Min Soo berterima kasih pada Jin Woo karena telah membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah. Jin Woo kemudian memberikan dua buah kotak, dimana isinya adalah sepasang sarung tangan. Dia memberikan sarung tangan, agar bisa dipakai oleh Min Soo dan ayahnya saat bekerja di pabrik nanti. Min Soo jadi tak enak, karena yang memberi hadiah malah Jin Woo, sedangkan mereka belum bisa membayar jasa Jin Woo. Jin Woo yang tahu kondisi mereka langsung berkata kalau Min Soo tak perlu membayarnya, yang harus Min Soo lakukan hanya menjaga ayahnya sampai kapanpun.
Keluar dari ruang persidangan, Sang Ho bertanya apa Dong Ho benar-benar tidak tahu kalau Jin WOo akan mengungkap penggelapan dana Yungwon Electronic. Dong Ho mengiyakan dan berkata kalau semakin hari Jin Woo semakin hebat saja sebagai pengacara.
Suk Kyu menemui Dong Ho dan bertanya tentang kasus Jung Ah. Namun sayang Dong Ho tak mau memberitahunya apapun. Dia pergi begitu saja meninggalkan Suk Kyu.
Jin Woo dan tim sedang berkumpul di kantor dan minum teh. Mereka membicarakan tentang apa yang sudah mereka lakukan. Mereka sangat yakin kalau sekarang Il Ho Group pasti sedang kalang kabut menangani masalah tersebut. Ketika In Ah, Jae Ik dan manager Yoon sibuk membahas tentang hal tersebut, tiba-tiba Jin Woo berkata kalau akan lebih baik mereka membuat Pengacara Hong turun dari jabatannya, mendengar hal itu In Ah dan Jae Ik terlihat bingung. Tak ingin In A dan Jae Ik tahu tentang penyakit Jin WOo, Manager Yoon langsung berkata kalau Jin WOo pasti sedang kelelahan jadi bicaranya ngelantur. Jae Ik tentu saja percaya saja, namun tidak dengan In Ah, dia merasa ada yang disembunyikan oleh Manager Yoon dan Jin WOo.
Setelah Jin Woo masuk ke kamar, In Ah bertanya pada manager Yoon apakah dia juga merasa ada yang aneh pada Jin WOo akhir-akhir ini. Namun Manager Yoon langsung menepis kecurigaan In Ah itu dengan mengatakan kalau Jin Woo hanya kelelahan saja.
Di kamar rahasianya, sambil menatap pohon keluarga Il Ho, Jin Woo teringat lagi pada kata-kata dokter. Dimana sang dokter berkata kalau ingatan Jin Woo akan semakin parah jika Jin Woo terus menggunakannya dengan keras seperti itu. Waktu terlamanya adalah setahun dan tercepat adalah 6 bulan. Hal itu membuat Jin Woo khawatir karena dia takut akan kehilangan ingatannya sebelum bisa memasukkan Gyu Man dan ayahnya ke penjara.
Tuan Nam marah pada Gyu Man karena dia lagi-lagi kalah dari Jin Woo. Diapun menyuruh Gyu Man untuk menyingkirkan Jin WO. Gyu Man menjawab kalau hal tersebut tidak bisa dia lakukan, sebab Jin Woo sekarang sudah terkenal.
Pengacara Hong muncul dan menyakinkan Tuan Nam kalau masalah yang sedang dihadapi Il Ho Group pasti bisa selesai.
Presdir Suk sedang sendirian dan dia memegang CD bukti kejahatan Gyu Man. Dia kemudian menelpon seseorang dan mengatakan kalau dia harus menyerahkan semuanya pada Dong Ho, jika sesuatu terjadi pada Presdir Suk.
Gyu Man masih bersama ayahnya dan dia bertanya kenapa Dong Ho menyelidiki tentang ayahnya. Dia bertanya lagi apa ayahnya pernah bekerja sama dengan Seogwang Group. Bukannya menjawab sang ayah malah meminta Gyu Man untuk tidak mengurusi urusan yang lain, dia harus mengatasi masalah yang menimpa Il Ho Group sekarang ini.
Suk Kyu mengajak Soo Bum minum bersama tanpa Gyu Man. Mendengar ajakan Suk Kyu itu, Soo Bum langsung mengingat-ingat tentang apa yang dia katakan pada Suk Kyu saat dia mabuk. Dia langsung mengutuk dirinya sendiri saat teringat kalau saat mabuk, dia berkata bahwa Gyu Man akan habis jika dia membuka mulutnya.
Saat bertemu Soo Bum, Suk Kyu langsung bertanya apakah Gyu Man adalah pembunuh mahasiswi Seochon. Tentu saja Soo Bum menjawab tidak, dia masih menutupi keburukan bos-nya itu. Namun walau Soo Bum berkata tidak, Suk Kyu tetap curiga.
Setelah Jin Woo masuk ke kamar, In Ah bertanya pada manager Yoon apakah dia juga merasa ada yang aneh pada Jin WOo akhir-akhir ini. Namun Manager Yoon langsung menepis kecurigaan In Ah itu dengan mengatakan kalau Jin Woo hanya kelelahan saja.
Di kamar rahasianya, sambil menatap pohon keluarga Il Ho, Jin Woo teringat lagi pada kata-kata dokter. Dimana sang dokter berkata kalau ingatan Jin Woo akan semakin parah jika Jin Woo terus menggunakannya dengan keras seperti itu. Waktu terlamanya adalah setahun dan tercepat adalah 6 bulan. Hal itu membuat Jin Woo khawatir karena dia takut akan kehilangan ingatannya sebelum bisa memasukkan Gyu Man dan ayahnya ke penjara.
Tuan Nam marah pada Gyu Man karena dia lagi-lagi kalah dari Jin Woo. Diapun menyuruh Gyu Man untuk menyingkirkan Jin WO. Gyu Man menjawab kalau hal tersebut tidak bisa dia lakukan, sebab Jin Woo sekarang sudah terkenal.
Pengacara Hong muncul dan menyakinkan Tuan Nam kalau masalah yang sedang dihadapi Il Ho Group pasti bisa selesai.
Presdir Suk sedang sendirian dan dia memegang CD bukti kejahatan Gyu Man. Dia kemudian menelpon seseorang dan mengatakan kalau dia harus menyerahkan semuanya pada Dong Ho, jika sesuatu terjadi pada Presdir Suk.
Gyu Man masih bersama ayahnya dan dia bertanya kenapa Dong Ho menyelidiki tentang ayahnya. Dia bertanya lagi apa ayahnya pernah bekerja sama dengan Seogwang Group. Bukannya menjawab sang ayah malah meminta Gyu Man untuk tidak mengurusi urusan yang lain, dia harus mengatasi masalah yang menimpa Il Ho Group sekarang ini.
Suk Kyu mengajak Soo Bum minum bersama tanpa Gyu Man. Mendengar ajakan Suk Kyu itu, Soo Bum langsung mengingat-ingat tentang apa yang dia katakan pada Suk Kyu saat dia mabuk. Dia langsung mengutuk dirinya sendiri saat teringat kalau saat mabuk, dia berkata bahwa Gyu Man akan habis jika dia membuka mulutnya.
Saat bertemu Soo Bum, Suk Kyu langsung bertanya apakah Gyu Man adalah pembunuh mahasiswi Seochon. Tentu saja Soo Bum menjawab tidak, dia masih menutupi keburukan bos-nya itu. Namun walau Soo Bum berkata tidak, Suk Kyu tetap curiga.
Dong Ho menemui Gyu Man dan meminta maaf atas kekalahannya dari Jin Woo. Namun Gyu Man sudah tak mau lagi percaya pada Dong Ho, dia bahkan tak mau menggunakan jasa DOng Ho lagi untuk menyelesaikan kasus korupsi Il Ho Group.
Dong Ho kemudian ketemuan dengan Jaksa Tak dan detektif Bae. Karena detektif Bae membahas tentang penyelidikan Dong Ho mengenai Seogwang group, Jaksa Tak yang tak tahu apa-apa langsung bertanya masalah apa itu. Dong Ho yang sudah merasa Jaksa Tak orang yang baik dan bisa dipercaya, jadi dia berencana memberitahukan pada Jaksa Tak semuanya, karena nanti dia juga akan meminta bantuannya.
Kita beralih pada Jin Woo yang memberikan kartu nama baru pada In Ah. Kartu nama yang bertuliskan nama pengacara In Ah. Selain memberikan kartu nama, Jin Woo juga mengajak In Ah besok pergi ke suatu tempat.
Keesokanharinya mereka sudah pergi ke toko tas. Ternyata tempat yang ingin Jin Woo datang bersama In Ah adalah toko tas. Jin Woo megaku kalau dia ingat pada pertemuan pertama kali mereka di bus dan mereka langsung diseret ke kantor polisi gara-gara tas milik In Ah. Mengingat hal itu, membuat Jin WOo ingin membelikan tas untuk In Ah. Walaupun awalnya menolak, akhirnya In Ah memilih satu tas selempang berwarna putih.
Keluar dari toko tas, Jin Woo mengajak In Ah makan malam bersama besok. Melihat sikap Jin Woo yang berubah baik padanya, tentu saja membuat In Ah bingung dan kemudian bertanya apa seperti ini cara Jin Woo merayu seorang wanita. Jin Woo menjawab kalau dia hanya ingin membuat kenangan indah saat bersama In Ah. In Ah pun menyetujui ajakan itu, tapi dia ingin dialah yang mentraktir.
Jaksa Tak menangkap Presdir Suk sebagai pemilik Youngwon Electronic sebenarnya. Mendengar itu Presdir Suk terlihat bingung, namun dia tak bisa melawan penangkapan itu. Pengacara Hong melihat kejadian itu dari lantai atas dan Jaksa Tak juga melihat kearahnya dengan pandangan yang misterius.
Di kamar rahasianya, Jin Woo mencoret gambar Presdir Suk karena sekarang Presdir Suk sudah masuk penjara dan beranggapan kalau dia sudah di selesaikan. Karena ingin bergerak cepat, sepertinya Jin Woo mengincar Dong Ho, karena tatapannya mulai mengarah pada artikel Dong Ho dengan judul "Pengacara hebat dari Il Ho Group."
Dong Ho pergi ke suatu tempat dan menemui pria tua bernama Ha Young Hoon. Tak mau berbasa-basi, Dong Ho langsung memperkenalkan diri sebagai anak Park Gyung Soo dan dia juga mengaku kalau dia tahu tentang kebakaran Seogwang Grup 17 tahun yang lalu. Tuan Ha langsung berkata kalau kasus itu sudah di tutup dan dia sudah melupakannya.
"Kau bilang sudah ditutup? mungkin itu bagimu. Apa kau pikir kehidupan menjadi seorang presdir, bisa mengubur sebuah kebenaran selamanya?" ucap Dong Ho dan itu membuat Tuan Ha mulai ketakutan. Sebelum pergi Dong Ho memberikan kartu namanya dan meminta Tuan Ha menghubunginya jika dia berubah pikiran.
Setelah Dong Ho pergi, Tuan Ha langsung menelpon Tuan Nam dan melaporkan apa yang baru saja terjadi. Mendengar hal itu Tuan Nam terlihat tak senang.
Dong Ho menemui Presdir Suk di penjara. Walaupun sudah dipenjara, Presdir Suk merasa semua akan baik-baik saja karena tak akan lama lagi Tuan Nam pasti akan membebaskannya.
Flashback!
Ternyata sebelum ditangkap, Tuan Nam sudah memberitahukan semuanya pada Presdir Suk dan Tuan Nam juga berjanji akan cepat mengeluarkannya dari penjara. Dan untuk imbalan atas apa yang Presdir Suk lakukan, Tuan Nam berjanji akan menaikkan posisinya di Il Ho Group.
Flashback End!
Presdir Suk sangat yakin kalau Tuan Nam akan melakukan apa yang sudah dia katakan. Namun Dong Ho tak mempercayainya, dia bahkan berjanji akan menghancurkan Nam Il Ho. Mendengar hal itu, Presdir Suk langsung berkata kalau mulai sekarang, Dong Ho bisa memilih jalannya sendiri dan dia juga akan memilih jalannya sendiri.
Jin Woo tak sengaja bertemu dengan Yeo Kyung. Berbeda dengan awal mereka kenal, kali ini Yeo Kyung melihat Jin Woo adalah orang jahat yang ingin menghancurkan keluarganya. Yeo Kyung masih tak percaya kalau ayah dan kakaknya yang merupakan penjahat sebenarnya. Jin Woo pun menyuruh Yeo Kyung menyelidikinya sendiri untuk mendapatkan semua kebenarannya. Karena Yeo Kyung adalah seorang jaksa maka hal tersebut pasti tidak akan susah baginya.
Soo Bum memberitahu Gyu Man tentang kerugian yang didapat perusahaan akibat berita korupsi. Selain kerugian yang besar, citra Il Ho Group juga mulai rusak karena banyak komplain yang datang pada mereka. Mendengar hal tersebut Gyu Man semakin emosi, dia menyalahkan Soo Bum karena sebelumnya SOo Bum mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja, tapi nyatanya yang terjadi sekarang malah sebaliknya. Soo Bum pun hanya bisa minta maaf.
Pria yang ditugaskan untuk memata-matai Dong Ho datang dan memberikan sebuah berkas pada Gyu Man. Berkas itu tentang laporan kecelakaan truk pengantar air tahun 1999.
Kita beralih pada Tuan Han yang sedang dikejar-kejar orang. Sepertinya itu adalah orang suruhan Tuan Nam untuk membunuh Tuan Han. Untungnya Tuan Han berhasil lolos dan dia langsung menelpon Dong Ho.
Tuan Han dan Dong Ho sekarang sudah berada di dalam mobil. Dia memberitahu Dong Ho kalau Tuan Nam hendak membunuhnya agar semua yang terjadi di masa lalu tidak terungkap. Dia benar-benar tak percaya kalau Tuan Nam sejahat itu.
In Ah menelpon Jin Woo untuk memastikan dia tak lupa pada janji makan malam mereka. Jin Woo yang saat itu sedang menyetir, menjawab kalau dia tak lupa. Setelah menutup telepon Jin Woo, In Ah mulai bersiap-siap. Dari banyak jas yang dia coba, akhirnya dia memilih jas warna putih yang warnanya senada dengan tas pemberian Jin Woo.
Saat In Ah akan keluar, dia bertemu dengan Jae Ik dan manager Yoon. Melihat penampilan In Ah yang rapi, Jae Ik pun jadi penasaran In Ah mau kemana dan pergi bersama siapa. Namun In Ah tak bisa menjawabnya. Manager Yoon yang bisa menebak kalau In Ah akan kencan dengan Jin Woo, langsung menyuruh In Ah pergi.
Nam Gyu Man menelpon Jin Woo dan mengajaknya ketemuan karena dia punya hadiah kecil untuk Jin WOo. Penasaran dengan apa yang Gyu Man punya untuknya, Jin Woo pun nekad menemui Gyu Man di kantornya.
Gyu Man lalu memberitahu Jin Woo kalau orang yang membuat ibu dan kakak Jin Woo tewas dalam kecelakaan adalah ayah Dong Ho. Dan agar Jin Woo lebih percaya, Gyu Man menunjukkan berkas-berkasanya. Jin Woo shock dan dia pun langsung teringat kembali pada kecelakaan yang menewaskan ibu dan kakaknya. Setelah itu pertemuan Jin Woo dan DOng Ho di makam keluarganya. Melihat ekspresi shock Jin Woo, Gyu Man semakin mengejeknya yang punya takdir unik dengan Dong Ho.
Dong Ho sekarang sedang bersama Jaksa Tak, dia memberikan semua berkat tentang Laporan Kecelakaan Truk Pengantar Air tahun 1999 dan juga laporan ledakan Seogwang Grup pada tahun 1999. Dia ingin minta bantuan Jaksa Tak untuk menyelidiki kasus tersebut. Dong Ho juga menambahkan kalau dia dapat informasi bahwa kebakaran itu adalah sabotase seseorang untuk membunuh orang, namun tersangkanya hanya di dakwa dengan dakwaan kelalaian yang mengakibatkan kematian.
In Ah sudah berada di restoran dan menunggu Jin Woo. Dia terlihat cemas karena Jin Woo tak kunjung datang padahal jam sudah menunjukkan pukul 7:40. Kemana Jin Woo? ternyata dia sedang berada di sebuah jembatan dengan pandangan kosong. Dia teringat pada saat ayahnya meninggal dan saat dia menunggu ayahnya untuk makan bersama. Mengingat semua itu membuat Jin Woo bingung dan langsung berlari dari jembatan.
In Ah masih di restoran dan jam menunjukkan pukul setengah sembilan, tapi Jin Woo tak kunjung datang. Khawatir, In Ah pun menelpon Jin WOo yang saat itu sudah berada di depan rumah lamanya. Saat mengangkat telepon hanya di tanyakan Jin Woo adalah ayahnya. Mendengar itu tentu saja In Ah bingung dan langsung bertanya dimana Jin Woo sekarang. Jin Woo menjawab kalau dia sedang berada di depan rumah, dia sedang menunggu ayahnya.
In Ah langsung naik taksi dan pergi ke tempat Jin Woo. Di dalam taksi In Ah mulai mengingat ulang semua yang terjadi pada Jin Woo. Mulai dari Jin Woo yang lupa tentang Jung Ah, Jin Woo yang salah jalan saat hendak ke kantor dan saat Jin Woo pingsan dalam sidang. Dari semua kejadian itu, In Ah yakin ada sesuatu yang terjadi pada Jin Woo.
In Ah akhirnya sampai di rumah lama-nya Jin Woo dan dia melihat Jin Woo duduk di depan rumah menunggu ayahnya.Saat melihat In Ah, Jin Woo langsung menghampirinya dan bertanya kenapa 'nunna' ada disekitar rumahnya.
In Ah tak bisa lagi membendung tangisnya, dengan air mata yang mulai mengalir dia bertanya kenapa Jin Woo ada di sana. Jin Woo yang memang tak ingat kalau ayahnya sudah meninggal, menjawab kalau dia sedang menunggu ayahnya. Mendengar hal itu, In Ah sudah tak bisa berkata apa-apa lagi, di langsung memeluk Jin Woo dan menangis. Jin Woo sendiri hanya bisa terbengong-bengong melihat In Ah seperti itu.
Bersambung ke Remember Ep 14 dari mbak Dee
Dong Ho kemudian ketemuan dengan Jaksa Tak dan detektif Bae. Karena detektif Bae membahas tentang penyelidikan Dong Ho mengenai Seogwang group, Jaksa Tak yang tak tahu apa-apa langsung bertanya masalah apa itu. Dong Ho yang sudah merasa Jaksa Tak orang yang baik dan bisa dipercaya, jadi dia berencana memberitahukan pada Jaksa Tak semuanya, karena nanti dia juga akan meminta bantuannya.
Kita beralih pada Jin Woo yang memberikan kartu nama baru pada In Ah. Kartu nama yang bertuliskan nama pengacara In Ah. Selain memberikan kartu nama, Jin Woo juga mengajak In Ah besok pergi ke suatu tempat.
Keesokanharinya mereka sudah pergi ke toko tas. Ternyata tempat yang ingin Jin Woo datang bersama In Ah adalah toko tas. Jin Woo megaku kalau dia ingat pada pertemuan pertama kali mereka di bus dan mereka langsung diseret ke kantor polisi gara-gara tas milik In Ah. Mengingat hal itu, membuat Jin WOo ingin membelikan tas untuk In Ah. Walaupun awalnya menolak, akhirnya In Ah memilih satu tas selempang berwarna putih.
Keluar dari toko tas, Jin Woo mengajak In Ah makan malam bersama besok. Melihat sikap Jin Woo yang berubah baik padanya, tentu saja membuat In Ah bingung dan kemudian bertanya apa seperti ini cara Jin Woo merayu seorang wanita. Jin Woo menjawab kalau dia hanya ingin membuat kenangan indah saat bersama In Ah. In Ah pun menyetujui ajakan itu, tapi dia ingin dialah yang mentraktir.
Jaksa Tak menangkap Presdir Suk sebagai pemilik Youngwon Electronic sebenarnya. Mendengar itu Presdir Suk terlihat bingung, namun dia tak bisa melawan penangkapan itu. Pengacara Hong melihat kejadian itu dari lantai atas dan Jaksa Tak juga melihat kearahnya dengan pandangan yang misterius.
Di kamar rahasianya, Jin Woo mencoret gambar Presdir Suk karena sekarang Presdir Suk sudah masuk penjara dan beranggapan kalau dia sudah di selesaikan. Karena ingin bergerak cepat, sepertinya Jin Woo mengincar Dong Ho, karena tatapannya mulai mengarah pada artikel Dong Ho dengan judul "Pengacara hebat dari Il Ho Group."
Dong Ho pergi ke suatu tempat dan menemui pria tua bernama Ha Young Hoon. Tak mau berbasa-basi, Dong Ho langsung memperkenalkan diri sebagai anak Park Gyung Soo dan dia juga mengaku kalau dia tahu tentang kebakaran Seogwang Grup 17 tahun yang lalu. Tuan Ha langsung berkata kalau kasus itu sudah di tutup dan dia sudah melupakannya.
"Kau bilang sudah ditutup? mungkin itu bagimu. Apa kau pikir kehidupan menjadi seorang presdir, bisa mengubur sebuah kebenaran selamanya?" ucap Dong Ho dan itu membuat Tuan Ha mulai ketakutan. Sebelum pergi Dong Ho memberikan kartu namanya dan meminta Tuan Ha menghubunginya jika dia berubah pikiran.
Setelah Dong Ho pergi, Tuan Ha langsung menelpon Tuan Nam dan melaporkan apa yang baru saja terjadi. Mendengar hal itu Tuan Nam terlihat tak senang.
Dong Ho menemui Presdir Suk di penjara. Walaupun sudah dipenjara, Presdir Suk merasa semua akan baik-baik saja karena tak akan lama lagi Tuan Nam pasti akan membebaskannya.
Flashback!
Ternyata sebelum ditangkap, Tuan Nam sudah memberitahukan semuanya pada Presdir Suk dan Tuan Nam juga berjanji akan cepat mengeluarkannya dari penjara. Dan untuk imbalan atas apa yang Presdir Suk lakukan, Tuan Nam berjanji akan menaikkan posisinya di Il Ho Group.
Flashback End!
Presdir Suk sangat yakin kalau Tuan Nam akan melakukan apa yang sudah dia katakan. Namun Dong Ho tak mempercayainya, dia bahkan berjanji akan menghancurkan Nam Il Ho. Mendengar hal itu, Presdir Suk langsung berkata kalau mulai sekarang, Dong Ho bisa memilih jalannya sendiri dan dia juga akan memilih jalannya sendiri.
Jin Woo tak sengaja bertemu dengan Yeo Kyung. Berbeda dengan awal mereka kenal, kali ini Yeo Kyung melihat Jin Woo adalah orang jahat yang ingin menghancurkan keluarganya. Yeo Kyung masih tak percaya kalau ayah dan kakaknya yang merupakan penjahat sebenarnya. Jin Woo pun menyuruh Yeo Kyung menyelidikinya sendiri untuk mendapatkan semua kebenarannya. Karena Yeo Kyung adalah seorang jaksa maka hal tersebut pasti tidak akan susah baginya.
Soo Bum memberitahu Gyu Man tentang kerugian yang didapat perusahaan akibat berita korupsi. Selain kerugian yang besar, citra Il Ho Group juga mulai rusak karena banyak komplain yang datang pada mereka. Mendengar hal tersebut Gyu Man semakin emosi, dia menyalahkan Soo Bum karena sebelumnya SOo Bum mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja, tapi nyatanya yang terjadi sekarang malah sebaliknya. Soo Bum pun hanya bisa minta maaf.
Pria yang ditugaskan untuk memata-matai Dong Ho datang dan memberikan sebuah berkas pada Gyu Man. Berkas itu tentang laporan kecelakaan truk pengantar air tahun 1999.
Kita beralih pada Tuan Han yang sedang dikejar-kejar orang. Sepertinya itu adalah orang suruhan Tuan Nam untuk membunuh Tuan Han. Untungnya Tuan Han berhasil lolos dan dia langsung menelpon Dong Ho.
Tuan Han dan Dong Ho sekarang sudah berada di dalam mobil. Dia memberitahu Dong Ho kalau Tuan Nam hendak membunuhnya agar semua yang terjadi di masa lalu tidak terungkap. Dia benar-benar tak percaya kalau Tuan Nam sejahat itu.
In Ah menelpon Jin Woo untuk memastikan dia tak lupa pada janji makan malam mereka. Jin Woo yang saat itu sedang menyetir, menjawab kalau dia tak lupa. Setelah menutup telepon Jin Woo, In Ah mulai bersiap-siap. Dari banyak jas yang dia coba, akhirnya dia memilih jas warna putih yang warnanya senada dengan tas pemberian Jin Woo.
Saat In Ah akan keluar, dia bertemu dengan Jae Ik dan manager Yoon. Melihat penampilan In Ah yang rapi, Jae Ik pun jadi penasaran In Ah mau kemana dan pergi bersama siapa. Namun In Ah tak bisa menjawabnya. Manager Yoon yang bisa menebak kalau In Ah akan kencan dengan Jin Woo, langsung menyuruh In Ah pergi.
Nam Gyu Man menelpon Jin Woo dan mengajaknya ketemuan karena dia punya hadiah kecil untuk Jin WOo. Penasaran dengan apa yang Gyu Man punya untuknya, Jin Woo pun nekad menemui Gyu Man di kantornya.
Gyu Man lalu memberitahu Jin Woo kalau orang yang membuat ibu dan kakak Jin Woo tewas dalam kecelakaan adalah ayah Dong Ho. Dan agar Jin Woo lebih percaya, Gyu Man menunjukkan berkas-berkasanya. Jin Woo shock dan dia pun langsung teringat kembali pada kecelakaan yang menewaskan ibu dan kakaknya. Setelah itu pertemuan Jin Woo dan DOng Ho di makam keluarganya. Melihat ekspresi shock Jin Woo, Gyu Man semakin mengejeknya yang punya takdir unik dengan Dong Ho.
Dong Ho sekarang sedang bersama Jaksa Tak, dia memberikan semua berkat tentang Laporan Kecelakaan Truk Pengantar Air tahun 1999 dan juga laporan ledakan Seogwang Grup pada tahun 1999. Dia ingin minta bantuan Jaksa Tak untuk menyelidiki kasus tersebut. Dong Ho juga menambahkan kalau dia dapat informasi bahwa kebakaran itu adalah sabotase seseorang untuk membunuh orang, namun tersangkanya hanya di dakwa dengan dakwaan kelalaian yang mengakibatkan kematian.
In Ah sudah berada di restoran dan menunggu Jin Woo. Dia terlihat cemas karena Jin Woo tak kunjung datang padahal jam sudah menunjukkan pukul 7:40. Kemana Jin Woo? ternyata dia sedang berada di sebuah jembatan dengan pandangan kosong. Dia teringat pada saat ayahnya meninggal dan saat dia menunggu ayahnya untuk makan bersama. Mengingat semua itu membuat Jin Woo bingung dan langsung berlari dari jembatan.
In Ah masih di restoran dan jam menunjukkan pukul setengah sembilan, tapi Jin Woo tak kunjung datang. Khawatir, In Ah pun menelpon Jin WOo yang saat itu sudah berada di depan rumah lamanya. Saat mengangkat telepon hanya di tanyakan Jin Woo adalah ayahnya. Mendengar itu tentu saja In Ah bingung dan langsung bertanya dimana Jin Woo sekarang. Jin Woo menjawab kalau dia sedang berada di depan rumah, dia sedang menunggu ayahnya.
In Ah langsung naik taksi dan pergi ke tempat Jin Woo. Di dalam taksi In Ah mulai mengingat ulang semua yang terjadi pada Jin Woo. Mulai dari Jin Woo yang lupa tentang Jung Ah, Jin Woo yang salah jalan saat hendak ke kantor dan saat Jin Woo pingsan dalam sidang. Dari semua kejadian itu, In Ah yakin ada sesuatu yang terjadi pada Jin Woo.
In Ah akhirnya sampai di rumah lama-nya Jin Woo dan dia melihat Jin Woo duduk di depan rumah menunggu ayahnya.Saat melihat In Ah, Jin Woo langsung menghampirinya dan bertanya kenapa 'nunna' ada disekitar rumahnya.
In Ah tak bisa lagi membendung tangisnya, dengan air mata yang mulai mengalir dia bertanya kenapa Jin Woo ada di sana. Jin Woo yang memang tak ingat kalau ayahnya sudah meninggal, menjawab kalau dia sedang menunggu ayahnya. Mendengar hal itu, In Ah sudah tak bisa berkata apa-apa lagi, di langsung memeluk Jin Woo dan menangis. Jin Woo sendiri hanya bisa terbengong-bengong melihat In Ah seperti itu.
Bersambung ke Remember Ep 14 dari mbak Dee