang.”

Jung Yi berkata kalau dia menyadari sesuatu saat P Gwang Hae diseret ke istana, dia menyadari kalau dia benar-benar adalah pekerja rendahan yang tidak pantas berdekatan dengan seorang pangeran karena itu Jung Yi berjanji akan menutup hatinya sehingga P Gwang Hae tidak akan dalam masalah. 


P Im Hae mendatangi P Gwang Hae diruangannya dan menghasutnya untuk meninggalkan istana sebelum Raja lebih marah padanya. Tentu saja P Gwang Hae tidak akan melakukan hal konyol seperti itu, P Gwang Hae sudah tidak tahan lagi diperlakukan seperti itu oleh P Im Hae, diperlakukan sesuka hati P Im Hae  dan harus menuruti apapun perkataannya. Dengan kesal P Gwang Hae berkata kalau mulai sekarang dia akan menghadapi P Im hAe seperti seorang laki-laki, bukan sebagai adik. Kalau p Im Hae ingin berkelahi dengannya, dia akan melawannya dan tidak akan menghindar lagi. Mendapat perlawanan seperti itu, P Im Hae terkejut dan akan mengadukan semuanya pada Raja.


Jung Yi pulang ke Bun Won dan bertemu dengan Tae Do yang sudah menunggunya dengan khawatir. Mereka sama-sama tidak mengatakan apa yang sudah terjadi pada mereka. Tae Do tidak mengatakan kalau dia sudah terluka saat ingin menangkap Ma Poong, dan Jung Yi juga tidak mengatakan apa yang terjadi padanya dan P gwang Hae. 

Kakek Moon memarahi Jung Yi karena pergi tanpa memberitahunya, tapi karena Jung Yi pulang dengan selamat kakek Moon pun merasa lega. Tiga sekawan datang untuk memberitahu Jung Yi kalau Hwa ryung datang dan ingin bertemu dengannya.  


Hwa Ryung datang untuk memberikan obat Tae Do pada Jung Yi, dia juga memberitahu Jung Yi apa yang terjadi pada Tae Do yang terluka karena ingin mengungkap siapa orang yang berada di balik pembunuhan ayah Jung Yi. 


Tae Do datang menemui Ketua Son untuk bertanya dimana tempat tinggal Kenzo karena dia ingin mencari Ma poong yang sekarang sedang bersama Kenzo. Mendengar Ma Poong bersama Kenzo, Ketua Son pun dapat mengetahui kalau Hwa Ryung dan Kang Chun benar-benar sudah bermain di belakangnya.  Setelah mendapat informasi dimana biasanya Kenzo singgah, tae Do pergi tanpa memberitahu lebih detail tentang kerja sama antara Kang Chun dan Hwa Ryung pada Ketua Son.

Di luar, Tae Do berpapasan dengan Hwa Ryung. Mendengar dari Tae Do kalau Ketua Son mengetahui hubungan kerja sama nya dengan Kang Chun, Hwa Ryung langsung masuk ke dalam dan menemui Ketua Son. Hwa Ryung memberitahu semua tentang apa yang sudah dia lakukan dengan Kang Chun pada Ketua Son, dan dia juga berbohong kalau dia belum bertemu dengan Tae Do agar Ketua Son mengira Hwa ryung menceritakan semuanya karena inisiatifnya sendiri, bukan karena Ketua Son sudah tau dari Tae Do. 

Jung Yi terus bertanya pada Gook Bi tentang Yeon Ok, namun Gook Bi tetap tidak ingin menceritakannya.


Kang Chun memanggil Yook Do dan Jung Yi. Untuk perangkat yang akan digunakan pada acara festival pertengahan musim gugur, Kang Chun ingin membuat peralatan yang diukir, dan dia menyuruh Yook Do dan jung Yi yang membuatnya. Karena Jung Yi belum tahu bagaimana membuat porselin yang diukir, kang Chun menyuruhnya untuk belajar bersama Yook Do.

 Tentu saja Yook Do tidak terima, dia takut jika Jung Yi terus belajar, dia akan dengan cepat mengungguli dirinya. Namun Kang Chun beranggapan lain, dia mengambil contoh saat pembuatan tutup guci, Yook Do dapat membuat tutup yang bagus karena dia sedang berkompetisi dengan Jung Yi, jadi dia ingin menjadikan Jung Yi sebagai penyemangat Yook Do belajar dan belajar. Setelah Yook Do mampu melakukan semuanya, Kang Chun sendiri yang akan mengusir Jung Yi. 


Dengan semangatnya, Jung Yi mengatakan pada Kakek Moon kalau dia akan diajarkan mengukir.  Kakek Moon langsung menyuruh Jung Yi mundur,karena pelajaran mengukir bukanlah pelajaran yang mudah dilakukan oleh pengrajin pemula.  Kakek Moon ingin Jung Yi belajar pembuatan tembikar dari dasar setelah itu tahap demi tahap secara teratur. 

Lagi-lagi Jung Yi beralasan kalau dia harus cepat menjadi ahli tembikar dan menang melawan Kang chun dan Yook Do. Kakek Moon tidak suka dengan alasan Jung Yi, dia mengingatkan Jung Yi kalau ayahnya menginginkan Jung Yi menjadi ahli tembikar adalah untuk menyukai keramik dan menikmati pembuatannya, bukan untuk mencari kemenangan. 

Lagi-lagi Kakek Moon mengatakan kalau Jung Yi yang selalu menginginkan kemenangan mirip dengan Kang Chun. Tentu saja Jung Yi tidak terima disamakan dengan Kang Chun. Kakek Moon pun dengan tegas mengatakan kalau Jung Yi tidak mau dikatai seperti itu, Jung Yi harus menurut dan mulai mengosongkan hatinya dari hal-hal untuk mengalahkan orang, kalau tidak Kakek Moon akan berhenti mengajari Jung Yi. 

Jung Yi langsung berlutut dan mengakui kesalahannya. Kakek Moon mengatakan kalau dia hanya ingin Jung Yi belajar dari tahap ke tahap secara teratur agar kekuatannya akan kokoh dan tidak mudah runtuh,karena kakek Moon berjanji pada dirinya sendiri, sebelum dia meninggal dia ingin menjadikan Jung Yi ahli keramik seperti Eul Dam, agar dia bisa beristirahat dengan tenang. 


Lagi-lagi terjadi masalah di Bun Won, air di Bun Won keruh dan yang mendapat masalah adalah Gook Bi karena dia tidak bisa membuat glasir dengan air yang keruh. Jung Yi mendapat ide untuk membuat saringan air menggunakan batu, pasir dan tanah untuk mendapatkan air yang jernih. Dengan bantuan tiga sekawan, Jung Yi berhasil membuat air menjadi jernih, Gook Bi senang dan sebagai tanda ucapan terima kasih, Gook Bi berjanji akan mengajari Jung Yi membuat glasir, namun Jung Yi menawarnya, untuk ucapan terima kasihnya, Jung Yi ingin Gook Bi menceritakan tentang Yeon Ok. 


Gook Bi mengatakan kalau Yeon Ok adalah teman sekamarnya. Jung Yi terkejut dan senanng mengetahui kalau dia menempati kamar yang dulu pernah digunakan oleh ibunya. Mengetahui Jung Yi adalah anak Yeon Ok membuat Gook Bi tak kalah terkejutnya. Gook Bi lalu memberitahu Jung Yi untuk tidak menceritakan hal itu pada siapapun. 


Jung Yi pergi ke tempat Ketua Son untuk mengambil mangkuk ayahnya yang sudah dia titipkan pada Hwa Ryung. Pada Jung Yi Ketua Son banyak memberi masukan untuk menyemangati Jung Yi menjadi Ahli Keramik, dan itu membuat Jung Yi nyaman mendengarnya. 


Malamnya Jung Yi mulai belajar dasar-dasar porselin bersama  kakek Moon. Bukan hanya Jung Yi yang berusaha keras belajar, Yook Do juga melakukan hal yang sama, bedanya Yook Do belajar sendiri. 


Dikediamannya Ratu menunggu Raja datang padanya untuk tidur bersama karena dengan begitu dia bisa membujuk Raja melakukan apapun keinginannya, namun sayang Raja tidak datang ke kamarnya karena sedang minum dan makan bersama P Gwang Hae. Pada P Gwang Hae raja menceritakan bagaimana dia bisa menjadi seorang Raja seperti sekarang ini, Raja memberitahu P Gwang Hae untuk selalu rendah hati, dan tidak melakukan apapun untuk sementara ini, yang harus P Gwang Hae lakukan hanya mengerjakan pekerjaannya di Bun Won. 


Jung Yi menggunakan ranting persik untuk menaikkan suhu api, Yook Do yang melihatnya langsung menegur Jung Yi, karena rating persik dilarang untuk digunakan di Bun Won. Yook Do mengatakan juga kalau larangan itu karena Eul Dam yang  sudah  menggunakan glasir persik untuk meracuni Ratu Goong Bin. 

Jung Yi langsung mencaritahu kebenarannya dari kakek Moon, namun kakek Moon hanya berkata kalau dia percaya pada Eul Dam dan jika Jung Yi juga berpendapat demikian, maka mereka tidak usah mengungkit masalah itu lagi dan melupakannya. Yang sekarang harus Jung Yi lakukan adalah menenangkan pikirannya dan hatinya agar bisa fokus membuat tembikar, tapi karena Jung Yi yang tak bisa menahan rasa penasarannya, lagi-lagi dia membuat kakek Moon marah. 


Jung Yi lalu menemui Jong Soo dan bertanya siapa yang membuat glasir saat ayahnya membuat tembikar untuk kompetisi. Jong Soo yang tidak tahu siapa yang membuatnya hanya memberitahu kalau saat itu Eul Dam sudah mengakui semuanya. Karena kesalahannya itu, Eul Dam hampir dieksekusi namun dia selamat karena kelahiran P Gwang Hae. Jadi yang menyelamatkan nyawa Eul Dam saat itu adalah P Gwang Hae. 

Jung Yi yang tak berani menemui P Gwang hAe lagi, hanya bisa memandangnya dari jauh dan dalam hati dia berkata, “Anda sudah menyelamatkan ayahku Yang Mulai, terima kasih” Jung yi lalu berbalik dan pergi.

P Gwang Hae yang menyadari keberadaan Jung Yi langsung menyuruh salah satu tiga sekawan untuk memberitahu Jung Yi kalau P Gwang Hae mencarinya. 

Jung Yi langsung meminta maaf pada P Gwang Hae atas apa yang sudah ayahnya lakukan pada ibunya P Gwang Hae dan terima kasih karena kelahiran P Gwang Hae dapat membebaskan ayahnya dari hukuman mati. P Gwang Hae yang sudah mengetahui cerita itu lebih dulu, tidak mempermasalahkannya, dia percaya kalau Eul Dam tidak sengaja melakukan itu semua. Mendengar itu Jung Yi pun lega. 

Bukan hanya Hwa Ryung yang mulai main belakang dengan Ketua Son, Kang Chun juga sudah melakukan hal yang sama pada Ratu, dia lebih memilih menjual tembikar Bun Won kepada orang lain tanpa sepengetahuan Ratu agar Ratu tidak mendapatkan sepeserpun dari hasil penjualan itu. 


Ketua Son yang sudah tidak percaya lagi dengan Hwa Ryung menyuruh anak buahnya untuk mengawasi apapun yang di lakukan Hwa Ryung. 

Tae Do masih terus mencari
 keberadaan Ma Poong. Ma Poong sendiri yang baru saja mengantarkan Kenzo pulang, tiba-tiba diserang oleh beberapa orang berpedang, ternyata orang-orang itu adalah orang suruhan Kang Chun. Tepat pada saat itu Tae Do datang dan menolong Ma Poong melawan orang-orang itu.


Tae Do melakukan itu semua karena dia tidak ingin Ma Poong mati, dia masih ingin mendapatkan kebenaran dari mulut Ma Poong tentang siapa pembunuh Eul Dam. Namun sayang Ma Poong sudah dalam keadaan sekarat. Tae Do berusaha menyelamatkan Ma Poong.  Tae Do bertanya pada Ma Poong siapa pembunuh Eul Dam.

Kita beralih pada Jung Yi yang bertanya pada Gook Bi siapa orang yang membuat glasir yang digunakan Eul Dam saat itu. Gook Bi menjawab kalau orang yang membuat glasir adalah Yeon Ok, ibu Jung Yi. Mendengar itu Jung Yi mengerti, ayahnya ingin berkorban demi ibunya.


Gook Bi kemudian menambahi kalau pada malam disaat Eul Dam dipenjara, Yeon Ok pergi menemui Kang Chun, dia bilang ingin mengungkap kebenaran kalau Kang Chun lah yang memberi perintah untuk membuat glasir persik itu. Tapi setelah malam itu, Yeon Ok tidak pernah kembali lagi. Gook Bi berkata kalau dia tidak tahu pasti apakah pada malam itu Yeon Ok sudah bertemu dengan Kang Chun, yang dia tahu hanya pada malam itu Jung Yi lahir dan keesokanharinya tubuh Yeon Ok ditemukan di runtuhan tungku pembakaran. 


Kita dialihkan lagi pada Ma Poong dan Tae Do. Bukannya menjawab pertanyaan Tae Do yang bertanya tentang siapa pembunuh Eul Dam, Ma Poong malah berkata kalau dia pernah diperintah oleh Kang Chun untuk membunuh seorang wanita (gadis Bun Won) yang sedang mengandung anaknya sendiri. Ma Poong ingin memberitahu Tae Do kalau Kang Chun adalah orang yang mengerikan, dia juga mengatakan kalau orang-orang  yang ingin membunuhnya malam itu adalah suruhan Kang Chun. Tae Do terus menyuruh Ma Poong bertahan dan mengatakan semua yang baru dia katakan pada polisi. Namun Ma Poong menolak, “begitu aku pergi, aku tidak akan membuka mulutku.”

Ma Poong tidak sadarkan diri, tae Do panik dia mencoba memberi Ma Poong minum, tapi karena bekal minumnya habis, dia pun pergi mencari dan meninggalkan Ma Poong. Betapa terkejut dan kesalnya Tae Do saat dia kembali, dia sudah tidak menemukan Ma Poong di tempat itu. Ma Poong pergi. 

Jung Yi lalu bertanya tungku mana yang menjadi tempat terakhir ibunya, Gook Bi menjawab kalau itu adalah tungku pembakaran yang menyebabkan Jung Yi buta. Jung Yi lalu pergi ke tungku pembakaran itu, dan mengingat kembali apa yang sudah Gook Bi katakan padanya.


Kang Chun datang dan bertanya apa yang sedang Jung Yi lakukan di depan tungku pembakaran. 

“Saya dengar seorang wanita bernama Yeon Ok meninggal di tungku pembakaran ini. Di tungku yang sama saya kehilangan penglihatan. Itu semua membuat saya merasa aneh, jadi saya berdiri di sini.”

“Apa kau tahu apa kesamaan antara kau dan Yeon Ok? Sebagai perempuan yang berkeinginan menjadi seorang ahli keramik.”

“Orang yang bernama Yeon Ok itu juga mempunyai mimpi menjadi ahli keramik?” tanya Jung Yi. “Orang seperti apa dia?”

“Dia adalah orang yang tidak ada hubungannya denganmu.”

“Tidak. Orang bernama Yeon Ok itu, memiliki hubungan dengan saya. Orang itu........ orang itu..... adalah asisten ayah saya.”

Kang Chun membenarkan dan pergi.

Dalam hati Jung Yi berkata, “orang yang menjadikan ayahku seorang kriminal. Orang yang membuat ibuku meninggal ketika mencoba mengungkap kebenaran. Apakah kau yang membuat ayahku terbunuh di depan mataku? Apakah kau orang yang bertanggung jawab atas semua itu?”

“seperti keramik yang menunggu untuk dihancurkan.... aku akan menghancurkanmu seutuhnya.” Janji Jung Yi.

Euum... darah Kang Chun memang mengalir pada Jung Yi. Sikap menggebu-gebunya mirip sekali. 

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

7 komentar

trimakasih mba bwt sinopsisnya.
ditunggu kelanjutannya yaa... semangat ^_^
by:: redup Jayapura

Balas

selanjutnya...
ditunggu ya mba

Balas

Akhirnya kluar jg,,,mski G̲̮̲̅͡åк ªaϑa piku ηƳ̤̈ªª gpp ℓa̐ªǎ̜̣̍ƗƗ,Ɣªήğ pentingkn cerita ηƳ̤̈ªª ..fighting Ƴɑ̤̥̈̊ªªªª mba!!! :D

Balas

makasih ya mbak udh post sinopnya,, :)
ttp semangat wt nulis jung yi..

Balas

Maksiiehh bg Ʊϑɑ̤̥̈̊Ђ dilanjutin sinopsisnya, senang bgett...gomawooo mbak semngat terusss

Balas

Mba yg eps 22 nya ko saya ga nemu yah... ^_^

Balas

tengkyu ya mbak, berkat sinopsisnya saya bisa tau akhir cerita tiap episode, maklum saya belinya dvd bajakan pahe...jadi kadang 10menit terakhir dipotong, padahal penting...tengkyu skali lg
semangat!!!

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger