logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Legend of Witch episode 10 Part 1


Pada episode sebelumnya diceritakan kalau Soo In dipanggil oleh Tae San ke kantornya. Tae San memangilnya untuk memberinya uang dan melupakan balas dendamnya, namun Soo In tak mau menerimanya. Tanpa Soo In sadari, Woo Seok melihat dirinya saat dia keluar kantor Tae San. Woo Seok mengejar Soo In namun Soo In tak mendengarnya dan terus berjalan pergi. Apa yang akan terjadi pada Soo In setelah ini? Yuk kita lanjut sinopsis dramanya...



Sinopsis Legend of Witch episode 10 Part 1

Woo Seok terlihat kecewa tak bisa mengejar Soo In. Sedangkan Tae San terlihat kesal di ruangannya. Dia melihat amplop yang hendak dia berikan pada Soo In namun di tolak. Tepat disaat itu Joo Hee dan Woo Seok masuk, Tae San pun langsung menyembunyikan amplop itu. Tae San begitu senang pada Woo Seok, diapun menyambut kedatangan Woo Seok dengan gembira, semua itu karena  kemampuan Woo Seok yang berhasil meningkatkan penjualan roti perusahaannya.


Sekretaris Tae San masuk untuk menawari apakah Tae San igin dibuatkan teh, namun Tae San tidak mau dia karena drinya dan Woo Seok akan segera pergi. Dia kemudian menyuruh sekretarisnya untuk menghubungi Aeng Ran dan memberitahunya kalau akan ada tamu ke rumah mereka jadi dia meminta Aeng Ran untuk mempersiapkan makan malam. 

Diminta Tae San untuk main catur sambil membicarakan urusan bisnis di rumahnya, Woo Seok pun tak bisa menolak, walaupun dia sebenarnya merasa enggan. 

****

Di toko roti bos Soo In sudah menunggu Soo In dengan gusar. Dengan sedikit emosi, si bos langsung bertanya siapa yang menjemput Soo In. Saat mengetahui kalau pria yang menjemput Soo In bukan pacarnya, si Bos langsung terlihat senang dan lega. Merasa kalau si bos menyukai dirinya, membuat Soo In menjadi tak nyaman. 

****

Saat berada di dapur, Soo In teringat lagi pada yang Tae San katakan padanya. Tae San mengatakan kalau Soo In sudah merusah nama keluarga Ma, selain itu Soo In sudah memisahkan dirinya dengan Do Hyun dan itulah yang Tae San anggap sebagai dosa terbesar yang sudah Soo In lakukan pada dirinya. 

****

Aeng Ran sedang mempersiapkan makan malam bersama ahjumma, sedangkan Joo Ran dan Won Jae malah sibuk makan sambil membicarakan tentang Soo In yang datang ke kantor Tae San dan menolak uang yang Tae San tawarkan padanya. 

Won Jae lalu bertanya siapa tamu yang akan ayah mertuanya bawa ke rumah. Aeng Ran menjawab kalau dia tidak tahu, dia hanya di minta menyiapkan makan malam saja. Tepat disaat itu bel pintu berbunyi dan Aeng Ran langsung berlari keluar untuk menyambut suaminya.

****

Senyum Aeng Ran terlihat langsung menghilang saat dia tahu kalau tamu yang Tae San bawa adalah Woo Seok. Ingin tahu siapa tamu ayahnya, Won Jae dan Joo Ran pun ikut ke ruang tamu. Melihat Woo Seok, Joo Ran langsung menyindir tentang pembicaraan terakhir mereka. Namun dia tak mengatakan apa2 saat ayahnya bertanya apa maksud ucapannya. Sadar kalau kakaknya sudah berkata macam-macam pada Woo Seok, Joo Hee pun mengajak Joo Ran bicara berdua. 


Woo Seok sendiri merasa tak nyaman berada di rumah itu dan  Aeng Ran selalu melihat ke arah Woo Seok dengan pandangan tak senang.

****

Saat hanya berdua, Joo Hee meminta kakaknya untuk bersikap sopan pada Woo Seok, selain itu Joo Hee juga tidak suka kakaknya menyebut Woo Seok dengan sebutan duda. Namun Joo Ran tak mau mendengarkan ucapan adiknya, dia tetap tak merasa bersalah atas apa yang dia lakukan dia ucapkan. 

Tanpa mereka sadari Aeng Ran mendengarkan pertengkaran mereka. Joo Hee memperingatkan Joo Ran, kalau sampai dia memperlakukan Woo Seok seperti itu lagi, dia pastikan akan benar2 memutuskan hubungan mereka berdua. 

“Aku lebih suka mati dari pada membiarkan adikku menikah dengan duda.” Ucap Joo Ran. Melihat kakaknya yang bersikeras tak mau menerima Woo Seok, Joo Hee pun blak2an ngomong kalau Joo ran pasti takut pada Woo Seok karena ayah mereka menyukainya. Sebelum pergi, Joo Hee memperingatkan kakaknya lagi untuk tidak bicara kasar pada Woo Seok. 

****


Di rumah, Bok Nyeo sedang sibuk membuat donat. Setelah jadi, dia pun mencobanya dan dia merasa puas dengan rasanya. 

****

Nyonya Seo mengunjungi Tuan Park di tempat laundry, dia datang dengan membawa dua kotak ayam goreng. Karena Byeol menginginkan ayam, Nyonya Seo pun langsung memberikan satu kotak padanya. Namun saat dia akan memberikan kotak yang satunya pada Tuan Park, Tuan Park menolak dengan alasan kalau dia masih kenyang. 


Tepat disaat itu Bok Nyeo datang dengan membawa donat buatannya. Tanpa ragu, Tuan Park langsung memakan kue donat buatan Bok Nyeo. Dia bahkan berkata kalau dia sedang sangat lapar, respon yang sangat berbeda saat Nyonya Seo menawarkan ayam gorengnya. Melihat tingkah Tuan Park yang seperti itu membuat Nyonya Seo kesal dan langsung pergi. 

Bok Nyeo mengejar Nyonya Seo. Tak mau terjadi sesuatu pada Bok Nyeo, Byeol pun meminta kakeknya mengejar mereka. 


Saat berada di laundry sendirian, telepon berbunyi dan Byeol langsung mengangkatnya. Ternyata itu telepon dari Soo In yang mencari Bok Nyeo. Setelah berkata kalau dia akan menelpon lagi nanti, Soo In pun menutup teleponnya. 


Karena sudah malam, Soo In pun menutup toko rotinya. Setelah mengunci semuanya, Soo In masuk ke dalam kamarnya. Saat dia hendak mengganti bajunya, tiba2 pintu kamarnya terbuka dan itu adalah bosnya. Tentu saja hal itu membuat Soo In sangat terkejut. Soo In pikir bosnya itu sudah pulang. Bosnya berkata kalau dalam perjalanan pulang dia membeli kentang panggang manis dan dia pun ingin memberikan beberapa untuk Soo In. 

Apapun yang dikatakan si bos, tetap membuat Soo In merasa tak nyaman. Karena ternyata si bos punya kunci duplicate untuk masuk ke dalam toko. Karena ingin berlama-lama dengan Soo In, si bos pun bertanya ini dan itu, tentang kamar yang ditinggali Soo In. Apakah nyaman atau tidak. Dengan ekspresi takut, Soo In berkata kalau semuanya baik2 saja jadi si bos tak perlu khawatir. Tak ada alasan berlama2 di kamar itu, si bos pun pergi setelah meletakkan kentang panggangnya di lantai. 

****


Kita beralih pada Poong Geum yang sedang berlatih yoga di kamarnya. Dia menyadari kalau para penghuni kamar yang lain sedang mengintipnya, namun dia sengaja membiarkan mereka. Wol Han yang baru membuat mie melihat apa yang teman-temannya lakukan. Salah satu temannya memberitahunya kalau ada seorang wanita yang baru pindah ke asrama mereka dan body si wanita itu begitu sexy seperti botol coca cola. Penasaran, Wol Han pun ikut mengintip, namun saat dia mengintip, Poong Geum sedang membelakanginya, jadi  Wol Han tak bisa melihat wajahnya.


Tanpa sengaja, Wol Han menumpahkan mienya hingga membuat kuah mie yang panas menyiram teman2nya. Tak mau dimarahi, Wol Han pun langsung masuk kekamarnya. Poong Geum yang sudah merasa tak nyaman dilihati seperti itu langsung beranjak dan mendekati mereka. Dia berkata kalau dia akan membiarkan mereka semua melihatnya hari ini, namun dikemudian hari, dia tak mau melihat mereka semua melakukannya. 

***

Seperti biasa, Wol Han menonto film porno sambil makan mie instan. Dia kemudian teringat pada wanita yang tinggal disamping kamarnya. Dia berpikir kalau tubuh wanita itu mirip dengan tubuh Poong Geum. Merasa kurang puas, Wol Han pun membesarkan volume TV-nya sampai2 Poong Geum yang ada di kamar sebelah mendengarnya. 

Poong Geum merasa tak nyaman mendengarnya, jadi dia sengaja menendang2 dinding sebagai tanda dia tak nyaman dengan apa yang tetangganya itu lakukan. Hanya dibatasi dengan dinding, mereka berdua pun bertengkar. Mereka berdua sama-sama tidak tahu kalau orang yang mereka ajak bertengkar adalah orang yang mereka sukai. Poong Geum mengatai Wol Han cabul dan Wol Han mengatai Poong Geum wanita konyol. 

****

Woo Seok sedang bermain catur dengan Tae San dan ditemani Joo Hee. Sambil bermain catur mereka membahas tentang roti yang mereka jual. Tanpa mereka sadari, Joo Ran menguping pembicaraan mereka. 

Joo Ran lalu menemui suaminya yang sedang bersama kucing kesayangannya di kamar. Pada Won Jae, Joo Ran berkata kalau ayahnya pasti ingin menjodohkan Joo Hee dengan Woo Seok. Won Jae tak terlalu mau ambil pusing karena dia yakin sekali Tae San tidak akan menikahkan anaknya dengan seorang duda.

****

Di luar rumah Aeng Ran diam2 menelpon seseorang dan mengatakan kalau Tae San sedang berencana untuk menikahkan Joo Hee dengan Woo Seok. Dia mengatakan kalau Woo Seok adalah wildcard mereka jika mereka bisa menggunakannya dengan benar, karena itu mereka harus menunggu sedikit lebih lama sebelum bertindak. 

Setelah menutup telepon, Do Jin pulang dan langsung bertanya “Apa yang ibu lakukan disini?” Aeng Ran menjawab kalau dia sedang menunggu Do Jin pulang. 



“Aku dengar kau bertemu dengan Nona Bo Kyung hari ini.” Ucap Aeng ran dan Do Jin menjawab kalau dia pikir Bo Kyung itu gila, karena dia tiba2 mengunjungi DO Jin dan mengatakan kalau dia merindukan DO Jin. Aeng ran pun tak menyangka kalau Bo Kyung gadis seperti itu, namun berbeda dengan Do Jin, dia malah merasa senang pada sikpa Bo Kyung yang terus terang seperti itu. Dia senang karena Bo Kyung tidak perduli pada rumor Do Jin yang sudah punya anak dan hendak di  bunuh Mi O. Do Jin pun  memberitahu ibunya kalau menurutnya Bo Kyung lebih mengerikan dibanding Mi O. 

“Apakah kau ingin melihatku mati?” tanya Aeng ran kesal. Mendengar itu Do Jin pun tak bisa berkata-kata lagi. 

****

Kita beralih pada Mi O yang sedang bersama anaknya di sebuah perpustakaan. Mi O menangis melihat fotonya bersama Do Jin. Dia menyebut Do Jin bajingan. 

****

Joo Hee mengantar Woo Seok pulang dengan wajah yang sumringah, selain karena Woo Seok dekat dengan ayahnya juga karena ayahnya menyukai proyek yang mereka buat. Joo Hee lalu bertanya tentang siapa orang yang Woo Seok kejar tadi sore. Woo Seok sempat bingung menjawabnya karena dia tak mungkin memberitahu Joo Hee kalau orang yang dia kejar adalah Soo In, jadi dia menjawab kalau dia mengejar seseorang yang dia kenal. Woo Seok ingin mengatakan sesuatu pada Joo Hee, namun dia mengurungkan niatnya itu. 

Joo Hee sudah mengantar Woo Seok ke rumahnya dengan selamat, sebelum pergi Joo Hee mengatakan kalau dia senang bisa bekerja sama dengan Woo Seok. Dia juga berkata kalau dia akan perlahan-lahan mendekati Woo Seok. Woo Seok hanya diam saja, karena walaupun di tolak Joo Hee tetap akan melakukan apa yang dia mau.

****

Di dalam rumah, Bok Nyeo sedang menyusun donat yang dia buat ke dalam kotak. Woo Seok pulang dan memberitahu Bok Nyeo kalau dia melihat Soo In di Shinhwa. Woo Seok lalu mengatakan kalau Soo In pasti akan menelpon Bok Nyeo segera, jadi dia tak perlu khawatir. 

Woo Seok melihat donat buatan Bok Nyeo dan mencobanya. Woo Seok berkomentar kalau donat buatan Bok Nyeo sangat kenyal dan dia bertanya bagaimana Bok Nyeo membuatnya adonannya. Setelah merasakan donat itu lebih lagi, Woo Seok menebak dan bertanya apa Bok Nyeo membuat donat itu dengan menggunakan nasi. 

“Tidak.” Jawab Bok Nyeo. “Saya meremas tepung dengan air panas. Begitulah suami saya lakukan untuk membuat donat.”

Woo Seok pun bisa mengerti karena sebelumnya Bok Nyeo pernah mengatakan kalau suaminya punya toko roti. Dengan lahap Woo Seok meneruskan makan donat yang dia ambil dan berucap kalau donat buatan Bok Nyeo sangat enak. 

****

Di kamarnya, Soo In sedang mencoba untuk tidur.

****

Won Jae sedang mengantarkan Aeng Ran dan Joo Ran untuk melakukan pekerjaan sukarela. Di dalam mobil, Joo ran sibuk berdandan. Aeng ran pun berkomentar kalau Joo ran tak perlu berdandan begitu heboh karena mereka akan mendatangi pekerjaan sukarela. Namun Joo Ran tak memperdulikan kata2 Aeng ran, dia bahkan menganggap kalau Aeng ran sedang iri karena takut tersaingi. Joo Ran lalu bertanya pada Wol Han tentang warna lipstik yang bagus. 

“Saya tidak tahu, namun bibir anda galmour seperti Angelina Jolie, sehingga semua warna akan terlihat bagus pada anda.” Jawab Wol Han dan tentu saja jawaban itu membuat Joo Ran senang dan puas. 

****

Ternyata Aeng ran, Joo Ran dan rombongan wanita sosialita yang lainnya pergi melakukan pekerjaan sukarelawannya di panti asuhan tempat Mi O dan anaknya berada. Melihat Aeng Ran, Mi O langsung bersembunyi di balik kain yang sedang di jemur. 


Joo Ran dan rombongan menghampiri orang-orang yang sedang mencuci. Joo ran berbicara panjang lebar namun tak ada yang di respon oleh mereka. Rombongan sosialita itupun pergi ke dalam panti asuhan. Tepat disaat itu Kang Ddang berlari mencari Mi O, karena anaknya mencari, Mi O pun membuka kain yang menutupinya dan Aeng ran dapat melihatnya. Karena dia ingin menemui Mi O, Aeng ran pun menyuruh Joo ran dan yang lain pergi duluan. 

****


Sekarang Mi O dan Aeng ran sudah berada di sebuah restoran. Mi O kesal karena Aeng ran tak mau mengakui Kang Ddang sebagai cucunya. Dia juga berkata kalau dia tak punya alasan untuk mematuhi surat kontrak yang Aeng ran paksa untuk dia tanda tangani karena ayahnya sudah meninggal dan dia sekarang juga sudah keluar dari penjara.

Aeng Ran mengancam Mi O, kalau dia sampai melakukan macam2, dia akan kehilangan anaknya. Karena kalau sampai semua orang tahu tentang siapa ayah Kang Ddan, maka Kang Ddan akan diambil oleh keluarga Ma dan Mi O kehilangan hak asuhnya. 

Aeng ran menyuruh Mi O untuk pergi sejauh-jauhnya dan untuk tempatnya akan disediakan oleh Aeng ran. Sebelum dia menemukan tempatnya, dia menyuruh Mi O tinggal untuk sementara waktu di villa miliknya. Aeng Ran juga sudah menyiapkan amplop berisi uang untuk Mi O. Namun Mi O menolak untuk melakukan semua itu karena dia ingin menjadi seorang ibu yang membuat bangga untuk anaknya. Dia tak mau seperti Aeng ran yang demi uang menyangkal cucunya sendiri.


“Bagaimana anda bisa melakukannya? Tiga puluh tahun yang lalu ketika anda hamil dengan Do Jin. Aku mendengar kalau anda dihina dan dijauhi seperti aku. Do Jin mengatakan semuanya padaku. Dia bahkan bilang anda mencoba bunuh diri beberapa kali. Itulah mengapa aku pikir anda akan mengerti aku lebih dari orang lain, tapi sekarang.... anda sudah lebih perhitungan dan kejam padaku daripada orang lain. Aku dengar kalau anda sudah banyak menderita dan dihukum sebagai seorang gundik, tapi ternyata anda bukan seorang korban. Anda sudah menjadi monster yang lebih mengerikan daripada mereka.” ucap Mi O dan pergi.

Apa yang dikatakan Mi O berhasil menggetarkan hati Aeng Ran sampai2 tangannya gemetaran.

****


Woo Seok dan Joo Hee sedang memilih roti mana yang akan mereka jadikan item proyek mereka. Tepat disaat itu Do Jin masuk dan bertanya apa Soo In benar2 sudah bebas dari penjara. Joo hee tak menjawab, dia hanya berkata kalau Do Jin seharusnya lihat situasi karena sekarang dia sedang rapat dengan Woo Seok.  Won Jae muncul dan berkata kalau Soo In sudah bebas beberapa hari lalu, bahkan dia sudah datang menemui Tae San. 

“Soo In bertemu ayah? Kenapa?” tanya Do Jin penasaran.

“Ayah mencoba untuk memberikan dana kompensasi lumayan besar tapi dia dengan tegas menolaknya.” Jawab Won Jae dan Woo Seok bisa mendengar semua itu. Won Jae menambahkan rasa kasiannya pada Soo In karena Soo In anak yatim piatu dan sekarang dia sudah punya catatan kriminal. 

“Aku bilang aku sedang rapat. Tolong tinggalkan kami.” Ucap Joo Hee yang tak nyaman karena mereka mengatakan semua itu di depan Woo Seok. 

Won Jae pun pergi, namun Do Jin masih penasaran pada Soo In dan diapun bertanya dimana  Soo In tinggal sekarang pada Joo Hee. 

“Aku tidak tahu. Berapa kali aku harus memberitahumu.” Ucap Joo Hee.

****

Kita beralih pada Soo In yang sedang mencari tempat tinggal baru, dia melakukan semua itu karena dia merasa tak nyaman tidur di toko roti setelah apa yang terjadi sebelumnya. 

****

Di dapur si bos sedang meremas adonan roti dengan begitu senangnya. Tepat disaat itu Soo In pulang. Dengan ekspresi khawatir si bos bertanya Soo In dari mana saja dan kenapa Soo In tidak makan siang. Soo In memberitahu bosnya kalau dia baru dari tempat tinggalnya yang baru. 

“Apakah kau melakukan ini karena aku membuka pintu kamarmu semalam?” tanya si bos dengan ekspresi serius.

“Tidak sama sekali.” Jawab Soo In yang tak mau membuat Si bos tersinggung. “Saya hanya ingin menjaga ruang pribadi saya terpisah dari pekerjaan.”

“Kau memperlakukanku seperti pemerkosa.” Ucap si bos dan Soo In terus memberi pengertian agar si bos tidak salah paham. “Aku tidak tahu kau seperti ini. Kau benar2 aneh. Inikah kau? Bagaimana kau bisa mengembalikan kebaikanku seperti ini? Apakah aku terlihat seperti bajingan jahat untukmu? Huh?!” tanya si bos dengan marah. Tak terima Soo In tinggal di tempat lain, si bos pun tak mau menerima alasan yang Soo In buat. Saking kesalnya diapun pergi begitu saja. Soo In sendiri merasa kebingungan. 

****

Sebagai bukti kalau mereka sudah melakukan pekerjaan sukarelawan, para sosialita itu berfoto bersama. Saat itulah mereka menyadari kalau Aeng Ran tak ada. Joo Ran mengajak semuanya berfoto tanpa Aeng Ran, tepat disaat mereka akan berfoto Aeng ran muncul dan merekapun langsung mengajaknya. Joo Ran terus menggerutu karena Aeng ran menghilang saat bekerja dan muncul saat mereka akan mengambil gambar. Aeng ran pun meminta maaf pada teman-temannya dengan alasan kalau dia punya urusan, teman-temannya pun tak mempermasalahkannya. Mereka semua berfoto bersama. Tak jauh dari tempat mereka berfoto, kita melihat Mi O bersama anaknya sedang melihat ke arah Aeng Ran.

Bersambung
Sinopsis Legend of Witch episode 10 Part 2
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger