logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis My Spring Days Episode 3 Part 1

Sinopsis My Spring Days episode 3 part 1. Pada episode sebelumnya diceritakan kalau ternyata Dong Wook adalah adiknya Dong Ho dan hati yang diberikan pada Bom Yi adalah hati milik Soo Jung. Soo Jung adalah istri Dong Ho sekaligus cinta pertama Dong Wook yang tak sempat dia nyatakan perasaannya karena sudah keduluan kakaknya. Bagaimana kisah Bom Yi dan kedua kakak beradik ini? Yuk kita lanjutkan sinopsisnya.

Sinopsis My Spring Days episode 3 part 1 !!!


Bom Yi marah besar saat mengetahui kalau Dong Ho yang dia temui di Pulau Udo adalah pria yang bertengkar dengannya di toko daging. Saat dia melihat Dong Ho datang ke rumah sakit, dia langsung menendang kakinya. Bom Yi pun bertanya apa Dong Ho tinggal di Seoul?

Sambil menahan sakit pada kakinya, Dong Ho menjawab kalau Pulau Udo adalah kampungnya, namun dia menetap di Seoul. Mendengar itu, Bom Yi masih saja marah2, dia tidak perduli kalau semua orang sedang melihatnya. Dia bertanya dengan kesal alasan Dong Ho tidak memberitahunya  tentang siapa Dong Ho sebenarnya saat mereka pertama kali bertemu di Pulau Udo.

“Ya aku melakukanya.” Jawab Dong Ho terbata2 karena dia masih menahan sakit kakinya.

“Lalu kenapa kau tidak mengatakannya padaku?” tanya Bom Yi dengan emosi karena merasa sudah dibohongi.

“Apa maksudmu? Aku sudah mengatakannya berkali2. Aku bertanya mengapa kau tidak mengenaliku? Apa kau tak mengenaliku?” jelas Dong Ho dan Bom Yi pun mulai mengingat semua itu. “Aku juga sudah meminta maaf padamu.” Tambah Dong Ho.

Walaupun sudah mendengar semua penjelasan Dong Ho, Bom Yi masih merasa kalau Dong Ho yang salah karena tidak mengatakannya dengan jelas dan seharusnya Dong Ho juga membuat Bom Yi kenal dulu baru meminta maaf. Saking kesalnya, Bom Yi sampai2 menyebut Dong Ho sebagai pengecut karena tidak berani mengaku kalau dia adalah pria yang bertengkar dengannya di toko daging.

Karena Bom Yi terus saja marah dan menyudutkannya, akhirnya Dong Ho pun jadi terpancing emosinya. “Kenapa kau menyebutku pengecut? Aku mencoba menjelaskan tetang diriku pada mu... tapi kau malah mabuk dan mulai berbicara tentang novel lalu kau bersandar padaku dan tertidur.” Ucap Dong Ho kesal.

Bom Yi yang menyadari kalau mereka ada di tengah keramaian langsung menyuruh Dong Ho berhenti bicara. Bom Yi yang sudah mulai reda emosinya lalu berkata kalau dia akan mencabut postingannya dan itu semua dia lakukan bukan untuk Dong Ho tapi untuk anak-anaknya.

“Tapi,,, aku masih tidak akan pernah memaafkanmu, ayah.” Ucap Bom Yi dan Dong Ho hanya bisa menghela nafas.


Melihat pertengkaran Bom Yi dan Dong Ho, membuat Ji Won bertnya tentang apa yang akan di lakukan Dong Wook melihat kakak dan kekasihnya bertengkar di hadapan semua orang.

Dong Ho lalu bertanya tentang banyak daging yang harus perusahaannya sediakan untuk rumah sakit agar Bom Yi mau memaafkannya. Bom Yi yang tak tahu kalau Dong Ho adalah pemilik perusahaan itu langsung bertanya, “Siapa kau bisa melakukan penawaran seperti itu? Bisakah kau melakukan semua ayah?”

“kenapa kau terus saja memanggilku ayah.” Keluh Dong Ho dan kemudian mengeluarkan kartu namanya.



Awalnya Bom Yi tak mau melihat kartu nama itu, tapi karena Dong Ho memaksa, Bom Yi pun langsung mengambilnya dan membaca kartu nama itu dengan cepat. “CEO Kang Dong Ha dari Hanu Haon. Sudah?” Saat akan mengembalikan kartu nama itu, Bom Yi langsung terkejut menyadari kalau Dong Ho adalah seorang CEO.  “Apakah kau benar2 CEO Hanu Haon?” tanya Bom Yi terbata2. Park Hyung Woo mengiyakan pertanyaan Bom Yi dan menunjukkan kalau mereka sudah datang dengan se truk daging.



Tepat disaat itu, Dong Wook memanggil Dong Ho dengan sebutan ‘hyung’ dan menghampiri mereka berdua. Baru saja shock mengetahui siapa Dong Ho sebenarnya, sekarang sudah ditambah lagi. Bom Yi sangat amat terkejut saat mengetahui kalau Dong Ho adalah kakak Dong Wook.

“Apa yang kalian katakan. Kalian berdua adalah saudara?” tanya Bom Yi bingung campur terkejut. Dong Ho pun mengiyakan dan menjelaskan kalau Dong Wook memang adiknya. Mengetahui semua itu membuat Bom Yi teringat kembali pada apa yang sudah dia lakukan pada Dong Ho, seperti bertengkar di toko daging, mengatai Dong Ho merusak  ekosistem karena membuang2 bir ke laut, mabuk dan tidur bersama.

Bom Yi tersadar dari lamunannya tepat disaat Dong Wook akan memperkenalkan Bom Yi pada Dong Ho sebagai kekasihnya.Namun sebelum sempat Dong Wook mengatakannya, Bom Yi langsung mencubit pinggangnya.

“Anda mengatakan kalau anda datang untuk minta maaf kan? Saya menerima permintaan maaf dan sudah memaafkan anda. Tapi, daging yang anda bawa, silahkan bawa kembali. Aku tidak pernah mengaharap sesuatu hal semacam ganti rugi. Bom Yi berusaha bersikap baik pada Dong Ho di depan Dong Wook. Wkkwkwk... lucu jadinya karena itu bukan dari hatinya. Perubahan sikap Bom Yi tentu juga membuat Dong Ho bingung.

Sebelum kakaknya pergi, Dong Wook hendak memperkenalkan Bom Yi pada Dong Ho, tapi Bom Yi malah kabur dengan alasan yang tidak jelas. Melihat tingkah Bom Yi yang seperti itu, tentu saja membuat kedua kakak beradik ini bingung.

Karena sebelumnya Dong Wook berkata akan memperkenalkan siapa Bom Yi padanya, Dong Ho pun jadi penasaran dan bertanya. Namun tepat disaat Dong Wook ingin menjelaskan, tiba2 dia mendapat sms dari Bom Yi yang memintanya untuk merahasiakan tentang hubungan mereka berdua dari Dong Ho.

Setelah membaca sms Bom Yi, Dong Wook pun bertanya pada kakaknya, “Apakah sesuatu sudah terjadi antara kau dan Lee Bom Yi?” Dong Wook menambahkan kalau benar tidak ada yang terjadi, kenapa Dong Ho datang ke rumah sakit secara pribadi, karena Dong Ho bisa saja menyuruh staf=nya untuk mengantarkan daging2 itu. tentu saja Dong Ho menyangkal, dia hanya beralasan kalau hal yang dia lakukan bukanlah sesuatu yang special.

Semua daging yang sudah diturunkan langsung dinaikkan kembali ke dalam mobil dan Dong Ho pun pulang.


Bom Yi bersembunyi dan menutupi kepalanya dengan jas putihnya. Se Na menyindir Bom Yi kalau pria yang bersamanya satu malam  adalah calon kakak iparnya. Bom Yi membantah kalau bukan hal itu yang membuatnya lari dari mereka berdua, tapi dia juga tidak tau apa alasannya.

Bom Yi lalu bertanya2 apakah Dong Wook mendengar semua yang mereka ucapkan saat bertengkar. Se Na menjawab kalau bukan hanya Dong Wook yang mendengarnya, namun seluruh pegawai rumah sakit yang mendengarnya.

“Unni.... apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan duluan?” tanya Bom Yi kebingungan. Dan dia pun langsung teringat pada potingan yang sudah dia posting. “Postingan. Aku harus menghapus postingannya terlebih dulu.”

“Seharusnya kau meminta maaf terlebih dulu.” Jawab Se Na karena Bom Yi sudah menendang kaki Dong Ho dengan sangat keras.

Bom Yi langsung menyadari kalau dia sudah terlalu kasar pada Dong Ho. Tak perlu waktu lama, diapun langsung mencari ayahnya untuk menanyakan apa ayahnya melihat Dong Wook. Bukannya menjawab pertanyaan Bom Yi,ayahnya malah menanyakan perihal gosip Bom Yi yang tidur dengan kakaknya Dong Wook. Wkwkkwk.... ayah Bom Yi hobi bergosip dengan para perawat.


Dong Ho sudah berada di kantornya bersama Hyung Woo yang langsung memberi ide pada Dong Ho untuk membuka restoran di rumah sakit Hae Gil. Namun Dong Ho tidak ingin membicarakannya, dia malah menyuruh Hyung Woo membeli salep untuk mengobati kakinya.


Dong Wook sedang minum sendirian di sebuah bar dan tak lama kemudian Ji Won datang menghampirinya. Ji Won menebak kalau Bom Yi dan Dong Ho pasti sudah bertemu di pulau Udo dan semua itu pasti yang membuat Dong Wook merasa khawatir sekarang.

“Kau takut kalau saudaramu akan mengambil Bom Yi darimu juga?” tanya Ji Won namun tak dihiraukan oleh Dong Wook yang langsung memotong ucapan Ji Won dengan memanggil pelayan agar memberikan Ji Won minuman.



Di rumah, Bom Yi terus berusaha menelpon Dong Wook, namun tak diangkat olehnya. Bom Yi lalu berniat menelpon Dong Ho untuk bertanya apa dia sudah tau kalau Bom Yi sudah menghapus postingannya. Namun Bom Yi mengurungkan niatnya itu, dia menyingkirkan ponselnya tanpa mengembalikan layar ponsel ke posisi semula, jadi tanpa sengaja ponsel Bom Yi melakukan panggilan ke ponsel Dong Ho.

Dong Ho sedang makan bersama keluarganya saat ponselnya berdering karena panggilan dari Bom Yi. Dengan segeera diapun menjawabnya. Bom Yi yang tidak tau kalau ponselnya menelpon langsung terkejut saat mendengar suara Dong Ho. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Bom Yi langsung mematikan telepon dan itu membuat Dong Ho bingung.

Penasaran pada apa yang terjadi, Dong Ho pun menelpon balik. Mau tidak mau Bom Yi pun harus menjawab telepon Dong Ho. Dan tanpa Dong Ho sadari, anak2nya menguping pembicaraannya dengan Bom Yi.


Dong Ho dan Bom Yi lagi2 adu mulut, Bom Yi menyangkal kalau dia ingin menelpon Dong Ho dan Dong Ho tetap pada keyakinannya kalau Bom Yi lah yang menelponnya. Dong Ho pun menyuruh Bom Yi berkata jujur kalau dia memang menelpon untuk minta maaf, ya tinggal bilang saja. Mendengar itu Bom Yi lagi2 membantah, dia berkata kalau yang ingin dia katakan bukanlah itu, dia hanya ingin menyampaikan kalau dia sudah menghapus postingan dan memberikan penjelasan, tapi kalau untuk masalah menendang kaki, Bom Yi merasa Dong Ho layak mendapatkannya.

Dong Ho tak terima dikatai seperti itu, karena dari awal Bom Yi lah yang salah. Dialah yang tak bisa mengenali orang. Ingin mengakhiri pembicaraan, Bom Yii pun menjelaskan kalau  dia sebenarnya tidak ingin menelpon Dong Ho dan telpon yang tadi hanyalah telpon kecelakaan. Dan sekarang ini, adalah panggilan telpon dari Dong Ho sendiri. Menyadari kalau semua ini adalah salah paham, Dong Ho pun langsung menutup teleponnya.

Dong Ho kembali ke meja makan dan keluarganya ingin tau dengan siapa Dong Ho bertengkar di telepon seperti itu. Ibunya lalu bertanya apa orang yang dia telepon adalah seorang wanita. Sambil makan, Dong Ho mengatakan kalau dia hanya seorang gadis.

“Apa maksudmu hanya seorang gadis. Dia adalah seorang wanita selama dia adalah perempuan.” Jawab ibunya dan Dong Ho langsung meminta ibunya untuk tidak salah paham karena dia dan wanita itu tidak ada apa2.

Bom Yi merasa sangat frustasi atas apa yang terjadi padanya hari ini. Di tempat lain, Dong Wook masih bersama Ji Won. Dong Wook bercerita kalau kisah cintanya sangat menyedihkan, cinta pertamanya sudah diambil kakaknya, wanita kedua telah mengkhianatinya dengan berselingkuh dan karena itu semua, dia sangat berharap hubungannya dengan Bom Yi dapat terus berlanjut. Dan ternyata wanita kedua yang Dong Wook bilang adalah Ji Won sendiri.


Sebelum pergi, Dong Wook bertanya apa Ji Won masih punya perasaan padanya. Ji Won menjawab walaupun dia masih punya perasaan itu, semua tu akan jadi seperti abu sisa pembakaran. Dong Wook membenarkan dan dia juga meminta Ji Won menghilang dari kehidupannya seperti debu.


Bom Yi sudah tertidur, namun saat dia mendapat telepon dari Dong Wook, matanya langsung terbuka lebar. Dong Wook berkata kalau dia sudah berada di depan rumah Bom Yi, mendengar itu Bom Yi pun langsung beranjak dan pergi menemui Dong Wook.

Sekarang Bom Yi dan Dong Wook sudah berada di luar sambil mengenyot minuman. Euum... minuman itu seperti susu kalau menurutku. Dong Wook mengajak Bom Yi untuk bertemu dengan keluarganya weekend ini. Mendengar ajakan itu, Bom Yi sedikit ragu untuk menjawab iya karena dia takut Dong Ho tidak menyukai dirinya, karena dia sudah menendang kaki Dong Ho.


Dong Wook menyuruh Bom Yi untuk tidak perlu mengkhawatirkan semua itu, karena dari cerita Bom Yi saat berada di Pulau Udo, kedua ponakannya sangat menyukainya jadi merekapun pasti berada di pihaknya jika Dong Ho tidak menyukainya. Mendengar itu Bom Yi pun jadi tidak takut lagi karena dia juga yakin kalau Poo Reum dan Ba Da pasti akan ada disisinya.

Bom Yi pun menceritakan tentang pertama kali dia bertemu dengan Poo Reum dan Ba Da, saat itu dia tanpa sengaja menitikkan air mata. Dia merasakan kalau dia pernah melihat mereka berdua, dan dia merasa kesedihan saat melihat Poo Reum dan Ba Da. Bom Yi lalu menebak kalau alasan dia bersedih karena dia sudah merasa kalau mereka berdua akan menjadi keponakannya. Dong Wook langsung meralat perkiraan Bom Yi, dengan mengatakan kalau Bom Yi memang orang yang mudah menangis.

Mendengar cerita itu, tentu saja Dong Wook tau penyebabnya. Semua itu karena hati yang ada di tubuh Bom Yi saat ini adalah hati milik ibu Poo Ruem dan Ba Da.  


Dong Ho sudah menidurkan Ba Da. Penasaran pada apa yang Bom Yi posting, Dong Ho pun langsung membuka internet untuk mengetahuinya.

Saya menulis ini sekarang untuk menyelesaikan masalah ini.... sebelum masalah ini berlarut-larut. Aku sebenarnya malu untuk menarik kata-kata ku sendiri, tapi aku punya keberanian untuk melakukannya karena CEO Kang Dong Ha. Permintaan maafnya sangat tulus.... sampai membuatku benar2 tersentuh dengan sikapnya. Hari ini, aku melihat masa depan yang cerah untuk daging insdustri kemasan Korea. Kepada Pak Ceo yang rendah hati.

Dong Ho tertawa membacanya. Tepat disaat itu Poo reum masuk dan bertanya apa orang yang menelpon Dong Ho sebelumnya adalah Bom Yi. Dong Ho pun mengiyakannya. Poo Reum lalu bertanya lagi, “Apakah kau bertemu dengannya?”


Dong Ho mengiyakan dan berkata kalau dia punya alasan untuk melakukan itu semua. “Lalu kenapa kau bertengkar dengannya?” tanya Poo Reum dan Dong Ho menjawab kalau semua itu karena Bom Yi sendirilah yang selalu memancing dia untuk bertengkar. Poo Reum menjawab kalau Bom Yi hanya seperti itu pada Dong Ho karena kalau pada Poo Reum dan Ba Da, Bom Yi sangatlah baik.

Mendengar itu, Dong Ho pun menebak kalau Poo Reum sudah dibeli oleh BomYi dengan kalung yang sekarang Poo Reum pakai. Tentu saja Poo Reum langsung membantah dan berkata kalau semua itu karena Bom Yi sangat hangat pada mereka.

“Dia orang asing..... tapi aku merasa begitu nyaman, ketika aku memeluknya.” Ucap Poo reum yang kemudian bertanya apa dia akan tetap berhubungan dengan Bom Yi. Dong Ho menjawab dengan santai kalau hubungannya dan Bom Yi bukanlah hubungan yang seperti itu.


Dong Ho kemudian mengajak tidur, sebelum tidur Poo Reum mengingatkan ayahnya untuk tidak mendekur, karena kalau dia sampai mendengkur, Poo Reum pasti akan menendangnya. Dong Ho memang usil, karena Poo Reum mengancamnya seperti itu, dia pun membuat suara kentut dengan tangannya. Jelas saja Poo Reum langsung menendang bokong ayahnya. Dan merekapun ribut lagi sampai2 Ba Da terbangun.


Di kamarnya, Bom Yi juga sudah tertidur pulas, dia bermimpi sedang membelai kepala seorang pria yang sedang menangis dii tangga. Karena Bom Yi berdiri dibelakang, jadi dia tak melihat wajah si pria.


Bom Yi berangkat kerja dengan kepala penuh pertanyaan tentang pertanda mimpi semalam. Diapun menceritakan mimpi itu pada Se Na. Mendengar itu, Se Na malah merasa iri pada Bom Yi, karena di kehidupan nyata Bom Yi sudah mempunya seorang pria dan di mimpi juga dia mempunyai seorang pria. Se Na kemudian meminta Bom Yi membagi satu pria tersebut.

“Tidak, aku ingin mereka berdua.” Jawab Bom Yi bercanda.

Tepat disaat itu, atasan Bom Yi sudah berdiri dihadapannya dan dia meminta Bom Yi untuk menggagalkan penolakan daging yang akan diberikan oleh Dong Ho kemarin. Daging dari perusahaan Dong Ho sangat bagus kualitasnya jadi daging2 itu akan bagus bagi pasien mereka. Atasan Bom Yi tak mau mendengar alasan lagi, dia ingin Bom Yi membuat Hanu Haon menjadi pemasok daging untuk rumah sakit mereka. Dan sebagai hukuman, dia ingin Bom Yi menghadapi pemasok daging yang saat ini sedang bekerja sama dengan mereka.

Hang Do memberi ceramah pada Ba Da sebelum dia berangkat sekolah, dia mengatakan kalau Ba Dan tidak boleh bertengkar dengan temannya. Menjawapi nasehat ayahnya itu, Ba Da berkata kalau ayahnya sendirilah yang harus berhati2 agar tidak dipukul orang lain. Poo Reum langsung tertawa dengan kerasa mendengar ucapan adiknya. Namun mereka langsung berhenti tertawa saat melihat ekspresi ayahnya tidak senang. Tidak mau berbuat kesalahan lagi, mereka pun langsung berangkat sekolah.

Mendengar anak2 Dong Ho menyebut tentang penendangan itu, Hyung Woo pun langsung mengungkapkan pendapatnya tentang Bom Yi. Dia sepertinya beranggapan kalau Hong Do dan Bom Yi punya hubungan special.



Bom Yi dan Se Na sedang mengupas bawang. Sebagai pemecahan masalah yang sedang dihadapi Bom Yi, Se Na memberi ide padanya untuk meminta bantuan pada Dong Wook dan manager untuk bicara dengan Dong Ho. Namun Bom Yi tidak setuju pada ide itu, dia tidak ingin membawa2 Dong Wook dalam urusan kerjanya. Se Na kesal  Bom Yi tidak mau mendengarkannya, karena Bom Yi lah, Se Na harus ikut dihukum mengupas bawang selama 3 hari.


Dong Wook menelpon kakaknya dan mengatakan kalau dia akan memperkenalkan seseorang akhir minggu ini. Dia juga memberitahu kakaknya kalau dia akan menikah. Mendengar berita itu tentu saja Dong Ho merasa senang.



Di rumah sakit, Bom Yi menemui Ji Won dan meminta bantuannya untuk bicara dengan Dong Ho, namun Ji Won menolak permintaan Bom Yi, karena Bom Yi harus menyelesaikan masalah itu sendiri.

Bom Yi kembali ke tempat kerjanya dengan lesu karena dia tidak mendapatkan bantuan dari Ji Won atas masalahnya.


Di perusahaan Hau Haon, kita melihat Park Hyung Woo berjalan dengan riangnya. Hehehe.... cara berjalannya lucu dan dia terlihat sangat senang. Apa yang membuat pria satu ini senang? Kita lanjutkan lagi yok sinopsisnya.


Hyung Woo membuka pintu ruang rapat dan langsung memanggil Dong Ho dengan kencang. Dong Ho  terlihat tak senang pada apa yang Hyung Woo lakukan, namun Hyung Woo tidak memperdulikannya, dia malah berjalan mendekati Dong Ho dan berbisik kalau Bom Yi datang dan sekarang sedang menunggu di coffe shop.

Setelah meminta izin pada anggota rapat, Hyung Woo membawa Dong Ho keluar dan saat Dong Ho hendak memakai jasnya, Hyung Woo malah melemparnya ke kursi. Demi Dong Ho, Hyung Woo berkata kalau dia rela memberikan mobil dan pacarnya, jadi diapun dengan suka rela meminjamkan jasnya yang mahal pada Dong Ho.


Agar Dong Ho terlihat keren, Hyung Woo pun menyuruh pegawai2nya untuk ikut mengawal Dong Ho menemui Bom Yi. Wkwkkwkwk..... lebay....

Bersambung

Sinopsis My Spring Days Ep 3 part 2
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger