logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Legend of Witch episode 12 Part 1


Soo In dan Woo Seok sekarang sudah bersama yang lain menikmati sarapan pagi mereka. Namun mereka berdua terlihat tidak tenang karena teringat apa yang sudah terjadi pagi ini pada mereka. Mereka berdua tanpa sengaja berciuman di kamar mandi, semua itu karena Woo Seok terpeleset sabun dan Soo In yang hendak menolongnya malah ikut terjatuh di atasnya, tanpa di sengaja Soo In pun mencium Woo Seok. 

Karena mengingat semua itu, mereka berdua pun tanpa sengaja menghela nafas bersamaan dan hal itu tentu saja membuat Bok Nyeo dan Tuan Park bertanya “Ada apa dengan kalian berdua?”

Tentu saja Soo In dan Woo Seok tak memberitahu yang sebenarnya. Woo Seok hanya bilang tidak apa2 dan Soo In beralasan pergi ke dapur untuk mengambil Sungnyung : air beras yang di masak. Karena Soo In pergi ke dapur Woo Seok pun ikut pergi ke dapur dengan alasan kalau dia sudah selesai makan dan dia ingin meletakkan mangkuk kotornya. 


Melihat Woo Seok datang, Soo In pun menawarkan air beras dan Woo Seok mengiyakan. Karena air berasnya masih panas, Woo Seok pun hampir menumpahkan yang masih ada di dalam cangkir, reflek Soo In memegang cangkir itu dan saat menyadari Soo In menggenggam tangan Woo Seok, lagi2 mereka terdiam. 

Mereka berdua sama-sama merasa tak enak, hingga membuat mereka berdua jadi kompak saat memanggil satu sama lain untuk membahas apa yang terjadi tadi pagi. Soo In pun menyuruh Woo Seok untuk bicara duluan. 

“Bukan hal yang penting, tapi... aku minta maaf atas kejadian tadi.” Ucap Woo Seok dan Soo In juga minta maaf. 

“Aku melihat Byeol keluar dari kamar mandi, jadi aku pikir tidak ada orang di dalam. Seharusnya aku mengetuk pintu dulu.” Jelas Soo In dan Woo Seok yang menyadari kalau semua itu adalah ulah Byeol langsung berkata kalau Byeol sudah membuat ayahnya malu. 

Woo Seok lalu bertanya apa Soo In tidur nyenyak tadi malam? Soo In mengiyakan dan dia juga berterima kasih atas apa yang di lakukan Woo Seok padanya. Seperti orang salah tingkah, Woo Seok mengambil cangkir yang ada di depannya dan meminumnya.

“Woo, ini sangat enak. Terima kasih.” Ucap Woo Seok dan pergi.

Melihat hal itu Soo In bingung, karena air yang Woo Seok minum barusan adalah air putih biasa, sedangkan cangkir yang berisi air beras ada di sebelahnya. 

Woo Seok sudah bersiap dan hendak pergi bekerja, bukannya langsung menuju pintu keluar, dia malah melongok ke kamar Soo In. Menyadari apa yang dia lakukan, diapun bergumam, “Ini memalukan” dan pergi.


Pagi ini  Woo Seok bukan bekerja sebagai chef lagi melainkan sebagai Manager, sebelum masuk ke kantor barunya, diapun pergi ke ruangan Tae San untuk menemuinya. Melihat Woo Seok datang, Tae San dengan senang menyambut kedatangannya, “Selamat datang, Manajer Nam.” Ucapnya dan berjabat tangan dengan Woo Seok, dia berkomentar kalau Woo Seok lebih cocok berpakaian seperti itu dari pada pakaian chef. 

“Anda berjanji akan memindahkanku kembali ke dapur, jika aku sukses memperkenalkan roti premium kita.” Ucap Woo Seok yang lebih suka bekerja sebagai chef dari pada menjadi manager.

“Aku akan mempertimbangkannya.” Ucap Tae San yang ternyata hanya bercanda, dia meminta Woo Seok untuk tidak perlu khawatir. 

Tepat disaat itu, Joo Hee datang dan langsung memuji penampilan baru Woo Seok. Melihat kedekatan Woo Seok dan Joo Hee, Tae San terlihat sangat senang. 



