Sinopsis My Lovely Girl episode 2 part 2. Pada part sebelumnya diceritakan kalau Hyun Wook menawari Se Na untuk bekerja di rumahnya sebagai penjaga Dal Bong. Karena memang tak punya pekerjaan lagi dan gajinya lumayan besar, Se Na pun menerima pekerjaan itu. euummm... bagaimana kelanjutan cerita drama ini? Yuk kita lanjutkan sinopsisnya.
Sinopsis My Lovely Girl episode 2 part 2
Setelah ditawari bekerja, pada hari itu jugalah Se Na langsung bekerja. Dia diberi tugas memandikan Dal Bong. Karena Dal Bong cukup besar, Se Na pun kewalahan. Merasa kalau memandikan Dal Bong adalah hal yang mudah, Hyun Wook pun ikut memandikan sambil memberitahu Se Na cara yang benar memandikan Dal Bong. Hyun Wook menyirami badan Dal Bong dan saat dia akan mengusap-usapkan sabunnya, tiba-tiba Dal Bong mengibas-ngibaskan bulunya hingga semua air yang membasahi bulunya menyiprat kemana-mana. Dibasahi oleh Dal Bong seperti itu, Hyun Wook langsung berkata, “Lain kali bawa dia ke jasa anjing saja.”
Infinite Power melakukan sesi wawancara. Saat reporter bertanya apakah diantara mereka ada yang tak menyukai satu sama lain, Rae Heon dengan cepat menjawab kalau mereka tidak pernah bertengkar. Dan ucapan Rae Heon didukung oleh Shi Woo.
Namun semua itu hanyalah akting saja, karena yang sebenarnya diantara Shi Woo dan Rae Heon tidak akur sama sekali. Dan parahnya, kedua anggota lainnya lebih memilih berkumpul dengan Rae Heon daripada dengan Shi Woo.
Karena ketiga temannya tak ada yang mau pergi bersamanya, Shi Woo pun memilih pergi sediri. Di dalam mobil, Shi Woo menyuruh sopirnya untuk memutarkan musik untuknya. Tanpa sengaja si sopir malah memutar CD demo milik Se Na. Karena Shi Woo terlihat tak menyukainya, si sopir pun hendak mematikannya, namun Shi Woo mencegahnya karena dia juga ingin mendengar lagu itu. Saat mendengar lagu dan suara Se Na, Shi Woo terlihat menikmatinya.
Se Na sudah bersama Joo Hong di rumahnya, dia menceritakan semua yang terjadi padanya. Mendengar itu Joo Hong pun merasa iri, karena Se Na bisa mendapatkan gaji tinggi padahal Cuma bermain dengan anjing saja.
Takut nantinya dua rentenir itu menemukan Se Na dirumahnya, Joo Hong pun memberi ide agar Se Na tinggal saja di rumah Hyun Wook. Namun Se Na tidak mau melakukannya, karena walaupun Hyun Wook punya rumah besar, mana mungkin dia mau menerima orang asing untuk tinggal bersamanya.
Joo Hong mulai berpikir lagi dan dia menebak kalau Hyun Wook pasti menyukai Se Na. Karena tangan Hyun wook sudah sembuh, jadi untuk apa dia mau menghabiskan begitu banya uang demi sesuatu yang bisa dia kerjakan sendiri. Tak mau beranggapan kalau Hyun Wook menyukainya, Se Na pun berkata kalau Hyun Wook hanya ingin membagi uangnya.
Mendengar itu Joo Hong malah berkata lagi kalau Hyun wook sekarang membagi uangnya untuk Se Na dan sebentar lagi dia pasti akan membagi kamarnya pada Se Na. “Mungkin sudah saatnya keberuntungan datang untuk Yoon Se Na yang miskin.” Ucap Joo Hong senang.
Paginya, Se Na pergi ke rumah Hyun Wook untuk menjaga Dal Bang. Saat melihat Hyun Wook, Se Na teringat pada kata2 Joo Hong yang menebak kalau Hyun Wook pasti menyukainya. Dengan menggunakan alasan kalau Dal Bong menyukai air, maka Hyun Wook pun mengajak Se Na untuk pergi ke pantai.
Dalam perjalanan menuju pantai, Se Na bertanya kenapa Hyun Wook mengajaknya pergi juga. Dengan santai Hyun Wook menjawab kalau Dal Bong pergi ke pantai, jadi untuk apa pengasuhnya tinggal di rumah sendirian.
Sebelum pergi kepantai, Hyun Wook dan Se Na pergi berbelanja hal-hal yang bisa mereka masak dipantai nanti. Saat si penjual melihat Hyun Wook dia langsung terpesona dan berkata kalau pacar Se Na sangat tampan dan penjual itu iri padanya. Mendengar pujian itu, Se Na bergumam kalau Hyun Wook bukan pacarnya.
Di pinggir pantai, Hyun Wook memasak dan Se Na sibuk bermain dengan Dal Bang. Melihat Se Na, Hyun Wook seolah melihat So Eun yang sedang bermain dengan Dal Bang.
“Kau melihatnya So Eun.... ? Dal Bong dan adikmu...” ucap Hyun Wook dalam hati.
Masakan yang Hyun Wook masak akhirnya selesai dan diapun menikmatinya bersama Se Na. Melihat Hyun Wook pandai memasak, Se Na pun bertanya kenapa Hyun Wook selama ini memesan lunchbox padahal dia sendiri pintar memasak.
“Aku hanya memakannya sekali sehari.”jawab Hyun Wook singkat.
Se Na kemudian melihat laut dan berkata kalau kampungnya juga berada di dekat laut, tapi semenjak dia pindah ke Seoul, diapun jadi jarang ke pantai lagi. Membahas tentang itu, Hyun Wook pun bertanya alasan Se Na pindah ke Seoul? Se Na menjawab kalau dia ingin seperti kakaknya.
“kakaku cantik dan suaranya bagus dan dia juga bisa bermain gitar. Tak ada hal yang tak bisa dia lakukan. Tak seperti aku yang bodoh. Tak bisa melakukan sesuatu dengan benar.” Keluuh Se Na pada dirinya.
Ingin memberi semangat dan dorongan pada Se Na, Hyun Wook pun berkata kalau Se Na tidaklah bodoh. Mendengar itu Se Na tersenyum. Dia kemudian bercerita tentang masa kecilnya yang suka bermain di pantai dan bukit2. Baginya kakaknya itu sudah seperti seorang ibu dan teman baik baginya. Mendengar Se Na bercerita tentang So Eun tentu saja membuat Hyun Wook ikut sedih.
Saat kecil, So Eun sering mengajak Se Na ke bukit-bukit dan memainkan musik dengan menggunakan daun. Mengingat tentang itu, Se Na pun memainkan lagu juga dengan menggunakan daun. Mendengar permaian daun Se Na, membuat Hyun Wook terdiam dan hanyut dalam lamunannya.
Malamnya, Se Na senyum-senyum sendiri karena teringat pada Hyun Wook dan teringat pada ucapan sipenjual yang mengira kalau Hyun Wook adalah pacar Se Na.
Hyun Wook mendapat telepon dari Hae Yoon yangmemberitahunya kalau Jong Ho pingsan dan sekarang sudah berada di rumah sakit. Dengan cepat Hyun Wook pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan ayahnya.
Saat masuk ke ruang rawatnya, ayahnya sedang bersama Hee Sun ( ibu tiri Hyun Wook). Karena ingin bicara berdua saja dengan Hyun Wook, Jong Ho pun menyuruh Hee Sun untuk menunggu diluar. Namun sepertinya diantara mereka berdua ada masalah yang belum terselesaikan dan karena masalah itu yang sepertinya membuat Hyun Wook begitu membenci ayahnya. Sampai2 dia tak tahan bicara lama2 dengan ayahnya.
Sebelum Hyun Wook pergi, Jong Ho meminta dia untuk mengambil alih perusahaannya dan jabatannya. Tak mengiyakan tawaran ayahnya, Hyun Wook malah berkata kalau dia bukanlah seorang pewaris dan Jong Ho tak boleh melakukan hal nepotisme seperti itu.
Melihat Hyun Wook yang cepat sekali keluar dari kamar rawat ayahnya, membuat Hee Sun bertanya kenapa begitu cepat mereka mengobrol. Hyun Wook pun menjawab kalau semakin lama mereka berbicara akan semakin lama juga mereka bertengkar.
“Apa kau tak khawatir? Ayahmu dirawat di RS setelah jatuh pingsan.” Tanya Hee Sun lagi.
“Dia baik2 saja. Dia harus minum banyak vitamin saja.” Jawab Hyun Wook dan minta izin pulang.
“Ayahmu dalam kondisi yang gawat. Terjadi gangguan pada otaknya. Operasi tak akan membantunya. Sesuatu yang buruk bisa saja terjadi.” Ucap Hee Sun yang kemudian memberikan surat wasiat yang sudah Jong Ho buat.
Di ANA, Hae Yoon dan para pimpinan ANA yang lainnya mengadakan rapat. Mereka memutuskan untuk menjaga rahasia tentang sakitnya Jong Ho pada artis maupun karyawan mereka. Jae Young berkata kalau mereka saat ini punya banyak tur yang harus dilakukan, jadi mereka juga harus punya seseorang yang bisa menggantikan posisi Jong Ho untuk mengurus semua itu. Sebagian mereka yang datang menunjuk Jae Young untuk menjadi pengganti sementara Jong Ho, walaupun tidak suka pada keputusan itu, Hae Yoon tak bisa berkomentar apa-apa.
Hyun Wook menemui ayahnya lagi, dan kali ini ayahnya sedang tertidur pulas. Melihat ayahnya yang tertidur, Hyun Wook teringat ucapan perawat padanya kalau ayahnya sudah diberi obat tidur agar bisa mengurangi rasa sakit yang dirasakannya. Sepertinya Hyun Wook masih sayang dan peduli pada ayahnya, buktinya dia dengan perhatiannya merapikan kerah baju ayahnya.
Se Na sedang memberi makan Dal Bong. Saat akan mengambil cangkir, dia melihat switer milik Hyun Wook tergeletak di kursi, melihat itu Se Na menebak kalau Hyun Wook pasti buru2 pergi karena urusan yang penting. Se Na kemudian mengambil switer itu dan menciumnya. Euuum.... Se Na benar2 sudah jatuh cinta pada Hyun Wook.
Tepat disaat itu bel pintu berbunyi, Se Na pun dengan cepat mengembalikan switer itu ke tempat semula. Ternyata yang datang adalah Hae yoon. Tentu saja mereka berdua sama-sama terkejut saat mendapati satu sama lain di rumah Hyun Wook. Hae Yoon lalu bertanya siapa Se Na kenapa ada di rumah Hyun Wook, sedikit terbata2 Se Na menjawab kalau dia adalah petsitter. Mendengar itu Hae Yoon tersenyum dan bergumam kalau Hyun Wook memang sangat menyayangi anjing itu.
Hae Yoon lalu meminta untuk menunggu Hyun Wook di dalam rumah, tapi karena Se Na memang tidak mengenal Hae Yoon, dia pun bertanya, “Siapa anda?”
Belum sempat Hae Yoon menyebut namanya, Hyun Wook pulang dan memanggil namanya. Hae Yoon pun menghampirinya dan berkata kalau dia datang untuk membicarakan sesuatu dengan Hyun Wook.
Karena tak ingin diganggu, Hae Yoon pun meminta Se Na menunggu di luar saat dia dan Hyun Wook bicara berdua. Tak punya wewenang apa2, Se Na pun mengiyakan permintaan Hae Yoon. Se Na kemudian membawa Dal Bong keluar bersamanya.
Di luar, Se Na lalu teringat kalau dia pernah melihat Hae Yoon sebelumnya. Hae Yoon adalah perwakilan ANA yang datang ke hotel tempat kerja nya dulu untuk mengadakan konser. Mengetahui kalau teman wanita Hyun Wook sesempurna itu, tentu saja membuat Se Na minder dan sedih.
Hae Yoon meminta Hyun Wook untuk menjadi Presdir ANA menggantikan ayahnya. Karena dia tak ingin posisi itu diambil oleh Jae Young, Hae Yoon menebak kalau Jae Young pasti tidak akan menyerahkan posisi itu kembali walaupun Jong Ho sembuh. Hae Yoon juga memberitahu kalau sekarang saja Jae Young sudah memutuskan judul lagunya sendiri tanpa mengadakan rapat pada ini proyek bernilai tinggi. Mendengar itu Hyun Wook menanggapi kalau semua it pasti karena Jae Young merasa percaya diri.
“Aku sudah bekerja selama 7 tahun di ANA, aku tahu siapa yang dibutuhkan perusahaan. Aku tidak mengatakannya karena perasaan pribadi.” Ucap Hae Yoon.
Hyun Wook lalu bertanya apa yang ingin Hae Yoon lakukan sekarang. Hae Yoon mengeluarkan tablet-nya dan meminta Hyun Wook mendengarkan lagu yang akan dijadikan lagu ketiga infinite power, setelah itu dia meminta pendapat Hyun Wook tentang lagu itu.
Di luar, Se Na samar2 mendengar lagu itu dan dia seperti mengenal lagu itu. Ya, lagu itu adalah lagu ciptaan Se Na yang direkamnya di CD demo. Sepertinya Jae Young sudah menjiplaknya.
Setelah mendengar lagu itu, Hyun Wook berkomentar kalau lagu itu bukanlah style Seo Jae Young. Namun Hae Yoon tidak mempermasalahkannya karena dia menyukai lagu itu, dia lalu bertanya tentang pendapat Hyun Wook, apa ANA bisa tetap menggunakan lagu itu.
“Sudah berapa lama infinite power melakukan debut?” tanya Hyun Wook dan Hae Yoon menjawab 4 tahun. Hyun Wook mengangguk2 dan berkata kalau sudah saatnya infinite power bereaksi dan mengejutkan publik dengan style lagu baru. Walaupun begitu Hyun Wook masih tetap penasaran kenapa Jae Young menulis lagu dengan style seperti itu.
Hae Yoon pulang dan Se Na langsung meminta pada Hyung Wook untuk mendengarkan lagu yang sebelumnya di putar. Hyun Wook yang tak tau apa yang terjadi menjawab dengan santai kalau dia tak punya file-nya.
“Wanita itu bekerja di ANA kan?” tanya Se Na.
“Kau mau menanyakan apa?”
“Lagu yang tadi mirip dengan lagu ciptaanku. Lagunya sama. “ jawab Se Na sedikit ragu.
“Apa?”
“Tidak semuanya kok.”
“Jelaskan dengan baik.”
“Jadi masalahnya adalah.... saat Dal Bong hilang dulu, infinite power mengadakan pesta di hotel, jadim aku membawakan pada mereka CD demoku.”
“Kau membuat CD demo?” tanya Hyun Wook dan diiyakan oleh Se Na. Mendengar semua penjelasan Se Na , membuat rasa penasaran Hyun Wook tentang lagu itu terjawabkan sudah. Dia pun kemudian memberitahu Se Na kalau lagu tadi adalah sampel dari lagu bari infinite power.
Mendengar itu tentu saja langsung membuat Se Na marah dan langsung pergi ke ANA untuk menanyakan hal itu langsung.
Sesampainya di ANA, Se Na tak dibolehkan masuk ke dalam oleh security. Namun dia tak perduli hal itu, dia pun langsung menerobos masuk saat melihat Jae Young di dalam. Jae Young tak tahu kalau Se Na adalah pencipta lagu yang dia jiplak, jadi dia membiarkan Se Na bicara padanya dan menyuruh security keluar.
“Hai, namaku Yoon Se Na dan aku seorang penulis lagu. Aku belum pernah berlatih secara formal tapi mungkin aku punya bakat.” Ucap Se Na memperkenalkan dirinya seperti yang dia rekam dalam CD demo itu. “Kau mengenali kalimat itu? kau sudah mendengarkan CD demoku kan.” Tanya Se Na.
Jae Young tentu saja membantah kalau dia sudah mendengar kata2 seperti itu. ingin membuat Jae Young mengaku, Se Na pun langsung berkata kalau lagu yang Jae Young buat sangat mirip dengan lagu ciptaannya yang direkam di CD Demo itu. “Aku kesini untuk mengetahui apakah kau terinspirasi dari laguku.”
“Jadi maksudmu aku menjiplak lagumu?” tanya Jae Young tak mau disalahkan dan dianggap sebagai plagiator, sebelum Se Na berkata banyak hal, dia pun langsung berteriak marah pada Se Na. “Aku adalah Seo Jae Young! Apakah menurutmu aku akan mendengarkan CD mu itu?”
Tepat disaat itu Hyun Wook datang dan melihat Jae Young membantah kalau dia sudah menjiplak. Se Na yang mulai ciut menjawab kalau manajer infinite power berkata padanya kalau dia akan memberikan CD itu pada Jae Young.
“Semua orang sudah banyak menulis lagu padaku dan aku membuangnya. Kau tahu kenapa? Karena aku tak mau berurusan dengan orang sepertimu.”teriak Jae Young menutupi kesalahannya. “Kau pikir mudah menjadi penulis lagu? Kau pikir kau bisa menjadi sepertiku hanya dengan menulis beberapa lagu? Kuperingatkan. Kalau kau kesini untuk mendapatkan uang, lupakan! Dan kau mau membuat musik? Kalau begitu pergilah berlatih. Berhentilah bermain2.” Ucap Jae Young dan mengusir Se Na. Tepat disaat itu Hae Yoon dan Shi Woo muncul, mereka pun melihat Jae Young mengusir Se Na. Tak bisa berbuat apa2 lagi, Se Na pun pergi dengan menahan rasa marahnya.
Hae Yoon yang tak tau apa yang terjadi langsung berjalan mendekat dan bertanya apa yang terjadi. Jae Young menjawab kalau tidak terjadi apa2, jadi Hae Yoon tak perlu khawatir.
“Kau yakin tidak terjadi apa2?” tanya Hyun Wook dan berjalan mendekati Jae Young. “Kau sudah mendengarkan CD-nya kan?” tanya Hyun Wook lagi dan Jae Young masih membantahnya.
“CD yang kutaruh di studio rekaman. CD itu adalah miliknya. Jadi kau tak tahu?” tanya Shi Woo ikut bicara, euuum..... Shi Woo baik rupanya.
Hae Yoon yang masih tak tau situasinya terus bertanya ada apa. Hyun Wook lalu berkata kalau Jae Young sudah menjiplak lagu orang lain. Dan untuk membuktikannya mereka bisa mendengarkan CD Demo itu. Jika ada kesamaan pada lagu itu, maka ada 3 jawabannya.
“Pertama kau ketahuan menjiplak. Kedua kau merilisnya tanpa diketahui oleh si penulis. Ketiga, jika kau tak suka tuduhan itu, buatlah lagumu sendiri.” Ucap Hyun Wook denngan tegas.
“Beraninya kau memerintahku? Aku bukan Seo Jae Young yang dulu. Kau tak tahu?” ucap Jae Young dengan sombong.
“Tidak, aku sudah tahu. Penulis lagu terbaik di Korea baru saja mencuri lagu orang lain.”
“Memangnya apa urusanmu aku mencurinya atau tidak?”
“Aku tidak peduli kalau kau mau merusak hidupmu. Tapi, jangan melibatkan perusahaan.”
“Kau tak perlu khawatir, aku akan mengurus semuanya. Kau bisa pergi sekarang. Tak sembarang oranng yang bisa masuk ke sini.” Ucap Jae Young dengan sombong dan berjalan pergi. Huuft pengen kutonjok rasanya ne orang.
“Bagaimana kalau aku bukan ‘sembarang orang’?” ucap Hyun Wook dan Jae Young langsung berbalik. “Bagaimana jika aku adalah presiiden baru perusahaan? Apa itu tak jadi masalah?” apa yang dikatakan Hyun Wook benar2 membuat diam semuanya termasuk Jae Young, mati kutu dia.
Se Na pulang dengan perasaan sedih, tepat disaat itu dia mendapat SMS dari rentenir yang selalu mengejarnya. “Kenapa kau berdiri saja disana?” Se Na pun langsung mencari dimana keberadaan orang yang mengiriminya SMS itu.
Di seberang jalan renternir itu berteriak, “kenapa kau terlihat depresi? Kau harus tersenyum! Makan makanan yang enak! Ingat waktumu tinggal 2 hari lagi.”
Mendengar itu perasaan Se Na semakin kacau. Dia langsung pulang dan tak perduli pada Joo Hong yang sedang berduaan dengan pacarnya. Se Na masuk ke kamarnya dan mengemasi barang2nya. Joo Hong menemui Se Na untuk mengajaknya makan ramen. Tentu saja Joo Hong terkejut melihat Se Na mengemasi barang2nya.
Saat Se Na hendak mengambil gitarnya, dia terdiam sejenak dan mengurungkan niatnya untuk mengambil gitar itu. Setelah dia memasukkan semua barang2nya kedalam tas, Se Na pun berkata kalau dia akan pulang ke kampung halamannya. Dia berterima kasih pada Joo Hong dan Gong Chul karena sudah memberi tempat tinggal padanya.
Joo Hong terlihat tak tega melihat Se Na pulang ke kampung halamannya, namun dia tak bisa berbuat apa2 karena itu semua sudah keputusan Se Na. Joo Hong lalu melihat gitar milik Se Na dan langsung membawakannya untuk Se Na, “hei.. jangan lupa gitarmu.”
“Gitar ini hadiah untukmu. Aku sudah banyak menyulitkanmu.”
“Kenapa? Gitar ini adalah hartamu.”
“Tidak lagi.” Jawab Se Na dan pergi.
Hyun Wook berusaha menghubungi Se Na, namun Se Na tak menjawab teleponnya. Hyun Wook pun pergi ke rumah Joo Hong untuk mencari Se Na. Masih menanggap kalau Hyun Wook adalah rentenir, Joo Hong pun berkata kalau Se Na sudah pergi jauh, namun setelah Hyun Wook berkata kalau dia adalah orang yang memperkerjakan Se Na sebagai petsitter, Joo Hong pun langsung meralat kata2nya dan berkata kalau Se Na baru saja pergi, 10 menit yang lalu. Dia bahkan memberitahu juga kalau Se Na ingin pulang ke kampung halamannya.
Hyun Wook langsung pergi mencari Se Na dan dia menemukannya tepat disaat Se Na hendak naik bis. Untungnya, Hyun Wook dengan cepat menarik tangan Se Na, hingga Se Na tak jadi naik bis.
“Aku kecewa.” Ucap Hyun Wook.
“Karena apa?”
“Kau terlihat seperti sudah putus asa. Apa kau kesal karena perkataan Seo Jae Young tadi? Kau bilang dia tak boleh menggunakan lagu orang lain tanpa izin. Dan kau malah kabur tanpa melakukan perlawanan yang berarti. Bersedih dan pulang.”
“ucapanmu kasar sekali. Kau tak tahu apa2 tentangku.”
“Aku lumayan tahu tentangmu. Kau mau menjadi penulis lagu. Tapi kau tak pernah serius. Jika kau mau menyerah begitu saja. Kau tidak usah memimpikannya sama sekali.”
‘Kau tahu apa? Aku bekerja sampai mati. Tidak... aku mau mati, tapi aku bekerja keras untuk hidup. Aku ingin membuat musikku jadi aku terus bertahan. Tapi aku sudah tak kuat lagi. Kau pikir kau tahu apa? Sudah cukup penderitaanku. Kau mau apa dariku?” tanya Se Na namun Hyun Wook hanya diam saja. “Kau benar. Aku kabur. Aku muak dengan rentenir itu. aku muak tinggal disini.” Teriak Se Na.
“ANA baru saja membeli lagumu. Tidak, tepatnya mereka membeli bakatmu. Tak ada syarat tertentu. Dengan kata lain, utangmu terlunaskan.” Ucap Hyun Wook. Tentu saja kabar itu membuat se Na terkejut dan bertanya siapa Hyun Wook. “Aku juga sudah muak. Aku juga mau bekerja di ANA.” Jawab Hyun Wook dan mengajak Se Na pulang ke rumahnya karena sudah waktunya Dal Bong makan.
“apa kau menyukaiku?” tanya Se Na akhirnya.
Apa yang akan dijawab oleh Hyun Wook? Apa dia akan mengakui kalau dia adalah pacar kakak Se Na? Tunggu kelanjutan sinopsisnya di blog Chusnianti.