Pada episode 17 akhir, diceritakan kalau Bok Nyeo akhirnya bertemu dengan Dan Sim. Tentu saja Aeng Ran yang juga ada di sana langsung terlihat khawati, dia takut Dan Sim mengenali Bok Nyeo. Saat melihat Dan Sim, Bok Nyeo langsung menghampirinya dan bertanya apa Dan Sim masih mengingat dirinya, dia memperkalkan dirinya sebagai ibunya Jin Woo dan istri dari Nam Jae Seok. Mendengar nama Jin Woo dan Jae Seok, Dan Sim seperti mengingat sesuatu. Dan hal itu semakin membuat Bok Nyeo bersemangat untuk menanyai Dan Sim.
Bok Nyeo lalu meminta Dan Sim mengingat kembali tentang kebakaran yang terjadi 30 tahun yang lalu. Dia bertanya apa Dan Sim tahu orang yang sudah menggali tanah di sekitar pohon di halaman belakang rumahnya. Mendengar pertanyaan itu, tiba2 membuat Dan Sim sakit kepala.
Hal tersebut langsung dimanfaatkan oleh Aeng Ran untuk membawa Dan Sim pergi. Sebelum pergi, Aeng Ran sempat bertanya tentang sesuatu yang ada di bawah pohon itu pada Bok Nyeo, namun Bok Nyeo tak mau memberitahunya.
Aeng Ran lalu beralih pada Mi O, dia bertanya apa Mi O yang memberitahu semuanya pada Do Jin (tentang kebohongan kalau selama ini Mi O mendekap di penjara). Dengan tegas Mi O menjawab kalau dia tak melakukan hal tersebut. Sekali lagi Aeng Ran mengancam Mi O, kalau sampai Mi O berbuat macam2 maka dia akan kehilangan anaknya. Mendengar ancaman itu, Bok Nyeo langsung menyuruh Aeng ran untuk tidak mengatakan hal seperti itu pada Mi O.
“Jika anakmu sangat berharga untukmu, kau juga harus tahu bagaimana perasaan ibu lain. Dia cukup menderita beberapa hari terakhir. Dia bahkan tidak makan dengan benar. Berhentilah bertindak tidak adil padanya.” Ucap Bok Nyeo dengan penuh emosi dan itu membuat Aeng Ran tak bisa berkata2 lagi. Dia pun memilih pergi. Saat hanya berdua, Bok Nyeo bertanya apa Mi O baik2 saja dan Mi O menganggukkan kepalanya.
Sebelum masuk ke dalam mobil, Aeng Ran berpesan pada Soo In untuk memberitahu Do Jin agar dia tidak mengunjungi Mi O lagi, karena kalau dia terus melakukan hal tersebut maka pertunangannya akan berantakan. Soo In tak menjawab apa2 karena dia lebih fokus dan lebih khawatir pada kondisi Dan Sim. Sebelum pergi, Wol Han berusaha menenangkan Soo In dengan mengatakan kalau Dan Sim pasti akan baik2 saja.
Soo In kembali ke truk-nya dan disana Bok Nyeo langsung mengungkapkan rasa penyesalannya karena sudah bertanya hal tersebut pada Dan Sim. Dia benar2 tak mengira Dan Sim akan menjadi seperti itu. Soo In pun menenangkannya dengan mengatakan kalau Dan Sim pasti akan baik2 saja setelah meminum obat penenangnya. Soo In lalu bertanya tentang apa yang sebenarnya ada di bawah pohon itu.
“Beberapa hari sebelum kecelakaan, suamiku memintaku untuk menjaga beberapa dokumen dengan aman. Jadi, aku menguburkannya di bawah pohon di halaman belakang. Tapi sekarang dokumennya sudah menghilang.” Cerita Bok Nyeo, dia menambahkan kalau tujuan dia mencari dokumen itu adalah untuk mencari tahu penyebab suaminya meninggal dan juga penyebab kenapa dia difitnah hingga di penjara sampai 30 tahun. Menyadari kalau Dan Sim tak dapat membantunya, Bok Nyeo pun terlihat sangat putus asa.
