Da Jung mengundurkan diri dan dia juga memberitahu Direktur Kim kalau tujuan dia setelah mengundurkan diri adalah bekerja di Lovely Kosmetik. Tentu saja Direktur Kim tak menyukainya, dia merasa sudah dikhianti oleh Da Jung. Direktur Kim ingin tahu alasan sebenarnya Da Jung melakukan semua itu dan Da Jung menjawab kalau dia sudah merasa kehilangan kebanggaannya ketika bekerja dengan Direktur Kim. Namun Direktur Kim tak menerima alasan itu. Da Jung tak mau memberi penjelasan lebih lanjut karena dia merasa pemikiran dirinya dan Direktur Kim memang tak pernah sejalan, mereka selalu saja berbeda pemikiran.
Da Jung hendak berjalan pergi, namun langkahnya terhenti saat Direktur Kim menyebutnya sebagai Jalang yang tidak tahu berterima kasih. “Aku hampir mengangkatmu dan kau malah pergi dan mengkhianati aku seperti ini? Jika kau akan pergi, harusnya pergi ke tempat selain itu. Apa kau pikir aku akan membiarkan Lovely, setelah ini? Tunggu saja, aku akan menundukkan kepala sombongmu dan mendorongmu kekotoran.”
“Aku akan menganggap bahwa pernyataan terakhir itu sebagai sedikit pengetahuan dan pergi,” jawab Da Jung dingin dan pergi sambil melempar id-card-nya. Direktur Kim langsung menghubungi Presdir Jo dan memakinya.
Kita beralih Presdir Jo yang berkata pada Da Jung kalau semuanya akan baik-baik saja. Dia punya rencana untuk menghadapi semuanya. Ternyata Presdir Jo sudah menerima Da Jung sebagai bagian dari Lovely. Da Jung mengingatkan Presdir Jo untuk tidak menganggap semuanya enteng karena Direktu Kim pasti akan menggunakan cara kotor untuk membalas dendam.
“Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Kau hanya perlu mengkhawatirkan pekerjaanmu. Aku akan mendukung apapun yang kau promosikan!” ucap Presdir Jo dan Da Jung mengingatkan dia agar dia menepati janji yang sudah Presdir Jo ucapkan sebelumnya. Presdir Jo terlihat bingung sejenak dan kemudian dia berkata kalau dia benar-benar akan menepatinya. Dia kemudian mengajak Da Jung untuk diperkenalkan pada pegawai yang lainnya.
Berbeda dengan Presdir Jo, semua pegawainya merasa tak senang dengan kedatangan Da Jung, khususnya Jung Gi, dia sangat merasa tertekan. Presdir Jo memperkenalkan Da Jung sebagai Chief Marketing baru mereka dan dia meminta agar semua pegawainya menuruti apa pun perintah dari Da Jung.
Jung Gi sendiri masih tak percaya dia berharap kalau semuanya hanya mimpi. Dia membayangkan semua kesalahan yang pernah dia perbuat pada Da Jung. Mulai dari melepas kancing baju Da Jung dan Da Jung membalasnya. Juga saat Jung Gi membuka semua pakaiannya di rumah Da Jung, saat itu Da Jung sangat emosi dibuatnya.
“Tolong, seseorang, katakan padaku kalau ini hanyalah mimpi buruk!” ucap Jung Gi dalam hati. Jung Gi teringat juga pada saat pertama kali bertemu sebagai tetangga dimana ternyata Da Junglah orangyang mengambil sepeda Woo Joo. Dia juga teringat saat Da Jung mencari orang yang menggores mobilnya, bahkan Da Jung akan meminta ganti rugi pada si pengerusak sebesar 4.830.000 won. Jung Gi bingung, karena dia merasa tidak melakukannya, namun semua bukti mengarah kepadanya.
Saking takut dan tertekannya, Jung Gi sampai membayangkan Da Jung sebagai wanita api dan menagih 4.830.000 won pada Jung Gi.
Presdir Jo menegur Jung Gi dan menyuruhnya agar menyapa Da Jung. Jung Gi pun menyapa Da Jung walau dengan setengah hati.
“Tidak! Perputaran nasib sial apa ini?” teriak Jung Gi dalam hati dan melirik ke arah Da Jung.
Semua pegawai protes pada Presdir Jo karena menerima Da Jung sebagai Chief baru mereka. Disaat semuanya melakukan protes, Jung Gi hanya duduk diam dan membelakangi mereka. Dia terlihat tengah menenangkan dirinya sendiri. Hyun Woo memberitahu Presdir Jo kalau Jung Gi terlihat trauma karena harus bekerja sama dengan Da Jung.
Presdir Jo lalu bertanya langsung pada Jung Gi, apa dia merasa kecewa dan tentu saja Jung Gi menjawab tidak. Walaupun begitu Hyun Woo merasa ada yang aneh, kenapa bisa seorang Da Jung datang dan bekerja di perusahaan mereka. Young Mi berkomentar kalau mungkin saja Da Jung datang untuk mencuri rumus Tap-Tap Serum milik mereka karena Gold Chemical juga menginginkannya. Namun Presdir Jo ingin tetap positif thinking, dia tak setuju dengan prasangka pegawainya.
Hyun Woo terus berusaha menyakinkan Presdir Jo kalau Da Jung adalah mata-mata dan itu membuat Presdir Jo kesal sampai-sampai dia memukul meja.
“Ini adalah keputusan Presiden untuk membantu kenaikan Lovely ke atas lagi. Sampai sekarang, aku... Jo Dong Gyu, meneruskan semua otoritas kepada kepala Ok. Sehingga lakukan apa yang kukatakan tanpa mengeluh dan jika aku mendengar suara lain dari kalian... aku akan mempertimbangkannya sebagai pembangkangan! Sekarang bekerja!” perintah Presdir Jo dan Jung Gi cs tak bisa berkata-kata lagi.
Jung Gi dan yang lain duduk bersama, mereka masih membahas tentang Ok Da Jung. Mereka bertanya-tanya apa maksud Presdir Jo yang ingin menyerahkan semua otoritas pada Da Jung. Disaat teman-temannya membahas hal tersebut, Jung Gi terus teringat pada Da Jung yang menyebut 4.830.00 won. Hyun Woo menyarankan pada teman-temannya agar waspada pada Da Jung, karena Da Jung pernah menyobek pakaian Jung Gi di depan umum.
Young Mi dan Mi Ri mulai menebak-nebak kalau tujuan Presdir Jo merekrut Da Jung agar Lovely bisa lebih menjalin hubungan baik dengan Gold. Namun Hyun Woo tak yakin akan hal itu. Young Mi akhirnya menyadari kalau Jung Gi sedang sibuk dengan dunianya sendiri, dia pun membangunkan Jung Gi dari lamunannya dan bertanya ada apa. Jung Gi tak bisa menjawab. Young Mi lalu bertanya apa Jung Gi tahu apa rencana Presdir Jo sekarang dan bukannya menjawab pertanyaan, Jung Gi malah menyebut 4.830.000 won.
Presdir Jo menemui Direktur Kim dan memberikan sekotak gingseng yang sudah berusia 30 tahun. Tujuan Presdir Jo membawa gingseng itu adalah agar Direktur Kim membiarkan Da Jung bekerja di Lovely. Namun Direktur Kim tak mau menerimanya, dia merasa apa yang dilakukan Da Jung dan Presdir Jo adalah sebuah pengkhianatan terhadapnya. Dia juga memberitahu Presdir Jo kalau Da Jung bukanlah bawahan yang bisa dikendalikan dengan mudah. Tapi Presdir Jo tetap berpikiran postif kalau Da Jung bisa membuat Lovely maju. Dia ingin Direktur Kim membiarkan Lovely berkembang juga seperti Gold.
Sekretaris masuk dan memberitahu Direktur Kim kalau manager pembelian mereka sudah datang. Karena merasa urusannya sudah selesai, Presdir Jo pun keluar ruangan dan membiarkan Direktur Kim berbicara dengan manager pembeliannya. Saat hanya berdua, Direktur Kim meminta managernya itu untuk melakukan sesuatu untuk dirinya.
D lobi, Presdir Jo menelpon Da Jung dan memintanya untuk tidak khawatir lagi tentang direktur Kim, jadi Da Jung bisa mulai fokus pada pekerjaannya. Mi Ri muncul dan memberitahu Da Jung kalau mereka sudah siap untuk melakukan rapat.
Bong Gi mengendap-endap melewati pos penjagaan. Dia kemudian menempel permen karet yang dia makan pada wajah pria yang disangka sebagai penggores mobil Da Jung. Tepat disaat itu Yong Gab keluar dan bertanya apa yang sedang Bong Gi lakukan disana. Bong Gi hanya menjawab kalau dia mau pulang dan berjalan pergi.
Yong Gab melihat wajah perusak mobil Da Jung di tempel permen karet. Tentu saja Yong Gab bisa tahu kalau yang melakukan hal tersebut adalah Bong Gi.
Semua sudah berkumpul di ruang rapat, kecuali Jung Gi. Menurut Hyun Woo, Jung Gi pergi ke toilet, namun itu sudah terlalu lama waktunya sehingga membuat Da Jung kesal.
Di dalam toilet, sebenarnya Jung Gi tidak ngapa-ngapain. Dia hanya ketakutan bertemu dengan Da Jung, karena terus teringat pada 4.830.000 won yang harus dia ganti pada Da Jung. Jung Gi berniat mengaku namun dia sendiri tak yakin sudah melakukannya, karena dia tak ingat apa-apa. Tepat disaat itu, Jung Gi mendengar langkah wanita mengenakan high heels masuk ke toilet.
Ya, wanita itu adalah Da Jung yang sedang mencari Jung Gi. Da Jung melihat sepatu pria, tapi kemudian tak terlihat lagi. Dia juga memanggil nama Nam Jung Gi, namun tak ada jawaban, jadi Da Jung pun menelponnya. Ponsel Jung Gi berbunyi dan itu membuat Jung Gi panik, sampai-sampai dia menjatuhkan ponselnya.
Ponsel Jung Gi keluar sampai kebawah Da Jung dan Da Jung bisa melihat kontak dirinya di ponsel Jung Gi diberi nama “Ms. Temper.” Da Jung kemudian menyuruh Jung Gi cepat datang ke ruang rapat kalau dia sudah tak ada urusan lagi di dalam toilet.
Presdir Jo kebelet dan buru-buru pergi ke toilet, dia sudah menurun kan resliting saat berada di depan pintu toilet, namun dia langsung menaikkannya lagi saat melihat Da Jung keluar dari toilet pria. Di dalam toilet, Presdir Jo kaget mendengar suara seorang pria menangis.
Jung Gi sudah berada di dalam ruang rapat. Da Jung memeriksa semua hasil kerja pegawai dan dia memprotes semuanya, karena semua hasil kerjaan mereka tidak bagus. Jung Gi menjelaskan kalau perusahaan kecil seperti mereka tidak mampu untuk menyewa subkontraktor, sehingga mereka mengerjakan semuanya sendiri dan sebisa mereka.
Da Jung menjawab kalau masalah sebenarnya bukan berasal dari kekurangan dana, melainkan Jung Gi tidak bisa memaksimalkan potensi karyawannya sendiri. Disalahkan seperti itu, Jung Gi pun hanya bisa meminta maaf.
“Jika kau memiliki kebanggaan dalam pekerjaanmu. Seharusnya kau menyimpan permintaan maaf sedikit untuk nanti? Apa kau tidak memiliki kebanggaan apapun, wakil Kepala Nam?” tanya Da Jung pada Jung Gi dan menyebut kalau Jung Gi hanyalah orang yang tidak memiliki kebanggaan, dia hanya duduk di kursi hangat dan melakukan semuanya dengan setengah hati. Itulah sebabnya hasilnya terlihat buruk.
Setelah menutup telepon, Manager Yang berbalik dan melihat Direktur Kim sedang menciumi gingseng dari Presdir Jo. Apa yang di lakukan Manager Yang tadi adalah perintah dari Direktur Kim. Apa rencana Direktur Kim sebenarnya? Kita ikuti saja sinopsisnya untuk mencari tahu.
Da Jung bertanya siapa yang menelpon dan ada apa. Dengan semangat Jung Gi mengatakan kalau orang yang menelpon adalah Manager Yang dari pembelian. “Dia membuat pesanan untuk emulsi rumput laut dan memintaku untuk bergegas. Kupikir aku akan perlu ke pabrik,” ucap Jung Gi dan langsung pamit pergi. Dia berjanji akan menulis plansheet nanti setelah urusan pemesanan selesai.
Da Jung melanjutkan rapat dan ingin mendengar tentang kemajuan Tap-Tap Serum. Hyun Woo menjawab kalau Tap-Tap Serum adalah proyek Jung Gi, jadi akan tidak nyaman sekali jika mereka melakukan rapat tanpa Jung Gi selain itu Hyun Woo mengaku kalau dia tak banyak tahu tentang Tap-Tap Serum. Dengan alasan kalau dia harus pergi ke pertemuan lain, Hyun Woo pun pergi dari ruang rapat. Mi Ri juga melakukan hal yang sama, dia beralasan kalau dia harus bertemu dengan Presdir dari perusahaan percetakan.
Tinggal Young Mi yang berada di ruangan rapat bersama Da Jung. Karena tak nyaman hanya berdua, Young Mi pun beralasan kalau dia juga harus pergi. Da Jung terlihat kesal di tinggal sendiri diruang rapat, namun dia tak berkata apa-apa.
Jung Gi diikuti ketiga rekan kerjanya, keluar dari kantor. Kalau Jung Gi benar-benar akan ke pabrik, tapi yang lain hanya membuat alasan saja agar terhindar dari Da Jung.
Da Jung sendiri masih berada di ruang rapat, dia benar-benar terlihat marah. Sambil menepuk-nepuk pena ke tangannya, Da Jung bergumam, “Baiklah.”
Yong Gab membawa semua selebaran yang dia tempel tentang perusak mobil Da Jung. Dia menyalahkan Bong Gi karena sudah merusak wajah di selebaran dengan permen karet. Bong Gi yang tak mau disalahkan menjawab kalau semua itu dia lakukan demi kebaikan Jung Gi. Namun Yong Gab tidak percaya, dia sangat yakin kalau Bong Gi lah orang yang ada dibalik perusakan mobil tersebut. Walaupun begitu Bong Gi tetap membantah kalau bukan dia yang merusak mobil Da Jung.
Bong Gi masuk ke dalam kamar dan disana da terlihat kesal dan frustasi.
Yong Gab keluar gedung dan terus mengasihani Jung Gi karena disalahkan atas sesuatu yang tidak dia perbuat. Sampai di pos jaga, Yong Gab melihat Da Jung sedang memperhatikan selebarannya di rusak dengan permen karet. Yong Gab ingin pura-pura tak melihat, namun Da Jung berkata kalau ada permen karet di selebarannya, sehingga membuat Yong Gab mau tak mau harus menghampiri Da Jung.
Yong Gab lalu mengambil permen karet di poster itu dan berjanji akan mengembalikan semua poster di tempatnya semula. Yong Gab meminta maaf sambil menundukkan kepala. Woo Joo pulang sekolah dan melihat kakeknya menunduk pada Da Jung, melihat hal itu membuat Woo Joo sedih.
Woo Joo menemui Bong Gi dan mengaku kalau dia adalah seorang pengecut. Dia berkata kalau ayah dan kakeknya selalu membungkuk pada Da Jung dan mengucapkan maaf, tapi tak ada yang bisa Woo Joo lakukan untuk membantu mereka. Bong Gi menjawab kalau Woo Joo harus membiarkan masalah orang dewasa diselesaikan oleh orang dewasa juga.
Woo Joo bisa mengerti kalau Jung Gi melakukan semua itu karena sepeda miliknya, tapi dia tak tahu kenapa kakeknya juga melakukan hal tersebut. Dia merasa kalau bukan kesalahan kakeknya, mobil Da Jung rusak. Bong Gi hanya menjawab kalau memang itulah pekerjaan Yong Gab. Bong Gi melihat sesuatu di tangan Woo Joo dan bertanya apa itu. Tak menjawab, Woo Joo langsung menyembunyikannya.
“Aku balas dendam,” jawab Woo Joo yang akhirnya bingung atas hal yang sudah dia lakukan.
Da Jung pulang dan melihat sejenak ke arah unit 901. Saat dia berbalik, dia melihat tulisan di pintu rumahnya. Seseorang sudah menulis kata, “Idiot” di pintu rumahnya dengan spidol.
Bong Gi membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan dia teringat kembali pada kejadian malam itu. Dia menemukan mobil Jung Gi di jalan parkir dan di dalam mobil, Jung Gi tengah tertidur pulas sehingga tak bisa di bagunkan.
“Ya ampun.. sangat berantakan,” keluh Bong Gi.
Da Jung makan malam sendirian, dia terlihat kesepian, namun dia tak mau menunjukkannya pada siapa-siapa. Sedangkan Jung Gi makan malam bersama keluarganya. Bong Gi lalu bertanya pada ayah dan kakaknya, kenapa mereka berdua bersikap pengecut pada Da Jung. Apa yang mereka lakukan itu membuat Woo Joo jadi sedih. Jung Gi menjawab kalau dia memang harus tunduk walaupun dia tidak suka, karena Da Jung adalah atasannya. Mendengar hal itu, ayah, adik dan anaknya terkejut sampai-sampai membuat Jung Gi bingung dengan respon berlebihan mereka semua. Dia pun bertanya apa sesuatu sudah mereka semua lakukan pada Da Jung.
“Aku minta maaf, ayah. Sebenarnya aku...,” cerita Woo Joo yang mengaku kalau dia sudah mencoret pintu rumah Da Jung dengan tulisan, “idiot.”
Jung Gi terkejut mendengarnya dan dia tanpa sadar menjauhkan sendoknya. Yong Gab juga mengaku salah, dia menyesal sudah memberi Jung Gi seorang adik seperti Bong Gi. Yong Gab pun meminta Bong Gi mengakui semuanya.
Jung Gi penasaran dan langsung berteriak minta diberitahu. Mendengar teriakan Jung Gi, Bong Gi pun reflek berkata kalau dialah yang menggores mobil mewah milik Da Jung.
Flashback!
Bong Gi berusaha membangunkan Jung Gi, namun Jung Gi tak mau bangun, sehingga membuat Bong Gi memutuskan untuk memarkirkan mobil Jung Gi sendiri. Dan saat itulah dia tak sengaja menabrak mobil Da Jung. Melihat bekas baretan pada mobil Da Jung cukup parah, Bong Gi pun menggunakan krayon putih untuk menutupi bekas lecet di mobil Jung Gi.
Ketika Bong Gi sibuk menutupi lecet di mobil Jung Gi bangun dan dengan sempoyongan jalan masuk ke rumah. Saat itulah Jung Gi tertangkap black box di mobil Da Jung dan alasan kenapa dia jalan mengendap-endap, semua itu karena Jung Ki kebelet pipis.
“Maaf.. Jung Gi hyung,” ucap Bong Gi dan melihat crayon yang ada di tangannya. Bong Gi kemudian diam-diam masuk kamar Jung Gi dan meletakkan crayon-nya ke tangan Jung Ki.
Flashback End!
Setelah mendengar pengakuan Bong Gi, Jung Gi pun marah besar. Dia memukuli Bong Gi dan Bong Gi berlari kearah ayahnya untuk meminta perlindungan. Yong Gab mendorong Jung Gi sampai terjatuh ke lantai. Pas ini, aku pikir Yong Gab akan membela Bong Gi, tapi ternyata tebakanku salah, Yong Gab tidak membela Bong Gi, dia malah membantu Jung Gi untuk memukulinya, bahkan Yong Gab memukuli Bong Gi dengan lebih keras.
Di rumahnya yang sepi, Da Jung membuka-buka majalah kecantikan dan melihat proposal serum. Sedangkan tetangganya sedang berada dalam kebingungan. Woo Joo lalu berjanji akan menghapus apa yang dia tulis di pintu rumah Da Jung.
“Tidak, aku akan meletakkan tikar di depan 902 dan melakukan hormat 1000 kali yang mendalam baginya,” ucap Yong Gab.
Da Jung pergi bekerja dan Jung Gi sudah menunggunya di depan gedung apartemen mereka. Jung Gi mengaku kalau dialah orang yang sudah menggores mobil Da Jung dan minta maaf. Da juga berjanji akan mengganti rugi sebanyak yang Da Jung inginkan, yaitu 4.830.000 won. Da Jung mengerti dan akan memikirkan semuanya.
Di kantor, Jung Gi terus melihat kearah Da Jung. Saat Da Jung menelpon, Jung Gi dengan cepat mengangkatnya. Da Jung meminta daftar bahan Tap-Tap Serum dan Jung Gi langsung membawakannya. Da Jung memperhatikan semua bahan yang dipakai dan bertanya mana bahan yang diperoleh dari luar negeri.
“Marjoran manis adalah sesuatu yang harus diimpor dari Mesir,” jawab Jung Gi dan semua bahan lain bisa di dapatkan di Korea. Setelah membaca semuanya, Jung Gi dipersilahkan keluar. Sebelum keluar Jung Gi ingin membahas tentang 4.830.000 won, namun Da Jung malah menghubungi sekretaris Presdir dan bertanya apa dia bisa menemuinya.
Jung Gi kembali ke mejanya dan Da Jung menelponnya lagi. Da Jung minta dibawakan hasil tes dari uji klinis serum tersebut. Dengan cepat Jung Gi langsung mencarinya dan membawa hasil tes tersebut ke ruangan Da Jung. Tak mau diganggu saat mempelajari tentang serum, Da Jung menyuruh Jung Ki keluar ruangannya. Jung Gi hendak keluar, namun dia tiba-tiba menutup tirai jendela ruangan Da Jung.
Hmmm..... apa yang akan jung Gi lakukan? Tunggu jawabannya di sinopsis part berikutnya. ^^