logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Pretty Man episode 1 part 2

Sinopsis Pretty Man episode 1 part 2. Sebelumnya aku posting sinopsis episode 1 part 1, sekarang giliran part 2 keluar. Di part 2 ini, kita akan melihat Ma Te yang kehilangan ibunya selain itu, kita akan mulai bertanya-tanya tentang siapa Yoo Ra sebenarnya. Kenapa dia terus mengikuti Ma Te? dan bagaimana dia bisa tahu semua tentang Ma Te? Yuk kita ikuti drama ini dari episode per episode. Yang gak bisa download, tenang aja.... karena insya alloh drama ini akan dibuat sinopsisnya oleh saya, mbak ayu dan mbak fiefien. Karena saya sudah membuat episode 1 maka untuk sinopsis episode 2 kita tunggu di blognya mbak ayu yah.... selamat membaca.



Sinopsis Pretty Man episode 1 part 2



Ma Te bertemu dengan temannya yang habis dipukuli gangster karena sudah berjualan tanpa izin. Temanya meminta bantuan Ma Te. Temannya tahu kalau Ma Te sekarang bisa hidup mewah berkat Jack  Hee dan dia juga tahu kalau Ma Te bersama Jack Hee bukan karena Ma Te mencintainya. Untuk menutup mulut temannya itu, Ma Te pun mentraktirnya makan.




Keesokanharinya, Bo Tong benar-benar menemani Ibu Ma Te pergi. Saat di halte, Bo Tong bertanya kemana mereka akan pergi. Ibu Ma Te mengatakan kalau mereka akan pergi menemui seseorang yang dia inginkan sebagai teman. 


Ibu Ma Te bertemu dengan Park Ki Suk, Ibu memanggilnya Presiden. Jadi kita panggil saja dia Presiden Park.  Sepertinya mereka adalah kenalan lama yang sudah lama tak bertemu. 


Presiden Park bertanya tentang Ma Te, dan ibu menjawab kalau Ma Te tumbuh menjadi pria yang bermata indah. Karena tak biasanya Ibu Ma Te mengajaknya bertemu, Presiden Park bertanya apa ada sesuatu yang terjadi. 

“Aku hanya.... ingin bertemu denganmu.....” jawab Ibu Ma Te. 


Selama Ibu Ma Te berbicara dengan Presiden Park, Bo Tong mengumpulkan beberapa dedaunan dan merangkainya menjadi seperti bunga. Ibu Ma Te memuji rangkaian daun yang Bo Tong buat ‘cantik’. Namun Bo Tong lansung meralat dan mengatakan kalau yang cantik itu adalah Ma Te. Ibu tersenyum dan bertanya apa Bo Tong benar-benar menyukai Ma Te? 

“kalau saja dia bisa menyukaiku sedikit saja, aku sudah bahagia.” Ucap Bo Tong. Dia juga menambahkan kalau dia memprediksi Ma Te akan menjadi orang yang menakjubkan.  Apalagi kenyataan kalau dia sudah tinggal di Gangnam berarti dia sudah jadi orang yang seba bisa. 

“Aku harus secepat mungkin memenuhi standarnya.” Aku Bo Tong.


Ibu mengatakan kalau nanti dia tidak bisa berada disisi Ma Te, dia ingin Bo Tong yang menggantikannya dengan masih tetap memperhatikan dan perduli pada Ma Te seperti sekarang ini. Mendapat pertanyaan itu, Bo Tong jadi penasaran apakah Ibu Ma Te akan pergi ke suatu tempat. Ibu Ma Te tidak menjawabnya, dia malah mengalihkan pembicaraan dengan memuji kalau Bo Tong cantil. Tentu saja Bo Tong langsung tersipu malu. 



Ma Te diajak Jaek Hee untuk menemui teman-temannya. Salah satu teman Jaek Hee bertanya apa yang membuat Ma Te berada disisi jaek Hee, tanpa basa basi Ma Te menjawab karena Jaek Hee punya banyak uang. Temannya memberitahu kalau Jack Hee adalah wanita pekerja keras, dengan hanya bermodal kecil, sekarang dia bisa menjadi pengusaha yang kaya raya. Jaek Hee langsung memotong dan berkata kalau Ma Te tidak tahu soal cerita itu, yang dia tahu hanya Jaek Hee yang punya banyak uang.


Teman Jack Hee yang lain ikut berbicara, “itu sebabnya kami kuatir denganmu.... dasar Jaek Hee yang naif.” Temannya itu menambahkan kalau dia menyukai sikap Ma Te yang terus terang, dia juga mengatakan kalau dia bersedia melepas cincin pernikahannya untuk Ma Te. 

Jelas saja Jaek Hee yang mendengarnya jadi marah. Jaek Hee langsung menenangkan Ma Te agar tidak terpancing. Walaupun dalam hatinya sakit mendapat perlakuan seperti itu, Ma Te tetap bersikap seolah-olah dia  baik-baik saja, bahkan dia bisa melawan kata-kata teman Jaek Hee


 Di rumah, Bo Tong sedang berlatih  yoga bersama ibunya. Walaupun sudah tua ibu Bo Tong sangat hebat berlatih yoga. Bo Tong bertanya kenapa ibunya tidak juga dapat menurunkan berat badan padahal dia sudah berlatih yoga setiap hari. Ibu menjawab kalau itu semua karena dia sudah tua, ibu juga menceritakan saat dia masih seumuran Bo Tong, tubuhnya dulu benar-benar kurus. 

Melihat tubuh ibunya yang sekarang, Bo Tong bergidik sendiri, dia tidak mau kalau tua nanti tubuhnya akan seperti ibunya. Bo Tong langsung memanggil Dae Shik dan memintanya untuk membungkus dirinya dengan plastik. Hahhaha..... itu ide diet yang paling aneh yang kuliat.


Saat tengah sibuk membungkus dirinya dengan plastik, ibu keluar dengan panik dan berkata kalau ibu Ma Te pingsan. Ibu juga menyuruh Bo Tong memberitahu Ma Te. 

Kita beralih pada Ma Te yang meninggalkan reuni Jaek hee dan teman-temannya. Dia beralasan kalau dia merasa tidak cocok dengan suasananya, dia juga meminta Jaek Hee untuk tidak mengajaknya ke tempat seperti itu lagi. 


Lagi-lagi Yoo Ra muncul di hadapan Ma Te, namun kali ini dia tidak menghindarinya, dia bahkan berhadapan langsung dan berbicara dengan Ma Te. 

“Siapa sebenarnya kau? Kau terus mengikutiku selama bertahun-tahun.”

Yoo Ra hanya menanggapi pertanyaan Ma Te dengan santai, “bukankah kau juga tertarik untuk bertemu denganku lagi.”

Ma Te tetap ingin Yoo Ra menjelaskan tentang pertemuan-pertemuan mereka yang menurut Ma Te aneh. Yoo Ra menjelaskan kalau dia datang ke tempat itu bukan untuk mengikuti Ma Te melainkan untuk mendatangi acara reuni sekolahnya. 

“Reuni sekolah? Kau.... apa kau satu alumni dengan Jaek Hee?” tanya Ma Te.

“Kenapa? Kau peduli padaku karena satu alumni dengan Jaek Hee?” tanya Yoo Ra yang semakin membuat Ma Te penasaran tentang siapa dia sebenarnya.

Belum sempat Ma Te bertanya lagi, ponselnya berdering. Itu adalah telepon dari Bo Tong yang menelpon menggunakan ponsel ibu Ma Te. Bo Tong mengabari Ma Te kalau ibunya masuk rumah sakit. Bo Tong juga memberitahu kalau selama ini Ibu Ma Te melakukan kemotrapi tanpa memberitahu orang lain. Mendengar itu semua, Ma Te langsung akan pergi ke rumah sakit namun langkahnya dihentikan Yoo Ra yang tiba-tiba mendekatikan wajahnya pada Ma Te. 


Yoo Ra mencium bau alkohol pada Ma Te, dia mengatakan kalau Ma Te tidak bisa mengendarai mobil dalam keadaan mabuk seperti itu apalagi Ma Te harus mengendarai mobilnya sampai ke Ulsan. Yoo Ra menawarkan diri untuk mengantarkan Ma Te. 

“bagaimana kau bisa tahu dimana ibuku tinggal? SIAPA SEBENARNYA KAU?!” Teriak Ma Te.


Bukannya menjawab pertanyaan Ma Te, Yoo Ra hanya berkata “aku lebih cepar dari taksi, aku secepat peluru. Kau tidak mau masuk?” 


Tak punya pilihan lain, Ma Te membiarkan Yoo Ra mengantarnya. Dalam perjalanan ke Ulsan bibir Ma Te berdarah karena dia mengigitnya untuk menahan tangisnya. Yoo ra yang menyadari itu langsung memberikan tisu pada Ma Te dan menyuruhnya untuk menangis kalau dia ingin menangis. 


Kembali ke hotel dimana Jaek Hee dan teman-temannya sudah selesai dengan acara mereka. Jaek Hee terlihat senang saat melihat mobil Ma Te masih ditempat parkiran, dia pun bertanya pada pelayan hotel tentang keberadaan Ma Te. Si pelayan mengatakan kalau Ma Te pergi bersama seorang wanita yang menggunakan mobil SUV merah.

Salah satu teman  Jaek Hee yang mendengarnya langsung mengatakan kalau SUV merah adalah mobil milik Yoo Ra. Teman Jaek Hee yang lain mengeluh kenapa Yoo Ra pergi sebelum menemui mereka diacara reuni  alumni. 

“Ah, aku rasa dia bukan dari alumni anda, karena dia terlihat 10 tahun lebih muda.” Jelas pelayan hotel.


“Benar sekali. Itu adalah Hong Yoo Ra.” Ucap ketiga teman Jaek Hee kompak. 

“Omo, apa dia kembali ke kebiasaan lamanya?” ucap salah satu teman Jaek Hee. 

“kebiasaan lama?”

“Hong Yoo Ra.... kalau itu sebuah bunga ( flower boy), dia pasti akan mendapatkannya bagaimanapun caranya. Walaupun dia anak teman ibunya atau tidak, itu tidak masalah.” Jelas teman Jaek Hee.

“Tidak....” potong Jaek Hee. “Ma Te ku sangat suka uang, Hong Yoo Ra... wanita itu... setelah bercerai dia ditendang keluar rumah tanpa uang sepeserpun. Aku punya uang lebih banyak dibanding wanita itu.” ucap Jaek Hee yang tak mau dinilai kalah oleh teman-temannya. Walaupun ingin terlihat kuat di depan teman-temannya, tetap saja Jaek Hee wanita biasa yang tidak bisa menahan rasa kecewanya.


Di rumah sakit, ibu Ma Te dijaga oleh Bo Tong dan ibunya. Bo Tong bertanya-tanya kenapa Ibu Ma Te menyembunyikan sakitnya dari semua orang termasuk pada anaknya sendiri. Ibu Bo Tong yang melihat Bo Tong masih dibalut plastik bertanya kenapa dia tidak mau melepasnya. Bo Tong menjawab kalau dia tidak bisa melepasnya. Ibu langsung menyuruhnya pergi keruang perawat dan meminta mereka untuk melepasnya.



Saat Bo Tong berjalan menuju ruang perawat, dia berpapasan dengan Ma Te. Sebelum pergi ke kamar ibunya, Ma Te tersadar dengan penampilan aneh Bo Tong.

“Kenapa kau terlihat seperti...” teriak Ma Te, namun dia tidak meneruskan kata-katanya karena dia terpikir kalau  ibunya yang terpenting sekarang. 



Ma Te menemui ibunya, dan ibunya membuka matanya. Ma Te menyuruh ibunya cepat sembuh dan mereka bisa pulang bersama. Dia mengatakan kalau dia ingin makan masakan ibunya. Ibu Ma Te yang sudah sangat rindu dengan Ma Te, langsung menyentuh wajah Ma Te. 

Ibu melepaskan masker oksigennya, “Ma Te-ah..... jangan menyalahkan siapapun. Akan datang hari... saat dimana kau bisa tersenyum.”


“apa maksud ibu?”tanya Bo Tong tak mengerti. Ibu mulai sesak nafas karena dia membuka masker oksigennya. Ma Te langsung berjanji kalau dia tidak akan membenci orang yang ibunya maksud, tapi dia meminta ibunya untuk menghubungi orang itu. Ibu menggeleng. “Ibu sakit begini. Kenapa ibu masih tidak mau  menghubunginya?”

Ibu Ma Te terus merasa sesak nafas, suster yang berada di ruangan langsung memakaikan tabung oksigen dan menyuruh ibu untuk tidak berbicara lagi karena itu hanya akan menyakiti dirinya sendiri. 

“Ibu... kau pasti akan sembuh kan? Banyak hal yang harus kita lakukan bersama. Kita juga harus pindah ke rumah yang bagus. Aku sudah mempersiapkan semuanya.”ucap Ma Te dan menangis.

Yoo Ra masuk dan berkata kalau ibu Ma Te cukup cantik.  Ma Te mengatakan pada Yoo Ra kalau masih banyak hal yang ingin dia katakan pada ibunya, jadi kalau ibunya sampai meninggal sebelum dia bisa mengatakan semuanya itu, dia tidak akan bisa merelakan kepergian ibunya. 

Ponsel Ma Te berdering dan itu adalah telepon dari Jaek Hee. Dia malas mengangkat teleponnya dan lebih memilih untuk menjaga ibunya. Yoo Ra yang mengetahui kalau itu adalah telepon dari Jaek Hee langsung menyuruh Ma Te pergi ke ruang tunggu untuk menerima teleponnya dan memberitahu Jaek Hee kalau sekarang mereka sudah tidak bersama lagi, karena kalau tidak Jaek Hee pasti curiga.

“jangan khawatir mengenai ibumu, aku akan menjaganya dengan baik.” Tambah Yoo Ra.

Tanpa rasa curiga sedikitpun Ma Te mengikuti kata-kata Yoo Ra. Dia meninggalkan ibunya bersama Yoo Ra. 

Saat hanya berdua dengan Yoo Ra, ibu membuka matanya lagi. Pada Ibu, Yoo Ra memperkenalkan dirinya, dia meminta ibu untuk mengaggap dirinya sebagai teman yang ingin membantu Ma Te. 


“Sudah lama sekali aku mencarimu dan Ma Te... karena kau bersembunyi dengan sangat baik. Kenapa kau terus bersembunyi? Apa kau begitu takut?” tanya Yoo Ra dengan nada dingin. Ibu terkejut saat mendengar semua kata-kata Yoo Ra. 

Yoo Ra menambahkan kalau dia tahu siapa ayah ma Te, dia juga berkata kalau dia akan membuat Ma Te berada diposisinya yang sebenarnya. Ibu Ma Te menangis mendengar semua pengakuan Yoo Ra.


“Aku rasa ma Te tidak tahu siapa sebenarnya dia, bukankah menurutmu aku harus memberitahunya sekarang?” ancam Yoo Ra.

Mendengar pertanyaan Yoo Ra yang satu itu langsung membuat Ibu Ma Te menjadi tidak stabil. 


Ma Te sendiri sedang berbicara dengan Jaek Hee, dia meminta Jaek Hee untuk tidak salah paham dan untuk sementara waktu tidak menghubunginya dulu.

Yoo Ra berhasil membuat ibu Ma Te drop, dengan wajah tanpa dosa dia memberitahu Ma te untuk melihat keadaan ibunya. 


Dokter memeriksa ibu Ma Te, namun sudah tidak bisa tertolong lagi. Ma Te histeris memanggil ibunya. 


Ma Te terduduk lemas di ruang pemakaman. Ibu Bo Tong menghampirinya dengan membawa baju berkabung. Namun Ma Te menolak memakainya karena dia merasa, dia tidak pantas berada di sisi ibunya. Sebagai anak dia tidak pernah tahu kalau ibunya sakit dan dia juga tidak pernah merawat ibunya disaat ibunya membutuhkannya.  


Bo tong datang dengan membawa foto Ibu Ma Te, dia mengatakan kalau itulah satu-satunya foto yang dia temukan di rumah ibu ma Te. Melihat foto itu, Ma Te teringat malam itu, dimana Ibunya mengiriminya beberapa foto dan bertanya  mana foto yang terbaik dan Ma te memilih foto yang sama persis dengan foto yang dibawa Bo Tong sekarang. Ternyata pada saat itu, ibunya sedang mempersiapkan foto pemakanannya sendiri.




Saat akan memasangkan foto ibunya, Ma Te tidak sanggup melakukannya. Dia meringkuk dilantai dan menangis sambil memeluk foto ibunya. Bo Tong menangis melihat Ma Te yang begitu terluka. 

Tiga hari setelah kepergian ibunya, Ma Te masih berduka mengenang ibunya. Dia melihat sepatu yang biasa ibunya pakai. 


Tak lama kemudian Yoo Ra datang dengan membawa mawar putih. Walaupun masih penasaran darimana Yoo Ra tahu semua tentangnya, namun ma te tidak mempertanyakannya karena dia masih malas membahasnya, dia masih merasa berduka.


“Pertama, aku sangat penasaran siapa kau sebenarnya, tapi... sekarang aku tidak ada waktu untuk memikirkannya. Kalau aku bertemu denganmu lain kali.... pasti aku akan tanyakan semua itu padamu. Siapa kau dan kenapa kau mengikutiku.” Ucap Ma Te.

Yoo Ra berjalan mendekati Ma Te dan berkata, “aku rasa kau seharusnya penasaran dengan sesuatu yang lain.” Ma Te masih diam tak merespon kata-kata Yoo Ra.

“kata sandinya.... kata sandi yang ditinggalkan ibumu untukmu.” 


Mendengar itu, Ma Te merespon, “apa yang kau katakan sekarang?” tanya Ma Te dengan rasa terkejut dan penasaran.

“kata sandi yang kau butuhkan untuk bertemu dengan ayahmu, aku sudah mendengarnya.” Jawab Yoo Ra dengan santai.

“Siapa kau sebenarnya? Apa yang kau katakan?”


“Maksudnya adalah...  kata yang penting dalam  hidupmu.... aku mengetahuinya.” Yoo Ra mendekati Ma Te dan berbisik, “Mulai sekarang... Dokgo Ma Te.... kau.... adalah milikku.”

Bersambung....
Sinopsis Pretty Man Episode 2 ( dari mbak ayu....)



Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

16 komentar

prety mannya bagus
tapi yung yi moga mpe slese ya
ma te tu kaya gigolo
yeah bo tong suka cowok tampan ma te yang gigolo
kasian bener ya model ceritanya
ibuku bilang jadi cewek lebih enak di cintai
mencintai artinya harus rela terima disakiti
lagian punya cowok yang suka tebar pesona
hanya buat cewek baik sakit hati
duh dunia nyata sekarang lebih menghargai apa yang tampak di luar.padahal apa yang didalam seperti kesetiaan'loyaliti.lebih baik jauh lebih berharga dari tampilan fisik pa materi

Balas

Mksh sinopsisnya...mba!episode perdana udh bkn penasaran

Balas

iya... jung yi masih ku terusin koq... hari ini baru mau ngetik ep 28.....

Balas

kemarin ketawa" .. sekarang giliran nangis .. kasihan amat ibu nya Ma te cuman main 1 episode

Balas

Itu yg jadi Mamanya Mate, tante Yang Mi Kyung bukan..??

Balas

Ma te,,,gk tega ngeliatnya...meskipun peran oppa yg suka menjerat hati wanita kaya, tapi dia risih juga sama wanita'' itu. Dan yoo ra itu mungkin ada hubungannya sama ayahnya Ma te. Cepet update eps 2nya ya mbak, fighting.

Balas

aduh tambah penasaran... Semangat ya buat mba ayu untuk sinopsis ep 2 nya.... Ditunggu segera.... Bt mba lilik mksh jg atas sinopsisnya.... Smngt untuk smuanya.... I love this drama....

Balas

iya bener mbak.... Yang Mi Kyung.... :)

Balas

Tengkyuu ya sinopsisnya.. Aku emng nunggu2 sinopsis drama ni.. Salam kenal yah mbk.. Aku pembaca dri Palembang.. Sebenernya agak kecewa sm JGS disini sbb dia jd cow yg kyk gini, tpi itu kn tuntutan peran yah.. Smoga nnti dia bs jd cow yg nggk cuma manfaatin tampang gantengnyaa.. Tpi as always JGS itu emng flower boy bgt, cowok cantik.. Semangat terus mbk2 semua untk nulis sinopnya smpe selesai.. Jeongmal gomawoyo.. *_*

Balas

hhehe... salam kenal juga... saya juga penulis dari palembang.... :)

Balas

ya Allah nangis bacanya ;((

Balas

Udah ​​G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ Sα̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊Bbα̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊®.. Nunggu episode 2,,,
Semangat buat nulis sinopny,,,

Balas

penasaran siapa yoo ra sebenernya ??
knp dia ganggu sukkie ku terus >,<

Balas

gak sabar nunggu episode berikutnya. ditunngu ya mbak :) ceritanya bagus kok. tapi aku dnger rumor katanya rating drama ini nurun drastis trus dapet komentar negatif dari netizen.
gimanapun aku tetep dukung ini drama, karena aku suka IU. IU fighting!!

Balas

niceee sinopsis... semoga bisa konsisten bikin nya dan g berenti di tengah episode..

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger