Joo Ran di panggil ke kantor oleh ayahnya. Karena masalah yang dia sebabkan sebelumnya, Tae San pun mengambil alih kembali toko roti yang dia berikan pada Joo Ran. Walaupun berusaha protes, Joo Ran tak bisa mengubah pemikiran ayahnya, karena ayahnya sudah terlanjur marah padanya. Kehilangan toko roti, membuat Joo Ran bertambah marah dan kesal pada Soo In.
Saat akan keluar kantor, Joo Ran berpapasan dengan Woo Seok. To the point, Joo Ran pun bertanya alasan Woo Seok menolak Joo Hee dan lebih memilih wanita itu ( Soo In). Mendengar Joo Ran memanggil Soo In dengan sebutan “wanita itu”, Woo Seok pun langsung berkata kalau Joo Ran tak punya hak memanggil Soo In dengan sebutan itu. Di beritahu seperti itu, Joo Ran malah menjawab kalau dia punya hak sebagai kakaknya Joo Hee. Dia tetap ingin bertanya kenapa Woo Seok menolak Joo Hee. Namun Woo Seok tidak menjawabnya, dia hanya menyuruh Joo Ran untuk berhenti memanggil Soo In dengan sebutan “wanita itu”. Mendengar itu Joo Ran pun bisa menebak kalau Woo Seok benar2 menyukai Soo In.
Sebelum pergi Woo Seok memberitahu Joo Ran untuk tidak mempermainkan makanan karena pondasi Shinhwa Group adalah pabrik makanan shinhwa, dan Joo Ran adalah putri dari pendiri perusahaan itu.
Aeng Ran dan Bo Kyung mendatangi Do Jin di kantornya. Mereka datang untuk mengajak DO Jin pergi ke salon dan melakukan spa bersama. Namun Do Jin mentah2 menolaknya dengan alasan kalau seorang pria tidak melakukan hal2 seperti itu. Lagi2 Aeng Ran terlihat kecewa saat Do Jin juga menolak mencoba jas pertunangannya.
Kita beralih pada Soo In yang duduk termenung menunggu pelanggan bersama Mi O dan Poong Geum. Tak lama kemudian Joo Ran muncul untuk membeli roti mereka. Poong Geum menolak memberikan roti panggang mereka, namun Soo In tidak, dia tetap membuatkan roti panggang untuk Joo Ran.
Saat menunggu roti panggang nya matang. Joo Ran melihat ke arah Mi O dan dia bisa dengan cepat mengenali Mi O. Dia tahu kalau Mi O adalah gadis yang dulu meminta pertanggung jawaban Do Jin.
Roti panggangpun matang. Pada gigitan pertama, Joo Ran merasa kenikmatan rasa roti panggang buatan Soo In, namun dia tak terus terang pada rasanya. Dia hanya fokus pada obrolannya dengan Mi O. Dia memberitahu Mi O kalau Do Jin akan bertunangan besok. Selain mengatakan kabar itu, Joo Ran dengan ekspresi senang memberi penaawaran pada Mi O, kalau Mi O ingin mengacaukan acara pertunangan itu, Joo Ran bersedia membantunya, dengan cara memberitahu tempat dan waktu pertunangan.
Melihat sikap Joo Ran yang tidak ada baik2nya sedikitpun, Poong Geum pun dengan kesal mendorong2kan kepalanya pada Joo Ran. Diperlakukan seperti itu, Joo Ran pun ikut kesal. Joo Ran kemudian beralih pada Soo In, dia berkata kalau dia datang sebenarnya untuk menemui Soo In. Dia bertanya kenapa Soo In merebut Woo Seok dari Joo Hee. Tentu saja mendengar pertanyaan itu membuat Soo In terkejut dan bingung.
Joo Ran menyuruh Soo In untuk berpura2 tidak tahu, “bahkan jika suamimu sudah tiada, kami tetaplah saudara iparmu. Beraninya kau merebut pacar adik iparmu, hah? Jika Do Hyun tahu tentang ini, dia akan menangis di surga, benarkan?” ucap Joo Ran kesal dan langsung membuang roti yang dia makan. Sebelum pergi dia mengatakan kalau roti it u tidak enak karena terlalu berlemak.
Poong Geum kesal, apalagi saat melihat sisa roti yang di makan Joo Ran, sisanya hanya tinggal sedikit tapi Joo Ran mengatakan kalau rotinya tak enak dan berlemak. Poong Geum lalu sadar kalau Soo In langsung terlihat bingung saat di tanyain oleh Joo Ran.
“Aku hanya tidak percaya dengan apa yang ku dengar. Kenapa dia salah paham dengan hubunganku dan instruktur? Ini tidak masuk akal. Benar2 tidak masuk akal.” Ucap Soo In, namun Poong Geum malah mengatakan yang sebaliknya, dia beranggapan kalau semua itu sedikit masuk akal.
Di ruangannya, Tae San sedang memikirkan siapa orang yang cocok untuk mengambil alih Shinhwa Group. Joo Ran dan Won Jae dianggap tidak mampu untuk semua itu. Sedangkan Do Jin akan segera menikahi putri dari Samwon Retail, kalau dia belum punya kandidat untuk mengambil alih Shinhwa, maka Do Jin yang akan mengambil alihnya dengan bantuan calon mertuanya.
Tepat disaat itu Joo Hee datang karena di panggil. Tae San tanpa basa basi memberitahu Joo Hee kalau dia ingin memberikan Shinhwa Group pada Joo hee dan Woo Seok setelah mereka berdua menikah. Tae San lalu menanyakan tentang kebenaran Woo Seok dan Soo In, namun dengan cepat Joo Hee berkata kalau Woo Seok memilih Soo In itu tidak benar, hubungan antara keduanya hanyalah hubungan antara murid dan guru. Euum... Joo Hee begitu berani meyakinkan hal tersebut pada ayahnya, agar membuat ayahnya tenang.
Joo Hee pergi ke mobilnya, saat dia baru saja masuk ke dalam mobil, dia melihat Woo Seok. Penasaran Woo Seok akan pergi kemana, joo Hee pun memutuskan untuk mengikutinya diam2. Dan ternyata Woo Seok pergi ke toko roti Soo In. Karena apa yang sudah Joo Ran katakan padanya, Soo In pun merasa tidak nyaman menerima kedatangan Woo Seok. Tepat disaat itu sekelompok laki2 datang untuk membeli roti panggang buatan Soo In. Melihat Soo In yang kerepotan membuat roti sendri, Woo Seok pun langsung membantunya. Soo In sendiri tak punya pilihan lain, selain menerima bantuan Woo Seok, karena pelanggannya memang terlalu banyak jika dia harus membuat rotinya sendiri.
Melihat keserasian antara Woo Seok dan Soo In, salah satu pelanggan bertanya, “Apakah kalian suami istri?” tentunya mendapat pertanyaan itu langsung membuat Woo Seok dan Soo In terkejut, namun hanya Soo In yang jadi tak nyaman sedangkan Woo Seok hanya bersikap biasa saja, bahkan dia hanya menanggapi semua itu dengan senyuman. Soo In tambah tak nyaman dan tak mengerti saat Woo Seok malah mengiyakan kalau mereka berdua adalah sepasang suami istri.
Setelah semua pelanggan pergi, Soo In memberanikan diri bertanya pada Woo Seok tentang apa yang Joo Ran katakan tentangnya. Awalnya, Soo In bertanya kenapa Woo Seok bisa berpura2 menjadi suaminya di depan pelanggan. Woo Seok hanya menjawab kalau dia melakukan semua itu untuk kebaikan Soo In, karena kalau sampai mereka semua tahu Soo In belum punya suami, maka mereka akan mulai menggoda Soo In, seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Walaupun sudah mendapatkan jawaban seperti itu dari Woo Seok, Soo In masih tetap penasaran tentang perasaan Woo Seok yang sebenarnya, diapun langsung to the point bertanya, “Apa kau menyukaiku?”
Pertanyaan itu tentu saja membuat Woo Seok terkejut. Namun dia bisa menyembunyikan perasaannya, dengan balik bertanya apa Soo In itu narsis karena berpikir hal seperti itu. Pertanyaan yang diberikan Woo Seok berhasil membuat Soo In jadi merasa bersalah sudah bertanya hal itu, diapun beralasan kalau dia bertanya itu karena apa yang sudah Joo Ran katakan padanya.
Dengan alasan takut dituduh hal2 yang aneh lagi oleh Soo In, Woo Seok pun memilih pergi. Mungkin karena gugup atas pertanyaan yang sudah di sampaikan Soo In, Woo Seok pergi dengan melupakan tasnya. Untungnya Soo In melihat tas Woo Seok dan mengembalikan padanya. Saat mengembalikan tas, Soo In juga memberikan roti bakar buatannya pada Woo Seok, karena dia yakin Woo Seok belum makan siang.
Saat Woo Seok hendak pergi, Soo In pun memintanya untuk melupakan apa yang sudah dia tanyakan tadi. Woo Seok tak memberikan jawaban apa2, karena disaat dia akan mengatakan sesuatu Soo In memilih langsung pergi dengan alasan kalau di truk roti-nya tidak ada orang yang menunggu. Tanpa mereka berdua sadari, Joo Hee melihat semuanya. Tentu saja hal itu sangat amat membuat Joo Hee patah hati.
“Aku tidak boleh membuat kesalah lagi. Aku tidak akan membiarkan Soo In merebutnya dariku.” Ucap Joo Hee dengan perasaan hancur.
Di rumah Bok Nyeo sedang menyiapkan makan malam. Tepat disaat itu Woo Seok pulang dan Bok Nyeo menawarinya makan, namun Woo Seok menolak karena dia sudah kenyang makan roti panggang buatan Soo In. Saat Woo Seok pergi kekamarnya, Bok Nyeo bertanya apa Tuan Park tidak berpikir untuk menikahkan Woo Soek. Tuan Park menjawab kalau Woo Seok bersikeras untuk tidak menikah sebelum Tuan Park sendiri menikah. Topik pembicaraan itu, malah dimanfaatkan Tuan Park untuk menggoda Bok Nyeo dengan berkata kalau pernikahan Woo Seok ada di tangan Bok Nyeo, maksudnya adalah jika Bok Nyeo ingin melihat Woo Seok menikah maka Bok Nyeo harus menikah dengannya terlebih dahulu. Tentu saja pernyataan itu membuat Bok Nyeo malu, apalagi saat Tuan Park meminta Bok Nyeo untuk memanggil nama depannya, “Yi Moon” bukan TuanPark lagi. Tak bisa menjawab, Bok Nyeo pun memutuskan pergi ke dapur untuk melihat nasi yang dia masak. Melihat Bok Nyeo yang salah tingkah seperti itu membuat Tuan Park semakin senang.
Aeng Ran mendapat kiriman baju yang sudah dia pesan untuk acara pertunangan Do Jin. Dia sangat puas dengan hanbok tersebut. Tepat disaat itu Dan Sim muncul untuk mencari Do Hyun. Karena tak bisa mengatakan kalau Do Hyun sudah meninggal, Aeng Ran pun meminta Dan Sim duduk di sofa dan dia akan membawakan secangkir teh untuknya.
Ketika menunggu Aeng ran mengambilkan teh, Dan Sim melihat hanbok milik Aeng Ran. Suka dengan hanbok itu, Dan Sim pun mengira itu adalah milik nya dan langsung memakainya. Aeng Ran muncul dan langsung berusaha melepaskan hanbok miliknya dari tubuh Dan Sim. Karena Dan Sim merasa itu adalah miliknya, jadi diapun tidak mau melepaskannya. Sehingga membuat hanbok itu robek. Aeng Ran langsung meluapkan kekesalannya dan Dan Sim hanya bisa terdiam.
Tepat disaat itu Tae San pulang dan bertanya apa yang sudah terjadi. Aeng Ran mengatakannya semuanya, namun Dan Sim menjawab kalau hanbok itu miliknya karena Tae San yang membelikannya. Karena lebih menyukai Dan Sim dan mengerti kondisinya, Tae San pun lebih memihak pada Dan Sim dan itu tambah membuat Aeng Ran kesal.
Setelah Aeng Ran pergi, Tae San meminta hanbok itu baik2 pada Dan Sim dan Dan Sim pun mau melepaskannya. Saat mengantar Dan Sim ke kamarnya, Tae San mengatakan kalau dia akan membelikan hanbok yang baru untuknya. Tentu saja itu membuat Dan Sim senang. Dan Sim lalu melupakan masalah hanbok, namun dia teringat kembali pada Do Hyun dan langsung memanggil2 Do Hyun. Melihat Dan Sim seperti itu, Tae San hanya bisa menatap iba padanya.
Aeng Ran kembali lagi ke ruang tengah dan melihat hanbok miliknya yang sudah hancur. Dengan kesal dia langsung memanggil ahjumma dan menyuruhnya untuk membuat hanbok itu. setelah itu dia menelpon Do Jin dan menanyakan keberadaannya. Do Jin menjawab kalau dia masih berada di kantor, tapi ternyata dia sudah berbohong, karena sekarang Do Jin sedang berada di sekitar truk roti Soo In. Apa yang dia lakukan disana? Apalagi kalau bukan melihat Mi O dari jauh. Aeng Ran menelpon untuk menyuruh Do Jin cepat pulang dalam waktu 1 jam, kalau Do Jin tidak melakukan hal tersebut, maka Aeng Ran yang akan menyusul ke kantor. Tentu saja Do Jin langsung mengiyakan perintah ibunya itu, karena kalau sampai ibunya ke kantor dan dia tidak ada di tempt, maka akan jadi masalah untuknya.
Setelah menutup telepon, Aeng Ran menelpon orang lain, dia adalah Tuan Wang. Aeng ran menelpon untuk menyuruhnya mengatur keamanan acara pertunangan Do Jin besok. Jangan sampai orang tanpa undangan masuk ke dalam acara. Aeng ran juga menyuruh untuk memberikan foto Seo Mi O pada semua petugas keamanan, untuk mengantisipasi kedatangan Mi O dan mengancurkan acara pertunangan.
Mi O hendak membuang sampah dan Do Jin langsung menemuinya. Mi O langsung bertanya kenapa Do Jin datang menemuinya, padahal besok adalah acara pertunangannya. Mendengar itu, Do Jin terkejut, dia tak menyangka Mi O sudah tahu semuanya. Mi O menjawab kalau dia tahu semua itu dari Joo Ran, Mi O juga memberitahu kalau Joo Ran akan membantunya jika dia mau merusak acara tersebut. Namun dengan memberikan alasan kalau dia adalah orang yang sibuk, jadi Mi O sudah memastikan diri untuk tidak menerima tawaran Joo Ran. Mi O hendak pergi namun Do Jin menarik tangannya dan bertanya apa Mi O tidak apa2 kalau dia bertunangan.
“Kau ingin tunangan atau menikah, aku tidak perduli.” Ucap Mi O keras dan menghempaskan tangan Do Jin.
Mi O kembali ke truk roti Soo In, dimana Soo In dan Poong Geum sedang membahas tentang pembeli yang sangat sedikit sekali hari ini. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Soo In berpendapat agar mereka mencari tempat lain untuk berjualan.
Poong Geum lalu beralih pada Mi O dan menanyakan keadaan Mi O karena besok Do Jin akan bertunangan. Dengan bersikap cuek Mi O menjawab kalau hal tersbut bukanlah urusannya. Untuk menghibur Mi O, Poong Geum mengajak Mi O minum bersama, namun Mi O menolak dengan alasan kalau dia merasa lelah hari ini. Poong Geum lalu mengajak Soo In dan Soo In juga menolak. Poong Geum pun tak bisa berkata apa2 lagi, padahal dia terlihat sekali ingin pergi minum.
Saat melintas di depan sebuah restoran, Poong Geum mencium harum ayam goreng. Karena dia tak punya cukup uang untuk membelinya maka dia memutuskan untuk membeli birnya saja. Dan ternyata yang dia datangi adalah toko ayam goreng milik Nyonya Seo, ahjumma yang sangat menyukai Tuan Park.
Saat melihat kesemua sudut ruangan, semua meja sudah terisi dan hanya ada satu meja yang hanya di tempati oleh satu orang. Tak punya pilihan lain, Poong Geum pun bergabung dengan meja yang ditempati oleh satu orang itu. Terkejut dan shock yang di rasakan Poong Geum saat menyadari kalau orang yang sedang duduk sendirian itu adalah Wol Han. Namun Poong Geum tetap duduk di kursi yang ada di depan Wol Han, karena tak ada tempat yang kosong lagi. Melihat ayam goreng milik Wol Han, Poong Geum pun hendak mengambilnya namun tak diizinkan oleh Wol Han, karena ayam itu adalah miliknya.
Nyonya Seo menghampiri mereka untuk memberikan bir pesanan Poong Geum dan memberikan taburan ke atas ayam goreng milik Wol Han. Melihat taburan diatas ayam itu, membuat Poong Geum ngiler dan hendak mengambil ayam itu, tapi masih tak diizinkan oleh Wol Han.
Nyonya Seo lalu duduk di samping Wol Han dan mengatakan padanya kalau dia punya kenalan seorang gadis yang bisa dia kenalkan pada Wol Han. Nyonya Seo lalu bertanya tentang kebenaran tentang Wol Han yang bekerja di sebuah perusahaan besar. Mendengar itu Poong Geum pun hendak meralatnya kalau Wol Han bekerja sebagai sopir, namun belum sempat Poong Geum mengatakan hal itu, mulutnya sudah di sumpal ayam goreng oleh Wol Han. Tentu saja Poong Geum menerima ayam goreng itu dengan senang hati dan tak melanjutkan kata2nya, seperti yang di inginkan Wol Han.
Menyadari situasinya, Poong Geum pun memanfaatkannya untuk mendapatan banyak ayam goreng. Saat Nyonya Seo bertanya dimana Wol Han tinggal, Wol Han langsung menyumpal ayam goreng lagi, sebelum Poong Geum menyebutkan alamat asrama mereka. Walaupun begitu mereka tetap saja bertengkar, saat Wol Han menyuapi daging ayam lagi, jarinya malah digigit oleh Poong Geum yang kesal pada Wol Han karena terus2an berbohong tentang siapa dirinya.
Soo In sedang menghitung keuangannya dan tepat disaat itu Woo Seok muncul karena ingin minum air putih. Soo In yang sepertinya masih merasa tak enak pada Woo Seok, langsung berusaha membantu Woo Seok dengan mengambilkannya minum padahal Woo Seok sudah berkata kalau dia akan mengambilnya sendiri. Alhasil, tangan mereka bertemu karena sama2 memegang gelas. Menyadari hal itu, Soo In langsung menarik tangannya. Melihat sikap Soo In yang seperti itu, Woo seok pun bertanya kenapa Soo In langsung terkejut seperti itu. Akhirnya Woo seok pun mengambil minumnya sendiri.
Saat Woo Seok hendak kembali ke kamarnya, Soo In memanggilnya dan meminta agar Woo Seok melupakan apa yang sudah dia katakan tadi siang. Dengan tersenyum Woo Seok menjawab kalau dia sudah melupakannya, tapi sekarang malah Soo In yang mengingatkannya.
“Apakah kau sengaja membuatku ingat kembali?” goda Woo Seok dan berhasil membuat Soo In salah tingkah. Soo In berusaha menjelaskan kalau dia benar2 ingin Woo Seok melupakan hal itu.
“Baiklah akan aku coba.” Jawab Woo Seok dan pergi.
Saat sendirian, Soo In memaki dirinya sendiri dengan menyebut dirinya bodoh. Tanpa dia sadari Woo Seok melihat apa yang dia lakukan dan hal itu membuat Woo Seok tersenyum.
Young Wok sudah keluar dari penjara dan tempat tujuan pertamanya adalah perusahaan yang mengadakan lotre family love. Dia pergi kesana untuk mencairkan uangnya. Sebelum menerima uangnya, Young Wok meminta pihak perusahaan untuk menyembunyikan identitasnya pada media masa. Dia juga berkata kalau dia hanya ingin uang sebanyak $200.000 yang di tunaikan, sisanya disimpan.
Soo In dan ketiga saudara angkatnya kembali ke rumah karena mereka tidak bisa berjualan. Semua itu disebabkan polisi yang sedang melakukan razia di mana2. Mereka berpapasan dengan Bok Nyeo yang hendak pergi ke penjara untuk mengunjungi Young Wok. Tepat disaat itu sebuah mobil mewah berhenti di depan mereka, dan orang yang keluar dari mobil itu membuat mereka terperangah. Siapa orang itu? orang itu adalah Young Wok.
Dengan senyum dan tawa khasnya, Young Wok bernyanyi lagu gen gen gen di depan mereka, agar mereka percaya kalau ahjumma modis yang ada di depan mereka adalah Young Wok, teman mereka saat masih di dalam penjara.
Woooooow.... Young Wok akhirnya bergabung kembali dengan Bok Nyeo dan anak2nya. Penasaran sama kelanjutannya... karena aku suka Young Wok dengan lelucon2nya.
Bersambung Sinopsis Legend Of Witch Episode 17
Sebelumnya Sinopsis Legend Of Witch Episode 16 Part 1
3 komentar
Bak lilik....
BalasMau bikin sinopnya ex girlfriend clubnya song ji hyo-byun yo han?
iya....
Balasmbak kok sebagian episodenya gak bsa dibuka ya
Balas