Pengurus administrasi mempertemukan kedua polisi tersebut pada dr Lee Ho Joon. Tak jauh dari mereka kita melihat Tae Hyun sedang mengintip. Tae Hyun sedikit penasaran kenapa kedua polisi itu ingin bertemu dengan dr Lee. Setelah membiarkan kedua polisi itu pergi bersama dr Lee, pengurus administrasi itu pun memilih kembali ke ruangan.
Saat pengurus itu dalam perjalanan kembali ke ruangannya, Tae Hyun langsung berjalan di sampingnya dan hal itu membuat si pengurus memanggilnya. Si pengurus bertanya tentang kondisi Kim Young Shik. Tae Hyun menjawab kalau kondisi Young Shik sudah kembali stabil, Tae Hyun menggunakan kesempatan itu untuk menanyakan tentang apa yang di lakukan kedua polisi itu di rumah sakit mereka. Pengurus itu pun menjawab karena dia tak mau ambil pusing, diapun mengantarkan kedua polisi itu pada dr Lee.
Dr Lee mengira kedatangan kedua polisi itu untuk menanyakan tentang pembelian pisau bedah, dia mengira polisi mencurigai dirinya telah melakukan suap pada proses pembeliannya. Namun dengan cepat detektif Lee membantah, dia mengatakan kalau maksud kedatangan mereka kerumah sakit adalah untuk menanyakan tentang pisau bedah yang tak dipakai lagi karena sudah membeli peralatan yang baru.
Karena was-was dan penasaran tentang apa yang dr Lee katakan pada kedua polisi itu, Tae Hyun pun berusaha melihat gerak-gerik bicara mereka dari tempat administrasi. Melihat Tae Hyun yang tak kunjung pergi dari meja administrasi, perawat yang berjaga disana langsung bertanya apa yang sebenarnya Tae Hyun butuhkan, apa dia bisa membantu. Tae Hyun menjawab kalau dia ingin mengetahui bagaimana kondisi pasien yang ada di kamar no 27. Perawat itupun menjawab kalau kondisi pasien itu sudah lebih baik.
Tepat disaat itu, ponsel alarm kepala perawat lantai 12 berbunyi, itu adalah pertanda tentang kondisi Yeo Jin. Ingin mengetahui lebih jelasnya tentang kondisi Yeo Jin, Kepala Perawat langsung melihat detailnya di tablet. Menyadari kalau tae Hyun melihat ke arahnya, Kepala Perawat langsung menggeser tabletnya agar tak terlihat oleh Tae Hyun. Saat kepala perawat hendak pergi ke ruangan Yeo Jin, Tae Hyun berkata, “Jika itu mendesak, bisa aku bantu?”
“Tidak, jangan khawatir tentang hal itu.” jawab kepala perawat dan berlalu pergi. Melihat kepala perawat yang masuk ruanga VVIP dengan ekspresi cemas, tambah membuat Tae Hyun penasaran tentang siapa orang yang di rawat di dalamnya.
Masih berada di ruangannya, dr Lee terus memperhatikan pisau bedah yang dibawa detektif Lee. Sebelum melihat berkas tentang data pemilik pisau bedah, dr Lee memberitahukan kalau biasanya pisau bedah yang tidak terpakai diberikan pada sekolah2 medis untuk praktek mereka, namun jika peralatan medis itu sudah berbahaya, tidak bisa disterilkan lagi, maka mereka akan menjualnya ke tukang besi tua.
Dr Lee kemudian mencari data pisau bedah itu berdasarkan nomor seri pisau bedah tersebut dan ekspresi wajahnya langsung berubah saat melihat nama pemilik dari pisau bedah itu. Namun pada polisi dr Lee mengatakan kalau pisau bedah itu sudah dikirim ke tempat besi tua. Dr Lee kemudian bertanya alasan mereka mencari tahu tentang pisau bedah tersebut.
Detektif Lee dan rekannya sudah berada di dalam lift yang penuh dengan orang. Detektif Lee tambah frustasi karena masih belum bisa menemukan Yong Pal. Dia terus bertanya2 kenapa Yong Pal sampai melarikan diri dengan cara seperti itu, padahal walau dia tertangkap, dia hanya mendapat hukuman maksimal 6 bulan penjara. Tiba2 detektif Lee menarik kesimpulan kalau Yong Pal pasti adalah seorang dokter, karena kalau dia seorang dokter sungguhan, lisensi medisnya sama pentingnya dengan hidupnya dan itu akan hilang jika sampai dia tertangkap. Namun karena rekannya tidak bisa percaya hal itu, maka dekektif Lee pun beranggapan kalau hal tersebut tidaklah masuk akal.
Detektif Lee dan rekannya keluar dari lift dan kita kemudian melihat Tae Hyun keluar dari lift itu juga. Ternyata sedari tadi Tae Hyun mendengarkan pembicaraan kedua polisi itu. Melihat kepergian kedua polisi itu membuat Tae Hyun bernafas lega.
Saat menyusuri koridor rumah sakit, Tae Hyun berpapasan dengan kepala perawat lantai 6, diapun langsung menyapanya namun kepala perawat tak membalas sapaan Tae Hyun, dia langsung berlalu begitu saja. Hal itu membuat Tae Hyun bertanya2 kenapa. Penasaran, Tae Hyun pun menunggu kepala perawat keluar dari kamar pasien untuk menanyakan langsung alasan kepala perawat mengacuhkannya.
Tae Hyun bertanya apa dia sudah melakukan sesuatu yang salah sehingga membuat kepala perawat bersikap dingin padanya. Kepala Perawat kemudian mengajak Tae Hyun bicara di luar rumah sakit.
“Bahkan ketika orang lain memanggilmu ‘serangga uang’ atau gober dan membuatmu senang. Alasanku tak bisa melakukan itu, aku yakin kau tahu mengapa. Bagaimana kau sudah menjalani hidup sejauh ini dan bagaimana kau kehilangan ibumu. Karena hal itulah.”ucap kepala perawat.
Mendengar kepala perawat mengungkit tentang meninggalnya ibunya, Tae Hyun pun langsung teringat pada kejadian itu.
Flashback!
Ibu Tae Hyun dibawa dengan ambulan ke rumah sakit, dia terluka karena ledakan yang terjadi di lokasi konstruksi. Melihat kondisi Ibu Tae Hyun yang sudah terluka parah, sulit ditolong dan sudah tak sadarkan diri, dokter dari UGD itupun langsung menyatakan kalau Ibu Tae Hyun sudah meninggal tepat pada pukul 08.4 tanggal 17 Juni 2012.
Tepat disaat itu, ada seorang ahjumma muncul dan terus memanggil2 ibu Tae Hyun. Ahjumma itu kemudian meminta dokter UGD itu untuk menghubungi Tae Hyun. Dokter UGD itu langsung terkejut saat mengetahui kalau anak dari orang yang dia nyatakan meninggal tadi adalah ibu dari dokter di rumah sakit itu. Diapun langsung menyuruh semuanya untuk membawa ibu Tae Hyun masuk ke ruang UGD untuk mendapatkan perawatan.
Dengan sekuat tenaga dokter UGD itu menyelamatkan ibu Tae Hyun, dia melakukan CPR dan juga memberikan epinefrin untuk membuat ibu Tae Hyun kembali sadar.
Kemana Tae Hyun, ternyata saat itu Tae Hyun masih menjadi dokter magang yang sedang menjalani masa orientasi. Tepat disaat itu senior Tae Hyun mendapat telepon yang mengabarkan tentang kondisi ibu Tae Hyun. Setelah mendengar berita itu Tae Hyun langsung berlari ke ruang UGD. Sesampainya di UGD, ibu Tae Hyun ternyata sudah tak ada lagi disana, karena ibu Tae Hyun sudah berhasil di sadarkan, sekarang ibu Tae Hyun dibawa ke ruang operasi.
Tae Hyun masih sempat melihat ibunya yang sedang di bawa ke ruang operasi. Ibunya pun sempat berkata kalau dia baik2 saja. Salah satu perawat yang membawa ibu Tae Hyun saat itu adalah kepala perawat. Dia menyuruh Tae Hyun untuk berhenti bicara karena mereka tak punya waktu banyak lagi.
Tae Hyun menemui profesor yang hendak mengoperasi ibunya, dia meminta sang profesor untuk menyelamatkan ibunya. Dengan pedenya sang profesor berkata kalau ibu tae Hyun sangat beruntung sebab ada dirinya yang bisa menolongnya di rumah sakit itu. Tepat disaat itu ada sekelompok dokter berlarian menuju ruang operasi, kemudian ada seseorang datang dan membisikkan sesuatu pada profesor yang akan mengoperasi ibu Tae Hyun. Setelah mendapat bisikan itu, profesor pun langsung berkata pada Tae Hyun kalau dia harus mengurus pasien yang lebih membutuhkan dirinya dan untuk urusan ibu Tae Hyun dia akan menyuruh dokter lain yang mengoperasinya.
Semua orang sudah siap melakukan operasi pada ibu Tae Hyun, hanya tinggal menunggu dokter bedah yang bisa bertanggung jawab, namun dokter yang di tunggu itu tak kunjung datang sampai ibu Tae Hyun menghembuskan nafas terakhirnya. Tae Hyun semakin terpukul saat tahu kalau ibunya tidak jadi dioperasi karena semua dokter pergi ke pasien VIP.
Flashback End!
Kepala Perawat menambahkan kalau Tae Hyun yang pernah mengalami semua itu, seharusnya tidak meninggalkan Young Shik seperti itu. Tae Hyun kemudian bertanya kenapa kepala perawat tidak memikirkan hal yang sebaliknya. Tae Hyun lalu menjelaskan tujuan dia melakukan semua itu.
“Aku sadari terlalu banyak hal yang tidak membantu dalam menyelamatkan pasien. Sebuah rumah sakit bukan tempat untuk amal. Ibuku.... alasan ibuku meninggal... itu karena aku tidak mampu.... dan satu-satunya cara untuk menyelamatkan pasien Kim adalah jiwa walinya muncul dengan banyak uang. Kenapa? Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?”
“Tidak.” Jawab Kepala Perawat. “Dokter menyelamatkan pasien. Uang dan wali alasan bagi si pengecut. Jika kau memiliki keinginan untuk menyelamatkan pasien. Aku yakin ada jalan.”
“Kepala perawat, kau masih bagitu naif? Haruskah aku memberitahumu cara nyata untuk menyelamatkan pasien Kim Young Shik? Mentransfer dia secepatnya. Jika tidak, tidak ada harapan.”
“Apa?”
“Sebelum aku pergi ke kantor administrasi, aku pergi ke lab. Aku tahu dari temanku kalau dia terkenal bakteri, dia tidak dapat mengobatinya tanpa menggunakan asuransi. Kau tahu itu kan? Selain itu dia juga sudah terkena infeksi.”
“Kenapa kau tidak mengatakannya.....”
“Kepada siapa aku harus mengatakan semua itu? Sekarang ini kita hanya memberinya antibiotik yang kita miliki. Cara cepat menyelamatkannya adalah dengan mengirimnya ke perawatan nasional sehingga bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Itulah sebabnya aku pergi ke kantor administrasi. Apa yang bisa kita harapkan saat ini adalah memindahkannya secepat mungkin. Kita juga hanya bisa berharap, agar dia tetap bisa bertahan sampai saat itu terjadi. Sekarang yang bisa diberikan padanya hanyalah 100 antibiotik.” Ucap Tae Hyun dan pergi.
Dokter yang saat ini diberi tanggung jawab pada Young Shik sedang berada di ruang istirahat dokter dan hendak makan ramen. Tepat disaat itu Tae Hyun datang dan diapun langsung memberitahu Tae Hyun kalau dia dipanggil oleh dr Lee.
Dengan wajah serius dr Lee menunggu kedatangan Tae Hyun. Tak lama kemudian Tae Hyun datang dan dr Lee langsung menyuruhnya duduk. Baru saja Tae Hyun duduk di sofa, tanpa basa basi dr Lee langsung memanggilnya dengan nama “YONG PAL”. Tentu saja hal itu membuat Tae Hyun terkejut dan reflek langsung berlutut pada dr Lee. Melihat tae Hyun seperti itu, dr Lee pun tertawa senang.
Tae Hyun terus meminta maaf dan bersedia melakukan apapun yang dr Lee inginkan. Melihat Tae Hyun yang benar2 menjadi tunduk padanya, membuat dr Lee merasa diatas kemenangan.
Tae Hyun keluar ruangan dr Lee dengan langkah gontai. Dr Lee yang masih di dalam ruangan langsung menelpon seseorang dan mengajaknya ketemuan untuk mempertemukan orang yang sudah dia dapat dengan orang yang dia telepon itu.
Kepala perawat sudah berada di ruangan Yeo Jin, dia mendandani Yeo Jin agar terlihat lebih cantik. Kepala perawat terlihat begitu menyayangi Yeo Jin.
Tae Hyun sekarang sudah bersama dengan dr Lee dan seseorang yang sepertinya merupakan petinggi di rumah sakit. Karena dr Lee dan orang itu terus menyudutkan Tae Hyun yang suka menjadi Yong Pal, Tae Hyun pun lagi2 berlutut di depan mereka berdua. Tae Hyun berjanji akan melakukan apa yang mereka inginkan asalkan mereka tidak membeberkan rahasianya pada polisi.
Orang itu kemudian mengatakan kalau dia akan membebaskan Tae Hyun, namun mulai sekarang Tae Hyun tidak boleh menjadi Yong Pal dan melakukan operasi lagi. Tae Hyun pun mau tak mau harus menuruti persyaratan tersebut.
Dalam perjalanan pulang dr Lee berkata kalau Tae Hyun begitu beruntung karena tidak dilaporkan ke polisi. Dia kemudian bertanya apa yang akan dilakukan Tae Hyun setelah ini, Tae Hyun menjawab tidak tahu. Dia berencana untuk menjadi dokter di suatu tempat. Dr Lee langsung berkata kalau hal itu tidak akan pernah terjadi, karena dr Lee menginginkan agar Tae Hyun besok datang ke lantai 12 dan menjadi rekan kerjanya di rumah sakit. Dr Lee akan menjadikan Tae Hyun staf dan setelah itu mungkin Tae Hyun akan menjadi kepala termuda. Tae Hyun masih tak mengerti dengan apa yang dr Lee katakan.
“Sama sepertiku.” Jawab dr Lee dan Tae Hyun masih juga tak mengerti dengan apa yang dia katakan.
Dr Lee kemudian menurunkan Tae Hyun di depan rumah sakit. Tae Hyun benar2 merasa sedih karena mulai sekarang dia tidak boleh melakukan operasi lagi. Perasaannya semakin hancur saat mengingat kata2 dr Lee yang mengatakan kalau dirinya tidak punya kebanggaan sebagai dokter bedah, padahal di rumah sakit itu Tae Hyun adalah salah satu dokter bedah yang terbaik. Bahkan dr Lee sendiri pernah meminta bantuannya.
Tae Hyun kemudian menelpon temannya dan mengatakan kalau sekarang dia dipromosikan untuk bekerja di lantai 12. Namun yang membuat Tae Hyun sedih adalah karena dia tidak bisa melakukan operasi lagi, sekarang kerjanya hanya berurusan dengan klien VIP yang datang ke lantai 12.
Saat masuk ke rumah sakit, dia mendengar juniornya mendapat telepon tentang kondisi Young Shik yang tak sadarkan diri. Penasaran, Tae Hyun pun ikut pergi ke sana. Saat Tae Hyun datang, Young Shik kembali sadar setelah mendapat CPR dari dokter yang menanganinya. Dokter itu merasa kelelahan karena ini sudah yang kedua kalinya Young Shik tidak sadar. Mendengar Young Shik yang pingsan/ ngedrop sampai 2 kali, Tae Hyun langsung teringat pada ibunya yang juga mengalami hal demikian, saat itu dokter anestesi mengatakan kalau sampai ibu Tae Hyun pingsan/ ngedrop sekali lagi maka ibunya tidak bisa di tolong lagi.
“Oke, mari kita melakukan operasi terakhirnya.” Ucap Tae Hyun dalam hati.
Juniornya terus mengeluh karena dia tidak bisa begadang malam ini, sebab besok pagi dia harus melakukan operasi bersama profesor Shin. Mendengar itu, Tae Hyun langsung berkata kalau malam ini dia mau menggantikan tugas juniornya itu untuk menjaga Young Shik. Tentu saja hal itu membuat juniornya senang dan tak menolak. Dengan cepat juniornya itu langsung pergi.
Setelah juniornya itu pergi, tae Hyun langsung memeriksa Young Shik dan hendak membawa Young Shik pergi untuk dilakukan x-ray. Perawat yang memarahi Tae Hyun sebelumnya langsung protes, dia tidak mengizinkan Tae Hyun membawa Young Shik. Tae Hyun berusaha menjelaskan pada perawat itu kalau dia harus menolong pasien itu secepat mungkin. Tae Hyun sebenarnya bukan ingin membawa Young Shik ke tempat x-ray, melainkan ke ruang operasi, Tae Hyun ingin mengoperasinya, namun yang akan dia laporkan hanya melakukan x-ray, karena menurut aturan rumah sakit tidak boleh mengoperasi tanpa persetujuan wali. Perawat itupun akhirnya mengerti niat Tae Hyun, di saat dia sadar tentang niat Tae Hyun, diapun terus menyebut kalau pasien itu memang benar2 membutuhkan x-ray.
Bukan saja mengizinkan Tae Hyun membawa Young Shik, perawat itupun ikut mengantarkan Young Shik ke ruang operasi. Saat mereka berada di dalam lift, Tae Hyun menyuruh perawat itu untuk pergi, karena dia tak mau perawat itu nanti kena masalah, namun perawat itu tidak mau, dia ingin membantu Tae Hyun melakukan operasi.
Sementara Tae Hyun pergi ke ruang operasi, kita diperlihatkan pada Yeo Jin yang tiba2 membuka matanya. Kepala Perawat lantai 12 yang mendapatkan alarm tentang kondisi Yeo Jin, langsung bergegas pergi keruangannya. Saat masuk ke dalam ruangan Yeo Jin, kepala perawat langsung terkejut karena dia tak menemukan Yeo Jin di tempat tidurnya.
Kepala Perawat mecari keberadaan Yeo Jin namun yang dia lihat hanya bunga mawar putih yang berserakan di lantai dengan bercak darah. Saat kepala perawat berbalik, dia mendapati Yeo Jin yang berusaha berdiri dengan memegang potongan kaca di tangannya.
“Nona.. nona..” panggil Kepala perawat dan hendak mendekati Yeo Jin, namun Yeo Jin tidak mau didekati bahkan dia sampai mengancam akan melukai lehernya dengan pecahan kaca itu kalau sampai kepala perawat mendekatinya.
Apa yang akan terjadi pada Yeo Jin? Dan apakah Tae Hyun berhasil menyelamatkan Young Shik tanpa ada masalah? Tunggu jawabannya di episode 3 yang akan tayang pada hari rabu minggu depan.. ^^
Bersambung
Sinopsis Yong Pal Episode 3 dari mbak Dian
2 komentar
Baru sadar, maksud dr Tae Hyun bilang X-ray berkali2 itu artinya ia ingin melakukan operasi... Untung si perawatnya sadar maksud dr Tae Hyun ya...
Balashhehehe... iya mbak.... untungnya si perawat cepet ngerti dan di ep 3 dan 4... tuh perawat jd baik banget sama Tae Hyun
Balas