Dan Sim sendiri sekarang sudah tertidur di kamarnya. Aeng Ran yang masih bersamanya, berkomentar kalau tadi dia begitu merasa ketakutan. Dia takut kalau Dan Sim bisa mengenali Bok Nyeo. Tepat disaat itu Joo Ran masuk dengan panik setelah mendapat kabar ibunya sakit. Tentu saja dia langsung menyalahkan Do Jin atas apa yang terjadi pada ibunya. Aeng Ran yang tak mau anaknya disalahkan, langsung beralasan kalau semua itu karena Dan Sim ingin bertemu Soo In karena dia sangat merindukannya. Membahas tentang Soo In, Aeng Ran lalu berkata kalau Joo Ran harusnya berterima kasih pada Soo In, karena Soo In sudah bisa merebut perhatian Woo Seok sehingga Woo Seok tak jadi dengan Joo Hee. Joo Ran menjelaskan kalau semua itu bukanlah apa yang dia inginkan, walaupun awalnya dia tak setuju Joo Hee bersama Woo Seok, tapi setelah tahu adiknya kalah dengan Soo In, dia tak bisa menerima hal tersebut.
Tepat disaat itu, Dan Sim bangun. Mendengar suara ibunya, Joo Ran langsung menggenggam tangannya dan bertanya keadaannya. Namun Dan Sim belum 100 % membaik karena dia masih mengira kalau dia sedang bersama Bok Nyeo. Dia mengira Joo Ran adalah Bok Nyeo. Pada Joo Ran, Dan Sim terus meminta maaf karena dia tidak bisa mengatakan apa2 walaupun dia tahu semuanya. Dia juga minta maaf atas nama suaminya. Tentu saja Joo Ran yang tak tahu apa2 langsung dibuatnya bingung. Tak mau ibunya menangis dan terus2an meminta maaf, jadi Joo Ran pun berkata kalau dia sudah memaafkan Dan Sim. Aeng ran yang melihat dan mendengar apa yang sudah di katakan Dan Sim, langsung menyadari sesuatu.
Joo Hee masuk ke kantor Woo Seok dengan perasaan marah. Dia marah karena Soo In datang ke sekolahan Byeol dan mengaku sebagai ibu barunya dan perasaan Joo Hee semakin terluka saat tahu ternyata Woo Seok lah yang meminta Soo In datang ke sekolahan Byeol. Tak mau menutup-nutupinya lagi, Woo Seok pun berkata jujur pada Joo Hee kalau dia memang suka pada Soo In dan dia melakukan semua itu agar Soo In dan Byeol menjadi dekat satu sama lain.
Joo Hee lalu berusaha meyakinkan Woo Seok kalau Soo In tak punya perasaan khusus pada Woo Seok, jadi apa Woo Seok akan terus menyukainya seperti itu.
“Aku tidak tahu bagaimana perasaannya tentangku, tapi perasaanku padanya sangat istimewa.” Jawab Woo Seok dan langsung dibantah oleh Joo Hee kalau itu bukanlah perasaan cinta, itu adalah perasaan simpati. Woo Seok lalu menjawab kalau Soo In adalah orang yang jauh lebih baik daripada Woo Seok sendiri, Soo in adalah teman yang bijaksana dan begitu bersemangat saat bekerja. Jadi Woo seok menegaskan kalau dia tak pernah sekalipun merasa kasihan pada Soo In.
Woo Seok lalu meminta Joo Hee berhenti membahas hal itu lagi dengannya karena dia tak mau kehilangan hubungan persahabatan antara mereka. Namun Joo Hee masih tak mau berhenti, dia malah berkata kalau dia tak mau kehilangan Woo Seok untuk yang kedua kalinya. Dengan tegas Woo Seok bertanya kenapa Joo Hee begitu menginginkan duda seperti dirinya, bukankah diluaran sana masih banyak pria yang pantas untuk Joo Hee.
“Ini adalah perasaanku. Jangan memintaku melakukan itu.” jawab Joo Hee yang masih sangat yakin kalau dengan berjalannya waktu, Woo Seok pasti akan sadar perasaan apa yang sebenarnya Woo Seok miliki pada Soo In, selain itu Woo Seok juga pasti nanti akan luluh dengan perjuangan cinta Joo Hee.
Namun pernyataan Joo Hee itu langsung ditampik begitu saja oleh Woo Seok yang mengungkapkan kalau dia sudah yakin pada perasaannya ke Soo In, bahkan dia sudah punya rencana untuk menyatakan perasaannya itu. Tak mampu berkata2 lagi, Joo Hee langsung memilih pergi.
Soo In sudah berada di depan panggangan rotinya. Namun dia malah terlihat bengong, dia sedang teringat kembali pada pertanyaan Woo Seok, tentang apakah Soo In merasa tak tertarik pada Woo Seok sama sekali. Pada saat itu Soo In tak bisa menjawab apa2. Karena mencium bau roti, Mi O pun membangunkan Soo In dari lamunannya, agar dia membalik roti yang sedang dia panggang.
Mi O lalu bertanya apa yang menyebabkan Soo In melamun seperti itu. Namun Soo In tidak bisa memberitahukan apa yang sebenarnya dia pikirkan, dia hanya menjawab kalau dia merasa lelah, jadi dia meminta dibuatkan kopi agar lebih merasa bersemgat.
Poong Geum sedang jalan2 bersama Young Wok dan mereka berpapasan dengan Bok Nyeo. Dasar gak pernah akur, Bok Nyeo dan Young Wok pun adu mulut lagi. Bok Nyeo kesal karena Young Wok terus berada di sekitarnya, sedangkan Young Wok kesal karena dia pikir Bok Nyeo membenci dirinya karena Bok Nyeo takut Young Wok akan merebut Tuan Park darinya. Merasa berdebat tak akan ada habisnya, Bok Nyeo pun memilih pergi.
Young Wok mengajak Poong Geum pergi ke bank dan menemui direktur bank-nya. Tentu saja itu membuat Poong Geum terkagum-kagum karena sekarang Young Wok benar2 menjadi orang yang kaya raya.
Aeng Ran menemani Tae San untuk melihat Dan Sim di kamarnya. Aeng Ran menceritakan apa yang terjadi tadi siang. Tentang pertemuan Dan Sim dan Bok Nyeo. Dengan hati2 Tae San bertanya apa yang Dan Sim katakan pada Bok Nyeo. Aeng ran pun menjawab kalau menurutnya, Dan Sim tidak mengingat siapa Bok Nyeo.
Tepat disaat itu ahjumma muncul dan memberitahu Aeng Ran kalau Bo Kyung datang untuk bertemu dengannya. Saat hanya berdua, Tae San meminta maaf pada Dan Sim yang tengah tertidur. Dia meminta maaf karena dirinya membuat Dan Sim tidak bisa mengenali Bok Nyeo padahal dulu Bok Nyeo dan Dan Sim adalah teman dekat bahkan seperti saudara.
Bo Young datang membawa photo pertunangannya dengan Do Jin. Tepat disaat itu Do Jin pulang, namun dia tak berkata sepatah katapun pada Aeng Ran dan Bo Kyoung, dia langsung pergi kekamarnya. Walaupun melihat ekspresi Do Jin yang sedang tidak bagus, Bo Young tetap pede untuk menemui Do Jin di kamarnya.
Saat sendirian, Aeng ran benar2 terlihat sangat khawatir. Dia khawatir Do Jin akan melakukan hal2 yang dilewat batas, jika dia tahu kalau anak Mi O masih hidup. Karena sekarang saja, Do Jin sudah tak mau mendengar kata2nya saat tahu kalau Mi O ternyata di penjara.
Dengan gaya polosnya, Bo Kyung menunjukkan foto pertunangannya. Bukannya senang melihat foto itu, Do Jin malah merebutnya dan menghempaskannya ke lantai. Tentu saja hal tersebut benar2 membuat Bo Kyung shock. Aeng ran muncul karena mendengar suara pecahan. Dia bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Namun bukannya menjelaskan apa yang terjadi, Do Jin malah berteriak2 kalau dia muak dengan semuanya dan dia langsung pergi begitu saja.
Aeng Ran lalu bertanya keadaan Bo Kyung, dia bertanya apa Bo Kyung terluka. Tak menjawab, Bo Kyung balik bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Do Jin. Karena Aeng ran tak mau mengatakan apa2, Bo Kyung pun bersumpah untuk mencari tahu semuanya sendiri.
Melihat apa yang terjadi antara Do Jin, Aeng Ran dan Bo Kyung, benar2 membuat Joo Ran dan Won Jae merasa senang. Dan seperti biasa Joo Ran juga mengeluarkan kata sindiran dan ejekan pada Aeng ran. Dia berkata kalau Aeng ran seharusnya membatalkan pertunangan, karena melihat kondisi Do Jin sekarang, akan sulit baginya untuk menikah dengan Bo Kyung. Won Jae pun mendukung pendapat Joo Ran. Dengan kesal Aeng Ran menjawab kalau dia tak butuh pendapat Joo Ran dan Won Jae.
Setelah Aeng Ran pergi ke kamarnya, mereka melihat Joo Hee pulang dengan kondisi mabuk. Merasa punya tanggung jawab sebagai kakak, Joo Ran pun menemani Joo Hee di kamarnya. Joo Hee menceritakan apa yang sudah terjadi padanya, dia memberitahu kalau Woo Seok benar2 lebih memilih Soo In dibandingkan dirinya. Mendengar hal itu, langsung membuat Joo Ran emosi. Diapun berjanji akan melakukan sesuatu untuk Joo Hee.
Di truk makannya, Soo In terus melihat jam di ponselnya. Dia sepertinya sedang menunggu kedatangan Woo Seok dan Mi O bisa melihat yang Soo In pikirkan. Namun saat ditanya apa Soo In kecewa gara2 Woo Seok tak datang, dengan cepat Soo In menjawab “ tentu tidak”.
Soo In terlihat langsung bersemangat saat mendengar suara laki2 memesan roti. Namun senyumnya langsung surut saat menyadari kalau laki2 itu bukan Woo Seok. Mi O hanya senyum2 saja melihat tingkah Soo In yang seperti itu.
Kemana Woo Seok? Ternyata dia langsung pulang ke rumah. Saat ditanya Bok Nyeo, kenapa Woo Seok tak mampir ke truk makanan Soo In, Woo Seok hanya menjawab “Bahkan jika aku mampir, tidak ada yang senang melihatku. Jadi buat apa aku mampir setiap hari?”
Mendengar jawaban itu tentu saja membuat Bok Nyeo terkejut dan bertanya apa terjadi sesuatu diantara Woo Seok dan Soo In. Namun Woo Seok hanya berkata tak terjadi apa2 dan dia memilih pergi ke kamarnya.
Wol Han menunggu kedatangan Poong Geum di depan asrama untuk mengatakan kalau dia dan seluruh penghuni asrama akan mengadakan rapat untuk mengusir Young Wok dari asrama mereka. Semua itu Wol Han lakukan karena Young Wok sudah berani masuk ke kamarnya dan tidur disampingnya. Saat Poong Geum berkata kalau Young Wok tidak punya tempat tinggal, karena dia baru saja pulang dari luar negeri, Wol Han dengan cepat menebak kalau Young Wok adalah mantan narapidana seperti Poong Geum.
Di dalam asrama, Young Wok sedang diperlakukan seperti ratu oleh semua penghuni asrama. Semua itu karena mereka semua tahu kalau Young Wok punya banyak uang, dan Young Wok berjanji akan memberi mereka semua pekerjaan. Saking terbuainya oleh iming2 yang diberikan Young Wok, mereka pun tidak menggubris ajakan Wol Han untuk mengusir Young Wok dari asrama mereka. Mereka semua bahkan membela Young Wok dan menyalahkan Wol Han.
Saat semua penghuni asrama yang lain pergi, lagi2 Young Wok bertanya tinggi dan umur Wol Han. Wol Han menjawabnya dengan kesal bahkan dia juga memanggil Young Wok dengan sebutan nenek.
“Jangan kau berani memanggilku nenek. Aku hanya 8 tahun lebih tua darimu.” Ucap Young Wok kesal dan meminta Wol Han memanggilnya dengan sebutan, “noona”. Young Wok lalu mengatakan alasan dia terus bertanya tinggi Wol Han, semua itu karena dia ingin menjadikan Wol Han sebagai sekretarisnya.
Dalam perjalanan pulang, Mi O mengeluh gara2 Poong Geum sudah beberapa hari ini tidak ikut bekerja. Soo In yang bijak menjawab kalau semua itu karena Poong Geum sedang bersenang2 dengan Young Wok, karena walau mereka berdua dulu sering bertengkar, tapi sebenarnya mereka adalah teman.
Mi O lalu beralih topik pembicaraan, dia bertanya apa Soo In dan Woo Seok sedang bertengkar. Sedkit ragu Soo In menjawab kalau mereka berdua tidak bertengkar. Sesampainya di rumah, Bok Nyeo menanyakan hal yang sama pada Soo In dan itu membuat Soo In kesulitan menjawabnya. Apalagi Woo Seok terlihat jelas2 mengindar darinya, karena Woo Seok memang sengaja tak datang dan lebih memilih langsung pulang ke rumah.
Saat bertemu dengan Woo Seok, Soo In berusaha bersikap biasa saja dengan menceritakan kalau semua pelanggan menyukai roti dari resep yang diajarkan Woo Soek. Namun berbeda dengan Woo Seok, dia terlihat tak senang berbicara dengan Soo In.
Woo Seok masuk ke kamarnya dan Soo In mengikutinya. Soo In lalu bertanya apa Woo Seok sudah makan malam. Dengan ketusnya Woo Seok menjawab kalau sudah terlambat bertanya hal itu di jam larut seperti itu. Soo In lalu terang2an bertanya alasan Woo Seok tidak datang ke trus makanannya. Mendengar itu Woo Seok terlihat tenang.
“Apa kau menungguku?” tanya Woo Seok pelan.
“Tidak. Bukan itu maksudku...” bantah Soo In dengan cepat dan itu malah membuat Woo seok semakin kesal padanya.
“Ada banyak orang yang mau mengajakku makan malam. Aku makan malam dengan rekan2 hari ini dan besok dengan teman2 sekolah menangah, lalu dengan mitra bisnis. Apakah kau puas sekarang?” ucap Woo Seok kesal karena jawaban yang Soo In berikan bukan jawaban yang dia harapkan.
“Baiklah... kalau begitu selamat malam.” Ucap Soo In dengan ekspresi merasa bersalah.
Setelah Soo In keluar dari kamarnya, Woo Seok terus mendumel kalau Soo In seharusnya berkata dia menunggunya walaupun itu berbohong. Di luar, Soo In juga bergumam kalau sebenarnya dia hanya ingin tahu apa Woo Seok sudah makan atau belum, semua itu karena dia merasa khawatir. Karena pertengkaran itu, keduanya merasa sama2 tak nyaman.
Bersambung
Sinopsis Legend Of Witch episode 18 part 2