Se Gi menemui Ki Joon di kantornya. Dengan tanpa sopan sedikitpun, Se Gi mengangkat kakinya dan meletakkannya di samping kursi Ki Joon saat Ki Joon menjelaskan tentang maksudnya memanggil Do Hyun. Karena Se Gi sudah terlanjur janji pada Ri Jin untuk tidak marah, jadi dia pun menahan diri untuk tidak marah, namun untuk tidak bertingkah sopan, Se Gi tidak bisa menghilangkannya.
Tak terlalu memperdulikan tingkah Se Gi yang kelewatan, Ki Joon pun menjelaskan apa yang harus Se Gi lakukan. Ki Joon meminta Se Gi untuk mendapatkan tanda tangan perpanjangan kontrak Jay sebelum dia keluar dari perusahaan mereka. Ki Joon menjelaskan kalau Jay sudah memberi penawaran pada mereka, dia mau menandatangi kontrak asal dia mendapatkan peran utama d fim yang di sutradarai Cha Min Suk. Id Entertainment tidak bisa melepas Jay dan grup band-nya begitu saja karena grup Rocking sudah menghasilkan keuntungan lebih dari 800.000 dolar dalam setahun untuk mereka.
Se Gi pun menyimpulkan kalau yang diinginkan Ki Joon adalah membuat Jay mau menandatangi kontrak namun membuatnya berpikir untuk menyerah pada film yang dia inginkan itu. Ki Joon membenarkan, dia bahkan menyuruh Se Gi untuk menggunakan kemampuannya untuk melakukan semua itu seperti yang dia lakukan saat mendapatkan hak cipta dari Omega.
Karena Ki joon selalu memberikan tugas-tugas yang sulit, membuat Se Gi bertanya, “Sulitkah bagimu untuk baik padaku?”
“Ada satu orang yang kurasa cukup lucu untuk diabaikan. Kau ingin mati?”
“Tidak mungkin, aku ingin hidup lebih lama daripada orang lain, jadi!” ucap Se Gi dengan marah namun dia tiba2 teringat pada ucapan Ri Jin untuk tidak melakukan kekerasan seberapa marahnya dia. “Ketahuilah kalau lehermu diambang batas.” Tambah Se Gi dan pergi setelah mengambil kontrak yang harus ditandangani Jay.
Ri Jin terkejut saat mengetahui Se Gi harus menemui Jay. Apa yang begitu membuat Ri Jin terkejut? Ternyata Jay adalah salah satu idola yang di kagumi Yo Na dan saat itu mereka pernah bertemu di sebuah acara jumpa fans. Tentu saja Jay saat itu melihat Yo Na dengan tubuh Do Hyun, dan akan jadi masalah jika sampai mereka bertemu lagi.
Se Gi masuk ke ruang pertemuan dengan gaya sengak-nya dan dia harus menghadapi tingkah Jay yang juga tak menyenangkan.
“Apa kau Nay itu?” tanya Se Gi.
Manager Jay menjawab, “Permisi Wakil Direktur, Dia bukan Nay, dia Jay.”
Se Gi pun duduk dan Jay belum melihat ke arahnya, yah... mungkin dia berasa dia artis hebat jadi sikapnya sombong seperti itu.
“Aku dengar kau ingin jadi tokoh utama di filmnya Sutradara Cha Min Seok.” Ucap Se Gi.
“Jika kau tidak mendengar kondisiku, aku akan pergi ke FA jadi lakukanlah semaumu.” Ucap Jay dan langsung terhenti saat dia melihat orang yang ada di hadapannya itu. Jay langsung teringat pada kejadian jumpa fans tempo hari, dimana Do Hyun sedang berubah menjadi Yo Na.
“K-kau!” ucap Se Gi terbata-bata sambil menunjukkan telunjuknya pada Se Gi dan tentu saja hal itu membuat Se Gi tak senang. “Orang itu adalah wakil direktur? Tidak mungin.” Gumam Jay dan Se Gi berusaha menahan emosinya, dia meminta Jay untuk kembali duduk.
“Kau bahkan menyamar jadi penggemar agar aku memperpanjang kontrak? Kau benar2 mendapat semua bakat-bakat gila.” Ucap Jay yang kemudian melihat ke arah Ri Jin dan dia juga masih ingat pada Ri Jin. “Kau sungguh gila, aku tidak bisa memperpanjang kontrak. Aku takkan melakukannya. Perjanjian berakhir.” Ucap jay dan pergi.
Se Gi mengejarnya dan dengan cepat dia menangkap Jay dan menyudutkannya ke dinding. “Jika kau bertingkah seperti ini. Aku akan membakarmu tanpa tikus2 ataupun burung2 pun tahu,”ancam Se Gi dan akhirnya Jay pun mau menandatangani kontraknya.
Ri Jin keluar dan terkejut melihat apa yang Se Gi lakukan pada Jay, namun posisi ancaman Se Gi tadi sekarang sudah berubah menjadi Se Gi yang menggandengan erat tangan Jay. Melihat Se Gi menggenggam tangannya, Jay pun langsung menepisnya dan bertanya apa Se Gi benar2 menyukainya. Se Gi tak menjawab, dia malah bertanya apa Jay sungguh2 ingin bermain di film itu atau itu hanyalah alasan karena Jay tak mau memperbaharui kontraknya. Jay menjawab kalau dia sangat ingin bermain dalam film itu, namun pihak perusahaan mengatakan padanya kalau dia tak bisa akting.
“Jika aku membolehkanmu main di film itu, maukah kau memperbaharui kontrakmu?” tanya Se Gi namun sebelumnya, dia harus melihat bagaimana akting Jay dulu.
Sesi casting pun dimulai, namun dari semua karakter yang diberikan pada Jay, tak ada satupun yang berhasil dia perankan dengan baik. Anehnya, walaupun Jay tak bagus berakting, Se Gi malah mengizinkan Jay ikut dalam film itu, dengan alasan kalau akting jelek zaman sekarang sedang trand.
Se Gi kemudian menyuruh Sekretaris Ahn untuk mempersiapkan kontrak film dan perpanjangan kontrak untuk Jay. Sekretaris Ahn bingung dengan keputusan Se Gi, karena sebelumnya Se Gi bilang kalau Jay harus menyerah pada filmnya.
Se Gi keluar ruangan dan Ri Jin mengejarnya. Dia bertanya kenapa Se Gi mengambil keputusan seperti itu dan langsung pergi begiitu saja. Bukankah seharusnya Se Gi membuat Jay menyerah untuk bermain fil. Se Gi menjawab kalau dia tak perduli yang penting sekarang, da sudah berhasil membuat Jay memperpanjang kontraknya, untuk urusan akhirnya Se Gi sengaja ingin membuat Ki Joon yang kerepotan. Mendengar hal itu, Ri Jin bergumam pasti Do Hyun lah nantinya yang harus menyelesaikan akibat kekacauan yang Se Gi perbuat.
Mendengar Ri Jin menyebut nama Do Hyun langsung membuat Se Gi menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Ri Jin. Menyadari kalau dia sudah salah bicara, Ri Jin pun meminta maaf. Dia mengatakan kalau Se Gi sudah melakukan yang terbaik.
Namun Se Gi masih tak terima karena harus mendengar nama Do Hyun lagi. “Aku melakukan perintahmu. Kau menyuruhku tidak marah dan tidak menggunakan kekerasa, jadi kutahan semua. Kau menyuruhku tidak merusak reputasinya jadi aku datang ke perusahaan dan bekerja. Lalu kenapa Cha Do Hyun di bawa2 ke situasi ini, kenapa?”
Dengan tatapan bersalah, Ri Jin pun meminta maaf dan mengaku salah. Dia juga berterima kasih karena Se Gi sudah menepati janjinya. Karena ucapan maaf dan terima kasih Ri Jin, Se Gi pun melunak kembali dan dengan lembut menggandeng tangan Ri Jin. Karena Se Gi hendak membawanya pergi, Ri Jin pun berkata kalau mereka masih berada di jam kerja. Se Gi tak perduli dia terus menarik Ri Jin pergi sambil berkata kalau dia sudah bekerja sebisanya dan berpakaian ala Do Hyun sebisanya jadi sekarang dia ingin bermain dengan Ri Jin.
Walaupun sebelumnya Ri Jin menolak pergi dengan Se Gi, tapi saat mereka bermain berdua di tempat permainan anak-anak Ri Jin sangat menikmatinya. Mereka bermain memancing ikan dan bermain mobil-mobilan. Setelah puas bermain, mereka berfoto bersama di photobox. Hehhehe... mereka berdua kayak anak ABG yang baru jadian dan pertama kali jalan bareng.
Saat Ri Jin sedang sibuk memperhatikan hasil foto mereka, Se Gi terus saja memperhatikannya. Sebenarnya apa yang Se Gi perhatikan? Dia memperhatikan wajah Ri Jin yang tak memakai make-up yang bagus. Karena itu Se Gi pun menarik Ri Jin ke tempat penjualan alat make-up. Semua gadis yang ada di toko itu, langsung terpesona saat Se Gi melewati mereka. Setelah menemukan make-up yang cocok untuk Ri Jin, Se Gi pun memborong semuanya.
Mendengar Se Gi memborong semuanya, lagi2 Ri Jin menyebut nama Do Hyun, karena uang yang digunakan Se Gi untuk membeli semuanya adalah uang Do Hyun. Namun saat melihat ekspresi Se Gi mulai marah, Ri Jin langsung meralat dengan mengatakan kalau semua itu uang Se Gi juga, jadi terserah Se Gi mau menggunakannya untuk apa.
“Tapi aku akan memberikan ini pada seseorang sebagai hadiah, jadi akan kubeli sendiri, oke?” ucap Ri Jin dengan lembut dan langsung pergi ke kasir. Seperginya Ri Jin, Se Gi terlihat kesal karena Ri Jin terus menyebut nama “Tuan Cha, Tuan Cha.” Se Gi kemudian mengambil satu lipstik dan hendak memakainya, namun tak sampai kena karena dia hanya penasaran apa kah benda itu benar2 diletakkan di bibir. Hehehe... jadi inget Yo Na... kangen Yo Na nongol lagi.
Ri Jin dan Se Gi pergi ke tempat dimana ada boneka salju raksasa. Tempat itu adalah tempat dimana DO Hyun mencium Ri Jin. Berada di tempat itu lagi, tentu saja membuat Ri Jin teringat pada Do Hyun.
Ri Jin menghela nafas dan kemudian berkata kalau dia punya satu permintaan pada Se Gi. Dia ingin Se Gi membagi rasa sakit yang Se Gi miliki pada DO Hyun karena Do Hyun bukanlah orang yang lemah, dia adalah orang yang kuat dan Ri Jin yakin, Do Hyun bisa mengatasi semua rasa sakit itu. Se Gi tak menjawab, dia memilih kembali kekantor karena mood kencannya sudah rusak.
“Meskipun hanya kita berdua, rasanya kita bertiga sedang berkencan.” Ucap Se Gi dan berjalan pergi.
Sesampainya di tempat parkir kantor, Ri Jin kembali meminta maaf pada Se Gi karena terus-terusan menyebut Do Hyun.
“Aku... ikut campur dimana bukan urusanku. Aku tidak tahu apa itu, tapi aku akan memberimu nasehat. Maafkan aku. Aku minta maaf, Tuan Shin.” Ucap Ri Jin dan tepat disaat itu Sekretaris Ahn muncul dan memberitahu kalau Presdir Seo pingsan dan sekarang dia ingin bertemu dengan Do hyun.
Mendengar hal itu, Se Gi langsung mengajak sekretaris Ahn pergi dan dia yang akan menyetir mobil karena dia tahu dengan baik dimana rumah presdir Seo. Namun sebelum pergi, Se Gi berpesan agar Ri Jin menunggu di kantornya, agar saat Se Gi mencarinya tidak susah.
Setelah Se Gi pergi bersama sekretaris Ahn, Ri Jin mendapat telepon dari ibunya dan meminta dia pulang. Di rumah Soo Young dan Tuan Oh sedang menyiapkan makanan untuk Ri Jin bawa ke tempat-nya yang sekarang. Karena orang tuanya menyiapkan makanan yang sangat banyak, Ri Jin hampir keceplosan mengatakan kalau dia masih punya persediaan makanan di lemari es milik Do Hyun. Untungnya saja Ri On dengan cepat menginjak kaki Ri Jin agar tidak melanjutkan kata2nya. Soo Young dengan kesal berkata kalau tak masalah Ri Jin membawa makanan sebanyak itu, karena Ri Jin hanya pulang seminggu sekali.
Ri Jin kemudian mengajak ibunya ke kamar karena dia ingin memberikan sesuatu pada ibunya tersayang. Ri Jin menunjukkan dan memakaikan make-up yang dia beli gara2 Se Gi. Setelah melihat wajah ibunya yang sudah dirias, dengan wajah sedih Ri Jin berkata kalau wajah ibunya terlihat lebih muda darinya, dia khawatir kalau ibunya malah akan terlihat seperti adiknya saja. Tentu saja Soo Young langsung salah tingkah mendengar kata2 Ri Jin itu. Soo Young lalu bertanya siapa pasien kaya yang memperkerjakan Ri Jin itu dan Ri Jin pun hendak memberitahu ibunya, dia menyuruh ibunya untuk mendekatkan telinganya karena akan Ri Jin bisikan.
“Aku..... takkan pernah memberitahu.” Jawab Ri Jin dan tentu saja itu membuat Soo Young kesal.
Kita beralih pada Se Gi yang masih dalam perjalanan menuju rumah Presdir Seo. Mengetahui kalau Se Gi tahu alamat rumah Presdir Seo, Sekretaris Ahn pun bertanya apa Se Gi pernah ke rumah itu dan penyebab Presdir Seo pingsan adalah gara2 Se Gi. Se Gi tak membantah. Sekretaris Ahn pun memperingatkan Se Gi agar tak seorangpun di rumah itu yang tahu keadaan Se Gi, karena kalau sampai mereka semua tau, maka Se Gi/ Do Hyun tidak akan mendapat apa2.
“Siapa tahu? Jika diketahui dunia kalau Cha Do Hyun punya kepribadian ganda... akankah aku sengsara? Atau Cha Do Hyun yang menjadi lebih menyedihkan?” ucap Se Gi.
Kita beralih pada Presdir Se yang masuk ke dalam ruang rahasia yang terdapat di balik lukisan wajah kakek So Hyun. Di dalam ruang rahasia itu terdapat sebuah brangksa yang berisi kontrak rahasia.
Se Gi dan Sekrataris Ahn sampai dan Se Gi langsung masuk ke ruang kerja Presdir Seo. Dimana Presdir Seo sudah duduk di kursinya. Se Gi bertanya apa neneknya sudah memikirkan permintaannya. Tak langsung menjawab Presdir Seo bertanya tentang keadaan Joon Pyo, ayah Do Hyung. Dengan tenang Se Gi menjawab kalau dia tidak tahu karena di bukanlah ahli medis. Tentu saja jawaban itu membuat Presdir Seo emosi dan mengancam Se Gi, jika terjadi sesuatu pada anaknya, namun belum selesai Presdir Seo mengungkapkan ancamannya, Se Gi langsung memotong dengan berkata kalau Presdir Seo ingin anaknya, maka Presdir Seo harus menyerahkan grup Seung Jin padanya.
“Dia anakku, tapi bagimu, dia satu-satunya ayahmu. Bahkan jika kau serakah.... bagaimana bisa kau melawan ayahmu?apa kau lupa yang sudah ayahmu lakukan padamu?” ucap Presdir Seo mengingatkan.
“Aku tak bisa melupakannya meskipun berusaha. Ayah macam apa dia bagiku. Apa yang orang itu lakukan padaku.” Ucap Se Gi
“Aku tidak tahu apa dan berapa banyak yang masih kau ingat, tapi... ada yang perlu kukatakan meskipun sebuah pisau di tenggorokanku. Hari itu, 12 tahun yang lalu... ayahmulah yang menyelamatkanmu dari kebakaran. Samapi dia menjadi seperti ini. Orang yang menyelamatkanmu adalah anakku, Joon Pyo!”
Mendengar itu Se Gi langsung emosi dan mencengkram lengan neneknya, “Aku tak pernah minta untuk diselamatkan. Aku tak pernah memohon untuk diselamatkan! Anak lainnya yang harus ditolong! Bukan aku, tapi anak yang lain yang perlu diselamatkan. Itulah manusia!” teriak Se Gi dengan penuh emosi. “Seung Jin, yang di kontrol olehmu. Aku akan mengambil semuanya dan memberikannya pada anak itu. ini adalah hukuman untuk masa lalumu.” Ucap Se Gi dan mendorong Presdir Seo ke kursi. “Buatlah keputusanmu, nenek. Demi hidup anakmu atau demi hidup Seung Jin Group?”
“Untukmu, aku takkan pernah... takkan pernah memberikannya.” Jawab Presdir Seo yang juga penuh kemarahan.
“Kau masih belum bilang kalau kau akan memilih anakmu daripada Seung Jin Group. Aku sudah memberimu kesempatan. Kaulah nenek, yang memilih perusahaan daripada anakmu. Orang yang menyia-nyiakan kesempatan terakhir untuk menolong anakmu bukan siapa2 kecuali Presdir Seo Tae Im... kau..”ucap Se Gi dan pergi. Seperginya Se Gi, Presdir Seo langsung menelpon anak buahnya untuk mengikuti Se Gi.
Ri Jin mencari Ri On namun dia tak menemukannya di dalam kamar, dia hanya menemukan tumpukan sampah di meja kerja Ri On. Tak nyaman melihat sampah2 itu, Ri Jin pun berinisiatif memberesinya dan tanpa sengaja Ri Jin menyenggol kardus berisi semua hal-hal yang berhubungan dengan Seung Jin. Ri Jin juga menemukan foto Dp Hyun di sana. Tentu saja Ri Jin terkejut melihat semua itu, tepat disaat itu Ri On muncul.
“Ri On-a... apa sebenarnya.. maksud semua ini?” tanya Ri Jin yang kemudian berdiri, “beritahu padaku. Apa tujuanmu? Apa hubunganmu dengannya hingga menyelidiki latar belakangnya? Kau..... padaku... kenapa kau menyuruhku tidak menyebut nama Cha Do Hyun di depan ayah dan ibu... dan tidak bicara tentang Seung Jin Group. Ada hubungannya dengan ini kan?” tanya Ri Jin dan Ri On hanya bisa terdiam tak bisa menjawab.
Se Gi mengemudikan mobilnya sendiri, di tengah perjalanan dia teringat kembali pada masa lalunya, dimana Do Hyun kecil dan Ri Jin kecil sedang tertidur bersama di basemen sambil berpegangan tangan. Dia terus bergumam kalau seharusnya Joon Pyo menyelamatkan anak yang lain bukanlah dirinya. Kepala Se Gi tiba2 sakit saat dia teringat ucapan Presdir Seo yang mengatakan kalau Joon Pyo lah yang 12 tahun lalu menyelamatkannya. Sakit kepala Se Gi semakin menjadi dan membuat dia berteriak keras.
Kita kemudian diperlihatkan pada Do Hyun yang berada di sebuah tempat yang aneh, karena di sana dipenuhi denga bayang-bayang dirinya saat masih kecil. Dia teringat kembali saat dia sedang bermain kereta api mainan dan kemudian dia memberikan kereta api mainan miliknya itu pada seorang anak gadis. Melihat hal bayangan itu, akhirnya Do Hyun ingat kalau ada anak kecil lagi di ruang bawah tanah itu, selain dirinya. Namun dia tak tahu siapa anak itu dan itu membuatnya bertanya2 siapa anak itu.
Tepat disaat itu, Do Hyun melihat ayahnya datang dan hendak memukul anak gadis itu namun Do Hyun kecil melindungi si anak gadis itu.
Tiba2 Se Gi terbangun dari tidurnya, dan sekarang dia tak lagi di mobil, dia sudah berada di ruangan tempat ayahnya di rawat. Namun berbeda dengan Se Gi sebelumnya, kali ini dia terkejut dan takut melihat ayahnya yang terbaring tak sadarkan diri.
Dari ekspresi itu, bisa dipastikan kalau itu bukan Se Gi lagi, melainkan Do Hyun. Do Hyun kembali. Do Hyun tak percaya mengetahui ayahnya masih hidup dan terbaring koma. Karena saking ketakutannya pada Joon Pyo, Do Hyun tak melihat gerakan tangan Joon Pyo. Sepertinya Joon Pyo akan sadar dari koma-nya.
Sambil melindungi wajahnya dengan kedua tangannya, Do Hyun terjatuh ke lantai dan terus berkata, “Ayah, aku bersalah..aku bersalah.”
Bersambung
Sinopsis Kill Me Heal Me ep 12
4 komentar
Yeeeee Do hyun combe back~
BalasPenasaran gak sabar nunggu lanjutannya
Balasseneng banget ngikutin sinopsis drama ini,. thank you eonnie
Balasyee gak sabar nunggu lanjutannya
Balas