Sinopsis Pinocchio episode 18 part 2. Pada part sebelumnya diceritakan kalau ada seorang pria yang tiba-tiba menyerang Ha Myung, In Ha dan Cha Ok. Saat diinterogasi polisi pria itu mengaku kalau dia melakukan semua itu karena ingin membalas dendam ayahnya. Ayah si pria adalah Tuan Cho, orang yang menuduh Cha Ok sudah berbohong tentang penyebab kematian Tuan Jo.
Sinopsis Pinocchio episode 18 part 2
In Ha dan Dal Pyeong menunggu Ha Myung di rumah sakit. Melihat In Ha yang begitu khawatir pada Ha Myung, Dal Pyeong pun menyuruh Ha Myung untuk menginap di rumah mereka agar ada yang merawat Ha MYung.
Dal Pyeong pergi ke tempat administrasi. Ha MYung kemudian bertanya pada In Ha apakah pelakunya sudah di tangkap. In Ha mengiyakan dan juga memberitahu Ha Myung kalau pria itu adalah anal Tuan Cho. In Ha lalu balik bertanya, dari mana Ha Myung tahu pria itu akan menyerangnya. Ha mYung menjawab kalau dia tahu pria itu adalah pria yang hampir menabrak In Ha tadi malam.
****
Gyo Dong rapat bersama Young Tak dan yang lain. Dia mengatakan kalau dia sudah memberi cuti pada Ha Myung sampai keadaannya membaik. Saat mengetahui kalau pria itu adalah anak Tuan Cho, Young Tak berkomentar itu sangatlah keterlaluan, karena kasus itu sudah lama lewat. Hyun Gyu berkata kalau dia juga pernah kena protes seseorang yang tak sengaja masuk ke kameranya, karena ketidak sengajaan itu sudah membuat pria itu ketahuan selingkuh sehingga membuatnya di pecat dari pekerjaannya dan diceraikan. Manager Jo menjawab kalau cobaan seperti itu memang harus dihadapi oleh seorang reporter. Namun untuk kasus Ha Myung, kejadian seperti itu terlalu dini menimpanya.
"Tapi apakah benar hanya karena berita itu?" ucap Gyo DOng bertanya-tanya. "Jika dia merasa dihakimi. Kenapa tidak mengguggat kita saja? kenapa harus dengan aksi teror?"
"Apa maksudmu? jadi, ada alasan lain?" tanya Young Tak dan Gyo Dong mengiyakan. Dia menebak kalau apa yang terjadi pada Ha Myung adalah sebuah peringatan untuk menjaga omongan mereka. Young Tak pun bertanya tentang laporan apa yang sedang Ha Myung kerjakan sekarang. Gyo Dong menjawab kalau Ha Myung sekarang sedang menyelidiki hubungan antara MSC dengan Nyonya Park.
Tanpa keempat orang itu tahu, Yoo Rae dan Ho Chul sedang berusaha mendengar pembicaraan mereka namun sayang mereka tak bisa mendengar apa-apa. Ho Chul lalu mengatakan kalau dia sekarang mulai yakin kalau Gyo DOng mulai menyukai Yoo Rae.
"Tingkahnya aneh saat kejadian tadi. Dia panik dan bertanya tentang keadaanmu. Aku ada disana dan dia tak bertanya tentang keadaanku. Apalagi namanya kalau bukan karena menyukaimu?" ucap Ho Chul.
Tak mau lagi kegeeran, Yoo Rae pun menjawab kalau semua itu karena Ho Chul kura2 yang tak akan bisa terluka, jadi Gyo Dong pun mengabaikannya. Jadi kalau Ho Chul yakin dengan apa yang dia katakan, dia harus memberikan buktinya karena Yoo Rae tak mau kepedean lagi.
Akhirnya Young Tak melihat apa yang Yoo Rae dan Ho Chul lakukan. Dia pun menyebut Yoo Rae "stalker", namun Gyo Dong berbeda pendapat, dia mengatakan kalau Yoo Rae bukanlah "stalker" melainkan reporter yang rajin.
"Sikapnya jadi aneh ya?" ucap Young Tak dan menatap Gyo Dong dengan tatapan curiga. wkkwkkw... bukan hanya Ho Chul yang merasa kalau Gyo Dong menyukai Yoo Rae, tapi Young Tak juga. hehehe.... bakal jadi kisah cinta yang lucu nih. Gyo Dong yang sok cuek dan cool dengan Yoo Rae yang blak-blakan.
****
Cha Ok menemui Nyonya Park. Berpura-pura tak tahu tentang apa yang terjadi, Nyonya Park pun mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi pada Cha Ok. Tanpa basa-basi, Cha Ok berkata kalau dia tau orang yang ada di balik penyerangan itu, "Jaga Omonganmu" kata yang diucapkan pria itu dan Cha Ok tahu siapa yang suka mengatakannya.
"Manager Sung, apa maksudmu?" tanya Nyonya Park masih pura2 tak tahu. "Kau menuduhku... aku terkejut sekali." ucap Nyonya Park dan mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan. Dia merasa kata2 Cha Ok terlalu kejam padanya.
"Jika bukan anda, saya minta maaf." ucap Cha Ok.
"Tapi Manager Sung. Jika berdasarkan hipotesis, akulah pelakunya." ucap Nyonya Park yang kemudian mengatakan kalau dialah pelaku sebenarnya maka hubungan diantara mereka pasti sudah mengalami keretakan. Jadi dia mengajak Cha Ok untuk lebih waspada satu sama lain, sebelum hubungan mereka benar2 retak.
****
Nyonya Park sekarang sedang bersama Bum Jo. Melihat ekspresi Bum Jo, Nyonya Park pun berkata sepertinya banyak hal yang ingin dia tanyakan pada ibunya itu. Karena ibunya sudah tahu, Bum Jo pun berkata kalau dia sudah melihat berita tentang aksi teror itu. Mendengar itu, Nyonya Park tahu kemana arah pertanyaan Bum Jo.
"Motifnya harus kuat hingga polisi tak perlu bertanya siapa bosnya. Sangat mudah menemukan orang yang dendam pada mereka. Reporter memang harus bersiap untuk menerima dendam." ucap Nyonya Park dan tanpa dia sadari, Bum Jo mereka pembicaraan mereka lagi.
Bum Jo pun bertanya apa semua itu adalah peringatan untuk mereka bertiga dan Nyonya Park mengiyakannya. Namun tiba2 dia berhenti berjalan dan menatap ke arah Bum Jo.
"Aku juga mau memberitahumu." ucap Nyonya Park dan mengambil ponsel Bum Jo. "Akulah yang sangat tahu siapa kau di dunia ini, nak." Nyonya Park melihat ponsel Bum Jo yang sedang merekam. "Aku tahu saat kau berbohong padaku. Aku tahu dari suara dan sorotan matamu. Aku juga tahu, betapa kecewanya kau padaku." Nyonya Park memasukkan ponsel Bum Jo ke dalam tasnya. "Maaf karena mengecawakanmu. Anakku pasti sangat kecewa padaku."
"Ibu..."
"Anakku. Tidak bisakah hidup kita kembali seperti dulu lagi? Aku akan melakukan semua pekerjaan kotor ini. Kau bisa pergi berlibur dan melakukan semua yang kau inginkan. Kau hanya perlu bersenang-senang saja. Hiduplah seperti itu." ucap Nyonya Park dan menyentuh pipi Bum Jo lalu pergi. Bum Jo terpukul dengan semua ucapan ibunya, dia menangis.
****
Ha Myung dan In Ha pulang tepat disaat Dal Pyeong menyiapkan makanan untuk mereka. Dal Pyeong memasak bubur abalone. Tepat disaat Ha Myung hedak makan, secara kompak In Ha dan kakek sama2 memberikan Ha Myung kimci. In Ha dan kakek terdiam sejenak dan kemudian mereka tertawa. Melihat sikap anak dan ayahnya, Dal Pyeong pun ikut-ikutan memberikan kimci pada ha Myung. Kakek pun mengeluh karena Dal Pyeong selalu saja terlambat. Semua tertawa dan mereka pun melanjutkan makan mereka dengan bahagia.
****
Ha Myung berusaha mencukup dagunya. In Ha melintas dan melihat Ha Myung kesusahan mencukur dagunya sendiri, karena memang tangannya yang kanan sedang tak bisa dia gunakan. In Ha pun menghampirinya dan membantunya mencukur. Tepat disaat itu Dak Pyeong melihat mereka dan hendak marah, namun dia mengurungkan niatnya itu. Karena mereka berdua terlalu bahagia untuk diganggu.
****
Dal Pyeong lalu pergi kekamar ayahnya dan memberikan koran yang dia bawa. Dia kemudian mengatakan pada ayahnya itu kalau semalam dia mimpi aneh. Gong Pil pun bertanya mimpi apa itu. Dal Pyeong berkata kalau dia mimpi, Ha Myung dan In Ha pacaran.
Tiba2 Gong Pil memukul Dal Pyeong dengan bantal dan berucap, "Kau ini, mimpi aneh macam apa itu!" ucap Gong Pil dengan emosi.
"Bukannya sudah kubilang mimpiku memang aneh?" jawab Dal Pyeong.
"Kau ini! Mimpi boleh saja, tapi ada batasannya! Dal Po adalah anakku dan In Ha adalah anakmu. Beraninya kau bermimpi seperti itu?" ucap Gong Pil dengan emosi. Dal Pyeong sebenarnya hanya ingin tahu, apakah ayahnya akan setuju jika In Ha dan ha Myung bersama. Dan sekarang dia sudah tahu jawabannya.
****
Beralih lagi pada In Ha dan Ha Myung dimana In Ha sekarang sedang menghaduki wajah Ha Myung. Kita kemudian mendengar suara Dal Pyeong yang berkata:
"Tidak mungkin kan? aku juga berpikir, itu hal yang tak mungkin."
****
Cha Ok sedang bersama Gong Joo dan bertanya tentang penyelidikan tentang Nyonya Park, karena dia ingin menyiarkan tentang sms itu hari ini atau tidak besok. Cha Ok bahkan tak perlu lagi izin dari Do Young untuk menyiarkan berita itu, sebab dia yang akan membacakannya. Dia berencana ingin melaporkan laporan yang berbeda namun di tengah siaran dia akan mengaitkan nama Nyonya Park. Cha Ok juga memberitahu kalau pria yang menerot itu adalah suruhan NYonya Park dan itu adalah pesan peringatan darinya. Tentu saja mengetahui semua itu, membuat Gong Joo terkejut.
"Jika kita tak bergerak cepat. Akan lebih berbahaya lagi." ucap Cha Ok dan Gong Joo berkata kalau mereka akan mendapatkan masalah jika menyiarkannya.
"Saat satu orang tahu rahasiamu, kau akan membungkamnya. Saat 2 orang tahu rahasiamu, kau akan membungkamnya. Tapi saat 1.000 atau 10.000 orang tahu, bagaimana kau bisa membungkamnya?" tanya Cha Ok yang menambahkan kalau sudah saatnya dunia mengetahuinya.
Cha Ok pergi dan Gong Joo langsung berdecak kagum dengan berkata, "WOOW!!! Apakah dia memang selalu sehebat ini!"
****
Namun sayang sebelum Cha Ok dan Gong Joo melakukan semua itu, Do Young sudah melakukan langkah lebih dulu. Dia memindahkan Gong Joo dari bidang hukum ke bidang kebudayaan, sehingga dia tak bisa menyelidiki kasus yang berhubungan dengan hukum. Sedangkan Cha Ok dipindahkan ke bagian pemeriksaan.
"Jadi kalian sudah mengambil mikrofonku dan membungkamku." gumam Cha Ok penuh dengan kebencian. Mata Cha Ok pun melihat ke arah Do Young yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berada.
****
Gong Joo mengemasi barang2-nya. In Ha menghampirinya dan bertanya kenapa Gong Joo tiba-tiba dipindahkan. Gong Joo menghela nafas dan berkata kalau semua itu karena In ha. Gong Joo juga mengatakan kalau Cha Ok menyetujui laporan In Ha, namun sebelum mereka sempat merealisasikannya, Nyonya Park pun menghalangi mereka dengan memindahkan kami. Mengetahui hal itu membuat In Ha terkejut.
"Manager Sung bilang, teror itu adalah suruhannya juga. Peringatan untuk menutup mulut kita." ucap Gong Joo dan menambahkan kalau hal itu hanya baru firasat karena mereka tak punya bukti.
"Kau juga harus berhati-hati." ucap Gong Joo sambil menepuk lengan In ha dan In Ha pun meminta maaf. "Tak masalah. Berkat kau, walaupun sekali, aku bisa menjadi reporter yang sebenarnya. Aku mulai memikirkan tanggung jawab seorang reporter. Karena aku tak bisa, kau bisa melanjutkannya sampai akhir."
Tepat disaat itu, In ha mendapat telepon dari ibunya yang mengajaknya bertemu. Mendengar itu In ha pun langsung pergi tanpa pamit terlebih dulu dengan Gong Joo.
"Aku sungguh punya banyak kekurangan." gumam Gong Joo.
****
Cha Ok sedang mengambil air minum untuk membuat kopi, dia kemudian teringat pada kata2 Ha Myung yang memintanya untuk mengungkap semuanya karena dulu Cha Ok pernah berpikir seperti itu. Saat In Ha datang, Cha Ok berkata kalau dia bukan manager atau reporter lagi, jadi In Ha tak perlu memanggilnya dengan embel2 manager. Cha Ok kemudian bertanya apa In ha mau kopi, mendengar itu In Ha sempat tak percaya dan diapun ahirnya menjawab kalau dia mau kopi dengan 2 sendok gula dan krim.
"Sama seperti ayahmu." gumam Cha Ok saat mendengar kopi kesukaan In Ha. Setelah kopi jadi, Cha Ok pun mengajak In ha duduk. Dia kemudian memberikan printout sms dan ponsel itu pada In ha lagi dan menyuruhnya untuk memberikannya pada Ki Ha Myung lagi. Dan untuk orang yang akan menjadi "Pengungkap Kesalahan" adalah Cha Ok sendiri.
"Ibu!" ucap In Ha tak percaya.
****
Seperti yang diminta Cha Ok, In Ha pun menyerahkan map itu pada Ha Myung lagi dan mengatakan kalau status pengungkap kesahan siap diterima oleh Cha Ok.
"Dia ingin melporkannya sendiri, tapi tidak bisa, karena mokrofonnya telah dicabut. Banyak yang harus dia ungkapkan. Tapi, tak akan bisa lagi. Dia sangat marah. Dia akan menemukan cara lain untuk memberitahu dunia." ucap In Ha.
Flasback!
Cha Ok berencana untuk menggunakan kewenangan pemerintah, karena kasus 14 tahun yang lalu tidak punya banyak kekuatan. Bahkan jika diberitahu ke dunia, UU pidananya sudah berakhir. Jadi hal itu tidak akan berdampak apapun pada Nyonya Park.
"Jadi, aku butuh kasus pabrik itu dan bantuan teman-temanmu." ucap Cha Ok.
"Temanku?"
"Beritahu hal ini pada temanmu, Ahn Chan Soo... Dia harus mengajukan gugatan pencemaran nama baik atas laporanku"
"Ibu?" panggil In Ha tak rela.
****
Ha Myung menemui Chan Soo di kantornya dan mengatakan tentang rencana Cha Ok. Chan Soo pun menyanggupinya. Dia sekarang sudah berjalan menuju ruangan mantan ketua tim-nya dulu.
“Pencemaran nama baik? Apa maksudmu?” tanya Cha Soo saat masih mengobrol dengan Ha Myung.
“Menganggapnya sebagai seseorang yang bertanggung jawab atas kebakaran itu. Jika Chan Soo melakukan gugatan pencemaran nama baik atas tuduhan itu. Ibuku akan diseret dan diselidiki sebagai pelaku utama. ” ucap In Ha saat memberitahu Ha Myung.
Chan Soo bertemu dengan mantan ketua timnya dan mengatakan kalau dia ingin bertemu dengan bagian urusan sipil karena dia ingin mengajukan gugatan pada Cha Ok atas tuduhan pencemaran nama baik.
“Saat itu, ibu akan...membocorkan semuanya pada polisi. Polisi akan melakukan penyelidikan dan reporter akan meliputinya. Dnegan cara inilah dia akan memberitahu dunia. Mulai dari kasus ayahmu 14 tahun lalu. Hubungannya dengan Ketua Park. Lalu ibuku dan Ketua Pak akan menjadi pelaku utama bersama-sama. Saat itu...” lanjut In Ha saat bicara dengan Ha Myung.
“Saat itu, kalian harus tetap fokus dan melaporkan semuanya. Laporkan apa yang polisi, jaksa katakan, apa yang aku dan Ketua Park katakan. Jangan lewatkan secuil informasi apapun. Jangan pedulikan apa opini publik tentangku. Jangan goyah. Dan lakukan dengan benar. Kau mengerti?” lanjut Cha Ok saat bicara dengan In Ha.
“Iya, aku siap.” Jawab In Ha dan menitikkan air mata.
“Ketua Park akan menggunakan uang atau koneksinya agar bisa keluar dari masalah ini. Pemanggilan paksa, dakwaan, hukuman... jangan berikan dia kesempatan. Kalian harus teliti.”
“Tapi ibu.....” pipi In Ha sudah penuh dengan air mata. “Karirmu akan berakhir mungkin... Ibu akan kehilangan semuanya. Semuanya akan hilang.”
Cha Ok pun menjawab kalau dia sebenarnya tidak terlalu mencintai karirnya. Dia mengaku kalau selama ini dia merasa lelah, sangat lelah. In Ha menangis dan Cha Ok pun mengusap air matanya, dia meminta In Ha untuk tidak menangis karena kalau In Ha menangsis, dia takut In Ha akan goyah. In Ha pun mengangguk dan menggenggam tangan ibunya.
Balik lagi saat In Ha ngobrol dengan Ha Myung. In Ha bertanya apa rasa sakit yang Ha Myung rasakan saat itu seperti yang dia rasakan sekarang. Saat Ha Myung mengetahui kalau kakaknya sudah membunh seseorang dan harus menyerahkan diri. Ha Myung mengangguk mengiyakan.
“Bagaimana kau bisa menahan sakitnya? Bagaimana.... kau masih bisa tersenyum?” tanya In Ha dan menangis.
“Rasanya sakit, sangat sakit. Aku bahkan heran masih bisa bertahan.” Jawab Ha Myung yang sekarang sudah duduk disamping In Ha.
“Maaf Dal Po-a...Ini memang adalah keputusan ibuku sendiri, tapi... ibukuuuu.... aku merasa dia juga sangat terluka jadi......” In Ha tak bisa lagi meneruskan kata-katanya dan Ha Myung hanya bisa memeluknya untuk menguatkannya.
****
Ha Myung kemudian menemui kakaknya dan menceritakan apa yang sudah terjadi. Jae Myung berkomentar kalau Cha Ok sudah membuat keputusan yang sulit. Dia kemudian bertanya apa semuanya akan terungkap baik kasus ayah mereka dan kasus Chan Soo. Dan Cha Ok sendiri yang akan mengungkapkannya.
Ha Myung mengangguk namun tak ada rasa senang yang terlihat di wajah ha Myung. Hingga membuat Jae Myung bertanya kenapa?
“Maaf Hyung... sebenarnya aku tak bahagia.”
“Kenapa?”
“Apa yang In Ha hadapi sekarang.... sama seprti yang aku hadapi saat harus melaporkanmu. Rasanya sakit melihatnya terluka. Aku jadi mengingatmu.”
“Kau mulai menyalahkan diri sendiri lagi.” Ucap Jae Myung dan Ha Myung menunduk. Jae Myung mengetuk kaca yang ada di depannya dan Ha Myung melihat lagi kearahnya. “Aku hanya akan mengatakannya sekali. Dengarkan baik-baik... hari dimana aku akan diwawancarai oleh reporter Sung, aku ingin mengakhiri semuanya. Sung Cha Ok dan diriku sendiri. Tapi saat aku melihatmu... aku ingin hidup. Bagaimana kau akan membalas dendam pada Sung Cha Ok aku ingin melihatnya. Kau telah menyelamatkan hidupku.” Ucap jae Myung.
****
Kita beralih pada Cha Ok yang sudah mendapat surat panggilan dari polisi.
“Karena kau melaporkanku dan tidak menyembunyikanku. Kau berani mengajukan pertanyaaan kepada reporter Sung dan Ketua Park. Kau memilih jalan yang berbeda. Mungkin kau bisa saja tidak bertanya pada mereka dan hari seperti hari ini, tak akan pernah datang. Kau mengerti maksudku kan?” ucap Jae Myung.
****
Nyonya Park sedang berada di ruangannya dan melihat tiruan gedung yang akan dia bangun. Tepat disaat itu manager Go muncul dan memberitahu Nyonya Park tentang penangkapan Cha Ok. Nyonya Park terlihat tenang mendengarnya karena dia sudah menebak tentang hal itu karena Nyonya Park sudah mengambil mikrofon Cha Ok dan sekarang dia butuh tempat untuk bicara. Nyonya park tak terlalu mempermasalahkannya jika Cha Ok membawa-bawa namanya, karena dia menganggap orang2 tidak akan memperdulikan kasus kecil seperti itu.
****
Cha Ok sudah berada di kantor polisi. Yoo rae melihatnya dan kemudian mengajaak teman sesama reporter untuk mewawancarainya.
“Apakah anda ke sini sebagai terdakwa?”
“Apakah andan dijebak?”
“Tolong katakan sesuatu?”
“Apakah anda dijebak?”
“Tolong katakan sesuatu?”
Tanya mereka semua dan Cha Ok masih terdiam. Pandangannya kemudian beralih pada In Ha yang berada tak jauh darisana.
“Apakah anda ke sini karena gugatan polisi Ahn atas pencemaran nama baik?” tanya Seo Hak.
“Ya itu benar.” Jawab Cha Ok.
“Apakah kau mengakui gugatan itu?” tanya Yoo Rae.
“Itu akan terungkap selama penyelidikan.”
“Bagaimana perasaan anda saat ini?” tanya Seo Hak lagi.
“Memangnya bagaimana perasaan kita saat dituntut? Jika kau adalah reporter, tanyakan pertanyaan yang beda, bukan sesuatu yang sudah jelas.” Ucap Cha Ok dan berhasil membuat Seo Hak malu dan meminta maaf. “Interogasi akan berlangsung selama 2-3 jam. Hingga saat itu, tolong siapkan pertanyaan yang bermutu.” Ucap Cha Ok dan berjalan pergi. In Ha terlihat bangga pada ibunya begitu juga para reporter yang lain. Bahkan Yoo Rae juga mengungkapkan kekagumannya pada Cha Ok.
****
Cha Ok berpapasan dengan Ha Myung. Berbeda dari sebelumnya, diantara mereka sudah tak ada pandangan benci dan sinis lagi. Ha Myung lalu berkata kalau dia akan menemui Cha Ok setelah dia selesai diinterogasi untuk menanyakan beberapa pertanyaan.
Ha Myung berjalan pergi. Cha Ok teringat saat Ha Myung berkata kalau dia akan menemui Cha Ok setelah dia mengetahui tugas seorang reporter. Ha mYung bahkan dengan marah berkata kalau dia tidak akan datang seperti anjing yang menggongong, tapi sebagai serigala.
“Ki Ha Myung-shi?” panggil Cha oK dan Ha mYung menoleh. “Sekarang, apakah kau tahu tugas reporter?” tanya Cha Ok.
“Ya, sepertinya aku sudah tahu.”
“Baguslah. Kalau begitu... datanglah sebagai serigala... aku akan menajwab semua pertanyaanmu.”
Ha Myung menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab iya. Cha Ok tersenyum dan Ha Myung juga.
Bersambung
Sinopsis Pinocchio Episode 19