logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Pinocchio Episode 13 Part 1

Sinopsis Pinocchio episode 13 Part 1. Pada episode sebelumnya diceritakan kalau Cha Ok di cap semua orang sebagai reporter manipulas dan bertepatan pada saat itu seorang pria bernama Tuan Jo muncul dan mengaku kalau dia sudah dirugikan oleh pemberitaan yang di lakukan Cha Ok sehingga mengalami kebangkrutan. Untuk mencari kebenaran itu, MSC mengirim In Ha dan Bum Jo sedangkan dari YGN mengirim Ha Myung dan Yoo Rae. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apakah Cha Ok benar2 bersalah? Yuk kita ikuti lagi ceritanya.....


Sinopsis Pinocchio episode 13 Part 1


Ha Myung, Yoo Rae, In Ha dan Bum Jo bekerja sama dalam mencari kebenarannya. Setelah mendapat daftar nomor telepon Tuan Cho, para sopir yang bekerja pada Tuan Jo dan surat kematian mereka berempat pun berpencar untuk mengkroscek apakah yang Tuan Jo katakan memang benar atau tidak. In Ha pergi ke rumah sakit dengan membawa surat kematian, Bum Jo menemui para supir dan Yoo Rae pergi menemui keluarga Tuan Cho. Tinggal Ha Myung sendiri yang belum mendapatkan tugas, dengan yakin Ha Myung berkata kalau dia akan pergi menemui Cha Ok dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. 

Cha Ok tak senang diwawancarai oleh Ha Myung dan hendak pergi. Ketidaksenangan Cha Ok malah terus membuat Ha Myung semakin penasaran, jadi dia terus bertanya apakah pada saat menangani kasus itu, Cha Ok tidak memeriksa surat kematiannya. Karena terus ditanya akan hal itu, dengan kesal Cha Ok menjawab dengan berteriak “Aku tidak memeriksanya! Karena ada bukti lain yang menunjukkan kalau da bunuh diri!”


“Terima kasih, atas jawabanmu.” Ucap Ha Myung denga senyum puas diwajahnya.

Ha Myung keluar gedung MSC dengan perasaan lega karena akhirnya dia mendapat pengakuan Cha Ok yang mengakui kesalahannya. Cha Ok sendiri sedang menenangkan diri sambil menatap keluar gedung. Tepat disaat itu dia mendapat SMS dari Ketua yang menyuruhnya untuk mundur dari posisinya. 

Episode 13 – Hadiah Natal


Bum Jo dan Ha Myung sudah berdiada diruang reporter. Ha Myung mengatakan kalau Cha Ok mengaku bahwa dia tidak memeriksa surat kematian. Mendengar itu Bum Jo langsung berkomentar kalau kasus ini adalah akhir dari karir Cha Ok dan ketentuan finalnya adalah di surat kematian, kalau surat itu asli maka hancurlah semua kebanggaan Cha Ok. 

Bum Jo kemudian membahas tentang Cha Ok yang merupakan ibu dari In Ha. Ha Myung pun mengaku kalau dia tak khawatir akan hal itu. Mendengar itu, Bum Jo berkata kalau dia mengakhawatir kan In Ha, dan dia juga tahu kalau Ha Myung lebih khawatir dari dirinya. Belum sempat Bum Jo menyelesaikan kata2 nya Ha Myung langsung memotong dan mengatakan kalau antara dirnya dan In Ha tidak ada hubungan apa2. 

“Kalian benar2 sudah putus?” tanya Bum Jo, namun tak dijawab oleh Ha Myung yang langsung mengubah topik pembicaraan dengan menanyakan tentang hasil wawancara Bum Jo dengan mantan supir Tuan Jo. Bum Jo pun menjawab kalau dia sudah menanyai semua sopir2 itu dan jawaban mereka sama kalau Tuan Cho meninggal karena gagal jantung. 

Ha Myung yang sedari tadi senang mengetik laporan langsung menghentikan tangannya, dia merasa ada yang aneh dengan jawaban semua mantan supir tuan Jo dan menanyakan kembali pada Bum Jo apakah mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama. Bum Jo pun mengiyakan dan menambahkan kalau menurutnya Tuan Jo sudah  mengatakan hal yang benar.

Tak lama kemudian Yoo Rae muncul dengan suara serak. Apa yang membuat Yoo Rae serak? Ternyata karena dia harus mewawancarai adik dari Tuan Cho yang bekerja di tempat pembangunan gedung. Disana sangat berisik, jadi agar adik Tuan Cho bisa mendengar apa yang Yoo Rae katakan, jadi dia pun harus berteriak2. 

“Bagaimana dengan penyebab kematiannya.” Tanya Ha Myung.

Flasback!
Yoo Rae mendekati seorang pria yang diduga itu adalah adik Tuan Cho, dimana dia sedang menggunakan bor untuk menghancurkan batu. Agar pria itu bisa mendengarnya, Yoo Rae terus berteriak dan bertanya apakah Tuan Cho mengidap penyakit parah. Pria itu tidak menjawab langsung, namun hanya mengangguk-angguk. Pria itu juga hanya mengangguk-angguk saat Yoo Rae bertanya apakah Tuan Cho bunuh diri. 

Kembali lagi di ruang reporter dimana Yoo Rae menyampaikan kalau adik Tuan Cho mengatakan padanya bahwa yang semua Tuan Jo katakan itu benar. Mendengar semua informasi dari dua temannya dapatkan masih membuat Ha Myung merasa ada yang menjanggal namun dia tak mengatakannya pada Yoo Rae ataupun Bum Jo. Dan sekarang untuk menyimpulkan kebenarannya, mereka tinggal menunggu verifikasi dari surat kematiannya, namun orang yang diberi tugas untuk itu tak kunjung datang. Euuum kemana In Ha???

Tak lama kemudian, secara serempak ponsel Ha Myung, Yoo Rae dan Bum Jo berdering dan itu adalah SMS dari In Ha yang berisi, “Surat Keterangan Kematiannya sudah diverifikasi dan tak ada masalah.”

Membaca itu Yoo Rae dengan senang menyimpulkan kalau Cha Ok benar2 bersalah. Berbeda dengan Yoo Rae, Ha Myung  masih merasa ada yang mengganjal dari semua informasi yang ada, apalagi In Ha tak muncul. Karena ketidakhadiran In Ha, Bum Jo pun menjadi khawatir dan mengiriminya SMS. In Ha membalas kalau dia masih punya urusan penting untuk dikerjakan, jadi dia tidak bisa ikut rapat dulu. Menerima balasan itu, Bum Jo percaya saja kalau tidak ada yang terjadi pada In Ha.

Ha Myung yang masih penasaran mencoba menelpon In Ha namun tak diangkat. Hal itu mengingatkan Ha Myung pada saat In Ha sedih karena ibunya, saat itu In Ha hanya mengiriminya SMS dan mengaku kalau dia baik2 saja, padahal dia sedang menangis. Merasa kalau benar2 ada sesuatu yang terjadi pada In Ha, Ha Myung pun langsung bergegas pergi untuk mencari In ha. 


Ternyata In Ha sudah berada di depan kantor polisi, dia membawa dua surat keterangan kematian. Sebenarnya apa yang terjadi?

Flasback!
Saat In Ha memverifikasi surat kematian itu pada dokter disebuah rumah sakit, dokter itu denga yakin mengatakan kalau surat itu palsu. Karena bagian kolom yang seharusnya diisi tentang keadaan si mayit, malah dibiarkan kosong, itu berarti seseorang sudah menghapusnya. Mendengar pernyataan itu bukannya membuat In Ha senang namun malah membuatnya ingin menyangkal apa yang baru saja dia dengar. Dia bahkan meminta dokter untuk mengatakan padanya kalau surat kematian itu asli bukan hasil editan. Euuuum... In Ha benar2 ingin membantu Ha Myung untuk menjatuhkan ibunya. Jadi dia tidak memberitahukan kebenarannya pada teman2nya termasuk Ha Myung, agar Ha Myung bisa membalas dendam pada Cha Ok.

Kita kembali pada IN Ha yang sedang berdiri di depan kantor polisi sambil membawa dua surat keteranga kematian. In Ha pun mulai cegukan karena dia sudah menyembunyikan kebenarannya dari semua orang. Agar semuanya berjalan lancar seperti yang direncanakan, In Ha pun hendak merobek surat keterangan kematian itu. Namun tak jadi dia lakukan karena dia melihat Ha Myung. In Ha dengan cepat melipat surat kematian itu dan memasukkannya ke dalam jaketnya.


In Ha terlihat panik karena Ha Myung terus berjalan mendekatinya. Karena tak mau Ha Myung mengetahui kebenarannya, In Ha pun memilih lari menghindarinya. Ha Myung yang semakin penasaran dengan apa yang sudah terjadi, langsung mengejarnya. Sampai di sebuah taman In Ha pun menghentikan larinya karena tak bisa berlari lagi.


Ha Myung pun bertanya kenapa In Ha lari? In Ha tak langsung menjawab dia hanya meminta Ha Myung untuk tidak mendekatinya. Ha Myung mendengar In Ha cegukan, dia pun berjalan mendekati In Ha dan bertanya kenapa In Ha cegukan. Tak bisa lagi menghindar, In Ha pun mengaku pada Ha Myung kalau surat kematian itu palsu, karena surat yang asli menyatakan kalau Tuan Cho benar2 meninggal karena bunuh diri. 


Ha Myung shock dan dia meminta In Ha untuk tidak mengatakan hal itu pada siapa2. “Dengan begitu keadaannya akan tetap seprti ini. Dia tidak akan bisa menjadi reporter lagi. Ibumu telah menghancurkan keluargaku dengan kebohongannya, jadi apa sulitnya mengataka kebohongan kecil juga?” ucap Ha Myung dengan penuh kemarahan. In Ha pun mengiyakannya, dia juga ingin membuat ibunya menjadi pihak yang bersalah. 

Ha Myung benar2 sudah terbawa emosi, dia ingin sekali menyelesaikan balas dendamnya itu pada Cha Ok dan membuat kakaknya merasa senang. Dan semua itu membuat Ha Myung tak bisa berpikir sehat lagi. Ha Myung pergi meninggalkan In Ha yang terus-terusan cegukan karena sudah menyembunyikan sebuah kebenaran di dalam dirinya.

Ha Myung pulang dan terkejut saat melihat Gong Pil dan Dal Pyeong sudah berdiri didepan rumahnya menunggu dirinya pulang. Mereka berdua meminta Ha Myung membukakan pintu rumahnya karena mereka berdua sudah merasa kedinginan menunggu diluar. Namun Ha Myung masih tertegun di tempatnya berdiri.

Dal Pyeong kemudian bertanya tentang nama anjing milik Jae Myung. Masih dengan ekspresi tak percaya Ha Myung menjawab kalau nama anjing itu adalah Gonzales. Wkwkkw..... namanya keren betul.


Gong Pil dan Ha Myung masuk ke dalam rumah. Sambil menahan rasa dingin, Gong Pil terus menggerutu mengatakan kalau Ha Myung adalah orang yang tidak berperasaan, karena Ha Myung meninggalkan dirinya dan tinggal di tempat itu. Gong Pil terus memperhatikan sekeliling rumah ha Myung dan bertanya apakah semuanya baik2 saja. Banyak hal yang ditanyakan Gong Pil, tentang ledengnya serta  tentang penghangat ruangannya.

Ha Myung lalu bertanya kenapa Gong Pil datang. Gong Pil pun menjawab kalau dia sebenarnya ingin melakukan apa yang sudah Ha Myung lakukan yang tak pernah datang berkunjung dan menelpon, namun Gong Pil mengaku tidak bisa melakukan hal itu karena dia bukan orang yang tak berperasaan seperti Ha Myung. 

Kita beralih pada Dal Pyeong yang menemui tetangga Ha Myung. Dia memberikan nomor telponnya pada tetangga itu dan memintanya untuk menghubunginya jika terjadi sesuatu pada Ha Myung.




Ha Myung mengantarkan Gong Pil dan Dal Pyeong berjalan pulang. Gong Pil meminta Ha Myung untuk tidak mengantarkan mereka, namun Ha Myung tetap berjalan mengikuti mereka berdua. Gong Pil pun menghentikan langkahnya dan berkata, “kau harus tahu, aku tak akan pernah menarik surat adopsiku padamu. Tak peduli apa kata orang, kau tetaplah anaku. Ingat itu!” 

Merekapun berjalan lagi, Ha Myung terus mengikuti mereka berdua sampai Dal Pyeong berkata kalau Ha Myung tak perlu mengikuti mereka lagi, kalau Ha Myung tetap melakukannya, mereka berdua tidak akan pernah mengunjunginya lagi. Mendengar itu Ha Myung langsung menghentikan langkahnya. 


Ha Myung kembali ke rumahnya dan di atas meja belajar kakaknya dia melihat sebuah kotak yang berisi uang, syal dan secarik kertas yang berisi : “Jangan lupa makan, tak usah menghemat gas dan jaga suhu ruanganmu.”

Ya, semua itu adalah pemberian Gong Pil untuk anak angkat kesayangannya itu. Melihat semua pemberian Gong Pil, mengingatkan Ha Myung pada apa yang In Ha pernah katakan padanya, In Ha tau apa yang sebenarnya ha Myung rasakan, dia tahu kalau Ha Myung sering menangis sendiran di tempat tidur. Walaupun mengetahui semua itu, In Ha menahan diri untuk tidak menghibur  Ha Myung karena dia tak mau membuat Ha Myung goyah. 


Ha Myung kemudian mengambil syal yang diberikan Gong Pil padanya dan menangis. Dia memeluknya sambil tiduran. 

Keesokanharinya, Ha Myung dan Yoo Rae melaporkan apa yang mereka dapat setelah mencaritahu tentang kebenaran kasus tuan Jo. Kesimpulan investigasi mereka adalah Cha Ok dinyatakan bersalah dan apa yang dikatakan Tuan Jo benar. 

“Tapi kalian tidak menutupi sesuatu hanya untuk menjatuhkannya kan?” tanya Gyo Dong, untuk memastikan kalau Ha Myung tidak akan melakukan hal2 yang curang untuk menjatuhkan Cha Ok. 

“Kapten Hwang! Kami berbeda dengan si tulang manipulasi itu! Semuanya sudah diverifikasi secara akurat!” jawab Yoo Rae membantah dan Ha Myung hanya diam. Dia sadar kalau dia sudah melakukan hal yang tidak benar sebagai reporter. 

Gyo Dong lalu memberitahu mereka kalau para pendemo sudah menunggu di depan gedung MSC, diapun menyuruh mereka berdua untuk pergi kesana dan melaporkan semua yang terjadi disana. Gyo Dong kemudian menawari Yoo Rae untuk melaporkan berita itu, namun tak seperti biasanya Yoo Rae langsung menolaknya dengan alasan kalau Ha Myunglah yang pantas melakukan hal tersebut, karena menurutnya besok adalah  kesempatan baginya untuk membalas dendam atas ketidakadlan yang didapatnya 13 tahun yang lalu. 

Sung Cha Ok baru saja keluar dari hotelnya dan pergi menuju MSC. Sementara itu  Tim dari YGN dan MSC sedang menuju tempat demo. Ternyata sebelum mereka sudah banyak reporter dari stasiun lain yang mengambil berita disana. 

Semua orang berdemo meminta Sung Cha Ok berhenti dari posisi reporter. Ha Myung dan In Ha bertemu mata, namun mereka tidak mengatakan apa2 dan berpaling lagi. Joo Ho merasa kalau apa yang mereka lakukan sekarang tidak lah benar, karena mereka akan meliput berita yang menyudutkan manager mereka sendiri. Diapun bertanya pada In Ha dan Bum Jo, apakah mereka baik2 saja melakukan hal tersebut. In Ha mengiyakan dan cegukan.

Mendengar In Ha yang terus-terusan cegukan dari kemarin, membuat Bum Jo bertanya apa In Ha baik2 saja. In Ha pun menjawab kalau dia baik2 saja.

Yoo Rae menghampiri Tuan Jo dan memintanya untuk membuat Sung Cha Ok meminta maaf padanya hari ini, karena dia dan timnya YGN akan merekamnya. Setelah mendengar permintaan dari Yoo Rae, Tuan Jo langsung mengintruksi para pendemo yang lain agar bisa membuat Sung Cha Ok minta maaf hari ini. 

Tepat disaat itu Cha Ok muncul. Mobilnya tak bisa masuk gedung karena di kerubungi para pendemo dan awak media yang ingin mengambil gambarnya. Ingin membuat dirinya terlihat seolah2 menjadi korban, Cha Ok pun memutuskan keluar mobil dan menemui merek semua. 


Di luar, Cha Ok langsung diburu pertanyaan oleh reporter yang datang untuk meliput. Melihat Cha Ok dikerubungi reporter dan diberi pertanyaan yang menyudutkan, membuat ha Myung teringat saat 13 tahun yang lalu, dimana para reporter termasuk Cha Ok mengeroyok dia dan kakaknyan dengan pertanyaan2 yang menyudutkan ayah mereka. 

Tuan Jo muncul dan berdiri di depan Cha Ok. Dia membawa surat keterangan kematian Tuan Cho dan terus2an mengingatkan kesalahan Cha OK, yang sudah memberitakan tentang Tuan Cho yang bunuh diri karena dipecat oleh Tuan Jo dan kemudian membuat perusahaan travel Tuan Jo bangkrut. 

Ha Myung masih diam saja tak berbicara, dia kemudian melihat ke arah In Ha dan teringat pada kata2 In Ha yang mengatakan kalau surat keterangan kematian itu sudah dipalsukan. 

Tiba2 ada seseorang yang melempar wajah Cha Ok dengan telur. Huweeek... pasti amis banget bgt tuh... semua orang tersentak melihatnya. Melihat itu, Ha Myung lagi2 teringat saat dia dan kakaknya diwawancarai dulu, saat itu ada seseorang yang jga tiba2 melempar wajah Ha Myung dengan telur. 



Tak bisa melihat ketidakadilan terjadi, Ha Myung langsung merampas surat kematian yang sedang ditunjukkan Tuan Jo pada semuanya. Di hadapan semuanya, Ha Myung berkata kalau Tuan Jo sudah memalsukan surat kematiannya. Aawalnya Tuan Jo masih membantah kalau dia sudah melakukan itu. 

Yoo Rae bingung denga sikap Ha Myung yang tiba2 menyudutkan Tuan Jo bukannya Cha OK. Para demonstran yang mengira kalau Ha Myung memihak Cha Ok langsung terpancing emosi dan hendak memukul Ha Myung, namun untungnya di cegah.

“Kami sudah memeriksanya ke rumah sakit. Kau menghapus bagian tentang kematian karena bunuh diri dari dokumen asli. Kenapa kau memalsukan sertifikat kematian?” tanya Ha Myung dan semua orang mulai percaya pada apa yang dia katakan. Bum Jo pun bertanya2 apa maksud semua ini adalah Tuan Cho benar2 mati bunuh diri hanya karena 600 won. 

“Semua rekan supir dan anggora keluarga almarhum... menyatakan kalau penyebab kematian adalah penyakit jantung koroner. Seperti kawanan burung beo, seolah2 merea diperintahkan oleh seseorang. Apakah kau yang memerintahkan mereka? Tolong jawab pertanyaannya.” Tanya Ha Myung lagi dan Bum Jo pun baru menyadarinya.

“Mereka meminta penyebab pasti kematian....”

“Kenapa mereka memintamu bukannya meminta dokter?” tanya Ha Myung memotong ucapan Tuan Jo. 

Semua demonstran geram pada Tuan Jo karena sudah membohongi mereka, para reporter juga demikian, mereka yang sebelumnya menanyakan pertanyaan pada Cha Ok sekarang langsung beralih pada Tuan Jo untuk meminta konfirmasi atas apa yang Ha Myung katakan. 

“Baiklah. Aku menipu kalian semua!” teriak Tuan Jo. “Aku tidak bisa melakukan apapun ketika bisnisku hancur! Aku menipu kalian semua!” ucap Tuan Jo dan pergi dan semua reporter pun mengikutinya untuk menanyakan pertanyaan2 lebih lanjut.




Saat hanya berdua Cha Ok bertanya kenapa Ha Myung melakukan semua itu. Ha Myung menjawab kalau dia melakukan semua itu sebagai reporter yang benar. “Sesuatu yang harus kau lakukan 13 tahun yang lalu. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan. Kenapa orang2 tidak akan percaya padamu bahkan ketika kau mengatakan yang sebenarnya? Bahkan kau sendiri tidak merasa percaya diri. Apakah kau yakin kalau kau adalah seorang reporter? Aku akan terus menanyakan hal itu. Dan sampai aku mendengar jawabanmu atas pertanyaan itu...” Ha Myung melihat kearah In Ha. “Aku tidak akan mundur.” 


In Ha tersenyum mendengar apa yang Ha Myung katakan. Sedangkan Cha Ok sudah tak bisa berkata2 lagi. 

Cha Ok membersihkan dirinya di toilet. Di depan cermin dia bergumam, “Bajingan sombong.” Tentu saja kata2 itu ditujukannya pada Ha Myung. Waduuuh.... ternyata ni orang belum kapok juga.

Cha Ok kemudian membalas SMS Ketua dengan isi : “Maaf atas ketidaknyamanan yang kusebabkan.” Euuuum... sebenarnya siapa Ketua yang Cha Ok sms-i.... jawabannya ada di scene2 seterusnya. Mau tahu? Tunggu saja..... hehehhe... 

Dengan bangganya Yoo rae menceritakan pada teman2 sesama reporternya tentang apa yang Ha Myung lakukan. Setelah menceritakan tentang ke-keren-an Ha Myung, Yoo Rae bergumam, “Jika bukan karena dia, aku akan senang menerima perasaannya.”

“Perasaan? Perasaan siapa?” tanya Ho Chul yang mendengar ucapan Yoo Rae. 

“Ini adalah sesuatu yang tak perlu kau ketahui.” Jawab Yoo Rae. 

Ho Chul lalu berkata kalau menurutnya Cha Ok pasti mereka terluka atas semua yang terjadi padanya. Yoo Rae menjawab kalau dia tidak bisa menebaknya karena eksprei Cha Ok datar akibat botox-nya. 


Tepat disaat itu, setelah menyampaikan berita Cha Ok mengumumkan kalau dia akan berhenti menjadi pembaca berita. Dia beralasan kalau semua itu akibat pemberitaan2 buruk yang selama ini terjadi pada dirinya. Dan posisinya akan digantikan oleh seseorang yang bernama Yeon Do Young. Melihat berita itu semua orang mengira kalau Cha Ok melakukan hal itu karena dia merasa tertekan setelah apa yang terjadi. 


Poster besar yang mamasang wajah In Ha dan Cha Ok di copot. In Ha ada di sana untuk melihat proses pelepasannya. Bum Jo menghampirinya dan berkata kalau pengunduran diri Cha Ok sebagai pembaca berita sudah disetujui oleh petinggi MSC. Mereka berdua mengira kalau apa yang terjadi pada Cha Ok adalah akibat pemberitaan yang buruk tentangnya kemarin.

Ha Myung menemui kakaknya dan menceritakan apayang sudah terjadi. Jae Myung bertanya apakah Cha Ok akan benar2 berhenti menjadi pembawa berita? Ha Myung mengangguk dan berkata kalau Cha Ok sudah mengumumkan kalau dia berhenti kemarin dan akan mengambil beberapa waktu untuk merenungkan diri. Mendengar itu Jae Myung memuji apa yang sudah Ha Myung lakukan. Dia percaya pada kemampuan Ha Myung. 

Ha Myung juga menceritakan kalau dia mau, dia bisa menghancurkan Cha Ok dengan cara berdiam diri dan tidak mengungkapkan kebenaran. Namun dia tidak bisa melakukannya karena In Ha.

Tepat setelah Ha Myung mengucapkan nama In Ha, kita langsung dialihkan pada In Ha yang mengatakan pada Bum Jo kalau dia sudah menyadari sesuatu kemarin. 

“Aku tidak akan lagi menjadi perhatian Dal Po. Kupikir dia akan bisa melupakan aku, dan melakukan apa yang dia perlu lakukan dalam hidupnya.” Ucap In Ha dan Bum Jo bertanya apa hal itu membuat In Ha bahagia. In Ha menjawab tentu saja. “Rasa bersalahku membuatku merasa seperti orang berdosa di depan Dal Po sepanjang waktu. Tapi aku pikir aku akan bisa tidur lebih nyenyak mulai sekarang.” Tambah In Ha dan poster dirinya dan ibunya pun sudah terlepas.

Kita kembali lagi pada Jae Myung dan Ha Myung, dimana Jae Myung mengucapkan kalau dia harus berterima kasih pada In Ha, “Jika dia tidak cegukan, maka kau sudah diluar kendali. Apakah kau sudah mengucapkan terima kasih padanya?” tanya Jae Myung dan Ha Myung menjawab tidak. 

“Aku hanya memarahinya dan menyalahkan dirinya. Ya, dan aku pikir itulah alasan mengapa dia tidak menggugat atau menyangkal apapun. Dan aku merasa brsalah tentang hal itu.” Ucap Ha Myung dan menundukkan kepalanya. 

Jae Myung mengetuk kaca yang membatasi mereka berdua dan berkata, “Kata2 itu harus dikatakan didepannya, bukan di depanku. Permintaan maaf harus diberikan kepada orang yang berhutang. Meminta maaf pada orang lain hanya tindakan menyedihkan dari penyesalan diri.” Ucap Jae Myung dengan bijak dan Ha Myung pun mengerti. Euuum... Jae Myung benar2 kakak yang baik.

Poster Cha Ok dan In Ha benar2 sudah di lepas dan disana masih ada In Ha dan Bum Jo. Bum Jo kemudian mengajak In Ha makan malam bersamanya, karena malam ini adalah hari ulangtahunnya. In Ha menjaawab kalau dia tak punya uang untuk membelikan Bum Jo hadiah. Bum Jo tersenyum dan menjawab kalau dia tak butuh hadiah, karena dia hanya ingin makan malam bersama In Ha. 

Disebuah restoran mewah, Bum Jo mengajak In Ha makan malam. Sambil makan, In Ha berkata kalau dia sedang kehilangan nafsu makan. Namun melihat melihat cara makan In Ha, Bum Jo berkomentar kalau porsi makan In Ha cukup banyak untuk seseorang yang sedang kehilangan nafsu makan.

“Salah satu dilema dalam hidupku adalah aku masih baik2 saja dan memiliki nafsu makan yang baik walau aku benar2 merasa kesusahan ataupun kesal.” Ucap In Ha dan Bum Jo bertanya apa yang bisa membuat In Ha merasa sulit dan kesal. “Aku hanya kesal pada kenyataan akan keberadaanku. Aku marah karena menahan Dal Po.... dan aku marah seperti orang berdosa sepanjang waktu juga. Aku seorang wartawan juga, dan aku marah pada diriku selama berbohong pada Dal Po. Tapi aku tidak perlu berbohong lagi, jadi nafsu makanku sudah kembali....” jawab In Ha yang kemudian pergi ke toilet karena merasa ususnya sudah kembali bekerja dengan baik. 

Saat masuk ke gedung YGN, Ha Myung teringat pada In Ha dan diapun melihat kancing baju yang In Ha kembalikan padanya. Merasa harus melakukan apa yangJae Myung katakan padanya sebelumnya, Ha Myung pun pergi mencari In Ha untuk mengucapkan rasa terima kasihnya. 


Ha Myung menelpon In Ha, namun sayang In Ha belum kembali dari toilet jadi Bum Jo yang menjawab teleponnya. Bum Jo mengatakan kalau dia sedang berada di cafetaria dekat kantor bersama In Ha. Dengan wajah serius Bum Jo bertanya “Apa yang kau katakan tentang akhir antara hubunganmu dan In Ha, masih berlangsung kan?” 

Ha Myung dengan lemas mengiyakannya. Karena itu Bum Jo menyuruh Ha Myung untuk tidak menutup telepon dan mendengarkan apa yang akan dia katakan pada In Ha. 

Saat IN HA datang Bum Jo meletakkan ponsel In Ha di meja dengan cara ditelungkupkan agar In Ha tak tahu kalau Ha Myung sedang mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Bum Jo kemudian mengaku kalau dialah orang yang menerima sms dari In Ha untuk ibunya selama ini. 

“Ibumu lupa dan meninggalkan ponselnya di rumahku. Itulah bagaimana aku mulai melihat sms-mu.” Ucap Bum Jo. Mendengar itu Ha Myung terkejut dan langsung berlari ke kafetaria itu sambil masih mendengarkan obrolan mereka dari telepon.

“Maafkan aku. Pada awalnya, itu hanya untuk bersenang2, kemudian berubah menjadi rasa ingin tahu. Dan rasa ingin tahu itu... membuatku ingin bertemu denganmu. Itu sebabnya aku mencarimu, dan itulah sebabnya aku disini sekarang. Aku sangat menyadari siapa yang kau sukai. Dan aku juga tahu betapa inginnya kau menghapus orang itu dari hatimu. Aku akan membantumu melakukannya.”

“Bum Jo-a....”

“Ayo berkencan.” Ajak Bum Jo dan tepat disaat itu Ha Myung sampai di depan kafetaria dan melihat mereka berdua dari luar. 

“Kau bilang Dal Po tidak lagi peduli padamu. Jadi berhenti memikirkannya dan temukan cara untuk melupakannya.” 


Ha Myung hendak masuk dan menemui mereka berdua namun langkahnya langsung terhenti saat mendengar In Ha menerima ajakan kencan Bum JO. Namun setelah In Ha menerima ajakan itu dia langsung cegukan. 

“Lihat? Metode semacam itu tidak akan bekerja padaku. Membodohi diri kita untuk mengencani satu sama lain bukanlah cara untuk menyelesaikan sesuatu. Maafkan aku.” Ucap In Ha dan hendak mengambil ponselnya namun dicegah oleh Bum Jo karena ponsel itu masih terhubung dengan Ha Myung.


“Kalau begitu kita bisa mulai dari sana.”

“Apa?”

“Aku akan terus memperlakukanmu dengan baik dari sekarang. Aku akan bersikap sangat baik padamu. Sampai saat kau tidak lagi bisa menolakku. Aku berbeda dengan Dal Po. Kau tidak menahanku dan kau juga bukan orang berdosa bagiku.”

Setelah mendengarkan kata2 Bum JO itu, Ha mYung merasa lemas dan menurunkan ponselnya dari telinganya. Dia memutuskan untuk tidak mendengarkan lagi percakapan Bum Jo dan In Ha. 


“Terima kasih telah menjagaku, tapi tidak ada yang akan terjadi saat aku tidak bisa menolakmu. Aku tidak akan masuk ke dalam posisi dimana aku tidak akan dapat menolak perasaanmu. Kita tetap berteman saja seperti sekarang, oke?” ucap In Ha dan pergi sambil membawa ponsel dan bon makan mereka. 

Saat melihat jumlah bon makan mereka, mata In Ha langsung melotot, dia tak menyangka kalau jumlahnya akan sebesar itu. Bum Jo melihat Ha Myung yang masih berada di luar. 

In Ha hendak membayar tagihan bon makannya, namun ternyata semuanya sudah dibayar oleh Bum Jo, karena bUm Jo sudah memberikan kartu kreditnya saat dia datang. Mendengar itu tentu saja In Ha senang, karena ia jadi tak harus membayarnya. Tapi In Ha langsung menghapus rasa senangnya itu dan menyuruh kasir untuk membatalkan pembayaran Bum Jo dan menggantinya dengan uang dari kartu kredit milik In Ha.

“Lupakan saja. Ini ulang tahunku, jadi aku yang traktir.” Ucap Bum Jo yang tiba2 muncul dari belakang dan kemudian mengajak In Ha pergi. Masih tak bisa terima Bum Jo yang membayar semuanya, In Ha memberi ide untuk membayarnya setengah2. Tapi karena In Ha sedang tak membawa uang tunai, jadi dia meminta nomor rekening Bum JO. In Ha mengatakan kalau dia merasa tak enak kalau Bum Jo yang harus mentraktirnya padahal dia tak memberi hadiah apapun pada Bum Jo.

“Semakin kau merasa tak enak, aku semakin senang.” Ucap Bum Jo dan kemudia menyuruh In Ha masuk kedalam mobilnya. 

Bersambung
Sinopsis Pinocchio episode 13 part 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger