Sinopsis Pinocchio episode 14 Part 1. Pada episode
sebelumnya kita melihat Bum Jo dan Ha Myung bertengkar gara2 masalah liputan
kasus tas yang dijual di mall Nyonya Park. Bum Jo berpikir kalau dia tak mau
pemberitaan itu akan mencemarkan nama ibunya, disisi lain Ha Myung ingin
mengungkap kebenaran tentang Nyonya Park yang suka menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan uang. Apa yang akan terjadi pada Bum Jo dan Ha Myung setelah
ini? Pada siapa In Ha akan memihak? Yuk kita lanjutkan sinopsisnya.....
Episode 14: Hansel dan Gretel
Bum Jo bersama In Ha dan Yoo Rae sekarang sudah berada di
ruanga Nyonya Park. Mendengar cerita tentang santaklas si pencuri membuat
Nyonya Park memperlihatkan keprihatinannya. Nyonya Park pun bertanya apa yang
harus dia lakukan? Apa dia harus meminta maaf pada orang2?
Mendengar ucapan ibunya itu, Bum Jo langsung menjawab kalau
ibunya tidak perlu meminta maaf atas semua masalah itu, karena Bum Jo pikir
ibunya tidak berbuat salah jadi tidak perlu meminta maaf.
Namun In Ha dan Yoo Rae berpendapat lain, mereka ingin
Nyonya Park bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi masalah itu. Mereka
hanya meminta izin pada Nyonya Park untuk memawancarai karyawan toko tas itu
dan merekam di dalam toko. Bum Jo tak setuju dengan semua itu karena dia pikir
semua itu akan merugikan ibunya. Namun dengan tenang Nyonya Park menyanggupi
keinginan In Ha dan Yoo Rae.
Merasa tak enak, Bum Jo terus-terusan meminta maaf pada
ibunya, namun Nyonya Park seperti tak mempermasalahkan kalau tempatnya harus
diliput dan disebarkan kesemua orang. Melihat Nyonya Park yang tak sedikitpun
keberatan tentang liputan itu, In Ha merasa sedikit curiga. Euuum.. tapi dia
tidak tahu apa yang salah dari semua itu.
Semua orang keluar bersama Nyonya Park, begitu juga dengan
In Ha. Namun saat dia akan berjalan keluar ruangan tanpa sengaja dia menginjak
sebuah anting. In Ha pun mengambil anting itu, dan In Ha mengenal pemilik
anting itu, dia tahu kalau itu milik ibunya karena sebelumnya dia melihat
ibunya mengenakan anting itu. Semua itu membuat In Ha bertanya2 tentang
hubungan Cha Ok dan Nyonya Park sebenarnya, apalagi mereka juga sudah kenal
dari 13 tahun yang lalu.
Yoo Rae menemui Ha mYung yang sedang berada di tempat
pembuangan kertas yang sudah dihancurkan. Yoo rae pun bertanya tentang apa yang
dilakukan Ha Myung di malam natal, sampai2 membuat Ha Myung tak mengangkat
teleponnya. Dengan cueknya Ha Myung menjawab kalau dia sakit pada malam itu.
Mendengar itu Yoo Rae pun tak jadi marah, saat mengetahui kalau ternyata Ha
Myung malam itu sedang sakit. Dia malah dengan begitu pengertiannya bertanya
tentang keadaan Ha Myung. Namun Ha Myung tak menjawabnya, karena dia sedang
sibuk mengambil potongan-potongan kertas milik ibu Bum JO. Dia mengumpulkan
potongan2 kertas itu hanya untuk berjaga2, mungkin saja ada dokumen penting
yang ada disana.
Melihat apa yang di lakukan Ha Myung, Yoo Rae pun bertanya
kenapa Ha Myung tidak bisa percaya pada Nyonya Park, karena menurut Yoo rae,
nyonya Park bukanlah orang yang jahat. Saat ditanya alasannya, Ha Myung tak
menjawab, dia hanya berjalan pergi begitu saja dengan membawa potongan2 kertas
itu.
Liputan di toko mulai dilakukan. Penjaga toko tas itu
menjelaskan tentang tas mahal mereka. Bahkan Nyonya Park yang juga berada
disana dengan begitu senangnya memberikan pengarahan pada pegawainya untuk
memberikan informasi tentang tas itu secara detail.
