Jae Wook menemui Ji Sang dan senyumnya langsung hilang saat Ji Sang menunjukkan foto Jae Wook bersama kedua orang tua Ji Sang dan Profesor Jung Han Su. Ji Sang meminta Jae Wook menjelaskan semua itu dan dia meminta Jae Wook untuk tidak berbohong lagi dengan mengatakan kalau dia tidak mengenal mereka dengan dekat. Sebelum Jae Wook menjawab, Ji Sang juga mengatakan kalau dia sudah bertemu dengan dua pria yang membunuh ibunya. Dan kedua orang itu mempunyai ciri2 seperti Jae Wook, tidak bisa di deteksi keberadaannya padahal mereka berdua adalah orang yang terinfeksi.
Kita dialihkan sejenak pada Hyun Woo yang sudah mendapatkan hasil dari data2 yang terdapat pada obat milik Jae Wook. Hyun Woo terilihat terkejut melihatnya. Itu yang dilakukan Hyun Woo, terus apa yang di lakukan Ri Ta, ternyata dia sedang membaca artikel tentang Profesor Jung Han Su, di lembaran artikel itu, diapun melihat foto orang tua Ji Sang dan juga Jae Wook. Melihat wajah Jae Wook yang tidak berubah, tentu saja membuat Ri Ta curiga dan bisa menebak kalau Jae Wook adalah manusia yang terinfeksi juga.
Agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka, Jae Wook pun mengajak Ji Sang ke rumahnya. Di sana Jae Wook mulai mengarang cerita lagi. Dia mengatakan pada Ji Sang kalau kedua orang tua Ji Sang adalah teman baiknya. Jae Wook menambahkan kalau dulu Prof Jung Han Su berhasil menemukan virus itu, bersama Jae Wook dan kedua orang tua Ji Sang, namun dia ingin menyembunyikannya dari dunia. Sepengatahuan mereka, Prof Jung menyuntikkan virus itu pada subyek yang sudah mati, hingga membuat subyek itu bangkit dan berusaha menyingkirkan mereka (Jae Wook, Prof Jung dan kedua orang tua Ji Sang ).
“Jadi maksudmu adalah banyak individu terinfeksi di luar sana?” tanya Ji Sang dan Jae Wook pun mengiyakan, dia menambahkan kalau orang2 itu terinfeksi sebelum dia dan yang lain terpencar. Jae Wook lalu mengaku kalau dia dan yang lain menginfeksi virus itu pada diri mereka sendiri adalah untuk mempertahankan virus itu.
“Maksudmu semua orang memutuskan untuk menjadi terinfeksi?” tanya Ji Sang dan lagi2 Jae Wook mengiyakan, namun Prof Jung menolak untuk melarikan diri karena dia ingin meneruskan penelitian itu. Tiba2 terdengar kabar kalau laboratorium Prof Jung kebakaran. Mendengar cerita itu Ji Sang pun bertanya apa kebakaran itu benar2 kecelakaan atau di dalangi oleh seseorang. Jae Wook menjawab kalau dia tak tahu tentang semua itu. Ji Sang lalu bertanya lagi tentang kedua teman Jae Wook dan Jae Wook hanya menjawab kalau kedua orang temannya itu meninggal dalam kecelakaan.
“Dan soal individu terinfeksi lainnya yang memiliki ciri fisik seperti manusia sama sepertimu?” tanya Ji Sang.
“Seperti yang kukatakan padamu sebelumnya.... saat aku dalam pelarian, aku meninggalkan obat yang kuteliti itu disana. Aku yakin mereka menemukan obat itu.” jawab Jae Wook memberi alasan. Jae Wook lalu bertanya balik dengan menanyakan apa dua orang itu yang selama ini Ji Sang cari. Dengan wajah serius Ji Sang mengiyakan dan mengatakan kalau kedua orang itulah yang sudah membunuh kedua orang tuanya.
Untuk memastikan apakah Jae Wook adalah individu yang terinfeksi atau bukan, Ri Ta pun mulai mencari tahu semua tentang Jae Wook di internet. Di data yang dia peroleh Jae Wook kelahiran tahun 1971. Sedagkan artikel yang baru saja da baca adalah artikel yang dikeluarkan pada tahun 1977. Dari data itulah Ri Ta semakin yakin kalau Jae Wook adalah individu terinfeksi sama seperti Ji Sang.
Kita kembali lagi pada Jae Wook yang mengatakan pada Ji Sang kalau dia sangat yakin pasti dua orang yang sudah membunuh kedua orang tua Ji Sang itu, cepat atau lambat akan menemui mereka berdua, juga penelitian Prof Jung beserta putranya ( Jung Ji Tae ).
“Aku minta maaf karena tidak mengungkapkan semuanya dari awal. Aku tidak ingin menyebabkan kesedihan lebih jauh pada dirimu.” Uacp Jae Wook memberi alasan dan Ji Sang pun berterima kasih karena Jae Wook sudah mau memikirkan tentang dirinya.
Ji Sang lalu membahas tetang apa yang Jae Wook lakukan di bangsal 21A dan mengatakan kalau dia tidak akan tinggal diam dengan semua yang terjadi.
Di rumah, Ji Sang langsung menceritakan semua yang Jae Wook katakan pada Hyun Woo. Awalnya Hyun Woo khawatir kalau sampai Ji Sang percaya pada apa yang Jae Wook katakan, tapi untungnya Ji Sang tidak percaya pada semua kebohongan itu. Dengan semangat Hyun Woo berkata kalau mereka harus segera mengungkap kebohongan Jae Wook, namun Ji Sang berpendapat lain, dia ingin Jae Wook lah yang mengakui semua yang dia lakukan dengan mulutnya sendiri.
Setelah mengetahui dari Ji Sang kalau Chul Hoon dan J sudah bertemu dengan Ji Sang, Jae Wook pun langsung memanggil mereka berdua. Jae Wook terliihat emsoi pada J karena J sudah berbohong. J tidak mengaku kalau dia sudah bertemu dengan Ji Sang saat berada di rumah Ri Ta. Karena kebohongan J itulah Ji Sang akhirnya bisa memancing kemunculan Chul Hoon.
Saking marahnya, tanpa mendengarkan alasan dari J, Jae Wook langsung menyuntikkan sebuah formula pada J, sehingga membuatnya merasakan rasa sakit yang sangat hebat.
“Bagiku... diam adalah kebohongan....” ucap Jae Wook sambil terus menyuntikkan formula itu. “Kau tidak akan merasakan apapun kecuali rasa sakit sampai kematianmu tiba. Ini terakhir kali aku melepaskanmu karena kebersamaan kita selama ini. Kalau sekali lagi kau tetap tutup mulut... aku akan membuatmu bungkam selamanya.” Tambah Jae Wook dan kemudian mencabut jarum suntikan.
Di rumah Ri Ta menayakan tentang Jae Wook pada Ji Sang. Tak ada pilihan lain, Ji Sang pun mengiyakan tentang Jae Wook yang merupakan individu terinfeksi. Dia juga mengatakan kalau dia menyembunyikan semua informasi itu karena dia tak ingin Ri Ta dalam bahaya. Ji Sang mengingatkan ri Ta pada apa yang terjadi di Bangsal 21A, bagaimana teguhnya Jae Wook menjauhkan mereka dari tempat itu dan tidak membiarkan semua orang tahu tentang hal itu. Semua itu menunjukkan kalau Jae Wook adalah orang yang berbahaya. Ji Sang juga melarang Ri Ta yang ingin mengungkapkan semua itu pada Ketua Yoo dan Kyung In.
“Aku sudah memberitahumu! Dia akan menghalalkan segala cara. Siapapun yang menentangnaya akan disingkirkan olehnya. Tidak peduli itu Ketua ataupun Wakil Direktur. Siapapun yang memberi tekanan keras, sesuatu yang sangat buruk akan terjadi.” Ungkap Ji Sang dan dia juga memberitahu Ri ta kalau Jae Wook adalah dalang pembunuhan orang tuanya.
“Apa itu benar?” tanya Ri ta shock.
“Dia memiliki hubungan dengan pria yang menyerangmu.”
“Kalau begitu, dalang yang dimaksud ibumu dalam video itu.... kalau semua itu benar, kita tidak bisa diam saja seperti ini.” Ucap Ri Ta emosi dan Ji Sang berkata kalau mereka belum cukup kuat untuk melawan Jae Wook dan antek-anteknya.
“Apa kau merasa baik2 saja?” tanya Ri Ta kemudian.
“Soal apa?”
“Orang tuamu”
Ji Sang terdiam sejenak dan berkata kalau Hyun Woo tadi juga menanyakan hal yang sama. Ji Sang pun menjawab kalau dia sedikit marah namun dia akan segera mengatasinya. Setelah menjawab itu, Ji Sang pun berjalan pergi.
Di ruang kerjanya, Ji Sang terus menatap foto kedua orang tuanya. Dia benar2 terpukul dan sedih. Tak lama kemduian Ri Ta muncul dan menghiburnya serta menguatkannya. Setelah mendengarkan kata2 Ri Ta, Ji Sang pun memejamkan matanya agar dan berusaha menangkan hatinya.
Keesokanharinya, Ri Ta menemui suster Sylvia dan suster Sylvia pun menanyakan keberadaan Ji Sang. Dia mengaku kalau dia sangat menyukai Ji Sang, karena Ji Sang memiliki hati yang sangat hangat dan selain itu karena dia terlihat mempercayai tuhan.
“Manager Park seorang ateis sejati.” Jawab Ri Ta. Namun suster Sylvia tidak melihat demikian, dia berpikir kalau Ji Sang sangat mencintai Tuhan lebih dari yang lainnya.
Ji Sang berpapasan dengan Jae Wook dan dia mengaku pada Jae Wook kalau dia sangat lega setelah mendengar semua kebenarannya dari Jae Wook. Setelah mengatakan kalau dia akan membayar hutangnya pada Jae Wook sesegera mungkin, Ji Sang pun berjalan pergi. Sikap itupun membuat Jae Wook bertanya2 tentang rencana Ji Sang padanya.
Ga yeon sedang bersama keluarga Soo Yun, dimana ayah Soo yun sedang makan dan disuapi oleh istrinya. Tanpa sengaja ibu Soo Yun menumpahkan kuah ke baju ayah, tanpa di duga ayah langsung emosi sampai2 dia membuang semua makanan. Melihat itu tentu saja Soo Yun dan ibunya kaget. Namun tak lama kemudian ayah Soo Yun sadar kembali dan meminta maaf atas apa yang sudah dia lakukan. Ga yeon yang juga melihatnya langsung terlihat seperti memikirkan sesuatu.
Di ruang kerjanya, Ji Sang teringat pada saat Hyun Woo memberikan padanya data mengenai obat dari Jae Wook dan menyarankan agar Ji Sang tidak mengkonsumsinya lagi, karena obat itu terbuat dari virus yang sangat berbahaya. Virus yang Jae Wook gunakan dalam obat itu adalah virus Nebilo, virus yang bisa membunuh 170 ribu orang di Afrika.
“Ciri khas dari virus ini adalah melumpuhkan diencephalon.” Jelas Hyun Woo.
“Hypothalamus dalam diencephalon mangatur temperatur tubuh, artinya virus ini mengacaukan pengaturan suhu.”
“hingga tidak lagi dapat merasakan suhu. Yang terburuk adalah... lobus frontal akan terangsang yang membuat implus dan kontrol emosi menjadi sulit. Infeksinya melemahkan kontrol implus dan memperburuknya.” Tambah Hyun Woo.
“Aku menggunakannya untuk menyerupai manusia normal, tapi itu justru menjadikanku seperti monster?”
“Individu terinfeksi memiliki kekuatan fisik. Tapi, mereka lemah dalam pengendalian pikiran.”
Dari obrolan Ji Sang dan Hyun Woo itulah yang sudah memberikan penjelasan tentang penyebab ayah Soo Yun menjadi mudah emosi seperti tadi.
Ri Ta sedag berjalan menyusuri lorong, dia berjalan sambil teringat kata2 Ji Sang tentang orang seperti apa Jae Wook itu. Dia menemui Kyung In dan meminta Kyung In untuk tidak mengganggu Jae Wook, dia sepertinya takut Jae Wook sampai melakukan sesuatu yang berbahaya pada Kyung In. Walaupun Kyung In tetap percaya diri pada apa yang dia lakukan, namun dia menyanggupi apa yang Ri Ta minta. Kyung In lalu bertanya tentang Hye Ri dan Ri Ta menjawab kalau dia sudah pergi ke Amerika dan orang yang menggantikannya juga sudah datang. Mendnegar itu Kyung In jadi penasaran kenapa Hye Ri tiba2 pergi ke amerika.
Ji Tae bertanya pada JI Sang tentang apa yang harus mereka lakukan sekarang. Melanjutkan penelitian itu memang sangat bahaya tapi menghentikannya, bisa melukai harga dirinya. Di tambah lagi pada apa yang terjadi di bangsal 21A. Dengan sangat hati2 Ji Sang bertanya pendapat Ji Tae jika seandainya orang yang menyerang Ri Ta dan Ji Tae, punya hubungan dengan Jae Wook. Mendengar itu, Ji Tae pun bertanya apa Ji Sang punya bukti atas tuduhan itu. Ji Sang tak menjawab dia hanya bertanya, apa yang akan Ji Tae lakukan jika hal itu benar.
“Kalau aku menyerah, aku pikir aku akan mati akibat rasa penasaranku. Apa yang harusnya kulakukan? Aku akan mati cepat atau lambat. Aku setidaknya harus mengetahuinya sekali sebelum mati.” Jawab Ji Tae dan Ji sang tersenyum dengan jawabannya. Dia kemudian mengajak Ji tae bertemu lagi nanti malam setelah rumah sakit sepi, karena dia ingin memberitahu sesuatu pada Ji tae jadi Ji tae harus mempersiapkan mentalnya untuk semua itu.
Ketua Yoo sedang sendirian dan duduk di bangku tunggu. Dia teringat pada isi rekaman yang Kyung In berikan padanya.
“Masa depanku ada di tanganmu. Kau harus menyelesaikannya sebaik mungkin tanpa masalah di masa mendatang.” Ucap Ketua Yoo dalam rekaman dan Kyung In menyanggupi apa yang Ketua Yoo katakan.
Kyung In mengatakan alasan dia merekam adalah untuk menggunakan disaat dia mulai tersudut, seperti yang Ketua Yoo katakan padanya kalau mengetahui aib musuk adalah senjata terbaik. Dia sebenarnya tidak bermaksud mengancam Ketua Yoo, dia hanya ingin melindungi Taemin dan dirinya sendiri. Namun Ketua Yoo tidak perduli dengan ancaman Kyung In, dia malah menantang Kyung In untuk membawa bukti rekaman itu ke polisi. Dia beranggapan kalau rekaman itu tidak cukup untuk menyeretnya ke penjara.
“tentu saja saya tahu, tapi... bagaimana jika Ri Ta yang mengetahuinya? Itu akan menciptakan kekacauan yang lebih menyakitkan dibanding saat publik mengetahuinya.” Ucap Kyung In dan Ketua Yoo terlihat emosi dan mulai terpengaruh. Kyung In menambahkan kalau dia tidak ingin hal apapun, dia hanya ingin tetap bertahan di posisinya sekarang dan mempertahankan tanggung jawabnya.
Ri Ta sedang memeriksa Na Jung dan lagi2 merekapun bertengkar. Melihat pertengkaran Na Jung dan Ri Ta, Yoo Jin tertawa karena mereka memang lucu kalau sedang berdua. Tepat di saat itu dokter baru pengganti Hye Ri muncul dan memberikan suntikan pada infus Yoo Jin. Belum sempat dokter itu menyuntikkannya pada Yoo Jin, Ho Young muncul mencegahnya. Ho Young tidak mau dokter itu menyuntikkan apapun pada Yoo Jin karena dokter itu tidak mau memberikan catatan medis Yoo Jin padanya. Karena Ho Young terus mengganggu, dokter itu pun kesal dan memelintir tangan Ho Young dengan keras. Ri ta yang melihatnya langsung meminta dokter itu melepaskan tangan Ho Young.
Ri Ta langsung menghampiri Ho Young untuk memeriksa tangannya. Dia hendak marah pada dokter itu namun sebelum dia menyelesaikan kata2nya dokter itu langsung memberi isyarat gara Ri Ta diam. Ga Yeon datang dan melihat apa yang terjadi, dia seperti tak senang dengan apa yang terjadi. Dokter itu lalu menyuntikkan obatnya pada Yoo Jin dan Yoo Jin merasa kesakitan.
Ri Ta lalu menceritakan dengan penuh emosi pada Ji Sang atas apa yang baru saja terjadi. Awalnya Ji Sang tak peduli karena dokter itu bersikap kasar pada Ho Young, tapi saat Ri Ta mengeluh kalau dokter itu juga bersikap kasar padanya, Ji Sang langsung terlihat tak senang. Dan tanpa pikir panjang, Ji Sang langsung menemui dokter itu, sambil mencengkram kerah bajunya, Ji Sang menyuruh dokter itu untuk tidak bersikap kasar lagi dengan para dokter. Mendapat ancaman seperti itu, dokter itu hanya tersenyum dan berkata minta maaf. Namun setelah Ji Sang pergi, warna mata dokter itu berubah menjadi hijau, tapi dengan segera dia mengembalikan lagi warna matanya.
Keluar dari ruangan dokter itu, Ji Sang baru menyadari kalau dia sudah melakukan sesuatu yang kekanak-kanakan. Ri Ta menghampirinya dengan tersenyum senang . Ji Sang lalu meminta Ri ta untuk tidak memberitahunya tentang hal2 semacam itu lagi.
Di ruangannya, Kyung In teringat kembali pada jawaban Ri Ta yang berkata kalau Hye Ri punya banyak alasan pergi ke Amerika. Ri ta berpendapat kalau Hye Ri dipindahkan ke Amerika pasti karena sudah menyebabkan dua pasien meninggal. Mengingat semua itu, Kyung In langsung menghubungi seseorang dan memintanya untuk mencari sesuatu.
Malam pun tiba, Ji Sang dan Ji Tae sudah berada di ruangan Ji Tae dengan kondisi ruangan yang gelap. Apa rahasia yang akan Ji Sang katakan pada Ji Tae, sampai-sampai harus mencari waktu dimana rumah sakit sudah sepi? Teman-teman penasaran? Tunggu jawabannya di sinopsis part berikutnya yah.
bersambung
sinopsis Blood episode 14 part 2
2 komentar
Yeay...gumapshimnida bak Lilik....
Balashehhee.... baru smpet update gambar... sama2 mbak nur hasanah
Balas