Joo Ran pergi ke sebuah toko tas dan jam, sepertinnya itu adalah toko langganananya dan setiap dia datang, dia ingin sendirian, jadi meminta penjaga toko menutup tokonya agar dia bisa bebas memilih barang. Namun kali ini penjaga toko tak bisa melakukannya, karena mereka masih ada pelanggan yang sedang memilih-milih barang. 

Saat melihat siapa pelanggan itu, tentu saja langsung membuat Joo Ran kesal dan lagi2 menyindir Aeng Ran. Dia menyindir kalau Aeng Ran pegri berbelanja dengan Bo Kyung seperti itu, semua orang akan mengira  mereka adalah ibu mertua dan menantu. Menanggapi sindiran itu, Aeng ran menjawab kalau semua itu anggapan yang benar karena tidak akan lama lagi, Bo Kyung dan Do Jin akan bertunangan. Mendengar hal itu, Joo ran langsung melotot tak percaya, apalagi Aeng Ran menambahkan kalau acara pertunangan  mereka akan di laksanakan bulan depan. 

Tak bisa melihat orang lain senang, Joo Ran pun terus merebut barang yang sudah Aeng ran pilihkan untuk Bo Kyung. Tentu saja hal itu membuat Aeng Ran kesal.

“Ada pepatah mengatakan, jika kau beranjak tua pikiranmu akan segera dewasa, tapi sepertinya dia masih belum bisa dewasa, ibu.” Ucap Bo Kyung pada Aeng ran dan tentu saja kata2 itu berhasil membuat Joo Ran kesal. Bo Kyung  lalu mengajak Aeng Ran pergi ke toko yang lainnya dan meninggalkan Joo Ran yang sedang merasa kesal.


Aeng Ran dan Bo Kyung kemudian pergi ke sebuah restoran dimana Do Jin sudah menunggu mereka. Dengan begitu bahagia, Bo Kyung dan Aeng Ran menceritakan apa yang sudah mereka lakukan berdua, namun Do Jin sendiri terlihat tak senang pada semua itu. Secara terang-terangan Do Jin mengatakan kalau dia tak ingin bertunangan dengan Bo Kyung dan Bo Kyung pun berkata agar Do Jin percaya pada orang tuanya dan mengikuti kemauan mereka karena orang tuanya pasti melakukan semua itu demi kebaikan Do Jin sendiri. Aeng Ran mendukung apa yang Bo Kyung katakan. 



Di rumah Soo In sedang menjemur pakaian dan Mi O menghampirinya untuk pamit mencari pekerjaan paruh waktu. Sebenarnya bukan Mi O saja yang akan mencari pekerjaan, Soo In juga akan melakukan hal yang sama namun dia akan pergi wawancara nanti siang. Sebelum Mi O pergi, Soo In memberinya uang dan berpesan agar setelah wawancara dia ingin Mi O makan bersama teman-temannya. Sedangkan untuk urusan Kwang Ddang, ada Bok Nyeo dan Soo In  sendiri yang mengurusnya. 

“Oh Ya, apa kau tidak ingin bertemu dengan adik iparku lagi?” tanya Soo In saat Mi O hendak melangkah pergi. Soo In bertanya lagi apa Mi O tidak berniat untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara dirinya dan Do Jin. Karena selama ini Mi O pergi ke keluar negeri setelah menggugurkan anak Do Jin. 

“Tidak, aku tidak ingin berurusan dengannya lagi. Aku hanya ingin hidup bahagia dengan anakku, unni.” Jawab Mi O dengan yakin dan Soo In pun menghargai keputusan Mi O. 


Soo In sendirian, saat dia mengibaskan pakaian, diapun teringat pada Da Sim. Dia teringat saat dia mengibaskan pakaian bersama Da Sim, saat itu Da Sim meminta hadiah beruba ciuman di pipi dari Soo In karena berhasil mengibaskan pakaian dengan benar. Da Sim pun meminta Soo In untuk terus bersamanya dan jangan pernah meninggalkannya. Saat itu Soo In pun menyanggupinya. 

Mengingat Da Sim membuat Soo In bersedih, dia pun bergumam kalau dia pasti bisa melewati semua itu. Soo In sangat merindukan Da Sim.

Kita kemudian beralih pada Tuan Park yang sedang diberitahu Nyonya Bae kalau semua tetangga sangat terkejut dengan kedatangan Bok Nyeo, Soo In dan Mi O di rumah Tuan Park. Saking tidak sukanya pada Bok Nyeo, Nyonya Bae bahkan menyebut mereka bertiga dengan sebutan sekelompok penyihir wanita yang sering menghisap darah para duda. 

“Aku tidak ingin mendengar apapun lagi. Aku akan melakukan apapun di rumahku, kenapa kau harus repot Nyonya Bae?” ucap Tuan Park dan langsung menyeret Nyonya Bae keluar.


Disebut sebagai penyihir penghisap darah duda, tentu saja membuat Bok Nyeo tak senang. Diapun mengeluh pada Tuan Park kalau Nyonya Bae itu bicara kasar sekali, dia merasa takut pada Nyonya Bae. Melihat sikap manja Bok Nyeo itupun Tuan Park langsung menggodanya.

“Aku sudah tahu jika kau cukup tangguh. Waktu itu, kau memaksa masuk ke toko roti dan memukul alat itu dengan sepatumu. Saat itu, aku sangat terkejut melihatmu.”

“Keadaannya sangat darurat, jadi... “ bantah Bok Nyeo.

“Kau hanya berpura2. Kau berpura2... baik, polos dan lemah didepanku, juga malu2 dan ingin terlihat cantik.” Goda Tuan Park yang kemudian mengedipkan matanya dan hal itu membuat Bok Nyeo salah tingkah.

Tepat disaat itu, Poong Geum muncul dengan pakaian rapi. Dia berkata pada Bok Nyeo dan Tuan Park kalau dia akan pergi ke sebuah villa milik temannya. Tak lama kemudian Soo In muncul dengan membawa teh hangat untuk Bok Nyeo dan Tuan Park. Poong Geum lalu mengajak Soo In bicara berdua diluar. 


Setelah berada di tempat yang cukup aman untuk bicara berdua, Poong Geum mengatakan kalau dia akan pergi ke villa bersama Ma Do Jin. Mendengar hal itu tentu saja Soo In terkejut, karena dia tahu Do Jin itu seperti apa dan diapun pasti tidak akan mau dengan Poong Geum. Ekspresi keterkejutan Soo In itu malah di nilai Poong Geum kalau Soo In menganggap wanita seperti Poong Geum tidak bisa berkencan dengan anak orang kaya. Soo In pun hanya berkata tidak mungkin,tidak mungkin. Dan hal itu tambah membuat Poong geum kesal. 

“Kenapa kau masih bilang tidak masuk akal? Kau sedang merendahkanku atau apa? Kau sudah menganggapku saudaramu, tapi kau malah merendahkanku?” ucap PoonG Geum dengan kesal dan dia pun tak mau mendengar penjelasan Soo In, dia hanya berkata kalau dia datang hanya ingin memberitahu Soo In kalau dia akan pergi dengan Do Jin. Dan karena itu, dia minta agar Soo In merahasiakan semua itu dari Mi 

Poong Geum kemudian pergi dengan taksi, tak berselang lama dari kepergian Poong Geum, Wol Han muncul dan berpapasan dengan Soo In. Pada Soo In, Wol Han mengaku kalau dia tinggal di asrama yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Soo In pun mengaku kalau dia tinggal di rumah Tuan Park, pemilik toko laundry yang selalu Wol han datangi. 



Mi O melamar menjadi pelayan di sebuah restoran dan kebetulan sekali Do Jin sedang berada di restoran itu. Dia sedang makan siang bersama Bo Kyung. Awalnya Do Jin melihat Mi O dari belakang, dia merasa kalau dia mengenal sosok wanita itu, saat menyadari kalau wanita itu benar2 Mi O, Do Jin pun langsung mengejarnya. 



Mi O tentu saja sangat terkejut saat Do Jin menarik tanganya. Dengan ekspresi marah, Do Jin bertanya kapan Mi O pulang ke Korea dan Mi O yang berusaha bersikap santai menjawab kalau dia baru beberapa hari tiba.

“Aku dengar kau pergi keluar negeri dengan uang dari ibuku. Aku kira kau akan senang hidup disana. Kenapa kau kembali kesini?”

“Itubukan urusanmu. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh mama’s boy sepertimu.” Ucap Mi O dan berbalik hendak pergi namun di hadang oleh Do Jin.

“Kau memang jahat. Dulu kau mati2an ingin mempertahankan bayi itu, tapi itu hanya trikmu saja. Itu hanya trik untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari ibuku.” Ucap Do Jin dengan marah dan Mi O membenarkan apa yang Do Jin katakan. Konfirmasi dari Mi O itu tambah membuat Do Jin kesal dan menuntut ucapan maaf dari Mi O padanya. 

“Kenapa aku harus minta maaf padamu?”

“Kau hampir membunuhku waktu kau menusukku dengan pisau, apa kau tau betapa cemasnya ibuku saat itu?” jawab Do Jin dan Mi O menahan tangisnya mendengar semua itu. Andai Do Jin tau apa yang terjadi padanya, dia pasti tidak akan berkata hal seperti itu. 

“Baiklah... aku minta maaf karena membuat ibumu cemas.” Ucap Mi O sambil tersenyum sinis dan Do Jin semakin kesal melihatnya. 

Mi O memilih untuk melangkah pergi, dan saat dia membelakangi Do Jin, diapun menangis. Do Jin yang mengira Mi O adalah wanita jahat terus berteriak dan mengutuknya. 



Joo Hee menemui Woo Seok di ruangan barunya. Dia mengajak Woo Seok makan sebagai perayaan hari pertama Woo Seok bekerja sebagai manager. Namun Woo Seok menolak dengan alasan kalau dia harus pulang cepat agar bisa bermain bersama Byeol karena akhir2 ini dia sangat sibuk kerja dan mengabaikannya. Masih tetap ingin berlama2 dengan Woo Seok, Joo Hee pun berkata kalau dia ingin bertemu dengan Byeol jadi dia ingin mampir ke rumah Woo Seok. Belum sempat Joo Hee  menyudahi kata2nya, Woo Seok langsung berkata “jangan, kau tidak boleh ikut.”

“Tidak boleh? Kenapa?” tanya Joo Hee.

“Oh karena ini hari pertamaku, aku menjadi sangat gugup. Aku ingin cepat pulang dan beristirahat. Datanglah lain waktu untuk bertemu dengan Byeol.” Ucap Woo Seok dan Joo hee pun mau2 tak mau harus menerima keputusan itu. 



Dalam perjalan pulang, Woo Seok terus berpikir apa seharusnya dia memberiahu Joo Hee, kalau Soo In tinggal di rumahnya karena dia tak nyaman jika harus terus berbohong. Tepat disaat itu, dia melihat sosok yang dia kenal sedang berdiri di pinggir jalan sambil melihat dirinya di cermin jalan. Dan orang itu adalah Soo In yang sedang merapikan pakaiannya di depan cermin jalan.

“Apa dia pikir itu adalah kaca pribadinya? Apa yang dia lakukan disana?” gumam Woo Seok sambil tersenyum yang kemudian mengikuti kemana Soo In pergi. 


Soo In pergi ke sebuah toko roti dan melamar kerja disana. Saat di tanya Soo In belajar membuat roti dari mana, soo In sempat bingung dan akhirnya dia hanya berkata kalau dia ikut khursus masak. Si pemilik menerima lamaran Soo In dengan senang hati. Woo Seok yang mendengarnya ikut lega karena Soo In diterima bekerja.


Keluar dari toko roti, Soo In langsung menghubungi Bok Nyeo dan memberitahu kabar tentang diterimanya dia di toko roti. Mendengar hal itu, Bok Nyeo langsung bertanya tentang pemilik toko-nya, apakah sama seperti pemilik toko roti tempat Soo In bekerja sebelumnya. Soo In menjawab kalau pemilik toko itu wanita dan toko roti-nya juga besar. 

“baguslah.. keahlian yang kau dapatkan dari penjara benar2 membantumu. Bersyukurlah karena kau bisa mendapatkan sertifikat disana.” Ucap Bok Nyeo dan Soo In seperti memikirkan sesuatu setelah mendengarnya.


Soo In kemudian masuk kembali ke toko roti dan menemui si pemilik. Woo Seok yang masih ada di dalam toko langsung berbalik agar Soo In tidak melihatnya. Soo In mengaku pada pemilik toko kalau keahlian dia membuat roti berasal dari kursus memasak di penjara.  Tentu saja mendengar kalau Soo In pernah di penjara langsung membuat pemilik toko membatalkan penerimaan Soo In. 


Soo In berjalan pulang dengan perasaan sedih, Woo Seok pun menghampirinya dan mengajaknya pulang bersama. Ternyata Woo Seok tidak mengajak Soo In langsung pulang, dia mengajak Soo In ke kedai soju ( lupa istilahnya ). 

bersambung
Sinopsis Legend of Witch episode 12 part 2
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger