logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Pinocchio Episode 7 Part 1

Sinopsis Pinocchio episode 7 Part 1. Pada episode sebelumnya diceritakan kalau Dal Po dan In Ha bersaing mendapatkan informasi tentang ahjumma yang meninggal saat sedang melakukan treatmil di sebuat tempat gym. Setelah mendapatkan apa yang mereka dapat, merekapun menyerahkan pada stasiun siaran masing-masing. Apa yang akan terjadi setelah ini? Stasiun siaran mana yang akan menang YGN atau MSC? Yuk kita lanjutkan lagi sinopsisnya.


Sinopsis Pinocchio episode 7 Part 1 !!!


Dal Po dan Yoo Rae dalam perjalanan kembali ke stasiun siaran mereka. Yoo Rae terlihat senang dan gembira karena malam ini, mereka akan melihat berita pertama mereka ditayangkan. Ditambah lagi karena dia dan Dal Po berhasil membuat stasiun mereka jadi  satu-satunya stasiun yang mendapatkan rekaman CCTV. Dia begitu yakin kalau YGN bisa mengalahkan MSC. 

Tepat disaat itu, mereka melihat In Ha yang sedang berjalan menuju MSC. Melihat In Ha, Yoo Rae berkata kalau dia merasa kasihan pada In Ha, “Dia mungkin akan mengalami banyak masalah dengan senior saat mereka melihat rekaman kita.”

Mendengar kata2 Yoo Rae, Dal Po pun langsung memanggil In Ha dan mengatakan padanya kalau mereka mempunyai rekaman CCTV dari klub kesehatan. Mendengar hal itu, In Ha tak sedikitpun kecewa ataupun ketakutan, dia malah tertawa. 



Dengan tangan dipinggang, In Ha berkata kalau Dal Po baru saja membuat kesalahan besar. Belum sempat In Ha mengatakan berita eksklusif mereka, Bum Jo langsung membopong In Ha dan membawanya masuk ke kantor. Melihat Bum Jo memperlakukan In Ha seperti itu, Dal Po hendak mengejarnya namun di cegah oleh Yoo Rae yang penasaran pada ucapan In Ha. 

“Kesalahan apa? Kita satu-satunya yang mendapat rekaman itu kan?” tanya Yoo Rae dan Dal Po menjawab tidak tahu dengan nada kesal karena melihat Bum Jo menggendong In Ha seperti itu. 


Episode 7 – Katak dalam sumur
~02:00:00 menuju siaran berita~


Di YGN semua kru mempersiapkan semua bahan berita yang akan ditayangkan pada berita malam ini. Saat rapat editor Jo bertanya apa Dal Po dan Yoo Rae benar-benar mendapatkan berita yang eksklusif? Dengan yakin Yoo Rae menjawab iya dan pernyataan itu didukung oleh Gyo Dong dan Hyun Gyu. Bahkan Hyun Gyu menambahkan kalau mereka bisa menulis berita ini dengan judul diet ekstrim yang membahayakan hidupnya, dia juga menambahkan kalau berita akan lebih menarik jika mereka menambahkan cerita tentang siswa SMA yang meninggal setelah 6 jam bersepeda dan untuk meyakinkan mereka juga akan menambahkan pendapat para ahli tentang diet ekstrim tersebut. Merasa semuanya sudah komplit dan klop, editor Jo pun menyetujui untuk berita itu untuk ditayangkan pertama kali.


Di MSC para direksi pun mengadakan rapat, mereka membahas tentang berita yang akan ditayangkan pada siaran berita mereka. Direktur Young menyarankan agar mereka menjadikan berita tentang ahjumma di daftar pertama agar YGN menyadari kalau mereka sudah terlambat. 

“Jangan bunuh berita mereka, biarkan mereka menyiarkannya. Kita akan mengudara setelah mereka. aku menyarankan untuk menusuk YGN dari belakang.” Ucap Cha Ok dan semua orang setuju.


Il Joo terkejut mengetahui kalau berita tentang ahjumma di letakkan di bagian akhir. Gong Joo berkata kalau semua itu memang disengaja, karena tujuan direksi MSC bukanlah untuk mengalahkan YGN, melainkan untuk mempermalukan YGN. 

“Mereka berusaha untuk menjebak YGN. Ini adalah perangkap yang sempurna untuk menurunkan kredibilitas YGN dan tidak mungkin Direktur Sung akan melepaskan kesempatan itu.” ucap Gong Joo yang tahu persis kalau semua itu pastilah ide dari Cha Ok.

“Dia benar-benar sesuatu.” ucap Il Joo yang kemudian memuji usaha keras In Ha dan Bum Jo dalam mencari berita. 


Kita beralih pada In HA dimana ponselnya berdering dan itu adalah panggilan dari Dal Po. In Ha hendak mengangkatnya namun langsung dicegah oleh Bum Jo karena jika In Ha memberitahu Da Po tentang kesalahan cerita tentang berita ahjumma sekarang, dia pasti akan memperbaharui cerita untuk beritanya. 


Tepat disaat itu para direksi MSC keluar dari ruang rapat. 

“Apa mereka yang meliput tentang kematian di klub kesehatan?” tanya direktur Young pada Gong Joo sambil menunjuk In Ha dan Bum Joo. Gong Joo pun mengiyakan, bahkan dia berkata kalau bukan karena In Ha dan Bum Jo, mereka tidak akan mendapatkan berita. 

“Anda terlalu memuji.”jawab Bum Jo.

“Tidak,menurutku dia tidak memuji.” Ucap In Ha ceplas ceplos. “Benar kan yang kutakan?”

Mendengar itu, Bum Jo langsung menutup mulut In Ha dengan tangannya, agar In Ha tidak berbicara yang tidak-tidak. Namun In Ha tak mau diam, dia menyingkirkan tangan Bum Jo dan melanjutkan kata-katanya. 


“Saya minta maaf, tetapi sebagai pinocchio, saya tidak tahu berbasa basi.” Ucap In Ha.

Mendengar itu, para direksi yang lain tidak marah, mereka malah tertawa dan direktur Young bahkan berkata kalau dia senang dengan kejujuran In Ha. In ha sejenak melihat ke arah ibunya, namun ibunya malah berpaling darinya, seolah-olah tak perduli. Setelah  para direksi pergi, In Ha hanya menghela nafas karena ibunya tak sedikitpun perduli padanya. 

Dal Po masih mencoba menghubungi In Ha karena dia penasaran pada apa yang In Ha katakan. Melihat Dal Po seperti itu, Yoo Rae pun menyuruh Dal Po berhenti khawatir dan menganggap kalau In Ha hanya menggertak. 

“Kau tahu kalau In Ha tak bisa menggertak karena dia adalah Ponocchio.” Ucap Dal Po.

“Aku yakin bukan apa2. Aku menelpon dan memeriksa klub kesehatan, tidak ada wartawan lain yang datag setelah kita pergi.” Ucap Yoo Rae dengan tenang dan yakin.


Tak lama kemudian, reporter yang lainnya berdatangan dari tugas mereka. Mereka semua memuji apa yang berhasil Dal Po dan Yoo rae dapatkan. Saat ditanya bagaimana cara mereka mendapatkan rekaman cctv-nya, dengan penuh semangat Yoo Rae menceritakannya. Mulai dari dia menguping pembicaraan In Ha dan Chan Soo sampai Dal po yang diam-diam merekam rekaman CCTV-nya. 

“Dampak segmen berita tergantung pada apa yang ditampilkan di layar. Aku ragu orang lain akan membuat banyak dampak karena mereka tidak memiliki rekaman.” Ucap Ho Cul.

Mendengar kata-kata Ho Chul, Dal Po jadi teringat dengan kata-kata In Ha yang mengatakan kalau Dal Po sudah membuat kesalahan besar. Setelah itu, Dal Po teringat kembali pada ahjumma yang sedang melakukan treatmil. 


“Apa alasan seorang wanita kehilangan 20 kilo hanya dalam waktu dua bulan?” tanya Dal Po pada teman-temannya. Namun sayang pertanyaan Dal Po tidak dijawab serius oleh Yoo Rae yang malah menyuruh Dal Po berhenti memikirkannya, karena menurutnya alasan si ahjumma turun berat badan karena mantan suaminya menikah dengan wanita yang cantik dan kurus.

“seorang wanita yang ingin terlihat cantik, berolahraga dengan memakai pakaian kerja? Apa kau tak merasa aneh?” tanya Dal Po lagi dan Yoo Rae menjawab kalau dia tidak merasa aneh sedikitpun. 

“Apa kau bertemu dengan keluarganya?” tanya Ho Chul dan Yoo Rae langsung menjawab tidak, karena tidak ada satupun keluarga yang muncul di rumah sakit, bahkan suaminya juga tidak menjawab telepon mereka. 

Dal Po benar-benar merasa tak tenang, hingga dia memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Dia bahkan tidak peduli pada kata2 Yoo rae yang mengatakan kalau mereka harus menonton berita perdana mereka. 

Young Tak dan Cha Ok sedang bersiap-siap untuk membacakan berita. Sedangkan Dal Po sudah sampai di rumah sakit dan langsung pergi ke ruang pemakaman ahjumma yang ternyata bernama Im Yang Soon. Disana Dal Po bertemu dengan putri Yang Soon yang baru datang tadi sore dari Busan. 



Tak menunggu waktu lama, Dal Po langsung menemuinya dan Dal Po sempat terkejut saat melihat putri Yang Soon yang sepertinya sedang sakit. Dengan hati2 Dal Po bertanya apa wanita yang duduk di kursi roda itu adalah anak Im Yang Soon. Wanita itupun mengiyakan dan bertanya siapa Dal Po. 

“Saya Choi Dal Po, reporter dari YGN. Saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan mengenai ibumu.” Ucap Dal Po dan putri Yang Soon menjawab kalau dia sebelumnya sudah melakukan wawancara dengan reporter dari MSC. Mendengar itu, Dal Po bisa langsung menebak kalau yang wanita itu maksud pastilah In Ha dan Bum Jo. 


YGN dan MSC sama-sama memulai acara berita mereka tepat pada pukul 10.00 malam. Kita beralih pada Dal Po yang shock saat mengetahui kalau Yang Soon melakukan diet ketat agar bisa mentransplantasikan jantungnya untuk putrinya itu, karena putrinya itu mengalami gagal jantung dan dokter mengatakan kalau Yang Soon harus menurunkan berat badannya sebanyak 30 kg terlebih dulu, baru bisa mentransplantasikan jantungnya. Putri Yang Soon menganggap kalau menrunkan berat badan sebanyak itu dalam waktu singkat adalah hal yang mustahil, jadi dia mengira ibunya juga sudah menyerah, tapi ternyata Yang Soon tidak mau menyerah hingga akhirnya diet yang dia lakukan malah mengambil nyawanya. 

“Ibuku meninggal karena aku. Dia ingin memberikan jantungnya padaku agar dia bisa menyelamatkanku. Dan itulah sebabnya... dia meninggal.” Ucap putri Yang Soon sambil menangis. Tepat disaat itu, TV menampilkan berita  dari saluran YGN dimana Young Tak membacakan naskah berita seperti yang sudah dikerjakan oleh Gyo Dong dan tim. Melihat berita itu, Dal Po langsung panik dan meminta pada pegawai ruang pemakaman remot TV-nya karena dia ingin mematikan TV-nya agar putri Yang Soon tidak bertambah sedih  melihatnya. 


Namun Dal Po terlambat, putri Yang Soon pun melihat berita itu, dia melihat rekaman CCTV saat Yang Soon jatuh pingsan dan meninggal. Putri Yang Soon menangis melihatnya.

Kita beralih ke MSC dimana semua orang tersenyum senang saat melihat berita dari YGN, mereka senang karena mereka akan segera mempermalukan YGN sebab sudah menampilkan berita yang tidak benar. 

Putri Yang Soon berkata pada Dal Po kalau berita itu tidak benar, “Ibuku diet bukan untuk penampilan. Tapi karena aku... dia kehilangan berat badan karena dia berusaha untuk menyelamatkan hidupku. Ibu.......” tangis putri Yang Soon. Melihat dan mendengar itu benar-benar membuat Dal Po shock dan merasa bersalah. 


Dengan perlahan Dal Po menyentuh lutut putri Yang Soon dan meminta maaf, “Aku minta maaf... aku sungguh minta maaf.”

Setelah YGN selesai menayangkan berita tentang Yang Soon yang diet untuk mempercantik penampilan, sekarang giliran MSC yang memberikan konfirmasi kalau semua itu bukanlah diet untuk penampilan melainkan untuk mentransplantasikan jantungnya pada anaknya. Tentu saja melihat berita itu membuat Hyun Gyu marah-marah dan langsung mencari Dal Po. Karena Dal Po tidak ada, Hyun Gyu pun marah2 pada Yoo Rae. 



Tak lama kemudian Gyo Dong muncul dan marah-marah pada Jang Hyun Gyu. Dia bertanya apa Hyun Gyu tidak mengecek beritanya terlebih dahulu. 

“Aku juga tidak yakin. Aku minta maaf, aku juga tidak memeriksanya.” Jawab Hyun Gyu terbata2. 

“Hwang Gyo Dong-shii...!” teriak editor Jo. “Apa-apaan ini? Transplantasi jantung mengubah seluruh cerita!” 


“Aku minta maaf, cerita tidak diperiksa dengan baik.” Ucap Gyo Dong dan menatap Hyun Gyu dengan marah. Karena tak bisa berkata apa2, Hyun Gyu pun hanya bisa menatap tajam pada Yoo rae dan tatapan itu membuat Yoo Rae takut.  Karena kesalahan cerita dalam berita, kantor YGN dibanjiri telepon yang menanyakan tentang kesalahan tersebut. 


“Berita sering diibaratkan dengan bawang. Karena dengan setiap lapisan yang terkelupas, lapisan kebenaran akan terungkap. Kisah sedih tentang diet yang baru saja anda saksikan, tampaknya tidak berbeda dari diet ekstrim yang menyebabkan kematian. Namun.... setelah menggali lebih dalam dan lebih menyelidiki seperti saat mengupas bawang, kami mampu menemukan kebenaran hakiki dari sebuah berita. MSC News akan terus berusaha untuk memberikan pada anda kebenaran sebuah berita. Kami tidak akan menayangkan sebuah berita kecuali telah yakin dengan kebenarannya.” Ucap Cha Ok menutup berita dan semua penonton mulai memuji dia sebagai penyiar yang bagus. 


Kita melihat Jae Myung juga sedang melihat siaran berita Cha Ok itu. Dari tatapannya, terlihat kalau Jae Myung juga akan membalas dendam pada Cha Ok, karena apa yang terjadi 13 tahun yang lalu. Sedangkan, Dal Po terduduk lemas setelah menyadari kesalahannya. Dia kemudian pergi ke ruang dimana dia dan In Ha melakukan diskusi terbuka dulu. Dal Po duduk di kursi  tempat In Ha dulu. Meihat kursi yang dulu dia tempati, membuat Dal Po teringat pada dirinya yang dulu marah-marah pada in Ha dan mengatai In Ha kalau seorang pinokio tidak bisa menjadi seorang reporter. 

“Aku tahu. Aku tahu, tapi...” ucap Dal Po.

“Mereka harus berhati-hati, dan berhati-hati lagi. Tidak tahu kesalahan mereka!” jawab Dal Po bayangan.


“Aku berhati2! Aku melakukan banyak panggilan. Dan aku mewawancarai semua orang di klub kesehatan, rumah sakit dan bahkan rekan-rekan kerjanya! Bagaimana aku bisa lebih berhati2 dari itu?” ucap Dal Po sekarang.


“Melihat calon 444... aku sekarang tahu alasan kenapa.... pinokio tidak bisa menjadi seorang reporter. Bahaya seseorang yang tidak ingin mengaku salah menjadi reporter hanya untuk membuat pernyataan dan dugaan-dugaan... bahaya berbicara sembarangan tanpa mengetahui akibat dari pernyataan mereka. aku melihat bahayanya sekarang.” Ucap Dal Po bayangan.

“Apa kata2 itu... diarahkan padaku?” tanya Dal Po sekarang dengan perasaan benar2 bersalah.

“iya.”jawab Dal Po bayangan dan hilang.

Dal Po menangis menyadari semua kesalahannya, “kau menyedihkan.... Choi Dal Po.” Ucapnya.


Keesokanharinya, In Ha masuk ruang reporter dengan bangganya dan langsung bertanya keberadaan Dal Po pada Yoo Rae. Yoo Rae menjawab kalau dia tidak tahu, karena Dal Po menghilang sejak tadi malam. 

“Menurutku dia bersembunyi, jadi beritahu aku jika kau menemukannya.” Ucap Yoo Rae dan pergi.

“Bersembunyi? Itu tidak mungkin. Banyak hal yang ingin kukatakan.” Gumam In Ha dan langsung menghubungi ponsel Dal Po namun tidak aktif. 


Rating untuk siaran berita pun sudah keluar dan YGN masih menduduki peringkat pertama namun selisihnya dengan MSC hanya 2 %. Seorang direksi dari YGN berkomentar kalau biarpun mereka masih unggul dari MSC, namun dalam kenyataannya mereka sudah kalah. Pernyataan itu di dukung oleh editor Jo, karena rating penonton berita mereka sangatlah sedikit. 

Young Tak muncul dan berkata kalau rating penonton tetaplah harus diperhitungkan. Namun untuk sementara mereka tidak harus melihat rating penonton dulu. Editor Jo berkata kalau mereka harus terus melawan MSC News, jadi bagaimana bisa mereka mengabaikan rating penonton. 

“Oke, berhenti berdebat dan mari lakukan yang seharusnya. Kami terlalu fokus pada persaingan terhadap MSC News dan mengabaikan tugas utama kita. Kita tidak boleh mengulangkesalahan lagi. Jadi, ayo lupakan persaingan demi peringkat, atau apapun itu dan cukup mengungkap kebenaran sejati dari sebuah berita.” Ucap Young Tak dengan tenang dan kemudian bertanya tentang isu yang sedang hangat saat ini. 


Semua ketua tim dari stasiun penyiaran yang berbeda sudah berkumpul lagi dan Gong Joo sengaja memberi selamat pada Gyo Dong karena mendapat peringkat pertama, namun Gong Joo memberikan selamat dengan nada mengejek karena mereka MSC memang sudah membuat YGN malu tadi malam. 

“Kalimat penutup tentang ‘bawang’itu benar2 sesuatu.” ucap seorang reporter sambil mengambil uang taruhan dari Gong Joo. Mereka semua berkata kalau kata2 terakhir yang digunakan Cha Ok benar2 berhasil menaikkan pamor MSC. Kemudian seseorang berkata tentang taruhan mereka lagi dan orang itu juga memprediksikan kalau MSC pasti akan memimpin rating penonton dalam waktu 2 minggu. 

Beberapa orang mengubah pilihan mereka ke MSC News, namun ada juga yang masih tetap bertahan dengan YGN sebagai pilihan mereka. 




“Karena itu adalah perusahaan tempatku bekerja.. aku harus tetap setia untuk itu.” ucap Gong Joo sambil memukul kertas miliknya. Gong Joo kemudian bertanya apa kali ini Gyo Dong mau ikut taruhan. Mendengar itu, Gyo Dong langsung beranjak dari tempat duduknya dan menempel tulisan YGN miliknya di bagian papan YGN. Melihat tatapan Gyo Dong yang serius itu, Gong Joo pun terdiam tak bicara lagi,padahal sebelumnya dia terus mengoceh.


Tepat disaat itu Hyun Gyu menelpon Gyo Dong dan mengeluh kalau sampai sekarang Dal Po belum kembali. Mendengar itu, Gyo Dong langsung berusaha menelpon Dal Po namun tak diangkat oleh Dal Po. Sedang apa Dal Po? Ternyata dia sekarang sedang mandi bersama Gong Pil. 

Melihat air bekas mandi yang sudah menjadi kotor, Gong Pil pun bertanya2 siapa yang membuatnya menjadi kotor seperti itu? dengan tersenyum Dal Po menjawab kalau semua kotoran itu berasal dari tubuh Dal Po, karena ruang reporter mirip dnegan kandang babi.

“Aku tidak punya waktu untuk keramas dan aku hampir tidak bisa menyikat gigi. Memakai pakaian dalam yang sama selama berhari-hari. Uh, itu sungguh pekerjaan yang tidak layak untuk siapapun.” Ucap Dal Po yang menambahkan kalau ada salah satu reporter berkata ada kecoa yang sudah bertelur dikepalanya gara2 tidak pernah keramas. 

Mendengar semua itu, Gong Pil pun langsung mengusulkan agar mereka berdua mandi terpisah. Tanpa rasa bersalah sedikitpun, Dal Po menjawab kalau dia tidak apa2. 

“tentu saja kau baik2 saja.” Gumam Gong Pil dengan ekspresi jijik.

Yoo Rae sekarang sedang bersama Seo Hak yang bertanya apa Dal Po belum juga kembali atau Dal Po akan mengajukan surat pengunduran diri. Dengan kesal, Yoo Rae menjawab kalau dia tidak tahu karena Dal Po tidak pernah menjawab teleponnya. 

“Menurutku berita tentang kematian wanita di klub kesehatan sangat mengejutkan baginya. Siapa yang tahu cerita itu menyembunyikan kisah yang tragis?” ucap Seo hak dan Yoo Rae pun membenarkan. Seo Hak lalu bertanya apa Hyun Gyu memarahi Yoo Rae. 

“Tidak, dia sangat tenang. Kukira aku akan dibunuh setelahnya.” Jawab Yoo Rae yang menambahkan kalau kondisi seperti itu malah membuatnya semakin takut. 


Tepat disaat itu, Yoo Rae melihat ibu Bum Jo datang ke kantor polisi dengan menggunakan topi bulu ayamnya. Dengan cepat Yoo Rae bisa tahu kalau nama ibu Bum Jo adalah Park Ro SA, dia adalah pemilik Bum Jo Departement Store. Yoo Rae bisa cepat mengetahuinya karena kakaknya menjadi model di toko milik Nyonya Park.

Penasaran apa yang membuat Nyonya Park datang ke kantor polisi, Yoo Rae pun langsung menghamprinya dan Seo Hak juga mengikutinya. 

“Maaf, tapi apakah anda Ketua Park Ro Sa?” tanya Yoo Rae.

“Bisakah anda menceritakan  apa yang anda lakukan disini?” tanya Seo Hak juga, yang bersiap2 menulis sesuatu karena mereka mengira Nyonya Park datang karena sebuah kasus.


“Aku datang untuk bertemu dengan anakku.” Jawab Nyonya Park yang kemudian bertanya dimana ruang reporter. Mendengar itu Yoo Rae pun bertanya siapa anak Nyonya Park dan Nyonya Park pun menyebut kalau nama anaknya adalah Bum Jo. Tentu saja Yoo Rae langsung membelalakan mata saking terkejutnya saat tau Bum Jo adalah anak konglomerat. 


Tepat disaat itu, Bum Jo muncul dan Nyonya Park langsung shock melihat tampilan  anaknya seperti gelandangan. Bahkan dia tidak mau saat Bum Jo ingin memeluknya. Dengan segera, Nyonya Park pun menyuruh Bum Jo berganti pakaian dengan pakaian yang bersih. Sambil menyingkirkan pakaian Bum Jo yang kotor dan bau, Nyonya Park bertanya kenapa Bum Jo tidak pernah bilang tentang kondisinya di kantor polisi. 

“Ibu, apakah kau menonton berita tadi malam?” tanya Bum Jo dan tentu saja ibunya menonton, dia bahkan sangat bangga karena anaknya berhasil memecahkan misteri penyebab ahjumma diet dengan benar. Dengan wajah yang ceria, Bum Jo menjawab kalau dia dan In Ha lah yang  menguak cerita tersebut dan dia juga sangat bangga karena apa yang mereka lakukan bisa menyelamatkan nyawa seseorang sebab setelah berita itu ditayangkan, muncul donor jantung untuk anak si ahjumma. 


Nyonya Park senang melihat Bum Jo bahagia, dia pun bertanya kenapa kali ini, Bum Jo meminta bantuannya karena selama ini Bum Jo tidak mau dibantu. Bum Jo menjawab kalau semua itu karena In Ha sedikit sakit sekarang. 

“Apa ibu membawa semua yang aku minta?” tanya Bum Jo dan kita langsung dialihkan pada In Ha yang masih terus berusaha mengetik padahal dia sedang sakit. 

Chan Soo menemuinya dan memberikan minuman untuknya. Dia juga menyuruh In Ha untuk tidak sakit, karena hal itu bisa menulari polisi dan reporter yang ada disekelilingnya.  

“aku tahu. Daripada minuman, berikan aku sebuah kasus. Aku yakin itu akan membuatku lebih baik.” Ucap In Ha sambil menahan rasa sakitnya. “Apa kau sudah mendengar kabar Choi Dal Po?” tanya In Ha.

“Aku juga ingin menanyakan hal yang sama. Kenapa dia belum disini? Apa sesuatu sudah terjadi?” tanya Chan Soo dan In Ha pun menjawab tidak ada. 


Tepat disaat itu, Nyonya Park dan Bum Jo muncul dengan membawa barang-barang yang Bum Jo minta pada ibunya itu. Saat Chan Soo bertanya apa yang sedang mereka lakukan, Bum Jo menjawab kalau mereka sedang melakukan bersih-bersih. Selain membawa makanan, Nyonya Park juga membawa selimut bersih dan penghangat ruangan. 

“Halo, Nona Choi In Ha. Aku sudah mendengar banyak tentangmu. Aku ibunya Bum Jo.” Sapa nyonya Park pada In Ha dan In Ha pun langsung berdiri untuk membalas sapaanya. “Bum Jo mengatakan padaku kalau kau tidak suka diperlakukan khusus. Tapi karena sekarang kau sakit, jadi terimalah meskipun kau tak suka.” Ucap Nyonya Park sambil mengeluarkan makanan yang dia bawa. Namun In Ha tidak terlalu mendengarkannya, karena pandangannya terarah pada selimut bersih yang ada di depan matanya. 



In Ha langsung terduduk dan menciumi selimut itu, “Bau selimut bersih. Aku merasa akan tetap hidup. Oh, ini sangat hangat!” ucap In Ha seperti anak kecil sambil memegangi selimut dan meniduri alas tidur. “Luar biasa! Ini pemanas! Kue beras dan coklat. Bibi... kau sangat mengenalku.” Ucap In Ha dan terus memeluk toples coklat. 

“Apa kau yakin dia tidak suka hal semacam ini?” tanya Nyonya Park pada Bum Jo, karena Bum Jo bilang In Ha tak suka diperlakukan khusus, namun yang dia lihat sekarang malah sebaliknya, In Ha begitu senang dengan semua pemberian Nyonya Park.

“Itu pasti karena demam.” Jawab Bum Jo dan Chan Soo juga menganggukkan kepalanya setuju. 


Kita beralih pada Dal Po yang berkata pada ayahnya kalau reporter bukanlah pekerjaan manusia, karena mereka harus mengejar berita dengan taksi. Sedangkan ongkos  taksi dan tagihan telepon hampir mencapai 200 juta won dan semua itu Gong Pil yang menanggungnya. 

“Ayah, aku tidak bisa melakukan kekonyolan ini lagi. Kau menghindar dari kotoran karena itu kotor, bukan karena menakutkan.”ucap Dal Po sambil makan dan keinginan itu didukung oleh Gong Pil.

“Tapi... kau membalikkan ungkapat itu. kau menghindar dari kotoran karena itu menakutkan, bukan karena itu kotor.” Ucap Gong Pil.

“Tidak, ayah yang membalikkannya. Kau menghindar dari kotoran karena itu kotor.”


“Tidak, kau yang salah. Pikirkan ini.... jika itu kotor, maka besihkan, bukan menghindarinya. Aku yakin itu karena kau takut. Aku yakin kau menghindar karenakau takut jatuh ke tumpukkan kotoran.” Ucap Gong Pil dan Dal Po pun jadi teringat pada putri Yang Soon yang berkata kalau ibunya diet buka agar terlihat cantik, melainka untuk mendonorkan jantungnya. 

“Iya, ayah... sebenarnya, aku lari karena aku takut.”ucap Dal Po yang akhirnya mengakui apa yang dia rasakan pada ayahnya. “Aku menantang kotoran karena aku kira aku bisa membersihkannya. Tapi aku keliru. Menjadi reporter membuatku takut.  Itu jauh lebih menakutkan dari pada yang pernah kubayangkan.”

“Benarkah? Kau akan baik2 saja sekarang.” Ucap Gong Pil.

“Apa?”

“Itu akan jadi masalah jika kau mengambil tantangan tanpa rasa takut. Tetapi, kau akan baik2 saja selama kau pernah merasa takut. Kau tidak akan membuat suatu kesalahan besar lagi.”ucap Gong Pil yang kemudian memberikan semua ekor ikan pada Dal Po.

“Ayah ini berlebihan.” Ucap Dal Pyeong saat melihat ayahnya hanya memasakkan makanan enak saat ada Dal Po saja. “Hanya mulut kakak yang kau pedulikan, apakah mulut lain tidak penting bagimu?”



Melihat Dal Pyeong protes, Gong Pil pun langsung mengajaknya untuk ikut makan bersama. Tentu saja Dal Pyeong langsung mendekat dengan senangnya, namun saat dia akan mengambil daging belutnya, lagi2 Dal Pyeng protes karena semua ekornya sudah hilang. Tepat disaat itu, Dal Po hendak memakan ekor ikan yang terakhir. 



Selesai makan, Dal Po merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dia kemudian melihat daftar panggilan tak terjawab yang ada di ponselnya. Saat Dal Po memejamkan matanya, DalPo teringat saat dirinya mengajak In Ha menjadi reporter bersama-sama. Tak lama kemudian,Dal Po langsung duduk dan menelpon seseorang untuk mengatakan kalau dia akan kembali bekerja. 

Bersambung
Sinopsis Pinocchio ep 7 part 2


Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger