Episode 10 berakhir disaat Se Gi mengunjungi ayahnya di rumah sakit, dan di awal episode 11 ini Se Gi masih berada di tempat yang sama. Dia berkata pada ayahnya, “kenapa kau menggangguku, kau tahu betapa sulitnya itu bagiku? Ayah... aku harus membiarkanmu istirahat... dalam damai.”
Kemudian kita melihat semua orang suruhan Presdir Seo memasuki kamar ayah Do Hyun dan ternyata di dalam kamar sudah tidak ada siapa2 lagi, bahkan ayah Do Hyun beserta tempat tidurnya juga tidak ada. Menyadari tentang kamera cctv, Se Gi pun juga sudah menghancurkannya. Mengetahui Do Hyun pergi membawa ayahnya, tentu saja membuat presdir Seo shock dan menyuruh anak buahnya untuk terus mencarinya tanpa seorangpun tahu, termasuk polisi.
Di rumah Ri Jin sedang menyedu teh dan dia kembali teringat pada saat dia mengobrol dengan dr Seok. Saat itu Ri Jin bertanya apa Do Hyun pernah mengalami penyiksaan di waktu kecil, bahkan Se Gi menyebut kalau ibuya adalah saksi dari kejadian itu. Dr Seok menjawab kalau Do Hyun hanya bilang padanya kalau dia takut ruang bawah tanah karena dia merasa pernah terjebak disana, dari sana dr Seok menganalisis kalau Do Hyun seperti sedang menahan ketakutan pada orang lain, namun dia tidak ingat siapa orang itu. Ri Jin kemudian berkata kalau Se Gi mengingat semua memori yang tak di ingat Do Hyun, dari sana Ri Jin menganalisi kalau Se Gi adalah kepribadian yang tercipta untuk mengambil seluruh memori menyakitkan milik Cha Do Hyun. Jadi alasan yang membuat kepribadian Do Hyun menjadi terpisah-pisah, pasti Se Gi mengetahui semuanya.
Ri Jin masih menyedu teh saat Se Gi menelponnya. Kita kemudian dialihkan pada Ri On yang hendak membakar semua berkars yang berhubungan dengan Seung Jin Group. Dia kemudian mendengar suara Ri Jin berbicara dengan seseorang.
Dengan siapa Ri Jin bicara, ternyata Se Gi datang menemuinya. Se Gi berkata kalau dia akan merebut Seung Jin Group dan memberikannya pada Ri Jin tapi kalau Ri Jin tak mau, dia akan tetap merebut Seung Jin Group dan menghancurkannya. Ri Jin yang tak mengerti kenapa Se Gi bicara seperti itu, hanya bisa meminta Se Gi untuk tidak melakukan hal yang tidak2.
Se Gi mengajak Ri Jin kembali padanya karena yang dia butuhkan adalah berada di sisi Ri Jin, melihat kesungguhan hati Se Gi, Ri Jin pun menyambut uluran tangan Se Gi, namun Ri On datang dan langsung menangkap tangan Ri Jin. Melihat Ri On, Se Gi teringat lagi kata2 kalau Se Gi tidak berhak atas Ri Jin karena Se Gi adalah putra Seung Jin Group. Mengingat hal itu, Se Gi melepas tangan Ri Jin dan kesempatan itu langsung di gunakan Ri On untuk membawa Ri Jin masuk ke dalam rumah. Bukan hanya membawa Ri Jin masuk ke dalam rumah, Ri On juga sampai mengurung Ri Jin di kamarnya. Ri Jin terus berteriak meminta penjelasan atas apa yang Ri On lakukan padanya namun Ri On tak mau mengatakannya.
Di ruang kerjanya, Presdir Seo sedang melihat rekaman cctv rumah sakit. Melihat Se Gi yang menantang dari kamera cctv membuat Presdir Seo shock sampai2 membuat dia jatuh pingsan.
Ri Jin akhirnya bisa keluar dari kamarnya dan dia pun memutuskan untuk kembali ke rumah Do Hyun namun sebelum itu dia berpamitan dengan Ri On yang menguci diri di kamar. Karena Ri Jin sudah memutuskan hal itu, Ri On pun tak bisa berbuat apa2 lagi untuk mencegahnya. Dia bahkan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi Ri On yang dulu untuk Ri Jin, dia bersedia mengantarkan Ri Jin ke rumah Do Hyun. Melihat Ri On kembali mendukungnya, tentu saja itu membuat Ri Jin senang sampai2 dia lompat ke punggung Ri On.
Di depan rumah Do Hyun, Ri Jin mengajak Ri On melakukan apa yang sering mereka lakukan saat mereka masih kanak-kanak dulu. Awalnya Ri On menolak namun dia akhirnya mau melakukannya. Hehehe.... mereka melakukan gerakan-gerakan seperti tokoh hero di kartun. Setelah melakukan hal itu, mereka pun berpisah. Ri Jin masuk ke dalam rumah Do Hyun. Ri On menatap sedih dan kemudian tersenyum melihat kepergian Ri Jin.
Di dalam rumah Ri Jin mendapati Se Gi duduk di lantai dengan menundukkan kepalanya. Melihat Se Gi yang tak mau tidur karena dia takut menghilang membuat Ri Jin teringat jawabannya pada dr Seok saat dr Seok bertanya apa Ri Jin belum bisa memutuskan antara memilih Se Gi atau Do Hyun. Saat itu Ri Jin menjawab kalau dia tidak bingung lagi karena dia pikir Do Hyun adalah Se Gi dan Se Gi adalah Do Hyun. Kedua orang itu, banyak kesamaan. Ri Jin mengingat saat Se Gi dan Do Hyun sama2 menyebutkan tanggal. Dari semua itu, Ri Jin menganalisi kalau Se Gi lah orang yang paling membutuhkan pengertian karena dia yang mendapatkan semua rasa sakit dari masa lalu Do Hyun.
Sekali lagi Se Gi bertanya Ri Jin datang untuk siapa dan sama seperti sebelumnya, Ri Jin tidak mau memberitahu Se Gi atas pilihan itu. Ri Jin kemudian menyuruh Se Gi tidur karena dia akan meminjamkan pundaknya, namun Se Gi menolak karena seorang pria tidak pernah meminjam pundak seorang wanita. Se Gi memalingkan wajahnya dari Ri Jin dan tersenyum, dia sepertinya senang dengan pengertian yang Ri Jin berikan padanya.
Keesokanpaginya, Se Gi menatap Ri Jin yang tengah tertidur. Dia bertambah senang saat Ri Jin benar menebak kalau da adalah Se Gi bukan DO Hyun lagi. Melihat Se Gi, Ri Jin bertanya dalam hati, ‘Apa Tuan Cha tidak akan kembali seperti ini?’
Ki Joon sedang bersama ayahnya, dimana dia membahas tentang Presdir Seo yang jatuh pingsan. Tuan Cha mengira Presdir Seo pingsan karena mendengar kabar Ki Joon akan segera bertunangan denga Chae Yeon dan Tuan Cha pun beranggapan kalau hal itu adalah sesuatu yang menguntungkan untuk mereka. Dia lalu menyuruh Ki Joon untuk mencari titik lemah dari Presdir Seo dengan mengajak satu orang saja ke sisi mereka lagi.
Sekretaris Ahn menelpon Ri Jin dan bertanya apa Do Hyun belum kembali. Tanpa dia sadari Ki Joon mendengar apa yang dia bicarakan namun untungnya, Ki Joon hanya mendengar tentang sekretaris Ahn yang berecana mengabsenkan Do Hyun di kantor bukan tentang kepribadian ganda yang Do Hyun derita. Tak ingin membiarkan Do Hyun izin kerja hari ini, Ki Joon pun menyuruh Sekretaris Ahn untuk memberitahu Do Hyun menemuinya.
Di rumah, Se Gi lagi2 bertingkah seperti anak kecil, dia membuat papan putar untuk membantu Ri Jin menentukan pilihannya, karena dia harus memilih antara Do Hyun dan Se Gi. Yang lucu dari papan putar itu adalah, gambar Se Gi jauh lebih besar dari gambar Do Hyun, semua itu dimaksud agar peluang Se Gi menang lebih besar.
Papan putar pun di putar dan hasilnya menunjukkan Do Hyun yang menang. Melihat hal itu Se Gi marah dan kesal. Seperti sedang menenangkan anak kecil, Ri Jin memberitahunya kalau permainan itu tidak sah. Untungnya Se Gi percaya kalau permainan itu tidak sah.
Walaupun begitu, Se Gi masih terus kepikiran. Sekali lagi Ri Jin berkata kalau permainan itu tidak sah, karena keputusan yang dia buat masih sama seperti kemarin. Ri Jin lalu berkata sebagai imbalan untuknya karena sudah memilih Se Gi atas kemauannya sendiri, dia ingin Se Gi menunjukkan pesonanya padanya. Dengan pede-nya Se Gi bertanya pesona apa yang Ri Jin maksud karena dia sudah punya daya tarik sendiri.
“Jika kau menunjukkan karisma yang dimiliki Tuan Cha dan kau tidak punya... kau mendapatkan poin labih.” Ucap Ri Jin dan menambahkan kalau karisma yang Do Hayun punya adalah pengertian pada orang lain dan selalu bertanggung jawab. Se Gi menjawab kalau hal itu bukanlah karisma melainkan kelemahan. Se Gi tidak mau melakukan apa yang Ri Jin minta. Tak hilang ide Ri Jin terus membujuk Se Gi dengan mengatakan kalau Do Hyun pasti mau menunjukkan karisma khusunya saat Ri Jin memintanya. Dan akhirnya Ri Jin berhasil, Se Gi menyanggupi apa yang Ri Jin minta.
“Nomor satu, kau tidak boleh marah. Nomor dua, tidak peduli betapa marahnya dirimu, kau tidak akan menggunakan kekerasan. Nompr tiga, kau takkan menghancurkan reputasi orang lain.” Ucap Ri Jin memberitahukan apa yang harus Se Gi lakukan. Dengan begitu berat hati Se Gi pun menyetujuinya karena Ri Jin mengancam akan memilih Do Hyun seperti yang di tunjukkan oleh roda keberuntungan.
Ri Jin pergi kekamar Se Gi untuk melihat apa dia sudah siap berangkat kerja. Mata Ri Jin langsung terbelalak saat melihat pakaian yang akan Se Gi kenakan ke kantor. Tentu saja Ri Jin tidak bisa membiarkan Se Gi pergi dengan pakaian seperti itu. Mengingat tentang syarat ke tiga Ri Jin dimana Se Gi berjanji tidak akan menghancurkan reputasi oorang lain, Se Gi pun bersedia berganti pakaian. Saat dia akan memakai dasi, dia merasa kesulitan hingga membuat Ri Jin harus turun tangan memakaikannya. Di pakaikan dasi oleh Ri Jin seperti itu membuat Se Gi senang.
Ri Jin kemudian hendak menurunkan rambut Se Gi, namun dengan cepat Se Gi menangkap tangan Ri Jin. “Ini adalah kebanggaan terakhirku. Kalau kau menyentuh ini, perjanjian kita batal.” Ancam Se Gi dan Ri Jin pun tak bisa berbuat apa2 dia membiarkan Se Gi pergi ke kantor dengan gaya rambutnya sendiri.
Chae Yeon sedang mencoba gaun untuk tunangannya, dia ditemani oleh ibunya dan Nyonya Yoon. Walaupun sebentar lagi bertunangan, raut wajah Chae Yeon tidak menunjukkan kebahagiaan, bahkan saat Nyonya Yoon memanggilnya, Chae Yeon tak mendengarnya, dia melamun. Tak ingin ketahuan tentang apa yang dia rasakan, Chae Yeon pun memutuskan pergi ke ruang make-up.
Sambil memandangi cincin pertunanganannya, Chae Yeon teringat kata2 Se Gi yang dia anggap itu adala Do Hyun. Saat itu Se Gi mengucapkan selamat atas pertunangan Ki Joon dan Chae Yeon karena dia tak punya pilihan lain lagi.
“Kau tak punya keberanian untuk mencampakkan Ki Joon, dan aku tak punya kebernian untuk mempertahankanmu. Jadi semua yang bisa kulakukan adalah mengucapkan selamat. Tapi... hatiku terasa sakit. Bisakah kau percaya, selama 10 tahun... aku hanya memandang seorang wanita? Aku tidak bisa mempertahankannya, tapi aku tak bisa memandang wanita lain. Jika orang dengar, aku akan di tertawakan. Jadi sekarang aku mengubah pikiranku.” Ucap Se Gi dan menarik Chae Yeon agar lebih dekat dengannya. “aku akan memberikanmu pilihan. Jika kau mau, bahkan setelah kau tunangan.... kita bisa terus bertemu tanpa diketahui oleh Cha Ki Joon. Tanpa tikus atau burung pun yang tahu. Pikirkanlah dengan baik, jangan membuatku menunggu terlalu lama.”
Mengingat semua kata2 Se Gi itu membuat Chae Yeon bergetar dan bingung.
Ri Jin dan Se Gi sampai di kantor. Melihat Ri Jin memakai tas pemberian Nyonya Shin membuat Se Gi tak senang dan menyuruhnya untuk membuangnya namun Ri Jin tak mau karena tas itu bagus. Lagi2 mereka bertengkar dan kali ini mereka bertengkar dengan ala repper. Wkwkkkw... ada2 aja. Untungnya Sekretaris Ahn menghampiri mereka dan mengingatkan mereka kalau mereka sedang berada di kantor jadi tidak boleh bertengkar seperti itu. Sekretaris Ahn menyuruh Se Gi menemui Ki Joon di ruangannya sendirian. Tentu saja Se Gi tak keberatan, namun dia bergumam, “Aku takkan marah. Aku takkan menggunakan kekerasan. Aku takkan merusak reputasinya.” Setelah mengatakan hal itu Se Gi pun pergi ke ruanga Ki Joon.
Melihat Se Gi yang mau menemui Ki Joon tanpa perlawanan sedikitpun membuat Sekretaris Ahn bertanya pada Ri Jin tentang bagaimana cara Ri Jin menjinakkan Se Gi.
“Aku tidak yakin, dia suda jinak atau belum.” Jawab Ri Jin yang masih ragu dan khawatir.
Bersambung
Sinopsis Kill Me Heal Me Ep 11 part 2