Tak berada jauh dari tempat Nyonya Park dan Bum Jo berdiri,
ada In ha yang memperhatikannya sambil memegang anting milik Cha Ok. Dia
merasa kalau Nyonya Park dan ibunya
bukanlah kenalan biasa, pasti ada sesuatu diantara mereka berdua.
Yoo Rae lalu menghampiri In Ha dan berkata kalau Nyonya Park
begitu mengagumkan karena sudah
memperbolehkan mereka meliput. In Ha ingin mengiyaka apa yang Yoo Rae katakan
namun dia langsung cegukan dan itu berarti In Ha merasa semua itu ada yang
tidak benar.
“Apa itu tadi? Kenapa cegukan? Kau tidak berpikir dia orang
yang tulus?” tanya Yoo Rae bingung. In Ha pun mengiyakan, dia merasa ada
sesuatu yang mencurigakan pada Nyonya Park. Tak lama kemudian Yoo rae dan In Ha
dipanggil oleh kru mereka masing2 untuk menyampaikan laporan langsung mereka.
Yoo Rae bersama kru-nya mengambil setting di depan mall,
sebelum shoot Yoo Rae terus melatih suaranya sampai2 dia tak sadar kalau dia
masih menggunakan seragam sekolah. Karena tak mau pakaian itu menjadi masalah,
Jae Hwan pun meminjamkan jaketnya pada Yoo Rae.
Yoo Rae dan In Ha sama-sama memberikan laporan langsung
mereka dan berita itupun langsung disiarkan di televisi. Bum Jo terlihat sedih
dan khawatir pada ibunya saat melihat berita itu. Diapun langsung mengirimi
ibunya sms untuk meminta maaf karena sudah membuat nama mall mereka jelek.
Nyonya Park juga sedang melihat berita itu saat mendapat sms
dari Bum Jo. Bertindak seolah2 menjadi orang baik, Nyonya Park pun membalas sms
Bum Jo dengan mengatakan kalau berita itu membuat dia sadar kalau dia salah dan
harus intropeksi diri.
In Ha menghampiri Bum Jo dan bertanya apa Bum Jo baru saja
menerima pesan dari ibunya. Bum Jo mengiyakan dan berkata kalau dia tahu ibunya
pasti sekarang sedang merasa kesal. Mendengar itu In Ha pun meminta maaf, dia
juga mengaku kalau dia sangat merasa bersalah. Bum Jo tersenyum, dan berkata
kalau dia akan terus membuat In Ha merasa bersalah padanya.
In Ha bertemu dengan Cha Ok di toilet. In Ha pun menunjukkan
anting yang dia temukan. Saat Cha Ok sudah mangaku kalau itu adalah anting-nya,
In Ha pun lalu bertanya apa hubungan Cha Ok dan Nyonya Park. Cha Ok kesal karena
In Ha terus menanyakan hal itu. In Ha kemudian memberitahu kalau dia menemukan
anting itu di ruangan Nyonya Park hari
ini. Dari sana In Ha pun berkata kalau Cha Ok selalu menemui Nyonya Park
seperti 13 tahun yang lalu dan hari ini, maka mereka pasti bukan hanya sekedar
kenalan biasa saja. Tak bisa mengelak lagii, Cha Ok pun menjawab kalau dia
memang bertemu dengan Nyonya Park hari ini, namun itu adalah pertemuan kedua
setelah 13 tahun yang lalu. Mendengar jawaban itu In Ha tambah curiga pada
ibunya.
Diruangan reporter Ha Myung sedang berusaha menyatukan
potongan2 kertas yang dia ambil dari kantor Nyonya Park. Semua reporter sudah
tidur kecuali Yoo Rae yang terus menatap Ha Myung dan Seo Hak yang sedang
mengetik laporannya sambil terkantuk-kantuk.
Ha Myung mengantuk tapi dia masih harus menempel
kertas-kertas itu, jadi dia pun keluar untuk membeli kopi. Sebelum pergi Ha
Myung meminta Yoo Rae menjaga hasil kerjanya jangan sampai ada yang merusaknya
karena dia sudah berjam2 menyatukan itu semua. Yoo Rae menyanggupinya dan dia
juga minta dibelikan kopi. Setelah Ha Myung pergi, Yoo rae hendak membantu
menyusun kertas2 itu, namun dia malah ketiduran.
Tak lama kemuidan In Ha masuk dan duduk di kursi Ha Myung
sambil meletakkan tas-nya diatas meja. Tanpa tahu apa yang ada di atas meja, In
Ha dengan enaknya menyeret tasnya sehingga membuat kertas2 potongan yang belum
di tempel itu menjadi buyar kembali. Saat mengetahui kalau itu adalah milik Ha
Myung, In Ha langsung memunguti semua potongan kertas itu dan membawanya
keluar. In Ha pergi menemui Chan Soo untuk meminta bantuannya menempel kertas2
itu, tapi karena Chan Soo sedang punya masalah sendiri, jadi dia tak ada mood
untuk membantu In Ha. Chan Soo berkata kalau hari ini adalah hari terakhirnya
di kantor itu, sepertinya Chan Soo akan dipindahtugaskan akibat kasus santaklas
kemarin.
Ha Myung kembali dan terkejut saat melihat potongan
kertasnya sudah tak ada di meja. Dengan mata mengantuk Seo Hak memberitahu
kalau In Ha yang membawanya, tapi dia tidak tahu In Ha pergi kemana. Ha Myung
pun langsung mencari In Ha, untungnya dia melihat potongan2 kertas itu yang
berceceran di lantai jadi dia bisa dengan mudah mencari keberadaan In ha yang
ternyata sedang bersembunyi di balik pohon natal sambil menempel potongan2
kertas itu.
In Ha langsung terduduk lemas saat melihat Ha Myung
menemukan dirinya. Ha Myung tak marah, dia kemudian melanjutkan pekerjaan In
Ha. In Ha berusaha menjelaskan bahwa dia sungguh-sungguh sedang memperbaikinya dan
tidak mencoba lari. Dia juga sebenarnya akan memberikannya pada Ha Myung setelah dia
selesai menggabungkan semuanya. Namun Ha Myung hanya diam saja tak menanggapi
ucapa In Ha. Mengira kalau Ha Myung masih marah gara2 kejadian di mall, In Ha
pun meminta maaf. Ha Myung hanya menjawab “ya” dan kemudian memberikan kopi
yang dia belikan untuk Yoo Rae. In Ha kemudian bertanya tentang alasan Ha Myung
yang merasa kalau ibu Bum Jo aneh.
“Semua orang ingin melepaskan Santa pencuri dengan mudah.
Tapi ibu Bum Jo bilang tidak.” Ucap Ha Myung
“Sepertinya dia mendengar untuk pertama kalinya ketika kami
berada di kantornya.” Jawab In Ha yang merasa kalau Nyonya Park belum tahu
masalah santaklas saat mereka menemuinya di kantornya.
Ha Myung pun berkata kalau dia tidak merasa Nyonya Park
ingin mengganggu liputan mereka. Dia pikir Nyonya Park hanya pura-pura melarang
mereka tapi pada kenyataannya sebenarnya dia ingin membiarkan para reporter
merekam semuanya. Ha Myung merasa sepertinya Nyonya Park sengaja melakukan semua
itu. In Ha pun setuju dengan pendapat Ha Myung, karena pada saat peliputan
Nyonya Park begitu semangat memberikan pengarahan pada pegawainya untuk
menunjukkan tas mahal itu secara detail.
In Ha lalu memberitahu Ha Myung kalau ternyata Bum Jo lah
yang menerima semua sms yang dia kirim selama 13 tahun untuk ibunya. Mendengar
itu Ha mYung seperti tak bersemangat karena dia sudah tahu tentang hal itu.
Namun setelah In Ha berkata bagaimana Bum Jo bisa mendapatkan ponsel ibunya, Ha
Myung pun lupa dengan rasa cemburunya dan beralih dengan rasa penasaran. Bum Jo
mendapatkan ponsel itu karena ponsel Cha
Ok ketinggalan di rumah Bum Jo 13 tahun yang lalu.
“13 tahun yang lalu? Lalu apakah kau mengatakan bahwa
keduanya mengenal satu sama lain sejak 13 tahun yang lalu?” tanya Ha Myung
penasaran.
“Ya dan aku pikir mereka masih bertemu satu sama lain. Aku
menemukan anting ibuku di kantor Ketua hari ini.” Jawab In Ha.
Selain kecurigaan tentang hubungan Cha Ok dan Nyonya Park,
In Ha dan Ha Myung mendapatkan bukti lain, yaitu kertas hasil gabungan potongan
yang berhasil Ha mYung buat. Euuum... kira2 tentang apakah itu? kita cari
jawabannya yuk.
Bum Jo baru sampai di depan mall ibunya, dia langsung kesal saat
melihat Ha Myung keluar dari mall. Dia mengira Ha Myung datang ke mall untuk
mengorek2 kesalahan ibunya lagi dan menjelek2annya di TV. Bum Jo lalu bertanya
apa Ha Myung senang jika perusahaan ibunya menderita? Ha Myung menjawab kalau
toko ibunya tidak terlihat sedang menderita karena sekarang disana banyak
pembeli yang menginginkan tas mahal itu.
“Aku pikir ibumu
menggunakan berita itu sebagai strategi pemasaran.” Ucap Ha Myung dan tentu
saja hal itu membuat Bum Jo emosi sampai2 dia mencengkram kerah baju Ha Myung.
Ha Myung kemudian menunjukkan kertas yang berhasil dia
satukan. Dia memberitahu kalau itu
adalah formulir pemesanan tas tambahan yang dia temukan sebelum mereka
melaporkan kasus itu. Bum Jo masih tak mengerti maksud ucapan Ha Myung. Ha Myung
menjelaskan kalau Nyonya Park sudah tahu apa yang akan terjadi setelah berita
tentang tas mahal itu keluar, Nyonya Park sudah bisa menebak kalau tokonya
pasti akan ramai pengunjung bukan malah sepi pengunjung.
Bum Jo tak percaya dengan apa yang Ha Myung katakan. Jadi Ha
Myung pun menyuruh Bum Jo masuk mall dan memastikannya sendiri. Penasaran, Bum
Jo pun masuk ke dalam mall dengan membawa kertas yang Ha mYung tunjukkan
padanya.
Saat masuk ke dalam mall dan melihat toko tas mahal, Bum Jo
langsung terkejut karena apa yang Ha Myung katakan semuanya benar, toko itu
penuh dengan pengunjung yang ingin membeli tas. Ingin mengkonfirmasikan
kebenarannya Bum Jo langsung menemui Nyonya Park di ruangannya.
Pada Bum Jo, Nyonya Park mengaku kalau dia terkejut dengan
apa yang terjadi. Dia tak menyangka kalau akan banyak pengunjung datang ke toko
mereka. Namun Bum Jo tak percaya dengan apa yang ibunya katakan. Dengan kesal
Bum Jo menunjukkan kertas yang Ha Myung berikan padanya.
“Lalu apa ini? Ibu tidak pernah mengharapkan sesuatu seperti
ini terjadi, namun ibu mengirimkan pemesanan tambahan bahkan sebelum berita itu
keluar.”
Tentu saja hal itu membuat Nyonya Park sedikit terkejut, dia
bingung darimana Bum Jo mendapatkan hal itu. Namun Bum JO tak memberitahu dari
mana dia mendapatkannya, dia hanya meminta ibunya memberi penjelasan tentang
apa ibunya benar2 menggunakan stasiun berita sebagai strategi pemasarannya.
“Putraku, aku janji itu bukan seperti yang kau pikirkan.
Tapi.. seperti yang kau katakan, bahwa aku menggunakan berita itu...Apa aku
salah” ucap Nyonya Park.
Flasback!
Dimana Nyonya Park memutuskan untuk melaporkan santaklas ke
kantor polisi. Ternyata Nyonya Park melakukan itu karena dia yakin kejadian itu
akan menjadi sebuah kasus dan para
reporter akan datang.
“Kau mendapatkan
cerita dan aku menjual barangku. Orang-orang yang ingin membelinya, membelinya
untuk mengisi hati mereka. Apa yang buruk tentang hal itu? Kesalahan apa yang
aku lakukan? Aku bertanya karena aku benar-benar ingin tahu.” Tambah Nyonya
Park. Tentu saja jawaban ibunya itu membuat Bum Jo kecewa, dia tak menyangka
ibunya seperti orang yang Ha Myung katakan.
Apalagi ibunya menambahkan kalau semua pembeli merasakan hal
yang sama. Daripada membeli produk yang murah, mereka ingin mendapat perhatian
semua orang dengan membeli sesuatu yang mahal dan terkenal. “Mengetahui hati
orang-orang itu dan memanfaatkannya, apakah itu salah?” tanya Nyonya Park.
Bum Jo hanya terdiam mendengar ucapan ibunya yang mengatakan
semua itu dengan perasaan bangga. Dengan perasaan hancur, Bum Jo langsung
berdiri dan pergi bahkan dia tak perduli denga ajakan ibunya yang mengajak dia
untuk makan malam bersama. Melihat sikap anaknya yang mulai menentang dirinya,
Nyonya Park pun bergumam kalau seharusnya dia tak memperbolehkan Bum Jo menjadi
seorang reporter.
Seakan tahu apa yang akan terjadi pada Bum Jo setelah
mengetahui semuanya, Ha Myung pun sengaja menunggunya di depan mall, karena dia
tak bisa membiarkan Bum Jo menyetir mobilnya dengan keadaan seperti itu.
Dalam perjalan menuju kantor polisi, Bum Jo bertanya apa
seperti itukah perasaan yang Ha Myung rasakan dulu saat mengetahui siapa
kakaknya sebenarnya. Ha Myung pun mengiyakannya.
Sesampainya di kantor polisi, Bum Jo berterima kasih pada Ha
Myung karena sudah menyadarkannya tentang siapa ibunya itu. Sebagai tanda
ucapan terima kasih, Bum Jo pun hendak mentraktirnya, namun ditolak oleh Ha
Myung yang lebih ingin menanyakan sesuatu pada Bum Jo daripada traktirannya. Ha
Myung bertanya tanggal dimana Cha Ok datang ke rumah Bum Jo 13 tahun yang lalu.
Untungnya Bum Jo ingat denga jelas tanggal itu, karena pada tanggal itu dia
pertama kali mendapat sms dari In HA.
Bum Jo memberitahu Ha Myung pada saat itu adalah tanggal 23 Oktober 2000. Mendengar itu
Ha Myung terkejut karena tepat di hari sebelumnya, ibunya meninggal karena bunuh diri. Sepertinya Ha Myung merasa
ada hubungan antara dua hal tersebut.
Sama dengan apayang Ha Myung pikirkan, In Ha juga sedang
bertanya2 apa hubungan Cha Ok dan Nyonya Park. Dan apa yang sebenarnya terjadi
pada 13 tahun yang lalu. Dia memikirkan
semua itu sambil memegang ponsel ibunya yang berhasil dia ambil secara diam2.
Flasback!!!
Saat itu Cha Ok bersama
Do Young berada di rumah Nyonya Park dan sudah hendak pulang. Cha Ok yang tak
melihat ke arah meja, tak menyadari kalau ponselnya tertinggal.
Nyonya Park mengantarkan mereka keluar dan dia kemudian
mengungkapkan rasa simpatinya pada Cha Ok yang pada saat itu sedang mengalami
perceraian. Sebagai rasa simpatinya, dia ingin membuat Cha Ok senang dengan
memberikannya jabatan yang lebih tinggi di MSC.
Tepat disaat semua orang sudah pergi, Bum Jo remaja keluar
dari kamarnya dan mengambil ponsel Cha Ok. Dia langsung tersenyum senang saat
melihat walpaper ponsel Cha Ok. Foto siapa itu? ternyata itu adalah foto In Ha
remaja. Selain ponsel Cha Ok, di atas meja itu juga ada koran yang berisi
berita tentang “Keluarga Pemadam
Kebakaran Ki Ho Sang Melakukan Bunuh Diri”. Dimana tanggal surat kabar itu adalah 23 Oktober
2000.
Karena kecerobohannya melepaskan sinterklas, jadi Chan Soo
pun dipindahtugaskan ke kantor polisi cabang pelayanan publik ( patroli ).
Sambil menyemprot tanaman, dia menelpon Ha Myung dan memintanya datang karena
di tempat barunya itu banyak kasus yang bisa dia liput.
Ha Myung pun mengajak Yoo rae ke tempat kerja Chan Soo yang
baru. Diajak Ha Myung tentu saja Yoo Rae kegeeran lagi dan langsung mengiyakan
ajakan Ha Myung.
Setibanya di kantor Chan Soo, Ha Myung terkejut karena
disana sudah ada In Ha juga. Chan Soo pun menyuruh teman2 reporternya itu untuk
duduk karena dia akan mulai mengatakan kasus2 yang bisa mereka jadikan berita.
Chan Soo lalu berkata tentang kasus seorang pria berusia 50
tahun yang menelponnya kemarin dan
mengatakan kalau dia diserang di jalanan saat sedang olahraga lari. Namun ternyata itu adalah laporan palsu, jadi dia
didenda dan dilepaskan dengan peringatan. Semuanya kesal mendengarnya, karena
hal itu tidak bisa dijadikan berita.
Chan Soo lalu mengatakan lagi kalau dia punya kasus yang
lain. Dia kemarin mendapat telpon tentang ledakan gas di pabrik Tongsadong. Chan
Soo juga berkata kalau tabung gas itu kira2 berukuran, 0.2 kilogram = 222 gram.
“Sebuah tabung gas ukuran keluarga?” tanya Ha Myung mulai kesal karena tak ada kasus serius dari Chann Soo
yang bisa dijadikan berita.
“Ya. Aku kira itu meledak saat orang sedang memasak ramen”
Bukan hanya Ha mYung yang kesal, Yoo Rae dan In Ha pun
merasakan hal yang sama. Tepat disaat itu terdengar suara seseorang memanggil
nama Chan Soo degan keras. Siapa dia? Dia adalah istri Chan So, yang tak lain
adalah Jin He teman sekolah In Ha dan Ha Myung juga. Jin He benar2 orang yang
beruntung, dia bisa menikah dengan orang yang dia sangat sukai saat mereka
semua duduk di SMA.
Jin He datang dengan emosi karena Chan Soo meninggalkan
ponselnya. Saat In Ha dan Ha Myung menyadari kalau istri Chan Soo adalah Ji
Hee, mereka pun langsung berdiri dan memanggil nama Ji Hee dengan kompak. Ji
Hee berteriak riang memanggil In Ha, dia senang bertemu In Ha. Sedangkan In Ha
dan Ha Myung hanya bisa melongok karena Ji Hee datang sambil menggendong bayi dan
menuntun seorang anak laki-laki.
“Choi Dal Po! Aku melihatmu di TV, tapi kau benar-benar
berubah. Aku telah mendengar banyak tentang kalian berdua dari suamiku
tercinta.” Ucap Ji Hee dengan senang.
“Suami?” tanya In Ha yang masih ragu. Ji Hee dan Chan Soo-pun
tersenyum malu dengan pertanyaan In Ha. “Kau…kau menikahi Ji Hee?” tanya In Ha
pada Chan Soo dan Chan Soo pun membenarkannya.
“Kenapa kau tidak memberitahu kami?” protes Ha Myung pada
Chan Soo.
“Kalian tidak pernah bertanya.” Jawab Chan Soo yang langsung
mendapat ekspresi kesal dari Ji Hee.
“Siapa si kecil ini? Apakah dia keponakanmu?” tanya Ha Myung
saat melihat anak laki2 tampan yang Ji Hee gandeng.
“Bukan, dia putraku.” Ujar Chan Soo sambil tersenyum.
“Putra?” ucap In Ha tak percaya, begitu juga dengan Yoo Rae.
“Wow..” ucap Ha Myung mengungkapkan ketidakpercayaan yang
terjadi pada teman sekelasnya itu.
Mereka pun sekarang sudah berada di sebuah restoran. In Ha
dan Ha Myung masih tak bisa percaya dengan yang terjadi pada dua teman
sekolahnya itu. Dan ternyata Chan Soo dan Ji Hee mendapatkan anak pertama
mereka yang tampan itu karena kecelakaan dan setelah mereka berdua menikah,
Chan Soo terus mabuk sehingga mereka sekarang punya 3 anak. Ji Hee kemudian
memberikan undangan pesta ulang tahun anak ketiga mereka pada In Ha dan ha
Myung dan meminta mereka berdua datang.
Ji Hee kemudian menngalihkan pembicaraan dengan menebak
kalau sepertinya In Ha dan Ha Myung sekarang pacaran. Tentu saja statment itu
mengejutkan semua orang. Ji Hee bisa berkata seperti itu karena dia tahu In Ha
dan Ha Myung saling menyukai dari SMA dulu. In Ha bingung menjawabnya, apalagi
dia tak bisa berbohong.
Melihat kebingungan In Ha, Ha Myung pun langsung berkata
kalau mereka memang berpacaran tapi sekarang mereka sudah putus. Jleb! Pernyataan
itu membuat semua orang terkejut dan terlebih lagi untuk Yoo Rae yang selama
ini beranggapan kalau Ha Myung menyukai dirinya dan sekarang dia juga sudah
mulai menyukai Ha Myung.
“Kapan ? dimana? Berapa lama? Kenapa?” tanya Yoo Rae dengan
rasa penuh penasaran. Namun Ha Myung dan In Ha tak menjawab mereka ingin
membahas masalah lain saja. Euuuum... kasian Yoo Rae. Apa yang akan terjadi
pada Yoo Rae selanjutnya? Tunggu di part selanjutnya yah!