Sinopsis My Secret Hotel
Episode 6 Part 2. Part sebelumnya menceritakan tentang Sang Hyo yang ditembak
oleh Sung Gyeom, tentu saja saat Eun Joo tau dia langsung mengancam Sang Hyo
agar tidak menerima cinta Sung Gyeom karena Eun Joo sudah menetapkan kalau Sung
Gyeom hanyalah untuk dirinya. Tepat disaat Eun Joo dan Sang Hyo mengatakan hal
itu tanpa sengaja Hae Young mendengarnya.
Apa yang akan terjadi pada hubungan Sang Hyo dan Hae Young selanjutnya?
Yuk kita lanjutkan lagi sinopsisnya.
Sinopsis My Secret Hotel
Episode 6 Part 2
Wakil direktur sudah
berada di kantor polisi dan sedang diinterogasi. Dia tentu saja menyangkal
sudah membunuh Dong Bae. Karena disudutkan dengan pertanyaan kenapa dia
menghapus file cctv, akhirnya wakil direktur mengakui alasan dia menghapus
file2 itu. Semua itu dia lakukan karena sang Hyo mengancam akan melaporkan
pelecehan seksual yang dia lakukan pada pegawai wanita denngan menggunakan
bukti rekaman cctv. Dan sepertinya detektif Kim percaya pada apa yang wakil
direktur katakan, namun dia tidak akan melepaskannya, wakil direktur akan tetap
ditahan sampai wakil direktur punya alibi yang jelas saat pembunuhan itu
terjadi.
Dong Min menemui Moo Yang
dan mengatakan kalau wakil direktur sudah ditahan karena menghapus file CCTV,
jadi Moo Yang tak perlu khawatir lagi soal CCTV. Walaupun begitu, Moo Yang
mengingatkan Dong Min untuk tetap berhati2 sampai penyelidikan berakhir.
“Kupikir ini akan
berakhir saat Hwang Dong Bae meninggal, tapi almarhum Hwang Dong Bae terus saja
menggangguku. Ada sesuatu yang perlu kau tangani.” Ucap Moo Yang pada Dong Min.
Sang Hyo ditemani Gyung
Hee sedang menjelaskan konsep2 pernikahan yang bisa mereka lakukan untuk
pernikahan Hae Young dan Soo Ah. Sang Hyo menjelaskan konsep-nya satu demi satu
namun tak ada yang menarik buat Hae Young, dia pun berkata akan menerima konsep
apapun yang diberikan. Dia bahkan berkata
pada Sang Hyo untuk melakukan konsep yang mana saja yang sang Hyo sukai.
Saat meminta konsep bunga
yang Gyung Hee bawa, sang Hyo baru sadar kalau Gyung Hee terlihat tidak sehat.
Tak tega melihat gyung Hee menemani dia bekerja dengan kondisi tak sehat, sang
Hyo pun menyuruh dia pulang duluan dan Sang Hyo sendiri yang akan menyelesaikan
pekerjaannya.
Gyung Hee keluar ruangan
dengan sempoyongan. Moo Yang yang melihatnya langsung bertanya “Apa kau sakit?”
Tak mau orang2 mengetahui tentang penyakitnya, Gyung Hee pun berkata kalau dia
tidak apa2.
Ketika hanya berdua, Sang
Hyo bertanya lagi tentang konsep pernikahan yang sebenarnya Hae Young inginkan.
Hae Young masih menjawab dengan jawaban yang sama, dia bilang akan meneriman
apapun konsep yang sang Hyo suka.
Menanggapi itu Sang Hyo
pun berkata kalau ini adalah pernikahan hae Young dan bukan pernikahannya, jadi
Hae Young harus menentukan pernikahan seprti apa yang dia inginkan hingga dia
nanti tidak menyesalinya.
“Bagaimana kalau begini?
Mempelai wanitanya bukan memakai gaun yang indah.... tapi gaun yang sederhana.
Dan ditangannya, bukan memegang buket bunga seperti biasa.... tapi hanya
beberapa bunga yang dia sukai.... dan
keduanya berkendara ke gereja yang mereka sukai, tanpa ada tamu... dan tanpa pertunjuukan musik. Hanya hati
mereka berdua.” Ucap Hae Young yang mengatakan tentang konsep pernikahannya
dengan Sang Hyo dulu.
Sang Hyo menitikkan air
matanya, “itu sebabnya itu tak berhasil untuk kita, lakukan yang benar kali
ini. Aku akan memberikan kopi. Tidak apa2 kan?” tawar Sang Hyo mengubah topik.
“Tidak apa2. Rencanakan
saja pernikahannya seperti yang kau sukai.” Jawab Hae Young lagi.
Sambil menuangkan
kopi,Sang Hyo berusaha menguatkan dirinya. Sampai2 dia gemetaran saat
mengangkat kopinya. Hae Young melihat itu dan diapun hendak menghampirinya. Dan
tepat disaat Hae Young ada dibelakang Sang Hyo, Sang Hyo berbalik dan kopi itu
pun tumpah ke baju Hae Young. Sang Hyo panik dan berusaha membersihkan noda
kopi itu. Melihat Sang Hyo yang seperti itu langsung mengingatkan Hae Young
pada saat dia dan Sang Hyo pertama kali bertemu. Mengulangi hal yang sama, Hae
young pun mengatakan hal yang sama, dia meminta waktu Sang Hyo selama 1 jam
atau 30 menit untuk mereka berdua bicara.
“Ada yang harus aku
katakan. Kurasa aku tidak bisa mengatakannya setelah hari ini berakhir.” Ucap
hae Young.
“Maafkan aku. Aku akan
mempersiapkan pernikahannya.” Jawab Sang Hyo dan hendak pergi namun Hae Young
menangkap tangannya dan berkata kalau dia akan menunggu Sang Hyo diparkiran. Tanpa
menjawab iya atau tidak, Sang Hyo memilih pergi.
Sang Hyo menangis dan dia
teringat pada saat dia dan Hae Young berlari bersama ke gereja yang mereka
berdua sukai dan menikah disana. Dia menangis karena dia tak bisa melupakan Hae
Young walaupun dia tau Hae Young akan segera menikahi wanita lain.
Hae young benar2 menunggu
Sang Hyo diparkiran. Di sisi lain, Sung Gyeom hendak menghubungi Sang Hyo namun
dia sedang bingung harus mengirim pesan seperti apa. Belum sempat dia mengirim
sms, tiba ada seseorang mengetuk pintu kamarnya. Sung Gyeom membuka pintu dan
terkejut melihat ternyata Sang Hyo yang datang dengan menangis.
“Nam Sang Hyo-shi.... apa
ada masalah?” tanya Sung Gyeom dan berjalan mendekat.
“Aku.... pernah menikah 7
tahun yang lalu.”
“Apa?”
“Sejak pertama aku
bertemu dengannya aku langsung jatuh cinta padanya. Aku mencintainya, jadi kami
menikah, tapi itu tidak berhasil dengan baik. Kami berceria setelah 86 hari,
bukan,87 hari..... tapi aku pernah menikah. Aku sangat mencintai dan juga membencinya
sampai rasanya aku akan mati. Aku sudah berusaha keras, untuk menghapusnya dari
ingatanku sehingga aku tidak akan mati. Kami sudah menunjukkan keburukan kami
masing2 da kupikir tidak ada lagi yang tersisa. Aku terus menerus kembali ke
saat itu yanghampir berhasil kulepaskan. Aku sadar kalau aku tidak bisa, jika
aku terus kembali.”
“Sang Hyo-shi..... kenapa
kau memberitahuku? Apa kau merasa terbebani karena aku memintamu berkencan?”
tanya Sung Gyeom.
“Bukan. Karena kau
seharusnya tahu. Direktur... maukah kau berkencan denganku? Bisakah kau
berkencan denganku meskipun aku pernah mengalami semua ini?” pinta Sang Hyo
dengan wajah pernuh air mata.
“Nam Sang Hyo-shi.... aku
juga memiliki cinta pertama. Masa lalumu.... tidak masalah bagiku.”
“Bagaimana kalau masa
lalu itu... ada di hadapanku lagi? Mantan suamiku.... adalah Goo Hae Young.” Ucap Sang Hyo dan
tentu saja itu membuat Sung Gyeong sangat terkejut. “Dia orang yang
pernikahannya sedang kupersiapkan.” Tambah Sang Hyo.
Mendengar itu Sung Gyeom
langsung teringat pada saat Sang Hyo bercerita tentang temannya yang sedang mempersiapkan
pernikahan mantan suaminya. Dan ternyata pada saat itu Sang Hyo bukan bercerita
tentang temannya melainkan tentang dirinya sendiri.
Sung Gyeom menghela
nafas, “Nam sang Hyo-shi.... kau benar2 membuatku menjadi orang bodoh.
Bagaimana bisa kau menyembunyikan hal semacam itu. aku sudah mengatakan kalau
aku akan menunggu balasanmu. Berpura2lah
itu tidak pernah terjadi. Aku akan menganggap kalau kata2mu tentang berkencan
juga tidak pernah terjadi. Dan mulai saat ini.... kita akan berkencan.” Ucap
Sung Gyeom dan langsung mencium bibir Sang Hyo.
Hae Young masih menunggu
Sang Hyo di parkiran. Hatinya langsung patah saat melihat Sang Hyo masuk mobil
dengan Sung Gyeom. Sang Hyo yang baru menyadari keberadaan Hae Young juga
langsung merasa tidak nyaman dan memilih menundukan kepala.
Sebelum sang Hyo masuk ke
dalam rumah, Sung Gyeom meminta Sang Hyo untuk tidak menjadikannya seperti
orang bodoh lagi dan menghadapi kesulitan sendirian. Dia juga mengucapkan
terima kasih pada Sang Hyo karena Sang Hyo sudah mau jujur padanya dan juga
terima kasih karena Sang Hyo mau berkencan dengannya. Sang Hyo tak berkata apa2
untuk menanggapi apa yang Sung Gyeom katakan.
“Nam Sang Hyo-shi.... apa
kau akan tersenyum besok? Jadi aku tahu kalau aku memberimu kekuatan.” Pinta
Sung Gyeom dan Sang Hyo pun tersenyum.
Hae Young pergi ke bar
dan seperti biasa dia memanggil Shi chan untuk menemaninya. Shi Chan bertanya, “Ada
apa lagi sekarang?”
“Bisakah kau bersama
denganku?” tanya Hae Young dengan nada datar. Mendengar itu Shi Chan sudah
berpikir macam2 sampai2 dia memuncratkan lagi bir yang dia minum.
“hei, kau.... apa yang kau bicarakan? Bagaimana bisa aku
bersamamu?” tanya Shi Chan.
“Jika kau tidak bisa....
kurasa aku akan pergi ke wanita itu.”
“Siapa dia?” tanya Shi
Chan yang mulai menghilangkan salah pahamnya, karena sebelumnya dia mengira Hae
Young penyuka sesama pria, apalagi Soo Ah menyebar rumor kalau Hae young bukan
pria sejati. Shi Chan berpikir sejenak dan akhirnya dia ingat pada cerita Hae
Young sebelumnya, yang berkata kalau dia bertemu cinta pertamanya lagi. “Wanita
itu?! Hei.... kau bertemu dengan wanita itu?”
Hae Young mengiyakan. Shi
Chan lalu mengingatkan Hae Young kalau dia sebentar lagi menikah, jadi kenapa
dia harus menemui wanita itu lagi.
“Kau menyuruhku untuk
menemuinya.” Jawab Hae Young.
“Aku cuma mengatakannya. Lalu?”
tanya Shi Chan.
“Aku ditolak...... aku
ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak ingin mendengarnya.”
Mendengar itu, Shi Chan bergumam
kalau wanita itu bisa berpikir waras,karena Hae Young adalah pria yang sebentar
lagi akan menikah. Hae Young lalu bertanya pada Shi Chan apa dia harus
melakukan pernikahan ini. Shi Chan mengiyakan dan bertanya kenapa Hae Young
berubah menjadi seperti ini belakang ini. Shi Chan juga mengingatkan Hae Young
saat Hae young menerima pernikahannya dengan Soo Ah, dia menyuruh Hae Young
untuk memikirkannya lagi, namun saat itu Hae Young langsung menyerah karena itu
adalah permintaan ayahnya.
Hae young menjawab kalau
dia tak punya pilihan lain saat itu karena ayahnya mengancam tidak mau
dioperasi kalau Hae Young menolak pernikahan itu. Shi Chan lalu menambahi kalau
itu keputusan Hae Young saat itu, Hae
Youngpun harus melakukan janjinya, jangan berpikir yang lain lagi. Namun Hae
Young belum bisa membuang Sang Hyo dari pikirannya.
“Apa gunanya perasaanmu
sekarang saat kau sudah ditolak? Level Soo Ah adalah sesuatu yang harus
disyukuri. Dia cantik dan dari keluarga bagus. Sebagai tambahan, dia tidak bisa
hidup tanpamu. Sadarkan dirimu. Kau akan menikah besok lusa.” Saran Shi Chan.
Ngomong2 tentang Soo Ah
yang tidak bisa hidup tanpa Hae Young, sekarang kita beralih padanya yang masih
bersama supirnya. Dia berkata pada supirnya kalau dia ingin bersamanya. Si supir
menjawab kalau mereka lakukan itu, ayah Soo Ah akan khawatir.
“Jangan khawatir. Aku bisa
mengatakan pada ayah kalau aku bersama teman-teman.” Jawab Soo Ah.
“Bagaimana kalau aku
dimarahi. Karena tidak mengurusmu dengan baik?”
“Kenapa ? Apa kau benar2
takut pada ayahku? Apa kau setakut itu?”
“Kau tau situasiku.” Jawab
si supir. ( maaf kalau aku harus memangginya supir,karena aku gak tau namanya,
nanti kalau sudah dapat namanya, pasti panggilannya kuganti.)
Soo Ah menjawab kalau dia
nanti menikah, mereka tidak akan bisa bertemu seperti itu lagi. Dia juga tidak
bisa menyembunyikan perasaannya nanti. Karena kalau dia nanti menikah, dia akan
setia pada Hae Young. Dan kalau si supir tak mau melihatnya seperti itu, dia
meminta si supir untuk membawanya pergi dan mereka bisa tinggal bersama. Si
supir tak menjawab, dia hanya menarik leher Soo Ah dan menciumnya.
Hae Young sekarang sudah
berada di depan rumah Sang Hyo. Dia berkata kalau seharusya dia tetap bersama
Shi Chan dan tidak pergi ke rumah Sang Hyo.
Keesokanharinya, Sang Hyo
berangkat kerja seperti biasa. Ketika akan berjalan pergi, dia merasa kalau ada
Hae Young di belakangnya, tapi karena dia tak melihat siapa2, dia langsung
menepis perasaan itu. ternyata perasaan Sang Hyo benar, karena Hae Young benar2
berada di belakangnya, dia bersembunyi di balik dinding. Sambil melihat
kepergian Sang Hyo, Hae young bergumam, “pertemuan seperti ini adalah yang
terakhir. Kita bertemu lagi di acara pernikahan Nam Sang Hyo.”
Acara pernikahan dimulai,
dan Hae Young sudah bersiap untuk berjalan didepan altar. Setelah Hae Young
berada di altar, sekarang giliran Soo Ah yang muncul. Sambil menunggu
kedatangan Soo Ah, Hae Young mendongak keatas dan berharap ada mayat jatuh lagi
dari atas. Saat gilirannya menjawab janji, Hae Young terdiam tak bisa
berkata-kata, dia mematung. Sampai Soo Ah menyenggolnya dan menyuruhnya
menjawab. Mau tak mau, Hae Young pun menjawab iya dan Soo Ah juga menjawab iya.
Akhirnya mereka pun resmi menjadi suami istri.
Tiba2 terdengar suara
seseorang memanggil2 Hae young. Eh ternyata acara pernikahan tadi hanya mimpi
Hae Young. Melihat tingkah temannya itu Shi Chan sampai terpancing emosi karena
di hari pernikahannya, dia malah masih tertidur dikantornya. Agar Hae young tak
kabur dari pernikahannya, Shi Chan menyuruh dia mandi dan bercukur di hotel,
jadi dia tak perlu balik lagi ke rumah. Karena Soo Ah sudah menelpon dan
menyuruh dia menyeret Hae Young kehotel dan mendandaninya.
Sang Hyo dan para pegawai
hotel yang lain sedang mempersiapkan tempat pernikahan. Gyung Hee melihat Sang
Hyo terlihat cemas dan bertanya kenapa. Sang Hyo menjawab kalau pernikahan ini sangat penting
baginya, jadinya dia terlihat gugup. Tak mau Sang Hyo sakit, Gyung Hee menyuruh
Sang Hyo istirahat sejenak sebelum acara dimulai. Sang Hyo melihat papan nama pernikahan, dimana
disana ditulis nama Goo Hae Young dan Jung Soo Ah.
Si Chan sudah
mengantarkan Hae Young ke hotel, tapi dia harus meninggalkan Hae Young
sendirian karena hadiah pernikahannya tertinggal. Sebelum pergi, dia
mengingatkan Hae Young untuk kabur dari pernikahannya.
Hae Young dan sang Hyo
berpapasan di lorong. Hae Young berkata, “selama ini.... kau sudah banyak
menderita...”
Sang Hyo mengiyakan, “Selamat...... atas pernikahanmu.” Ucap Sang Hyo dan berbalik.
Dalam hati dia berkata, ‘selamat tinggal Goo Hae Young...’
‘Selamat tinggal.... Nam
Sang Hyo.’ Jawab Hae Young dalam hati.
Hae Young dan Sang Hyo
berjalan pergi dengan arah yang berlawanan.
bersambung
Sinopsis My Secret Hotel episode 7 by Ayu
2 komentar
Ko aku lebih suka sama sung gyeom yaa dibanding sama hae young, hehee
BalasAhhh sung gyeom senyummu benar2 mempesona😊
Balas