Di rumah Hyun Woo kesulitan untuk menemukan senyawa yang di temukan di dalam darah Ketua Yoo.
Ga Yeon masih di ruang kerjanya, dia teringat kembali pada saat2 dia pertama kali bertemu dengan Ji Sang dan juga ucapan Ji Sang yang terakhir kali dia katakan padanya.
Ri Ta sudah tertidur di samping Ketua Yoo. Ketua Yoo sendiri tak bisa tidur, diapun mengusap2 kepala Ri Ta dengan kasih sayang.
Chul Hoon menghadap Jae Wook dan bertanya apa yang akan mereka lakukan jika hasil penelitiannya tidak bagus. Jae Wook sendiri masih tak bisa menjawabnya.
Direktur Utama Rumah Sakit menemui Kyung In dan berkata kalau Kyung In lah pengganti terkuat dan yang dianggap bisa menggantikan posisi Ketua Yoo. Tentu saja Kyung In tidak menolak tawaran itu, namun dia berkata kalau untuk menggantikan posisi Ketua Yoo, dia juga harus mendapatkan dukungan dari pemegang saham. Dirut berkata kalau dukungan itu akan mudah di peroleh jika Ketua Yoo menyetujuinya, karena para pemegang saham akan menuruti semua kemauan Ketua Yoo.
Setelah obrolan itu, Kyung In pun langsung menemui Ketua Yoo. Dia meminta Ketua Yoo memperlakukannya seperti dulu, keras dan tegas padanya. Tidak seperti sekarang ini, Ketua Yoo hanya diam saja saat dia tahu kalau Kyung In hendak mengambil alih Taemin.
Ketua Yoo berkata kalau mereka berdua sudah melakukan banyak kesalahan. Dia mengaku kalau ingatannya sekarang mulai kabur, namun untuk ingatan tentang apa yang mereka lakukan waktu itu, sangat tergambar jelas di ingatannya, bahkan untuk pakaian yang mereka gunakan juga, Ketua Yoo masih ingat. Tentu saja mendengar semua itu, langsung membuat Kyung In terlihat cemas.
Ji Tae dan Soo Eun mengungkapkan hasil penelitian mereka pada Ri Ta dan Ji Sang. Mereka berdua berpendapat kalau mereka harus fokus pada sel induk dan yang harus mereka lakukan adalah mengkemoterapi sel induk. Ji Tae menambahkan kalau mereka bisa menggabungkan obat anti kanker dengan VTH-16 untuk membuat obat anti kanker baru.
Tepat disaat itu Ji Sang mendapat sms dari Hyun Woo yang memberitahunya kalau sesuatu yang terdapat di darah Ketua Yoo adalah Tiniumbenubital dan Agent#5. Ji Sang dengan ekspresi serius langsung kembali ke ruangannya. Sambil mendengarkan penjelasan dari Hyun Woo, Ji Sang melihat2 datanya yang sudah di kirim ke komputernya.
Tiniumbenubital digunakan untuk mengobati depresi dan insomnia, namun juga sering di gunakan untuk suntik mati di beberapa wilayah Amerika. Bahkan badan intelegen menggunakannya untuk penyiksaan. Tiniumbenubital memiliki efek samping seperti halusinasi ekstrim dan kerusakan saraf.
Agent#5 adalah obat pelumpuh yang digunakan oleh mata2 Rusia selama Perang Dunia. Agent#5 ini bisa menentukan waktunya berdasarkan dosis yang diberikan, antara 1 sampai 5 hari.
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai kedua zat itu, Ji Sang pun bertanya apa tujuan Jae Wook menyuntikan keduanya pada Ketua Yoo. Dengan ekspresi simpati, Hyun Woo menjawab kalau itu untuk membunuhnya secara perlahan-lahan. Dilihat dari dosis dan prosesnya, Hyun Woo menebak kalau Ketua Yoo tidak akan bertahan lebih dari 2 hari. Yang lebih parahnya lagi, tidak ada solusi untuk mengobatinya.
Dengan emosi, Ji Sang langsung menemui Jae Wook dan bertanya kenapa dia melakukan semua itu pada Ketua Yoo, padahal Ketua Yoo sudah membantunya. Dengan santainya, Jae Wook menjawab semua itu karena Ketua Yoo sudah melanggar kepercayaannya. Dia menambahkan kalau dia sangat benci orang yang berpura2 baik didepannya dan melanggar janji tanpa sepengetahuannya. Dia lebih senang pada musuhnya, paling tidak musuhnya tidak akan berpura2 di depannya. Mendengar itu, Ji Sang berkata kalau Ji Sang jangan terlalu senang padanya dirinya. Jae Wook menjawab kalau dia memang sangat senang jika sedang bicara dengan Ji Sang.
Jae Wook lalu membahas tentang penelitian yang sedang Ji Sang lakukan, dia mengancam akan mengakhiri hubungan jika Ji Sang tak segera menyelesaikan penelitiannya. Mendengar ancaman itu Ji Sang pun tak bisa berkata2 lagi.
Ji Sang lalu menyampaikan hasil tes darah Ketua Yoo. Tentu saja hal itu sangat amat membuat Ri Ta terpukul. Ji Sang berkata kalau mereka harus bisa menahan diri atas apa yang di lakukan Jae Wook, kalau masalah pasien bangsal 21A selesai, Ji Sang berjanji akan menghabisi Jae Wook sendiri dengan tangannya.
“Saat kau mengetahui direktur yang membunuh orang tuamu. Kurasa rasanya seperti ini.” Ucap Ri Ta dengan wajah serius. Mendengar itu Ji Sang tak bisa berkata-kata lagi. Dia pun melepaskan genggamannya pada Ri ta.
Ri Ta kembali ke kamar Ketua Yoo, disana dia mengambil formula yang Hyun Woo berikan padanya untuk berjaga2. Setelah itu, dia menelpon Lee Sung Kyung untuk menanyakan apakah Jae Wook masih di ruang operasi.
Ji Sang sedang berada di meja administrasi. Dia teringat dengan apa yang Ri Ta katakan sebelumnya, kalau Ri Ta merasakan persaan yang sama saat Ji Sang mengetahui bahwa Jae Wook lah yang sudah membunuh orang tuanya. Mengingat hal itu, Ri Ta pun menyadari sesuatu dan dia langsung pergi.
Disisi lain, Ri Ta pergi ke ruang istirahat dokter. Disana dia melihat Jae Wook sedang istirahat karena habis melakukan operasi. Saat melihat Jae Wook lengah, Ri Ta mengeluarkan suntikannya dan bersiap menancapkannya pada Jae Wook. Namun Jae Wook yang sudah merasakannya, dengan cepat berhasil mengelak.
Karena sedang merasakan benar2 emosi, Ri Ta pun mencoba menancapkannya lagi dan dengan mudah Jae Wook menangkap tangan Ri Ta. Ri Ta pun merasa kesakitan karena Jae Wook menggenggamnya dengan kuat.
Ji Sang muncul dan meminta Jae Wook melepaskan tangan Ri Ta. Jae Wook melepaskannya dan mendorong Ri Ta ke arah Ji Sang. Namun Ri Ta masih bersikeras ingin membunuh Jae Wook, sampai2 Ji Sang berteriak untuk menenangkannya. Melihat hal itu, Jae Wook hanya tersenyum sinis dan dia memutuskan pergi meninggalkan mereka berdua.
Di kamar rawatnya, Ketua Yoo mulai merasa kesakitan. Dia pun berusaha menahan rasa sakitnya dengan terus menggenggam kalung salipnya.
Ji Sang berusaha memberitahu Ri Ta kalau musuh mereka bukannya manusia. Kalaupun Ri Ta tadi berhasil membunuh Ji Sang, terus apa yang akan Ri Ta katakan pada polisi, apa alasan Ri Ta membunuh karena Jae Wook adalah manusia terinfeksi? Apa karena dia sudah membunuh orang? Tapi yang sebenarnya, Ri Ta tak punya bukti untuk mengatakan alasan itu.
Ri Ta berkata kalau dia tak bisa membiarkan Jae Wook begitu saja. Ji Sang menjawab kalau Ri Ta membunuhnya, maka Ri ta juga akan menjadi monster seperti dia dan Ji Sang tak akan bisa membiarkan hal itu terjadi. Mendengar itu, Ri Ta bertanya bagaimana Ji Sang akan menghabisinya? Karena sebelumnya Ji Sang berjanji padanya, kalau dia akan membunuh Jae Wook dengan tangannya sendiri. Ji Sang menjawab kalau dia akan membuat Jae Wook menyesali semua perbuatannya. Tepat disaat itu Ri Ta mendapat SMS.
Setelah mendapat sms, Ri Ta langsung berlari ke kamar Ketua Yoo. Tentu saja Ri Ta datang dengan perasaan panik, dia takut terjadi apa2 pada Ketua Yoo, tapi ternyata dia hanya memanggil Ri Ta karena dia ingin bertemu Ri Ta. Dia berkata kalau dia sedang memikirkan Suster Sylvia. Akhirnya Ketua Yoo merasa kalau apa yang pernah Suster Sylvia katakan padanya dulu, memang benar semuanya. Mendengar nama Suster Sylvia, Ri Ta pun berkata kalau Suster Sylvia dulu sudah menjadi kursi baginya, karena dia adalah orang yang selalu menjadi tempat dia mengadu. Ketua Yoo membenarkan kalau Suster Sylvia memang kursi bagi Ri Ta, dia kemudian bertanya kalau dia sendiri... kira2 apa untuk Ri Ta. Ri Ta menjawab kalau dia hanya ingin Ketua Yoo tetap berada di sampingnya.
Sekali lagi Ketua Yoo memangil Ri Ta dengan sebutan Cheo Yeon-na.... dia bertanya apa Ri Ta punya waktu luang sekarang karena Ketua Yoo ingin Ri Ta pergi ke suatu tempat.
Kita tak diberitahu kemana Ketua Yoo ingin Ri Ta pergi, karena kita sudah diperlihat pada Ji Sang yang sedang menunggu di depan kamar Ketua Yoo. Ri Ta kemudian keluar dengan ekspresi wajah serius.
Bersama Ji Sang, Ri Ta pergi ke ruangan Ketua Yoo dan membuka brangkas pribadi milik Ketua Yoo. Disana Ri Ta menemukan perekam suara milik Kyung In. Tak perlu menunggu waktu lama, Ri Ta pun mendengarkan rekaman suara itu.
“Dengarkan baik2 yang akan ku katakan.” Ucap Ketua Yoo.
“Iya Ketua.” Jawab Kyung In.
Lagi2 kita tidak diperdengarkan full isi rekaman itu, karena kita langsung di alihkan pada Jae Wook yang sedang melihat Ketua Yoo dari jauh.
Ternyata saya keliru, kali ini kita di perdengarkan lanjutan dari rekaman itu. Kita kembali lagi pada Ri Ta dan Ji Sang yang sedang mendengarkannya bersama2.
“Hutan pasti sepi, jadi ini pasti akan berhasil.” Ucap Ketua Yoo.
“Apa aku hanya perlu menakuti mereka?” tanya Kyung In.
“Tidak, singkirkan mereka dan jangan sampai meninggalkan bukti.”
“Aku akan mencari orang yang bisa dipercaya melakukan ini. Tapi, bagaimana dengan Chae Yeon?” tanya Kyung In namun Ri Ta tak melanjutkan untuk mendengarkan rekaman itu. Karena dia sudah terlalu sedih, terkejut dan terluka atas percakapan itu. Iya... akhirnya dia tahu siapa pembunuh orang tuanya. Ternyata dulu orang tuanya jatuh dari tebing gara2 orang suruhan Kyung In. Ri Ta benar2 shock karena 2 orang kepercayaannya ternyata adalah orang yang membunuh ke dua orang tuanya.
Ri Ta kemudian kembali ke kamar Ketua Yoo lagi. Dia datang dengan perasaan tak karuan untuk bertanya satu hal pada Ketua Yoo.
“Bibi bertanya, apa yang ingin kau lakukan terhadapku. Apa jawabanmu paman? Cepat jawab. Jika aku ada disana saat itu... apa aku juga akan dibunuh? CEPAT JAWAB AKU!” Teriak Ri Ta.
“Maafkan aku, Chae Yeon. Maafkan aku. Aku pantas mati.” Jawab Ketua Yoo.
“Teganya kau.... melakukan itu pada Ayah, Ibu dan aku.”
“Maafkan aku. Maafkan aku.”
“Kenapa kau melakukan itu? kau kakak yang hebat bagi ayahku. Kau paman terbaik bagiku.”
“Kakekmu memilihku sebagai pewarisnya. Tapi begitu ia mengetahui penyakitku, dia berubah pikiran. Sebagai gantinya dia memilih ayahmu. Aku bisa melakukan lebih baik dari siapapun. Tapi karena penyakit ini... kakekmu tidak mau mengakui usahaku. Penyakitnya diturunkan padaku. Tapi, hingga ia meremehkanku dan mengabaikanku. Pada saat itu, kupikir... posisiku telah dicuri.”
“Itu alasan kau membunuh orang tuaku? Untuk mendapatkan kembali posisimu ? Aku ingin bertanya sekali lagi. Tolong berbohonglah padaku. Apa kau juga akan membunuhku? Benarkah?” tanya Ri Ta dengan penuh air matanya.
“Chae Yeon... percayalah akan satu hal. Saat aku membesarkanmu... aku sangat bahagia. Aku tulus menyayangimu. Tulus....” ucap Ketua Yoo yang langsung di sambut tangisan Ri Ta.
Ternyata Ji Sang mendengarkan semuanya, namun dia hanya berdiam diri di balik pintu.
Jae Wook memanggil Gae Yeon ke rumahnya. Dia menyuruh Ga Yeon membunuh Ri Ta. Mendengar itu, tentu saja Ga Yeon penasaran dan bertanya kenapa jae Wook tiba2 ingin Ri ta mati. Jae Wook menjawab kalau dia sudah lama menahan diri. Lagi pula Ketua Yoo tidak akan lama lagi juga mati, jadi akan lebih baik jika mereka mati bersama. Dan untuk alasan kenapa Ga Yeon yang diperintah untuk membunuh, Jae Wook menjawab kalau semua itu karena kalau Ga Yeon yang datang ke rumah Ri Ta, maka Ri Ta pasti akan membukakan pintu tanpa rasa curiga sedikitpun.
Euuum.... sepertinya alasan Jae Wook menyuruh ga Yeon karena dia ingin menguji rasa kesetiaan Ga Yeon padanya.
Kita beralih pada Ri Ta yang sedang dalam keadaan bingung. Dia bingung tentang apa yang harus dia lakukan sekarang. Karena dia merasa sekarang sudah tak punya lagi harapan. Bahkan jika ada hal baik yang terjadi dalam hidupnya. Dia tidak tahu bagaimana cara menghadapi paman dan bibinya sekarang. Apalagi Ketua Yoo berkata kalau dia tulus menyayangi Ri Ta.
“Itu mungkin karena rasa bersalahnya padamu. Membuat dia lebih memperhatikan dan menyayangimu.” Komen Ji Sang.
“Aku akan membicarakan ini lagi dengannya. Bukan dengan menangis seperti tadi. Kali ini aku akan membuatnya berlutut minta maaf.” Ucap Ri Ta dan berjalan kembali ke kamar Ketua Yoo.
Ji Sang menemani Ri Ta pergi ke kamar Ketua Yoo, namun setibanya mereka disana... mereka langsung shock karena mereka tidak mendapatkan Ketua Yoo di tempat tidurnya. Ketua Yoo sudah meninggal bunuh diri.
Bersambung
Sinopsis Blood episode 19
2 komentar
Jadi benar Ketua yoo bunuh diri....
BalasKamsaishimnida bak lilik
Apeujimaara!!!!!! Hwaiting!
Sinopsis nya kog ndak d lanjutin unni???
BalasPenasaran episode 20 yg kurang jelas ending nya -____-